Jawaban Pertanyaan Kel 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Kelompok :  Andi Cici Thania  Juli Maharajni Maha  Joy Sandro Hutabarat  Nita Arindah Hutauruk



Pertanyaan – Pertanyaan Untuk Kelompok 1 : 1. Menurut kelompok kalian kemiskinan di Indonesia secara garis besar termasuk ke jenis kemiskinan relatif atau absolut? Dan sebutkan juga daerah Indonesia yang termasuk dalam jenis kemiskinan relatif atau absolut! Pertanyaan : Lona Florentina br Sembiring, Senilincah, Putra One Jawab: Menurut kelompok kami Indonesia secara garis besar masuk kedalam jenis kemiskinan relatif dimana kemiskinan realtif adalah kondisi kemiskinan karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum disusun berdasarkan kondisi hidup suatu negara pada waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk termiskin misalnya 20% atau 40% lapisan terendah dari total penduduk yang telah diurutkan menurut pendapatan. Salah satu daerah Indonesia yang termasuk dalam jenis kemiskinan relatif misalnya di daerah Papua Barat dimana disana kebijakan pembangunan masih belum merata seperti pada daerah lain misalnya Medan. Sedangkan salah satu daerah yang termasuk kemiskinan absolut adalah daerah pinggiran kota atau masyarakat yang tinggal di daerah kumuh di pinggiran kota mislanya kota Medan. 2. Berdasarkan presentasi yang kelompok kalian jabarkan, ada 2 jenis kemiskinan yaitu kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut. Coba kelompok anda jelaskan kedua jenis tersebut di daerah SUMUT dan berikan juga contohnya! Pertanyaan: Arta Wisudawati Pardosi, Sundari, Niga Virgonia Siregar, Jawab : Kemiskinan relatif Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum disusun



berdasarkan kondisi hidup suatu negara pada waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk “termiskin”, misalnya 20 persen atau 40 persen lapisan terendah dari total penduduk yang telah diurutkan menurut pendapatan/pengeluaran. Kelompok ini merupakan penduduk relatif miskin. Dengan demikian, ukuran kemiskinan relatif sangat tergantung pada distribusi pendapatan/pengeluaran penduduk. Contohnya di daerah Sumatera Utara masih banyak pengganguran akibat kurang banyaknya lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan usia produktif yang siap untuk bekerja tidak dapat bekerja dan tidak ada penghasilan atau pendapatan. Sedangkan Kemiskinan absolut adalah ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan dasar minimum seperti pangan, rumah, sandang, pendidikan, dan kesehatan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. Misalnya keluarga kurang mampu yang tinggal di daerah Medan, pendapatannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari misalnya untuk makan, sekolah anak dan biaya kesehata mereka. 3. Coba jelaskan UU yang mengatur tentang kemiskinan? Pertanyaan: Dono Harianja, Sheyla Anita Jawab: Undang-Undang yang mengatur tentang penggunaan fakir miskin tertera pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 mana dalam penjelasan Undang-Undang ini secara umum menjelaskan bahwa tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejarhteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdaka, peramaian abadi, dan keadilan sosial. Dimana dalam kalima t untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Negara berkewajiban untuk mensejahterakan seluruh warga negaranya dari kondisi kefakiran dan kemiskinan sebagaimana telah dijelaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Negara RI Tahun 1945. 4. Peristiwa bencana alam yang besar dapat mengakibatkan masayarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan harta, rusaknya lahan, dll. Bagaimana menurut kelompok kalian, cara agar suatu wilayah tersebut dapat bangkit dari kemiskinan?



