Jaringan Epitel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada kami sehingga dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi kita dalam proses belajar terutama pada mata kuliah “Sitohistoteknologi” terkhususnya yang berhubungan dengan “Jaringan Epitel” Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan metodemetode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga dapat menambah wawasan pemikiran para pembaca. Dalam penulisan makalah ini, Saya menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun.Saya harapkan dari para pembaca agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Semarang, 25 Agustus 2019



Tim Penyusun



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Jaringan epitel atau epitelium adalah salah satu dari empat jenis jaringan yaitu jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Etimologi istilah “epitel” berasal dari bahasa Yunani ἐπί (epi) yang berarti “pada” atau “atas”, dan θηλή (thēlē) yang berarti “puting”. Dahulu istilah “epitel” digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada di permukaan rongga mulut. Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan tersusun sangat rapat sampai hampir tidak ruang antar sel. Jaringan epitel melapisi rongga dan permukaan setiap struktur tubuh. Banyak kelenjar yang terdiri dari sel-sel epitel. Fungsi sel epitel yaitu sebagai alat sekresi, penyerapan selektif, perlindungan, transportasi transelular, dan deteksi sensasi. Lapisan epitel tidak mengandung pembuluh darah, sehingga epitel harus menerima makanan melalui difusi zat dari jaringan ikat dibawahnya, melalui membran basal. B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan yaitu : 1. Bagaimanakah definisi dan struktur jarigan epitel? 2. Apa sajakah fungsi-fungsi dari jaringan epitel?



C. TUJUAN 



Mengetahui pengertian jaringan epitel







Mengetahui dan memahami fungsi jaringan epitel







Mengetahui dan memahami klasifikasi jaringan epitel







Mengetahui dan memahami macam-macam jaringan epitel



D. MANFAAT Manfaat dibuatnya makalah ini, agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami jaringan epitel.



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. Pada jaringan epitel tidak memiliki substansi, intraseluler dan cairan sangat sedikit. Jaringan ini melapisi atau menutup permukaan tubuh, baik permukaan luar (epitelium) maupun permukaan dalam (endothelium). Jaringan epitel terdiri oleh satu atau banyak sel, tersusun kompak, dan tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsi utama jaringan epitel adalah melindungi jaringan di bawahnya.



B. Lapisan Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm Lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm akan membentuk embrio tahap grastula. Semua istilah tersebut di atas berkaitan erat dengan fase embrionik pada pertumbuhan, hewan, dan manusia.



Gambar 2.1 Lapisan Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm



Gastrulasi merupakan proses pembentukan gastrula, sehingga embrio menjadi 3 lapisan, yaitu: 1. ektoderm (lapisan luar) 2. endoderm(lapisan dalam) 3. mesoderm (lapisan di antara endoderm dan ektoderm) Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Ektoderm merupakan lapisan tubuh bagian luar yang akan berkembang menjadi lapisan luar pelindung tubuh. Mesoderm merupakn lapisan tubuh bagian tengah yang akan berkembang antara usus dan lapisan pelindung luar seperti otot dan sistem peredaran darah. Sedangkan Endoderm merupakan lapisan tubuh bagian dalam yang akan berkembang menjadi saluran pencernaan dan hati.



Ektoderm Alat indera telinga, hidung



Rambut dan kuku



Mesoderm



Endoderm



Jaringan ikat, rawan, dan



Epitel pada saluran



tulang



pencernaan dan pernapasan



Otot lurik, otot polos, dan



Kelenjar gondok



jatung Pembuluh darah



Tabel 2.1 Hasil perkembangan dari lapisan ectoderm, Mesoderm, Endoderm C. Fungsi Jaringan Epitel Fungsi utama dari jaringan epitel adalah: 1. Sebagai Perlindungan Sel epitel di kulit tersebut berfungsi melindungi jaringan dibawahnya dari jaringan mekanik, dari bahan kimia berbaya, dari bakteri yang masuk serta juga dari kehilangan air yang banyak atau berlebihan. 2. Sebagai Penerima Impuls



