9 0 1 MB
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) KEGIATAN PEMBANGUNAN HOTEL DI DESA PENUJAK KECAMATAN PRAYA BARAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH - NTB
I.
IDENTITAS PEMRAKARSA
1.1.
Identitas Pemrakarsa
a.
Nama Perusahaan
: PT. JAYA CIPTA HOTEL
b.
Nama Penanggung Jawab
: NGADIMAN
c.
Alamat Kantor
: Desa Penujak Kecamatan Praya Barat Kab. Lombok Barat, NTB
d.
Status investasi
e.
Lokasi Ijin
f.
Luas Ijin
g.
Jenis Ijin
h.
Akte Pendirian
:
Notaris
: AMELIA JONATAN, SH, MK Nomor :174
Pengesahan Akta
: Penanam Modal Dalam Negeri : Kabupaten Lombok Tengah NTB : 1 ha : Ijin Usaha Hotel
: AHU – 16308.AH.01.01 Tahun 2012 tgl. 29-03-
2012 SIUP Besar
: 503.4.2/669/2012
NPWP
: 03.251.037.2.915.000
TDP Perseroan Terbatas
I.2.
: 23.05.1.55.0032
Dasar Hukum Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup lampiran I.A bidang multisektor point 5 , dinyatakan bahwa pembangunan bangunan gedung dengan luas lahan ≥ 5 Ha dan luas bangunan ≥ 10.000 m2 , wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL, namun karena rencana pembangunan hotel ini memiliki luas lahan total < 1 Ha dan luas bangunan 4.200 m2 , maka tidak wajib AMDAL atau cukup dengan dokumen UKL UPL.
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Penyusunan UKL UPL ini berpedoman pada beberapa perundang-undangan, secara rinci sebagai berikut : a.
Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang
b.
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan
c.
Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009, tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; d.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Kualitas Udara;
e.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun;
f.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan
g.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
40
Tahun
2012
tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara; h.
Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 55 Tahun 2010 tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandara Internasional Lombok (KKOP BIL)
i.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL;
j.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Pemantauan
Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup; k.
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 3 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi NTB;
l.
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah No. 7 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah;
II. 2.1.
RENCANA USAHA DAN KEGIATAN
Nama Rencana Usaha/Kegiatan Kegiatan Pembangunan Hotel
oleh pemrakarsa PT. Jaya Cipta Hotel di Desa
Penujak Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. 2.2.
Lokasi Rencana Kegiatan dan Rona Lingkungan
2.2.1. Lokasi Rencana Kegiatan
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Lokasi Pembangunan Hotel oleh PT. JAYA CIPTA HOTEL dilakukan pada lokasi Desa Penujak
Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara
Barat pada lahan seluas 1 ha, dengan koordinat sebagai berikut :
Tabel 1. Titik Koordinat Lokasi Rencana Pembangunan Hotel Titik Ikat A B C D E F
Lintang Selatan 08o 45’ 40,7” 08o 45’ 42,4” 08o 45’ 46,2” 08o 45’ 45,7” 08o 45’ 43,5” 08o 45’ 42,1”
Bujur Timur 116 o 15’ 34,5” 116 o 15’ 36,6” 116 o 15’ 33,6” 116 o 15’ 31,7” 116 o 15’ 34,3” 116 o 15’ 34,6”
2.2.2. Rona Lingkungan Awal A.
Status Lahan Status lahan yang akan dikembangkan adalah tanah milik pemrakarsa seluas 1
ha, yang sudah dibebaskan pada tahun 2007 dengan harga Rp. 9.000.000 per are dengan sertifikat hak milik. B.
Iklim Berdasarkan data pengamatan hujan selama periode 10 tahun diketahui bahwa
wilayah ini mempunyai iklim tipe C (agak basah), yaitu memiliki nilai Q antara 33.3 dan 60 dengan nilai
Q = 58.4% berdasarkan perhitungan metode Schmith dan
Fergusson, dimana nilai Q adalah jumlah rata-rata bulan kering dibagi dengan jumlah rata-rata bulan basah selama periode pengamatan. Rata-rata bulan kering tahunan adalah 3.8 bulan dan rata-rata bulan basah adalah 6.5 bulan. C.
Keadaan Hujan Dilihat dari pola curah hujan yang meliputi Indonesia khususnya daerah Pulau
Lombok ke arah timur termasuk pada pola curah hujan yang memiliki distribusi curah hujan bentuk “V” dalam satu tahun dari Januari sampai Desember. Pada saat musim Monsun barat jumlah curah hujan yang melimpah yaitu pada bulan-bulan Desember, Januari dan Februari sedangkan pada monsun timur jumlah curah hujan sedikit terutama pada bulan-bulan Juni, Juli dan Agustus. Dari data pengamatan curah hujan selama periode sepuluh tahun dari stasiun Meteorologi Selaparang NTB, jumlah curah hujan rata-rata tahunan yang tercatat 1.588 mm dengan jumlah hari hujan 65 hari. Besar aliran air permukaan di lokasi Hotel sangat dipengaruhi oleh curah hujan pada bagian hulu. Dari data curah hujan diperoleh bahwa aliran permukaan yang UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
terjadi di lokasi Hotel sangat kecil, hanya berupa aliran sesaat pada waktu hujan, hal ini disebabkan karena curah hujan yang rendah 1.000 s/d 2.000 mm per tahun, serta tekstur tanah yang berliat menyebabkan infiltrasi sangat rendah, sementara run of sangat besar. Kebutuhan air mesyarakat untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan mencuci, dicukupi dengan membuat sumur-sumur tradisional dengan kedalaman 2 s/d 4 meter. D.
Temperatur Udara Keadaan temperature udara tahunan rata-rata di lokasi kegiatan berdasarkan
data di Stasiun Meteorologi Selaparang NTB adalah 31,7˚C untuk temperature maksimum dan 23,2˚C untuk temperature minimum, sedangkan temperature rata-rata adalah 26,6˚C. Relatif tingginya temperature udara di lokasi kegiatan dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain lokasi tersebut merupakan tanah terbuka dimana intensitas penyinaran matahari menjadi tinggi. E.
Kelembaban Udara Gambaran
keadaan
kelembaban
udara
berdasarkan
data
sekunder,
kelembaban udara relative (RH) tahunan rata-rata di lokasi kegiatan rencana Pembangunan Hotel di Desa Penujak adalah 79%. F.
Keadaan Angin Berdasarkan hasil pencatatan angin di Stasiun Meteorologi Selaparang NTB
periode 10 tahun. Wind Rose menunjukkan arah angin dominan tahunan yaitu dari arah barat dengan berkisar antara 7-11 knot, kecepatan angin maksimum 11,4 knots dengan kecepatan rata-rata 6,5 knots pertahun. G.
Kualitas Air Untuk
mengetahui
kualitas
air
pada
rona
lingkungan
awal
dilakukan
pengambilan sampel air pada air sumur, adapun hasil analisis Laboratorium dilakukan di Laboratorium Kualitas Air BPTP NTB, dengan hasil sebagai berikut. Tabel 2. Data Hasil Kualitas Air Lokasi Hotel
No
Parameter Analisis
Satuan
Air
Baku
Keterang
Sumur
Mutu
an
6–
1
PH
PH
7,48
2
TSS
Ppm
99,00
400
3
TDS
Ppm
1700,00
1000
4
N
%
0,03
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
8,5
5
C Org
%
-
6
K
Ppm
10,38
7
Na
Ppm
19,69
8
Ca
Ppm
19,59
9
Mg
Ppm
5,74
10
Fe
Ppm
0,27
5
11
Mn
Ppm
0,16
0,5
12
Cu
Ppm
0,08
1
13
Zn
Ppm
-
Sumber : Laboratorium Kualitas Air BPTP-NTB Mutu baku air tanah dan air permukaan dapat dilihat di lampiran. H.
