Isu Kenaikan Harga BBM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Isu kenaikan harga bbm Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri menyebabkan perubahan perekonomian secara drastis. Kenaikan BBM ini akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di masyarakat. Kenaikan harga barang dan jasa ini menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan mempersulit perekonomian masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap. Jika terjadi kenaikan harga BBM di negara ini, akan sangat berpengaruh terhadap permintaan (demand) dan penawaran (supply). Hal ini sesuai dengan hukum permintaan, “Jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, dan sebaliknya jika harga barang turun, jumlah barang yang diminta akan bertambah” (Jaka, 2007:58). Disisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN. Sehingga Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun pembangunanpembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi nasional. Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan untuk mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional. Diperlukan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di masyarakat ini berhubungan dengan tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat ini adalah dampak konkret dari kenaikan harga BBM. Bank Indonesia selaku lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatasi masalah ini, selain pemerintah tentunya, bertugas untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi inflasi ini adalah dengan mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikan dan menurunkan tingkat suku bunga ini dikenal dengan sebutan politik diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter. Dari beberapa alasan dapat diambil kesimpulan bahwa kenaikan BBM merupakan opsi terakhir pemerintah untuk menyelamatkan perekonomian Bangsa Indonesia. Dengan kenaikan harga BBM, akan ada sejumlah manfaat yang bisa diperoleh. Diantaranya, APBN dan fiscal menjadi lebih sehat, ketahanan ekonomi terjaga. Selain itu, anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membangun infrastruktur juga menjadi lebih besar. Ekonomi menjadi lebih aman,subsidi juga lebih adil dan tepat sasaran. Tidak ada jalan lain kecuali menaikkan harga BBM subsidi, atau menunda pada penumpukan permasalahan yang semakin parah. Kalau harga BBM disesuaikan, akan berdampak pada berkurangnya impor sehingga neraca perdagangan semakin baik. Pada 2013 harga BBM memang perlu dinaikkan untuk mengurangi subsidi energi, dan mengurangi beban APBN, skenarionya adalah dengan menaikkan bertahap dalam kelipatan Rp500,00. Pertama Rp500, berikutnya Rp500, dan Rp500 untuk kenaikan dari Rp4.500 menjadi Rp6.000 per liter. Kenaikan Rp1.500 sampai Rp2.000 tidaklah terlalu membebani rakyat. Strateginya adalah, menaikkan harga ketika inflasi turun, sehingga tidak terbebani. Namun, untuk meredam inflasi dan hal-hal yang tidak diinginkan ketika harga BBM dinaikkan, perlu ada skenario yang lebih baik dan tidak mengguncang stabilitas non ekonomi. Timing menjadi sangat penting.



Evaluasi 1. masalahnya bukan di struktur formula harga BBM. Tapi konsistensi pemerintah. Jikapun struktur diubah tetap memerlukan konsistensi kebijakan pemerintah. Kalau kemudian dengan formula harga baru, lalu harga tidak disesuaikan, tetap saja anggaran subsidi akan berantakan dan pertamina akan terbebani 2. komponen yang jika dihapuskan sebenarnya bisa menurunkan harga BBM. Harga dasar BBM masih ada penambahan biaya sebelum terbentuk harga BBM di pasaran, yakni tambahan 10% PPN, PPKB 5% serta biaya tambahan distribusi 2% untuk BBM khusus penugasan atau bensin RON 88. Sementara untuk BBM tertentu atau solar PPN 10% dan PPKB 5%.



SWOT Strengths (s) 1. APBN dan menjadi sehat Internal



Weaknes (w) Fiscal 1. Masyrakat tidak setuju dengan naiknya BBM



2. Mengurangi beban 2.membuat tarif subsidi pemerintah transportasi menjadi naik 3. Menstabilkan ekonomi 3. barang dan lain-lain di indonesia juga ikut naik 4. Ekonomi indonesia mengalami penurunan



Eksternal



5. sulit mendapatkan BBM yang non subsidi



Oppoertunity (o)



SO



1. Peluang bisnis terbuka 1. Peluang APBN dan lebar Fiscal tidak mengalami kerugian 2. BBM akan dapat lebih mudah di dapatkan 2. Subsidi pemerintah terutama di BBM di 3. keuntungan baik bagi permudah badan usaha maupun masyarakat. 3. Badan usaha maupun masyarakat bisa menjadikan kestabilan ekonomi di indonesia



