Laporan Epitel 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. pendahuluan 1.1. tujuan 1. Untuk mengamati epitel berlapis banyak pipih menanduk dan tidak menanduk. 2. Untuk mengamati kelenjar uniseluler dan kelenjar multiseluler. 3. Untuk mengamati kelenjar mukosa dan serosa. 4. Untuk mengamati kelenjar adrenal. 1.2. Dasar Teori Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau beberapa lapis. Jaringan eitel terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama,yang berkumpul dengan sangat erat dengan ekstraseluler atau matriks yang sangat sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yaitu jaringan otot, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat dengan sangar sedikit at intersel.pelekatan diantara sel-sel ini kuat, jadi terbentuk lapisan-lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya (Umar, 2011 : 59). Jaringan epitel mempunyai fungsi utama yaitu : menutupi dan melapisi permukaan (misal kulit), absorbsi (misal usus), seksresi (misal sel epitel kelenjar), sensoris (misal neuroepitel), dan kontraktil (misal sel mioepitel) (Yusminah, 2007:76). Dahulu istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada diatas permukaan selaput jernih yang berada diatas permukaan tonjolan anyaman penyambung warna merah pada bibir (epitel:epi:diatas, thele: bibir). Istilah ini kini digunakan untuk semua jaringan yang melapisi suatu struktur dan saluran. Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. Oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler. Tidak ada pembuluh darah dalam jaringan epitel. Zat makan diberikan kejaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak dijaringan dibawahnya. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apikal (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat jari atau silia. Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikat dengan jaringan ikat. Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane basalis dan lamina retikulari (watson, 2002 : 47)



Berdasarkan atas banyaknya lapisan sel yang menyusunnya, maka ephitelium dapat dibedakan menjadi epithelium selapisdan ephitelium berlapis. Sedangakan atas dasar bentuk selnya maka sel epitel dapat berbentuk pipih (squamosa), kubus (kuboid), atau memanjang (columnar). Sel-sel epitel dapat pula dilengkapi dengan rambut-rambut halus (silia atau rambut getar) pada permukaan distalnya. Beberapa sel epitel juga dapat mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai kelenjar (glandula) atau berfungsi sensoris atau dapat pula untuk menyerap makanan (Nasir, 2012). Jaringan epitel berdasarkan struktur fungsi, biasanya sel epitel dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu epitel penutup dan epitel kelenjar. Jaringan epitel penutup merupakan jaringan yang sel-selnya tersusun dalam lapisan seperti membran yang menutupi permukaan luar dan melapisi rongga tubuh. Secara morfologis mereka dapat digolongkan menurut jumlah lapisan sel dan morfologis sel dalam lapisan permukaan. Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekresi cair yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah atau cairan intrasel. Epitel yang membentuk kelenjar unisel terdiri dari sel kelenjar (Umar, 2011:29) Menurut Sloane (2004:69) jaringan epitel dapat dibagi kedalam dua klasifikasi berdasarkan jenisnya, struktur dan fungsinya sebagai berikut 1. Epitelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan eksternal dari permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga. a. Endotelium adalah epitelium yang melapisi pembuluh darah. b. Mesotelium adalah epitelium yang melapisi beberapa rongga tubuh. 2. Epitelium glandular berasal dari epitelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringa penunjang. a. Kelenjar eksokrin mempertahankan duktus atau suatu hubungan ke permukaan tubuh (misalnya kelenjar saliva, dan kelenjar-kelenjar pencernaan). b. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki duktus keluar, kelenjar ini kehilangan hubungan dengan permukaan tubuh dan menjadi massa padat yang terpisah (misalnya kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal).