Kondisi Ruang, Geologi dan Tanah 1. Kondisi Bentang Alam dan Tata Ruang Kabupaten Lombok Tengah dengan luas wilayahnya 120.839 hektar memiliki
hutan seluas 22.499,10 hektar atau 18,62 % (kurang dari standar minimum yaitu 25 %). Hutan seluas itu terdiri dari Hutan Konservasi 7.603,40 hektar, Hutan Lindung 11.595,70 hektar, dan Hutan Produksi 3.300 hektar. Kondisi hutan Lombok Tengah akhir tahun 2003 telah terdegradasi seluas 9.042 hektar atau 40,19%. Secara topografi Hotel bertopografi berbukit landai sampai datar dengan kemiringan lereng bervariasi antara 0% s/d 15%, dengan ketinggian antara 0 s/d 180 mdpl. Lokasi Hotel, berada pada kawasan Bandara Internasional Lombok, secara tata ruang peruntukan lahan kawasan sekitar hotel sebagai kawasan permukiman. 414000
416000
418000
420000
422000
424000
426000
428000 '
'
' '
' '
'
DESA BUNUTBAOK
'
'
'
9038000
'
'
'
'
' ' '
' '
'
' '
' '
' '
'
'
'
' '
' '
DESA JURANGJALER
'
DESA SUKARARA
'
'
'
'
DESA PUYUNG
'
'
'
RENCANA DETIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN BANDAR UDARA LOMBOK BARU KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2005/2006
'
'
'
'
KECAMATAN PRAYA
'
'
'
'
'
'
'
' '
KECAMATAN JONGGAT
'
9038000
KELURAHAN LENENG
' '
'
'
'
'
'
' '
'
'
' '
Dasanketujur
'
DESA PRAYA
KELURAHAN PANJISARI
'
'
'
'
'
Bukalmalang
'
' '
'
'
A'2
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
' '
'
Prai Timuk
'
'
'
'
'
'
' ' '
DESA UNGGA
A'1
'
'
'
' '
'
'
'
'
'
'
KELURAHAN TIWUGALIH
KELURAHAN JONTLAK '
Senang
' '
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
A1
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
DESA GERANTUNG
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
DESA BERAIM
'
'
' '
'
' '
D'1
'
Batungerang '
ARAHAN FUNGSI LAHAN
'
'
'
9036000
KELURAHAN PRAPEN
'
9036000
'
'
'
'
'
'
'
PETA
'
'
'
'
'
Keloka
'
'
' ' '
'
' '
' '
DESA BATUJAI
'
'
Legenda:
'
'
' '
DESA SESAKE
'
Batas Desa Batas Kecamatan Jalan Lokal Jalan Kolektor Sekunder Jalan Kolektor Primer Jalan Kolektor Primer Alternatif Sungai Bangunan Terpencar
'
'
'
' ' '
'
'
DESA BATUNYALA
'
'
'
'
D1
'
'
'
'
'
'
' '
Bendungan Batujai
'
'
A2
'
'
'
'
'
'
'
' '
KELURAHAN SEMAYAN
'
' '
'
'
'
KECAMATAN PRAYA BARATDAYA
'
Belong
'
'
'
'
'
B'2
'
'
'
Buak
'
'
'
9034000
9034000
'
'
' '
'
Montongregak
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
DESA KELEBUH
'
'
'
'
'
'
' '
'
DESA DAREK
Zona Bandara
'
'
'
' '
'
'
D5
' '
'
'
' '
'
'
'
'
' '
Lambuh
'
Bendungan
'
'
'
'
Bagean
'
'
'
Lajut
D2
'
'
'
'
Kelebuh
'
'
'
'
' '
'
'
'
Montongmati
' '
Tempas
'
DESA MUJUR
' '
'
'
'
'
' '
'
9032000
'
KECAMATAN PRAYA TENGAH
'
' '
D'2
'
'
'
'
'
'
KECAMATAN PRAYA BARAT
'
'
'
'
'
'
'
'
B'1
'
'
' '
'
B1
'
'
'
'
'
' '
'
'
'
DESA PEJANGGIK
DESA PENUJAK
Songkok
9032000
Ularnage '
DESA LAJUT
'
'
'
' '
'
Arahan Fungsi Lahan Tumbuh Cepat Perkotaan Preservasi Konservasi Air Tumbuh Lambat Rawan Kecelakaan
'
' '
'
Zona Bandara
' '
'
'
'
'
'
'
' '
'
D4
'
' '
DESA SETANGOR
'
'
Barebelek
'
'
DESA SUKARAJA
'
Gilikkawo
'
Tampok
'
'
'
'
Wareng
'
'
KECAMATAN PRAYA TIMUR
'
D3
'
'
'
'
Dondat
'
' '
' '
'
'
DESA MARONG
' '
'
'
Eat Moka
'
DESA BONDER
'
9030000
9030000
'
'
'
' '
'
'
'
'
'
'
DESA KAWO
'
'
'
'
'
'
Sumber : 1. Peta Rupa Bumi Indonesia Digital, Bakosurtanal, Skala 1 : 25.000 2. Analisis Studio, 2005
Kalimujur
'
DESA TANAKAWU
NTB
'
'
'
'
DESA GAPURA
'
'
Batubangka
'
C2
' '
'
'
Ngolak
'
Kelambi
'
D'3
'
'
'
'
'
'
'
DESA KETARA
'
C1
'
' '
'
'
'
Buntereng
'
Reyak Dua
'
'
'
Kab. Lombok Tengah
Segelenggeng
'
9028000
9028000
'
'
'
'
'
Dasanbaru
'
C4
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
C'1
'
'
' '
DESA SEGALA ANYAR
Bolang
C3
'
' '
'
'
Lancep
PERIHAL
'
'
'
Kabid Perencanaan Pembangunan III M. Akwan, ST.
Mengetahui
Kepala Bapeda
'
'
'
'
' '
'
' '
C'2
'
'
DESA KATENG
Jeruk
'
'
'
'
9026000
'
'
'
'
' '
'
'
DESA SENGKOL
'
'
'
'
'
DESA TERUW AI
'
'
'
'
'
'
'
' '
DESA PENGEMBUR
'
'
'
'
'
No. Lembar 09
Jumlah Lembar 12
Ir. H. Alianshari M.
' '
'
' '
'
'
'
Tonjer
'
' '
'
'
' '
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
'
'
DESA SUKADANA
'
' '
'
'
' '
'
'
' '
418000
2 Km
'
'
' '
416000
1
TANDATANGAN
'
'
9026000
Disetujui
'
'
'
'
' '
414000
Diteliti '
KECAMATAN PUJUT
'
'
NAMA Kasubid Pertambangan dan Energi Ahmad Fathoni, SP, MT.
' '
C'3
'
'
'
DESA MANGKUNG Sekunyit
0
'
'
'
'
'
'
1 Utara
'
' '
'
420000
422000
424000
426000
428000
Gambar 1. Arahan penggunaan lahan kawasan bandara 2. Geologi Pulau Lombok terletak pada pusat kegiatan tektonik dari busur magmatic sunda banda, berarah barat-timur yang merupakan pertemuan tiga lempeng besar yaitu UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
lempeng Hindia, Asia dan Fasifik. Geologi pulau Lombok merupakan busur kepulauan type sedimentasi batuan gunung api yang terbentuk pada Oligosen akhir hingga kwarter. Pada lokasi merupakan batuan gunung api andesitic alkalin lemah, breksi, lava, tuf dengan lensa batu gamping yang mengandung Au. Sistem struktur yang kuat dari sesar barat tanah dan timur tanah adalah struktur paling dominan baik local maupun regional. 3. Tanah Kawasan Hotel terdiri dari jenis tanah vertisol dengan agregat tanah yang mengembang pada saat basah dan mengkerut atau pecah pada saat kering, karena didominasi butiran liat montmorilonit, parameter yang perlu mendapat perhatian adalah kelulusan pergerakan air ke lapisan tanah bawah (permeabilitas) dan aliran permukaan. Untuk mengetahui permeabilitas dilakukan identifikasi tekstur tanah yang dikorelasikan dengan kerapatan bongkah tanah yang diambil dengan menggunakan sampel. Data hasil analisis Laboratorium sampel tanah pada lokasi Hotel Jaya Cipta Hotel dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 3. Data Hasil Analisis Sampel Tanah Lokasi Hotel Tanah Lokasi Hotel No
Parameter Analisis
Nilai
Satuan
Keteranga n
1
Bahan Organik- N (kjeldahl)
-
%
-
3
P2O5
26,66
Mg/100g
Tinggi
4
K2O
67,47
Mg/100g
Tinggi
5
NaCl 10% - KTK
22,80
Cmol/kg
Tinggi
6
Tekstur
Liat
a. Pasir
40,16
%
b. Debu
30,32
%
c. Liat
29,52
%
Sumber : Laboratorium Tanah BPTP-NTB
Tekstur tanah tersusun atas tiga komponen yaitu debu, pasir dan liat, ketiga komponen tersebut dibedakan berdasarkan ukurannya yang berbeda. Partikel pasir berukuran antara 200 mikron sampai 2000 mikron. Partikel debu berukuran 2 mikron sampai kurang dari 200 mikron. Partikel liat berukuran kurang dari 2 mikron. Makin halus ukuran partikel penyusun tanah tersebut akan memiliki luas permukaan partikel per satuan bobot makin luas yang akan berpengaruh terhadap kesempatan lebih banyaknya terjadi reaksi kimia.
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Hasil analisis Laboratorium menunjukkan bahwa secara umum kondisi tanah di lokasi Hotel mempunyai tekstur pasir, dimana sebagian besar adalah pasir 40,16%, sehingga cukup porous, hal ini berarti bahwa sistem kontruksi bangunan perlu disertai dengan kontruksi pondasi yang cukup dalam dan kuat Sedangkan pemanfaatan lahan menjadi Hotel tidak menjadi masalah, karena secara umum kawasan tersebut kurang memiliki kecukupan air irigasi untuk pertanian. 4. Transportasi a. Perhubungan Darat Hotel Jaya Cipta Hotel berjarak ± 22 km dan waktu tempuh ± 45 menit dari kota Mataram sebagai ibukota propinsi Nusa Tenggara Barat dan berjarak ± 5 km dengan waktu tempuh ± 15 menit dari Kota Praya sebagai ibukota Kabupaten Lombok Tengah. Kondisi jalan sudah Hotmix dengan lebar jalan ± 10 meter dengan dua jalur, sehingga dapat dilalui kendaraan dengan lancar dan mudah. b. Perhubungan Udara Sektor Perhubungan Udara semakin hari semakin meningkat aktivitasnya, Saat ini Bandara Internasional Lombok "BIL" yang terletak di Desa Tanak Awu Kecamatan Praya Pujut sejak tanggal 1 Oktober 2012 telah
dibuka dan
terus di benahi dan
ditingkatkan fasilitasnya untuk peningkatan pelayanannya. Volume penerbangan saat ini dilaksanakan dengan berbagai rute nasional dan internasional setiap hari. Jarak dari bandara BIL ke lokasi hotel hanya + 200 m dengan jarak tempuh ± 2 menit. c.
Kepadatan Lalu Lintas
Kegiatan Hotel di Desa Penujak diduga akan memberi pengaruh terhadap kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi Hotel terutama pada tahap operasional. Pada tahap operasional peningkatan lalu lintas disebabkan oleh kegiatan mobilisasi tamu hotel baik lokal dan mancanegara. Karena itu, data kepadatan lalu lintas perlu diamati pada ruas jalan di sekitar lokasi hotel. Data awal tentang lalulintas diperoleh melalui observasi kepadatan lalulintas pada titik pengamatan jalan poros Tanak Awu - Praya. Adapun tingkat kepadatan lalu lintas terjadi pada pukul 09.00-10.00 pagi, dengan gambaran distribusi frekuensi sebagai berikut :
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Gambar 2 . Tingkat Kepadatan Lalu Lintas Jalan Praya-Tanak Awu d.
Volume lalu lintas harian rata-rata (V)
Berdasarkan data yang ada maka volume lalu lintas harian rata-rata (v) untuk jalan poros Praya – Tanak Awu adalah 163,17smp/jam (satuan mobil penumpang per jam). Angka ini cukup tinggi karena >100 smp/jam, sehingga konstruksi jalan harus berupa jalan hotmix dengan status jalan propinsi atau jalan strategis nasional dengan alasan fungsi bandara. Berikut data volume lalu lintas harian rata-rata yang diperoleh berdasarkan hasil survey pada lokasi jalan poros Praya – Tanah Awu pada tanggal 6 Agustus 2012.