WO 1. Penerpan masyarakat supaya setuju dengan kenaikan harga BBM 2. Peluang bisnis dari transportasi dapat mudah di andalkan 3. Memperbaiki ekonomi di indonesia untuk mendapatkan ke untungan baik pemerintah swasta



dan masyarakat. Threat (t)



ST



1. Melemahnya rupiah 1. Melakukan srategi terhadap nilai tukar mata kompetitif asing 2. Memaksimalkan 2. Terjadinya inflasi di ekonomi yang ada suapaya indonesia tidak terjadinya inflasi



WT 1. Melakukan defensif



srategi



2. Mengikuti perkembangan jaman dengan cara persaingan ekonomi di dunia



3. indonesia jadi sasaran 3. Meningkatkan daya buat usaha orang asing saing usaha terutama di 3. Melakukan ekonomi di indonesia pengembangan tidak kepercayaan pengelolaan BBM pemerintah terhadap pengelolaan BBM



dalam



Setelah menganalisis beberapa artikel yang di muat di berbagai media, baik media cetak maupun media online kami mendapat kesimpulan sebagai berikut :



1.



Indonesia Negara Boros Subsidi



Indonesia tergolong boros energy di asia karena mengalokasikan anggaran subsidi energy sangat besar, 3% PDB pada 2012. Itu hanya dikalahan oleh Pakistan dan Bangladesh.



1.



Neraca Defisit, Rupiah Terpukul



Harga murah BBM menyebabkan lonjakan konsumsi dan impor BBM. Akibatnya, neraca perdagangan defisit dan nilai rupiah terpukul.



1.



53% Subsidi Dinikmati Mobil Pribadi



Lebih dari separuh subsidi BBM pada 2013 dinikmati oleh pengendara mobil pribadi. Sedangkan 40% lagi dinikmati oleh pengguna sepeda motor.



1.



Indonesia Bukan Kaya Minyak



Cadangan minyak hanya tinggal 3,7 milyar baret, namun Indonesia di urutan ke-16 negara dengan harga BBM termurah dunia. Bahkan lebih murah dari Negara kaya minyak, seperti Irak dan Kazakhtan.



1.



Indonesia Bukan Lagi Eksportir Minyak



Pada masa orde baru, Indonesia dikenal sebagai salah satu net exporter minyak terkemuka. Namun sejak 2003, Indonesia bukan lagi menjadi net exporter, melainkan berubah menjadi net importer seiring dengan lonjakan konsumsi BBM nasional.



1.



Rezim Subsidi BBM Kian Ditinggalkan



Semakin banyak Negara meninggalkan rezim subsidi BBM, ketika sejumlah Negara net exporter minyak tak lagi member subsidi Indonesia sebagai Negara net importer masih mengucurkannya. Padahal banyak Negara net importer lainnya justru mengenakan pajak dari BBM.



1.



Negara Petrodollar Siap Pangkas Subsidi



Pengurangan subsidi juga mulai dilakukan oleh Negara-negara kaya minyak. Bahkan, Iran berniat menaikkan BBM secara bertahap agar sesuai harga pasar.



1.



Dana Migas Tekor Untuk Subsidi Energi



Di masa orde baru, dana migas andalan pembiayaan pembangunan dan subsidi energy. Namun kemudian pendapatan migas terus merosot, sementara beban subsidi kian naik hingga Rp 350 triliun (2014). Sejak 2 tahun lalu, dana migas bahkan tak lagi bisa menutup ongkos subsidi.



1.



Ketimpangan Subsidi Energy



Anggaran yang dialokasikan untuk membiayai subsidi energy sangat timpang jika dibandingkan dengan anggaran untuk infrastruktur, kesehatan dan pengentasan kemiskinan.



1.



Menghambat Tumbuhnya Energy Alternative



Harga BBM yang terlalu murah menghambat pengembangan sumber energy lainnya, Contohnya gas alam. Jika harga BBM dinaikkan, gas alam sangat potensial dikembangkan. 3.2. Saran



1.



Pemerintah lebih memperhatikan peredaran subsidi BBM agar tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu. 2. Pengurangan dana subsidi BBM hendaknya di alihkan untuk sector lain yang bermanfaat bagi masyarakat serta mengawasi penggunaanya. 3. Pemerintah tetap menjadi regulator dalam penetapan harga di pasaran agar tidak terjadi lonjakan harga bahan makanan pokok ketika BBM naik. 4. Masyarakat hendaknya mendukung kebijakan-kebijakan yang telah di tetapkan pemerintah untuk menjaga iklim yang kondusif bagi kehidupan di Indonesia.