Menurut rahmawan (2010) berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel silindrris selapis, epitel silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis banyak dan epitel transisi. 1. Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat ditengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses filtrasi, sekresi, dan difusi osmosis. 2. Epitel pipih berlapis banyak Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlais banyak (kompleks) terususun sangat rapat. Jaringan ini menyusun rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. 3. Epitel batang selapis Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel bulat berada didekat dasar permukaan. Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahin, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan bagian atas. Jaringan epitel batang selapis berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan, penghasil mukus, dan pelumas. 4. Epitel batang berlapis banyak Jaringan epitel berlapis banyak terdapat pada beberapa organ tubuh seperti bagian putih pada mata, faring, laring, dan uretra. Fungsi epitel batang berlapis banyak yaitu sekresi, ekskresi. 5. Epitel kubus selapis Jaringan ini ditemukan pada permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata. Fungsi epitel kubus selapis adalah ekskresi 6. Epitel kubus berlapis banyak Jaringan ini terdapat pada bagian folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah. Fungsi jaringan ini sebgai pelindung dan penghasil mukus. 7. Epitel transisi



sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan berlapis-lapis. Epitel ini dapat ditemukan pada organ saluran pernapasan ureter, dan kandung kemih. Saat kandung kemih berisi urine sel epitel akan berbentuk kuboid. Jaringan epitel merupakan struktur labil yang sel-selnya harus diperbaharui oleh aktivitas mitosis. Kecepatan ini bervariasi, ada yang berlangsung cepat seperti jaringan usus, yang diubah setiap 2-5 hari, atau lambat sperti pada pankreas, dimana pembaharua jaringan memerlukan waktu kira0kira 50 hari. Pada dasarnya terdapat dua cara regenerai atau pembaharuan sel pada epitel. Pada epitel selapis yang tidak terkhususkan misalnya epitel gepeng selapis, epitel kuboid selapis, dan epitel silindris selapis biasa, setiap sel mempunyai kemampuan bermitosis. Namun demikian, epitel yang mengandung jenis sel khusus yang tidak dapat bermitosis akan dilengkapi dengan sel induk stem cell, yang mampu menghasilkan sel jenis tertentu lainnya (Erma, 2005). 2. Metode 2.1. Alat dan bahan No



Alat



Jumlah



Bahan



Jumlah



1



Mikroskop cahaya



1



Aquades



secukupnya



2



Tusuk gigi



1



3



Kaca objek



1



4



Kaca penutup



1



5 6



7



8 9



2.2. Cara kerja



Preparat awetan epitel vagina Preparat awetan epitel ginjal mencit Preparat awetan epitel pankreas Preparat awetan epitel kulit Preparat awetan epitel squamosum Preparat awetan epitel silindris Preparat awetal epitel silindris selapis Preparat epitel rongga mulut



1



1



1 1 1



1



1 1



Alat dan bahan



Disiapkan semua yang diperlukan Mikroskop



Diletakan pada tempat yang memiliki pencahayaan yang cukup agar preparat yang akan diamati dapat terlihat dengan jelas. Preparat awetan epitel vagina.



Diamati dan diletakan dimeja sediaan pada mikroskop Diamati secara seksama epitel yang terdapat pada vagina Hasil



Preparat awetan epitel ginjal



Diletakan pada meja sediaan pada mikroskop Diamati secara seksama bentuk epitel yang terdapat pada ginjal Hasil



Preparat awetan epitel pankreas



Diletakan dan diamati pada meja sediaan pada mikroskop Diamati secara seksama bentuk epitel yang terdapat pada pankreas Hasil



Preparat awetan epitel kulit



Diletakan dan diamati dimeja sediaan pada mikroskop Diamati secara seksama bentuk epitel yang terdapat pada kulit Hasil



Preparat awetan epitel squamosum



Diamati dan diletakan dimeja sediaan pada mikroskop Diamati secara seksama bentuk epitel squamosum hasil



Preparat awetal epitel silindris



Diletakan dan diamati dimeja sediaan pada mikroskop Diamati secara seksama bentuk epitel silindris Hasil



Epitel bagian rongga mulut



Dikorek dan diambil bagian pada daerag pipi bagian dalam dengan tusuk gigi Diletakan pada kaca objek Diberi sedikit aquades Ditutup dengan kaca penutup Diletakan dimeja sediaan pada mikroskop Diamati secara seksama bentuk epitel pada bagian rongga mulut Hasil



