Jurnal - 2017339041 - Ayu Wandhira [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS DAYA DUKUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR KABUPATEN BOGOR Ayu Wandhira



Universitas Sahid Jakarta [email protected]



ABSTRAK Taman Wisata Alam Gunung Pancar merupakan kawasan wisata alam yang -\terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Rata-rata jumlah pengunjung Taman Wisata Alam Gunung Pancar pada tahun 2017 sebanyak 40.458 orang, pada tahun 2018 meningkat menjadi 40.842 orang. Kenaikan jumlah pengunjung harus diiringi dengan kesiapan pengurus dalam mengelola kawasan untuk meminimalkan setiap perubahan yang terjadi. Salah satu pertimbangan agar lingkungan kawasan wisata tidak mengalami kerusakan perlu dilakukan perhitungan daya dukung wisata, berkaitan dengan jumlah pengunjung maksimum yang dapat diterima oleh area wisata yang dipengaruhi aspek biofisik lingkungan dan kapasitas manajemen. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus Cifuentes (1992) yang termodifikasi, yakni dengan menghitung daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil (RCC) dan daya dukung efektif (ECC). Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan nilai daya dukung fisik adalah 207.991, daya dukung riil sebesar 1.947 dan daya dukung efektif sebesar 1.718. Maka dengan nilai PCC > RCC > ECC, menunjukan bahwa daya dukung wisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar saat ini baik. Jumlah pengunjung aktual saat ini di Taman Wisata Alam Gunung Pancar yaitu sebesar 423 pengunjung per hari, nilai tersebut masih jauh di bawah nilai yang sudah ditentukan. Taman Wisata Alam Gunung Pancar telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang wisata seperti tempat parkir, toilet, mushola, gazebo/tempat duduk, kantin, area spot foto dan camping ground. Kata kunci: daya dukung, wisata alam, gunung pancar.



ABSTRACT Pancar Mountain Park is a tourism area located in Karangtengah Village, Babakan Madang District, Bogor Regency. The average number of visitors to Pancar Mountain Park in 2017 and 2018 was 40,458 and 40,842 people consecutively. The increase in the number of visitors must be accompanied by the readiness of the management in managing the area to minimize any changes that might occur. One of the things to considerate to prevent damages to the area is the need to calculate the maximum number of visitors allowed to visit the area in respect to environmental biophysical aspects and management capacity. The research method used is the modified formula of Cifuentes (1992), which calculate physical carrying capacity (PCC), real carrying capacity (RCC) and effective carrying capacity (ECC). Based on this research, the physical carrying capacity is 207,991, the real carrying capacity is 1,947 and the effective carrying capacity is 1,718. So the value of PCC> RCC> ECC, shows that the carrying capacity of tourism in the Pancar Mountain Park is currently considered good. The current number of visitors at Pancar Mountain Park averages on 423 visitors per day, which is far below the predetermined value. Pancar Mountain Park is equipped with facilities that supports tourism such as parking lots, toilets, prayer rooms, gazebos / seats, canteens, photo areas and camping ground.



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik Keywords: carrying capacity, natural tourism, radiant mountains.



PENDAHULUAN Wilayah Indonesia memiliki pesona dan potensi daya tarik wisata yang beragam. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata berupa sumberdaya alam, adat istiadat, dan budaya serta keramahtamahan yang merupakan ciri khas kepariwisataan di Jawa Barat. Selain itu, Jawa Barat memiliki daya dukung wisata berupa sumberdaya alam seperti pegunungan, pantai, cagar alam, hutan lindung, taman buru dan taman nasional. Salah satu destinasi wisata alam di Provinsi Jawa Barat adalah Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Keunikan dan keindahan kawasan wisata ini memancing sebagian wisatawan domestik dan mancanegara untuk memanfaatkannya sebagai tempat wisata. Selain masyarakat Bogor, jumlah pengunjung luar Bogor sangat tinggi. Puncak kunjungan tertinggi terjadi pada akhir pekan. Keadaan ini secara tidak langsung akan mengganggu penduduk lokal. Menurut Purwanti dan Dewi (2014), jumlah kunjungan wisatawan sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sektor pariwisata. Selain berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar, peningkatan jumlah wisatawan juga memberikan dampak terhadap kondisi kawasan wisata. Peningkatan jumlah kunjungan dapat menimbulkan potensi over carrying capacity (Muhlisa, 2015). Over carrying capacity tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kelestarian sumberdaya. Jika tidak segera diatasi, dapat berpotensi merusak alam dan lingkungan pariwisata. Tahun 2017 jumlah pengunjung Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebanyak 40.458 orang, pada tahun 2018 meningkat menjadi 40.842 orang. Kenaikan jumlah pengunjung harus diiringi dengan kesiapan pengurus dalam mengelola kawasan untuk meminimalkan setiap perubahan yang terjadi. Salah satu pertimbangan agar lingkungan kawasan



