Makalah tRANSMISI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



SISTEM TRANSMISI SEPADA MOTOR



MAKALAH HASIL GAGASAN SENDIRI Diajukan Kepada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Propinsi Jawa Timur Untuk Memperoleh Angka Kredit



Disusun Oleh : M U S L I M I N, S. Pd NIP. 19620317 198503 1 012



PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI LATIHAN KERJA SINGOSARI Jalan Raya Singosari Malang



LEMBAR PENGESAHAN



SISTEM TRANSMISI SEPADA MOTOR



MAKALAH HASIL GAGASAN SENDIRI Diajukan Kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Jawa Timur Untuk Memperoleh Angka Kredit



Disusun Oleh : M U S L I M I N, S. Pd NIP. 19620317 198503 1 012 Telah diperiksa dan disetujui oleh :. MENGETAHUI KEPALA UPT BALAI LATIHAN KERJA SINGOSARI,



S U H A R D I, S.Sos, M.Si Pembina NIP. 19630728 198603 1 017



SURAT PERNYATAAN KEASLIAN MAKALAH Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama



: M U S L I M I N, S. Pd



NIP



: 19620317 198503 1 012



Pangkat/Golongan



: Pembina Tk. I ( IV/b )



Jabatan



: Instruktur Madya Kejuruan Otomotif MENYATAKAN



Bahwa Makalah yang saya buat ini adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil karya orang lain, kecuali ada kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.



Malang, Maret 2021 Penulis,



M U S L I M I N, S. Pd NIP. 19620317 198503 1 012



KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan hidayah –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem Transmisi Sepeda Motor” dengan baik. Makalah ini dibuat dengan hasil gagasan sendiri sebagai sarana kompetensi Instruktur Pelatihan Kerja. Makalah ini dapat diselesaikan atas bantuan dari beberapa pihak dan beberapa sumber, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu dalam makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.



Singosari, Maret 2021



Penulis



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat, berbagai produk serta teknologi baru bermunculan seiring majunya IPTEK. Berbagai bidang kehidupan telah dijamah dengan berbagai kemudahan yang disediakan karenaa adanya teknologi. Kini penerapan teknologi yang paling pesat adalah dibidang transportasi dan otomotif. Produk otomotif yang paling pesat perkembangannya adalah pada sepeda motor. Di Indonesia sendiri, pengguna sepeda sangatlah banyak dan telah menimbulkan berbagai macam masalah sosial yang rumit dan sukar untuk diselesaikan. Sepada motor sendiri merupakan mode transportasi yang banyak digunakan warga Indonesia. Tetapi pada kenyataannya banyak pengguana sepada motor tersebut tidak tahu bagaimana merawat sepeda motor serta tidak mengetahui tentang bagian-bagian yang ada pada sepada motor. Sehingga para pengguna sepeda motor hanya mampu menjadi pengguna dan tidak mau untuk mempelajari lebih lanjut tentang sepada motor. Sepeda motor sendiri memiliki berbagai macam jenis dan klasifikasinya. Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada sepeda motor tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi yang ada saat ini. Misalnya, pada saat jalanan mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah. Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan tenaga dan pada makalah ini akan menyajikan tentang sistemm transmisi yang ada pada sepeda motor.



B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini ialah : a. Apakah sistem transmisi itu ? b. Apa saja yang temasuk dalam sistem transmisi sepada motor ? c. Apa sistem transmisi manual itu ? d. Apa sistem transmisi semi otomatis itu ? e. Apa sistem transmisi otomatis itu ?



C. Tujuan Tujuan dibuatnya makalah ini adalah : a. Untuk mempelajari sistem transmisi. b. Untuk mengetahui macam-macam sistem transmisi. c. Untuk mengetahui perbedaan antara transmisi manual, semi otomatis dan otomatis. d. Untuk mengetahui konstruksi dari transmisi manual, semi otomatis dan otomatis.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Transmisi Pada saat sepeda sepeda motor berjalan, mesin memerlukan momen yang besar. Sedangkan mesin dapat menghasilkan tenaga yang cukup pada daerah putaran tertentu. Untuk mengusahakan agar putaran mesin untuk setiap kecepatan sepeda motor selalu berada pada daerah tersebut diperlukan tingkatan perbandingan yang berlainan antara putaran mesin dengan roda belakang. Alat yang mengatur perubahan perbandingan antara putaran mesin dengan putaran roda belakang adalah transmisi. Setiap set roda- roda gigi pada transmisi mempunyai perbandingan putaran tertentu. Dengan memakai set-set roda gigi secara bergantian dapat diperoleh tingkatan perbandingan putaran yang berlainan, sesuai dengan kebutuhan sepeda motor. Sistem transmisi dalam otomotif, berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Pada dasarnya sistem transmisi sepeda motorbekerja dengan cara menukar atau memindah kombinasi gigi sehingga terjadi perbandingan gigi yang berguna untuk mengubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan kondisi jalan ataupun pengguna kendaraan. Secara umum transmisi sepeda motor adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train) yang mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke outpur shaft. 2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan).



Gambar Sistem pemidah tenaga pada sepeda motor.