Pertanyaan : Arta Wisudawati Pardosi Jawab: Menurut kelompok kami cara agar suatu wilayah dapat bangkit kembali dari kemiskinan setelah ditimpa musibah bencana alam yaitu berasal dari dalam diri manusia itu sendiri juga selain dibantu oleh pemerintah. Masyarakat yang tertimpa musibah harus ikhlas dan terus semangat menjalani kehidupan untuk menata kembali kehidupannya salah satunya dengan membangun usaha setelah datangnya bencana alam yang menghancurkan kekayaan harta benda mereka. Peran pemerintah juga penting dalam menata kembali daerah yang terkena musibah bencana alam, agar masyarakat dapat menjalani kehidupan dan aktivitas seperti biasa. 5. Apa saja yang menjadi penyebab munculnya permasalahan kemiskinan di Indonesia? Pertanyaan: Arta Wisudawati Pardosi, Sundari, Dea Emia Brahmana, Rismarwyta Sianturi, Bonur, Ana N Sirumahombar, Dina Angraini, Erwin Efendi Lumban Gaol, Jawab : Penyebab munculnya kemiskinan yaitu : 



Penyebab individual yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin itu sendiri







Penyebab keluarga yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Yang berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.







Penyebab sub budaya yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkaran sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangganya juga.







Penyebab strukturan yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.



6. Menurut kelompok kalian jumlah tingkat kemiskinan di SUMUT semakin bertambah setiap tahun atau berkurang? Berikan alasanannya ! Pertanyaan : Mirna Scorpio, Amelia Gultom, Dea Emia Brahmana, Priska Kurnia, Icha Mulia, Yulia Putri Jawab:



Menurut kelompok kami jumlah tingkat kemiskinan di SUMUT semakin berkurang didukung oleh pernyataan kepala Badan Pusat Statistik SUMUT yang mengatakan bahwa penduduk miskin di SUMUT pada September 2018 memiliki peresentase 8,94% menurun 0,28 poin dibandingkan Maret 2018 sebesar 9,22%. 7. Bagaimana dampak sosial yang ditimbulkan karena adanya kemiskinan? Pertanyaan: Sundari, Rismarwyta Sianturi, Ana N Sirumahombar, Priska Kurnia, Erwin Efendi Lumban Gaol Jawab: Dampak sosial karena adanya kemiskinan yaitu ketika kemiskinan mulai merabah atau bertambah banyak aka angka kriminalitas yang ada juga akan meningkat. Juga dengan bertambahnya angka kemiskinan, akan banyak penduduk miskin yang terdesak mencari lahan-lahan konversi sebagai tempat pemukiman atau tempat tinggal dan akan merusak lingkungan hidup juga. 8. Apakah kemiskinan dapat dihilangkan jika dibandingkan dengan keadaan dan pendapatan negara kita saat ini ? Pertanyaan : Mirna Scorpio Jawab: Kemiskinan yang dapat dihilangkan saat ini yaitu kemiskinan absolut dimana manusia akan habis waktunya untuk makan, berobat, pendidikan dan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya. Jika menghilangkan kemiskinan secara keseluruhan dengan pendapatan negara kita yang saat ini maka dapat dilakukan jika saat ini APBN kita mencapai 2000T, atau menaikkan pajak. Tetapi masih sangat sulit untuk dilakukan dengan pendapatan negara kita saat ini. 9. Adakah dampak positif dari kemiskinan? Pertanyaan: Fathir Rizky Jawab: Kemiskinan memang banyak di sekitar kita. Selama ini yang kita ketahui adalah dampak negatif dari kemiskinan. Antara lain kriminalitas dan prostitusi. Tapi bila kita perhatikan, kemiskinan juga memiliki guna. Antara lain:



1. Menambah nilai guna suatu barang. Jika kita memiliki baju bekas, apabila diberikan kepada orang yang membutuhkan pasti akan menambah nilai guna baju tersebut atau akan lebih panjang. 2. Memperkuat status sosial seseorang. Tentu saja orang orang kaya akan mempekerjakan orang yang berada dalam kemiskinan, dn hal ini akan memperkuat status sosial seseorang. 3. Untuk mengerjakan pekerjaan paling Hina dan kotor. 4. Sebagai tumbal pembangunan. Hal ini dilakukan apabila diperlukan lahan untuk melakukakan pembangunan, maka pemukiman kumuh sering menjadi sasaran. 5. Membuka lapangan kerja. Aneh memang. Tapi dari kemiskinan akan terbuka lapangan kerja baru. Antara lain, tukang kredit, jasa transportasi (becak) dan lainnya. 10. Kemukakan seberapa parahkah tingkat kemiskinan penduduk Indonesia sekarang? Pertanyaan : Fathir Rizky, Lestari Manurung Jawab : Laporan Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir keadaan kemiskinan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini diduga karena pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan meningkatnya Gross Domestic Product (GDP) dan atau disebabkan semakin luasnya kesenjangan social. Hingga kini kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang menjadi isu sentral di Indonesia. Lebih dari 110 juta orang Indonesia hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 2 per hari. Jumlah ini sama dengan jumlah penduduk Malaysia, Vietnam, dan Kamboja jika digabungkan. Sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara tinggal di Indonesia. Kemiskinan