wisata tidak mengalami kerusakan adalah mengetahui daya dukung wisatanya. Penelitian dilakukan di Gunung Pancar karena memiliki potensi wisata alam yang hingga saat ini telah menjadi daerah tujuan wisata utama wisatawan Jabodetabek dan sekitarnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisata yang terus meningkat. Namun, jumlah ini belum dianalisis berdasarkan kapasitas daya dukung kawasannya. Berdasarkan hal tersebut TWA Gunung Pancar sebagai kawasan ekowisata harus tetap mempertahankan keunggulan lingkungan alamnya sebagai daya tarik utama serta aspek kelestaraiannya sebagai kawasan konservasi harus tetap terjaga agar mutu lingkungannya tidak terganggu. Sehingga kegiatan wisata di TWA Gunung Pancar harus memperhatikan daya dukung lingkungan dalam menerima sejumlah wisatawan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik lingkungan. Oleh karena itu, untuk menunjang kegiatan wisata tanpa menimbulkan kerusakan kawasan wisata perlu dilakukan analisis daya dukung kawasan. Melalui kajian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi dalam rangka evaluasi dan perbaikan keadaan kawasan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta sumberdaya lokal dan pengetahuan lokal dengan baik. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian Analisis Daya Dukung ini memiliki tujuan yaitu : 1. Menganalisis daya dukung lingkungan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar yang meliputi daya dukung fisik, rill, dan efektif berdasarkan aspek biofisik lingkungan di Gunung Pancar. 2. Mengetahui persepsi wisatawan terhadap fasilitas wisata TWA Gunung Pancar. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian dilakukan di kawasan TWA Gunung Pancar yang terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Secara geografis kawasan ini terletak antara 106°54’13”106°54’58” BT dan 6°35’30”-6°35’38” LS.



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan. Metode Pengumpulan Data: Sumber data untuk penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder: 1. Data Primer (Penentuan nilai PCC, RCC dan ECC ): Luas area dan lama waktu yang dibutuhkan wisatawan untuk berwisata, Diversitas flora, fauna dan komponen abiotik. 2. Data Sekunder (Penilaian persepsi wisatawan): Kuisioner terhadap wisatawan, wawancara langsung terhadap pengelola dan data jumlah wisatawan di TWA Gunung Pancar. Teknik Pengolahan Data: Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengolahan daya dukung yang dikemukakan oleh Cifuentes hasil modifikasi oleh Fandeli dan Muhammad (2009). Adapun detail analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: Daya dukung fisik (Physical Carrying Capacity/ PCC) merupakan jumlah maksimum wisatawan yang secara fisik tercukupi oleh ruang yang disediakan pada waktu tertentu. PCC dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1 𝑃𝐶𝐶 = 𝐴 × × 𝑅𝑓 𝐵 Keterangan : PCC= Batas maksimum dari kunjungan yang dapat dilakukan dalam satu hari A= Luas area yang digunakan untuk wisata (m2). B= Luas area yang dibutuhkan oleh seorang wisatawan untuk berwisata dengan tetap memperoleh kepuasan (m2). Rf= Faktor rotasi atau jumlah pengulangan kunjungan per hari. Faktor rotasi (Rf) adalah jumlah kunjungan harian yang diperkenankan ke satu lokasi, yang dihitung dengan persamaan: Rf =



Masa buka Waktu rata−rata per kunjungan



Daya Dukung Rill / Real Carrying Capacity (RCC) adalah Jumlah pengunjung maksimum yang diperkenankan berkunjung ke objek dengan faktor koreksi (Cf). Faktor koreksi diperoleh dengan mempertimbangkan komponen biofisik dan lingkungan. Sedangkan daya dukung rill dalam Zacarias et al (2011) mengacu rumus Cifuentes (1992) adalah sebagai berikut :