3. Hasil pengamatan No foto 1 Epitel Columnar



Gambar tangan



literatur



Sumber : INK BES, 2008



A



B



Dokumentasi pribadi 2017 Perbesaran : 10 X 0,25



No foto 2 Kelenjar pankreas mencit



Keterangan : A : sel epitel B : inti sel



Gambar tangan



Literatur



Sumber : Evy Noviana 2012



A Dokumentasi pribadi 2017 Perbesaran :10 X 0,25



Keterangan : A. Sel epitel B. Inti sel



3



Epitel squamosum



Sumber : Arni Purwaningtyas , 2010 A B Dokumentasi pribadi 2017 Perbesaran : 10 X 0,25 4



Keterangan : A. Sel epitel B. Inti sel



Epitel vagina



Sumber : Febri Ayu 2011 A B Dokumentasi pribadi 2017 Perbesaran : 10 X 0,25



NO Foto 5 Epitel kulit



Keterangan : A. Sel epitel B. Inti sel



Gambar tangan



Literatur



Sumber : INK BES 2008



A Dokumentasi pribadi 2017 Perbesaran 10 X 0,25



Keterangan : A. Sel epitel B. Inti sel



6.



Epitel silindris



A B Dokumentasi pribadi 2017 Perbesaran 10 X 0,25 7.



Keterangan : A. Sel epitel B. Inti sel



Sumber : pleng, 2012



Epitel ginjal mencit



Sumber : Isnawati, 2012



A Dokumentasi pribadi 2017 Perbesaran : 10 X 0,25



NO foto 8. Epitel pipi



Keterangan : A. Sel epitel B. Inti sel



Gambar tangan



Literatur



Sumber : mikroteknik ,2009



A Dokumentasi pribadi 2017 Perbesaran : 10 X 0,25



Keterangan : A. Sel epitel B. Inti sel



4. Pembahasan



Jaringan epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas dengan rapat. Jaringan tersebut melindungi bagian luar tubuh yang melapisi organ dan rongga didalam tubuh. Sel-sel epithelium menyatu dengan erat, dengan sedikit bahanbahan



diantara



sel-sel



tersebut,



pada banyak



epithelium



sel-sel



tersebut,



dipatri menjadi satu oleh junction (persambungan) ketat. Pengemasan secara ketat ini memungkinkan epitelium berfungsi sebagai suatu rintangan yang melindsungi sel dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan. Permukaan bebas pada jaringan epitelium ini terpapar ke udara atau cairan, sementara sel-sel yang yang berada dibagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membran basal (basement membrane), suatu lempengan matriks ekstarsellular yang padat. Membran dalam pengertian ini tidak mengacu padasuatu billayer fosfolipid (phospolipid bilayer), seperti pada membran plasma sebuah sel. Epitelium sederhana (simple epithelium) terdiri dari lapisan sel tunggal, sementara epitelium berlapis (stratified epithelium) terdiri dari sel-sel majemuk yang tersusun bertingkat. Epitelium berlapis semu sebenarnya berlapis tunggal, tetapi terlihat berlapis-lapis karena sel itu memiliki panjang yang berbeda-beda (Campbell 2004, 5). Jaringan epitel merupkan suatu lapisan dari sel-sel yang susunannya rapat, matriks ekstra selnya sedikit dan biasanya membatasi rongga-rongga dalam tubuh atau menutupi permukaan tubuh. Epitel tersebut biasanya dinamakan epitel penutup. Jaringan epitel dapat juga dijumpai pada berbagai kelenjar, oleh sebab itu dinamakan epitel kelenjar Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau beberapa lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknyasama, yang berkumpul denagn sangat erat dengan baha-bahan ekstrasellular atau matriks yang sangat sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yakni jaringan saraf dan ikat (Tim Dosen UIN Alauddin Makassar 2011, 1). Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polyhedral yang berkumpul dengan erat dengan sangat sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jadi, terbentuk lapisan-lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya. Jaringan epitel mempunyai fungsi utama, yaitu: menutupi dan melapisi permukaan (misal kulit), absorbsi (misal usus), sekresi (misal sel epitel kelenjar), sensoris (misal neuroepitel), dan kontraktil (misal sel mioepitel) (Yusminah, 2007: 76).