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Tabel 4. Volume Lalu Lintas Harian Jalan Poros Praya - Tanak Awu
No 1
Jam 06.00 – 06.30
Jumlah Kendaraan di
Arah Jalan
LHR
Perempatan Tanak Awu B
C
Ke Praya
A
12
2
Ke
4
Tanak
D
E
F
G 27
Awu Ke
5
1
Ke Prabu
2
1
Ke Praya
53
5
Ke
14
3
14
1
Ke Prabu
19
2
Ke Praya
49
5
Ke
12
3
17
1
Ke Prabu
20
2
Ke Praya
55
5
Ke
29
3
35
6
28
4
Bandara 2
06.30 – 07.00
Tanak
112
Awu Ke
1
Bandara 3
07.00 – 07.30
Tanak
109
Awu Ke Bandara 4
07.30 – 08.00
Tanak
166
Awu Ke
1
Bandara Ke Prabu 5
08.00 – 08.30
Ke Praya
1
50
14
Ke
1
45
7
47
20
46
8
Ke Praya
73
12
Ke
43
2
51
7
1
Ke Prabu
38
5
1
Ke Praya
44
6
Ke
36
3
Tanak
1
242
Awu Ke Bandara Ke Prabu 6
08.30 – 09.00
Tanak
1
1 233
Awu Ke Bandara 7
09.00 – 09.30
Tanak
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
226
Awu Ke
2
59
9
Ke Prabu
1
60
3
3
Ke Praya
1
60
13
3
39
5
56
20
70
6
Ke Praya
49
10
Ke
30
6
40
13
1
28
8
1
31
7
2
138
13
2
34
10
Ke Prabu
30
6
Ke Praya
36
6
2
127
Ke
16
2
2
30
5
25
3
41
6
17
1
26
20
Ke Prabu
29
3
Ke Praya
75
12
Ke
25
5
47
8
Ke Prabu
41
3
Ke Praya
35
14
Ke
17
3
Bandara 8
09.30 – 10.00
Ke
Tanak
1 277
Awu Ke Bandara Ke Prabu 9
10.00 – 10.30
3
Tanak
186
Awu Ke Bandara Ke Prabu 10
10.30 – 11.00
Ke Praya Ke
1
Tanak
Awu Ke
2
Bandara 11
11.00 – 11.30
Tanak
Awu Ke Bandara Ke Prabu 12
11.30 – 12.00
Ke Praya Ke
2
Tanak
146 1
Awu Ke Bandara 13
12.00 – 12.30
Tanak
2
221
Awu Ke
3
Bandara 14
12.30 – 13.00
Tanak
Awu UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
1 2
158
Ke
40
12
1
Ke Prabu
27
5
1
Ke Praya
78
6
4
Ke
19
2
2
47
5
1
36
2
Ke Praya
46
11
1
Ke
13
2
1
50
14
1
22
2
1
45
13
1
18
1
1
52
13
2
Ke Prabu
25
5
Ke Praya
49
13
2
Ke
16
1
1
44
10
1
Ke Prabu
36
3
Ke Praya
20
14
1
2
1
2
8
7
Ke Prabu
18
10
Ke Praya
35
9
Ke
7
1
20
4
Ke Prabu
20
4
Ke Praya
35
3
4
Ke
11
1
1
22
4
Bandara 15
13.00 – 13.30
Tanak
203
Awu Ke Bandara Ke Prabu 16
13.30 – 14.00
1
Tanak
164
Awu Ke Bandara Ke Prabu 17
14.00 – 14.30
Ke Praya Ke
1
Tanak
177
Awu Ke Bandara 18
14.30 – 15.00
Tanak
177
Awu Ke
1
Bandara 19
15.00 – 15.30
Ke
Tanak
2
89
Awu Ke
4
Bandara 20
15.30 – 16.00
Tanak
104
Awu Ke
4
Bandara 21
16.00 – 16.30
Tanak
Awu Ke
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
106
Bandara 22
16.30 – 17.00
Ke Prabu
20
5
Ke Praya
46
7
Ke
10
3
27
5
20
2
78
15
14
4
50
10
Ke Prabu
45
4
Ke Praya
55
12
Ke
25
2
40
5
40
3
Tanak
120
Awu Ke Bandara Ke Prabu 23
17.00 – 17.30
Ke Praya Ke
2
Tanak
222
Awu Ke Bandara 24
17.30 – 18.00
Tanak
2
186
Awu Ke
2
Bandara Ke Prabu TOTAL
3.916
LHR
163,17
Sumber : Hasil Survey 6 Agustus 2012
F. Potensi Flora, Fauna dan Potensi Wisata 1. Flora Metode yang digunakan untuk mendapatkan data tumbuhan yang terdapat di lokasi Hotel adalah dengan metode pengamatan langsung dan wawancara terhadap masyarakat sekitarnya. Secara umum jenis tumbuhan yang tumbuh di lokasi pengamatan Hotel Cipta Jaya Hotel saat ini antara lain adalah : Tabel 5. Jenis tumbuhan yang terdapat di lokasi Hotel No
Nama Lokal/Latin
Keterangan
1
Bambu
2
Loam
3
Turi
Tidak Langka
4
Padi
Tidak Langka
5
Semangka
Tidak Langka
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Tidak Langka Langka
Sumber : Hasil Survey 2012
2. Fauna Pengamatan fauna darat juga dilakukan dengan metode pengamatan secara langsung dan wawancara langsung kepada masyarakat sekitar lokasi. Jenis-jenis fauna yang berada di sekitar lokasi Hotel tidak banyak, dan yang lebih menyolok adalah jenis apes/burung. Jenis –Jenis satwa yang terdapat dalam Kawasan Hotel Cipta Jaya Hotel Antara lain : Tabel 6. Jenis-jenis Fauna yang Terdapat di Sekitar Lokasi CIPTA JAYA HOTEL No.
Nama Lokal/Latin
Keterangan
1
Ular (Colobridae,Spp)
Tidak Langka
2
Ular (Pyiton Sp)
Tidak Langka
3
Kadal (Mabouya spp)
Tidak Langka
4
Biawak (Varanus salvator)
Tidak Langka
5
Ayam ( Gallus sp)
Tidak Langka
6
Walet ( collocalia sp)
Tidak Langka
7
Burung Pipit (Lonchura sp)
Tidak Langka
Sumber : Hasil Survey, 2012
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
3. Sosial Ekonomi dan Budaya Gambaran mengenai kondisi sosial ekonomi dan budaya diperoleh melalui data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari instansi terkait, yaitu kantor BPS Kabupaten Lombok Tengah dalam Dalam Angka. Jumlah
Penduduk
Kabupaten
Lombok
Tengah
berdasarkan
hasil
sensus
penduduk pada tahun 2008 adalah 817.153 jiwa, terdiri dari laki-laki 335.032 orang dan perempuan 482.121 orang. Pada tahun 2010 menjadi 826.958 jiwa, terdiri dari laki-laki
388.670
orang
dan
perempuan
438.288
orang.
Dengan
demikian,
pertumbuhan penduduk Kabupaten Lombok Tengah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 mencapai rata-rata 1,2 persen pertahun. Menurut administrasi Pemerintah Hotel Cipta Jaya Hotel terletak di Desa Penujak Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah, di mana Kecamatan Praya Barat. 2.3.
Skala Usaha/Kegiatan 1. Lokasi Lahan Kegiatan Hotel PT. JAYA CIPTA HOTEL direncanakan oleh pemrakarsa dilakukan
di Desa Penujak, yang secara administrasi pemerintahan berada di Desa Penujak Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah – NTB, seluas ± 1 ha dengan luas lantai bangunan sekitar 4.200 m2. 2. Jenis dan Type Hotel Hotel ini diperuntukkan bagi wisatawan local dan mancanegara. Jenis hotel untuk kelas hotel bintang 3, dengan fasilitas hotel adalah sebagai berikut : Hotel Restoran Kolam renang Ruang rapat/meeting/pertemuan berikut kelengkapannya Paket weeding party Spa and massage Tabel 7. Fasilitas Sarana dan Prasarana Hotel yang Akan Dibangun NO
FASILITAS
LUAS (M2)
JUMLAH (UNIT)
Per-1 unit
Total
420
10
1.400
4
Kamar Hotel Lantai 1-3
5
Ruang makan/minum
3
500
1.500
6
Ruang Pertemuan
2
1.000
2.000
7
Kolam Renang
1
2.000
2.000
Total Luasan Tabel 8. NO
6.900
Fasilitas Pelayanan Umum dan Sarana Penunjang FASILITAS
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
LUAS (M2)
JUMLAH
Per-1 unit
Total
1
100
100
1
500
500
(UNIT) 1
Pelayanan
informasi,
telekomunikasi, administrasi, dan angkutan 2
Mess
karyawan,
pelayanan
pencucian dan tempat ibadah 3
Jalan masuk dan daernase
1
500
500
4
Areal parker dan shelter
1
500
500
5
Taman
1
1.000
1.000
6
System pembuangan limbah
1
500
500
(IPAL) Total Luasan
3.100
Total Luasan a + b
4
10.000
Tenaga Kerja dan Sistem Upah
Jumlah tenaga kerja dari masyarakat local disekitar lokasi Hotel yang akan bekerja pada saat konstruksi pembangunan Hotel sekitar 30 Orang dengan upah disesuaikan dengan Upah Minimum Regional. Sedangkan pada saat operasional perkiraan karyawan yang akan diterima sebanyak 110 orang dengan gaji desesuaikan dengan beban kerja dan sesuai dengan UMR yang ada, dengan tenaga kerja yang dibutuhkan rincian sebagai berikut : Tabel 9. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Operasional No
Uraian
Jumlah
1
Manajer
1 Orang
2 3
Petugas Kamar & Recepsionis Juru Masak
70 Orang 10 orang
4 3
Gardener Satpam
9 Orang 15 Orang
4
Sopir Jumlah
5 Orang 110 Orang
5, Rencana Operasi dan Umur Kegiatan Rencana operasi Hotel mulai tahun 2012 sampai waktu prakiraan
umur
bangunan 50 tahun, selanjutnya bila menguntungkan akan diperpanjang dan direnovasi sesuai desain sesuai tuntutan konsumen. 6.
