Jurnal 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PASAR REBO, JAKARTA TIMUR, TAHUN 2014



Ani Nuraeni, Ii Solihah dan Toto Suharyanto



Abstrak



Dokumentasi keperawatan adalah segala



dengan OR 11,454) setelah dikontrol oleh



sesuatu yang ditulis maupun dicetak yang



faktor supervise. Hasil penelitian ini



berkaitan dengan perkembangan status



merekomendasikan agar perawat untuk



kesehatan



tetap meningkatkan pengetahuan tentang



pasien.



Dokumentasi



keperawatan merupakan salah satu tugas



pendokumentasi asuhan keperawatan.



dan tanggung jawab perawat, yang dalam pelaksanaanya tidak terlepas dari perilaku



Kata



kunci



perawat itu sendiri. Tujuan penelitian



keperawatan



:



dokumentasi,



asuhan



mengidentifikasi determinan faktor yang berhubungan dengan pendokumentasian



Abstract



asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur Tahun



Nursing documentation is Everything



2014. Jenis penelitian ini menggunakan



Written



rancangan



Development



cross



sectional.



Sampel



or



printed



related



status



patients



health.



Nursing



ruang rawat inap Melati dan ICU RSUD



responsibility



Pasar Rebo, Jakarta Timur, tahun 2014



implementation not regardless of Nurse



berjumlah 30 perawat sebagai responden,



Behavioral Research itself. The aim of the



teknik



secara



research is to identify the determinant



purposive sampling, pengambilan data



factors related to the documentation of



menggunakan kuesioner dan uji statistik



nursing care in Inpatient ward od Pasar



chi square dengan taraf signifikans 0,05.



Rebo Hospital, in 2014. The Research



Hasil berdasarkan analisis multivariat



using cross sectional design. The study



menunjukkan adanya hubungan antara



sample is executing in the inpatient ICU



persepsi



pendokumentasian



ward Pasar Rebo Hospital, in 2014, with



(nilai p= 0,031



30 Nurse as



dengan



asuhan keperawatan



sampel



of



is



the



penelitian adalah perawat pelaksana di



pengambilan



documentation



to



Nurse,



respondents,



one And



of the



sampling



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



techniques Operates purposive sampling,



mutu pelayanan kesehatan di rumah



retrieval of data using questionnaire and



sakit. Tenaga perawat sebagai salah satu



statistic, chi square with level 0.05



tim



significance. Multivariate analysis showed



mendokumentasikan



by the presence of Relationship between



yang



perception and documentation of care (p-



Pendokumentasian



value = 0.031 WITH OR 11 454) Taxable



tindakan keperawatan pada pasien amat



income is controlled Posted by overseeing



diperlukan



factor. The results of the initial study



tanggung jawab serta tanggung gugat di



recommended that nurses have to increase



mata hukum. Pendokumentasian tindakan



their knowledge and sklills of documenting



keperawatan



care.



pertanggungjawabkan



kesehatan dituntut



untuk



dapat



seluruh pekerjaan



dilakukannya



dengan terhadap



karena



baik. seluruh



mempunyai



harus



unsur



bisa



di



didepan hukum



jika terjadi sesuatu terhadap pasien. Keywords: Documentation, Nursing care



Permenkes



Nomor



82



Tahun



2013



menyatakan, bahwa Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah



Pendahuluan



suatu Mutu



pelayanan



dipengaruhi



sistem



kesehatan



sangat



komunikasi



kualitas



proses



mengintegrasikan



oleh



yang



teknologi informasi memproses



dan



seluruh alur proses



pemberian layanan kesehatan, sarana fisik,



pelayanan Rumah Sakit



jenis tenaga yang tersedia, obat, alat



jaringan



kesehatan, sarana penunjang lainnya dan



prosedur administrasi untuk memperoleh



kompensasi yang diterima serta harapan



informasi secara tepat dan akurat dan



masyarakat pengguna layanan. Salah satu



merupakan bagian dari Sistem Informasi



indikator terbesar dari kualitas pelayanan



Kesehatan yang antara lain meliputi



kesehatan suatu rumah



sakit adalah



informasi tentang asuhan keperawatan.



