Isi Makalah Al Quran Dan Sains [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran Al-Qur’an dan Al Hadist tentang manusia telah menginspirasi ilmuanilmuan muslim untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Beebagai penelitian dan diskusi dilakukan untuk memahami struktur dan fungsi tubuh manusia. Pengetahuan ini sangat penting, secara teoritis dan praktis dalam perkembangan dunia kedokteran islam. Jika Al-Qur’an mencakup prinsip-prinsip seluruh ilmu pengetahuan dan jika ia merupakan kalam Tuhan yang benar-benar tidak dapat dirubah dan Al-Qur’an memang begitu adanya maka konsekuensinya adalah bahwa rumusan-rumusan saintifik dalam Al-Qur’an dapat, bahkan harus dipahami dalam makna literalnya, dan dalam sebuah pengertian yang mendasari dasar-dasar penelitian saintifik. Banyak ayat-ayat yang menunjukanhal ini. Beberapa ayat yang membicarakan makna rasional dari ciptaan-ciptaan Tuhan misalnya QS. Al-An’am (6): 3 dan az Zukhruf (43): 63. Banyak terdapat ungkapan-ungkapan Al-Qur’an yang dipandang berbicara tentang struktur rasional alam semesta berwatak saintifik, demikian juga ayat-ayat Al-Qur’an yang membicarakan penjelasan saintifik perkembangan embrio, misalnya Q.S al-Hajj (22): 5 dan Q.S Al-al-Mu’minun (23); 12-14. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penjelasan tentang Reproduksi dan Genetika dalam Al-Qur’an ? 2. Bagaimana Fase-Fase Perkembangan Janin ? 3. Bagaimana penjelasan tentang Genetika dan Pewarisan Sifat ? 4. Bagaimana Kode Genetika menurut Al-Qur’an ? C. Tujuan 1. Mengetahui penejelasan tentang Reproduksi dan Genetika dalam Al-Qur’an. 2. Mengetahui Fase-Fase Perkembangan Janin. 3. Mengetahui penjelasan tentang Genetika dan Pewarisan Sifat. 4. Mengetahui tentang Kode Genetika menurut Al-Qur’an.



1



BAB II PEMBAHASAN A. Reproduksi dan Genetika dalam Al-Qur’an 1. Nuthfah, Ovum, dan Embrio dalam Al-Qur’an Kata nuthfah terdapat dalam Al-Qur’an pada ayat yang berbeda-beda. Umumnya mempunyai makna khalaqa al-insana min nuthfah. Kata nuthfah yang selalu bersamaan dengan khalaqa, terulang sebanyak sebelas kali dalam Al-Qur’an. Kata khalaqa dan nuthfah yang terdapat dalam ayat-ayat tersebut mempresentasikan dua karakter ilmu, yaitu ilmu yang membahas genetika dan ilmu yang menguraikan tentang reproduksi manusia.1 Secara bahasa, nuthfah bermakna sedikit air atau setetes air. Ini jelas mendeskripsikan air yang sedikit dipancarkan oleh lelaki saat bersenggama. Air yang sedikit ini mengandung sperma. Ovum (sel telur wanita) adalah masalah yang penting, karena ia adalah syarat utama dalam pembentukan janin. Oleh karena itu, Al-Qur’an menyebutkan tentang sel telur di tempat yang cocok untuknya pada fase ‘alaqah. Sel telur wanita (ovum) adalah sel yang berbentuk bulat bola, ukuran diameternya sekitar 0,1 mm dan tumbuh di dalm ovarium wanita serta keluar darinya. Penyebutan mengenai sel telur ini cukup untuk menjadi bukti bahwa wanita mempunyai peranan dalam pembentukan janin dan ia memiliki sel telur yang menjadi lawan sperma pria. Dalam buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern dicantumkan tentang ayat yang membahas Embrio, yaitu dalam Al-Qur’an, Q.S. Yasin (36): 77, Q.S. Al-Infitar (82): 6-8 menjelaskan transformasi yang terus menerus yang dialami oleh embrio dalam uterus si ibu. 2. Pembuahan Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, sebagaimana dikutib oleh ar-Razy dalam tafsirnya, bahwa Rasulullah Saw menjelaskan yang dimaksud dengan min numfamin amsyaj 1



Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 380.