menjadi



alasan



rendahnya



Human



Development



Index



(Indeks



Pembangunan Manusia) Indonesia. Secara menyeluruh, kualitas manusia Indonesia relatif sangat rendah jika dibandingkan dengan kualitas manusia di negara-negara lain di dunia. United Nations Development Programme (UNDP) menempatkan HDI Indonesia di peringkat 124 dari 187 negara pada tahun 2011. Di tahun yang sama, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 30 juta orang, sebesar 37% dari jumlah tersebut berada di daerah perkotaan dan 63% di daerah pedesaan.



Kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan secara terbatas, membuat anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya kemampuan untuk menabung dan berinvestasi, minimnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan dan jaminan sosial, serta menguatnya arus urbanisasi ke kota. 11. Apakah pihak luar negeri termasuk salah satu faktor penyebab kemiskinan? Pertanyaan: Fathir Rizky, Jawab : Penyebab kemiskinan begitu beragam dalam berbagai negara. Bahkan masalah kemiskinan seperti ketersediaan kebutuhan pokok merupakan faktor yang sangat krusial yang dapat menjatuhkan sebuah pemerintahan. Tapi pihak luar negeri tidak termasuk penyebab kemiskinan. Penyebab kemiskinan antara lain : tingkat pendidikan yang rendah, terbatasnya lapangan pekerjaan, malas bekerja, beban hidup keluarga, keterbatasan sumber daya alam maupun modal. 12. Menurut kelompok kalian bagaimana solusi mengenai kemiskinan dalam hal lingkungan tidak sehat, tingkat pendidikan yang rendah dan lainnnya, peran dari pemerintah Indonesia, dan kita sebagai mahasiswa, apa saja yang dapat kita lakukan ? Pertanyaan: Mirna Scorpio, Nisa Fadhilah Tanjung, Amelia Gultom, Dea Emia Brahmana, Bonur, Dina Angraini, Priska Kurnia, Jerni Vianti, Nidia, Senilincah, Sheyla Anita, Putra One, Sondang Ika Bela, Icha Mulia, Candra Nainggolan, Raysa Rejeki, Tianisa Hutasuhut, Yulia Putri, Lona Florentina br Sembiring, Candra Nainggolan Jawab: Peran Pemerintah dalam mengatasi kemiskinan : 1) Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin atau keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. 2) Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat atau keluarga miskin. 3) Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi



pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. 4) Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. 5) Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi.