RCC = PCC x Cf1 x Cf2 x Cf3 x ….. x Cfn Keterangan : RCC = Daya dukung riil PCC = Daya dukung fisik. Cf…Cfn =Faktor-faktor koreksi dari parameter biofisik lingkungan suatu area wisata. Daya dukung riil ini menunjukan jumlah wisatawan yang dapat ditampung oleh suatu kawasan wisata dengan berbagai aktivitas wisatanya tanpa merusak lingkungan atau ekosistem yang ada dikawasan wisata tersebut. Faktor koreksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Keberagaman vegetasi (Cf1) b. Satwa (Cf2) c. Kelerengan lahan (Cf3) d. Jenis tanah (Cf4) e. Curah hujan (Cf5) Untuk menghitung faktor koreksi Cfn menggunakan rumus sebagai berikut (Zacarias et al, 2011) : 𝑀𝑛 𝐶𝑓𝑛 = 1 − 𝑀𝑡 Keterangan : Cfn= Faktor koreksi ke-n terkait dengan data komponen ke-n. Mn= Kondisi nyata pada variabel fn terhitung. Mt= Batas maksimum pada variabel fn tersebut. Daya Dukung Efektif / Effective Carrying Capacity (ECC) adalah Jumlah kunjungan maksimum dimana objek tetap lestari pada tingkat manajemen yang tersedia. Kapasitas manajemen merupakan penjumlahan dari semua kondisi pada kawasan perlindungan yang dapat difungsikan secara objektif dan sesuai dengan tujuan dari pengelolaan kawasan. Parameter terakhir ini didekati melalui kapasitas petugas pengelola pada area wisata, dengan menggunakan rumus (Siswantoro, 2012) : 𝐸𝐶𝐶 = 𝑅𝐶𝐶 × 𝑀𝐶 Keterangan : ECC = Daya dukung efektif. RCC = Daya dukung rill. MC = Kapasitas manajemen area. Pengukuran MC melibatkan faktor yang terkait dengan kebijakan manajemen seperti pendataan koleksi tumbuhan. Dalam penelitian ini MC dihitung dengan rumus sebagai berikut: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 MC= × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik Persepsi wisatawan terhadap fasilitas di Taman Wisata Alam Gunung Pancar dilakikan dengan caraL: 1. Tabulasi, yaitu pengelompokkan data untuk mempermudah proses analisis. 2. Skala Likert, Dikemukakan Sugiyono (2014), bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Kriteria pemberian skor untuk alternatf jawaban untuk setiap item sebagai berikut: a. Skor 1 untuk jawaban sangat kurang (SK), b. Skor 2 untuk jawaban kurang (K), c. Skor 3 untuk jawaban cukup (C), d. Skor 4 untuk jawaban memadai (M), dan e. Skor 5 untuk jawaban sangat memadai (SM). 3. One score one indicator, yakni satu nilai untuk satu pertanyaan. 4. Menghitung nilai kumulatif, yakni penghitungan nilai persepsi secara keseluruhan. Jawaban dari skala likert akan dicari rata-rata jawaban responden. Penentuan nilai rata-rata menggunakan interval kelas. Dalam penelitian ini, peneliti menentukanbanyaknya interval kelas sebanyak 5 kelas (Sugiyono, 2007). Rumus panjang kelas interval adalah: =



Nilai Tertinggi−Nilai Terendah Banyak interval kelas



HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui karakteristik pengunjung maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada pengunjung Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebagai responden. Jumlah responden untuk pengunjung ditentukan berdasarkan rata-rata jumlah pengunjung Taman Wisata Alam Gunung Pancar yang dihitung menggunakan rumus Slovin dalam Nugraha (2000), yaitu : 𝑁 𝑛 = 1+𝑛𝑒 2 40842 𝑛= = 99,75 = 100 1 + 40842 𝑥 0,12



Tabel 1 Jumlah pengunjung Taman Wisata Alam Gunung Pancar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12



Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Jumlah total Rata-rata per hari



2017 4.325 3.875 2.405 3.720 3.140 1.389 2.316 4.487 3.180 4.467 3.429 3.725 40.458



2018 2.122 1.566 3.159 4.091 3.321 1.449 3.577 3.439 1.427 5.214 3.570 4.015 40.842 81.300 423



Menurut data yang diperoleh dari pengelola TWA Pancar, jumlah kunjungan rata-rata pada tahun 2018 terhadap lokasi wisata tersebut adalah sebesar 40.842 orang. Berdasarkan rumus tersebut didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan batas kesalahan sebesar 10%. Pengunjung yang datang berkelompok atau rombongan dipilih beberapa orang sebagai wakil kelompoknya. Tabel 2 Karakteristik Pengunjung No.



