Jawaban Tutor Mankep Afri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUTORIAL KASUS 1 Perawat “Y” (35 tahun) adalah seorang head nurse di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit X. Dia menggantikan head nurse sebelumnya yang dianggap belum berhasil dalam mengelola sumber-sumber keperawatan yang ada di ruangannya dan tidak mampu menerapkan konsep manajemen keperawatan secara optimal dalam memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan kepada pasien. Perawat “Y” sebelumnya adalah ketua Tim A pada MPKP dengan Metode Modifikasi Tim-Primer di ruangannya. Dalam melaksanakan tugasnya, dia dinilai mampu menerapkan proses manajemen asuhan dan pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep dan prinsip manajemen keperawatan. Selain itu, melalui proses credentialing dan penilaian kinerja yang dilakukan oleh Kepala Bidang Keperawatan yang kemudian diverifikasi oleh Komite Keperawatan maka dia juga dinilai layak menjadi seorang head nurse. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, Direktur Rumah Sakit kemudian mengangkat dan menetapkan perawat “Y” sebagai head nurse di ruang rawat inap penyakit dalam. Pada sistem manajemen pelayanan keperawatan, head nurse termasuk dalam kategori Low manager keperawatan. Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang manajer keperawatan dalam melaksanakan peran dan fungsinya pada sistem menajemen keperawatan. Sebagai head nurse, perawat “Y” selalu melaksanakan peran dan fungsinya dengan berorientasi pada tujuan dari pelayanan keperawatan di ruangannya dan tujuan dari pelayanan kesehatan rumah sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perawat “Y” selalu berupaya mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua sumbersumber keperawatan yang ada di ruangannya dengan menerapkan proses manajemen keperawatan yaitu mulai dari proses planning, organizing, staffing, actuating, sampai dengan proses controlling. Tahap 1 : 1. Klasifikasi istilah yang belum di ketahui dalam kasus dan mencari istilah yang belum di ketahui. a. Apa itu MPKP? (Ahmad Buchori) Jawaban : Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. (Nyayu Hamidah Agustina)



Tambahan : Salah satu metode modifikasi tim primer adalah suatu cara atau metode untuk memperbaiki kinerja perawat dalam merencanakan asuhan keperawatan. (Andi Apriyanti) b. Apa itu credentialing? (Nyayu Hamidah Agustina) Jawaban : Proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan. (Andi Apriyanti) Tambahan : Credentialing adalah proses penentuan dan memelihara kompetensidalam praktek keperawatan dan salah satu cara bagaimana profesi keperawatan mempertahankan standar praktik dan akuntabilitas untuk pendidikan preparationof anggota itu. (Andre Gibran) Salah satu proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan. ? (Amalia Ocha Kencana) Proses dan penentuan kompetensi dalam praktik ( suatu mandat). (Afriyani) Credentialing adalah istilah yang memayungi lisensi, sertifikasi, akreditasi, dan pendaftaran/registrasi. (Amirul Hajj) Penilaian terhadap perawat terhadap kompetensi yang dimiliki dalam praktek keperawatan. (Ahmad Buchori) c. Apa itu head nurse? (Afriyani) Jawaban : Kepala ruangan yang memimpin suatu ruangan rawat yang memiliki tanggungjawab terhadap segala asuhan keperawatan didalamnya. (Ahmad Buchori) Tambahan : Head ners adalah Mereka juga bertanggungjawab bahwa semua kejadian telah didokumentasikan serta menyiapkan peralatan serta bahan-bahan lain yang diperlukan untuk memberikan pelayanan keperawatan. (Amirul Hajj) Yaitu nurse supervisior atau pembuat rencana jadwal. (Amalia Ocha Kencana) d. Apa itu staffing ? (Amalia Ocha Kencana) Jawaban : merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dini dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya



sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi. (Nyayu Hamidah Agustina) Tambahan : Kegiatan untuk merekrut pegawai atau tenaga yang bisa mengerjakan tugas sesuai prosedur. (Ahmad Buchori) e. Apa itu low meneger? (Amirul Hajj) Jawaban : Menurut saya low manager adalah pemimpin terrendah yang secara langsung memimpin, mengarahkan, dan mengawasi para keryawan pelaksaan dalam tugas tugasnya supaya tugas-tugasnya tercapai. (Andre Gibran) f. Apa itu controlling? (Andi Apriyanti) Jawaban : Controling adalah adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. (Amirull Hajj) Tambahan : Menurut saya controling itu suatu pengendalian dimana di dalam menjamene keperawat membutuhkan pengontolan yang jelas. (Andri Kurniawan) Controlling adalah kegiatan menilai, mengoreksi, dan memantau semua sistem agar berjalan dengan benar untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati. (Nyayu Hamidah Agustina) g. Apa itu acuating? (Andre Gibran) Jawaban : Actuating adalah usaha. Atau ikhtiar manajemen. Dijalankan agar tujuan manajemen tercapai. Tindakannya menggunakan perencanaan sebagai pedomannya.



Agar



pengarahan



berjalan



dengan



baik,



dibutuhkan



kepemimpinan yang baik. (Amirul Hajj) Tambahan : Yaitu tindakan mengupayakan agar semoa anggota kelompok untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan. (Aldi Firmansyah) h. Apa itu planning ? (Ahmad Buchori) Jawaban :



Yaitu



kegiatan



yang



akan



dilakukan,



bagaimana



dan



siapa



yang



melakukannya. (Amalia Rosa kencana) Tambahan : Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan. (Aldi Firmansyah) Menurut saya planing suatu suatu tindakan yang sudah terkonsep dengan rapi sehingga dapat di lakukan. (Andri Kurniawan) i. Apa itu metode modifikasi tim-primer? (Afriyani) Jawaban : Adalah suatu kombinasi dari struktur organisasi antara tim dan perawat primer. (Ahmad Buchori) j. Apa itu organizing? (Ahmad Buchori) Jawaban : Proses dalam menentukan kebutuhan manusia dan fisik untuk menjalankan rencana dan mencapai suatu tujuan yg berhubungan dg organisasi misal, penugasan aktivitas dan membagi shift. (Afriyani) Tambahan : Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber data yg di miliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi. (Andi Apriyanti) Merupakan



fungsi



kedua



dalam



Manajemen



dan



pengorganisasian



didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. (Aef Abdul Hidayat) 2. Mendifinisikan masalah berdasarkan kasus dari pandangan skenario dalam bentuk pertanyaan. a. Mengapa karu pertama di ganti dengan karu baru seperti perawat Y? (Ahmad Buchori) b. Bagaimana peran dan fungsi pada sistem manajement keperawatan? (Andre Gibran) c. Apa saja tugas perawat "Y" sebagai head nurse? (Afriyani)



d. Mengapa head nurse termasuk dalam kategori low manager keperawatan? (Andi Apriyanti) e. Model kepemimpinan apa yang digunakan oleh perawat "Y" ? (Nyayu Hamidah Agustina) f. Mengapa perawat tidak mampu menerapkan konsep manajemen keperawatan secara optimal? (Andri Kurniawan) g. Apa yg akan terjadi jika konsep manajemen keperawatan tidak optimal? (Aef Abdul Hidayat) h. Bagaimana cara melakukan Menejemen keperawatan yang baik pada kasus tersebut? (Aldi Firmansyah) i. Kapankah posisi head nurse digantikan dengan perawat lain? (Amalia Rosa Kencana) j. Bagaimana cara perawat manajemen untuk menangani kasus tersebut? (Amirul Hajj) 3. Mendiskusikan masalah yang telah diidentifikasi dalam step 2 dalam jawaban singkat dengan dari pertanyaan pada step 2 berdasarkan pengetahuan dasar mahasiswa tanpa referensi. a. Karena head nurse sebelumnya dianggap belum berhasil dalam mengelola sumber-sumber keperawatan yang ada di ruangannya dan tidak mampu menerapkan



konsep



manajemen



keperawatan



secara



optimal



dalam



memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan kepada pasien. (Nyayu Hamidah Agustina) Tambahan : Karena karu pertama dianggap belum berhasil menjadi seorang leader dimana ia belum bisa mempengaruhi anggota kelompok bergerak menuju pencapaian tujuan yang ditentukan. (Afriyani) Karena head sebelumnya tidak mampu menerapkan peran dan fungsi head nurse dalam manajemen keperawatan secara optimal. (Andi Apriyanti) b. Dalam peran interpersonal terdapat tiga peran pemimpin yang muncul secara langsung dari otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan mencakup hubungan interpersonal Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian fungsifungsi manajemen ini tujuannya adalah:



