25 0 1 MB
Representasi Graf dalam Matriks
Matriks dapat digunakan untuk menyatakan suatu Graf. Hal itu sangat membant untuk membuat program computer yang berhubungan dengan Graf. Dengan menyatakan sebagai suatu matriks, maka perhitunga-perhitungan yang diperlukan dapat dilakukan dengan mudah. Kesulitan utama merepresentasikan graph dalam suatu matriks adalah keterbatasan matriks untuk mencakup semua informasi yang ada dalam graf. Akibatnya, ada bermacam-macam matriks untuk menyatakan suatu graf tertentu. Tiap-tiap matriks tersebut memiliki keuntungan berbeda beda saat menyaring informasi yang dibutuhkan pada graf. Sehingga ada beberapa jenis matriks yang sering dipakai untuk merepresentasikan graf.1
A. Representasi Graf Tak Berarah dalam Matriks 1. Matriks Ketetanggaan (Adjacency Matriks) Matriks ketetanggaan digunakan untuk menyatakan
graf
dengan
cara
menyatakannya dalam jumlah sisi yang menghubungkan simpul-simpulnya. Jumlah baris maupun kolom matriks sama dengan jumlah simpul dalam graf. Matriks A = (aij) merupakan matriks ketetanggaandalam graf dengan n, jika ada n ruas yang menghubungkan ( ππ, ππ ) aij
1, jika ada ruas yang menghubungkan ( ππ, ππ ) 0, jika tidak ada ruas yang menghubungkan ( ππ, ππ )
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan matriks ketetanggaan adalah: a) Matriks ketetanggaan merupakan matriks simetri, yang artinya πππ = πππ b) Diagonal utama dari matriks ketetanggaan adalah 0, kecuali jika graf tersebut mempunyai gelang. Gelang pada suatu simpul mempunyai elemen 1 pada matriksnya.
1Jong Jek Siang, Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer, (Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2009), hlm. 263
1
c) Suatu graf tidak terhubung yang terdiri dari n komponen jika dan hanya jika matriksnya ketetanggaannya berbentuk
A1 0 β¦ 0
0 A2 β¦ 0
β¦ β¦
0 0 β¦ An
β¦
d) Dengan 0 adalah matriks yang semua elemennya = 0 dan Ai adalah matriks yang merupakan matriks ketetanggaan komponen ke-I dari graf. e) Derajat simpul Vi adalah jumlah semua komponen matriks baris/kolom ke-I, dirumuskan: π
π
π(ππ) = β πππ = β πππ π=1
π=1
Derajat graf G adalah jumlah semua komponen matriks, dirumuskan: π
π
π(πΊ) = β β πππ π=1 π=1
f) Graf G adalah graf biparti jika dan hanya jika matriks ketetanggaannya berbentuk: O 1n
1m O
Dengan: O = matriks yang semua elemennya = 0 1m = matriks berukuran m Γ n yang semua elemennya = 1 1n = matriks berukuran n Γ m yang semua elemennya adalah = 1 g) Graf G adalah graf lengkap jika dan hanya jika semua elemen dalam diagonal utama = 0 dan semua elemen di luar diagonal utama = 1 h) Simpul terpencil dapat dideteksi jika ada baris yang semua elemennya bermilai 0.2
2
Danny Manongga, Yessica Nataliani, Matematika Diskrit, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 169-170
2
Contoh : 1) Nyatakan graf di bawah ini kedalam matriks ketetanggaan ! dan tentukan derajat tiap simpulnya ! 1
2
3
4 Gambar (1.1) Contoh 1 Graf Tak Berarah ke Matriks Ketetanggaan
Penyelesain : 1
2
3
4
1
0
1
1
0
2
1
0
1
1
3
1
1
0
1
4
0
1
1
0
Derajat tiap simpulnya adalah : Derajat simpul 1 yaitu (0 + 1 + 1 + 0 = 2 ) Derajat simpul 2 yaitu ( 1 + 0 + 1 + 1 = 3 ) Derajat simpul 3 yaitu ( 1 + 1 + 0 + 1 = 3 ) Derajat simpul 4 yaitu ( 0 + 1 + 1 + 0 = 2 )
3
2) Nyatakan graf di bawah ini kedalam matriks ketetanggaan ! dan tentukan derajat tiap simpulnya !