Data Pribadi



1. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia a. 17-25 tahun b. 26-35 tahun c. 36-45 tahun 3. Asal Daerah a. Dalam b. Kota Luar Kota 4. Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. Perguruan Tinggi 5. Pendapatan a. < Rp 500 000 b. Rp 500 000- Rp 1 000 000 c. Rp 1 000 000- Rp 2 000 000 d. Rp 2 000 000- Rp 3 000 000 e. > Rp 3 000 000 6. Informasi Mengenai Tempat Wisata



Presentase (%) 47 53 9 30 61 53 47 0 2 40 58 5 7 6 27 55



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik No.



Data Pribadi



a. Teman/Keluarga b. Internet/Sosial Media c. Koran/Majalah/Surat Kabar 7. Intensitas Kunjungan Wisata a. Pertama kali b. 2 kali c. 3-5 kali d. >5 kali 8. Aktivitas Wisatawan a. Rekreasi/Menikmati keindahan alam b. Berkemah/Camping c. Pemandian air panas d. Lainnya 9. Daya Tarik a. Ciri khas b. Lokasi mudah diakses c. Memiliki panorama yang indah dan sejuk d. adanya objek wisata yang dikunjungi 10. Lama Waktu Kunjungan a. 2-3 jam b. 3-4 jam c. 4-5 jam d. >5 jam 11. Kepuasan Berwisata a. Cukup puas b. Puas c. Sangat puas Sumber: Data olahan Penulis



Presentase (%) 65 27 8



28 43 19 10 54 10 21 15 16 21 47 16



52 24 10 14 51 38 11



Berdasarkan hasil yang ditunjukan pada Tabel 2 yaitu didapatkan 51% wisatawan perempuan dan 49% wisatawan laki-laki. Perbedaan jumlah persentase yang tidak signifikan dapat menunjukkan bahwa kegiatan wisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar tidak mengkhususkan segmentasi berdasarkan jenis kelamin, sehingga kegiatan wisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar dapat menarik minat baik pengunjung perempuan ataupun laki-laki. Mayoritas pengunjung Taman Wisata Alam Gunung Pancar berasal dari kalangan remaja. Domisili wisawatan sebanyak 53% berdomisili di dalam Kabupaten Bogor sedangkan untuk wisatawan yang berdomisili di luar Kabupaten yaitu sebanyak 47%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar Kabupaten Bogor telah turut berpartisipasi secara aktif terhadap industri pariwisata. Latar belakang pendidikan akan berpengaruh terhadap pemahaman pengunjung mengenai ekowisata dan



persepsinya terhadap suatu kawasan wisata. Hasil respon wisatawan terkait penghasilan/pendapatan wisatawan yaitu berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa berwisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar masih terbilang wisata yang ekonomis. Untuk dapat berwisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar membutuhkan biaya sebesar Rp. 5000,- s/d Rp. 7.500,-/orang. Secara umum dapat disimpulkan bahwa wisatawan sudah lebih dari 1 kali berkunjung ke Taman Wisata Alam Gunung Pancar yang artinya wisata alam ini merupakan tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Aktivitas wisatawan sebagian besar yaitu memilih untuk rekreasi/ menikmati keindahan alam yang ada di Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Ketertarikan pengunjung terhadap suatu objek wisata dapat dipengaruhi oleh faktor keunikan yang dimiliki oleh objek wisata tersebut. Pengunjung Taman Wisata Alam Gunung Pancar sebagian besar mengaku tertarik datang karena kawasan Taman Wisata Alam cukup menarik. Berdasarkan hasil kuesioner wisatawan umumnya menghabiskan waktu selama 2-3 jam untuk melakukan aktivitasnya, pengunjung merasa cukup puas dalam berwisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Daya Dukung Fisik (PCC) Daya dukung fisik/physical carrying capacity (PCC) merupakan jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik tercukupi oleh ruang yang disediakan pada waktu tertentu . Untuk menghitung nilai daya dukung fisik Taman Wisata Alam Gunung Pancar diperlukan faktor rotasi (Rf) yang didapatkan dari lama jam operasional dibagi dengan lama durasi kunjungan. Luas area Taman Wisata Alam Gunung Pancar adalah 447,50 ha atau 4.475.000 m 2. Menurut Fandeli & Muhammad (2009) luas area yang dibutuhkan seorang wisatawan untuk berwisata yaitu nilai B. Nilai B ditentukan berdasarkan penelitian dari Douglass (1975) yang menghitung luas area yang dibutuhkan seorang wisatawan untuk tetap memperoleh kepuasan. Berdasarkan rumus daya dukung fisik (Fandeli & Muhammad, 2009) nilai B yang digunakan pada perhitungan nilai daya dukung fisik ini adalah untuk jenis aktivitas wisatawan kategori berpiknik yaitu sebesar 65m2.