Jenis dan Kualitas Layanan
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Hotel ini dirancang dan didesain untuk turis mancanegara dan local dengan tarif
disesuaikan
dengan
fasilitas
akomodasi
yang
diperoleh
dengan
sasaran
wisatawan dari dan ke bandara dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas layanan travelling lainnya. 7.
Pengelolaan Limbah, Listrik dan Air
Limbah domestic yang dihasilkan berasal dari aktifitas sehari-hari karyawan dan wisatawan yang menginap terdiri dari limbah cair dan limbah padat. Limbah cair yang berasal dari MCK dan pencucian serta dapur dialirkan ke septictank yang dilengkapi dengan area resapan (absorption field) dengan desain yang mencukupi untuk menetralkan limpasan air. Sedangkan untuk limbah padat berupa sampah kertas, plastic, organic dan lain-lain akan ditampung di TPS untuk selanjutnya diserahkan ke UPT Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Tengah. Sedangkan limbah B3 berupa sisa oli bekas karena volumenya kecil hanya + 10 liter per bulan,
dari mesin genset akan ditampung dalam drum untuk diserahkan
pengolahannya kepada pihak ke tiga yang memiliki ijin pengolahan limbah B3. Tenaga listrik akan menggunakan sambungan listrik PLN dari jaringan PLN yang sudah ada di depan hotel, namun untuk mengantisipasi pemadaman bergilir, maka akan disediakan mesin Genset. Kebutuhan air akan menggunakan sambungan air dari PDAM, dan untuk mengatasi kekurangan debit air PDAM, maka pengelola berencana membangun sumur air tanah dengan system sumur bor. 2.4. Garis Besar Kegiatan: 2.4.1. Tahap Prakonstruksi 1) Sosialisasi Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada masyarakat yang berada di sekitar wilayah kegiatan untuk memberikan informasi secara transparan tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan dari tahap prakonstruksi hingga tahap pasca operasi sebelum kegiatan konstruksi dimulai terutama yang berkaitan dengan klaim masyarakat terhadap kepemilikan tanah, batas rencana kegiatan dan model pembangunan infrastruktur. Sosialisasi ini memberikan dampak positif bagi pihak pengelola hotel PT. JAYA CIPTA HOTEL, berupa saran, tanggapan dan masukan dari masyarakat serta instansi yang terkait, yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi tercapainya tujuan Pembangunan Hotel tersebut. Selain itu keterbukaan dan sosialisasi akan
menimbulkan
persepsi positif dari
terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. 2) Perijinan Perijinan yang telah diperoleh diantaranya :
Ijin Prinsip dari Bupati Lombok Tengah
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
masyarakat
Perijinan yang lain sedang dalam proses
3) Kegiatan Survei dan Penetapan batas tanah Penetapan lokasi rencana Hotel dilakukan dan ditandai dengan adanya patok batas tanah yang dibuat oleh BPN Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi Hotel terletak di dalam wilayah Desa Penujak , Kecamatan Praya Barat, dengan luas lahan sekitar 1 ha.
Lahan tersebut merupakan tanah milik
Kegiatan ini diprakirakan akan menimbulkan persepsi positif bagi kemajuan dunia pariwisata dan bandara BIL dan namun juga persepsi negatife bagi bagi peningkatan kasus kriminalitas dan potensi penyakit social lainnya. Luas lahan yang akan dikelola terkait dengan rencana Hotel seluas 1 ha. 2.4.2. Tahap Konstruksi 1)
Kegiatan Rekruitmen Tenaga Kerja Konstruksi Pada tahap konstruksi akan dibutuhkan sejumlah tenaga kerja baik tenaga kerja luar (terutama tenaga ahli) maupun tenaga kerja local. Tenaga kerja local akan diambil dari tenaga kerja setempat sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. Kebutuhan tenaga kerja antara lain meliputi pimpinan proyek, manajer, pengawas, perencana, teknisi, mandor, tukang, pekerja dan tenaga penunjang lainnya. Mekanisme penerimaan tenaga kerja local dengan cara berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan aparat desa mengenai jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan persyaratan keahlian. Selanjutnya pihak desa mengajukan calon untuk selanjutnya diseleksi oleh pihak pemrakarsa. Pada tahap konstruksi usaha Hotel direncanakan akan menggunakan tenaga kerja sebanyak 30 orang.
2) Mobilisasi Peralatan dan Material Material yang akan digunakan pada tahap konstruksi akan didatangkan dari quarry yang ada di sekitar lokasi menggunakan akses jalan yang ada. Untuk meminimalisir kerusakan jalan maka akan dipilih jalur mobilisasi yang sesuai dengan memperhitungkan kapasitas maksimum beban barang yang akan diangkut dan kelas jalan yang akan dilalui. Jenis material yang akan didatangkan antara lain seperti batu kali, pasir, semen (PC), kayu, bahan penutup atap dll. Sedangkan
untuk
mobilisasi
peralatan
berat
yang
akan
digunakan
didatangkan dari kota Mataram apabila tidak tersedia di Praya. Mobil yang akan digunakan adalah mobil bersumbu banyak agar tingkat kerusakan jalan dapat diminimalisir.
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Untuk lokasi yang berpotensi menyebabkan bangkitan debu karena arus hilir
mudik
kendaraan
pengangkut
maka
pihak
pemrakarsa
akan
melakukan penyiraman secara berkala, penyiraman dilakukan beberapa saat sebelum jalan dilalui oleh kendaraan pengangkut material dan peralatan. 3) Rekontruksi Lahan Sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi Hotel, maka perlu dilakukan kegiatan pembersihan lahan dan perataan lahan dengan menggunakan tenaga kerja dan peralatan berat seperti excavator, bulldozer dll, pada lokasi rencana yang akan dibangun, kemudian timbunan diratakan sampai kelerangan yang diinginkan untuk perletakan bangunan. 4) Kegiatan Pembangunan Kamar Hotel Hotel yang dimaksud dalam paparan ini adalah berupa bangunan Hotel berupa 140 kamar hotel dalam 3 lantai sehingga berjumlah 420 kamar hotel standar bintang 3. Bila memungkinkan akan dilakukan penambahan sesuai permintaan. 5) Kegiatan Pembangunan Fasilitas Pendukung Pembangunan fasilitas pendukung berupa mess karyawan, pelayanan laundry, tempat ibadah, area parker serta fasilitas lainnya termasuk untuk pengelolaan air bersih dan IPAL sederhana. 6) Keselamatan Kerja Didalam pelaksanaan tahap konstruksi terhadap para pekerja akan diberikan kelengkapan kerja untuk mencegah kecelakaan kerja yang mungkin terjadi seperti tertimpa bahan bangunan, gangguan pada saluran pernapasan akibat debu dan material bangunan bangunan, jatuh dari ketinggian, dan resiko-resiko lainnya yang dapat terjadi. Fasilitas kelengkapan kerja dalam hal ini berupa helm pengaman kepala, rompi, kaca mata, masker, sepatu bot dan tali pengaman apabila bekerja di ketinggian. Disamping itu akan disediakan kotak perlengkapan P3K di lokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan 2.4.3. Tahap Operasional 1) Penerimaan Tenaga Kerja Hotel Kebutuhan tenaga kerja untuk operasional hotel sekitar ±110 org antara lain sebagai manager, petugas kamar, juru masak, resepsionis, tukang UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
kebun, satpam, dan sopir. Dimana sebagian kebutuhan tenaga kerja tersebut akan menyerap tenaga kerja local yang sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi kualifikasi yang disyaratkan. Penyerapan tenaga local ini berdampak positif bagi kegiatan proyek dan perekonomian local. Mekanisme penerimaan tenaga kerja local dengan cara berkoordinasi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat, selanjutnya pihak desa akan mengajukan calon pekerja yang selanjutnya akan diseleksi oleh pihak pemrakarsa untuk mendapatkan tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan. 2) Kegiatan Operasional Hotel Pada kegiatan operasional pengusahaan hotel dilakukan pada 420 unit kamar hotel dengan fasilitas penunjangnya. Total daya tampung Hotel adalah maksimal 840 orang/hari dengan asumsi 1 kamar untuk dua orang. 3) Operasional Sarana Pendukung Pelayanan Hotel juga ditunjang dengan sarana pendukung seperti restoran, mess karyawan, pelayanan laundry, tempat ibadah, area parker serta fasilitas lainnya termasuk untuk pengelolaan air bersih dan air kotor. Dengan tentu saja tujuan utama adalah untuk pelestarian Hotel yang menjadi syarat utama pengelolaan. 2.4.4. Tahap Pasca Penutupan Hotel 1) Rehabilitasi Pada tahap pasca operasional akan dilakukan bila mana kegiatan operasional usaha Hotel sudah tidak ekonomis. Rehabilitasi lahan atau bangunan dilakukan dengan dua tahapan kegiatan yaitu: kegiatan penataan lahan dan kegiatan penanaman kembali dengan konsep natural kembali tanpa ada bangunan apapun. 2.4.5. Diagram Alir Hotel
Pra Pra Konstruksi Konstruksi Survey Survey & & Perijinan Perijinan
Konstruksi Konstruksi Pembanguna Pembanguna n n Hotel Hotel
Operasional Operasional Pengusahaan Pengusahaan Hotel Hotel
Pelayanan Jasa Penunjang Lainnya
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Pasca Pasca Operasi Operasi
Gambar 3. Diagram Alir Usaha Hotel III. DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI Pada tahap ini semua dampak dari kegiatan pada komponen lingkungan diidentifikasi berdasarkan dampak potensial akibat dari interaksi antara seluruh komponen lingkungan dengan seluruh rencana kegiatan usaha Pembangunan Hotel di Desa Penujak Cipta Jaya Hotel. Matriks interaksi antara kegiatan dan dampak lingkungan yang akan terjadi diperlihatkan pada Tabel. Tabel 10. Matriks Interaksi Kegiatan dan Dampak Lingkungan JENIS KEGIATAN
A 1 2 3 4 5 6 1
B 2
3
C D E 1 2 3 4 1 2
I a b c II a b
Tahap Prakonstruksi Sosialisasi Survey Penetapan Batas Lahan Perijinan Tahap Konstruksi Penerimaan Tenaga Kerja Mobilisasi Peralatan dan Material
X
X
c
Rekonstruksi Lahan
X
X
d e III
Pembangunan Hotel Pembangunan Sarana Pendukung Tahap Operasional
X
X
X
X
X
X
a
Penerimaan Tenaga Kerja
b
Pengoperasian Hotel
X
X
X
X
c
Pengoperasian Sarana Pendukung
X
X
X
X
IV a b
Tahap Pasca Operasional Rehabilitasi Lahan Pemutusan Hubungan Kerja
X
X
X
X
X X
X
X
X
X
= Fisika-Kimia
A1 = Kebisingan A2 = Kualitas Udara A3 = Kualitas Tanah A4 = Kualitas Air Tanah A5 = Kualitas Air tanah A6 = Timbunan Sampah UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
X
X
X
X
X
X
Keterangan : A
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
B
= Biologi
B1 = Flora Darat B2 = Fauna Darat B3 = Biota Tanah C
= Sosial Budaya Ekonomi
C1 = Lapangan Kerja C2 = Kecemburuan Sosial C3 = Kekhawatiran Masyarakat C4 = Hilangnya Mata Pencaharian D
= Kesehatan Masyarakat
E
= Transportasi
E1 = Kerusakan Jalan E2 = Kemacetan & Kecelakaan Lalu Lintas
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Tabel 11. Evaluasi Dampak Lingkungan Kegiatan Hotel N Jenis Sumber o Dampak Dampak A. Tahap Prakonstruksi 1. Kekhawatiran Survey dan Masyarakat penetapan batas lahan