Peran Mahasiswa untuk membantu mengatasi kemiskinan : Salah satu cara mahasiswa turut berkontribusi dalam melawan kemiskinan adalah dengan mendekati lembaga-lembaga penghimpun dan penyalur zakat. Saat ini, sudah banyak lembaga-lembaga zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) yang berdiri di Indonesia. Kehadiran mereka tentu menjadi angin segar bagi percepatan pengentasan kemiskinan dengan programnya masing-masing. Ada lembaga ZIS yang fokus pada pemberian beasiswa bagi anak sekolah kurang mampu, ada yang sasaran utamanya anak-anak yatim, ada yang programnya lebih ke arah pemberdayaan, dan lain sebagainya. Peran mahasiswa, diantaranya adalah mengarahkan lembaga ZIS tersebut agar memberikan bantuan kepada masyarakat miskin di daerah A misalnya, yang selama ini memang belum tersentuh atau bisa juga mengalami situasi tiba-tiba sehingga jatuh miskin. Keberadaan lembaga ZIS yang beraneka ragam menyebabkan pendistribusian zakat menjadi tidak merata, maka mahasiswa dapat berperan sebagai pemberi informasi rekomendasi kepada lembaga ZIS mengenai lokasi pendistribusian zakat. Akan lebih baik jika mahasiswa dapat berkontribusi dengan menjadi karyawan atau relawan di dalamnya, sehingga memiliki pengalaman empirik dalam menghimpun, mengelola, dan mendistribusikan zakat. Lebih dari itu, ada baiknya mahasiswa mencoba menjadi inisiator bagi suatu forum silaturahmi antar lembaga-lembaga ZIS. Tujuan daripada itu, terutama agar dapat saling berkoordinasi untuk meminimalisir penumpukan distribusi ZIS di wilayah atau struktur masyarakat miskin tertentu. Mahasiswa dapat menggagas itu melalui misalnya mengadakan seminar tentang kemiskinan, forum diskusi, atau sekadar lesehan bersama dengan mengundang tokoh-tokoh atau pimpinan lembaga-lembaga ZIS tersebut.



13. Apa yang menjadi pemicu utama sehingga kemiskinan tetap menjadi permasalahan yang sulit diatasi di Indonesia? Pertanyaan: Nisa Fadhilah Tanjung, Anastasya Sitohang, Jawab: Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan memperbaiki kehidupan, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas. Kemiskinan menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup, kemiskinan menyebabkan banyak orang melakukan prilaku menyimpang, harga diri diperjual belikan hanya untuk mendapatkan makan. Si Miskin rela mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi keuntungan bagi mereka yang memiliki uang dan memegang kendali atas sektor perekonomian lokal dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan. Para buruh bekerja sepanjang hari, tetapi mereka menerima upah yang sangat sedikit. Bahkan yang lebih parah, kemiskinan telah membuat masyarakat kita terjebak dalam budaya memalas, budaya mengemis, dan menggantungkan harapannya dari budi baik pemerintah melalui pemberian bantuan. kemiskinan juga dapat meningkatkan angka kriminalitas, kenapa penulis mengatakan bahwa kemiskinan dapat meningkatkan angka kriminalitas, jawabannya adalah karna mereka (simiskin) akan rela melakukan apa saja untuk dapat mempertahankan hidupnya, baik itu mencuri, membunuh, mencopet, bahkan jika ada hal yang lebih keji dari itu ia akan tega dan berani melakukannya demi hidupnya. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus kita salahkan. kemiskinan seakan menjadi sebuah fenomena atau sebuah persoalan yang tak ada habis-habisnya, pemerintah terkesan tidak serius dalam menangani persoalan kemiskinan, pemerintah lebih membiarkan mereka mengemis dan mencuri ketimbang memikirkan cara untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat kemiskinan dan membebaskan Negara dari para pengemis jalanan karena kemiskinan. 14. Menurut pengamatan kalian, apakah SUMUT termasuk condong pada kategori kemiskinan apa? Apakah absolut, relatif, kultural, atau struktural? Pertanyaan: Nisa Fadhilah Tanjung, Anastasya Sitohang, Jerni Vianti



Jawab: Menurut kami SUMUT termasuk Kemiskinan Relatif Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan yang terjadi karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut menimbulkan ketimpangan penghasilan dan standar kesejahteraan. Contohnya: banyaknya pengangguran karena lapangan pekerjaan sedikit.