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik Perhitungan Daya Dukung Fisik (PCC) : a. Faktor Rotasi = 3,0211 didapat dari Rata-rata durasi kunjungan =(2,5x54)+(3,5x24)+(4,5x9)+(5,5x13)/ 100 = 3,31 jam Sehingga faktor rotasi dapat dihitung sebagai berikut: Rf =



Masa buka Waktu rata−rata per kunjungan 10 3.31



= = 3,0211 b. Luas area Taman Wisata Alam Gunung Pancar = 4.475.000 m2 c. Luas area yang dibutuhkan pengunujung = 65m2 (Fandeli & Muhammad, 2009). Daya dukung fisik Taman Wisata Alam Gunung Pancar dihitung dengan rumus (Fandeli & Muhammad, 2009): 1 PCC = A × × Rf 𝐵



PCC



1



= 4.475.000 × × 3,0211 65 = 207.991 pengunjung per hari Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai daya dukung fisik (PCC) sebesar 207.991 pengunjung, maka nilai tersebut merupakan jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat mengunjungi objek wisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar setiap harinya dengan tetap memperoleh kepuasan. Berdasarkan perhitungan PCC ini jika dikaitkan dengan rata-rata jumlah pengunjung harian aktual 2 tahun terakhir yaitu 423 pengunjung per hari, maka masih sangat jauh dibawah nilai daya dukung fisik hasil perhitungan yaitu 207.991 pengunjung per hari. Daya Dukung Riil (RCC) Daya dukung riil /real carrying capacity (RCC) merupakan jumlah pengunjung maksimal yang diperkenankan berkunjung ke area wisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar dengan faktor koreksi (Cf) dari komponen biotik dan komponen abiotik yaitu vegetasi, satwa burung, kelerengan, kepekaan erosi tanah dan curah hujan. Komponen tersebut dipilih sebagai faktor koreksi karena dapat mempengaruhi kelestarian ekosistem di areal wisata yang dikunjungi dan mempengaruhi kepuasan pengunjung. Komponen tersebut merupakan faktor pembatas terhadap keberlangsungan interaksi antara wisatawan



dan ekosistem di area wisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Keragaman tumbuhan menjadi salah satu faktor koreksi karena yang menjadi koleksi di kebun raya adalah keanekaragaman tumbuhan yang berasal dari luar habitatnya. Perhitungan faktor koreksi keberagaman flora di Kebun Raya Cibodas menggunakan persamaan simpson: I-DS = 1 – Maka berdasarkan persamaan simpson, dapat dibuat tabel nilai/ indeks keragaman flora Kebun Raya Cibodas yang dapat dilihat pada tabel 3. Berdasarkan hasil perhitungan nilai Indeks Diversitas Simspon untuk diversitas vegetasi di Taman Wisata Alam Gunung Pancar adalah sebesar 0,8517 ditetapkan sebagai Mvegetasi dan Mt adalah 1 maka nilai Cf1 adalah 0,1483. Berdasarkan Indeks Diversitas Simpson termasuk dalam kategori dominasi tinggi. Suatu komunitas dikatakan mempunyai dominasi tinggi maka keanekaragamannya rendah karena terdapat spesies yang mendominasi di area tersebut. Keberadaan satwa burung di Taman Wisata Alam Gunung Pancar memiliki hubungan adanya saling ketergantungan antara tumbuhan dengan satwa burung, misalnya dalam penyerbukan, penyediaan makanan, perlindungan dan lain-lain. Berdasarkan tabel 4, hasil perhitungan nilai Indeks Diversitas Simspon untuk diversitas vegetasi di Taman Wisata Alam Gunung Pancar adalah sebesar 0,7072 ditetapkan sebagai Msatwaburung dan Mt adalah 1 maka nilai Cf2 adalah 0,2928. Kelerengan turut mempengaruhi jumlah pengunjung yang diperkenankan ke area wisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Faktor kelerengan diketahui berdasarkan klasifikasi kelas kelerengan. Kelas kelerengan pada Taman Wisata Alam Gunung Pancar mengacu pada klasifikasi kelas kelerengan menurut SK Menteri Pertanian No.837/Kpts/UM/11/1980. Berdasarkan pengamatan lapangan, kelerengan area wisata yang dikunjungi dan dilewati oleh pengunjung dapat dikelompokkan dalam 10 trek. Trek-trek tersebut merupakan area yang aktif dilewati oleh pengunjung. Sepuluh jalan trek wisata tersebut antara lain: Blok Beurih, Blok Gemblung, Blok Asia, Blok Leuwigong, Blok Cilaya, Blok Pasir Astana, Blok Cibimbim, Blok Tegal Luhur, Blok Batu Karun dan Blok Batu Uang.