1
2
3
4 Gambar (1.2) Contoh 2 Graf Tak Berarah ke Matriks Ketetanggaan
Penyelesaian : 1
2
3
4
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
1
1
1
1
4
1
1
1
1
Derajat tiap simpulnya adalah : Derajat simpul 1 yaitu ( 1 + 1 + 1 + 1 = 4) Derajat simpul 2 yaitu ( 1 + 1 + 1 + 1 = 4) Derajat simpul 3 yaitu ( 1 + 1 + 1 + 1 = 4) Derajat simpul 4 yaitu ( 1 + 1 + 1 + 1 = 4)
4
3) Nyatakan matriks di bawah ini kedalam bentuk graf ketetanggaan !
1
2
3
4
5
1
0
1
1
0
0
2
1
0
1
0
0
3
1
1
0
1
0
4
0
0
1
0
0
5
0
0
0
0
0
Penyelesaian : 1 5
3
4
2 Gambar (1.3) Penyelesaian Contoh 3 Graf Tak berarah Ketetanggaan
2. Matriks Insiden (Incidence Matrix)/Matriks Binner Matriks insiden adalah matriks berukuran n Γ m yang memuat hubungan antara semua simpul dengan semua sisi pada graf G3bilangan 0 atau 1 saja. Matriks binner kadang-kadang disebut matriks (0-1) atau matriks insidensi.4 Nama matriks binner diambil dari sifat matriks yang hanya berisiMatriks A = (πππ ) merupakan matriks insiden dalam graf dengan:
Jr 1, jika simpul Vi berhubungan dengan ruas ej
Aij
Jr 0, jika simpul Vi tidak berhubungan dengan ruas ej
3Ibid., 4
hlm. 169 Jong Jek Siang, Loc.Cit.,hlm. 263
5
Ada beberapa hal yang bisa dicatat sehubungan dengan penggunaan matriks biner untuk menyatakan suatu graf: a) Matriks biner dapat dipakai untuk menyatakan graf secara tepat. Ada korespondensi satu-satu antara graf G dan matriks biner A yang sesuai. b) setiap garis berhubungan dengan 2 titik ( karena G tidak memiliki loop). Untuk itu dalam matriks binernya setiap kolom memiliki tepat 2 buah elemen 1, dan sisanya adalah elemen 0. c) Jumlah elemen pada baris ke-i adalah derajat titik vi, sedangkan derajat total graf G adalah jumlah semua elemen dalam matriks binernya. d) Jika semua elemen pada baris ke-i adalah 0, maka titik vi, merupakan titik terasing. e) Dua kolom yang semua elemennya sama menyatakan garis yang parallel. 5
Contoh : 1) Nyatakan gambar diatas dengan matriks biner yang sesuai! π£6 π£3
π7
π2
π8 π3
π£2
π£4 π4
π1
π5 π6
π£1
π£5
Gambar (2.1). Contoh 1 Graf Tak Berarah ke Matriks Biner
5Ibid.,
hlm. 272
6
Penyelesaian: Ada 6 titik dan 8 garis dalam graf tersebut, maka matriksnya terdiri dari 6 baris dan 8 kolom. Matriksnya adalah sebagai berikut:
A=
e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
e8
v1
1
0
0
0
0
1
0
0
v2
1
1
1
1
0
0
0
0
v3
0
1
0
0
0
0
0
0
v4
0
0
1
0
1
0
1
1
v5
0
0
0
1
1
1
0
0
v6
0
0
0
0
0
0
1
1
Derajat titik vi adalah jumlah semua elemen pada baris ke-i. 8
π (π£1 ) = β π1π = 1 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 + 0 = 2 π=1
secara analog didapatkan: π(π£2 )= 4; π(π£3 ) = 1; π(π£4 ) = 4π(π£5 ) = 3; π(π£6 ) = 2 Derajat total adalah jumlah semua elemen dalam matriks A= 6
8
6
β β πππ = β π(π£π ) = 2 + 4 + 1 + 4 + 3 + 2 = 16 π=1 π=1
π=1
2) Nyatakan gambar diatas dengan matriks biner yang sesuai!