1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur 2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam 3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer. (Amirul hajj) Tambahan : Fungsi manajemen pada keperawatan ada 5 yaitu, Planing, Organizing, Staffing, Leading, dan Controlling. (Nyayu Hamidah Agustina) c. Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer, orientasi dan merencanakan karyawan baru, menyusun jadwal dinas, memberikan penugasan kepada perawat asisten, mengevaluasi kerja, merencanakan dan menyelenggarakan staf. (Andi Apriyanti) Tambahan : Tugasnya menjadi pemimpin dalam mengontrol segala tindakan yang di kerjakan oleh perawat pelaksana di setiap tim yang di pimpinya. (Ahmad Buchori) Menerapkan



proses menejemen, dan menerapkan pelayanan keperawatan



sesuai dengan konsep dan prinsip manajemen keperawatan. (Andri Kurniawan) Berupaya mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua sumber-sumber keperawatan yang ada diruangan dengan menerapkan proses menejemen keperawatan yaitu mulai dari proses Planning, organizing, staffing, actuating, sampai dengan proses controling. (Andre Gibran) Mengkordinir perawar pelaksana atau tenaga medis yang lain dengan menerapkan menejemen keperawatan yang baik. (Aldi Firmanysah) d. Karena ia hanya bertugas untuk memimpin dan mengawasi perawat yang ada di ruang inap penyakit dalam. (Afriyani) Tambahan : Karena ia adalah Menejemen tingkatan paling rendah yang bertugas mempin dan mengawasi perawat yang terlinat dalam proses keperawatan. (Amalia Rosa kencana) e. Mungkin bisa menggunakan model keperawatan yang pernah di terapkan sebelumnya, sebab MPKP tersebut adalah model keperawatan yang secara general mampu di terapkan dan sifatnya pun berbasis pada keprofesionalan. (Ahmad Buchori)



f. Karena perawat tersebut tidak bisa menjalankan fungsi manajemen (planning, organizing, actuating and controlling) dengan baik. (Afriyani) Tambahan : Karna perawat tidak optimal dalam proses kerja setiap perawat untuk memberikan perawatan dan kenyamanan terhadap pasien. Tugas manajer keperawatan adalah yang mengatur, mengatur, mengarahkan dan keuangan yang ada, peralatan dan sumber daya manusia untuk memberikan perawatan yang efektif dan ekonomis kepada pasien. (Andre Gibran) g. Pelayanan keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien juga tidak akan optimal. (Afriyani) Tambahan : Maka akan terjadi tidak optimalnya kinerja para perawat dan tidak terprogramnya kegiatan kegiatan. (Amalia Rosa Kencana) h. Caranya dengan harus masing masing tenaga kesehatan mampu menjalankan peran dari amanat yang telah diberikan, seperti menerapkan proses manajemen keperawatan dan menjalankan tugas sesuai yang telah di rencanakan. (Ahmad Buchori) Tambahan : selalu melaksanakan peran dan fungsinya dengan berorientasi pada tujuan dari pelayanan keperawatan dengan menerapkan proses manajemen keperawatan yaitu mulai dari proses planning, organizing, staffing, actuating sampai dengan proses controlling. (Andi Apriyanti) Harus menerapkan proses manajemen yang baik mulai dari planning, organizing, staffing, actuating, samape dengan proses controling semua harus di terapan. (Andri Kurniawan) i. Pada saat karu yang sedang memimpin tidak dapat lagi menjalankan tugas konse manajemen keperawatan secara optimal dalam memberikan askep dan pelayanan kesehatan kepada pasien. (Ahmad Buchori) Tambahan : Jika head nurse tidak mampu menerapkan konsep manajemen keperawatan secara optimal dalam memberikan pelayanan keperawatan. (Andi Apriyanti) j. Perawat manajemen harus melakukan tindakan menajamen