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik Berdasarkan tabel 5, penilaian Mkelerengan dan nilai maksimum Mt adalah dilakukan dengan menggunakan sistem 100 sehingga diperoleh faktor koreksi Cf3 skoring pada kriteria kelas lereng. Untuk adalah 0,22. faktor koreksi kelerengan Cf3 diperoleh 78 dengan hasil agak curam dan curam. Skor nilai tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai nilai Tabel 3 Indeks Diversitas Simpson untuk vegetasi di Taman Wisata Alam Gunung Pancar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Spesies Ficus variegate Artocarpus elasticus Altingia exelsa Achima walichii Pterospermum javanicum Stelechocarpus burahol Macaranga tanarius Barringtonia spicata Pinus merkusii



ni 2450 2500 5000 5000 2000 2000 1500 1500 7100 29050



ni(ni-1) 6000050 6247500 24995000 24995000 3998000 3998000 2248500 2248500 50402900 125133450



n



n(n-1)



‫ג‬



IDS



29050



843873450



0,1483



0,8517



Sumber: Data olahan Penulis



Tabel 4 Indeks Diversitas Simpson untuk satwa burung di Taman Wisata Alam Gunung Pancar No 1 2 3 4 5



ni



ni(ni-1)



n



n(n-1)



‫ג‬



IDS



2 10 22 35 47 116



2 90 462 1190 2162 3906



116



13340



0,2928



0,7072



Spesies Spilopelia chinensis Sturnidae Pycnonotus aurigaster Estrildidae Passeridae



Sumber: Data olahan Penulis



Tabel 5 Penilaian indeks kelerengan area wisata No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Trek Blok Beurih Blok Gemblung Blok Asiah Blok Leuwigong Blok Cilaya Blok Pasir Astana Blok Cibimbim Blok Tegal Luhur Blok Batu Karun Blok Batu Uang



Estimasi Curam Curam Sangat Curam Curam Curam Curam Landai Sangat Curam Curam Agak Curam Rata-Rata



Nilai 80 80 100 80 80 80 40 100 80 60 78



Keterangan Kriteria Penilaian Datar = 20 Landai = 40 Agak Curam = 60 Curam = 80 Sangat Curam = 100



Agak Curam dan Curam



Sumber: Data olahan Penulis



Dalam pengukuran kapasitas daya dukung, maka faktor kepekaan tanah terhadap erosi dapat dijadikan sebagai faktor pembatas pengunjung. Variabel yang dipertimbangkan adalah jenis tanah. Jenis tanah di Taman Wisata Alam Gunung Pancar yaitu podsolik merah kuning. Tanah podsolik merah kuning adalah tanah yang terbentuk karena curah hujan yang tinggi dan suhu yang sangat rendah dan juga merupakan jenis tanah mineral tua yang memiliki warna kekuningan



atau kemerahan. Sesuai indeks kepekaan jenis tanah terhadap erosi, klasifikasi jenis tanah di Taman Wisata Alam Gunung Pancar termasuk peka dengan nilai 60 ditetapkan sebagai Merosivitas dan nilai Mt adalah sebesar 75 sehingga diperoleh nilai faktor koreksi untuk erosivitas Cf4 0,2. Curah hujan dapat menjadi faktor pembatas terhadap pengunjung. Pembagian bulan basah dan bulan kering berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson yaitu bulan



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik kering adalah bulan dengan curah hujan 100 mm. Berdasarkan tabel 6, jumlah bulan basah dan bulan kering digunakan untk mengitung indeks curah hujan yaitu 4 bulan kering dan 44 bulan basah. Sehingga diperoleh hasil indeks curah hujan



sebesar 0,1. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar termasuk kedalam tipe iklim A (sangat basah) yang kemudian di tetapkan sebagai Mhujan dan Mt adalah 7 sehingga faktor koreksi curah hujan diperoleh hasil Cf5 sebesar 0,98.