kualitas



keperawatan.



pelayanan



dalam bentuk



koordinasi, pelaporan



dan



Pelayanan keperawatan merupakan bagian



Dokumentasi keperawatan adalah segala



integral dari pelayanan (Gilles, 2001).



sesuatu yang ditulis maupun dicetak yang



Perawat merupakan ujung tombak dalam



berkaitan dengan perkembangan status



pemberian pelayanan kesehatan karena



kesehatan pasien (Potter & Perry’s, 2001),



perawat berinteraksi dengan pasien selama



Dokumentasi keperawatan mempunyai



24 jam, oleh karena itu mutu pelayanan



makna penting dilihat dari berbagai aspek



keperawatan sangat berpengaruh terhadap



seperti asptek hukum, kualitas pelayanan,



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



komunikasi,



keuangan,



pendidikan,



penelitian dan akreditasi.



Kelengkapan



dokumentasi



merupakan



salah



satu



bersama-sama



yang



meliputi



(pendidikan;



diberikan dan merupakan salah satu tugas



persepsi),



dan



mengenai



jawab



Pendokumentasian penting



untuk



perawat.



Keperawatan dapat



hal



menunjang



pengukuran



determinan faktor (Variabel Independen)



indikator mutu asuhan keperawatan yang



tanggung



dengan



faktor



predisposisi



pelatihan;



motivasi;



faktor pemungkin



yaitu



sarana dan prasarana dan



faktor penguat yaitu meliputi supervisi dan reward.



pelaksanaan mutu asuhan keperawatan (Kozier,1990).



Hasil 1. Analisis Univariat a. Karakteristik responden (umur,



Metode



jenis kelamin, status pegawai) Penelitian



ini



merupakan



penelitian



Tabel 1 menunjukkan hasil analisis



korelasi analitikal, yang bersifat cross



karakteristik responden sebagian



sectional,



besar



dimana



pengukuran



berumur







26



tahun,



pendokumentasian asuhan keperawatan



sebagian besar (80%) responden



oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap



berjenis kelamin perempuan dan



Melati dan ICU Rumah Sakit Umum



status



Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tahun



sebagian besar (28%) adalah non



2014



PNS



(variabel



dependen)



dilakukan



kepegawaian



responden



Variabel Umur



Kategori ≤ 25 tahun 25 th ≥ 26 tahun



Jumlah 12 17 1



Persentase 40 56,7 3,3



Jenis Kelamin



Perempuan Laki-laki



24 6



80 20



Status Kepegawaian



PNS Non



2 28



6,7 93,3



Tabel 1 Distribusi responden menurut karakteristiknya pada pendokumentasian Askep di Ruang Inap Melati dan ICU RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tahun 2014.



b. Faktor predisposisi



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



Tabel 2 menunjukkan hasil analisis faktor predisposisi didapatkan sebagian besar (90%) responden berpendidikan Diploma III, sebagian besar (73,3%) responden mengakui belum pernah mengikuti pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan, separuh (50%) responden memiliki motivasi yang baik dan lebih dari separuh (60%) responden memiliki persepsi baik terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan.



Variabel



Kategori



Jumlah



Persentase



Pendidikan



DIII



27



90



S1



2



6,7



Pelatihan



Pernah



8



26,7



pendokumentasian



Tidak pernah



22



73,3



Baik



15



50



Kurang



15



50



terakhir



Askep



Motivasi



Tabel 2 Distribusi responden menurut faktor predisposisi pada pendokumentasian Askep di Ruang Inap Melati dan ICU RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tahun 2014.



c. Faktor Pemungkin Tabel 3 menunjukkan hasil analisis terhadap faktor pemungkin didapatkan hasil sebagai berikut: Mayoritas (73,3%) responden menyatakan bahwa sarana dan prasarana pendokumentasian asuhan keperawatan yang ada telah mendukung terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan.



