Jurnal 2 Peledakan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PELEDAKAN Hajrah*, Muhammad Nur Alim1, Astriani Yasin2 1. Praktikan Teknik Peledakan Laboratorium Pengeboran dan Peledakan Universitas Muslim Indonesia 2. Asisten Praktikum Teknik Peledakan Laboratorium Teknik Peledakan Universitas Muslim Indonesia Email : ([email protected]) (09320150048)



Sari Praktikum ini bertujuan untuk mengenal dan mengetahui peralatan dan perlengkapan peledakan dan memahami kegunaan peralatan dan perlengkapan peledakan serta dapat membedakan perbedaan peralatan dan perlengkapan peledakan. Pada praktikum disediakan beberapa alat peraga yang sering digunakan dalam proses peledakan seperti detonator, booster, blasting machine, kabel dan sebagainya. Selain itu, praktikan juga diharapkan mampu melakukan rangkaian terhadap detonator dengan booster menjadi rangkaian primer serta mampu melakukan identifikasi atau pendeskripsian terhadap masing – masing alat peraga yang telah disediakan. Pada praktikum ini praktikan juga diharapkan mampu memahami pengaplikasian perlengkapan dan peralatan peledakan dilapangan nantinya. Abstract This practicum aims to get to know and find out about blasting equipment and equipment and to understand the uses of blasting equipment and equipment and to be able to distinguish between different blasting equipment and equipment. In practicum some props are provided which are often used in blasting processes such as detonators, boosters, blasting machines, cables and so on. In addition, the practitioner is also expected to be able to conduct a series of detonators with a booster into a primary circuit and be able to identify or describe each of the props that have been provided. In this lab, the practitioner is also expected to be able to understand the application of blasting equipment and equipment in the field later. I. Pendahuluan A. Latar Belakang Di dalam istilah peledakan ada yang namanya perlengkapan dan juga peralatan peledakan. Karena dua kata ini selalu dianggap orang memiliki arti yang sama maka ada baiknya kita jelaskan arti dari masing-masing kata agar mengerti apa



perbedaan dari dua kata tersebut. Peledakan adalah merupakan suatu kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila perlengkapan dan peralatan yang dipakai sesuai



dengan metode - metode peledakan yang di terapkan nantinya di lapangan.



B. Tujuan Praktikum 1. Mengenal dan mengetahui peralatan dan perlengkapan peledakan. 2. Memahami kegunaan peralatan dan perlengkapan peledakan. 3. Dapat membedakan perbedaan peralatan dan perlengkapan.



II. Tinjauan Pustaka 1. Peralatan



Peralatan peledakan (blasting equipment) adalah alat - alat yang diperlukan untuk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan, sehingga alat tersebut dapat dipakai berulang kali. Peralatn peledakan antara lain : a. Mesin Bor dan Kompresor Sumber energi penghasil gaya adalah udara bertekanan tinggi (pneumatic) yang dihasilkan dari kompresor dan sekaligus sebagai tenaga penggerak unit alat bor untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Konsumsi udara yang diperlukan tergantung pada ukuran mesin bor, makin besar ukuran mesin akan diperlukan konsumsi udara yang besar pula. Dibawah ini merupakan contoh gambar mesin bor yang ada di lapangan.



Gambar 2.1 Mesin Bor b. Batang Bor dan Mata Bor Batang bor extension drill steels menghubungkan DHT hummer atau shank adaptor dengan extension rods. Selain itu batang bor jenis extension drill steels dapat dipakai untuk mendapatkan kedalaman pemboran yang diinginkan.



Gambar 2.2 Batang Bor c. Mobil Mixer / Manufacturing Unit (MMU) Mobil mixer/ manufacturing unit adalah alat yang digunakan untuk pengisian lubang ledak secara mekanis. MMU umumnya terdiri dari tiga kompartemen yang bermuatan butiran Ammonium Nitrate (AN), bahan bakar (solar), dan emulsi. d. Blasting Machine Alat yang berfungsi untuk menghasilkan listrik untuk memicu dan membangkitkan panas yang



menyalakan detonator. Dimana sistem kerja dari alat ini adalah menghasilkan arus listrik searah (DC). Ada 2 jenis tipe blasting machine, yaitu tipe generator dan tipe baterai. Dimana untuk tipe generator, tersebut berfungsi untuk dapat mengumpulkan energi – energi listrik menggunakan gerakan mekanis dengan cara memutar engkol (handle) yang telah disediakan. Putaran engkol dihentikan setelah lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah maksimum dan siap dilepaskan. e. Crimper Sejenis alat penjepit khusus yang digunakan untuk menjepit atau mengikat kuat detonator biasa dengan sumbu api. f. Kabel Utama (bus wire, leading wire) Kabel yang berfungsi untuk menghubungkan blasting machine ke rangkaian peledakan listrik.



Adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer.



