Istilah Istilah Anatomi Dalam Tubuh Manusia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ISTILAH ISTILAH ANATOMI DALAM TUBUH MANUSIA Tengkorak otak = Neurocranium 1. Tulang Dahi = Os Prontale 2. Tulang Baji = Os Sphnoidale 3. Tulang Tapis = Os Ethmoidale 4. Tulang pelipis = Os Temporale 5. Tulang Ubun-ubun = Os Parictale 6. Tulang Belakang Kepala = Os Oceipitale 7. Tengkorak Bawah = Splanco Crani 8. Tulang Rahang Atas = Os Maxilare 9. Tulang Rahang Bawah = Os Mandibulare 10. Tulang Pipi = Os Zygamatica 11. Tulang Langit – langit = Os Galatinum 12. Tulang Hidung = Os Nasale 13. Tulang Air Mata = Os Lacrimale Badan = The Trunk 1. Tulang Belaka = Columna Vertebralis 2. Tulang Leher = Vertebrae Cervicalis 3. Tulang Punggung = Vertebrae Thoroclas 4. Tulang Pinggan = Vertebrae Lumbalis 5. Tulang Belakang Bersatu = Vertebrae Sacralis = Os Sacrum 6. Tulang Ekor Bersatu = Vertebrae Cocygales = Cocygis 7. Tukang Dada = Sternum 8. Hulu = Manubrium Sternum 9. Badan = Corpus Sternum 10. Taju Pedang = Processus Xiphoideus 11. Tulang Rusuk = Costae 12. Iga Sejati = Costae Varae 13. Iga Pasu = 8-10 = Costae Sporiare 14. Iga Melayang = 11 – 12 = Costae Fluctuantes



Aggota = Extermitas



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Tangan (Lengan Atas) = Humerus Lengan Bawah – Lengan Hasta = Ulna Tulangn Pengumpil = Radius Pangkal Tangan = Carpus Tapak Tangan = Meta Carpus Jari = Phalangus



Kaki = Pedes 1. Tulang Paha = Femor 2. Tempurung Lutut = Patela 3. Tulang Kering = Tibia 4. Tulang Betis = Fibula 5. Pangkal Kaki = Tarsus 6. Ruas Jari = Phalangus 7. Tapak Kaki = Meta Tarsus 8. Tulang Loncat = Talus 9. Tulang Tumit = Calcaneus 10. Tulang Dada = Os Cubeudeus 11. Kapal = Os Naviculare



Panggul = Pelvis 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Tulang Pangkal Paha = Os Cocae Tulang Kemaluan = Os Pubis Tulang usus = Os Ilium Tulang Duduk = Os Ischium Tulang Belakang = Os Sacrum Tulang Tungging = Os Cocygis



Otot = Musculus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Otot Pundak Kepala = Galea Otot Dahi = Musculus Frontalis Otot Belakang Kepala = Musculus Occipitalis Otot Pelipis = Musculus Temporalis Otot Lingkar Mulut = Musculus Orbicuralis Oris Otot Lingkar Mata = Musculus Orbicuralis Oculi Otot Kelopak Mata = Musculus Levator Palpebralis Oculi



Istilah Letak / Sikap Anatomi 1. Superior = Bagian Atas 2. Inferrior = Bagian Bawah 3. Anterior = Bagian Depan 4. Posterior = Bagian Belakang 5. Internal = Bagian Dalam 6. Eksternal = Bagian Luar 7. Dekstra = Bagian Kanan 8. Sinistra = Bagian Kiri 9. Lateral = Bagian Samping 10. Medical = Bagian Tengah 11. Sentral = Bagian Pusat 12. Perifer = Bagian Tepi 13. Profunda = Dalam 14. Suoerfisial = Dangkal / Mendekat 15. Asendens = Bagian yang naik 16. Desendens = Bagian yang Turun 17. Kranial = Bagian Kepala 18. Kaudal = Bagian Ekor 19. Ventral = Bagian Depan Ruas tulang Belakang 20. Dorsal = Bagian Belakang Ruas Tulang Belakang 21. Viseral = Selaput Bagian Dalam 22. Parietal = Selaput Bagian Luar 23. Transversal = Melintang 24. Longitudinal = Membujur Istilah Lain 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Proksimal = Mendekati Batang Tubuh Palmar = Kearah Palmaris Manusia (Anggota Gerak Atas) Distal = Menjauhi Batang Tubuh Plantral = Kearah Plantar Pedis (Anggota Gerak Bawah) Ulnar = Kearah Ulna (Tulang Hasta) Radial = Kearah Radius (Tulang Pengumpil) Tibial = Kearah Tibia (Tulang Kering) Fibular = Kearah Fibula (Tulang Betis)



Garis – garis Dalam Sikap Anatomi 1. Vertikal = Garis yang membagi bagian dekstra dan sinistra



2. Horizontal = Garis yang membagi bagian posterior dan inferior Arah – arah Gerakan 1. 2. 3. 4. 5.



Heksio = Membengkokan / Melipat Sendi Ekstensio = Gerakan Menjauhi badan atau tubuh Rotasio = Gerakan memutar sendi Sirkumuksio = Gerakan sirkular atau pergerakan gabungan fleksi, ekstensio, abduksio. Adduksio = Mendekati