B. Tahap Konstruksi 1 Kebisingan Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
Rekontruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung
2
N
Kualitas Udara
Jenis
Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
Sumber
Besaran Dampak
Keterangan
Pemilik lahan di sekitar hotel dapat menyebabkan konflik masyarakat yang khawatir dengan dampak negative bila akan digunakan tanpa ada musyawarah dengan mereka. Kegiatan dibukanya hotel akan menimbulkan keramaian dan akan mengganggu kenyamanan masyarakat dan merusak lingkungan
Jarak dari pemukiman terdekat 500 meter. Luas lahan yang akan dimanfaatkan seluas ± 1 ha
Kegiatan mobilisasi material dan alat berat terutama darat diperkirakan akan berdampak terhadap penduduk yang bermukim di sepanjang jalan mobilisasi, kegiatan ini menimbulkan peningkatan kebisingan Kegiatan rekontruksi lahan berupa cut and fill untuk mendapatkan posisi yang perletakan bangunan yang ideal, pembangunan kamar Hotel juga pembangunan sarana pendukung diperkirakan akan menimbulkan peningkatan kebisingan dari kendaraan berat seperti excapator, bulldozer dll. Kegiatan ini akan menimbulkan ketidaknyamanan karena peningkatan kebisingan bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan Kegiatan mobilisasi material dan alat berat terutama darat diperkirakan akan berdampak terhadap penduduk yang bermukim di sepanjang jalan mobilisasi, kegiatan ini menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC)
Kebisingan berasal dari kendaraan pengangkut material dan mobilisasi alat dan peralatan
Besaran Dampak
Keterangan
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Kebisingan berasal dari operasional alat berat
Dampak berasal dari kendaraan pengangkut material dan alat berat
o
Dampak
Dampak Rekontruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung
3
Kualitas Tanah
Rekonstruksi lahan
4
Kualitas air tanah
Rekonstruksi lahan
5
Flora Darat
Rekonstruksi lahan
Kegiatan rekontruksi lahan berupa cut and fill untuk mendapatkan posisi yang perletakan bangunan yang ideal, pembangunan kamar Hotel juga pembangunan sarana pendukung diperkirakan akan menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC) dari kendaraan berat seperti excapator, bulldozer dll. Kegiatan ini akan menimbulkan ketidaknyamanan karena penurunan kwalitas udara bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat dapat menyebabkan perubahan struktur tanah, pada bagian lahan yang digali (cut) maka tanah bagian atas yang berupa tanah humus akan berganti lapisan dengan tanah berbatu (cadas) sedangkan pada bagian yang ditimbun (fill) kepadatan akan berkurang atau rawan longsor apabila tidak mendapatkan pemadatan yang benar secara timbunan dan pemadatan per layer Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat dapat menyebabkan terjadinya reruntuhan material hasil galian dan timbunan yang akan jatuh ke tanah, dan dapat menyebabkan sedimentasi yang akan mempengaruhi kualitas air tanah Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill)
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Dampak berasal dari kendaraan pengangkut material dan alat berat
Menggunakan alat berat dan dikerjakan secara bertahap
Posisi lahan calon lokasi kegiatan hotel berada di dekat bandara
Lokasi rencana kegiatan
dengan material setempat akan menghilangkan vegetasi yang ada di permukaan
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
merupakan sawah dan ditumbuhi beberapa jenis pohon pematang.
N o 6
Jenis Dampak Fauna Darat
Sumber Dampak Rekonstruksi lahan
7
Biota Tanah
Rekonstruksi lahan
8
Lapangan Kerja
Penerimaan tenaga kerja konstruksi
9
Lapangan Kerja
Penerimaan tenaga kerja konstruksi
Besaran Dampak
Keterangan
Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat yang akan berpengaruh pada flora darat akan mempengaruhi pula fauna darat yang berhabitat (tempat hidup) dan memanfaatkan vegetasi sebagai sumber kehidupannya. Selain karena hilangnya habitat, factor kebisingan, debu, peningkatan suhu dll, juga akan berpengaruh pada kehidupan fauna darat dari kelompok mamalia, reftil, aves maupun yang lainnya Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat dan aktifitas domestic pekerja diperkirakan terdapat kemungkinan tercecernya material konstruksi yang mengakibatkan gangguan terhadap biota tanah Selama kegiatan konstruksi akan terbuka lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat local/sekitar kegiatan sesuai dengan kompetensinya. Lapangan pekerjaan ini dapat berupa pekerja konstruksi seperti tukang batu, tukang kayu, buruh, jaga malam, pemecah batu dll. Demikian juga dengan masyarakat sekitar yang tidak diterima sebagai pekerja konstruksi dapat membuka usaha perdagangan di sekitar lokasi kegiatan yang memenuhi kebutuhan seharihari dari pekerja konstruksi
Lokasi rencana kegiatan merupakan habitat berbagai macam jenis hewan dari jenis yang berbeda-beda seperti mamalia, aves, reptile, melata dll
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Gangguan bersifat sementara namun dapat merusak habitat biota tanah
Pihak pengelola nantinya diharuskan untuk lebih mengutamaka n menggunakan tenaga setempat Sebelum merekrut dari luar dengan catatan apabila dari masyarakat sekitar tidak terdapat yang memenuhi criteria yang diinginkan
N o 10
Jenis Dampak Kecemburuan Sosial
Sumber Dampak Penerimaan tenaga kerja konstruksi
11
Kekhawatiran Masyarakat
Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
12
Kesehatan Masyarakat
Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
Besaran Dampak
Keterangan
Kecemburuan social akan muncul karena tidak semua warga masyarakat yang akan dapat tertampung untuk bekerja dalam tahap pembangunan konstruksi, karena terbatasnya alokasi tenaga kerja yang dibutuhkan ataupun karena dari pihak masyarakat setempat/local tidak terdapat tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Kecemburuan social ini akan memunculkan konflik sesama masyarakat atau antara masyarakat dengan pihak pengelola Hotel Dengan adanya kegiatan mobilisasi material dan alat berat terutama darat diperkirakan akan berdampak terhadap penduduk yang bermukim di sepanjang jalan yang dilalui kegiatan mobilisasi, kegiatan ini akan menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC) sehinggga dapat menggangu kesehatan masyarakat Dengan adanya kegiatan mobilisasi material dan alat berat terutama darat diperkirakan akan berdampak terhadap penduduk yang bermukim di sepanjang jalan yang dilalui kegiatan mobilisasi, kegiatan ini akan menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC) sehinggga dapat menggangu kesehatan masyarakat
Perekrutan tenaga kerja local/setempat harus melibatkan para pemuka masyarakat dan tokoh agama agar dalam perekrutannya lebih terarah dan dapat mengurangi konflik
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Dampak ini bersifat sementara
Peralatan berat yang didatangkan berupa excavator, bulldozer dll
N o
Jenis Dampak
Sumber Dampak Rekontruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung
13
Kerusakan Jalan
Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
14
Kecelakaan Lalu lintas
Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
C, Tahap Operasional 1 Kualitas Air Pengoperasian Tanah kamar Hotel
Besaran Dampak
Keterangan
Kegiatan rekontruksi lahan berupa cut and fill untuk mendapatkan posisi yang perletakan bangunan yang ideal, pembangunan kamar Hotel juga pembangunan sarana pendukung dan jalan diperkirakan akan menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC) dari kendaraan berat seperti excapator, bulldozer dll. Kegiatan ini akan menimbulkan ketidaknyamanan karena penurunan kwalitas udara bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat Pengangkutan material konstruksi dan mobilisasi alat berat menggunakan kendaraan bertonase besar dapat mengakibatkan kerusakan jalan yang dilalui
Pembangunan dilakukan secara bertahap
Pengangkutan material konstruksi dan mobilisasi alat berat menggunakan kendaraan bertonase besar dan dalam jumlah banyak (truk pengangkut material) dapat mengakibatkan rawan kecelakaan lalulintas di sepanjang jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut Kegiatan kamar Hotel akan menghasilkan limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan terutama kualitas air tanah. Limbah cair akan meresap ke dalam tanah dan dapat merusak kualitas air
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Pengangkutan material konstruksi bersifat terus menerus selama pekerjaan konstruksi Pengangkutan material konstruksi bersifat terus menerus selama pekerjaan konstruksi
Direncanakan kapasitas maksimum kamar Hotel ± 840 org, menghasilkan limbah cair ±134.4 m3 perhari (asumsi
pemakaian air 0,2 m3/org/hari, air limbah yang dihasilkan 80% dari kebutuhan air bersih) N o
2
Jenis Dampak
Kualitas Air tanah
Sumber Dampak Pengoperasian sarana pendukung
Pengoperasian kamar Hotel
Pengoperasian sarana pendukung
Besaran Dampak Sarana pendukung seperti kolam renang, mess karyawan, laundry, tempat ibadah dll juga menghasilkan limbah cair yang dapat berpotensi mencemari lingkungan terutama kualitas air tanah karena limbah tersebut meresap ke dalam tanah Kegiatan kamar Hotel akan menghasilkan limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan. Karena lokasi kegiatan yang berada di dekat bandara maka besar kemungkinan limbah cair akan mengalir ke tanah yang akan merusak kualitas fisika kimia dan biologi air tanah
Sarana pendukung seperti kolam renang, mess karyawan, laundry, tempat ibadah dll juga menghasilkan limbah cair yang dapat berpotensi mencemari lingkungan, Karena lokasi kegiatan yang berada di dekat bandara maka besar kemungkinan limbah cair akan mengalir ke tanah yang akan merusak kualitas fisika
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Keterangan Direncanakan jumlah karyawan ±110 org, dengan ditambah jumlah tamu maka akan dihasilkan ±152 m3/hari Direncanakan kapasitas maksimum kamar Hotel ± 840 org, menghasilkan limbah cair ±5 m3 perhari (asumsi pemakaian air 0,2 m3/org/hari, air limbah yang dihasilkan 80% dari kebutuhan air bersih) Direncanakan jumlah karyawan ±110 org, dengan ditambah jumlah tamu maka akan dihasilkan ±152 m3/hari
3
N o
4
Timbunan Sampah
Jenis Dampak
Flora Darat
Pengoperasian kamar Hotel
Sumber Dampak Pengoperasian sarana pendukung
Pengoperasian kamar Hotel
Pengoperasian sarana pendukung
kimia dan biologi air tanah Limbah domestic yang dihasilkan oleh opeasional kamar Hotel berpotensi mencemari lingkungan. Limbah ini berupa limbah padat berupa sampah kertas, plastic, organic dll yang kalau tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menumpuk dan menimbulkan bau yang mengganggu kenyamanan.
