Journal Reading Stase Kulit-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TELAAH JURNAL Hormonal and Dietary Factors in Acne Vulgaris Versus Controls



Pembimbing : dr. Imanda Jasmine Siregar, Sp.KK., FINSDV



Disusun oleh : Dwi Amanda Harni



(20360180)



Gusti Rizka Khairunnida



(20360189)



Ekavia Putri Setyani



(20360244)



Ilham Ibnu Ramadhan



(20360249)



SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM 2020



KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan telaah jurnal ini, untuk memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam, degan judul ”Hormonal and Dietary Factors in Acne Vulgaris Versus Controls”. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing kami, dr. Imanda Jasmine Siregar, Sp.KK., FINSDV yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan telaah jurnal ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa telaah jurnal ini memiliki kekurangan baik dari kelengkapan teori hingga penuturan bahasa, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yag membangun untuk kesempurnaan telaah jurnal ini. Kami berharap telaah jurnal ini dapat memberi manfaat dan menambah pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam mengimplementasikan ilmu kedokteran dalam praktik di masyarakat.



Lubuk Pakam, Januari 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................... ii KATA PENGANTAR................................................................................................ iii DAFTAR ISI............................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Metode Pencarian Literatur....................................................................1 1.2 Abstrak...................................................................................................1 BAB II DESKRIPSI JURNAL 2.1 Deskripsi Umum.................................................................................... 3 2.2 Deskripsi Konten.................................................................................... 3 2.2.1 Latar Belakang.............................................................................. 3 2.2.2 Metode.......................................................................................... 4 2.2.3 Data dan Analisa Data.................................................................. 4 2.2.4 Hasil Penelitian............................................................................. 5 2.2.5 Pembahasan.................................................................................. 4 2.3 Kesimpulan............................................................................................ 5 BAB III TELAAH JURNAL..................................................................................... 7 3.1 Analisa PICO......................................................................................... 8 REFRENSI................................................................................................................. 9



iii



DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Faktor hormonal dan makanan pada acne vulgaris vs kontrol ……..………………. 5



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Metode Pencarian Literatur Pencaria literatur dalam telaah jurnal ini dilakukan melalui portal PubMed yaitu pada address (pubmed.ncbi.nlm.nih.gov). Kata kunci yang digunakan untuk penelusuran jurnal yang akan ditelaah ini adalah ”acne vulgaris”.



1.2



Abstrak Background: Acne vulgaris is an inflammatory skin disorder with not as yet fully understood pathogenesis. In this controlled study, we assessed acne vulgaris patients for several possible pathogenic factors such as vitamin D deficiency, vegan diet, increased body mass index (BMI) and positive anti-transglutaminase antibody. Methods: We screened 10 years of records at a family medicine clinic for patients diagnosed with acne vulgaris. In eligible subjects, we collected data regarding 25-hydroxylvitamin D levels, BMI, dietary preference and serum IgA tissue transglutaminase levels. Controls were age- (± 12 months) and sex-matched patients seen during the study period without a diagnosis of acne vulgaris. Results: 453 patients were given a diagnosis of acne vulgaris during the study period. Compared with controls, we found significant associations between vitamin D deficiency (4.0U/mL) and a diagnosis of acne vulgaris. Conclusions: Our study adds important information to the current body of literature in pursuit of elucidating the pathogenesis of this complex multifactorial disease. Keyword : Acne Vulgaris; vitamin D deficiency; anti-transglutaminase antibody; obesity; diet



1



Latar Belakang: Acne vulgaris merupakan kelainan kulit inflamasi dengan patogenesis yang belum sepenuhnya dipahami. Dalam studi terkontrol ini, kami menilai pasien acne vulgaris untuk beberapa kemungkinan faktor patogen seperti defisiensi vitamin D, diet vegan, peningkatan indeks massa tubuh (BMI) dan antibodi anti-transglutaminase positif. Metode: Kami memeriksa catatan 10 tahun di klinik pengobatan keluarga untuk pasien yang didiagnosis dengan acne vulgaris. Pada subjek yang memenuhi syarat, kami mengumpulkan data mengenai kadar 25-hidroksilvitamin D, BMI, preferensi makanan, dan kadar transglutaminase jaringan IgA serum. Kontrol adalah pasien usia- (± 12 bulan) dan dengan jenis kelamin yang sesuai yang terlihat selama masa penelitian tanpa diagnosis acne vulgaris. Hasil: 453 pasien didiagnosis acne vulgaris selama masa penelitian. Dibandingkan dengan kontrol, kami menemukan hubungan yang signifikan antara defisiensi vitamin D (4.0U/mL) dan diagnosis acne vulgaris. Kesimpulan: Studi kami menambahkan informasi penting ke literatur saat ini dalam upaya menjelaskan patogenesis penyakit multifaktorial yang kompleks ini. Kata kunci: Acne vulgaris; defisiensi vitamin D, antibodi anti-transglutaminase, obesitas, diet



