Istilah Istilah Dalam Pengkajian Jiwa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ISTILAH ISTILAH DALAM PENGKAJIAN JIWA A. Pembicaraan Amati pembicaraan yang ditemukan pada pasien, apakah cepat, keras, gagap, membisu, apatis, dan/atau lambat. Bila pembicaraan berpindahpindah dari satu kalimat satu ke kalimat yang lain yang tidak ada kaitannya, maka beri tanda ✓ pada kotak inkoheren. 1. Cepat: dalam waktu singkat; lekas; suka berkata tanpa dipikirkan lebih dahulu; lancang mulut. 2. Gagap: gangguan bicara (kesalahan dalam ucapan dengan mengulangulang bunyi, suku kata, atau kata). 3. Apatis: sikap tidak acuh; sikap masa bodoh. 4. Inkoheren: kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami. 5. Keras: tidak lemah lembut. 6. Membisu: berdiam diri tidak mau berkata-kata. 7. Lembut: halus dan enak didengar; tidak kasar. B. Aktivitas Motorik Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga. 1. Lesu, tegang, gelisah sudah jelas. (lesu: berasa lemah dan lelah; letih) (tegang: terasa mencekam (tentang perasaan, jiwa) (gelisah: tidak sabar lagi dalam menanti dan sebagainya) 2. Agitasi: gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan. 3. Tik: gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol. 4. Grimasen: gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat dikontrol pasien. 5. Tremor: jari-jari yang tampak gemetar ketika pasien menjulurkan tangan dan merentangkan jari-jari. 6. Kompulsif: kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti berulang kali mencuci tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan, dan sebagainya. C. Afek



Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga. 1. Datar: tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang



menyenangkan atau menyedihkan. 2. Tumpul: hanya bereaksi jika ada stimulus emosi yang kuat. 3. Labil: emosi yang cepat berubah-ubah. 4. Tidak sesuai: emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan



stimulus yang ada. D. Interaksi Selama Wawancara Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat dan keluarga. 1. Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas.



(bermusuhan: musuh-memusuhi; berlawanan) (tidak kooperatif: tidak bisa kerja sama) (mudah tersinggung: mudah sakit hati). 2. Kontak mata kurang: tidak mau menatap lawan bicara. 3. Defensif: selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran



dirinya. 4. Curiga: menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain.



E. Proses Pikir Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara. 1. Sirkumtansial: pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai dengan tujuan pembicaraan. 2. Tangensial: pembicaraan yang berbelit-belit tetapi tidak sampai dengan tujuan pembicaraan. 3. Kehilangan asosiasi: pembicaraan tidak ada hubungannya antara satu kalimat satu dengan kalimat lainnya dan pasien tidak menyadarinya. 4. Flight of ideas: pembicaraan meloncat dari satu topik ke topik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis, dan tidak sampai pada tujuan. 5. Blocking: pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali. 6. Perseverasi: pembicaraan yang diulang berkali-kali. F. Isi Pikir



Data didapatkan melalui wawancara. 1. Obsesi: pikiran yang selalu muncul walaupun pasien selalu berusaha menghilangkannya. 2. Fobia: ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek/situasi tertentu. 3. Hipokondria: keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya tidak ada. 4. Depersonalisasi: perasaan pasien yang asing terhadap diri sendiri, orang, atau lingkungan. 5. Ide yang terkait: keyakinan pasien terhadap kejadian yang terjadi di lingkungan dan terkait pada dirinya. 6. Pikiran yang magis : keyakinan pasien tentang keyakinannya melakukan hal-hal mustahil/di luar kemampuannya. 7. Halusinasi: Kesalahan persepsi tentang sesuatu yang tidak ada objeknya 8. Waham. a. Agama: keyakinan pasien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. b. Somatik: pasien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan. c. Kebesaran: pasien mempunyai keyakinan berlebihan terhadap kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan. d. Curiga: pasien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok, yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan. e. Nihilistik: pasien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal yang dinyatakan secara berulang, tidak sesuai kenyataan. Waham yang aneh (bizarre) antara lain sebagai berikut.



a. Sisip pikir: pasien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan di dalam pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan. b. Siar pikir: pasien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan. c. Kontrol pikir: pasien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar. G. Tingkat Kesadaran Data tentang bingung dan sedasi diperoleh melalui wawancara dan observasi, stupor diperoleh melalui observasi, orientasi pasien (waktu, tempat, orang) diperoleh melalui wawancara. 1. Bingung: tampak binggung dan kacau. 2. Sedasi: mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/tidak sadar. 3. Stupor: gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang diulang, anggota tubuh pasien dapat diletakkan dalam sikap canggung dan dipertahankan pasien, tapi pasien dapat mengerti semua yang terjadi di lingkungan. 4. Orientasi waktu, tempat, orang jelas. (orientasi waktu: kemampuan hubungan



masa,



individu



waktu,



hari,



untuk



mengetahui



tanggal,



bulan,



m u s i m , a t a u tahun, baik sekarang, yang lampau, ataupun yang akan datang.) (orientasi orang: k e m a m p u a n i n d i v i d u untuk mengemukakan identitas diri sendiri dan orang lain di sekitarnya) (orientasi tempat: k e m a m p u a n i n d i v i d u u n t u k mengetahui batasan



ruang



atau



lokasi



yang



hubungannyadengan ruang atau lokasi lain)



ditempati



serta