Istilah Ilmu yang Mempelajari Bagian Tubuh Tertentu 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Osteology = Ilmu yang mempelajari tentang tulang (Penyakit Tulang) Antrologi = Ilmu yang mempelajari tentang sendi (Penyakit Sendi) Miologi = Ilmu yang mempelajari tentang Persarafan Kardiologi = Ilmu yang mempelajari tentang Jantung Gastrologi = Ilmu yang mempelajari tentang saluran pencernaan terutama lambung dan usus Oftamologi = Ilmu yang mempelajari tentang kulit



A. Posisi Tubuh 1. Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri dengan mata juga memandang lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap ke depan. Telapak kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurus sempurna. Posisi anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur digambarkan dengan asumsi berada pada posisi anatomi. 2. Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadap ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi anatomi dengan perbedaan hanya berada di bidang horisontal daripada bidang vertikal. 3. Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas. Tubuh terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap ke bawah. 4. Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi pada banyak prosedur kebidanan. B. Bidang Anatomi 1. Bidang median (medianus): bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan kiri (bidang yang melalui aksis longitudinal dan aksis sagital, dengan demikian dinamakan mediosagital). 2. Bidang sagital (Bidang Paramedian): bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median. 3. Bidang horizontal (Transversalis): bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior). 4. Bidang koronal (Frontalis): bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang median atau sagital. Membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal). 5. Bidang obliqua: bidang selain yang dijelaskan di atas. C. Istilah Sumbu/ Aksis Gerakan 1. Aksis Sagital adalah garis yang memotong bidang gerak sagital dengan bidang gerak 2. Aksis Trasnversal adalah garis yang memotong bidang gerak frontal dengan bidang gerak transversal. 3. Aksis Longitidinal yaitu garis yang memotong bidang gerak median dan frontal dan berjalan dari atas ke bawah. D. Istilah Letak/ Sikap Anatomi 1. Superior (atas) 2. Kranial (Cranialis): lebih dekat pada kepala (Bagian kepala). Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu. 3. Inferior (bawah) 4. Kaudal (Caudalis): lebih dekat pada kaki/ ekor (Bagian ekor). Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara. 5. Anterior (depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.



6. Posterior (belakang): lebih dekat ke belakang. Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk. 7. Superfisial (dangkal/ mendekati): lebih dekat ‘ke’ atau ‘di’ Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya. 8. Profunda (Dalam): lebih jauh dari permukaan. Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah. 9. Medial (Medialis—tengah): lebih dekat ke bidang median/ garis tengah. Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol. 10. Lateral (Lateralis —luar): menjauhi/ lebih jauh dari bidang median/garis tengah. Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata. 11. Proksimal (Proximalis—atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal anggota (Mendekati badan). Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan. 12. Distal (Distalis—bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau ujung anggota. Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku. 13. Internal: bagian dalam atau Eksternal: bagian luar 14. Dekstra: bagian kanan atau Sinistra: bagian bagian kiri. 15. Lateral: bagian samping atau Sentral: bagian pusat. 16. Asendens: bagian yang naik atau Desendens: bagian yang turun. 17. Ventral: bagian depan ruas tulang belakang (Ventralis anterior: lebih ke depan (venter= perut, anticus= depan)). 18. Dorsal: bagian belakang ruas tulang belakang (Dorsalis posterior: lebih ke belakang (dorsum= punggung, posticus= belakang)). 19. Viseral: selaput bagian dalam atau Parietal: selaput bagian luar. 20. Transversal: melintang. 21. Longitudinal (Longitudinalis): membujur/ ke arah ukuran panjang. 22. Perifer: bagian yang pinggir/ tepi. 23. Sagittalis: tegak lurus pada bidang frontalis. 24. Preaksial: menunjukan sisi radial atau tibial pada anggota badan. 25. Postaksial: menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan. 26. Volaris: ke arah telapak tangan. 27. Plantral (Plantaris): ke arah telapak kaki/ plantar pedis (anggota gerak bawah). 28. Palmar: ke arah Palmaris manusia (anggota gerak atas). 29. Ulnar (Ulnaris): ke arah ulna (tulang hasta). 30. Radial (Radialis): ke arah radius (tulang pengumpil). 31. Tibial: ke arah tibia (tulang kering). 32. Fibular: ke arah fibula (tulang betis). 33. Fleksor: permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan posterior anggota badan bawah. 34. Ekstensor: permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan anterior anggota badan bawah. E. Istilah Arah Gerakan 1. Fleksi dan Ekstensi Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante) fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro) fleksi/ ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi. 2. Adduksi dan Abduksi Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh). 3. Elevasi dan Depresi Elevasi merupakan gerakan mengangkat. Depresi adalah gerakan menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi). 4. Inversi dan Eversi Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar (*penyebutan hanya untuk pergelangan kaki saja). 5. Supinasi dan Pronasi Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan menelungkupkan (*penyebutan hanya pergelangan tangan saja).