keperawatan,



dan



mampu



sesaui prosedur tindakan mengkorninasikan



dan



mengintregasikan semua sumber2 keperawatan yang ada di ruangan dengan menerapakan proses manjemen yang baik. (Andri Kurniawan) 4. Analisis masalah, review step 2 dan 3 dengan diskusi interaktif membuat peta konsep yang berisi kesimpulan keseluruhan. (buat bagan atau skema). 5. Merumuskan learning objective berdasarkan kesepakatan kelompok dengan persetujuan dosen tutor. Minimal tujuan khusus harus dicapai. a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian kepala ruangan. Jawaban Afri Kepala Ruangan adalah seorang tenaga keperawatan profesional yang diberikan tanggung jawab serta kewenangan dalam mengelola/mengatur kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat (Kementerian Kesehatan, 2012). Sumber: HASNIAR. (2017). PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KEPALA RUANGAN DI RSUD LA TEMMALA KABUPATEN SOPPENG. Jurnal Universitas Hasanuddin, 3(1), 87. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 b. Mahasiswa Mengetahui dan Memahami Tentang Konsep Manajemen Keperawatan. c. Mahasiswa



mampu



mengetahui



peran



dan



fungsi



dari



manajemen



keperawatan. Jawban Afri Yani 5 fungsi manajemen yg paling penting menurut Handoko (2000:21) yg berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol 1) Planning Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuantujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan. 2) Organizing Organizing atau pengorganisasian ini meliputi: a) Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.



b) Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. c) Penugasan tanggung jawab tertentu d) Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya. 3) Staffing Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif. 4) Leading Leading



atau



fungsi



pengarahan



adl



bagaimana



membuat



atau



mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan. 5) Controlling Controlling atau pengawasan adl penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dgn yg telah ditetapkan. Sumber: Julianto, M. (2014). Peran dan fungsi manajemen keperawatan dalam manajemen Konflik. Fatmawati Hospital Journal, 1–7. Retrieved from http://jurnal.fatmawatihospital.com/pdf/PerandanFungsiManajemenKepera watandalamManajemenKonflik.pdf



d. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip manajemen keperawatan. Jawaban AFRI YANI Prinsip-prinsip manajemen yang dijabarkan di atas dapat dilihat dengan seksama, sebagai berikut: 1) Pembagian kerja yang berimbang Dalam hal ini pembagian tugas harus dilakukan secara merata menurut jenisnya kepada seluruh pekerja, sehingga manajer dituntut bersikap adil dalam memberikan beban pekerjaan. 2) Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab



Setiap pekerja hendaknya diberi kewenangan untuk mengerjakan segala tugas yang telah diberikan agar tugas tersebut dapat terselesaiakan dengan baik. Pemberian kewenangan dapat diberikan langsung oleh atasan. 3) Disiplin Disiplin disini berarti selalu bersedia mengerjakan tugas yang diberikan serta menyelesaikannya tepat pada waktunya sesuai rencana yang telah dirancang sebelumnya. 4) Kesatuan perintah Seorang pekerja sebaiknya hanya menerima satu jenis perintah dari satu atasan saja agar tidak terjadi simpang siur kewenangan. 5) Kesatuan arah Suatu kegiatan hendaknya memiliki satu tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan). Sumber: HASNIAR. (2017). PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KEPALA RUANGAN DI RSUD LA TEMMALA KABUPATEN SOPPENG. Jurnal Universitas Hasanuddin, 3(1), 87. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 e. Mahasiswa mampu Mengetahui Tugas dan Tanggung Jawab dari Kepala Ruangan. Jawaban Afri Yani Nursalam