Sel epitel khusus tersebut ditembus dari rangsangan sensorik yang terdapat pada ujung saraf sensorik ditelinga, kulit, lidah, dan hidung. 3. Sebagai Alat Absorpsi Sel epitel yang melapisi usus kecil yang menyerap nutrisi dari pencernaan suatu makanan. 4. Sebagai Alat Sekresi Pada kelenjar, jaringan epitel berguna mengeluarkan zat-zat kimia tertentu seperti contohnya hormon, cairan pelumas serta juga enzim. 5. Sebagai Filtrasi Epitel bersilia membantu dalam menghilangkan partikel debu serta benda asing yang masuk ke saluran udara. 6. Sebagai Alat Ekskresi Jaringan epitel diginjal mengekskresikan suatu produk limbah dari tubuh dan juga menyerap bahan - bahan yang diperlukan dari urin. Keringat juga termasuk hasil ekskresi dari tubuh oleh sel - sel epitel pada kelenjar keringat. 7. Mengurangi Gesekan Sel-sel epitel yang halus, erat dan saling terkait itu melapisi seluruh bagian sistem peredaran darah yang dapat mengurangi gesekan diantara darah dan juga dinding pembuluh darah. 8. Sebagai Alat Difusi Epitel sederhana akan meningkatkan difusi gas, cairan serta juga nutrisi. Dikarenakan sel epitel tersebut membentuk suatu lapisan tipis yang ideal untuk difusi gas seperti pada dinding kapiler dan paru-paru.



D. STRUKTUR JARINGAN EPITEL Jaringan epitel dapat berasal dari ektoderm (melapisi bagian luar tubuh), endoderm (membatasi organ), dan mesoderm (membatasi rongga tubuh). Sel dari jaringan epitel disusun rapat dan kontinu sehingga hampir tidak memiliki ruang antar sel. Semua epitel biasanya dipisahkan dari jaringan di bawahnya oleh membran basal berserat. Lapisan permukaan rongga mulut, alveoli pada paru-paru, dan tubulus pada ginjal semua terbuat dari jaringan



epitel. Lapisan darah dan pembuluh limfa merupakan bentuk khusus dari epitel yang disebut endothelium. E. KLASIFIKASI JARINGAN EPITEL Pada dasarnya jaringan akan diklasifikasikan berdasarkan morfologi sel dan jumlah lapisannya. Epitel jaringan yang hanya terdiri dari satu lapisan sel tebal disebut epitel selapis. Namun jika terdiri dari dua atau lebih lapisan sel tebal, maka disebut epitel berlapis banyak. Ada tiga morfologi utama yang terkait dengan sel epitel: 1. Epitel pipih adalah epitel yang berbentuk pipih. 2. Epitel kubus adalah epitel yang berbentuk kubus (kotak). 3. Epitel silindris adalah epitel yang berbentuk silinder memanjang ke atas.



Gambar 2.2 Jaringan epitel berdasarkan bentuk dan susunannya a. Epitel Selapis Epitel selapis adalah epitel sederhana yang hanya terdiri dari satu lapis sel. Epitel ini membantu prosen filtrasi lebih mudah dikarenakan ketipisan pada jaringan epitel ini. Setiap sel berkontak langsung dengan membran dasar.



Jaringan epitel selapis dibedakan berdasarkan bentuk selnya. Empat kelas utama epitel selapis adalah epitel pipih selapis, epitel silindris selapis, epitel kubus selapis, dan epitel transisi. 1. Epitel pipih selapis Lapisan yang ditemukan di tempat dimana difusi pasif gas terjadi. Contohnya : di dinding kapiler, lapisan perikardial, pleura, rongga peritoneal, dan lapisan alveolus pada paru-paru. 2. Epitel silindris selapis Lapisan yang sel-selnya memiliki fungsi sekretori, penyerapan, atau fungsi ekskretoris. Contohnya : tubulus kolektivus, ginjal, pankreas, dan kelenjar ludah. 3. Epitel kubus selapis Lapisan yang ditemukan di daerah yang tersembunyi (seperti dalam dinding perut) atau daerah serap (seperti dalam usus halus). Epitel kubus selapis memiliki ekstensi seluler seperti mikrovili dalam usus halus atau silia yang ditemukan di saluran reproduksi wanita.



b. Epitel Berlapis Epitel berlapis ini memiliki susunan sel yang berlapis-lapis. Oleh karena itu, epitel berlapis ditemukan di tempat dimana lapisan tubuh harus menahan tekanan mekanik atau kimia sehingga dapat terkelupas dan terkikis. Jaringan epitel berlapis juga terbagi menjadi empat kelas yaitu epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kubus berlapis, dan epitel transisional.