6. Endorotasi dan Eksorotasi Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi (rotasi). Eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar. 7. Sirkumduksi : Gerakan gabungan dari fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi 8. Rotasi : Gerakan memutar sendi F. Istilah Bangunan Lengkung 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Fossa: nama umum lengkungan Fossula: fossa yang kecil Fovea: lengkungan dangkal, lesung Foveola: fovea yang kecil Sulcus: lekukan Incisura: takik/ torehan



G. Istilah Lobang, Saluran, Ruangan, dan Bentuk 1. Foramen : lubang 2. Fissura : celah, robekan 3. Apertura : pintu 4. Canalis : saluran, pipa 5. Ductus : pembuluh 6. Meatus : liang 7. Cavum (Kaverna) : rongga besar 8. Kavernosus : berongga-rongga 9. Cellula : ruang kecil 10. Sinus : rongga kecil 11. Fasia, fasialis: permukaan, muka 12. Fascia: lembaran H. Istilah Bangunan Yang Menonjol : 1. Processus: seperti ujung pedang (Nama umum untuk taju (tonjolan)) 2. Kondilus: benjolan 3. Spina: berduri, berujung tajam (Taju yang tajam (seperti duri)) 4. Tuber: benjolan bulat 5. Tuberculum: benjolan bulat yang kecil 6. Crista: gerigi, tepi, sisir 7. Pecten: bagian pinggir yang menonjol 8. Condylus: tonjolan bulat diujung tulang 9. Epicondylus: benjolan pada condylus 10. Cornu: tanduk 11. Linea: garis I. Istilah Warna 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Alba: putih Nigra: hitam, gelap Rubra: merah Grisea: abu-abu Lutea, flava: kuning Kloros: hijau



Mitosis dan Meiosis Reproduksi sel terbagi menjadi dua cara yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses pembagian sel dimana hasilnya adalah dua sel anak yang identik. Sedangkan meiosis, adalah pembagian sel yang menghasilkan empat gamet, masing – masing memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induknya. Berikut ini perbedaan lainnya antara mitosis dan meiosis. Mitosis Bagian dari pembelahan sel, dimana kromosom di Definisi dalam nukleus terbelah menjadi 2 set kromosom yang identik, masing - masing memiliki nukleus Tipe Reproduksi Aseksual Terjadi pada Semua Organisme Percampuran Tidak Genentik Kode Genetik (Sifat sel anak Identik dan sel induk) Reproduksi Sel, pertumbuhan dan perbaikan sel Fungsi tubuh Jumlah 1 Pembagian Jumlah Sel yang 2 sel diploid (2n) dihasilkan Jumlah Tetap Kromosom



Fase



Prophase Prometaphase Metaphase Anaphase Telophase



Karyokinesis Cytokinesis



Terjadi di Interphase Terjadi di Telophase



Meiosis Pembelahan sel yang mengurangi jumlah kromosom menjadi setengahnya. Proses ini terjadi di setiap reproduksi seksual Seksual Manusia, Hewan, Tumbuhan, Jamur Ya Berbeda Pembeda genetik lewat reproduksi seksual 2 (Meiosis I, Meiosis II) 4 sel haploid (n) Setengahnya (Meiosis I) Prohase I Metaphase I Anaphase I Telophase I (Meiosis II) Prophase II Metaphase II Anaphase II Telophase II Terjadi di Interphase I Terjadi di Telophase I dan Telophase II



Pemisahan Centromeres Membuat sel Pembentukan tetrad Ilmuan yang menemukan



Semua sel kecuali sel seksual (sperma dan ovum)



centromeres tidak terpisah saat anaphase I, namun terpisah saat anaphase II Sel seksual (sperma dan ovum)



Tidak terjadi



Pada profase I



Walther Flemming



Oscar Hertwig



Centromeres terpisah saat anaphase



Tujuan Baik pembelahan mitosis maupun meiosis ditemukan di banyak sel binatang, tumbuhan dan jamur. Pembelahan mitosis lebih umum dibandingkan meiosis dan ditemukan dibanyak fungsi pembelahan. Mitosis berfungsi untuk reproduksi aseksual di organisme ber sel satu, pertumbuhan sel dan perbaikan sel pada organisme. Mitosis menghasilkan sel yang sama persis dengan induknya, inilah proses yang menyebabkan anak menjadi dewasa, penyembuhan sel yang terluka ataupun pertumbuhan sel kulit, atau pertumbuhan kembali pada buntut cicak. Meiosis memiliki pembelahan yang lebih spesifik. Pembelahan ini memiliki setengah jumlah kromosom dari induknya. Fungsi meiosis hanya satu yaitu pembelahan seksual. Meiosis menyebabkan anak ‘sedikit’ berbeda dengan orang tuanya, karena sel anak merupakan penggabungan dua sel orangtua (sel telur dan sperma yang masing – masing membawa setengah kromosom).



Genetik Reproduksi seksusal yang digunakan dalam proses meiosis membaut genetik sedikit berbeda dari satu dan yang lainnya. Berbeda dengan reproduksi aseksual yang sel anaknya identik dengan sel induk. Beberapa mutasi terjadi pada proses meiosis. Perbedaan genetik dari satu dan lainnya membuat makhluk hidup lebih tahan dan dapat beradaptasi dengan lingkungan, dimana meningkatkan kemungkinan untuk selamat dari organisme ke keturunannya.