Gambar 2.4 Detonator Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang peka (sensitif). Fungsinya adalah menerima efek panas dengan sangat cepat dan meledak menimbulkan gelombang kejut. b. Sumbu Api (Safety Fuse) Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya merambatkan api dengan kecepatan tetap . Perambatan api tersebut dapat menyalakan ramuan pembakar (ignition mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya



Gambar 2.3 Kabel Utama 2. Perlengkapan Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau kelengkapan yang dapat digunakan hanya untuk satu kali peledakan saja. Hal itu dikarenakan perlengkapan adalah bahan baku pada kegiatan peledakan ini. Dan perlengkapan peledakan ini akan rusak atau hancur hanya dalam sekali pakai. a. Detonator



Gambar 2.5 Sumbu Api Sumbu Ledak Sumbu ledak adalah sumbu yng pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN. Fungsi sumbu ledak adalah untuk merangkai suatu sistem peledakan tanpa menggunakan detonator didalam lubang ledak. c.



Sumbu ledak mempunyai sifat tidak sensitif terhadap gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis.



Gambar 2.6 Sumbu Ledak d. Booster (Pentolite Cast Booster) Merupakan bahan peledak dengan daya ledak paling tinggi diantara semua jenis handak yang dipakai di dunia pertambangan saat ini. Merupakan pencampuran proses pelelehan dari TNT (Tri Nitro Toluena) dengan PETN (Penta Erytrithol Tetra Nitrate). e. Dynamite Dayagel Dahana Magnum Merupakan bahan peledak istimewa yang memiliki kekuatan tinggi dan beremulsi sensitif yang kuat, namun demikian memiliki sensitivitas yang rendah terhadap impak mekanik. Dayagel Magnum merupakan bahan peledak kuat yang tahan terhadap air. Dayagel Magnum dikemas dalam Cartridge dari bahan nylon film yang apabila diperlukan dapat dipotong.



Gambar Magnum



2.7



f. Bahan Peledak



Dayagel



Dahana



Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil. Contohnya dalah ANFO, TNT dan lain - lain. III. Prosedur Kerja Siapkan peralatan dan perlengkapan peledakan Ambil beberapa peralatan dan perlengkapan peledakan Lakukan deskripsi terhadap perlatan dan perlengkapan yang diambil Gambar 3.1 Bagan Alir IV. Hasil Dan Pembahasan



A.



Hasil



1. Kabel Utama Tabel 4.1. Kabel Utama.



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok



Kabel Utama



Fungsi



Menghubunkan blasting machine ke rangkaian peledakan disambungkan pada blasting machine dengan relay connector



Cara Penggunaa n



Leading wire Tembaga Peralatan



Prinsip Kerja Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Mengalirkan Listrik yang sifatnya DC (Direct Current) Kering Konduktor Gambar 4.2 Blasting machine. 2. Perlengkapan 1. Detonator Tabel 4.3 Detonator.



Gambar 4.1. Kabel Utama. 2.



Blasting machine.



Tabel 4.2. Blasting machine.



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok Fungsi Cara Penggunaa n



Prinsip Kerja Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Blasting Machine



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok Fungsi



Kobla BL-100 Rangkaian elektronik Peralatan Menghasilkan listrik untuk menyalakan detonator Disambungkan pada connection wire yang menghubungkan pada beberapa detonator yang sudah dirangkai Melepas dan mengalirkan listrik Kering, Lembab, Basah Konduktor -



Cara Penggunaa n



Prinsip Kerja Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Detonator Detonator Listrik Tembaga dan black powder Perlengkapan Pemicu awal sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap booster Arus listrik dilepaskan dari blasting machine yang sudah disambungkan dengan connection wire Penyalaanya dengan arus listrik Kering Konduktor Low Eksplosive.



3. Booster Tabel 4.5. Booster



Gambar 4.3. Detonator. 2. Dinamit Tabel 4.4. Dinamit.



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok Fungsi Cara Penggunaa n Prinsip Kerja



Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Dinamit ( dodol ) Dayagel Dahana Magnum Emulsi Perlengkapan Untuk Peledakan di Surface Disambungkan dengan detonator Menerima gelombang kejut dari detonator sehingga peledakanya dengan detonator Kering, Lembab, Basah, Berair High Eksplosive



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok Fungsi Cara Penggunaa n Prinsip Kerja



Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Booster Surface PETN Perlengkapan Untuk Peledakan di Surface Disambungkan dengan detonator Menerima gelombang kejut dari detonator sehingga peledakanya dengan detonator Kering High Eksplosive



Gambar 4.5. Booster. 4. Sumbu Ledak Tabel 4.6. Sumbu Ledak.



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok Gambar 4.4 Dinamit ( dodol ).



Sumbu Ledak Cord wire Black powder Perlengkapan



Fungsi Cara Penggunaa n Prinsip Kerja Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Merambatkan energi dengan kecepatan tetap Merangkai suatu sistem peledakan di setiap lubang ledak Mengalirkan listrik yang sifatnya AC (alternating cerrent Kering, Lembab, Basah, Berair Isolator -



Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Kering Low Eksplosive



Gambar 4.7. Booster. 6.