2



adalah terdiri dari (sperma) laki-laki dan air (ovum) perempuan ketika keduanya bercampur. Wahbah al-Zuhaily dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa amsyaj merupakan bentuk jama’ dari misyij dan masyij, yang dimaknai akhlam, yakni dari percampuran air laki-laki (sperma) dengan air perempuan (ovum).2 Para pakar tafsir telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan al-amsyaj adalah alakhlam (becampur). Maksudnya bercampurnya sel kelamin laki-laki dan sel kelamin perempuan. Abdullah ra berkata : Seorang Yahudi sedang lewat di samping Rasulullah Saw yang ketika itu sedang berbicara kepada para sahabatnya. Orang Quraisy berkata yang artinya : “Wahai Yahudi Sungguh, orang ini menyangka bahwa ia nabi, Yahudi itu berkata: Sungguh, aku benar-benar akan menanyakan kepadanya sesuatu yang (jawabanya) tidak diketahui kecuali oleh seorang nabi. Orang Yahudi itu lalu datang dan duduk. Dan lalu berkata: Wahai Muhammad, dari apakah manusia diciptakan? Rasulullah Saw bersabda: Wahai Yahudi, semua manusi diciptakan dari nuthfah lakilaki dan nuthfah perempuan. Adapun laki-laki mani keras, darinya, tulang dan otot. Adapun maniperempuan lembut, darinya daging dan darah. Orang Yahudi itu berkata: Demikianlah, para nabi sebelummu berkata”. (HR.Ahmad). Menurut ahli kedokteran, proses pembuahan ini merupakan dimana juataan sel sperma akan bersaingmenuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang dapat membuat salah satu sperma berhasil sampai tujuan, yaitu sel telur.3 Disaat pembuahan, akan terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lainya memasuki sel telur. Disaat salah satu sperma berhasil masuk ke dalam sel telur, maka proses kehamilan selanjutnya adalah sperma masuk ke dalam inti sel yang membawa kode genetik, kemudian menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi. Selanjutnya, sperma melakukan penentuan jenis kelamin bayi oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik genetik. Sel telur yang telah dibuahi kemudian akan membelah menjadi 2 sel, dan selanjutnya berkembang menjadi 4 sel. Sel telur tersebut akan selalu berkembang. Ketika pembelahan sel telur terus terjadi begitu juga dengan sel akan bergerak



2 3



Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 381 https://www.halodoc.com/kesehatan/kehamilan diakses pada 30 November 2019 pukul 06:37



3



menigalkan tuba falopi menuju rahim. Dihari ke tujuh ini, dimana setelah terjadinya proses pebuahan. Maka sel yang terbelah telah mencapai 30 dan kumpulan sel ini dinamakan dengan nama morula. Adapun morula yang telah mencapai lapisan rahim akan tertanam pada lapisan endometrium. Kelompok sel yang berkembang ini akan semakin matang dan menjadi blaktokista, sekaligus akan menstimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu, termasuk berhentinya siklus menstruasi. 3. Sel dan Cromosom Kata Numfamin amsyaj adalah sel telur dan spermatozoa yang bertemu dan menyatu kemudian memperbanyak diri dengan cara membelah diri (miosis) menjadi banyak sel yang akan membentuk janin yang tiap sel nya mempunyai 46 kromosom 23 pasang.4 Dan diantara 23 pasang kromosom tersebut ada satu kromosom yang menentukan jenis kelamin. Kata amsyaj menunjukan suatu ringkasan dari buku besar yang dipelajari dan penelitian-penelitian ilmiah yang dilakukan para ilmuan. Juga menunjukan gamet yang terdiri dari berbagai macam unsur yang tergambar dalam sifatsifat pada individu (psikologi) dan anggota tubuh (fisiologi). Sehingga mencakup warna mata, panjang bulu mata, hingga ciri-ciri bulu mata. 4. Makna Manusia Dari Tanah Sekelompok Mufassir mengatakan bahwa air mani lahir dari darah yang terjadi dari makanan, baik yang bersifat hewani maupun nabati.5 Makanan yang bersifat hewani akan berakhir pada makanan yang bersifat nabati, dan tumbuh-tumbuhan lahir dari saripati tanah dan air. Jadi pada hakikatnya, manusia lahir dari saripati tanah, kemudian saripati itu mengalami perkembangan kejadian hingga menjadi air mani. Al-Qur’an menetapkan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, atau tanah liat yang kering. Yang dimaksud dengan tanah liat adalah tanah yang dicampur dengan air, sedangkan tanah liat yang kering adalah tanah liat yang tidak berair. Secara umum semuanya adalah tanah, baik mencampur dengan air atau tidak dicampur. Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa tubuh manusia mengandung unsurunsur yang dikandung tanah. Tubuh manusia terdiri dari karbon, oksigen, hydrogen,