Volume limbah padat yang dihasilkan per hari sekitar 2,52m3 (Dengan asumsi limbah padat yang dihasilkan 0,003 m3/org/hari dengan jumlah tamu maksimum 840 org)
Besaran Dampak
Keterangan
Sarana pendukung seperti Ruang makan minum, ruang pertemuan, ruang perawatan, mess karyawan, laundry, tempat ibadah dll juga menghasilkan limbah padat yang dapat berpotensi mencemari lingkungan, Limbah ini berupa limbah padat berupa sampah kertas, plastic, organic dll yang kalau tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menumpuk dan menimbulkan bau yang mengganggu kenyamanan
Volume limbah padat yang dihasilkan per hari sekitar 2,85 m3 (Dengan asumsi limbah padat yang dihasilkan 0,003 m3/org/hari dengan jumlah tamu maksimum 840 org dan jumlah karyawan 110 org) PihakPengelola akan mempertahank an 30% areal untuk ruang terbuka hijau.
Kegiatan pengoperasian hotel ini memang menitikberatkan suasana natural, sehingga akan diadakan penanaman pohon kembali (penghijauan) dari vegatasi yang dihilangkan ataupun untuk area taman dan pinggir jalan. Hal ini akan menimbulkan dampak positif bagi kelestarian lingkungan. Pada sarana pendukung ini juga pihak pengelola berencana untuk menggunakan konsep hijau
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
PihakPengelola akan menggunakan bahan-bahan
baik dalam ruangan, maupun di luar halaman.
N o 5
Jenis Dampak Fauna Darat
Sumber Dampak Pengoperasian kamar Hotel
Besaran Dampak Kegiatan pengoperasian hotel juga akan dilengkapi beberapa sangkar burung dan akuarium ikan hias air tawar untuk menambah keindahan hotel.
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
local yang ramah lingkungan. Keterangan
N o 6
Jenis Dampak Biota Tanah
Sumber Dampak Pengoperasian kamar Hotel
Pengoperasian sarana pendukung
7
Lapangan Kerja
Penerimaan tenaga kerja Operasional
8
Kecemburuan Sosial
Penerimaan tenaga kerja Operasional
Besaran Dampak Pengoperasian kamar Hotel yang tidak dikelola dengan baik diprakirakan akan menimbulkan gangguan terhadap biota tanah yang berlangsung selama kegiatan operasional Pengoperasian sarana pendukung yang tidak dikelola dengan baik diprakirakan akan menimbulkan gangguan terhadap biota tanah yang berlangsung selama kegiatan operasional Selama kegiatan operasional akan terbuka lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat local/sekitar kegiatan sesuai dengan kompetensinya. Lapangan pekerjaan ini dapat berupa petugas kamar, juru masak, tukang kebun, satpam dll. Demikian juga dengan masyarakat sekitar yang tidak diterima sebagai karyawan dapat membuka usaha perdagangan, jasa dll yang memang terdapat peluang besar usaha dengan dibukanya pengelolaan Hotel Kecemburuan social akan muncul karena tidak semua warga masyarakat yang akan dapat tertampung untuk bekerja dalam tahap operasional Hotel, karena terbatasnya alokasi tenaga kerja yang dibutuhkan ataupun karena dari pihak masyarakat setempat/local tidak terdapat tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Kecemburuan social ini akan memunculkan konflik sesama masyarakat atau antara
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Keterangan Gangguan disebabkan karena pengelolaan limbah yang dihasilkan tidak sesuai prosedur Gangguan disebabkan karena pengelolaan limbah yang dihasilkan tidak sesuai prosedur Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk operasional hotelsekitar ±110 org
Perekrutan tenaga kerja local/setempat harus melibatkan para pemuka masyarakat dan tokoh agama agar dalam perekrutannya lebih terarah dan dapat mengurangi konflik
masyarakat dengan pihak pengelola Hotel
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
N o 9
Jenis Dampak Kekhawatira n Masyarakat
Sumber Dampak Pengoperasian kamar Hotel
Pengoperasian Sarana Pendukung
N o 10
Jenis Dampak Kerusakan Jalan
Sumber Dampak Pengoperasian kamar Hotel
Pengoperasian Sarana Pendukung
11
Kecelakaan Lalulintas
Pengoperasian kamar Hotel
Pengoperasian Sarana Pendukung
Besaran Dampak
Keterangan
Kekhawatiran masyarakat yang juga akan timbul seiring dengan beroperasinya hoteladalah meningginya angka prostitusi dan seks bebas yang sangat tidak sejalan dengan kondisi masyarakat Lombok pada umumnya yang sangat religius Kekhawatiran masyarakat yang juga akan timbul seiring dengan beroperasinya hoteladalah meningginya angka prostitusi dan seks bebas yang sangat tidak sejalan dengan kondisi masyarakat Lombok pada umumnya yang sangat religius
Prostitusi dan seks bebas memang sangat berpeluang subur di kamar hotel.
Besaran Dampak
Keterangan
Dengan beroperasinya kamar Hotel maka akan meningkatkan aktifitas/mobilisasi baik dari wisatawan atau karyawan dari luar ke lokasi kegiatan usaha sehingga dapat merusak kualitas jalan Dengan beroperasinya hotelmaka akan meningkatkan aktifitas/mobilisasi baik dari wisatawan atau karyawan dari luar ke lokasi kegiatan usaha sehingga dapat merusak kualitas jalan Dengan beroperasinya kamar Hotel maka akan meningkatkan aktifitas/mobilisasi baik dari wisatawan atau karyawan dari luar ke lokasi kegiatan usaha sehingga meningkatkan kepadatan lalu lintas dan dapat menaikkan angka kecelakaan lalu lintas Dengan beroperasinya hotel maka akan meningkatkan mobilisasi baik dari wisatawan atau karyawan
Akses jalan yang rawan rusak adalah ruas dari kawasan BIL ke Tanak Awu
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Akses jalan yang rawan rusak adalah ruas dari kawasan BIL ke Tanak Awu
Data LHR rona lingkungan awal dapat dilihat di table 3.
Data LHR rona lingkungan awal dapat dilihat di table 3.
dari luar ke lokasi kegiatan usaha sehingga meningkatkan kepadatan lalulintas dan dapat menaikkan angka kecelakaan lalu lintas
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
N Jenis Sumber o Dampak Dampak D, Tahap Pasca Operasi 1 Kualitas Rehabilitasi Tanah Lahan
N o 2
Jenis Dampak Flora Darat
Sumber Dampak Rehabilitasi Lahan
3
Fauna Darat
4
Hilangnya Mata Pencaharian
Besaran Dampak
Dengan telah selesainya kontrak nantinya maka pihak pengelola harus mengembalikan lahan sesuai peruntukannya.
Keterangan
Jenis vegetasi yang akan ditanam disesuaikan dengan kondisi lapangan dalam hal ini dengan mempertimbang kan factor suhu, kelembaban, ketinggian daerah dll, yang dapat mendukung tumbuhnya vegetasi secara optimal
Besaran Dampak
Keterangan
Kegiatan rehabilitasi lahan mengharuskan pihak pengelola untuk menghijaukan kembali areal yang sudah dieksploitasi dengan penanaman berbagai macam vegetasi yang memang cocok untuk daerah setempat dengan memperhatikan factor suhu, kelembaban dan ketinggian daerah.
Luas areal pengelolaan ±1 ha dengan opsi kembali sebagai persawahan atau peruntukan lainnya.
Rehabilitasi Lahan
Tumbuh suburnya vegetasi akan mengembalikan habitat fauna yang tinggal dan menjadi sumber kehidupan mereka
Habitat fauna dari berbagai macam kelompok seperti mamalia, aves, reftil, melata dsb.