Tabel 6 Data curah hujan 2015-2018 Taman Wisata Alam Gunung Pancar Tahun



Bulan



2015 Januari 343 358 Februari Maret 485 April 351 Mei 142 Juni 42 Juli 5 Agustus 113 September 29 Oktober 44 November 604 Desember 532 Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Bogor



2016 414 648 927 527 246 160 413 161 345 353 445 216



2017 319 479 355 459 281 405 205 131 140 386 488 292



2018 316 832 323 397 238 189 8 27 199 355 451 320



Tabel 7 Indeks nilai Q Tahun Bulan kering Bulan lembab Bulan basah



2015 4 0 8



2016 0 0 12 Indeks Nilai Q



2017 0 0 12



2018 0 0 12



Jumlah 4 0 44 0,1



Sumber: Data olahan Penulis



Berdasarkan penilaian yang dukung riil Taman Wisata Alam Gunung dilakukan terhadap komponen biotik dan Pancar. Berikut perhitungan dari masingabiotik maka didapatkan nilai faktor koreksi masing faktor koreksi : untuk masing-masing komponen. Selanjutnya nilai faktor koreksi digunakan untuk menghitung daya Tabel 8 Nilai faktor koreksi Variabel



Elemen



Biotik



Vegetasi (Indeks Diversitas Simpson) Satwa (Densitas Jenis, Indeks Diversitas Simpson) Abiotik Kelerengan (Indeks Kelerengan) Kepekaan Tanah Curah Hujan (Indeks Nilai Q) Sumber: Data olahan Penulis



a. Vegetasi (Cf1) 𝑀𝑣𝑒𝑔𝑒𝑡𝑎𝑠𝑖 Cf1 = 1 — =1— 𝑀𝑡 0,1483



0,8517 1



=



Nilai Indeks (x100%) 0,8517



Nilai Faktor Koreksi 0,1483



0,7072



0,2928



0,78 0,60



0,22 0,20 0,98



b. Satwa (Cf2) Cf2 = 1 — 0,2928



𝑀𝑠𝑎𝑡𝑤𝑎 𝑀𝑡



= 1 —



0,7072 1



=



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik c. Kelerengan (Cf3) 𝑀𝑘𝑒𝑙𝑒𝑟𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 78 Cf3 = 1 — =1— = 𝑀𝑡 100 0,22 d. Kepekaan tanah (Cf4) 𝑀𝑒𝑟𝑜𝑠𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 60 Cf4 = 1 — = 1 — = 0,2 𝑀𝑡 75 e. Curah Hujan (Cf5) 𝑀ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 0,1 Cf5 = 1 — = 1 — = 0,98 𝑀𝑡 7 Maka nilai RCC adalah: RCC = PCC × Cf1 × Cf2 × Cf3 × Cf4 × Cf5 RCC = 207.991 × 0,1483 × 0,2928 × 0,22 × 0,2 × 0,98 RCC = 1.947 pengunjung per hari Hasil perhitungan nilai RCC yaitu 1.947 pengunjung perhari menunjukkan jumlah maksimum pengunjung yang dapat mengunjungi Taman Wisata Alam Gunung Pancar dengan mempertimbangkan faktor biosfisik lingkungan. Nilai RCC yang mengaitkan PCC dengan faktor koreksi yang mempengaruhi ruang dan kegiatan pengunjung, jumlah maksimum pengunjung yang dapat ditampung adalah 1.947 pengunjung per hari. Berdasarkan perhitungan RCC ini jika dikaitkan dengan rata-rata jumlah pengunjung harian aktual 2 tahun terakhir yaitu 423 pengunjung per hari, maka masih sangat jauh dibawah nilai daya dukung fisik hasil perhitungan yaitu 1.947 pengunjung per hari. Daya Dukung Efektif (ECC) Pendekatan daya dukung efektif/ effective carrying capacity (ECC) ini memperhitungkan RCC sebagai PCC yang dipengaruhi oleh variabel biofisik yaitu variabel biotik dan variabel abiotik. Kedua variabel tersebut merupakan faktor koreksi dari daya dukung fisik Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Faktor koreksi menjadi faktor pembatas bagi daya dukung efektif Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Daya dukung efektif merupakan jumlah pengunjung maksimal yang dapat ditampung dimana area wisata tetap lestari pada tingkat manajemen yang tersedia. Kapasitas manajemen dibatasi oleh kriteria, yaitu sistem pengelolaan dan jumlah petugas pengelola. Jumlah petugas pengelola di Taman Wisata Alam Gunung Pancar terdapat 60 orang yang terdiri dari polisi hutan sebanyak 5 orang, PNBP 3 orang, WWI 40 orang dan petugas untuk camping ground sebanyak 12 orang. Jumlah petugas di Taman Wisata Alam Gunung Pancar sudah terpenuhi sesuai



kebutuhan. Namun dikarenakan luas area di Taman Wisata Alam Gunung Pancar sangat luas dan terdapat banyak pengunjung pada hari-hari tertentu saat ada acara besar maka pihak pengelola masih membutuhkan pegawai sebanyak 8 orang. Untuk mengetahui nilai ECC diketahui kapasitas manajemen (MC) dan RCC, yaitu sebagai berikut : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 MC= × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 60 = × 100% 68