Tahapan Pembelahan Sekitar 90% dari total hidup sel berada di fase interfase. Sel lebih efisien ketka mereka kecil daripada mereka bertumbuh dalam ukuran. Sehingga mereka melakukan fungsinya, membelah lebih banyak, kemudian mati. Sel mempersiapkan untuk pembelahan mulai dari menduplikat DNA dan menduplikat protein. Pada pembelahan mitosis, hasil akhirnya adalah dua sel: sel induk yang asli dan sel anak yang identik. Pembelahan meiosis lebih kompleks dan ada fase lanjutan yang menghasilkan empat hapliod sel yang secara genetik berbeda. Pada mitosis terdapat 4 fase yaitu: profase, metafase, anafase dan telofase. Pada sel tumbuhan terdapat fase tembahan yaitu preprofase yang terjadi sebelum profase. 1. Profese. Pada fase ini terjadi perubahan pada nukelaus dan sitoplasma. Benang kormatin pada nukleus akan memendek dan menebal membentuk kromosom. Tiap lengan kromosom terduplikasi menjadi dua kromatid yang kembar dan terikat pada sentromer. Selama fase ini nukleolus dan membran nukleus akan menghilang. Mendekati akhir profase, terbentuk spindel yang terdiri atas mikrotubula dan protein. Akhirnya, kromosom ganda akan menempatkan diri pada area equatorial. 2. Metafase. Kromosom akan tersebar di bidang tengah dari sel. Salah satu ciri khas pada fase ini adalah kromosom yang tersusun rapi sepanjang bidang equator. Benang spindel akan terlihat tipis. Kromosom akan menuju ke tengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan dan menggantuk melalui sentromer. 3. Anafase. Sentromer akan terbelah , dan kedua kromatid akan memisahkan diri lalu bergerak ke arah kutub sel dari kedua spindel secara berlawanan Pada akhir fase semua kromatida terledak pada kutub masingmasing. Semua kromosom yang terbentuk akan berlaku sebagai kromosom baru. 4. Telofase. Pada fase ini terbentuk membran nukleus yang baru, bendang spindel akan menghilang dan nukleolus dibentuk oleh nucleolar organizer dari sebuah kromosom. Dengan terbentuknya dua buah nuklei baru, maka dintegah sel terjadi dinding baru dan terjadi pembelahan sel. Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing – masing terdiri dari tahapan yang sama











Meiosis I 1. Profase I  Membran nukelus akan terpisah, kromosom terbentuk dari kromatin, dan terbentuk spindel. Pada fase ini terdapat 5 subfase yaitu: 1. leptoten 2. zigoten 3. pakiten 4. diploten 5. diakinesis 2. Metafase I  Kromosom terletak di equator. Benang spindel akan membentanng dari ujung kutub dan melekat pada tiap sentromer kromosom. 3. Anafase I  Kromosom akan mulai tertarik ke setiap kutub yang berlawanan. Tiap isi kromosom diploid akan menjadi diploid. 4. Telofase I  Kromosom sampai pada tiap kutub yang berlawanan. 5. Sitokinesis I  Tiap kromosom terpisah dan menghasilkan dua sel. Meiosis II 1. Profase II  Kromatid kembaran melekat pada sentromer kromosom. 2. Metafase II  Kromosom terletak di equator. Benang spindel akan membentanng dari ujung kutub dan melekat pada tiap sentromer kromosom. 3. Anafase II  Kromatid akan mulai tertarik ke setiap kutub yang berlawanan. 4. Telofase II  Kromosom telah mencapai kutub, dan terdapat empat inti. Tiap inti mengandung setengah pasang kromosom dan satu salinan DNA. 5. Sitokinesis II  Sel akan terpisah dan menghasilkan empat sel haploid.



Pengertian, Jenis, Letak Dan Fungsi Jaringan Epitel Pada Hewan Lengkap!!! By Mas MinPosted on March 15, 2016 Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna dan menyerap makanan. Salah satu organ penyusun sistem pencernaan adalah lambung. Lambung tersusun dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi khusus. Jaringan penyusun lambung antara lain jaringan epitel, otot polos, jaringan pengikat, jaringan darah, dan jaringan saraf.



Hewan Vertebrata termasuk hewan multiseluler karena tersusun dari banyak sel. Sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama akan membentuk suatu jaringan tertentu. Beberapa jaringan kemudian bersatu dan mempunyai fungsi khusus. Jaringan-jaringan tersebut akan membentuk suatu organ. Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan Vertebrata, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Mari kita simak tentang jaringan epitel terlebih dahulu.



Jaringan Epitel Jaringan epitel tersusun dari sel-sel yang saling terikat oleh zat pengikat yang kuat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel. Jaringan epitel terdapat di bagian luar tubuh serta di permukaan luar maupun permukaan dalam organ tubuh. Jaringan epitel di bagian luar tubuh mempunyai fungsi utama melindungi tubuh dari luka akibatganggguan mekanis, serangan mikroorganisme patogen, dan kehilangan cairan. Jaringan epitel yang terdapat di permukaan organ bagian dalam umumnya berperan penting dalam proses atjssrpsi dan proteksi. Sebagian jaringan epitel yang lain memiliki fungsi sebagai kelenjar. Jenis Epitel Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Berdasarkan bentuknya, sel epitel dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris. Berdasarkan jumlah lapisannya, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi epitel simpleks dan epitel kompleks. Epitel Simpleks Epitel simpleks terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan epitel simpleks beserta fungsi dijelaskan dalam tabel dibawah ini: No. 1.



Jaringan Epitel pipih selapis



Letak Kapsul Bowman,



Fungsi Pelapis bagian



2.



Epitel kubus selapis



3.



Epitel silindris selapis



lapisandalam pembuluh darah dan limfa, alveolus paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, dan sel ekskresi kecil pada sebagian besar kelenjar. Kelenjar air liur, retina mata, dinding ovarium, dan saluran dalam nefron ginjal. Dinding dalam lambung,usus, kantong empedu,rahim, saluran pernapasan bagian atas, dan saluran pencernaan. Dinding dalam rongga hidung, trakes, bronkus, dan dinding dalam ovinduk



4.