Jaringan epitel dibuat dari sel-sel yang memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh. Jaringan ini juga membentuk kulit yang membungkus tubuh. Epitel kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi ultraviolet, dan serangan bakteri (Kimball, 1992). Sifat-sifat jaringan epitel tergantung dari fungsi dan letaknya di dalam tubuh. Walaupun demikian, mereka mempunyai sifat umum yang sama. Adapun sifat umum jaringan epitel adalah bentuk sel dasarnya ada tiga jenis yaitu sel skuamosa, sel kuboid, dan sel kolumnar. Semua jaringan epitel pada permukaan basalnya melekat pada penyambung dibawahnya yang disebut dengan “lamella basalis” yang merupakan bagian dari membran basalis. Semua jaringan epitel avaskuler. Sel-sel jaringan epitel yang bersebelahan mempunyai daerah-daerah yang berlekatan khusus yang disebut “tautan sel” dan adanya polarisasi sel-sel pada jaringan epitel. Dari pengelompokan jaringan epitel berdasarkan struktur fungsi, sel epitel biasanya digolongkan menjadi dua golongan utama menurut struktur dan fungsinya yaitu epitel penutup dan epitel kelenjar. Jaringan epitel penutup merupakan jaringan yang sel-selnya tersusun dalam lapisan seperti membran yang menutupi permukaan luar dan melapisi rongga tubuh. Secara morfologis mereka dapat digolongkan menurut jumlah lapisan sel dan morfologis sel-sel dalam lapisan permukaan. Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel terkhususkan dalam menghasilkan suatu sekresi cair yang komposisinya berbeda dengan komposisi darah atau cairan intresel. Epitel yang membentuk kelenjar unisel terdiri dari sel kelenjar (Umar'2011: 29). Berdasarakan bentuknya digolongkan oleh jumlah lapisan sel. Sel di permukaan bebas dapat kuboid, kolumner, atau skuamosa, tergantung apakah epitel memiliki satu atau lebih lapisan. Epitel sederhana memiliki memiliki selapis tunggal sel, contoh skuamosa sederhana yang relatif bocor sehingga memungkinkan bahan-bahan berpindah melewati sel secara duifusi. Epitel dikhususkan untuk fungsi ini dijumpai melapisi pembuluh darah dan kantung udara paru sedangkan epitel sederhana dikhususkan absorbsi dan sekresi. Epitel bertingkat atau berlapis-lapis sel. Jenis epitel ini dapat beregenerasi dengan relatif mudah. Seiring dengan sel tua terlepas kepermukaan bebas, sel di dekat membran basal membelah dan mendorong sel baru ke permukaan bebas itu. Epitel yang demikian ditemukan pada permukaan yang terus menerus terpajan ke keadaan abrasif, misalnya kulit luar dan lapisan saluran atau rongga tubuh tertentu. Epitel



bertingkat semu tampak bertingkat karena selnya memiliki bentuk yang bervariasi. Tetapi sebenarnya merupakan selapis tunggal sel (Bresnick,2003: 80). Menurut Syamsuri (2000) Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Epitel Pipih Selapis Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat. Lokasi :Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe (getah bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru- paru, ginjal, dan selaput perut. Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi. 2. Epitel Pipih Berlapis Banyak Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat. Lokasi Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina. Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung. 3. Epitel Silindris Selapis Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum). Fungsi : Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi 4.



Epitel Silindris Berlapis Banyak Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk silindria.



Lokasi



Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium



laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah. Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung. 5. Epitel Kubus Selapis Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epithelium permukaan ovarium, lensa mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid. Fungsi berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.



Jaringan epitel kubus selapis



6.



Epitel Kubus Berlapis Banyak Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit. Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.



7. Epitel Transisi Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung. Lokasi Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih. 8.



Epitel Kelenjar Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi. Kelenjar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelenjar endokrindan kelenjar eksokrin.