Variabel



Kategori



Jumlah



Persentase



Sarana dan



Baik



22



73,3



Kurang



8



26,7



Prasarana pendokumentasian



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



Askep



Tabel 3 Distribusi responden menurut faktor pemungkin pada pendokumentasian Askep di Ruang Inap Melati dan ICU RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tahun 2014.



d. Faktor penguat Tabel 4 menunjukkan lebih dari separuh (60,3%) responden menyatakan selama ini supervise mendukung terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan, sementara sebagian besar (70%) responden menyatakan reward dirasakan selama ini kurang mendukung terhadap pelaksanaan suhan keperawatan.



Variabel



Kategori



Jumlah



Persentase



Supervisi



Baik/



19



63,3



11



36,7



9



30



21



70



mendukung Kurang baik/ Kurang mendukung Reward



Baik/ mendukung Kurang baik/ Kurang mendukung



Tabel 4 Distribusi responden menurut faktor penguat pada pendokumentasian Askep di Ruang Inap Melati dan ICU RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tahun 2014.



e. Pendokumentasian Askep di ruang rawat Inap Melati dan ICU RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur Tahun 2014 Tabel 5 menunjukkan Lebih dari separuh (63,3%) responden menyatakan telah mendokumentasikan asuhan keperawatan.



Variabel



Kategori



Jumlah



Persentase



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



Pendokumentasian



Baik



19



63,3



Kurang baik



11



36,7



Asuhan Keperawatan



Tabel 5 Distribusi responden menurut pendokumentasian Askep



prasarana



2. Analisis Bivariat



pendokumentasian



Analisis Bivariat untuk determinan



asuhan keperawatan yang baik



faktor



(nilai OR 10,20)



Pendokumentasian



Keperawatan,



hasil



uji



Asuhan kuadrat



c. Terdapat hubungan antara sarana



memperlihatkan:



dan



prasarana



dengan



a. Terdapat hubungan antara persepsi



pendokumentasian



asuhan



dengan pendokumentasian asuhan



keperawatan



keperawatan



0,001),



dimana sarana dan prasarana yang



memiliki



kurang baik berpeluang kurang



dimana



(nilai



orang



p



yang



p



0,015),



persepsi kurang baik terhadap



baik



pendokumentasian



asuhan



asuhan keperawatan sebesar 10,20



keperawatan berisiko untuk tidak



dibandingkan dengan sarana dan



melakukan



prasarana



asuhan



pendokumentasian keperawatan



24,00



dibandingkan dengan orang yang memiliki persepsi baik terhadap pendokumentasian



asuhan



keperawatan (nilai OR 24,00) b. Terdapat hubungan antara motivasi



dalam



(nilai



pendokumentasian



pendokumentasian



asuhan keperawatan yang baik (nilai OR 10,20) d. Terdapat



hubungan



antara



supervisi



dengan



pendokumentasian



asuhan



keperawatan



(nilai



p



0,030),



dengan pendokumentasian asuhan



dimana supervise yang kurang baik



keperawatan



berpeluang kurang baik dalam



(nilai



p



0,219),



dimana sarana dan prasarana yang



pendokumentasian



asuhan



kurang baik berpeluang kurang



keperawatan



sebesar



14,222



baik



dibandingkan



dengan supervisi



dalam



pendokumentasian



asuhan keperawatan sebesar 10,20 dibandingkan dengan sarana dan



yang baik (nilai OR 14,222)



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



e. Terdapat



hubungan



antara



dalam



reward/penghargaan



dengan



asuhan



pendokumentasian



asuhan



7,273 dibandingkan



keperawatan



(nilai p 0,065),



dimana reward



yang kurang



baik berpeluang



kurang baik



pendokumentasian keperawatan



sebesar dengan



reward yang baik yang baik (nilai OR 7,273)



3. Analisis Multivariat Hasil uji regresi logistik sederhana untuk kandidat model pendokumentasian asuhan keperawatan pada tabel 6.



