Jelaskan Tentang Patofisiologi Nyeri Lidah, Mulut Pucat Dan Fissure Mulut Pada Kasus ! [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Jelaskan tentang patofisiologi nyeri lidah, mulut pucat dan fissure mulut pada kasus ! -



Patofisiologi nyeri lidah Stomatitis aftosa rekuren (SAR) atau sariawan adalah lesi yang paling sering muncul dalam rongga mulut sehingga menyebabkan nyeri lidah. SAR adalah ulserasi pada rongga mulut yang menimbulkan rasa sakit, dan terjadi pada interval waktu beberapa hari atau lebih dari 2-3 bulan. Gejala prodromal muncul sebelum timbulnya SAR meliputi rasa yang tidak nyaman dan kemerahan selama 1-3 hari. Kemudian segera diikuti ulser pada rongga mulut yang terasa sakit. Lesi terjadi pada mukosa mulut pada bagian yang berkeratin ataupun seperti pada mukosa bukal, mukosa labial, lidah, dasar mulut, palatum lunak, dan uvula. Faktor pencetus timbulnya SAR adalah alergi makanan, kekurangan vitamin dan zat besi, atau peradangan papilla1. Pada skenario, diketahui bahwa pasien didiagnosa Angular Cheilitis dan Anemia Defisiensi Besi (ADB). Angular Cheilitis merupakan infeksi yang disebabkan oleh spesies Candida. Faktor predisposisi yang memicu kandidiasis adalah terganggunya ekologi mulut atau perubahan mikrobiologi mulut karena malnutrisi (defisiensi Fe, asam folat, vitamin B12)2.



-



Patofisiologi mulut pucat Bibir yang pucat merupakan tanda bahwa kekurangan zat besi dan juga bisa kekurangan vitamin K. Tanda awal dari Anemia Defisiensi Besi adalah menurunnya kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht). Zat besi yang rendah akan membuat sel darah merah atau hemoglobin yang berperan dalam mengikat oksigen berada dalam jumlah yang sedikit. Ini sebabnya bibir akan berubah menjadi pucat. Cara mengatasinya adalah mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti sayuran hijau dan daging untuk meningkatkan kadar hemoglobin 3.



-



Patofisiologi fissure mulut Fissure mulut adalah kondisi yang tampak berupa alur-alur pada dorsum lidah. Etiologi fissure mulut kebanyakan merupakan herediter, terlihat saat lahir, atau mungkin menjadi lebih jelas ketika usia lanjut. Sebagian besar pasien tidak mempunyai keluhan, namun fissure yang berhubungan dengan penyakit, timbul jika organisme patogen menyerang fissure, menyebabkan rasa sakit, ulserasi, dan peradangan. Fissure mulut atau lidah pecah-pecah ditandai dengan banyaknya celah di lidah sehingga lidah tampak retak. Kedalaman celah pada fissure mulut



bervariasi, namun yang terdalam bisa mencapai 6 mm. Kondisi ini terbatas pada 2/3 anterior permukaan lidah yang berasal dari jaringan ektoderma 4. Sumber : 1. Apriasari ML, Tuti H. Stomatitis aftosa rekuen oleh karena anemia. Dentofasial 2010; 9(1): 39-40 2. Wongsohardjono SB. Kandidas oral pada penderita anemia defesiensi besi (Fe) dan penatalaksanaanya. Majalah Kedokteran Gigi 2012; 19(1): 77-8 3. Mersil S, Pradono SA. Manifestasi klinis rongga mulut sebagai penanda awal penyakit Iron Deficiency Anemia (IDA). Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM (B) 2017; 13(2): 1-4 4. Nurmadhini DA, Yohana W, Maryam MS. Variasi normal lidah manusia pada subras Deutro Melayu. Jurnak Kedokteran Gigi Unpad 2019; 31(1): 74-5