Epitel silindris selapis Den lie



5.



Epitel silindris berlapis Rongga hidung dan semu trakea



dalam rongga dan saluran, tempat difusi dan infiltrasi zat.



Proteksi, absorpsi, dan sekresi (penghasil lendir atau mucus) Proteksi. sekresi. difusi dan absorpsi zat.



Penghasil mucus untuk menangkap benda asing yang masuk. Getaran silianya menghalau benda asing tersebut. Proteksi, sekresi, dan gerakan gas.



Epitel Kompleks Epitel kompleks tersusun dari beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa. jenis-jenis jaringan epitel kompleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam tabel dibawah ini: No.



Jaringan



1.



Epitel pipih selapis



2.



Epitel kubus selapis



3.



Epitel silindris selapis



4.



Epitel transisional



Letak Kulit, rongga mulut, esofagus, taring, vagina, anus, dan rongga hidung. Kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium, dan buah zakar Lapisan konjungtiva, dinding dalam kelopak mata, laring. faring, dan uretra. Kandung kemih, ureter, dan pelvis ginjal



Fungsi Proteksi dan penghasil mucus Proteksi dan penghasil mucus Proteksi dan penghasil mucus Menahan regangan dan tekanan



Jenis Epitel Berdasarkan Struktur dan Fungsi Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan epitel dibagi menjadi dua, yaitu epitel kelenjar dan epitel penutup. 



Epitel kelenjar, berfungsi dalam pembuatan, penyimpanan, dan sekresi zat-zat kimia. Ada dua macam kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. o Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya. Kelenjar ini berfungsi membantu metabolisme dan komunikasi. Zat yang disekresikan oleh kelenjar eksokrin (sekret) dapat berupa enzim, keringat, dan feromon, Contoh kelenjar eksokrin yaitu kelenjar susu, kelenjar keringat pada kulit, kelenjar fundus pada dinding lambung, dan kelenjar submaksilaris pada rahang bawah. o Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki sistem peredaran darah untuk diangkut menuju bagian tubuh



yang memerlukan. Contoh kelenjar endokrin yaitu kelenjar timus, kelenjar adrenal, dan kelenjar tiroid yang menyekresikan hormon. 



Epitel penutup, berfungsi melapisi permukaan tubuh dan jaringan.



Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertia, Jenis, Letak Dan Fungsi Jaringan Epitel Pada Hewan. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.



Pengertian Jaringan Ikat, Fungsi, Ciri, Macam, Letak, Penyusun Terlengkap Pengertian Jaringan Ikat Jaringan ikat merupakan jaringan yang fungsinya mengikat, menunjang dan mengikat bagian ataupun organ lain. Susunan jaringan ikat adalah sel yang terdiri didalam matriks ekstraseluler dan susunannya tersebar. Jaringan ikat ini yaitu jaringan yang banyak ditemukan didalam tubuh dan memiliki susunan sela yang jarang dan menyebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Jaringan ikat dibentuk dari mesenkim yang asalnya dari mesoderm. Mesoderm adalah lapisan tengah di embrio, jaringan ikat juga disebut dengan jaringan penyokong atau jaringan penunjang.



Fungsi Jaringan Ikat Fungsi dari jaringa ikat adalah sebagai berikut:         



Mengikat dan menunjang jaringan lain Pelindung organ Penyimpan energi Pembentuk tubuh Penyusun sistem peredaran darah Pengisi rongga di atara organ Pengangkut oksigen dan makanan menuju jaringan lain Pengangkut sisa metabolisme menuju alat pengeluaran Penghasil kekebalan tubuh



Ciri-Ciri Jaringan Ikat Ciri-ciri dari jaringan ikat adalah sebagai berikut:   



Letak sel jaringan ikat tidak berdekatan jika hanya terhubung di ujung protoplasmanya Mempunyai komponen intraseluler atau matriks Mempunyai bentuk sela yang tersebar atau tidak beraturan, sitoplasma bergranula dan inti dari sel menggelembung



Macam-Macam Dan Letak Jaringan Ikat Menurut Struktur dan fungsinya, jaringan ikat pada dibagi menjadi beberapa macam atau jenis, antara lain: 



Jaringan Ikat Longgar Jaringan ikat longgar yaitu jaringan dengan sel yang jaranga dan beberapa jaringannya disusun oleh matriks yang berbentuk cairan lendir atau mukus yang terkandung didalamnya serabut kolagen dan serabut elasting. Ciri-ciri jaringan ikat longgar adalah susunan seratnya longgar. Letak jaringan ikat longgar adalah pada magrofag, sel plasma, sel tiang, dan juga sel lemak. Fungsi dari jaringan ikat longgar adalah untuk sebagai pembungkus/pelindung organ, pembuluh darah dan saraf.







Jaringan Ikat Padat



Jaringan ikat padat disusun atas sel-sel fibroblas dan mempunyai banyak serat kolagen yang disusun dengan padat dan teratur. Serat kolagen itu sifatnya fleksibel tetapi tidak elastis. Adapun fungsi dari jaringan ikat pada adalah sebagai penghubung antar organ. Jaringan ikat pada letaknya pada tendon, ligamen, dan juga pembungkus tulang dan lapisan dermis pada kulit. Fungsi tendon adalah sebagai penghubung antara tulang dan otot, sedangkan fungsi ligamen adalah sebagai penghubung tulang denga tulang lainnya. 