15. Teknologi harus memposisikan diri sebagai solusi atau masalah kemiskinan yang terjadi di tataran masyarakat, mengingat dewasa itu gencar gencarnya peran teknologi masuk dalam aktivitas masyarakat, maka dapat kita telaah apakah peran tersebut sudah mengarah ke masalah penyelesaian kemiskinan? Pertanyaan: Olvia Siregar, Suri Hanifah Putri Jawab: Menurut kelompok kami, kemajuan teknologi sudah mengarah pada penyelesaian kemiskinan. Memang kemajuan teknologi sedikit bertolak belakang dengan kondisi kemiskinan dimana tidak lah mungkin adanya kemajuan teknologi bila seseorang masih terbelenggu kemiskinan. Namun perlu kita sadari pula bahwa dengan perkembangan teknologi angka kemiskinan dapat diperkecil. Mengapa? karena dengan berkembangnya teknologi maka informasi lebih mudah didapatkan sehingga dengan kemudahan mengakses dan mendapatkan informasi ini dapat membantu seseorang berfikir kreatif untuk keluar dari masalah kemiskinan yang sedang dihadapi. Mungkin ada pertanyaan bagaimana mungkin orang-orang yang berada pada garis kemiskinan ini bisa mendapatkan sarana untuk mempermudah mendapatkan informasi? Hal tersebut sudah terealisasi dengan beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan teknologi komputer di beberapa daerah terpencil dan juga didukung dengan kebijakan perovider komunikasi yang menyediakan layanan internet murah. Oleh karena itu teknologi sangat berperan untuk memerangi kemiskinan. Namun setinggitinginya teknologi yang berkembang akan berugna bila digunakan secara bijak dan sesuai fungsinya. 16. Bagaimana cara negara negara yang termasuk dalam kemiskinan absolut dapat bangkit dan bagaimana agar tidak terjadi ketimpangan distribusi pendapatan?



Pertanyaan: Olvia Siregar Jawab: Pada Kemiskinan absolut, solusi tuntasnya yaitu pemerintah harus menanggung seluruh kebutuhan mendasar mereka, baik sandang, pangan, papan, maupun pendidikan, kesehatan dan kebutuhan lain yang menjadi hak warga negara. Sejatinya, terlepas apakah masyarakat di suatu wilayah termasuk miskin secara absolut atau tidak, pemerintah tidak boleh lepas tangan dalam mengurus dan memenuhi hak rakyatnya.



Cara mengatasi agar tidak terjadi ketimpangan distribusi pendapatan : Bahaya ketimpangan telah mengancam di depan mata. Perlu upaya dan kebijakan nyata untuk menanggulanginya. Secara konseptual, pengurangan ketimpangan dapat dilakukan melalui tiga cara: 1) melakukan distribusi kekayaan dari kelompok atas ke kelompok bawah, 2) mendorong perkembangan kelas menengah (kelompok 40%-80%) karena indeks Gini sangat sensitif terhadap perubahan di kelas menengah, 3) pertumbuhan inklusif dengan kelompok masyarakat bawah harus tumbuh lebih cepat jika dibandingkan dengan kelompok masyarakat atas. Berbeda dengan kebijakan pengentasan rakyat dari kemiskinan, kebijakan pengurangan ketimpangan akan penuh kontroversi dan penolakan masyarakat khususnya kelompok kelas menengah atas. Distribusi kekayaan dari kelompok atas akan penuh kontroversi karena dengan kekuatan sumber daya mereka, mereka mampu memengaruhi politisi untuk menghambat setiap kebijakan yang ada. Oleh karena itu, kebijakan penanggulangan ketimpangan harus lebih kreatif, inovatif, dan komprehensif sehingga akan mendapatkan dukungan yang luas dari masyarakat. 17. Coba jelaskan apa saja hal yang perlu diketahui dibalik angka kemiskinan menurut BPS? Pertanyaan: Olvia Siregar Jawab : Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka kemiskinan pada 16 Juli 2018. Dinyatakan dalam rilis tersebut, pada Maret 2018 jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu orang



dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tingkat kemiskinan di bawah 10 persen ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia. Hal ini bagi sebagian orang adalah prestasi, namun tidak sedikit yang skeptis. Sebelum kita percaya maupun skeptis terhadap suatu data sangatlah perlu bagi kita untuk mengetahui bagaimana sih konsep dan metodologi BPS dalam menghitung angka kemiskinan tersebut? Melek konsep dan data sangat diperlukan agar kita tidak menjadi bagian dari orang-orang yang terperdaya oleh pihak-pihak yang sengaja memutarbalikkan angka statistik untuk kepentingan politik. Kemiskinan secara konseptual dalam BPS dibedakan menjadi dua macam berdasarkan standar penilaiannya. Pertama, Kemiskinan Relatif. Standar penilaian kemiskinan relatif merupakan standar kehidupan yang ditentukan dan ditetapkan secara subjektif oleh masyarakat setempat dan bersifat lokal, serta mereka yang berada di bawah standar penilaian tersebut dikategorikan miskin secara relatif. Kedua, Kemiskinan Absolut. Standar penilaian kemiskinan secara absolut merupakan standar kehidupan minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang diperlukan, baik makanan maupun non makanan. Standar kehidupan minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar ini disebut sebagai garis kemiskinan. Kemiskinan dihitung menggunakan data yang bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Konsumsi dan Pengeluaran. Sampel Susenas Maret mencakup 300.000 rumah tangga yang dipilih secara acak dan tersebar di 34 provinsi dan 511 kabupaten/kota di Indonesia. Kerangka sampel induk kegiatan Susenas sekitar 180.000 blok



sensus



yang



ditarik



secara Probability



Proportional



to



Size (PPS)



dengan size rumah tangga Sensus Penduduk 2010 dari master frame blok sensus.



18. Apakah ada hubungan antara tingkat korupsi dan tingkat kemiskinan dan tingkat kemiskinan dengan keamanan suatu daerah ? Pertanyaan: Rismarwyta Sianturi, Erwin Efendi Lumban Gaol, Wanrimar Rambe Jawab: Hubungan antara tingkat korupsi dan tingkat kemiskinan :



Korupsi memang tidak bisa langsung menghasilkan kemiskinan. Namun, korupsi memiliki konsekuensi langsung terhadap faktor-faktor tatakelola pemerintahan dan perekonomian, yang pada akhirnya melahirkan kemiskinan. Praktik korupsi dalam perekonomian sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Mengakibatkan berkurangnya investasi dari dalam dan luar negeri, berbagai pungutan yang melemahkan usaha, menurunkan kualitas infrastruktur, distorsi harga pasar dan mengurangi pendapatan pajak. Kondisi ini menjadi pelumas kemiskinan. Lemahnya tatakelola pemerintahan menjadi sarang praktik korupsi. Bobroknya mental birokrat makin memperparah keadaan. Kerugian negara akibat korupsi paling besar di jalur birokrasi. Angkanya mencapai Rp. 26,9 triliun. Data ICW menyebutkan pada tahun 2015 terdapat 225 terdakwa korupsi dari lingkungan pejabat atau pegawai di lingkungan pemerintah. Tingginya angka korupsi di pemerintahan dan lemahnya serapan anggaran berkontribusi meningkatkan kemiskinan. Anggaran yang harusnya beredar di masyarakat, masuk ke rekening oknum pejabat. Hubungan antara tingkat kemiskinan dengan keamanan suatu daerah : Kemiskinan seringkali dikaitkan dengan kriminalitas. Bukan tanpa sebab, karena masyarakat miskin cenderung melakukan apa saja untuk memenuhi kebuhtuhan hidup mereka, termasuk melakukan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas tersebut yaitu pencurian, perampokan, begal, penipuan, bahkan pembunuhan.



19. Bagaimana jika seseorang Ibu menyekolahkan anaknya dengan mengutang kepada orang lain, dan untuk membiayai kehidupan mereka juga ?? Pertanyaan: Dono Harianja, Jawab: Jika seseorang di beri mengutang, maka si pemberi utang punya kepercayaan bahwa pengutang akan dapat melunasi nya. Dan dalam masyarakat zaman sekarang ini banyak hal serupa yang terjadi di masyarakat.