Gambar (2.2). Contoh 2 Graf Tak Berarah ke Matriks Biner
Penyelesaian : 7
Ada 4simpul dan 7sisi dalam graf tersebut, maka matriksnya terdiri dari 4 baris dan 7kolom. Matriksnya adalah sebagai berikut: e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
v1
1
0
1
1
0
0
0
v2
1
1
0
0
1
0
0
v3
0
1
1
1
0
1
1
v4
0
0
1
0
1
1
1
3. Matriks Hubung (Matriks Koneksi) Matriks koneksi merupakan matriks berukuran n Γ n yang menyatakan ada tidaknya jalur antara simpul I dan j, dimana elemennya dapat dinyatakan sebagai :6
1, jika ada jalur dari vi ke vj aij 0, jika tidak ada jalur dari vi ke vj
Ada beberapa hal yang bisa dicatat dalam representasi graf dengan matriks hubung: a) Loop pada titik vi bersesuaian dengan aij = 1. Graf tidak memiliki loop jika dan hanya jika semua elemen diagonal utamanya = 0. b) Matriks hubung dapat dipakai untuk mendeteksi graf yang tidak terhubung secara mudah. suatu graf tidak terhubung terdiri dari k komponen jika dan hanya jika matriks hubungnya berbentuk :
6
A1
O
β―
O
O
A2
β―
O
β―
β―
O
O
β― β―
Ak
Danny Manongga, Yessica Nataliani, Loc. Cit.,hlm. 172
8
Dengan O adalah matriks yang semua elemennya = 0 dan Ai adalah matriks bujur sangkar yang merupakan merupakan matriks hubung komponen ke-i dari graf. c) Derajat (degree) titik vi adalah jumlah semua komponen matriks baris/kolom ke-i. Elemen diagonal dikali 2
π(π£π ) =βππ=1 πππ = βππ=1 πππ Derajat graf G adalah jumlah semua komponen matriks = βπ βπ πππ d) Graf
G
adalah
graf
bipartite
(Km,n)
O 1n
1m O
jika
dan
hanya
jika
matriks
hubungnyaberbentuk
dengan O = matriks semua elemennya = 0 1m = matriks berukuran π Γ π yang semua elemennya =1 1n = matriks berukuran π Γ π yang semua elemennya = 1 e)
Graf G adalah graf lengkap jika dan hanya jikasemua elemen dalam diagonal utama = 0 dan semua elemen diluar diagonal utama =1 7
Contoh : 1) Nyatakan graf di bawah ini ke dalam matriks hubung.! v1
e1
v2
e5 e4
e2 e6
v4
e3
v3
Gambar (3.1). Contoh 1 Graf Tak Berarah ke Matriks Hubung
7
Ibid., hlm. 266-267
9
Penyelesaian: v1
v2
v3
v4
v1
0
1
1
1
v2
1
0
1
1
v3
1
1
0
1
v4
1
1
1
0
2) Nyatakan graf di bawah ini ke dalam matriks hubung.! v1
e1 e2
v4 e3
v2
e4 e5
v5 e6
v3
Gambar (3.2). Contoh 2 Graf Tak Berarah ke Matriks Hubung
Penyelesaian : Untuk mempermudah pemahaman, tiap-tiap baris dan kolom matriks diberi indeks vi yang sesuai dengan titik grafnya. Sel pada perpotongan baris vi dan kolom vj menyatakan banyaknya garis yang menghubungkan Vi dengan Vj.8
8
v1
v2
v3
v4
v5
v1
0
0
0
1
1
v2
0
0
0
1
1
v3
0
0
0
1
1
v4
1
1
1
0
0
v5
1
1
1
0
0
Jong Jek Siang, Loc.Cit.,hlm. 265-266
10
B. Representasi Graf Berarah dalam Matriks
1. Matriks Ketetanggaan (Adjacency Matriks) Matriks adjasensi X dari graf berarah a) Suatu kolom yang seluruh elemennya bernilai 0 menyatakan suatu sumber. b) Suatu baris yang elemennya bernilai 0 menyatakan suatu muara. c) Jika seluruh elemen diagonal utamanya bernilai 0, maka menyatakan tidak terdapat loop dalam graf tersebut. Sebaliknya suatu elemen yang tidak bernilai 0 pada diagonal menyatakan suatu loop.
Contoh : 1.
Ubahlah graf berarah dibawah ini menjadi matriks ketetanggaan! 1
2
3
4
Gambar (4.1) Contoh 1 Graf Berarah ke Matriks Ketetanggaan
Penyelesaian :
1
2
3
4
1
0
1
0
0
2
1
0
1
1
3
1
0
0
0
4
0
1
1
0
11
2. Ubahlah graf berarah dibawah ini menjadi matriks ketetanggaan !
D
A
B
E
C
F
Gambar (4.2) Contoh 2 Graf Berarah ke Matriks Ketetanggaan
Penyelesaian : A B C D E F
A 0 0 0 0 0 0
B 1 0 1 0 0 0
C 1 0 0 0 1 0
D 1 0 0 0 0 0
E 0 1 0 1 0 1
F 0 0 1 1 0 0
2. Matriks Insiden (Incidence Matrix)/Matriks Binner Secara Khusus, jika V(G) ={v1, v2, β¦ vm} dan E(G) = {e1, e2, β¦ en} kita definisikan sebagai matriks Incedence dari G dengan ordo m x n. Matriks Incedence Z dari graf berarah merupakan matriks [zij] dimana :9
1, jika elemen i incedence ke dan orientasi meninggalkan simpul j β1, jika elemen i incedence ke dan orientasi menuju simpul j
Zij
0, jika elemen I incidence ke dan orientasi menuju simpul j
9
https://dokumen.tips/documents/representasi-graf-pada-matrik-568a52ad219c9
12
Contoh : 1) Ubahlah graf berarah dibawah ini kedalam bentuk matriks biner!