4 5



Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 383 Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 384



4



fosfor, sulfur, nitrogen, kalsium, potasim, sodium, magnesium, chlorine, zat besi, tembaga, yodium, fluorine, kobalt, silicon, timah, dan aluminium. Unsur-unsur ini juga terdapat di dalam tanah, meskipun berbeda kadarnya antara satu manusia dan manusia lainya. Disamping tanah, air yang dalam Al-Qur’an juga dianggap sebagai asal-usul seluruh kehidupanl Q.S. Al-Furqan (25): 54. Yang artinya : “Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Q.S. alfurqan (25):54) 5. Unsur-Unsur dalam Tubuh Manusia Tuhan menggabungkan unsur-unsur yang terkandung dalm tanah liat dengan perhitungan tepat.6 Unsur-unsur ini secara harmonis dan proporsional tersebar dalam tubuh kita saat kita dilahirkan, tubuh diprogram untuk mempergunakanya dengan jumlah yang telah ditentukan dan membuang kelebihanya. Tubuh manusia mengandung kalsium kira-kira sebanyak 2 kg. Jika jumlah ini berkurang, menggigit apel saja akan mengakibatkan gigi pecah. Tubuh kita membutuhkan 120 gr kalium. Kekurangan kalium dapat mengakibatkan kejang otot, kelelahan, gangguan pencernaan, dan gemetar. Kita hanya membutuhkan seng sebanyak 2-3 gr. Sedikit saja kurang dari jumlah yang dibutuhkan dapat mengakibatkan daya ingat, impotensi, penurunan kemampuan untuk beraktifitas dan melemahkan indra pengecap dan pencium. Kekurangan selenium dapat mengakibatkan lemah otot, pengerasan pembuluh darah arteri dan otot jantung. 6. Perlindungan Terhadap Janin Berkaitan dengan “ulumatin aalaa” yang bermakna tiga kegelapan. Sebagaimana dikutip oleh M.Quraish Shihab dalam tafsirnya, mengemukakan, bahwa “tiga fase kegelapan” itu, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli.7 Antara lain, yang dimaksud dengan tiga kegelapan itu adalah : a. Perut, rahim dan placenta atau selaput pembalut janin pada umumnya b. Perut, charlon, dan awnion



6 7



Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 386 Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 388



