21 0 405 KB
SUBGRAF DAN GRAF KHUSUS Dian Pratama1, Marina Afriyanty2, Ratna Dewi Sari2, Stevanus Trionanda4 1,2,3,4
Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP UMRAH
jejak (trail). Jejak yang semua simpul
1. Walk (Jalan) Walk adalah urutan tak nol W =
awal dan simpul akhirnya berlainan
v0e1v1e2, … e1vi … ekvk, sedemikian
disebut jejak tertutup. Trail u – v
sehingga 1 ≤ I ≤ k, ujung dari e1 adalah
adalah jalan u – v yang semua sisinya
vi-1 dan vi . v0 : simpul awal (simpul
berbeda dan boleh mengulang titik
asal)
(Chartrand dan Lesniak, 1986: 26).
vk : simpul akhir
3. Path (Lintasan)
vi : 1 ≤ I ≤ k adalah simpul internal Panjang
sebuah
jalan
adalah
banyaknya sisi dalam jalan tersebut.
Jika
simpul-simpul
dari
V0e1V1e2V2, … e1V1 … ek … Vk dari jalan w berlainan, maka w disebut
Sebuah jalan (walk) u – v di graf G
lintasan
adalah barisan berhingga (tak kosong)
dinamakan
siklus.
siklus
banyaknya
simpul
n,
W : u = v0, e1, v1, e2, v2, …, en, vn = v
(path).
Lintasan
tertutup dengan
dinotasikan
dengan Cn.
yang berselang seling antara titik dan
Lintasan (path) adalah trayek
sisi antara titik dan sisi, yang dimulai
tanpa rusuk dan simpul berulang.
dari titik u dan diakhiri dengan titik v
Sebagai contoh perhatikan Gambar 15,
sedemikian hingga untuk 0 < i ≤ n,
L = (v1,e1,v2,e6,v3,e4,v4) merupakan
maka ei = vi-1vi adalah sisi di G. v0
sebuah lintasan (path) pada graf G,
disebut titik awal, vn disebut titik akhir,
karena tidak memuat simpul dan rusuk
v1, v2, ..., vn-1 disebut titik internal, dan
berulang.
n
menyatakan
panjang
dari
W
(Chartrand dan Lesniak, 1986:26). 2. Trail (Jejak) Jika semua sisi pada sebuah jalan berlainan, maka jalan tersebut di sebut
Walk : uavfyfvgyhwbv
Penyelesaian:
Trail : wcxdyhwbvgy Path : xcwhyeuav Graf terhubung (connected graph) & graf
tidak
terhubung
a.
Graf terhubung
b.
Graf tidak terhubung karena tidak ada walk dari v5 ke v4
(disconnected
graph)
c.
Graf tidak terhubung karena tidak ada
Suatu graf disebut sebagai graf terhubung
walk dari v2 ke v3. Hati-hati terhadap
apabila
visualisasi
untuk
setiap
pasang
simpul u dan v di
dalam
himpunan V terdapat
lintasan
dari u ke v yang juga harus berarti ada
graf
yang
tampaknya
terhubung, padahal sebenarnya tidak. Perhatikan bahwa graf (c)
berbeda
dengan graf Gambar 27. v1
lintasan dari v ke u.
e1
v2 e2
e4 v 5
Jika tidak, maka G disebut graph takv4
terhubung (disconnected graph)
e3
v3
Teorema 4 Misalkan G adalah suatu graf, Dua titik v dan w dalam G dikatakan terhubung bila dan hanya bila ada walk dari v ke w
Misalkan G adalah graf terhubung. G adalah sirkuit Euler bila dan hanya bila
Graf G dikatakan terhubung bila dan hanya bila setiap 2 titik dalam G
semua titik dalam G mempunyai derajat genap.
terhubung.
Bukti
Graf G dikatakan tidak terhubung bila
Akan dibuktikan implikasi dari kiri ke
dan hanya bila ada 2 titik dalam G yang
kanan
tidak terhubung. Misalkan G adalah graf terhubung yang Contoh 14
merupakan sirkuit Euler.
Manakah di antara graf pada Gambar 26
Ambil sembarang titik v V(G). Karena
yang merupakan graf terhubung?
G adalah sirkuit Euler, maka titik v harus
v
v e 3 e 2e 2 3 1 v v e 4
1
( a
4
v e v v 2e 4e 6 2 e v 4 1 5 v e3 v 3 1 ( 5 b
v
e e
v
( c
(paling
sedikit
sekali)
dalam
perjalanan kelilingnya. Ini berarti ada garis v
v
dilalui
(sebutlah e1) dari titik lain (misalkan w)
Pada masalah 7 jembatan Konigsberg yang
yang menuju ke v dalam perjalanannya.
dinyatakan dalam graf pada Gambar 24,
G merupakan sirkuit Euler, sehingga perjalanan tidak boleh berhenti pada v. Jadi,
setelah
perjalanan
sampai
harus
pada
titik
dilanjutkan
v,
dengan
mengunjungi titik lain (misalnkan titik x).