Pemutusan Hubungan Kerja
Pelepasan tenaga kerja dengan mengacu pada kontrak yang sudah disepakati, mengikuti peraturan ketenagakerjaan yang berlaku
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Tabel 12. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan Dampak Rencana Lingkungan Kegiatan A. Tahap Prakonstruksi 1. Kekhawatiran Survey dan Masyarakat penetapan batas lahan No
Dampak Rencana Lingkungan Kegiatan B. Tahap Konstruksi 1. Kebisingan Mobilisasi peralatan dan material No
Evaluasi Dampak Potensial
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan
Kegiatan Pemantauan
Tolok Ukur Efektifitas
Kepemilikan lahan di kawasan Desa Penujak dapat menyebabkan konflik dengan masyarakat yang khawatir lahan tersebut akan digunakan tanpa ada musyawarah dengan mereka. Kegiatan dibukanya hotelakan menimbulkan keramaian dan akan mengganggu kenyamanan masyarakat dan merusak lingkungan
Melakukan sosialisasi dan advokasi pada seluruh pihak yang diperkirakan akan terkena dampak tentang Usaha Hotel secara jelas sehingga masyarakat dapat lebih memahami dan harus menerima secara detail rencana kegiatan dengan melibatkan unsur pemerintah desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Metode pemantauan dilakukan dengan metode survei dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Waktu pemantauan pada saat pengajuan ijin
Tolok ukur dampak efektivitas pengelolaan adalah jumlah masyarakat lokal yang berpersepsi positif terhadap kegiatan semakin meningkat serta demontrasi penolakan Usaha Hotel tidak ada
Evaluasi Dampak Potensial
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan
Kegiatan Pemantauan
Tolok Ukur Efektifitas
Kegiatan mobilisasi material dan alat berat terutama darat
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Dampak sementara kendaraan
bersifat sewaktu melewati
Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan
Dibandingkan dengan Keputusan
konstruksi
Kebisingan
No 2.
Dampak Lingkungan Kualitas Udara
Rekontruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung
Rencana Kegiatan Mobilisasi peralatan dan
diperkirakan akan berdampak terhadap penduduk yang bermukim di sepanjang jalan mobilisasi, kegiatan ini menimbulkan peningkatan kebisingan, yang berasal dari kendaraan pengangkut material dan alat berat Kegiatan rekontruksi lahan berupa cut and fill untuk mendapatkan posisi perletakan bangunan yang ideal, pembangunan kamar Hotel juga pembangunan sarana pendukung diperkirakan akan menimbulkan peningkatan kebisingan dari kendaraan berat seperti excapator, bulldozer dll. Kegiatan ini akan menimbulkan ketidaknyamanan karena peningkatan kebisingan bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan mobilisasi material dan alat berat
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
jalan, langkah pengelolaan dilakukan dengan melakukan tidak melakukan kegiatan mobilisasi pada waktu malam yang akan mengganggu istirahat masyarakat
Kegiatan rekonstruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung dilakukan secara bertahap sehingga tidak terlalu menyebabkan kebisingan yang terlalu besar. Pengoperasional alat berat dilakukan satu persatu tidak secara bersamaan.
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Diupayakan kegiatan mobilisasi alat dan
menggunakan alat pengukur kebisingan dan getaran atau Sound Level Meter. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu dipersyaratkan Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan alat pengukur kebisingan dan getaran atau Sound Level Meter. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan
Kegiatan Pemantauan Melakukan pengambilan contoh
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Dibandingkan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Tolok Ukur Efektifitas Hasil pengukuran selanjutnya
material konstruksi
terutama darat diperkirakan akan berdampak terhadap penduduk yang bermukim di sepanjang jalan mobilisasi, kegiatan ini menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC) Dampak berasal dari kendaraan pengangkut material dan alat berat
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
material, tidak dilakukan pada saat LHR tertinggi karena selain akan mengganggu lalu lintas juga akan memperburuk kualitas udara akibat emisi kendaraan dan debu yang ditimbulkan. Untuk meminimalisasi penurunan kualitas udara dapat dilakukan penyiraman lokasi yang berpotensi menimbulkan debu dan pengaturan kedatangan alat dan material supaya tidak secara serempak tetapi bertahap agar tidak beriringan Kegiatan pengangkutan material bahan baku dengan menggunakan dump truck yang kondisi bagus dengan umur pakai yang masih muda
uji pemantauan kualitas udara ambient yang meliputi pencemaran udara seperti SO2, CO, NO2, debu dan HC
dibandingkan dengan baku mutu lingkungan udara ambient yang tercantum dalam PP RI No. 41 Tahun 1999
(1) Kendaraan yang dipakai haruslah menggunakan kendaraan yang lulus uji emisi (2) Material yang diangkut harus ditutup terpal, sehingga tidak mengganggu pengendara yang lain maupun masyarakat sepanjang jalur akses dari lokasi quary ke lokasi kegiatan dengan debu yang ditimbulkan. (3) Sebelum memasuki badan jalan, rodaroda dari kendaraan pengangkut harus dibersihkan terlebih dahulu dari material yang menempel. (4) Material-material tanah yang menempel pada badan jalan akibat roda dari kendaraan pengangkut, harus dibersihkan sehingga tidak menimbulkan UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
debu dan masa masa musim hujan jalanan tidak menjadi licin dan berlumpur. (5) Menjaga laju kendaraan untuk tidak melaju dengan kecepatan >60 km/jam, sehingga angin yang ditimbulkan tidak besar yang dapat menyebabkan debu berterbangan sepanjang jalur akses lokasi pabrik.
(6) Memberikan bantuan masker pada masyarakat sepanjang jalur angkutan material.
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
No
Dampak Lingkungan Kualitas Udara
Rencana Kegiatan Rekontruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung
Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan rekontruksi lahan berupa cut and fill untuk mendapatkan posisi yang perletakan bangunan yang ideal, pembangunan kamar Hotel juga pembangunan sarana pendukung diperkirakan akan menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC) dari kendaraan berat seperti excavator, bulldozer dll. Kegiatan ini akan menimbulkan ketidaknyamanan karena penurunan kwalitas udara bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Kegiatan rekonstruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung dilakukan secara bertahap sehingga tidak terlalu menyebabkan penurunan kualitas udara yang terlalu besar. Pengoperasional alat berat dilakukan satu persatu tidak secara bersamaan. Melakukan penanaman pohon (revegatasi) terlebih dahulu sebelum pelaksanaan konstruksi. Penggunaan alat berat seefesien mungkin, atau lebih banyak mempergunakan tenaga manusia (manual).
Kegiatan Pemantauan Melakukan pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambient yang meliputi pencemaran udara seperti SO2, CO, NO2, debu dan HC
Tolok Ukur Efektifitas Hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu lingkungan udara ambient yang tercantum dalam PP RI No. 41 Tahun 1999
No 3
Dampak Lingkungan Kualitas Tanah
Rencana Kegiatan Rekonstruksi lahan
Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat dapat menyebabkan perubahan struktur tanah, pada bagian lahan yang digali (cut) maka tanah bagian atas yang berupa tanah humus akan berganti lapisan dengan tanah berbatu (cadas) sedangkan pada bagian yang ditimbun (fill) kepadatan akan berkurang dan pemadatan per layer
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Pekerjaan cut and fill dilakukan pada lokasilokasi yang dianggap sangat perlu untuk mendukung perletakan bangunan. Apabila memungkinkan maka desain bangunan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga tidak terlalu banyak cut and fill Untuk pekerjaan penimbunan dengan material setempat dilakukan dengan system timbunan per layer kemudian di padatkan baru ditimbun kembali Melakukan rekayasa tanah pada lokasi sehingga dapat mendukung tumbuhnya vegetasi yang ditanam r
Kegiatan Pemantauan Melakukan uji tanah untuk mengetahui kandungan tanah apakah dapat mendukung kehidupan vegetasi atau perlu dilakukan perekayasaan
Tolok Ukur Efektifitas Disesuaikan dengan standart kualitas lahan untuk kegiatan pertanian
No 4
Dampak Lingkungan Kualitas air tanah
Rencana Kegiatan Rekonstruksi lahan
Evaluasi Dampak Potensial
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan
Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat dapat menyebabkan terjadinya reruntuhan material hasil galian dan timbunan yang akan jatuh ke tanah, dan dapat menyebabkan sedimentasi yang akan mempengaruhi kualitas air tanah
Pekerjaan cut and fill dilakukan pada lokasi-lokasi yang dianggap sangat perlu untuk mendukung perletakan bangunan. Apabila memungkinkan maka desain bangunan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga tidak terlalu banyak cut and fill Untuk pekerjaan penimbunan dengan material setempat dilakukan dengan system timbunan per layer kemudian di padatkan baru ditimbun kembali untuk mencegah longsor Melakukan kegiatan cut and fill dengan hati-hati dan diusahakan agar material hasil pekerjaan tidak jatuh ke tanah Membuat perkuatan tebing pada titik-titk tertentu sehingga mencegah terjadinya longsor yang nantinya terjatuh ke tanah
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Kegiatan Pemantauan Melakukan uji laboratorium iar tanah untuk mengetahui analisis kualitas air tanah
Tolok Ukur Efektifita s Disesuaik an dengan standart muku baku air tanah dalam Keputusan Menteri Lingkunga n Hidup No. 51 tahun 2004
Diupayakan untuk areal pinggir pantai untuk tidak dieksploitasi agar tidak menyebabkan kerusakan kondisi existing
No 5
Dampak Lingkungan Flora Darat
Rencana Kegiatan Rekonstruksi lahan
Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat akan menghilangkan vegetasi yang ada di permukaan. Lokasi rencana kegiatan merupakan sawahdan ditumbuhi beberapa jenis pohon
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Konsep hotel hijau sebear 30% adalah RTH pada areal parker, jalan masuk, kawasan IPAL dan taman.
Kegiatan Pemantauan Melakukan inspeksi secara rutin untuk menjaga agar pihak pengelola tidak keluar dari konsep green hotel.
Tolok Ukur Efektifitas RTH tercapai 30%.
