Isi Makalah Transmisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1 BAB I .................................................................................................................................. 2 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 2 A.



Latar Belakang .......................................................................................................... 2



B.



Rumusan Masalah .................................................................................................... 3



C.



Tujuan ........................................................................................................................ 4



BAB II ................................................................................................................................ 5 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5 A.



Pengertian Transmisi Otomatis ............................................................................... 5



B.



Kelebiahan dan kelemahan transmisi otomatis ..................................................... 6



C.



Jenis Transmisi Otomatis ......................................................................................... 7



D.



Komponen-komponen Transmisi Otomatis ......................................................... 10



E.



Cara Kerja Transmisi Otomatis ............................................................................ 14



BAB III............................................................................................................................. 16 PENUTUP........................................................................................................................ 16 A.



Kesimpulan .............................................................................................................. 16



B.



Saran ........................................................................................................................ 16



Daftar Rujukan ............................................................................................................... 17



1



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transmisi



adalah



sistem



yang



berfungsi



untuk



konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diizinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin. Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm. Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua sistem tersebut, tetapi ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merekmerek tertentu saja. Awal muncul adalah transmisi manual yang menggunakan clutch yang dioperasikan pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi. Serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan (pada mobil). Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi atau gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang 2



digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan. Pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan. Dalam system transmisi terdapat Synchromesh adalah perlengkapan transmisi berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan disambung. Sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya. Dalam perjalanannya teknologi transmisi mulai berkembang, tipe transmisi lain yang dikenal adalah transmisi otomatis, transmisi semiotomatis atau continuously variable transmission (CVT). Biasanya transmisi otomatis sendiri diperuntukan untuk kendaraan pribadi karena pengoprasiannya yang mudah dan lebih nyaman pada saat mobil digunakan. Pada transmisi otomastis pada umumnya mempunyai 4 percepatan yakni : L, 2, D-3, R, N dan P. Masing – masing huruf yang tertera di tongkat porseneling memiliki kegunaanya yaitu L : sebagai gigi terendah untuk menanjak di tanjakan yang agak curam. Angka 2: sebagai kelanjutan dari L biasanya digunakan untuk jalan yang agak sedikit menanjak. Agar mesin tidak meraung pada posisi ini juga biasanya di gunakan pengemudi untuk menyalip kendaraan di depannya. Sementara D-3: sebagai gigi transmisi otomatis yang perpindahan giginya mengikuti ratio putaran mesin mobil, sedangakan untuk R : sebagai gigi mundur mobil, P : posisi digunakan saat mobil terparkirkan, N : posisi netral saat mobil berhenti. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah yang dimaksud transmisi otomatis? 2) Apasajakah kelebihan dan kekurangan transmisi otomatis?



3



3) Apasajakah jenis transmisi otomatis? 4) Apasajakah komponen pada transmisi otomatis? 5) Bagaimana cara kerja transmisi otomatis? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut : 1) Menjelaskan pengertian transmisi otomatis. 2) Memaparkan kelebihan dan kekurangan transmisi otomatis. 3) Memaparkan jenis transmisi otomatis. 4) Memaparkan komponen pada transmisi otomatis. 5) Mendeskripsikan cara kerja transmisi otomatis.



4



BAB II PEMBAHASAN



Dalam bab ini akan diuraikan beberapa teori yang melandasi rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu : pengertian transmisi otomatis, kelebihan dan kekurangan transmisi otomatis, jenis transmisi otomatis, komponen transmisi otomatis, dan cara kerja transmisi otomatis. A. Pengertian Transmisi Otomatis Transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi dengan gigi-gigi yang bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari besarnya tekanan



gas



pedal



dan



kecepatan



kendaraan



itu



sendiri.



Pengoperasiannya berbeda dengan transmisi manual yang memerlukan perpindahan gigi dengan memakai tuas pemindah gigi. Melalui transmisi otomatis, gigi-gigi bisa berpindah dengan sendirinya untuk menyesuaikan kondisi jalan dan jumlah muatan yang beragam.