20. Peristiwa bencana alam yang besar dapat mengakibatkan masayarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan harta, rusaknya lahan, dll. Bagaimana menurut kelompok kalian, cara agar suatu wilayah tersebut dapat bangkit dari kemiskinan? Pertanyaan : Arta Wisudawati Pardosi Jawab: Pemerintah harus membangun ulang wilayah tersebut agar kondisi wilayah tersebut bisa kembali seperti semula. 21. Mengapa kemiskinan perlu dientaskan padahal orang yang miskin saja susah untuk diajak kompromi untuk menjadi maju? Pertanyaan : Dono Harianja, Jawab : Karena itu sudah merupakan tugas dan tanggungjawab pemerintah. 22. Jelaskan mengapa kemiskinan itu selalu ada dan mengapa bank dunia bisa menetapkan miskinnaya suatu negara ? Pertanyaan : Reni Nurmala, Jawab : kemiskinan itu akan terus ada sampai nanti. Karena apabila ada yang kaya maka akan ada yang miskin. Bank dunia menetapkan negara miskin dari tingkat pendapatan perkapita nya. 23. Apakah Indonesia adalah termasuk negara miskin ? bagaimana perbandingan tingkat kemiskinan di Indonesai dengan negara ASEAN lainnya ? Pertanyaan : Bonur, Sondang Ika Bela Jawab : Negara Indonesia tidak termasuk negara miskin, negara Indonesia berada di urutan no 5 terkaya, jika di bandingkan dengan negara asean lainnya. 24. Kelompok penyaji ada menjelaskan tentang kemiskinan saling berkaitan, jelaskan maksud dari kemiskinan saling berkaitan tersebut ! Pertanyaan : Anastasya Sitohang Jawab :



Kemiskinan saling berkaitan itu maksudnya adalah faktor-faktor yang membuat kemiskinan itu terjadi saling berkaitan satu sama lain. 25. Bagaimana hubungan konsep pendapatan dengan kemiskinan ? Pertanyaan : Niga Virgonia Siregar, Wanrimar Rambe Jawab : Hubungan nya adalah orang yang memiliki pendapatan yang tinggi maka tidak akan mengalami kemiskinan, dan orang yang memiliki tingkat pendapatan rendah sampai tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar hidupnya di katakan mengalami kemiskinan. 26. Secara umum, apa sajakah faktor-faktor kemiskinan di setiap provinsi di Indonesia ? dan jelaskan tren kemiskinan yang ada di Indonesia ? Pertanyaan : Niga Virgonia Siregar, Wanrimar Rambe Jawab : 1. Laju Pertumbuhan Penduduk Angka kelahiran yang tinggi akan mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk suatu negara menjadi besar. Bila laju pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi, maka hal ini akan mengakibatkan angka kemiskinan akan semakin meningkat di suatu negara. 2. Angka Pengangguran Tinggi Lapangan kerja yang terbatas menyebabkan angka pengangguran di suatu negara menjadi tinggi. Semakin banyak pengangguran maka angka kemiskinan juga akan meningkat. Peningkatan angka pengangguran juga dapat menimbulkan masalah lain yang meresahkan masyarakat. Misalnya munculnya pelaku tindak kejahatan, pengemis, dan lain-lain. 3. Tingkat Pendidikan yang Rendah Masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah cenderung tidak memiliki keterampilan, wawasan, dan pengetahuan yang memadai. Sehingga mereka tidak bisa bersaing dengan masyarakat yang berpendidikan tinggi di dunia kerja maupun dunia usaha. Hal ini kemudian membuat angka pengangguran dan kemiskinan menjadi bertambah. 4. Bencana Alam