Jaringan Tulang Rawan Jaringan tulang rawan pada anak-anak asalnya dari jaringan embrional yang disebut juga dengan mesenkim. Untuk orang dewasa jaringan tulang rawat berasal dari selaput tulang rawat atau perikondrium yang didalamnya terkandung banyak kondroblas (pembentuk dari sel tulang rawan). Jaringan tulang rawan atau disebut kartilago tersusun atas: o



o



o







Tulang Rawan Hialin Adalah tulang rawan yang didalamnya terkandung kondroblas dan kolagen. Warna tulang hialin adalah putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin adalah bagian paling besar dari kerangka embrio dan adanya pada laring, trakea, dan tulang dada. Fungsi dari tulang rawan yakni memberikan kekuatan, penyokong rangka embrionik dan juga membantuk pergerakan. Tulang Rawan Elastis Adalah tulang rawan yang mempunyai struktur lebih lentur. Di tulang rawan elastin ada serat elastin dengan warna kuning dan perikondrium. Fungsi dari tulang rawan elastis adalah sebagai pemberi fleksibiliatas dan penyokong. Tulang rawan elastin adanya pada embrio, daun telinga, laring, bagian luar telinga dan epiglotis. Tulang Rawan Fibrosa Adalah tulang rawan yang sangat kokoh dan fleksibel. Fungsi dari tulang rawan fibronosa adalah melindungi dan menyokong. Warna tulang rawan fibrinosa adalah gelap dan keruh. Tulang rawan fibrinosa letaknya di tulang belakang dan tendon



Jaringan Tulang Tulang yaitu jaringan ikat yang didalamnya banyak mengandung mineral. Jaringan tulang rawan terdiri atas sel tulang yang disebut dengan osteosit. Osteosit adanya pada lakuna dan terbentuk atas osteoblas. Matriks penyusun jaringan tulang didalamnya terkandung kolagen dan kalsium fosfat sehingga menjadikan struktur jaringan tulang menjadi sangat keras. Jika dilihat dengan memakai mikroskop, jaringan tulang terdiri atas unit yang mempunyai pembuluh darah. Pembuluh darah itu yang menjadi penyuplai zat makanan untuk pertumbuhan tulang dan saraf. Jaringan tulang fungsinya adalah menyokong tubuh, alat gerak, melindungi organ dalam tubuh. Ada dua jenis tulang yaitu tulang padat (tulang yang tidak mempunyai rongga seperti tulang pipa) dan tulang spons (tulang yang mempunyai ronggan seperti tulang pendek).







Jaringan Lemak Jaringan lemak atau jaringan adiposa yaitu jaringan yang fungsinya sebagai penyimpan lemak yang merupakan cadangan makanan dan penghangat tubuh. Jaringan lemak sifatnya longgar dan selnya berupa bulan dengan membran sel yang tipis. Jaringan lemak adanya pada semua bagian tubuh.







Jaringan Darah Jaringan darah yaitu jaringan ikat yang istimewa dikarenakan wujudnya berupa cairan. Jaringan darah tergolong jaringan ikat karenan mempunyai matriks ekstraseluler berbentuk cairan yaitu plasma darah. Fungsi dari jaringan darah yaitu pembawa sari makanan, hormon, oksigen dan sisal hasil metabolisme dan pencegah terjadi infeksi. Jaringan darah tersusun atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (kepingan darah) dan plasma darah







Jaringan Limfe Jaringan limfe atau jaringan getah bening fungsinya sebagai kekebalan tubuh dan juga pengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan juga zat lainnya dari jaringan ke sistem pembuluh darah. Jaringan limfe letaknya di organ seperti timus, kelenjar limfe tonsil dan limpa. Jaringan limfe tersusun atas serta retikuler dan makrofag.



Penyusun Jaringan Ikat Penyusun jaringan ikat terdiri atas sel dan matriks, penjelasannya sebagai berikut: 



Sel-Sel Jaringan Ikat Macam-macam Sel-sel jaringan ikat adalah sebagai berikut: o o



o



o



o







Fibroblas Fibroblas yaitu sel yang bentukya serat dan fungsinya untuk mensekreseikan protein Makrofag Makrofag yaitu sel yang mempunyai bentuk tidak beraturan dan fungsinya sebagai pinositosis dan fagositosis. Pinositosis merupakan proses meminum partikel-pertikel kecil, seringkali berupa zat buangan berbentuk cairan. Sedangkan fagositosis merupakan proses memakan sel-sel mati dan juga bakteri. Sel Tiang Sel tiang yaitu sel yang fungsinya memperoleh heparin dan histamin. Heparin fungsinya pencegah darah membeku. Dan histamin fungsinya sebagai peningkat permeabilitas kapiler darah. Sel Lemak Sel lemak fungsinya sebagai penyimpan lemak Sel lemak akan membentuk jaringan lemak atau jaringan adiposa Sel Plasma Sel plasma bentuknya tidak beraturan dan fungsinya melawan patogen. Sel plasma sering dijumpai di saluran pencernaan dan saluran pernafasan.