Gambar 1. Transmisi otomatis Sumber : https://4.bp.blogspot.com/Z0I8qaR7zdk/VD31ViZ1J9I/AAAAAAAAAyM/GaJ4V8ApU1U/s1600/Automa tic_transmission_cut.jpg



5



Transmisi otomatis ini dilengkapi dengan torque converter atau pengubah puntiran yang difungsikan sebagai kopling otomatis. Pada transmisi otomatis, minyak transmisi memiliki fungsi ganda karena tak hanya melumasi dan mendinginkan tetapi juga memindahkan gigi dan fluida kopling secara otomatis. Sehingga minyak transmisi ini jumlahnya harus selalu mencukupi agar bisa melakukan fungsinya dengan baik. Penggantian minyak transmisi secara rutin merupakan hal yang penting untuk dilakukan, sebab apabila jarak tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan menurun. Secara



umum



fungsi



transmisi



otomatis



adalah



untuk



memindahkan gigi-gigi transmisi ketika kendaraan sedang dijalankan secara otomatis dengan menyesuaikan beban mesin dan kecepatan kendaraan. Fungsi dari transmisi otomatis juga dapat dibedakan dari jenisnya. Transmisi dengan jenis full hydraulic yang berfungsi untuk mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up sepenuhnya secara hidraulis. Sedangkan fungsi transmisi otomatis jenis Powertrain Control Module (PCM) adalah mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up secara elektronik. Selain memakai data yang berupa shift dan lock pattern pada PCM sebagai pengontrol, jenis transmisi otomatis ini juga memiliki fungsi sebagai diagnosa dan fail-safe. Meskipun fungsi transmisi otomatis dari kedua jenis transmisi tersebut mempunyai fungsi yang sama untuk menjalankan sistem secara otomatis, namun keduanya dibedakan dalam kinerjanya. B. Kelebiahan dan kelemahan transmisi otomatis



Gambar 2. Transmisi otomatis dan transmisi manual



6



Sumber : https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=608&tbm



Transmisi otomatis memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengam transmisi manual, diantara adalah sebagai berikut: 1) Kelebihan 1. Mudah digunakan bagi pemula, karena tidak adanya pedal kopling sehingga pengoperasian kendaraan lebih mudah, 2. Tidak membuat pengemudi cepat lelah, karena hanya mengoperasikan pedal gas dan rem, 3. Perpindahan gigi bisa diatur secara otomatis, 4. Perpindahan kecepatan dapat dilakukan secara lembut, 5. Tidak terjadi hentakan saat perpindahan kecepatan. 2) Kekurangan 1. Akselerasi kurang baik saat digunakan pada jarak jauh, 2. Boros bahan bakar, 3. Kecepatan yang dihasilkan tidak setinggi transmisi manual, 4. Biaya perawatan mahal, 5. Harga mobil cenderung mahal. C. Jenis Transmisi Otomatis Jenis transmisi otomatis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Automatic Transaxel dan Automatic Transmission. Sedangkan jenis transmisi otomatis yang umum dibedakan menjadi 4, yaitu : Hydraulic Automatic Transmision, Continous Variable Transmision (CVT), Dual Clucth Transmision (DCT), dan Automated Manual Transmision (AMT). 1) Hydraulic Automatic Transmision



7



Gambar 3. Hydraulic Automatic Transmission Sumber : https://1.bp.blogspot.com/IhNk7wcbXBg/XHIccNxcc6I/AAAAAAAANMc/mrMUqZVqXyIR2v43xR kG_Xp9o31gdLIEQCLcBGAs/s1600/hydraulic%2Bautomatic%2Btransm ission.PNG



Cara kerja transmisi ini adalah dengan menggunakan torque converter yang mengubah tenaga mekanis dari mesin menjadi energi kinetis dan menyalurkannya kepada driveshaft. Jenis tranmisi otomatis ini yang paling umum digunakan, misalnya seperti pada toyota avanza. 2) Continous Variable Transmision (CVT)