2



BAB II DESKRIPSI JURNAL 2.1



DESKRIPSI UMUM



Judul



: Hormonal and Dietary Factors in Acne Vulgaris Versus Controls



Penulis



: Thomas Jonathan Stewart dan Carl Bazergy



Publikasi



: Taylor & Francis, 2018



Penelaah



: Dwi Amanda Harni, Gusti Rizka Khairunnida, Ekavia Putri Setyani, dan Ilham Ibnu Ramadhan



Tanggal telaah : 5 Januari 2020 2.2



DESKRIPSI KONTEN



2.2.1



Latar Belakang Acne vulgaris adalah kelainan peradangan kronis pada bagian pilosebasea yang biasanya



mempengaruhi area dengan kepadatan tinggi kelenjar sebasea yang responsif hormonal seperti wajah, leher, dada, punggung atas, dan lengan atas. Acne vulgaris dengan patogenesis yang kompleks dan masih belum dipahami sepenuhnya. Hiperkeratinisasi folikel, produksi sebum, Propionibacterium acnes, dan peradangan tampaknya terlibat. Peran faktor-faktor seperti vitamin D, diet, obesitas, dan peradangan autoin sedang berkembang. Secara in vitro, vitamin D telah terbukti mengatur proliferasi dan diferensiasi keratinosit dan sebosit, dan mungkin juga memiliki sifat anti-komedogenik. Hubungan antara acne vulgaris dan defisiensi vitamin D telah dibuktikan dalam beberapa kohort kecil. Studi yang meneliti pengaruh diet pada patogenesis acne tidak meyakinkan dan difokuskan terutama pada makanan tertentu (misalnya susu), yang mungkin artifisial menggantikan kategori diet. Hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) dan jerawat mendapat perhatian terbatas dan tetap tidak pasti. Antibodi transglutaminase anti-jaringan (anti-TTG) adalah autoantibodi serum yang digunakan terutama dalam diagnosis penyakit celiac. Positif anti-TTG telah dikaitkan dengan defisiensi vitamin D pada penyakit celiac, dan juga telah terlihat pada beberapa kondisi peradangan autoin lainnya. 3



Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah ada hubungan antara kadar vitamin D serum, pola makan vegan, peningkatan BMI dan atau anti-TTG dan acne vulgaris pada populasi Australia yang besar. 2.2.2



Metode Metode yang digunakan pada penelitian di jurnal ini yaitu metode retrospektif. Peneliti



menyaring catatan dari Januari 2008 hingga Mei 2017 di klinik pengobatan keluarga untuk pasien dengan usia ≥16 tahun yang didiagnosis dengan acne vulgaris. Dalam populasi ini, BMI dan tingkat 25-hidroksivitamin D telah dicatat dalam satu bulan setelah diagnosis jerawat. Pengujian vitamin D dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan umum. Kekurangan vitamin D didefinisikan sebagai 30 kg/m 2 dan tingkat antibodi transglutaminase jaringan >4,0U/mL dianggap positif. Kontrol adalah usia- (± 12 bulan) dan pasien dengan jenis kelamin yang sesuai yang ditemukan selama masa penelitian tanpa diagnosis acne vulgaris yang datang untuk pemeriksaan kesehatan. Pasien yag termasuk kreteria penelitian jika mereka memiliki intervensi terapeutik (dalam 3 bulan) yang mungkin telah mempengaruhi kadar vitamin D termasuk bifosfonat, kortikosteroid sistemik, suplemen vitamin D atau kalsium, atau defisiensi IgA. 2.2.3



Data dan Analisa Data Data pada penelitian ini ialah pasien dengan diagnose acne vulgaris yang tercatat pada



bulan Januari 2008 hingga Mei 2017 di klinik pengobatan dengan rentang usia ≥16 tahun dan pasien tanpa diagnose acne vulgaris yang datang hanya untuk pemeriksaan kesehatan biasa sebagai kontrol. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan STATA V14.2. Chi-squared Pearson dan uji Fisher digunakan untuk menganalisis data secara statistik dari pasien dan kelompok kontrol. Nilai P