Gambar Sistem pemidah tenaga pada sepeda motor.



Macam-Macam Tipe Roda Gigi Transmisi Ada beberapa macam tipe roda gigi transmisi diantaraanya yaitu : 1. Roda gigi jenis Spur Roda gigi ini bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).



2. Roda gigi jenis Helical Roda gigi ini bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).



3. Roda gigi jenis Double Helical Roda gigi ini bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).



4. Roda gigi jenis Epicyclic Roda gigi ini bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh).



B. Macam-Macam Sistem Transmisi Pada sepada motor ada 3 macam sistem transmisi yang digunakan, yaitu : 1. Sistem transmisi manual (tipe sport) 2. Sistem transmisi semi otomatis (tipe cub) 3. Sistem transmisi otomatis



C. Sistem Transmisi Manual (Tipe Sport) Transmisi posisinya berada antara cluth dengan gigi reduksi kedua, perubahan ratio gigi tergantung pada jalan atau kondisi operasi, contohnya pada saat start, percepatan, permukaan jalan, tekanan angin, dan sebagainya. Supaya kecepatan ban belakang atau torsi dapat bervariasi. Alasan mengapa perbandingan gigi harus dirubah, karena saat mesin di start atau menanjak, kecepatan tinggi tidak diperlukan tetapi torsi yang besar yang diperlukan. Dengan kata lain pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tetapi tidak diperlukan torsi yang besar. Untuk meningkatkan torsi mesin kecepatan mesin harus dikurangi melalui primary dan secondary gigi reduksi.



Transmisi manual adalah sistem transmisi yang memerlukan pengemudi untuk menekan/menarik tuas kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 5 gigi percepatan maju. Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan. Transmisi manual merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan,



yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga ke roda kendaraan. Macam-macam transmisi manual Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Tipe Sliding mesh. Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan outputnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan : a) Perpindahan



gigi



langsung/memerlukan



tidak



dapat



waktu



dilakukan



beberapa



saat



secara untuk



melakukan perpindahan gigi. b) Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi. c) Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.



2. Tipe Constant mesh. Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke



poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis. Pada tipe ini gigi pada main shaft selalu berhubungan dengan gigi pada counter shaft, gigi ini dilengkapi dog gear yang akan dihubungkan dengan sleeve yang terpasang pada main shaft. Shaft arm menggerakan sleeve agar terjadi perpindahan putaran dari gigi percepatan ke main shaft.Tipe ini digunakan pada gigi mundur.



3. Tipe Sincromesh.



Menghubung dan memutus tenaga/putaran dari roda gigi tingkat ke poros output pada kondisi putaran tidak sama. Bagianbagian : 1. Roda gigi tingkat 2. Gigi penghubung 3. Cincin sikronmesh 4. Kopling geser 5. Roda gigi sinkronmesh 6. Konis pengereman 7. Poros output Komponen utama dari gigi transmisi manual sepeda motor terdiri dari susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/counter shaft). Transmisi / perseneling jenis ini umum digunakan pada sepeda motor. Komponen-komponen pendukung transmisi manual antara lain : 1. Main shaft (poros utama/poros primer). Poros utama selalu berhubungan dengan kopling. 2. Counter shaft (poros lawan/poros sekunder). Poros lawan selalu berhubungan dengan gear depan atau roda belakang melalui rantai roda. 3. Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi geser. 4. Shift drum (botol perseneling) sebagai penggerak shift fork. Cara kerja transmisi manual : Gigi transmisi pada saat posisi berpasangan dengan masing-masing maka posisi tersebut adalah posisi netral, karena hubungan dari pada kedua poros adalah bebas, sehingga apabila poros primer berputar, poros sekunder tidak berputar. Transmisi dikatakan bekerja apabila kedua poros saling berhubungan/saling berputar. Maka dari itu kedua gigi transmisi yang berpasangan harus sama-sama mati, yaitu yang merupakan gigi bebas harus dimatikan/dikunci dengan gigi geser. Dengan demikian gigi transmisi yang bekerja adalah pasangan gigi transmisi yang sama-sama mati.



D. Sistem Transmisi Semi Otomatis (Tipe Cub) Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan kopling otomatis untuk membantu memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi. Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas didaerah perkotaan. Contoh penggunaan transmisi semi otomatis adalah pada sepeda motor Honda Astrea, Supra, Yamaha Jupiter dan juga digunakan pada mobil-mobil sport mewah seperti digunakan Porsche, Maserati, Ferrari yang kadang-kadang ditempatkan pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan. Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input dan output selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.



E. Sestem Trannsmisi Otomatis



Sistem transmisi otomatis yang ada pada sepeda motor lebih dikenal dengan CVT (Continously Variable Transmission). Ide teknoologi CVT sudah ada sejak tahun 1490 yang dicetuskan oleh ilmuwan terkenal, Leonardo Da Vinci. Ketika Da Vinci menggambar sketsa mekanisme



pergerakan sabuk yang menyambungkan mesin dengan roda. Konsep ini baru berhasil diwujudkan pada tahun 1886 dengan peluncuran teknologi toroidal CVT pertama di dunia. Produk otomotif pertam yang memakai teknologi CVT adalah Dodge Adiel buatan AS. Penjualan perdana kendaraan yang menggunakan teknologi CVT adalah pada tahun 1958.