Gambar 4. Continous Variable Transmission Sumber : https://4.bp.blogspot.com/-Y2g0kD1_Ww/XHIcoF43FGI/AAAAAAAANMg/VZeWjIaz5LkyFkGx8bPi4RJwZHXtIqTZwCL cBGAs/s1600/Continuous%2BVariable%2BTransmision.PNG



Jenis transmisi ini digunakan pada kendaraan-kendaraan baru. Prinsip kerja transmisi jenis ini adalah dengan menggantikan gigi konvensional dengan drum yang ukuran atau rasionya selalu



8



berubah dan disambungkan dengan belt. Karena rasio transmisi ini terus berubah, transmisi CVT dapat menyesuaikan agar kerja mesin menjadi lebih sigap dan ringan, hasilnya konsumsi BBM menjadi lebih efisien. Transmisi CVT ini banyak ditemui pada city car seperti Honda Jazz atau Toyota Yaris. 3) Dual Clutch Transmision (DCT)



Gambar 5. Dual Clutch Transmission Sumber : https://1.bp.blogspot.com/y4K5OfmOSWc/XHIcynC_ehI/AAAAAAAANMo/XuPCoKHEyDEE4v2qvjeHgAQ AyEWJlVSqwCLcBGAs/s1600/dual%2Bclutch%2Btransmission.PNG



Transmisi otomatik jenis ini menggunakan kopling ganda yang dikendalikan oleh komputer. Kedua kopling tersebut bertanggung jawab atas gigi yang berbeda, yaitu genap dan ganjil. Oleh kareanya setiap perpindahan gigi menjadi halus karena transmisi tersebut memiliki dua kopling yang bekerja dalam waktu yang bergantian sesuai dengan gigi yang anda pilih. Transmisi otomatik jenis ini masih terbilang jarang namun tetap bisa ditemui di Indonesia seperti pada VW Golf misalnya. 4) Automated Manual Transmision (AMD)



Gambar 6. Automated Manual Transmision (AMD)



9



Sumber : https://2.bp.blogspot.com/-9UK1CO-ogQ8/XHIcTUvCOI/AAAAAAAANMw/Sf-RbNl-3qANwLFuwYcCtGBEwpFoYVVACLcBGAs/s1600/Automated%2BManual%2BTransm ission.PNG



Apa jadinya jika transmisi manual digabungkan dengan transmisi otomatik? Itulah yang terjadi dengan AMT. Transmisi ini sebenarnya adalah transmisi manual yang dikendalikan secara otomatis oleh aktuator. Dengan prinsip kerja yang sama persis dengan transmisi manual namun dikendalikan oleh komputer secara otomatis. Anda pun bisa memilih untuk menggantinya secara manual namun dengan kopling yang dijalankan oleh komputer atau sepenuhnya dikendalikan oleh komputer. Transmisi ini terdapat pada mobil seperti Suzuki Ignis. D. Komponen-komponen Transmisi Otomatis Transmisi otomatis memiliki beberapa komponen bagian yang digunakan sebagai penggerak diantaranya : Torque converter, Planetary gear unit, Hydraulic control system, Pump Impeller, Turbine Runner, dan Stator. 1) Torque Converter Torque Converter dan kopling fluida mempunyai konstruksi dan prinsip kerja yang sama. Seperti halnya pada kopling fluida, torque converter dipasang pada sisi input shaft transmisi dan diikat dengan baut terhadap bagian belakang poros engkol mesin melalui drive plate. Sedikit perbedaan dengan kopling fluida, torque converter dilengkapi dengan sudu-sudu yang berbentuk kurva dan dilengkapi dengan stator yang dipasangkan diantara pump impeller dan turbine runner. Pada torque converter, stator merubah aliran minyak ini sama dengan arah putaran pompa impeller dan ini tidak memungkinkan merubah momen dengan menggunkan tenaga yang tertinggal di dalam minyak. Bila terdapat perbedaan putaran yang besar antara pompa impeller dan turbine runner, seperti halnya pada 10