(2015),



mengembangkan



metode



MAKP



(Model



Asuhan



Keperawatan Profesional) dengan menguraikan tanggung jawab kepala ruangan, sebagai berikut: 1) Perencanaan (planning) a) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masingmasing. b) Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya. c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien: gawat, transisi, dan persiapan pasien pulang, bersama ketua tim. d) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur penugasan dan penjadwalan. e) Merencanakan strategi pelaksana keperawatan.



f) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan



medis



yang



dilakukan,



program



pengobatan,



dan



mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. g) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk kegiatan membimbing



pelaksanaan



asuhan



keperawatan,



membimbing



penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah, serta memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk. h) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri. i) Membantu membimbing peserta didik keperawatan. j) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan Rumah Sakit 2) Pengorganisasian (organizing) a) Merumuskan metode penugasan yang digunakan. b) Merumuskan tujuan metode penugasan. c) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas. d) Membuat rentang kendali, kepala ruangan membawahi 2 ketua tim, dan ketua tim membawahi 2-3 perawat. e) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain. f) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan. g) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktek. h) Mendelegasikan tugas kepada ketua tim, saat kepala ruangan tidak berada ditempat. i) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien. j) Identifikasi masalah dan cara menanganinya. 3) Pengarahan (actuating) a) Memberi pengarahan tentang penugasan ketua tim. b) Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.



c) Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. d) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien. e) Melibatkan semua staf sejak awal hingga akhir kegiatan. f) Membimbing staf yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya g) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain. 4) Pengendalian (controlling) a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. b) Melalui supervisi: (1) Pengawasan dilakukan langsung dengan cara inspeksi, mengamati sendiri, dan melalui laporan langsung secara lisan, dan memperbaiki/mengawasi kelemahankelemahan yang ada saat itu juga, (2) Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan, serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan



(didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim



tentang pelaksanaan tugas. c) Evaluasi (1) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim. Sumber: Julianto, M. (2014). Peran dan fungsi manajemen keperawatan dalam manajemen Konflik. Fatmawati Hospital Journal, 1–7.



Retrieved



from



http://jurnal.fatmawatihospital.com/pdf/PerandanFungsiManajemenKe perawatandalamManajemenKonflik.pdf



f. Mahasiswa mampu mengetahui prosedur manajemen dengan baik. g. Mahasiswa mampu mengetahui tingakatan manajer keperawatan. h. Mahasiswa mampu mengetahui lingkup manajemen keperawatan.



Jawaban Afri Yani Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari: 1) Manajemen operasional Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu: a) Manajemen puncak b) Manajemen menengah c) Manajemen bawah Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang –orang tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah a) Kemampuan menerapkan pengetahuan b) Ketrampilan kepemimpinan c) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin d) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen 2) Manajemen asuhan keperawatan Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep-konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. Proses keperawatan merupakan proses pemecahan masalah yang menekankan pada pengambilan keputusan tentang keterlibatan perawat yang dibutuhkan pasien. Menurut S. Suarli dan Yanyan Bahtiar (2002), manajemen pada proses keperawatan



mencakup



manajemen



pada



berbagai



tahap



dalam



keperawatan, yaitu : a) Pengkajian Pengkajian yaitu langkah awal dalam proses keperawatan yang mengharuskan perawat setepat mungkin mendata pengalaman masa lalu pasien, pengetahuan yang dimiliki, perasaan, dan harapan kesehatan dimasa datang. b) Diagnosis Keperawatan



Diagnosis Keperawatan merupakan tahap pengambilan keputusan professional dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan. Keputusan yang diambil dapat berupa rumusan diagnosis keperawatan, yaitu respon biopsikososio spiritual terhadap masalah kesehatan actual maupun potensial. c) Perencanaan Perencanaan



keperawatan



dibuat



setelah



perawat



mampu



memformulasikan diagnosis keperawatan. Perawat memilih metode khusus dan memilih sekumpulan tindakan alternative untuk menolong pasien mempertahankan kesejahteraan yang optimal. d) Implementasi Implementasi