5



c. Perut, punggung dan rahim d. Indung telut, saluran valub, dan rahim Muhammad al-Wasfi dalam bukunya mengatakan : tiga kegelapan itu adalah sepasang testis, seapasang ovarium, dan rahim. Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa janin manusia berada dalam tiga lapisan yaitu : a) dinding perut b) dinding rahim c) membran amniochoironic. Biologi modern telah mengungkapkan bahwa perkembangan janin berlangsung yaitu dalam tiga daerah gelap. Fakta ini diuraikan sebagai berikut : kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan : pre-embriok, dua setengah minggu pertama, embrionik, sampai akhir minggu kedelapan, dan janin, dari minggu kedelapan sampai kelahiran. B. Fase-fase Perkembangan Janin Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi.8 Ciri-ciri utama tahap perkembangan tersebut adalah sebagai berikut : a. Tahap pre-embrionik b. Tahap embrionik c. Tahap fenus Berikut fase-fase perkembangan janin : 1. ‘Alaqah Kata ‘alaqa dalam kamus bahasa Arab digunakan dalam arti : a) segumpal darah yang membeku, b) sesuatu yang seperti berwarna hitam, terdapat di dalam air, c) sesuatu yang bergantung atau berdempet. Dalam terjemahan Al-Qur’an Indonesia pada umunya, kata tersebut dipahami dalam arti segumpal darah. Kitab tafsir pada umumnya mengartikan juga demikian. Tatpi setelah kemajuan ilmu pengetahuan serta maraknya penelitian, para embriolog enggan menafsirkanya dalam arti tersebut. mereka lebih cenderung memahaminya dalam arti sesuatu yang bergantung atau berdempet di dinding rahim.



8



Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 390



6



Penjelasan ini sesuai dengan penempelan janin pada selaput lendir selama minggu kedua. 2. Fase Zigot (Sel yang Telah Dibuahi) Fase ini dimulai begitu terjadinya pembuahan sel sperma laki-laki terhadap sel telu perempuan (ovum) saat air reproduksi keduanya bertemu. Dengan cara ini, Allah swt. menjadikan reproduksi untuk mempertahankan eksistensi. Dengan bertemunya kode genetika sperma dan ovum di dalam zigot, maka terbentuklah karakteristik dominan pada janin yang membedakanya dengan manusia lainya. Begitu juga terbentuk karakter recessive yang tersimpan, dimana nantinya akan muncul keturunan berikutnya hingga hari kiamat. Proses ini disebut di dalam ilmu pengetahuan dengan istilah keberagaman di dalam kesatuan yang menunjukan bahwa manusia secara keseluruhan berasal dari satu ayah dan satu ibu, yaitu Adam As dan Hawa As. 3. Fase Segumpal Daging Dalam ilmu kedokteran, ketika sperma pria bergabung dengan sel telur wanita intisari bayi yang akan lahir terbentuk.9 Sel tunggal yang dikenal sebagai zigot dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi segumpal daging. Melalui hubungan ini zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhanya. Pembentukan segumpal daging berlaku pada minggu keempat.yang tercantum dalam Al-Qur’an Al-Mukminun ayat 14 yang artinya : “...lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,...” (Q.S. Al-Mukminun :14).10 Segumpal daging ini merupakan fase yang mana berbentuk lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta alur-alur. C. Genetika dan Pewarisan Sifat Diterangkan dalam Q.S ‘Abasa yang artinya :



9



https://m.gomuslim.co.id/read/khazanah/2018/08/25/8779/-p-benini-tiga-tahap-peciptaan-manusia-yangtermaktub-dalam-alquran-p-.html diakses pada 2 Desember 2019 pukul 16:05 10 https://tafsirweb.com/5906-surat-a-amuminun-ayat-14.html diakses pada 2 Desember 2019 pukul 16:10