Variabel yang dilakukan uji regresi logistik



Nilai p



sederhana Pendidikan dengan Pendokumentasian Askep



1,417



Pelatihan dengan Pendokumentasian Askep



0,130*



Motivasi dengan Pendokumentasian Askep



0,001*



Persepsi dengan Pendokumentasian Askep



0,028*



Sarana dan Prasarana dengan Pendokumentasian Askep



0,004*



Supervisi dengan Pendokumentasian Askep



0,003*



Reward dengan Pendokumentasian Askep



0,001*



*variable yang diikutsertakan dalam kandidat model analisis regresi logistik ganda



Tabel 7 variabel bebas yang digunakan dalam analisis regresi logistik ganda adalah motivasi, persepsi, sarana dan prasarana, supervisi dan reward.



Tahapan



Variabel



P Wald



Tahap I



Motivasi



0,999



Persepsi



0,999



Sarana &



0,466



Prasarana



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



Supervisi



0,448



Reward



0,469



Tahap II



Persepsi



0,087



(model tanpa



Sarana &



0,498



motivasi)



Prasarana Supervisi



0,395



Reward



0,640



Tahap III



Persepsi



0,079



(model tanpa reward)



Sarana &



0,561



Prasarana Supervisi



0,248



Tahap IV



Persepsi



0,031



(model tanpa sarana



Supervsi



0,202



& prasarana)



Tabel 8 variabel bebas yang digunakan dalam model akhir analisis regresi logistik ganda adalah persepsi, supervisi.



Model



B



P Wald



Pendokumentasian Asuhan



OR



Perubahan QR



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



Keperawatan dengan Persepsi dan supervsi, pada : Persepsi



2,438



0,031



11,454



Sipervisi



1,437



0,202



4,210



Konstanta



-5,422



Tabel 8 memperlihatkan bahwa perawat yang kurang baik berpeluang untuk tidak melakukan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan 11,454 kali dibanding dengan perawat yang memiliki persepsi baik (nilai QR 11,454) setelah dikontrol oleh variable supervisi.



PEMBAHASAN



Pembahasan penelitian ini difokuskan



ekonomi masyarakat terutama dalam



pada determinan factor yang berhubungan



penelitian ini yaitu perawat terhadap



dengan



pendokumentasian asuhan keperawatan.



pendokumentasian



keperawatan



yang



meliputi



asuhan factor



Dari hasil analisa Bivariat pada



factor



predisposisi, yaitu pendidikan, pelatihan,



predisposing yang berhubungan dengan



motivasi, persepsi



pendokumentasian yaitu motivasi, dan



Faktor pemungkin



enebling factors yaitu fasiliaatsas /sarana



persepsi,



Hubungan



antara



motivasi



dan prasaran) dan Faktor penguat atau



dengan



pendokumentasian



asuhan



Reinforcing Factors yaitu supervisi dan



keperawatan (nilai p 0,219), dimana



reward



sarana dan prasarana yang kurang baik



1. Hubungan Faktor predisposisi dengan



berpeluang



Pendokumentasian



Asuhan



keperawatan



kurang



baik



dalam



pendokumentasian asuhan keperawatan sebesar



10,20



dibandingkan



dengan



Faktor predisposisi adalah faktor-faktor



sarana dan prasarana pendokumentasian



yang



asuhan keperawatan yang baik (nilai OR



dapat



mempermudah



atau



mempredisposisi terjadinya perilaku pada



10,20).



diri seseorang atau masyarakat. Faktor ini



Sesuai dengan



teori bahwa



mencakup pengetahuan dan sikap, tradisi,



Motivasi



kepercayaan, sistem nilai yang dianut,



yang



tingkat



dalam hal ini pelaksanaan dokumentasi



pendidikan,



tingkat



sosial



merupakan



menentukan



kunci kinerja



utama perawat



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



asuhan



keperawatan.