Bencana alam merupakan faktor penyebab kemiskinan yang tidak dapat dicegah karena berasal dari alam. Bencana alam seperti tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain-lain, akan menimbulkan kerusakan pada infrastruktur maupun psikologis. Peristiwa bencana alam yang besar dapat mengakibatkan masyarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan harta. 5. Distribusi yang Tidak Merata Ketidaksamaan pola kepemilikian sumber daya akan menimbulkan ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Pada umumnya, masyarakat yang hanya memiliki sumber daya terbatas dan berkualitas rendah berada di bawah garis kemiskinan. Tren kemiskinan di Indonesia Berdasarkan laporan dari Bank Pembangunan Asia (ADB), penduduk nasional Indonesia pada tahun 2015 berjumlah 255,46 juta jiwa, 11,2% di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Garis kemiskinan nasional Indonesia ditetapkan pada rata-rata pengeluaran Rp302.735 per kapita per bulan - sekitar Rp10.000 per hari. 27. Apa yang menjadi tolak ukur kemiskinan menurut kelompok kalian ? Apa karakteristik seseorang dikatakan miskin ? Pertanyaan : Suri Hanifah Putri, Sheyla Anita, Abet Nego Jawab : Kelompok kami mengacu kepada pendapat ahli di mana Bps menerapkan pendekatan basic need approach, BKKBN menerapkan prinsip kesejahteraan keluarga, sedangkan UNDP menerapkan pendekatan pembangunan manusia sebagai indikator untuk menentukan tingkat kemiskinan. 28. Bagaimana pendapat kelompok kalian mengenai masayarakat yang masih tinggal di tempat kumuh ? Contohnya di Medan. Pertanyaan : Ana N Sirumahombar Jawab : Menurut kami kehidupan mereka tidak layak dan pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk merelokasi mereka dan membantu untuk mensejahterakan mereka.



29. Menurut kelompok kalian bagaimana mengubah garis kemiskinan yang biasanya selalu berlanjut dari beberapa keturunan? Pertanyaan : Lestari Manurung Jawab : 30. Mengapa pada umumnya tempat tinggal masayarakat dengan ekonomi yang rendah berada di pinggiran kota ? Pertanyaan : Lestari Manurung 31. Tedapat hubungan antara pendapatan dengan kemiskinan, apabila pendapatan diperoleh secara tidak merata apakah sepenuhnya akan menyebabkan kemiskinan ? Pertanyaan : Jerni Vianti Jawab : 32. Menurut kelompok kalian mengapa negara yang menganut sistem kapitalisme cenderung lebih banyak yang sejahtera daripada yang miskin? Jika dibandingkan dengan negara yang tidak menganut sistem tersebut ? Pertanyaan : Nidia Jawab : 33. Menurut kelompok kalian pemberian subsidi misalnya program bantuan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu apakah sudah baik dan memberikan pengaruh terhadap turunnya angka kemiskinan ? Dan bagaimana menurut kalian mengenai bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran ? Pertanyaan : Nidia, Tissa Olga Novriani Hasibuan, Sondang Ika Bela, Lura Siregar, Yulia Putri Jawab : 34. Berikan contoh mengenai masyarakat miskin di kategori kemiskinan subjektif ! Pertanyaan : Tissa Olga Novriani Hasibuan Jawab : 35. Apa yang membedakan orang kaya dengan orang miskin ? Pertanyaan : Angga Lianno Jawab : 36. Apakah orang yang terlahir miskin dapat menjadi miskin seumur hidup? Apa faktor yang mempengaruhi ? Pertanyaan : Angga Lianno Jawab :



37. Jika orang kaya melakukan tindak korupsi, jenis kemiskinan apakah yang tepat pada orang kaya tersebut ? Pertanyaan : Angga Lianno Jawab : 38. Mana yang lebih realistis penentuan kemiskinan berdasarkan basic need approach, tingkat pengeluaran per kapita atau tingkat kesejahteraan? Pertanyaan : Putra One Harefa Jawab : 39. Dilihat dari sudut ekonomi, yang seperti apakah yang disebut miskin ? Pertanyaan : Candra Nainggolan Jawab : 40. Coba kelompok anda jelaskan secara ringkas maksud dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan disertai dengan memburuknya distribusi pendapatan? Pertanyaan : Tianisa Hutasuhut Jawab : 41. Apakah pendapatan dapat menjamin kesejahteraan masayarakat ? dan apakah pendapatan tinggi menjamin masyarakat bebas dari kemiskinan ? Pertanyaan : Abet Nego Sinaga Jawab : 42. Menurut kelompok kalian bagaimana sistem dan tatanan suatu negara dapat mempengaruhi kesejahteraan di masyarakat ? Pertanyaan : Abet Nego Sinaga Jawab :