waktu mesin hidup dan propeller shaft masih dalam keadaan berhenti maka aliran minyak diantara kedua bagian menjadi lebih kuat dan stator akan segera menyesuaikan diri untuk mencapai momen yang besar. Pada saat kecepatan turbin mendekati kecepatan pompa, putaran minyak akan mengalir berangsur-angsur berkurang sampai mencapai perbandingan 1:1, maka titik. Torque converter merubah momen dalam langkah yang tidak terbatas. Pada putaran idling atau dalam keadaan di rem, di dalam conerter tetap terjadi sirkulasi minyak, tetapi tidak memberikan penambahan momen (tergelincir atau slip) dan berfungsi sebagai kopling seperti halnya kopling fluida.



Gambar 7. Torque Converter Sumber : data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAA kGBxAQEBIQEBAVFRIXDg0QDQ0N



Fungsi torque converter adalah: 1. Memperbesar momen 2. Sebagai kopling otomatis 3. Meredam getaran perpindahan daya 4. Sebagai flywheel 5. Menggerakkan pompa oli 2) Planetary Gear Unit Unit roda gigi planet berfungsi



sebagai: merubah



perbandingan gigi, untuk merubah momen dan kecepatan; memungkinkan gerakan mundur; memungkinkan gigi mundur. Planetary Gear juga memiliki 3 macam gigi yang terdiri dari ring



11



gear, sun gear dan pinion gear yang mana pinion gear dipasang pada carrier. Pinion gear berhubungan dengan sun gear dan ring gear.



Gambar 8. Planetary Gear Sumber : https://i.ytimg.com/vi/ARd-Om2VyiE/maxresdefault.jpg



3) Hydraulic control system Hydraulic control system merubah beban mesin (sudut pembukaan throttle valve) dan kecepatan kendaraan menjadi bermacam-macam tekanan hidrolik yang akan menentukan shifting. Sistem ini terdiri dari oil pump, governor valve, dan valve body. Oil pump drive gear berhubungan dengan pump impeller pada torque converter dan selalu berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan mesin. Governor valve digerakkan oleh drive pinion dan mengubah putaran (kecepatan) drive pinion shaft menjadi hydraulic signal yang dikirimkan ke valve body. Valve body menyerupai jalan yang berliku-liku, mempunyai jalur-jalur yang banyak sebagai saluran minyak transmisi. Pada jalur-jalur ini dipasang banyak katup yang membuka dan menutup jalur-jalur ini untuk mengirimkan dan menghentikan “hydraulic signal”ke bagianbagian planetary gear unit. 4) Pump Impeller



12



Gambar 9. Pump Impeller Sumber : https://4.imimg.com/data4/FV/LO/MY-10767200/pump-impeller-500x500.jpg



Pump



Impeller



disatukan



dengan



converter



case



dihubungkan ke poros engkol melalui drive plate, ini berarti pump impeller akan berputar saat poros engkol berputar. Pump impeller berfungsi melemparkan fluida (AFT) ke turbine runner agar turbine runner ikut berputar. Pump impeller terdiri dari vane dan guide ring. Guide ring berfungsi untuk membentuk celah yang memperlancar aliran minyak. 5) Turbine Runner Turbine runner dihubungkan dengan over drive input shaft transmisi, ini berarti turbine runner berfungsi untuk menerima lemparan fluida dari pump impeller dan memutarkan over drive input shaft transmisi.