pelaksanaannya



Dalam



(nilai p = 0.043) dan motivasi ekstrinsik



harus



(nilai p = 0.007) dengan pelaksanaan



dan kemauan



pendokumentasian asuhan keperawatan .



perawat



mempunyai dorongan



yang kuat yang berasal dari dalam diri



Sementara



perawat itu sendiri. Kalau perawat tidak



pelatihan tidak menunjukkan adanya



mempunyai motivasi yang baik maka



hubungan hal ini dimungkinkan setiap



pelaksanaan



asuhan



perawat telah memiliki pendidikan dan



keperawatan tidak akan tercapai dan bisa



pelatihan yang sesuai dan berhubungan



saja hal ini dapat mempengaruhi kualitas



erat dengan pendokumentasian asuhan



pelayanan



keperawatan.



merupakan



dokumentasi



kesehatan, juga motivasi dorongan



pendidikan



dan



dalam



Persepsi merupakan hasil dari



manusia untuk bertindak atau berperilaku



stimulasi fisik atau kimia dari organ



atau motivasi adalah tindakan yang



pengindraan yang memperkuat seseorang



dilakukan



untuk



orang



dari



factor



untuk



memenuhi



bertindak.



Faktor



kebutuhan yang belum terpenuhi, hal ini



mempegaruhi



merupakan keinginan untuk melakukan



perhatian, stimulus serta situasi. Hasil



upaya untuk mencapai tujuan atau



penelitian ini



penghargaan untuk mengurangi adanya



Terdapat



hubungan



antara



persepsi



ketegangan



dengan



pendokumentasian



asuhan



yang



disebabkan



oleh



persepsi



yang



adalah



:



menunjukan bahwa :



kebutuhan tersebut (Marquis, 2003)



keperawatan (nilai p 0,001), dimana



sementara menurut Swanburg (2000),



orang yang memiliki persepsi kurang



motivasi



menggambarkan



baik terhadap pendokumentasian asuhan



ekstrinsik



yang



dapat



kondisi



merangsang



keperawatan



berisiko



untuk



tidak



perilaku individu dan respon intrinsik



melakukan pendokumentasian asuhan



yang menampakkan perilaku manusia



keperawatan 24,00 dibandingkan dengan



dimana respons intrinsik ini disebut juga



orang yang memiliki persepsi baik



“motif” yang merupakan kebutuhan,



terhadap



keinginan,



keperawatan (nilai OR 24,00). Hasil dari



atau



dorongan



dalam hal ini yaitu sebagai



terutama



melakukan tugas



perawat



pemodelan



pendokumentasian



regresi



asuhan



ganda



yaitu



memperlihatkan bahwa perawat yang



mendokumentasika asuhan keperawatan.



kurang baik berpeluang untuk tidak



Sebagaimana Hasil penelitian Lindawati



melakukan Pendokumentasian Asuhan



(2012) menyatakan bahwa ada hubungan



Keperawatan 11,454 kali dibanding



yang bermakna antara motivasi intrinsik



dengan perawat yang memiliki persepsi



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



baik (nilai QR 11,454) setelah dikontrol



prasarana yang kurang baik berpeluang



oleh variable supervisi. Penelitian ini



kurang baik dalam pendokumentasian



sesuai dengan hasil penelitian Fadhilah,



asuhan



Fanni



dibandingkan



(2011)



menunjukkan



bahwa



keperawatan



sebesar



dengan



10,20



sarana



perawat memiliki persepsi yang cukup



prasarana



tinggi terhadap manfaat dokumentasi



keperawatan yang baik (nilai OR10,20 ).



