Isi Buncis Ibu Kun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buncis merupakan tanaman sayuran tropis yang sangat cocok di budidayakan di Indonesia. Secara umum, ada dua tipe buncis yaitu buncis polong (sayuran buah) dan buncis biji (tua). Buncis polong sendiri banyak sekali d usahakan di Indonesia, memiliki pertumbuhan merambat dan bijinya berwarna putih, sedangkan biji buncis yang diusahakan adalah varietas dengan tipe pertumbuhan tegak dan bijinya berwarna merah (kacang merah). Didalam mkalah ini kami akan membahas kacang buncis mulai dari asal-usul, botani, syarat tumbuh, kultur teknik, hama dan penyakit serta panen dan pasca panen. B. Rumusan masalah Dari latar belakang diatas diperoleh beberapa rumusan masalah, sebagai berikut: 1. Bagaimanakah asal-usul kacang buncis sampai ke Indonesia? 2. Bagaimanakah botani pada tanaman kacang buncis? 3. Syarat tumbuh seperti apa agar tanaman kacang buncis dapat tumbuh dengan baik? 4. Kultur teknik seperti apa yang tepat sehingga dapat menghasilkan produksi yang berkualitas tinggi? 5. Hama dan penyakit apa yang menyerang tanaman kacang buncis? 6. Bagaimankah proses panen dan pasca panen pada kacang buncis? C. Tujuan Dari rumusan masalah diatas diperoleh beberapa tujuan, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui asal-usul kacang buncis sampai ke Indonesia; 2. Untuk mengetahui botani pada tanaman kacang buncis; 3. Untuk mengetahui Syarat tumbuh tanaman buncis agar dapat tumbuh dengan baik;



4. Untuk mengetahui kultur jaringan sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi; 5. Untuk mengetahui hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacanag buncis;dan 6. Unuk mengetahui proses panen dan pasca panen pada kacang buncis.



BAB II PEMBAHASAN



A. Asal-Usul Diantara sekitar 50 spesies yang termasuk ke dalam genus phaseolus, kacang buncis (dari bahasa belanda, boontjes), yang paling banyak diusahakan. Tanaman ini diperkirakan berada di amerika tengah (meksiko bagian selatan, Guatemala, dan Honduras). Bukti bahwa kacang buncis telah dibudidayakan sejak kurang lebih 7.000 tahun yang lalu, yang ditemukan di dua kawasan yang terpisah, yaitu di Callejon de Huaylas, Peru, untuk ras berbii besar; dan di Lembah Tehuacan, Meksiko, untuk ras berbiji kecil. Setelah ditemukannya benua Amerika oleh Columbus, tahun 1492, kacang buncis tela tersebar dan dibudidayakan diseluruh dunia, mulai dari kawasan tropis, subtropics, gurun bahkan di kawasan yang memiliki empat musim. Di daerah subtropis, gurun, ataupun kawasan dengan empat musim, budidaya buncis umumnya dilakukan di rumah kaca. Apabila dilakukan di alam terbuka, tanman di usahakan di musim panas dan di beri pelindung untuk menahan kencangnya tiupan angin. Secara umum, dikenal dengan dua tipe buncis, yaitu buncis polong (polongnya yang masih muda dikonsumsi sebagai sayuran buah) dan buncis biji (yang dikonsumsi adalah bijinya yang tua). Buncis polong yang banyak diusahakan di Indonesia, memiliki tipe pertumbuhan merambat dan bijinya berwarna putih, sedangkan buncis biji yang banyak diusahakan adalah varietas dengan tipe pertumbuhan tegak dan bijinya berwarna merah (kacang merah). Saat ini, buncis telah menjadi salah satu komoditi ekspor yang potensi bagi sector hortikultura Indonesia, baik dalam bentuk buncis segar maupun produk olahan. Negera tujuan ekspor buncis antara lain Singapura, hongkong, Malaysia, Inggris, Prancis, dan Australia. Beberapa kultivar yang dikenal memiliki produktivitas tinggi di antaranya Sumatra, Horti-3, Lebat-1, Snap bean-G13, Snap-612, dan Sora.



B. Botani Phaseolus Vulgaris merupakan tanman sayuran buah, yang memiliki batang berbentuk sulur dengan daun trifoliate berselang-seling. Tanaman ini banyak di budidayakan di daerah tropis dan subtropics, serta daerah beriklim sedang di musim panas. Buahnya yang berdaging dan didalamnya terdapat biji-biji muda, yang dikonsumsi sebagai sayuran buah. Di sejumlah Negara, pucuk buncis yang lunak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Berdasarkan sifat pertumbuhannya, dikenal 2 tipe tanman bucis, yaitu indeterminate dan determinate. Kultivar dengan tipe pertumbuhan indeterminate tumbuh dengan ketinggian 2-3m, sedangkan pertumbuhan kultivar determinate dapat mencapai tinggi 20-60 cm dengan bunga terminal setelah daun keempat hingga kedelapan. Bunga golongan buncis tergolong menyerbuk sendiri karena penyerbukan berlangsung setelah bunga membuka penuh. Buah buncis berupa polong dengan panjang barvariasi dari 8-20 cm dan lebar 1-1,5 cm. tergantung pada kultivar dan keadaaan lingkungan saat pembungaan, jumlah biji dalam setiap polong bervariasi antara 0,7-1,5 cm dengan berat 0,2-0,6 g, dan bentuknya mulai dari bulat sampai dengan menyerupai ginjal. Semua itu, tergantung pada kultivarnya, kulit bji dapat berwarna putih, kuning, kehijauan, pink, merah, ungu, cokelat, atau hitam dan warna tersebut dapat pekat, bergaris atau berbintik. Disamping sifat petumbuhan yang memanjat, kacang buncis juga memiliki sifat pertumbuhan menyemak, dan memiliki tipe pertumbuhan intermediet (antara menjalar dan menyemak). Kultivar buncis yang memanjat banyak diusahakan di Indonesia seperti Hawaian, Surakarta, Helda, Hargo, Promo, dan Kentaky Wonder. Didalam sistematika botani, kacang buncis menduduki klasifikasi sebagai berikut:



Divisi



: spermatofita



Subdivisi : Angiospermae Kelas



: Dikotiledon



Ordo



: Fabales



Famili



: Fabaceae



Genus



: Phaseolus



Spesies



: Phaseolus Vulgaris



C. Syarat Tumbuh Seperti kebanyakan tanaman sayuran lain, lingkungan yang sesuai dengan syarat tumbuhnya sangat dibutuhkan oleh buncis untuk berproduksi dengan baik. Sehubungan dengan hal itu, tanah dan iklim merupakan dua factor ekologis yang perlu diperhatikan agar buncis yang diusahakan mampu tumbh dengan baik dan berproduksi secara maksimal. 1. Tanah Budidaya buncis sangat baik apabila dilakukan ditanah Androsol karena tanah jenis ini memilki drainase, yang baik untk mendukung pertumbuhan dan poduksi buncis. Tanah Androsol terdapat didaerah pegunungan dengan curah hujan rata-rata di atas 2.500mm per tahun, berwarna hitam, memiliki kandunga bahan organik tinggi, bertekstur lempung hingga berdebu, juga baik diusahakan di tanah Regosol, yang dicirikan oleh warnanya yang kelabu, cokelat dan kuning, memiliki tekstur berpasir sampai dengan butiran tunggal dan sifatnya permeabilitasnya juga baik. Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki untukpertumbuhan yang baik, berkisar antara 5,5-6,5. Pada tanah dengan pH kurang dari 5,5 : pertumbuhan akan terhambat karena mengalami keracunan besi,



aluminium dan mangan. Sebaliknya pH diatas 6,5 : pertumbuhan tanaman akan mengalami gangguan akibat ketidaktersediaan sejumlah unsure-unsur hara esensial. Optimum suhu tanah untuk perkecambahan biji adalah 30



0



C.



akan tetapi, suhu 10 0 C biji tidak berkecambah sama sekali. Tetapi suhu 15 0 C lebih dari 90 % biji berkecambah, namun dibutuhkan waktu 16 hari untuk perkecambahan tersebut. Pada suhu 20



0



C, persentase



perkecambahan sangat tinggi dan dibutuhkan waktu 11 hari untuk berkecambah. Sementara itu, pada suhu 30 0C, perkecambahan biji hanya membutuhkan waktu 6 hari. 2. Iklim Kacang buncis adalah tanaman daerah beriklim sedang, yang dapat hidupdengan baik pada ketinggian 100-1.500 m di atas permuakaan laut. Pertumbuhan optimum bagi buncis tipe merambat adalah pada ketinggian 500-600 m dpl, sedangkan buncis tipe tegak tumbuh optmum ketinggian 200-300 m dpl. Cura hujan yang dikehendaki agar tanaman ini tumbuh dengan baik adalah 1.500-2.500 mm per tahun 300-400 mm per musim tanam. Sementara itu, intensitas cahaya yang optimum adalah 400-500 fc (foot candles). Sehingga tanaman buncis bebas dari naungan. Kelembapan udara relative (RH) yang ideal untuk pertumbuhan buncis kurang lebih 55%, ketika kondisi ini dilihat dari pertumbuhan yang rimbun yang menandakan kelembaban udara yang cukup. Suhu optimum untuk tanaman buncis adalah 20-250 C. pertumbuhan tanaman akan terhambat apabila suhu udara dibawah 20 0 C, akan banyak dihasilkan polong hampa. Banyaknya polong hampa karena kurangnya karbohidrat dirombak untuk menghasilkan energy dan sedikit sekali yang disimpan untuk pengisian polong. Bibit yang baru tumbuh akan mengalami kerusakan bila suhu udara berada di



bawah 10 0C. di daerah tropis, yang lembab dan hangat, budidaya kacang buncis sering kali menghadapi kendala berupa serangan pathogen penyebab penyakit yang sangat sulit di atasi. Disamping itu, suhu yang terlalu tinggi selama masa pembungaan dapat menyebabkan gugurnya bunga. Selain itu, hembusan angin kering dapat merusak bunga-bunga buncis yang lunak. Daerah yang banyak di tanami tanaman buncis di Indonesia antara lain: Cisaruan, Pangalengan,Pacet (Cipanas), Lembang (Bandung0, Batu dan Nangka jajar (Malang).