Titik A, B, C dan D mempunyai derajat ganjil
sehingga
menurut
kontraposisi
terorema 4, berarti grafnya bukanlah sirkuit Euler. Subgraf
Dalam mengunjungi titik x, perjalanan
Bondy & Murty, (1976) menyatakan
harus melalui garis e2 e1. (jikalau titik v
bahwa suatu graf H dikatakan subgraf dari
adalah titik awal perjalanan, berarti titik x
graf G apabila setiap anggota dari H
adalah titik pertama yang dikunjungi
merupakan bagian dari graf G (H C G).
dalam perjalanan tersebut). Hal ini dilihat
Dengan ketentuan harus memenuhi syarat:
pada Gambar 28.
1. simpulnya H merupakan bagian dari simpul di G, V(H) C V(G); dan
Jadi, setiap ada garis ei yang menuju titik v dalam
perjalanannya,
garis
yang
2. sisi dari H merupakan bagian dari sisi di G, E(H) C E(G).
berhubungan dengan v harus muncul berpasangan (masuk ke v dan keluar dari v).
Akibatnya,
derajat
v
merupakan
kelipatan 2, atau derajat v adalah genap. x e2 w
Ketika H C G tetapi H ≠ G, maka H disebut subgraf tepat atau proper subgraph dari G yang disimbolkan H C G. Ketika subgraf H C G dimana V(H) = V(G) maka graf H disebut subgraf rentang atau spanning subgraph dari graf G.
e1
Subgraf didapatkan dengan cara
v
Karena v adalah titik sembarang dalam G
menghapus beberapa simpul (vertices) dan
maka berarti bahwa setiap titik dalam G
sisi (edges) yang terhubung dengan titik
mempunyai derajat genap.
tersebut dan dapat juga didapatkan dengan
Kontraposisi teorema 4 adalah:
cara menghapus beberapa loop dari sebuah graf tanpa menghilangkan simpulnya hal ini
“Jika ada titik dalam G yang berderajat
akan
ganjil, maka G bukanlah sirkuit Euler”.
spanning subgraph.
Kenyataan digunakan untuk menyelidiki
Contoh:
graf yang bukan sirkuit Euler.
membuat
subgraf
rentang
atau
simpul lainnya pada graf tersebut. Notasinya (Kn), dengan n adalah banyaknya simpul. Banyaknya sisi
n pada (Kn) adalah . 2 Graf G
Subgraf Rentang dari G
3.
Graf G dikatakan graf teratur dalam derajat p jika semua simpul pada graf G berderajat P. Graf lengkap disebut graf teratur, dengan jumlah sisi pada graf tersebut dalam derajat p adalah
np . 2
Subgraf H (G – V(3)) 4.
Graf
lingkaran
(cycles)
memiliki
jumlah simpul yang berderajar 2. 5.
Graf roda (wheels) diperoleh dengan menambahkan 1 buah simpul pada graf lingkaran, dan menghubungkan
Subgraf H (G – E(1-2,2-3, 3-4))
simpul baru tersebut dengan semua simpul pada graf tersebut. 6.
GRAF KHUSUS
Suatu graf G disebut graf bipartit jika himpunan simpulnya dapat dipisah
Suatu graf disebut graf khusus karena graf
menjadi dua partisi V1 dan V2,
tersebut memiliki ciri-ciri tertentu yang
sedemikian sehingga tiap sisi di G
mudah dikenali (Prof. Hasmawati, M.Si,
menghubungkan sebuah simpul di V1
2015). Beberapa jenis graf khusus adalah
ke sebuah simpul di V2. Notasinya
sebagai berikut:
G(V1,V2).
1.
Graf nol, yaitu graf yang himpunan
Apabila setiap simpul di V1 berajasen
sisinya merupakan himpunan kosong.
dengan semua simpul di V2, maka
Notasinya (Nn), yang dalam hal ini n
G(V1,V2)
adalah jumlah simpul.
lengkap, ditulis sebagai Kr,s dimana
Graf G disebut graf lengkap jika tiap
r V1 dan s V2 .
2.
simpulnya
ajasen
dengan
semua
disebut
graf
bipartit
7.
Jika G adalah graf sederhana, kita dapat membuat komplemen dari G dengan mengambil himpunan simpul pada G dan menghubungkan 2 simpul dengan sebuah sisi jika mereka tidak dihubungkan dalam G.
8.
Sebuah graf G isomorfik dengan Graf H jika terdapat pemetaan satu-satu f demikian sehingga f menjadi ajasensi.
DAFTAR PUSTAKA Bondy, J. A., & Murty, U. S. R. (1976). Graph Theory With Applications. New York: Elseiver Science Publishing co., inc. http://elearning.amikom.ac.id/index.php/d ownload/materi/999104-SI03811/2010/01/20100106_Graf_Kul.pdf /d6baf65e0b240ce177cf70da146c8d c8 https://docs.google.com/viewer?docex=1& url=http://etheses.uinmalang.ac.id/6393/1/04510046.pdf Prof. Hasmawati, M.Si. (2015). Bahan Ajar Teori Graf. Universitas Hasanuddin. Diambi ldari http://repostory.unhas.ac.id/bitstream /handle/123456789/17074/BAHAN %20AJAR-4-apload%20Repostoryjanuari%202016.pdf?sequence=1