Gambar 10. Turbine Runner dan Stator Sumber : data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAA kGBxMTEhUUExIVFR



13



6) Stator Stator ditempatkan di tengah-tengah antara pump impeller dan turbine runner. Dipasang pada poros stator yang diikatkan pada transmission case melalui one way clutch. Stator berfungsi mengarahkan fluida dari turbine runner agar menabrak bagian belakang vane pump impeller, sehingga memberikan tambahan tenaga pada pump impeller. One way clutch memungkinkan stator hanya berputar searah dengan poros engkol. Oleh karena itu, stator akan berputar atau terkunci tergantung dari arah dorongan minyak pada vane stator. E. Cara Kerja Transmisi Otomatis Cara kerja transmisi otomatis ini dimulai dari torque conventer yang berfungsi sebagai kopling mekanikal sehingga lewat komponen ini torsi ditransfer dengan mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling pertama di dalam torque conventer bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung memakai mesin. Keduanya mengkopel langsung turbin dengan planetary gear dan yang terakhir berfungsi sebagai stator untuk mengembangkan sistem 2 baling-baling menjadi 3 baling-baling. Pada saat cara kerja transmisi otomatis berjalan, baling-baling yang terkopel ke mesin berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup. Kemudian tekanan oli dipakai untuk mendorong turbin. Sistem ini menghasilkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM mesin mengalami peningkatan. Pada cara kerja transmisi otomatis planetary gear berfungsi sama seperti gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin pada roda sehingga mirip dengan tuas persneling yang dipakai untuk menjalankan mobil. Perbedaannya terletak pada desain fisik karena pada planetary gear tidak ditemukan adanya dua barisan roda gigi yang saling dihubungkan dengan rasio berbeda-beda. Namun, pada cara kerja transmisi otomatis ini planetary gear hanya memiliki sebuah roda gigi yang di sekelilingnya terdapat banyak roda gigi kecil dan bagian bernama rumah planetary yang terdapat gigi di bagian dalamnya. Sedangkan untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulik merupakan kinerja dari valve body. 14



– Jika sun gear sebagai pemutar, ring gear ditahan, maka planetary gear berputar pada porosnya juga bergerak mengelilingi ring gear. Sehingga putaran output lambat. – Jika ring gear sebagai pemutar, Sun gear ditahan, maka planetary gear berputar pada porosnya sambil mengelilingi sun gear. Putaran output lebih cepat. – Jika poros pembawa planetary gear ditahan, sun gear sebagai pemutar maka planetary gear berputar pada porosnya, dan menggerakan ring gear. Maka putaran output menjadi terbalik.



15



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sistem Transmisi dibutuhkan untuk meneruskan putaran Fly well dari engine, transmisi sangat di butuhan kendaraan karena kendaraan tanpa transmisi tidak mungkin akan bisa berjalan. Cara kerja dari sistem transmisi otomatis lebih simple dibandingkan dengan sistem transmisi manual. Sistem transmisi otomatis lebih canggih daripada transmisi jenis manual. Transmisi otomatis memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan transmisi manual dari segi tenaga dan efisiensi. Perbaikan pada transmisi otomatis bisa dibilang lebih rumit. Prinsip kerjanya yang tidak menggunakan pedal kopling membuat pengendara lebih nyaman dan tidak udah lelah. B. Saran Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan



dan



jauh



dari



kesempurnaan.



Penulis



akan



memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.



16



Daftar Rujukan -



-



-



-



Wikipedia. 2019. Pengertian Sistem Transmisi. (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_transmisi ), Diakses, 31 Oktober 2019 Lesmana, Doni. Mengenal Fungsi Transmisi Mobil dan Perkembangannya. (Online) (https://www.carmudi.co.id/journal/mengenal-fungsi-transmisimobil-dan-perkembangannya/), Diakses, 31 Oktober 2019 Anonym. Pengertian, Fungsi Komponen dan Cara Kerja Transmisi Otomatis. (Online), (https://www.semisena.com/pengertian-fungsikomponen-cara-kerja-transmisi-otomatis.html#pengertian-transmisiotomatis), Diakses, 1 November 2019 Cahyadi, Wahyu. 2015. Transmisi Otomatis Pada Mobil. (Online), (https://www.academia.edu/29531301/TRANSMISI_OTOMATIS), diakses 1 November 2019



17