Detonator



Tabel 4.8. Detonator



Gambar 4.6. Sumbu Ledak. 5



Booster



Tabel 4.7. Booster.



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok Fungsi Cara Penggunaa n Prinsip Kerja



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok Fungsi



Booster Pentolite Cast Booster PETN Perlengkapan Untuk Peledakan underground Disambungkan dengan detonator Menerima gelombang kejut dari detonator sehingga peledakanya dengan detonator



Cara Penggunaa n Prinsip Kerja



Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Detonator Nonel Mesiu atau Tembaga Perlengkapan Untuk memberikan waktu tunda di atas permukaan, baik antar baris maupun antar lubang bor Disambungkan dari sumbu ke detonator Merangkai suatu pola peledakan sehingga dapat terhubung satu sama lain Kering, Lembab, Basah Isolator High Eksplosive.



Gambar 4.8. Detonator



Gambar 4.9. Detonator Nonel.



7. Detonator Nonel



8. Detonator Listrik



Tabel 4.9. Detonator Nonel.



Tabel 4.10. Detonator Listrik.



Nama Peraga Jenis Material Isian Kelompok Fungsi



Cara Penggunaa n Prinsip Kerja



Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Detonator Detonator Nonel ( Non-electric) Ignition mixture, HMX, Sumbu nonel yang terbuat dari plastik Perlengkapan Pemicu awal sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap booster Disambungkan pada booster sehingga menjadi bahan peledak primer Penyalaanya dengan saluran signal energi menuju detonator dengan menggunakan sumbu Kering, Lembab, Basah Isolator High Eksplosive



Nama Peraga Jenis Material Isia Kelompok Fungsi



Cara Penggunaa n



Prinsip Kerja Kondisi Lapangan Kelistrikan Daya Ledak



Detonator Listrik Detonator Listrik Ramuan Pembakar, ASA, Kawat halus Perlengkapan Pemicu awal sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap primer Arus listrik dilepaskan dari blasting machine yang sudah disambungkan dengan connection wire Penyalaanya dengan arus listrik Kering Konduktor Low Eksplosive



Gambar 4.9 Detonator Listrik.



B. Pembahasan Dari hasil deskripsi yang tergolong ke dalam peralatan yaitu blasting machine dan kabel utama sedangkan kelompok perlengkapan yaitu detonator listrik, detonator nonel, dinamit, booster dan sumbu ledak. Untuk daya ledak dari bahan peledakan terdiri atas dua yaitu low eksplosive dan high eksplosive. Low ekplosive merupakan bahan peledak yang kecepatan rambat reaksinya dibawah 100 meter per detik, misalnya black powder (sumbu api). Sedangkan high eksplosive merupakan bahan peledak yang keceptan rambat reaksinya diatas 100 meter per detik, misalnya dinamit dan PETN.



V. Kesimpulan Dari hasil praktikum ini diketahui perbedaan antara peralatan dan perlengkapan dimana peralatan adalah semua alat peledakan yang dapat digunakan lebih dari satu kali sedangkan perlengkapan adalah seluruh bahan-bahan peledak yang hanya dapat digunakan sekali saja contohnya seperti booster dan detonator. VI. Ucapan Terima kasih Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada : a. Bapak Ir. Alam Budiman, ST., MT., IPM selaku kepala Laboratorium pengeboran dan peledakan. b. Bapak Ir. Arif Nurwaskito, ST., MT., IPM selaku dosen



pengampuh mata kuliah Teknik Peledakan c. Kakanda Muhammad Nur Alim sebagai Koordinator Laboratorium pengeboran dan peledakan d. Kakak-kakak asisten laboratorium pengoboran dan peledakan yang telah memberikan banyak ilmu. e. Teman-teman angkatan 2015 seperjuangan yang telah membantu menyusun laporan ini. DaftarPustaka Atlas Copco, (2003), Instuction Atlas Copc, Atlas Copco Drill AB, Sweden. Inmarlinianto, Nurkhamim (2007), Buku Petunjuk Praktikum Teknik Peledakan, Laboratorium Pemboran & Peledakan Jurusan Teknik Pertambangan, FTM, UPN ‘Veteran’ Yogyakarta. Koesnaryo S., (2001), Pemboran Untuk Penyediaan Lubang Ledak, Jurusan Teknik Pertambangan, FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta. Yogyakarta. Koesnaryo S., (2001), Rancangan Peledakan Batuan, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta.



Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap



pustaka yang muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan. Daftar pustaka diketik 1 spasi. Baris kalimat pertama setiap pustaka diketik rata dengan margin/ sembir kiri, sedangkan baris kalimat kedua dan seterusnya diketik menjorok ke dalam sebanyak satu ketuk tombol tabulasi. Penulisan daftar pustaka diurut berdasarkan abjad dan tidak menggunakan penomoran.untuk nama pengarang yang sama diurutkan sesuai tahun penerbitan, mulai tahun termuda. Semua nama pengarang dicantumkan ke dalam daftar pustaka, penulisan namnya dimulai dari nama keluarga, dan diikuti huruf pertama dari nama