Prinsip kerja CVT sepeda motor Pada transmisi CVT prinsipnya adalah menggunakan perangkat puli dan sabuk baja sebagai komponen utama pengggerak transmisi. Sepeda motor dengan transmisi CVT dapat melakukan perubahan gigi rasio menyesuaikan dengan putaran mesin. 1. Saat gigi pada putaran rendah Puli penggerak akan bergerak lebih melebar antara jarak axial-shift cones sehingga belt akan bergerak kedalam dan menghasilkan sudut lingkar yang lebih kecil dibanding dengan puli penerima. Dan menghasilkan rasio output lebih kecil.



2. Saat gigi pada putaran tinggi Puli penerima akan bergerak lebih melebar antara jarak axial-shift cones sehingga belt akan bergerak kedalam dan menghasilkan sudut lingkar yang lebih kecil dibanding dengan puli penggerak. Dan menghasilkan rasio putaran output yang besar.



Bagian-bagian CVT



Pada sepeda motor transmisi CVT terdiri dari berbagai bagian dan komponen yang ada didalamnya diantaranya :



1. Poros Input Poros input digunakan sebagai penghubung dan penyalur tenaga yang disampaikan dari kopling menuju ke unit transmisi CVT. 2. Reversing Wheel atau Roda Pembebas Komponen ini digunakan sebagai penghubung antara poros input dan puli input. 3. Axial-shift cones (input side) Puli input ini sebagai pengatur belt atau sabuk sehingga putaran yang dihasilkan menjadi berbeda-beda pada setiap kecepatannya.



4. Pompa minyak pelumas Pompa ini berfungsi agar aliran pelumas tetep bersirkulasi pada sistem transmisi CVT. Pompa berperan penting karena jikia pompa tidak berfungsi maka kerusakan dapat terjadi disetiap komponen CVT. 5. Final drive unit Final drive untuk menyalurkan tenaga putaran dari puli output ke roda-roda. 6. Intermediate shaft Komponen ini sebagai penyalur yang dihubungkan ke final drive unit. 7. Linked steel belt Sabuk atau belt yang terbuat dari bahan baja ini merupakan komponen terpenting dari sebuah transmisi CVT, karena sebagai penyalur putaran dari puli input ke puli output. Dalam pembuatannya belt



ini



dibuat



penggunaanya diaplikasikannya.



dengan



dan



mempertimbangkan



disesuaikan



pada



mobil



kekuatan yang



dari akan



8. Axial-shift cones (output side) Puli output ini sebagai penerima putaran yang telah disalurkan ke belt atau sabuk sehingga putaran yang dihasilkan menjadi berbeda-beda pada setiap kecepatannya.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



Sistem transmisi sepeda motor adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train) yang mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke outpur shaft. 2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan). Sistem transmisi sepeda motor ada 3 jenis yaitu : 1. Sistem transmisi manual (tipe sport) 2. Sistem transmisi semi otomatis (tipe cub) 3. Sistem transmisi otomatis (CVT) Pada sistem transmisi tipe sport, memerlukan pengemudi untuk menekan/menarik tuas kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 5 gigi percepatan maju. Komponen-komponen pendukung transmisi manual antara lain main shaft (poros utama/poros primer), poros utama selalu berhubungan dengan kopling. Counter shaft (poros lawan/poros sekunder), poros lawan selalu berhubungan dengan gear depan atau roda belakang melalui rantai roda. Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi geser. Shift drum (botol perseneling) sebagai penggerak shift fork. Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi percepatannya



tanpa



menginjak/menekan



kopling,



sistem



ini



menggunakan kopling otomatis untuk membantu memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi. Dalam CVT terdapat dua penggerak atau puli yang disambungkan dengan sabuk ataupun belt dari baja, yang berfungsi sebagai penerima dan pemberi tenaga dari mesin yang diteruskan ke bagian yang selanjutnya berupa putaran mesin. Sistem CVT sepeda motor digunakan untuk menciptakan perpindahan transmisi yang lebih halus dan menghasilkan performa mesin yang maksimal serta dalam konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih efisien. Terdapat beberapa bagian pada sistem CVT diantaranya Poros Input, Reversing Wheel atau Roda Pembebas, Axial-shift cones (input side), Pompa minyak pelumas, Final drive unit, Intermediate shaft, Linked steel belt, serta Axial-shift cones (output side). B. Saran Di harapkan untuk pembaca supaya mendalami hal-hal yang berkenaan mengenai sistem transmisi sepeda motor agar dapat mendapat ilmu yang bermanfaat. Karena sangat banyak ilmu yang harus digali agar pengetehuan tentang keotomotifan kita menjadi lebih luas dan tidak hanya berpatok pada satu sumber saja, maka pembaca diharapkan melihat dan membaca referensi lain sehingga dapat memenuhi apa-apa yang belum diketahui oleh pembaca.



DAFTAR PUSTAKA