keperawatan yaitu



Penelitian



legal,



sebagai : aspek



komunikasi,



pendokumentasian



dan



ini



sesuai



asuhan



dengan



hasil



mengetahui



penelitian Widyaningtyas(2013) yaitu



perkembangan pasien, untuk akreditasi



hasil penelitian menunjukan bahwa ada



rumah sakit dan merupakan beban kerja.



hubungan antara unsur, sarana dengan



Sedangkan penelitian yang dilakukan



pelayanan (p value = 0,006), Penelitian



oleh Pribadi (2009) tentang analisis



lain



pengaruh pengetahuan, motivasi dan



Gamrin, Dan Joeharno, (2008) tentang



persepsi



faktor-faktor yang mempengaruhi mutu



perawat



tentang



supervisi



kepala ruangan. factor



pemungkin



pendokumentasian



asuhan



keperawatan Faktor-faktor



sesuai



yaitu



penelitian



pelayanan kesehatan di rumah sakit,



2. Hubungan antara dengan



yang



tinjauan dari persepsi pasien yaitu terdapat



hubungan



ketersediaan



fasilitas/Sarana dengan Mutu Pelayanan pada



Kesehatan dimana semakin baik fasilitas



penelitian ini mencakup ketersediaan



pelayanan yang tersedia maka akan



sarana



mendukung penyelenggaraan pelayanan



dan



digunakan



pemungkin



prasarana sebagai



yang



akan



sarana



untuk



melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan perawat



sesuai



dengan



SOP,



kesehatan



maksimal



dan



memenuhi kepuasan pasien.



sehingga



3. Hubungan



dapat



dengan



mudah



secara



antara



faktor



penguat



pelaksanaan



memperoleh fasilitas tersebut. Fasilitas



pendokumentasian asuhan keperawatan



pelayanan kesehatan adalah suatu alat



Faktor penguat pada penelitian ini meliputi



dan/atau tempat yang digunakan untuk



supervisi



menyelenggarakan



merupakan bagian yang penting dalam



kesehatan.



pelayanan



penelitian



reward



.



Supervisi



ini



manajemen serta keseluruhan tanggung



menunjukan terdapat hubungan antara



jawab pemimpin. Prajudi Atmosudiro



sarana



(1982), mengemukakan bahwa, supervisi



dan



Hasil



upaya



dan



prasarana



dengan



pendokumen-tasian asuhan keperawatan



diartikan



sebagai



pengamatan



atau



(nilai p 0,015), dimana sarana dan



pengawasan secara langsung terhadap



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.



Purwanto, 2007). Reward dapat berupa



Sementara



pujian,



Thora



menyatakan



bahwa



Kron



(1987),



supervisi



adalah



merencanakan,



mengarahkan,



financial,



pengembangan



karir/jabatan



atau



dapat



kesempatan



mengikuti



berupa,



pendidikan/



membimbing, mengajar, mengobservasi,



pelatihan formal maupun non formal. Hasil



mendorong, memperbaiki, mempercayai,



penelitian ini terdapat hubungan antara



mengevaluasi secara terus menerus pada



reward



setiap perawat dengan sabar, adil serta



pendokumentasian



bijaksana sehingga setiap perawat dapat



(nilai p 0,065), dimana reward



memberikan asuhan keperawatan dengan



kurang baik berpeluang



baik, terampil, aman, cepat dan tepat



dalam



secara



keperawatan



menyeluruh



sesuai



dengan



/



penghargaan



dengan



asuhan keperawatan yang



kurang baik



pendokumentasian



asuhan



sebesar



7,273



kemampuan dan keterbatasan dari perawat



dibandingkan dengan reward yang baik



Pada penelitian ini terdapat hubungan



(nilai OR 7,273 ). Penelitian ini sejalan



antara



dengan



dengan penelitian yang dilakukan oleh



pendokumentasian asuhan keperawatan



Widyaningtyas (2013) tentang analisis



(nilai p 0,030), dimana supervisi yang



factor



kurang baik berpeluang kurang baik dalam



pendokumentasian asuhan keperawatan



pendokumentasian



menyatakan terdapat hubungan antara



supervisi



asuhan keperawatan



sebesar 14,222 dibandingkan



dengan



supervise yang baik (nilai OR 14,222). Reward



adalah



hadiah



yang



diberikan atas perbuatan – perbuatan atau



yang



reward



(p



berhubungan



value



=



dengan



0.017)



dengan



pelaksanaan dokumentasi keperawatan dengan supervisi yang baik (nilai OR 14,222).