= 88,2353 % = 0,8823 Setelah nilai MC diketahui, maka nilai ECC Taman Wisata Alam Gunung Pancar adalah : ECC = RCC × MC = 1.947 × 0,8823 = 1.718 pengunjung per hari Hasil perhitungan nilai ECC yaitu 1.718 pengunjung perhari menunjukkan jumlah maksimum pengunjung yang dapat mengunjungi Taman Wisata Alam Gunung Pancar dengan mempertimbangkan kapasitas manajemen pengelola. Maka dengan jumlah petugas pengelola yang ada saat ini sudah cukup mampu melayani jumlah pengunjung yang datang setiap hari, dimana rata-rata jumlah pengunjung saat ini yaitu 423 pengunjung per hari. Berdasarkan hasil penghitungan nilai daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil (RCC) dan daya dukung efektif (ECC) maka diperoleh persamaan PCC > RCC ≥ ECC dengan nilai 207.991 > 1.947 > 1.718. Berdasarkan hasil perhitungan ini, dapat disimpulkan bahwa daya dukung wisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar saat ini, masih dapat menampung wisatawan dengan segala aktivitas wisata yang dilakukan dengan baik. Berdasarkan pada luas wilayah/area wisata, pertimbangan faktor biotik dan abiotik kawasan serta kapasitas manajemennya, Taman Wisata Alam Gunung Pancar dapat menampung wisatawan sebanyak 1.718 wisatawan perhari. Daya Dukung Camping Ground Camping Ground merupakan salah satu fasilitas wisata yang ada di Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Camping Ground adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan yang dilakukan di malam hari. Kegiatan camping umumnya dilaksanakan untuk rekreasi ataupun refreshing untuk



Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik melepaskan dari stress dan penat yang berharisatu tenda dengan tenda lainnya terasa hari bertumpuk. Aktivitas camping ini, nyaman, maka jarak antara keduanya diatur biasanya dilakukan dengan berkelompok, baik sejauh 1 meter. Berdasarkan asumsi tersebut, dari sebuah lembaga, komunitas, sekolah, didapatkan luas untuk mendirikan tenda ataupun teman kerja. kapasitas 5 orang secara nyaman yaitu 3,5 x Taman Wisata Alam Gunung Pancar 3,5 m2. Konsep yang digunakan untuk memiliki empat camping ground yang telah mengetahui daya dukung wisata di Taman dikembagkan oleh perusahaan ada di tiga Wisata Alam Gunung Pancar adalah daya lokasi. Daya dukung fisik wisatawan yang dukung fisik/physical carrying capacity berkemah diasumsikan rata-rata (PCC), daya dukung riil/real carrying menggunakan tenda berkapasitas empat orang capacity (RCC) dan daya dukung dengan ukuran 2,5x2,5 m2. Salah satu aspek efektif/effective carrying capacity (ECC). yang berpengaruh langsung terhadap wisatawan adalah aspek kenyamanan. Agar Tabel 10 Perhitungan Daya Dukung Camping Ground A (m2)



B (m2)



Rf



Camping 10.000 Ground A 2. Camping 10.000 Ground B 3. Camping 10.000 Ground C 4. Camping 10.000 Ground D Sumber : Data olahan penulis



12,25



1



12,25



1



12,25



1



12,25



1



No



1.



Variabel



Dilihat dari hasil perhitungan diatas menandakan objek wisata camping ground Taman Wisata Alam Gunung Pancar saat ini masih dapat menampung wisatawan dengan segala aktivitas wisata dengan baik. Apabila dibandingkan dengan kunjungan aktual objek wisata ini pada 2 tahun terakhir memiliki ratarata kunjungan 423 orang perhari. Jumlah maksimum daya dukung fisik di objek wisata camping ground di Taman Wisata Alam Gunung Pancar yaitu sebesar 4.080 org/hari yang artinya jumlah wisatawan rata-rata yang aktual masih belum melampaui dan masih tergolong aman. Sedangkan untuk untuk daya dukung riil dengan mempertimbangkan faktor koreksi yang mempengaruhi ruang dan kegiatan wisata, hal ini menandakan daya dukung riil di objek wisata camping ground dalam menerima wisatawan sudah melebihi batas. Berdasarkan pada pada luas area dengan mempertibangkan faktor koreksi dan juga kapasitas manajemennya, objek wisata camping ground mampu menampung maksimum