Berdasarkan hasil praktikum terdapat beberapa tipe sel epitel yang ditemukan, diantaranya : 1. Epitel columnar Bentuk selepitel columnar adalah memanjang dengan inti di tengah, pada praktikum kali ini ditemukan epitel columnar selapis. Berwarna merah dengan warna inti sel yang lebih gelap. 2. Epitel pipih Pada praktikum kali ini kami menemuka dua tipe sel epitel pipih, yaitu epitel pipih selapis dan epitel pipih berlapis banyak. Epitel pipih selapis ditemuka padapreparat epitel rongga mulut dengan bentuk sel gepeng dengan intil berwarna lebih gelap dan tersusun selapis ditepi. Untuk epitel berlapis banyak ditemukan pada preparat awetan vagina, dengan bentuk sel gepeng bergerombol berwarna merah dengan warna inti mendekati warna hitam.



3. Epitel kubus Epitel kubus ditemukan pada preparat awetan ginjal dengan sel berbentuk kubus bergerombol saling menindih dengan inti ditengah. 4. Epitel kelenjar 5. Epitel kelenjar ditemukan pada preparat awetan kelenjar pankreas. Pada preparat ini bentuk sel tidak begitu jelas. Namun terlihat ada titik-titik yang menunjukan inti sel.



5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa : 1. Epitel berlapis banyak pipih terbagi menjadi dua yaitu menanduk dan tidak menanduk, epitel berlapis banyak pipih menanduk terdapat pada kulit manusia karena tersusun dari banyak sel pipih yang mengandung keratin. 2. Kelenjar uniseluler adalah kelenjar yang hanya tersusun oleh 1 sel saja, tidak mempunyai saluran keluar dan biasanya terdapat pada epitel usus sebagai sel piala. Kelenjar multiseluler adalah kelenjar yang terdiri atas banyak sel, mempunyai saluran keluar, dan umumnya membentuk kelenjar. 3. Bentuk sel kelenjar mukosa adalah piramidal dengan bagian puncaknya berisi tetestetes bahan musinogen contohnya sel piala. Kelenjar serosa sel-selnya berbentuk piramidal dengan ini berbentuk bulat yang terletak agak ditengah, contohnya pada kelenjar pankres 4. Struktur kelenjar adrenal relatif kecil yang terdiri atas dua bagian yang berbeda. Keseluruhan kelenjar itu dikelilingi oleh sebuah kapsul pelindung, terletak disamping masing-masing ginjal.



6. Daftar Pustaka Ayu, febri. 2011. epitel dan bagiannya. blogcalondokter – wordpress.com diakses pada 15-02-2017 03.00 WIB. Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokarates. Campbell, Reece, dan Mitchell. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga. Isnawati. 2012. jaringan epitel. Biologis and astronomer-wordpress.com diakses pada 1502-2017 03.00 WIB. Kimball, John. W. 1992. Biologi. Jakarta: Erlangga.



Mexcorry, erma. 2005. American journal of respiratory cell and moleculler biology. Embryonic stem cell generate airway ephitellial tissue. Vol 32 No 2. 32-33 Mikroteknik. 2010. Laporan Jaringan Epitel. SMK Taruna Husada-wordpress.com diakses pada 15-02-2017 03.03 WIB. Nasir, muhammad. 2012. Histologi 1. Jakarta. Aksara. Noviana, evy. 2012.Jaringan Epitel. histovet1.blogspot.co.id diakses pada 15-02-2017 03:05 WIB Rohmawan, ardianz. 2010. Struktur dan Fungsi Jaringan. jakarta.hipokarates Sloane, ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. jakarta.buku kedokteran.EGC Syamsuri, 2000, Mikroskop Sel, penerbit FK Unlam : Banjarbaru Umar, zulkarnain. 2011. Buku Dasar Struktur Hewan.makassar. UIN Alauddin press Watson, roger. 2002. Anatomi Fisiologi untuk Perawat. Jakarta.Buku Kedokteran Yusminah,Hala.2007.Biologi Umum 2.Makassar.UIN Alauddin press.