hal-hal yang baik yang telah dilakukan (



Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis univariat



pernah



a. Faktor Predisposisi 



Sebagian responden



Sebagian responden



pelatihan



pendokumentasian besar



berpendidikan



asuhan



keperawatan



(90%) 



Diploma III, 



mengikuti



Separuh



(50%)



responden



memiliki motivasi yang baik besar mengakui



(73,3%) belum







Lebih



dari



separuh



(60%)



responden memiliki persepsi



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



baik terhadap pendokmentasian



pendokumentasian



asuhan keperawatan



keperawatan berisiko untuk tidak



b. Faktor Pemungkin Mayoritas



melakukan



(73,3%)



responden



asuhan



asuhan



pendokumentasian keperawatan



24,00



menyatakan baik terhadap sarana dan



dibandingkan dengan orang yang



prasarana pendokumentasian asuhan



memiliki persepsi baik terhadap



keperawatan



pendokumentasian



c. Faktor Penguat 



keperawatan (nilai OR 24,00).



Lebih dari separuh (60,3%)



b. Terdapat hubungan antara motivasi



responden menyatakan selama



dengan pendokumentasian asuhan



ini



mendukung



keperawatan (nilai p 0,219), dimana



pelaksanaan



sarana dan prasarana yang kurang



suvervisi



terhadap



pendokumentasian



asuhan



Sebagian



baik berpeluang kurang baik dalam pendokumentasian



keperawatan 



asuhan



besar



(70%)



keperawatan



sebesar



asuhan 10,20



responden menyatakan bahwa



dibandingkan dengan sarana dan



selama ini reward dirasakan



prasarana



kurang mendukung terhadap



asuhan keperawatan yang baik



pelaksanaan



(nilai OR 10,20).



asuhan



c. Terdapat hubungan antara sarana



keperawatan. 



dan



Variabel dependen Lebih



dari



responden



separuh menyatakan



mendokumentasikan



pendokumentasian



prasarana



dengan



pendokumentasian



asuhan



(63,3%)



keperawatan (nilai p 0,015), dimana



telah



sarana dan prasarana yang kurang



asuhan



baik berpeluang kurang baik dalam pendokumentasian



keperawatan



keperawatan



sebesar



asuhan 10,20



dibandingkan dengan sarana dan



Berdasarkan analisis Bivariat a. Terdapat hubungan antara persepsi



prasarana



pendokumentasian



dengan pendokumentasian asuhan



asuhan keperawatan yang baik



keperawatan (nilai p 0,001), dimana



(nilai OR 10,20 ).



orang kurang



yang



memiliki baik



persepsi



d. Terdapat hubungan antara supervisi



terhadap



dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (nilai p 0,030), dimana



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



supervisi



yang



kurang



baik



pendokumentasian asuhan keperawatan



berpeluang kurang baik dalam



(nilai p = 0.031 dengan OR 11,454) setelah



pendokumentasian



asuhan



dikontrol oleh supervisi, maka disarankan



keperawatan



sebesar



14,222



kepada :



dibandingkan



dengan



supervise



yang baik (nilai OR 14,222 ).