merupakan



langkah



berikutnya



dalam



proses



keperawatan semua kegiatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus direncanakan untuk menunjang Tujuan pengobatan medis, dan memenuhi Tujuan rencana keperawatan. Implementasi rencana asuhan keperawatan berarti perawat mengarahkan, menolong, mengobservasi, dan mendidik semua personil keperawatan yang terlibat dalam asuhan pasien tersebut. e) Evaluasi Evaluasi adalah pertimbangan sistematis dan standar dari Tujuan yang dipilih sebelumnya, dibandingkan dengan penerapan praktik yang actual dan tingkat asuhan yang diberikan. Evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan hanya dapat dibuat jika Tujuan diidentifikasikan sebelumnya cukup realistis, dan dapat dicapai oleh perawat, pasien, dan keluarga. Kelima langkah dalam proses keperawatan ini dilakukan terus menerus oleh perawat, melalui metode penugasan yang ditetapkan oleh para menejer keperawatan sebelumnya. Para menejer keperawatan (terutama menejer tingkat bawah) terlibat dalam proses menejerial yang melibatkan berbagai fungsi manajemen, dalam rangka mempengaruhi dan menggerakkan bawahan. Hal ini dilakukan agar mampu memberikan asuhan keperawatan yang memadai, dengan kode etik dan standar praktik keperawatan. Sumber: Julianto, M. (2014). Peran dan fungsi manajemen keperawatan dalam manajemen Konflik. Fatmawati Hospital Journal,



1–7.



Retrieved



from



http://jurnal.fatmawatihospital.com/pdf/PerandanFungsiManajemenKe perawatandalamManajemenKonflik.pdf i. Mahasiswa mampu mengetahui proses manajemen keperawatan. Proses Manajemen Keperawatan dijawab oleh Afri Yani Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik. Sumber : Julianto, M. (2014). Peran dan fungsi manajemen keperawatan dalam manajemen Konflik. Fatmawati Hospital Journal, 1–7. Retrieved from http://jurnal.fatmawatihospital.com/pdf/PerandanFungsiManajemenKeperawat andalamManajemenKonflik.pdf j. Mahasiswa mampu mengetahui bentuk kpemimpinan kepala ruangan yang baik. k. Mahasiswa mampu mengetahui unsur manajemen. Unsur-unsur manajemen dijawab oleh Afri Yani Unsur-unsur manajemen menurut Kotler (1992), sebagai berikut: 1) Man (manusia) Merupakan unsur yang sangat menentukan, karena manusia membuat tujuan, melakukan proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa manusia tidak akan ada proses kerja dan titik pusat (central point) manajemen. 2) Money (uang) Uang termasuk penting sebagai alat tukar dan alat ukur nilai sesuatu usaha (besar kecilnya perusahaan diukur dari jumlah perputaran uang). 3) Machines (alat-alat) Peranan mesin sebagai alat bantu kerja, dapat memudahkan melaksanakan pekerjaan, memberikan keuntungan terhadap tenaga kerja, penggunaannya sangat tergantung kepada manusia, dan mempermudah tercapainya tujuan hidup manusia.



4) Methods (metode, cara-cara kerja) Tercapai



atau



tidaknya



tujuan



sangat



tergantung



kepada



cara



melaksanakannya, dengan cara kerja yang baik akan memperlancar dan mempermudah jalannya pekerjaan. 5) Materials (bahan-bahan, perlengkapan) Manajemen ada karena adanya kegiatan manusia secara bersama-sama untuk mengurus material. 6) Market (pasar) Fungsi pasar untuk memasarkan barang-barang hasil produksi sesuatu kegiatan usaha. Pasar penting dikuasai, demi kelangsungan proses kegiatan badan usaha atau industri. Sumber: HASNIAR. (2017). PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KEPALA RUANGAN DI RSUD LA TEMMALA KABUPATEN SOPPENG. Jurnal Universitas Hasanuddin, 3(1), 87. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 6. Self study, mahasiswa belajar sendiri dengan mencari sumber berdasarkan tujuan belajar yang sudah di sepakati kelompok. 7. Hasil reporting berdasarkan learning objective.