Matriks Matriks yaitu materi dasar untuk melekatkan sesuatu. Matriks fungsinya sebagai tempat melekatnya sesuatu. Matriks terdiri atas serabut dan bahan dasar cairan ekstraseluler. Serat dan bahan matriks tersebut antara lain: o



o



o



o



Serat Kolagen Serat kolagen tersusun dari kolagen. Sifat dari serat kolagen tidak elastis, sangat kuat dan mudah robek jika ditarik mengikuti panjangnya. Serat kolagen adanya pada tendon yang fungsinya sebagai penghubung otot dan tulang. Selain pada tendon, serat kolagen dijumpai pula pada tulang dan kulit. Penyusun utama serat kolagen adalah protein kolagen. Serat Elastis Serat elastis sifatnya sangat elastis dan mempunyai tingkat kelenturan yang tinggi. Bentuk dari serat elastis adalah untaian panjang dan warnanya kuning. Sifat serat elastis hampir sama dengan karet. Serat elastis terletak di pembuluh darah, ligamen dan juga selaput tulang rawan di laring. Serat elastin terdiri ats elastin yang tersusun atas mukopolisakarida dan protein dan juga dikelilingi oleh glikoprotein yang disebut fibrilin. Serat Retikuler Serat retikuler berbentuk sangat tipis dan bercabang. Serat retikuler terdiri atas kolagen dan dilanjutkan oleh serabut kolagen. Serat retikuler bersifat elastis yang rendah. Serat ini lebih tipis daripada serta kolagen dan juga dipalpisi glikoprotein. Fungsi dari serat retikuler adalah sebagai penghubung jaringan ikat dan jaringan yang lain. Serat retikuler adanya pada hati, limpa serta kelenjar limfe. Bahan Dasar Bahan dasar matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matrisk akan bersifat lentur jika mempunyai asam hialuronat tinggi. Misalnya paa sendi dan matriks akan bersifat kaku jika memiliki mukopolisakarida tinggi misalnya pada tulang punggung. Fungsi dari asam hialuronat adalah untuk mengikat air, pelumas, dan meredam benturan. Penyusun utama mukopolisakarida adalah sulfat, utamanya kondroitin sulfat



Macam Macam Jaringan Otot Jaringan otot dapat dibedakan berdasarkan sifatnya dalam melakukan mekanisme gerak pasif menjadi 2, yaitu jaringan otot volunter dan jaringan otot involunter. Advertisement



1. Jaringan Otot Volunter Jaringan otot volunter adalah jaringan otot yang bekerja atau berkontraksi di bawah pengaruh kesadaran karena dilengkapi dengan jaringan syaraf yang langsung terhubung ke bagian otak. Jaringan otot volunter juga kerap disebut otot sadar karena aktivitas dan gerakan jaringan otot ini dapat sesuai dengan keinginan dan kesadaran kita. Otot volunter bisa bekerja dengan cepat dan kuat, akan tetapi kerja otot ini bisa menimbulkan rasa lelah. Jaringan otot di tubuh manusia yang memiliki sistem otot volunter di antaranya adalah otot rangka atau otot lurik.



2. Jaringan Otot Involunter Jaringan otot involunter adalah jaringan otot yang bekerja atau berkontraksi di luar pengaruh kesadaran karena tidak dilengkapi dengan jaringan syaraf sensorik. Gerakan jaringan otot ini sendiri dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom. Jaringan otot volunter juga kerap disebut otot tak sadar karena aktivitas dan gerakan jaringan otot ini tidak dapat disesuaikan dengan keinginan kita. Advertisement



Otot volunter umumnya bekerja dengan lambat, akan tetapi kerja otot ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama tanpa menimbulkan rasa lelah. Jaringan otot di tubuh manusia yang memiliki sistem otot involunter di antaranya adalah otot jantung dan otot polos.



Fungsi Jaringan Otot dan Ciri-Cirinya Berdasarkan fungsi dan struktur penyusunnya, jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3, yaitu jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Masing-masing jaringan otot ini memiliki fungsi, ciri-ciri, dan sistem kerja yang berbeda-beda. Selain itu, letak jaringan-jaringan otot tersebut juga saling berpisah. 1. Jaringan Otot Polos



Jaringan otot polos adalah jaringan otot bersifat involunter yang terletak di dinding organ-organ dalam tubuh, seperti saluran organ pencernaan manusia, organ pernapasan, reproduksi, pembuluh darah, dan saluran ekskresi. Gerakan otot polos tidak dapat dikendalikan oleh kesadaran karena hanya dipersyarafi oleh sistem syaraf otonom. Karena bekerja di luar kesadaran, aktivitas gerak otot ini tidak akan menimbulkan rasa lelas, sekalipun dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Jaringan otot polos memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot polos tersebut yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.



Sel pada jaringan berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya. Memiliki sebuah nukleus di bagian tengah selnya. Serabut halus yang melintang pada jaringan tidak terlihat. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter. Bereaksi lambat, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.



2. Jaringan Otot Lurik



Jaringan otot lurik adalah jaringan otot bersifat volunter yang terletak melekat di bagian rangka. Oleh karena itu, jenis jaringan otot ini juga kerap disebut jaringan otot rangka. Otot lurik bekerja di bawah pengaruh kesadaran, oleh karena itu ia tidak mampu bekerja lama karena akan menimbulkan rasa lelah. Selain untuk menggerakan tulang dan sistem rangka, fungsi otot lurik juga terkait dengan sarana pelindung rangka dari benturan luar dan tempat melekarnya jaringan lemak. Jaringan otot lurik memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot lurik tersebut yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.



Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya tidak bercabang. Memiliki banyak nukleus di bagian sisi tepi selnya. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat, tapi tidak jelas. Bekerja secara sadar sehingga termasuk jenis otot volunter. Bereaksi cepat, namun dapat menimbulkan rasa lelah.



3. Jaringan Otot Jantung



Jaringan otot jantung adalah jaringan otot bersifat involunter yang hanya dapat ditemukan di jantung. Jaringan otot jantung memiliki struktur yang mirip dengan otot lurik, tapi memiliki mekanisme kerja seperti otot polos. Jaringan otot ini bekerja di luar kesadaran karena gerakannya dipengaruhi oleh sel syaraf otonom, oleh karena itu jantung kita tidak pernah lelah, meski berpuluh-puluh tahun terus bergerak memompa darah ke seluruh tubuh. Jaringan otot jantung memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot jantung tersebut yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.



Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dengan kedua ujungnya bercabang. Memiliki satu nukleus di bagian tengah selnya. Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat jelas. Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter. Bereaksi sedang, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.



Perbedaan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung Ditinjau dari struktur, fungsi, letak, dan beberapa karakteristik lainnya, kita bisa menemukan beberapa perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot janrung. Perbedaan-perbedaan tersebut telah kami rangkum dalam bentuk tabel, sebagaimana disajikan di bawah ini. Karakteristik Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung Bentuk Sel Gelendong melancip di kedua Silindris, tidak bercabang di kedua Silindris, bercabang di kedua



Karakteristik Nukleus Miofibril Kendali Jenis kerja Kecepatan Lama kerja Letak



Otot Polos ujungnya Satu di bagian tengah sel Tidak terlihat Syaraf otonom Involunter Lambat Tidak terasa lelah saat bekerja lama Dinding organ dalam



Otot Lurik ujungnya Banyak di bagian tepi sel Terlihat tidak jelas Syaraf pusat Volunter Cepat Terasa lelah saat bekerja lama Tendon atau melekat pada rangka



Pembahasan:



Sistem Syaraf merupakan salah satu bagian dari sistem koordinasi yang bertanggung jawab untuk memonitor seluruh gerak pada manusia dan juga hewan. Berdasarkan letaknya sistem syaraf terbagi menjadi 2, yaitu sistem syaraf pusat dan sistem syaraf tepi. Sistem syaraf pusat merupakan perangkat syaraf utama di dalam tubuh.



Sistem Syaraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak sendiri terbagi lagi menjadi otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), otak tengah (mesencephalon), medulla oblongata, dan jembatan varol. Otak besar memiliki beberapa lobus, yaitu:



1) lobus frontal: (front=depan), lobus ini terletak di bagian depan pada otak manusia, dilindungi oleh tulang kranium depan dan tulang dahi. lobus frontal bertanggung jawab terhadap gerak motorik dari manusia/hewan.



2) lobus parietal: lobus ini terletak di bagian "ubun-ubun" dan bertanggung jawab terhadap pengontrolan syaraf sensorik pada anggota tubuh lainnya.



3) lobus temporal: lobus ini terletak di bagian samping,



Otot Jantung ujungnya Satu di bagian tengah sel Terlihat jelas Syaraf otonom Involunter Sedang Tidak terasa lelah saat bekerja lama Jantung



sejajar dengan telinga. Lobus ini bertanggung jawab terhadap pendengaran manusia/hewan. 4) lobus occipital: lobus ini terletak di bagian belakang, sejajar dengan bola mata. Lobus ini bertanggung jawab terhadap penglihatan. 5) korteks cerebral: Korteks ini merupakan material abu-abu yang menyelingkupi seluruh bagian lobus otak besar, berfungsi untuk mengolah impuls gambar yang diterima oleh lensa mata.



Sedangkan untuk sistem syaraf tepi terletak menyebar di seluruh tubuh dan paling banyak terletak di bagian wajah.



Jenis Jenis Sel Saraf Berdasarkan cara kerjanya dalam mengirim impuls dan posisinya dari sel lain, sel saraf dapat diberdakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sel saraf tersebut yaitu sel saraf sensorik (neuron sensori), sel saraf penghubung (neuron intermediat), dan sel saraf motorik (neuron motor). 1. Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensori) Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menyampaikan impuls (rangsangan) dari reseptor (penerima rangsangan) menuju ke sel saraf penghubung atau sistem saraf pusat (sumsum tulang belakang dan otak). Sel saraf ini memiliki badan sel yang saling bergerombol membentuk ganglion dan sambung menyambung menuju sumsum tulang belakang. 2. Sel Saraf Penghubung (Neuron Intermediat) Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang membentuk rantai penghubung antara sel saraf sensorik dan sistem saraf pusat, atau antara saraf pusat dengan sel saraf motorik. Sel saraf penghubung terdapat hampir di seluruh bagian tubuh dan menjadi lintasan impuls bagi koordinasi saraf. (Baca selengkapnya : Bagian Bagian Otak dan Fungsinya) 3. Sel Saraf Motorik (Neuron Motor) Sel saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi mengirimkan impuls berupa perintah dari sistem saraf pusat menuju ke jaringan otot dan kelenjar untuk melakukan respon. Secara sederhana, hubungan ketiga jenis sel saraf ini dapat diilustrasikan sebagaimana berikut.