Bagi RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur, terutama pada jajaran manajemen rumah



e. Terdapat hubungan antara reward /



sakit, agar tetap dapat meningkatkan



penghargaan



dengan



pengetahuan



pendokumentasian



asuhan



pendokumentasian asuhan keperawatan



keperawatan (nilai p 0,065), dimana reward



yang



kurang



baik



perawat



dalam



1. Bagi Akademik dan Keilmuan, terutama



pihak



penyelenggara



berpeluang kurang baik dalam



pendidikan agar dapat berkontribusi



pendokumentasian



dalam



keperawatan



sebesar



asuhan 7,273



pengaplikasian



pendokumentasian



dibandingkan dengan reward yang



keperawatan



baik yang baik (nilai OR 7,273 ).



baru



di



asuhan



khususnya metode wahana



pelayanan



keperawatan di RSUD Pasar Rebo Berdasarkan analisis Multivariat



Jakarta Timur.



Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada



2. Bagi Peneliti dan Penelitan, agar



hubungan yang bermakna antara persepsi



penelitian



dengan



asuhan



asuhan keperawatan dilaksanakan



keperawatan (nilai p = 0.031 dengan OR



lebih luas dan menyeluruh di



11,454) setelah dikontrol oleh supervisi.



seluruh unit pelayanan keperawatan



pendokumentasian



pendokumentasian



khususnnya di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur guna menunjang



Saran Dengan diketahuinya ada hubungan yang



tercapainya mutu pelayanan rumah



bermakna



sakit yang optimal.



antara



persepsi



dengan



Daftar Pustaka 1. Arikunto, S. 1994. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta 2. Arwani & Supriyatno. 2004. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta : EGC



3. Cornelia, et all. 2007. Effects of a Computer-based Nursing Documentation 4. Depkes, RI. 2001. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014



5. Douglass, Laura Mae. 1992. The Effective Nurse : Leader and Manager. St Louis : Mosby Year Book 6. Fisbach T.F. 1991. Decumentating Care : The Communication, The Nursing Process and Documentation Standards, F.A. Davis Comp. Philadelpia 7. Gillies d.a. 1994. Nursing Management a System Approach. Third Edition. Philadelphia. Wb Saunders 8. Hasibuan, Malayu sp. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara 9. Hamzah, H. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara 10. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik ANalisa Data, Jakarta : Salemba Medika http://eprints.undip.ac.id/17297/l/F_A_R_I _D_A_H.pdf_diperoleh_Februari_2012 11. Ilyas Yaslis. 2002. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Depok : FKM UI 12. Lyer, Patricia W. 2005. Dokumetasi Keperawatan : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC 13. Jasun. 2006. Aplikasi Proses Keperawatan dengan Pendekatan, Nanda NIC, NOC dalam Sistem Informasi Manajemen. Disampaikan dalam seminar di RSU Banyumas, Baturaden, 11 Desember 2006 14. Kozier, et al. 1995. Fundamental of Nursing : Concept Process and Practice. Fourth edition, Addison Wesley, California 15. Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha, Medika 16. Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan Chriswan Sungkono dan



17.



18.



19.



20.



21.



22.



23.



24.



25. 26.



27.



Machmudin Eka P. Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat Marquis, Bessie L. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan : Teori dan Aplikasi, Ed.4. Jakarta : EGC dan Carol J. Huston. 2009. Leadership Roles and Management Function in Nursing : Theory and Application. M. Scott, George. 2004. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Notoatmojo, S. 2002. Matodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatann Konsep dan Praktik. Jakarta : Salemba Medika Swanburg, Russell C. 1999. Introductory Management and Leadership for Sitorus, R.2004. Konsep Proses Keperawatan menggunakan Nanda, NIC, dan NOC. Disampaikan pada Seminar Keperawatan di RSU Banyumas. Batu Raden, 11 Desember 2006 Potter, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.



http://poltekkesjakarta1.ac.id/read-el-ls-DETERMINAN-FAKTOR-YANG-BERHUBUNGAN-DENGANPENDOKUMENTASIAN-ASUHAN-KEPERAWATAN-DI-RUMAH-SAKIT-UMUM-DAERAH-(RSUD)PASAR-REBO---JAKARTA-TIMUR--TAHUN-2014