F. JENIS JARINGAN EPITEL Jaringan epitel dikelompokkan menjadi dua jenis lapisan sel penyusunnya yaitu jaringan epitel selapis (simple epithellum) dan jaringan epitel berlapis banyak (stratified epitellum).



a. Jenis Jaringan Epitel Selapis (Simple epithellum) 1. Epitel pipih selapis Epitel pipih selapis tersebut berfungsi sebagai jalan dalam pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh serta juga sebaliknya. Contoh : epitel yang terdapat pada pembuluh limfa, pembentuk peritonium, alveoulus, kapsul browman, serta juga pembuluh darah. 2. Epitel kuboid selapis Epitel ini memiliki fungsi sebagai alat sekresi serta juga pelindung. Contoh : epitel yang terdapat pada permukaan ovarium, kelenjar tiroid, saluran nefron ginjal dan retina mata. 3. Epitel Selapis Silindris Sel epitel silindris ini ada juga yang mempunyai silia pada permukaannya, seperti di oviduk. Contoh : seperti pada kantong empedu, saluran pernapasan bagian atas, lambung, serta juga jonjot usus. 4. Epitel Batang Bersilia Epitel batang bersilia ini terletak pada dinding rongga hidung yang memiliki fungsi sebagai penghasil mucus (lendir) untuk dapat menangkap benda asing yang masuk kedalam, dilanjutkan epitel bersilia yang ada di trakea dengan getaran silia yang menghalau benda asing yang akan masuk melekat dimucus.



b. Jenis Jaringan Epitel Berlapis (Stratified epitellum) 1. Epitel pipih berlapis Jaringan epitel yang terdapat pada epidermis kulit vertebrata. 2. Epitel kuboid berlapis Jaringan epitel ini hanya terdapat pada saluran besar dari beberapa kelenjar saja. Epitel kuboid berlapis ini terdapat pada kelenjar ludah, berperan didalam ekskresi, kelenjar susu, serta juga pangkal esofagus. 3. Epitel silindris berlapis



Jaringan epitel ini terdiri dari dua lapis yang berfungsi sebagai tempat adsorpsi, ekskresi, dan juga sebagai pelindung gerakan zat yang melewati permukaan serta sebagai saluran ekskresi kelenjar ludah serta juga kelenjar susu. 4. Epitel transisional Bentuk dari jaringan epitel ini dapat berubah-ubah. Epitel transisional tersebut terdapat dapat ditemukan pada ureter serta juga ginjal



Gambar 2.3 Klasifikasi dan jenis jaringan epitel



BAB III PENUTUP



A. Simpulan 1. Struktur awal jaringan epitel terdiri dari lapisan ectoderm, endoderm, dan mesoderm 2. Fungsi dari jaringan epitel yaitu sebagai perlindungan, penerima impuls, alat absorpsi , alat sekresi, filtrasi, alat ekskresi, mengurangi gesekan, alat difusi. 3. Berdasarkan bentuknya epitel dibagi menjadi epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris. Sedangkan menurut susunannya epitel dibagi menjadi epitel barlapis tunggal/selapis dan epitel berlapis banyak



B. Kritik dan Saran Penulis menyadari bahwa materi yang tercantum dalam makalah ini belum sempurna, maka dari itu jika terdapat kritikan atau saran pembaca sangatlah membantu dalam memperbaiki makalah ini



DAFTAR PUSTAKA



https://www.earthslab.com/physiology/epithelial-tissues-simple-stratified-functionslocations-difference/, diakses pada 22 Agustus 2019 http://papantu.blogspot.com/2014/04/pengertian-lapisan-endoderm-mesoderm.html, diakses pada 22 Agustus 2019 Subowo, 1992. Histologi Umum . Pusat Antar Universitas-Ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung. Hernawati, 2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan Jaringan Dasar. Fpmipa Universitas Pendidikan Indonesia. Jakarta. https://www.humpath.com/spip.php?article9100, diakses pada 22 Agustus 2019