Wawancara Kenaikan Harga Bahan Pokok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Wawancara Kenaikan Harga Bahan Pokok Topik : Kenaikan harga bahan pokok menjelang lebaran Pewawancara (W) : Rudi Handoko, Wartawan Meteor TV Narasumber (N) : Bapak Syamsul Khoirudin, pemilik Toko “SUKA MAJU” Magetan



W : Hari-hari menjelang lebaran seperti ini, bagaimana suplai sembako dari distributor, apakah masih stabil atau sering tersendat? N : 50% masih lancar mas, terutama bahan pokok seperti gula, minyak, dan cabai. Tapi sebagian mulai sering terlambat seperti beras dan telur. W : Bagaimana dengan distribusi bawang putih dan bawang merah pak, apakah masih terjadi keterlambatan? N : Alhamdulillah untuk jenis bawang impor masih tetap lancar. Hanya saja untuk bawang merah sudah 3 hari terakhir masih kosong mas, mungkin ada keterlambatan pasokan dari petani. W : Mendekati lebaran apakah sudah mulai ada kenaikan harga kebutuhan pokok? N : Meskipun tidak begitu signifikan, tapi kenaikan harga sudah mulai terasa sejak awal bulan puasa kemarin mas. Walaupun masih ada sebagian yang harganya tetap stabil. W : Bagaimana reaksi para konsumen menanggapi kenaikan harga kebutuhan pokok ini pak? N : Ya begitulah mas, seperti biasa ada yang diam saja tapi banyak juga yang ngomel-ngomel meskipun akhirnya mereka menyadari kalau hal seperti ini sudah biasa terjadi. W : Apakah efek dari terlambatnya distribusi barang dan kenaikan harga berpengaruh terhadap omzet penjualan bapak setiap harinya? N : Sedikit berpengaruh juga mas, meskipun hanya sedikit. Paling selisih sekitar 10% dari penjualan sebelum ada kenaikan harga. W : Dari awal puasa, biasanya kapan puncak kenaikan harga terjadi? N : Biasanya dari awal puasa terus merangkak naik hingga setelah lebaran mas. W : Apakah hal itu terjadi setiap tahun? N : Biasanya begitu mas. W : Kan biasanya ada operasi pasar dari pejabat terkait, apakah tidak berpengaruh? N : Tidak mas, paling turun waktu ada kunjungan, setelah itu naik lagi. W : Baiklah pak, terimakasih banyak atas informasinya. Semoga dagangan bapak tetap laris ya pak? N : Sama-sama mas.



Narasumber Pewawancara Tema Wawancara



: Pak Leo : Agnesia, Belinda, Fiona, dan Nicolette : Pengalaman Mengajar



Fiona : “Selamat Pagi, Pak. Sesuai dengan janji kita beberapa hari yang lalu, kami akan mewawancarai Bapak. Bersediakah Bapak kami wawancarai sekarang?” Pak Leo



: “Ya, silahkan”



Agnesia



: “Apakah sejak kecil bapak sudah bercita-cita ingin menjadi seorang guru?”



Pak Leo



: “Ya, itu memang sudah cita-cita saya sejak kecil.”



Nicolette



: “Mengapa bapak tertarik untuk menjadi seorang guru?”



Pak Leo : “Karena saat masih kecil saya dicerdaskan oleh guru saya dulu, sehingga saya juga mau mencerdaskan bangsa.” Belinda



: “Apa saja mata pelajaran yang bapak ajarkan?”



Pak Leo : “Saat ini saya mengajar pelajaran agama katolik, tetapi dulu saya pernah mengajar pelajaran biologi, arab melayu, pendidikan jasmani, IPS, dan lain-lain.” Belinda : “Mengapa bapak memilih mengajar dalam bidang pelajaran agama katolik? Apakah bapak memang berminat dalam pelajaran tersebut?” Pak Leo : “Ya, saya memang berminat dalam pelajaran tersebut dan karena pelajaran tersebut memang jurusan saya.” Fiona : “Dalam mengajar pelajaran agama katolik, bapak sudah pernah mengajar kelas berapa saja?’ Pak Leo : “Saat ini saya mengajar murid kelas 2 dan 3 SMP. Saya juga pernah mengajar murid kelas 1 SMP. Agnesia



: “Bagaimana pendapat bapak tentang mengajar murid-murid kelas 2 dan 3 SMP?



Pak Leo tidak.”



: “Ada yang mudah menangkap pelajaran yang saya ajarkan, ada juga yang



Belinda



: “Sudah berapa lama bapak mengajar pelajaran agama katolik di sekolah ini?”



Pak Leo



: “Bapak sudah mengajar di sini sekitar 26 tahun.”



Nicolette : “Apakah sebelum mengajar di sekolah ini bapak pernah mengajar di sekolah lain? Jika ya, di sekolah apa?” Pak Leo : “Pernah, yaitu di SD UPTS (Unit Penambangan Timah Singkep) di Dabo Singkep selama 5 tahun.” Agnesia anda?”



: “Menurut anda, apakah mengajar di SMP Yos SUdarso ini sangat berkesan bagi



Pak Leo



: “Ya, sangat berkesan.”



Fiona



: “Mengapa menurut anda mengajar di SMP Yos Sudarso ini sangat berkesan?”



Pak Leo



: “Karena orangnya ramah-ramah.”



Nicolette : “Apakah bapak memiliki rencana akan mengajar di sekolah lain setelah mengajar di sekolah ini?” Pak Leo



: “Tidak.”



Nicolette : “Siapa sajakah orang-orang yang telah memotivasi bapak hingga bapak menjadi guru sampai saat ini?” Pak Leo



: “Orangtua bapak, ibu bapak, juga guru yang mengajari saya dulu.”



Fiona



: “Apakah pengalaman yang paling berkesan bagi anda selama menjadi guru?”



Pak Leo : “Selama mengajar, murid-murid yang saya ajarkan ramah dan bapak sehat selalu sampai sekarang ini.” Belinda guru?”



: “Apakah pengalaman yang kurang menyenangkan bagi anda selama menjadi



Pak Leo : “Selama mengajar, ada murid yang susah mengerti pelajaran yang saya ajarkan. Walaupun sudah diajarkan berkali-kali tetap saja susah mengerti, malah bikin kesal.” Fiona



: “Bagaimana perasaan bapak selama menjadi guru?”



Pak Leo



: “Saya merasa sangat senang dan bahagia selama menjadi guru.”



Fiona



: “Mengapa bapak merasa sangat senang dan bahagia selama menjadi guru?”



Pak Leo : “Bapak merasa senang dan bahagia karena bapak merasa bahwa pekerjaan bapak sebagai guru ini memang sudah merupakan panggilan, dan bapak senang menjalaninya.” Agnesia



: “Apakah pesan bapak bagi kami murid-murid bapak?”



Pak Leo : “Diantara kalian, harus ada yang mau menjadi guru, jangan bercita-cita menjadi dokter semua, karena tanpa guru, dokter tidak akan pintar.” Nicolette : “Baiklah, kami rasa informasi yang kami dapatkan sudah cukup. Terima kasih atas waktu bapak untuk kami wawancarai.” Belinda bapak.”



: “Kami juga minta maaf jika ada kata-kata kami yang kurang berkenan di hati



Fiona : “Sebelum kami meninggalkan tempat ini, bolehkah kami mengambil foto bersama bapak sebagai tanda wawancara ini? Pak Leo



: “Oh, boleh-boleh”



Agnesia



: “Sekali lagi terima kasih, Pak karena sudah mau kami wawancarai.”



Agnesia, Belinda, Fiona, Nicolette : “Selamat siang, Pak!"