No 6
Dampak Lingkungan Fauna Darat
Rencana Kegiatan Rekonstruksi lahan
Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat yang akan berpengaruh pada flora darat akan mempengaruhi pula fauna darat yang berhabitat (tempat hidup) dan memanfaatkan vegetasi sebagai sumber kehidupannya. Selain karena hilangnya habitat, factor kebisingan, debu, peningkatan suhu dll, juga akan berpengaruh pada kehidupan fauna darat dari kelompok mamalia, reftil, aves maupun yang lainnya
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Konsep hotel dengan suasana alam. Hal ini akan menunjang kelangsungan hidup fauna yang ada dilokasi kegiatan bahkan dapat menambah jenis fauna yang ada
Kegiatan Pemantauan Melakukan inspeksi secara rutin untuk menjaga agar pihak pengelola tidak keluar dari konsep awal
Tolok Ukur Efektifitas Suara kicau burung dan tersedianya akuarium ikan hias dalam kawasan hotel.
No 7
Dampak Lingkungan Biota Tanah
Rencana Kegiatan Rekonstruksi lahan
Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan rekonstruksi lahan dalam hal ini menggali dan menimbun (cut and fill) dengan material setempat dan aktifitas domestic pekerja diperkirakan terdapat kemungkinan tercecernya material konstruksi yang mengakibatkan gangguan terhadap biota tanah Gangguan bersifat sementara namun dapat merusak habitat biota tanah
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Melakukan kegiatan cut and fill dengan hati-hati dan diusahakan agar material hasil pekerjaan tidak berserakan.
Kegiatan Pemantauan Melakukan pemantauan secara berkala terhadap biota tanah yang hidup di sekitar lokasi
Tolok Ukur Efektifitas Tidak berkurang dari rona lingkungan awal biota tanah yang hidup dan berhabitat di sekitar lokasi kegiatan
No 8
Dampak Lingkungan Lapangan Kerja
Rencana Kegiatan Penerimaan tenaga kerja konstruksi
Evaluasi Dampak Potensial Selama kegiatan konstruksi akan terbuka lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat local/sekitar kegiatan sesuai dengan kompetensinya. Lapangan pekerjaan ini dapat berupa pekerja konstruksi seperti tukang batu, tukang kayu, buruh, jaga malam, pemecah batu dll. Demikian juga dengan masyarakat sekitar yang tidak diterima sebagai pekerja konstruksi dapat membuka usaha perdagangan di sekitar lokasi kegiatan yang memenuhi kebutuhan sehari-hari dari pekerja konstruksi
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Pihak pengelola nantinya diharuskan untuk lebih mengutamakan menggunakan tenaga setempat sebelum merekrut dari luar dengan catatan apabila dari masyarakat sekitar tidak terdapat yang memenuhi criteria yang diinginkan. Apabila tidak tersedia tenaga kerja local yang memenuhi kualifikasi maka pihak perusahaan akan memberikan pelatihan dan bimbingan terhadap tenaga kerja local agar dapat memenuhi standar kualifikasi yang dibutuhkan Perekrutan tenaga kerja local/setempat harus melibatkan para pemuka masyarakat dan tokoh agama agar dalam perekrutannya lebih terarah dan dapat mengurangi konflik
Kegiatan Pemantauan Metode pemantauan dilakukan dengan metode survei dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan bantuan daftar tenaga kerja yang direkrut terutama identitas tenaga kerja dan alamat domisili calon tenaga kerja
Tolok Ukur Efektifitas Jumlah tenaga kerja penduduk lokal yang direkrut sebagai tenaga kerja minimal 50% dan tidak ada yang merasa diperlakukan diskriminasi karena penerimaan dilakukan secara terbuka dan obyektif
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
No 9
Dampak Lingkungan Kecemburuan Sosial
Rencana Kegiatan Penerimaan tenaga kerja konstruksi
Evaluasi Dampak Potensial Kecemburuan social akan muncul karena tidak semua warga masyarakat yang akan dapat tertampung untuk bekerja dalam tahap pembangunan konstruksi, karena terbatasnya alokasi tenaga kerja yang dibutuhkan ataupun karena dari pihak masyarakat setempat/local tidak terdapat tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Kecemburuan social ini akan memunculkan konflik sesama masyarakat atau antara masyarakat dengan pihak pengelola Hotel
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Perekrutan tenaga kerja local/setempat harus melibatkan para pemuka masyarakat dan tokoh agama agar dalam perekrutannya lebih terarah dan dapat mengurangi konflik Perekrutan tenaga kerja dilakukan secara obyektif dan transparan dengan tidak menimbulkan unsur kolusi dan nepotisme
Kegiatan Pemantauan Metode pemantauan dilakukan dengan metode survei dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan bantuan daftar tenaga kerja yang direkrut terutama identitas tenaga kerja dan alamat domisili calon tenaga kerja
Tolok Ukur Efektifitas Jumlah tenaga kerja penduduk lokal yang direkrut sebagai tenaga kerja minimal 50% dan tidak ada yang merasa diperlakukan diskriminasi karena penerimaan dilakukan secara terbuka dan obyektif
No 10
Dampak Lingkungan Kesehatan Masyarakat
Rencana Kegiatan Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
Evaluasi Dampak Potensial Dengan adanya kegiatan mobilisasi material dan alat berat terutama darat diperkirakan akan berdampak terhadap penduduk yang bermukim di sepanjang jalan yang dilalui kegiatan mobilisasi, kegiatan ini akan menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC) sehinggga dapat menggangu kesehatan masyarakat
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Diupayakan kegiatan mobilisasi alat dan material, tidak dilakukan pada saat LHR tertinggi karena selain akan mengganggu lalu lintas juga akan memperburuk kualitas udara akibat emisi kendaraan dan debu yang ditimbulkan. Untuk meminimalisasi penurunan kualitas udara dapat dilakukan penyiraman lokasi yang berpotensi menimbulkan debu dan pengaturan kedatangan alat dan material supaya tidak secara serempak tetapi bertahap agar tidak beriringan Kegiatan pengangkutan material bahan baku dengan menggunakan dump truck yang
Kegiatan Pemantauan Melakukan pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambient yang meliputi pencemaran udara seperti SO2, CO, NO2, debu dan HC
Tolok Ukur Efektifitas Hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu lingkungan udara ambient yang tercantum dalam PP RI No. 41 Tahun 1999
kondisi bagus dengan umur pakai yang masih muda (7) Kendaraan yang dipakai haruslah menggunakan kendaraan yang lulus uji emisi (8) Material yang diangkut harus ditutup terpal, sehingga tidak mengganggu pengendara yang lain maupun masyarakat sepanjang jalur akses dari lokasi quary ke lokasi kegiatan dengan debu yang ditimbulkan. (9) Sebelum memasuki badan jalan, rodaroda dari kendaraan pengangkut harus dibersihkan terlebih dahulu dari material yang menempel. (10) Material-material tanah yang menempel pada badan jalan akibat roda dari kendaraan UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
pengangkut, harus dibersihkan sehingga tidak menimbulkan debu dan masa masa musim hujan jalanan tidak menjadi licin dan berlumpur. (11) Menjaga laju kendaraan untuk tidak melaju dengan kecepatan >60 km/jam, sehingga angin yang ditimbulkan tidak besar yang dapat menyebabkan debu berterbangan sepanjang jalur akses lokasi pabrik.
(12)
Memberikan bantuan masker pada masyarakat sepanjang jalur angkutan material.
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
No
Dampak Lingkungan Kesehatan Masyarakat
Rencana Kegiatan Rekontruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung
Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan rekontruksi lahan berupa cut and fill untuk mendapatkan posisi yang perletakan bangunan yang ideal, pembangunan kamar Hotel juga pembangunan sarana pendukung dan jalan diperkirakan akan menimbulkan peningkatan debu dan gas pencemar (CO, NO2, HC) dari kendaraan berat seperti excapator, bulldozer dll. Kegiatan ini akan menimbulkan ketidaknyamanan karena penurunan kwalitas udara bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Kegiatan rekonstruksi lahan, pembangunan kamar Hotel, pembangunan sarana pendukung dilakukan secara bertahap sehingga tidak terlalu menyebabkan penurunan kualitas udara yang terlalu besar. Pengoperasional alat berat dilakukan satu persatu tidak secara bersamaan. Melakukan penanaman pohon (revegatasi) terlebih dahulu sebelum pelaksanaan konstruksi. Penggunaan alat berat seefesien mungkin, atau lebih banyak mempergunakan tenaga manusia (manual).
Kegiatan Pemantauan Melakukan pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambient yang meliputi pencemaran udara seperti SO2, CO, NO2, debu dan HC
Tolok Ukur Efektifitas Hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu lingkungan udara ambient yang tercantum dalam PP RI No. 41 Tahun 1999
No 11
Dampak Lingkungan Kerusakan Jalan
Rencana Kegiatan Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
Evaluasi Dampak Potensial Pengangkutan material konstruksi dan mobilisasi alat berat menggunakan kendaraan bertonase besar dapat mengakibatkan kerusakan jalan yang dilalui
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Pada saat konstruksi disarankan angkutan material bahan bangunan menggunakan dump truk dengan kapasitas yang lebih kecil sehingga dapat meminimalisasi kerusakan jalan. Menggunakan kendaraan dengan sumbu banyak (lebih dari 3) untuk mengangkut alat berat ke lokasi kegiatan sehingga dapat mengurangi efek pengerusakan jalan.
Kegiatan Pemantauan Monitoring dilakukan dengan pemantauan langsung di lapangan, survey pada jalur pengangkutan bahan bangunan dan angkutan alat berat.
Tolok Ukur Efektifitas Tolok ukur pada kerusakan sarana jalan adalah jumlah dan intensitas kerusakan jalan pada jalur jalan depan hotel rendah
No 12
Dampak Lingkungan Kecelakaan Lalu lintas
Rencana Kegiatan Mobilisasi peralatan dan material konstruksi
Evaluasi Dampak Potensial Pengangkutan material konstruksi dan mobilisasi alat berat menggunakan kendaraan bertonase besar dan dalam jumlah banyak (truk pengangkut material) dapat mengakibatkan rawan kecelakaan lalulintas di sepanjang jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut
UKL-UPL Pembangunan Hotel – PT. Jaya Cipta Hotel
Langkah Pencegahan dan Pengelolaan Melakukan mobilisasi peralatan berat melalui jalan diluar jam puncak yaitu pukul 08.00-10.00 sesuai data LHR. Mengontrol laju kendaraan dibawah kecepatan maksimum