7



“Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafiranya? Dari apakah Allah menciptakanya? Dari setetes mani, Allah menciptakanya lalu menentukanya”. (Q.S. ‘Abasa (80): 17-19).11 Dalam Q.S Al-Qamar yang artinya : “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S. Al-Qamar (54):49). Semua sifat manusia telah terbentuk dan telah ditentukan sejak dia masih dalam keadaan nuthfah, sebagaimana ayat di atas. Diantara yang ditentukan-Nya juga adalah jenis kelamin manusia, apakah laki-laki atau perempuan, segala sesuatu ( sifat, warna kulit, model rambut) ditetapkan di dalam nuthfah. Allah Swt. pun juga telah menakdirkan sifat turunan untuk makhluk-Nya, meliputi tinggi, warna kulit, perilaku, keilmuan, ciri-ciri fisik dan penyakit turunan yang ia bawa sejak di dalam kandungan, termasuk juga penyakit lainya yang akan muncul kemudian. Tentang perbedaan-perbedaan itu, teridentifikasi oleh banyak ayat dalam ungkapan ikhtilafu alsinatikum wa alwanikum, sebagaimana Allah berfirman yang artinya : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlainan-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”. (Q.S. Ar-Run (30) : 22). Faktor genetika dan faktor lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi sifat tumbuh kembang seorang anak, baik secara fisik, psikologis, intelektual, maupun potensi lain yang dimilikinya. Bukan saja tabiat yang diwariskan orang tua kepada anaknya, melainkan bakat untuk mengidap suatu kelemahan, kelainan, atau kekurangan lainya, baik yang tampak secara fisik maupun yang tidak tampak secara fisik yang dibawa dalam sel tubuhnya dan suatu saat diwariskan pada keturunanya. D. Kode Genetika Menurut Al-Qur’an Dikemukakan dalam Q.S Famir yang artinya : “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatangbinatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya



11



Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 398



8



yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (Q.S. Famir (35): 2).12 Dilihat dari sudut antropologi kultural, ayat di atas menggambarkan bahwa manusia yang sama di alam ide, ternyata dalam realitas di bumi berbeda bahasanya, dan dari sisi antropologi fisikal berbeda pula warnanya. Perbedaan bahasa menggambarkan keluasan budaya, sedangkan perbedaan warna menggambarkan bahwa manusia meskipun dalam spesies yang sama, memperlihatkan keragaman fisikal yang luar biasa. Gen pada manusia merupakan kode-kode tertentu yang berisi perinyah tertentu dalam perkembangan manusia. Kode-kode ini berbeda antara satu manusia dengan manusia yang lainya. Meskipun kumpulan genesis pada manusia merupakan turunan dari orang tuanya, namun antara anak dan orang tuanya tetap saja ada perbedaan atau kesamaan yang ada, yang bersifat relatif. Karena itu tidak ada manusia yang memiliki watak atau rupa yang sama persis meskipun manusia itu terlahir kembar. Kode genetika merupakan pola pada seseorang untuk mengatur seluruh kegiatan tubuh, termasuk menentukan sifat-sifat dan tabiat sesuai dengan sebagian sifat dan tabiat ayah dan ibunya yang mempunyai kode fisik maupun mental yang khas yang dimilikinya. Materi genetiak yang telah tertata itu terdapat sel untuk melestarikan sifat-sifat baku dari nenek moyang sehingga bentuk fisik manusia tetap sama.



12



Muchotob Hamzah, dkk, Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern, (Unsiq Press: 2017), hlm. 403



9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Al-Qur’an merupakan pedoman umat muslim dimana pedoman tersebut telah memberikan banyak penjelasan tentang awal mula di ciptakannya manusia, makhluk hidup dan seluruh alam semesta hingga kiamat. Allah menciptakan manusia dengan berbagai tahapan atau fase dimana Allah telah menunjukan kebesaranya dengan cara mendatangkan atau menciptakan manusia dari dua pasang manusia yaitu seorang sitri dan suami sehingga mereka dapat mendatangkan keturunan untuk kehidupan seterusnya. Allah juga memberikan sifat-sifat dan bentuk tubuh fisik maupun non fisik melalui pasangan suami istri itu sungguh Allah maha Pencipta. Segala hal yang terjadi di dalam dunia, telah ada dalam Al-Qur’an dan sekarang telah dibuktikan kebenarankebenaran penjelasan Al-Qur’an tersebut. Hal tersebut membuat umat manusia menyadari tentang segala kemahahebatan Allah, betapa besar mukjizat Allah dan hikmah yang kita ambil. B. Saran Demikian penyajian makalah Al-Qur’an dan Genetika. Penulis memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan baik dalam penulisan maupun penyajian makalah. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah yang lebih baik.



10



Daftar Pustaka Hamzah, Muchotob, dkk. 2017. Buku Daras Al-Qur’an dan Sains Modern. Wonosobo: Unsiq Press.



11