e6
v1 e4
V6
e3
e5
V5
v3
v4
e1
3
e7
V2
e2
Gambar (5.1) Contoh 1 Graf Berarah ke Matriks Biner
Penyelesaian : e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
v1
0
0
0
-1
0
1
0
v2
0
0
1
0
1
-1
1
v3
1
0
0
0
0
0
0
v4
-1
1
0
1
-1
0
0
v5
0
-1
-1
0
0
0
0
v6
0
0
0
0
0
0
-1
2) Ubahlah graf berarah dibawah ini ke dalam bentuk matriks biner! e3 e2
e8
e1
e4 e9 e5
e7 e6
Gambar (5.2) Contoh 2 Graf Berarah ke Matriks Biner
13
Penyelesaian : e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
e8
e9
A
1
1
1
0
0
0
0
0
0
B
0
-1
0
1
-1
0
0
0
0
C
-1
0
0
0
1
1
0
0
0
D
0
0
-1
0
0
0
0
1
1
E
0
0
0
-1
0
0
-1
-1
0
F
0
0
0
0
0
-1
1
0
-1
3) Ubahlah graf dibawah ini ke dalam bentuk matriks biner! π£1 π£1 3
π1 π 1
π2 ππ66
π£3
π£2
π5 π5
π3 π3
π£3
π4 π£4 π£4
π£5 π£
5
π4
Gambar (5.3) Contoh 3 Graf Berarah ke Matriks Biner
Penyelesaian:
v1 v2 v3 v4 v5
e1 -1 0 1 0 0
e2 -1 1 0 0 0
e3 0 1 0 0 -1
e4 0 0 0 -1 1
e5 0 0 -1 1 0
e6 0 1 -1 0 0
14
3. Matriks Hubung (Matriks Koneksi)
1, jika ada garis dari titik vi ke titik vj aij 0, jika tidak ada garis dari titik vi ke titik vj
Ada beberapa hal yang bisa dicatat sehubungan dengan penggunaan matriks hubung untuk menyatakan graf berarah: a) Banyaknya garis yang keluar dari titik vi (out degree) bersesuaian dengan banyaknya elemen 1 pada baris ke-i matriks hubungnya. Banyaknya garis yang menuju titik vi (in degree) bersesuaian dengan banyaknya elemen 1 pada kolom ke-i matriks hubungnya. b) Graf tidak memiliki loop jika dan hanya jika semua elemen diagonal utamanya = 0. Loop pada titik vi bersesuaian dengan aij = 1. c) Suatu graf tidak terhubung terdiri k komponen jika dan hanya jika matriks hubungnya berbentuk :
Ai
O
β―
O
O
A2
β―
O
β―
β―
O
O
β― β―
Ak
dengan O adalah matriks yang semua elemennya = 0, dan Ai adalah matriks bujur sangkar yang merupakan matriks hubung komponen ke-i.
15
Contoh : 1) Nyatakan graf di bawah ini ke dalam matiks hubung! v3
π£6v6
3
e7 π£2v2
eπ22
π£4
e3π3
v4
πe88
eπ44
π1e1
πe55
π£1 v 1
π£5v
5
e6
1
Gambar (6.1) Contoh Graf Berarah ke Matriks Hubung
Penyelesaian : Graf tersebut terdiri dari 6 titik (v1 ... v6)10
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V1
0
1
0
0
0
0
V2
0
0
0
1
1
0
V3
0
1
0
0
0
0
V4
0
0
0
0
1
1
V5
1
0
0
0
0
0
V6
0
0
0
1
1
0
10https://tikstkip.files.wordpress.com
16
2) Nyatakan graf di bawah ini ke dalam matiks hubung! π£1 π2
π1 π£5
π£2
π5
π4 π3
π6
π£3
π£4
v
Gambar (6.2) Contoh Graf Berarah ke Matriks Hubung
Penyelesaian :
v1
v2
v3
v4
v5
v1
0
1
0
0
0
v2
0
0
0
1
0
v3
0
1
0
0
1
v4
0
0
0
0
1
v5
1
0
0
0
0
17
SOAL LATIHAN
1. Gambarkanlah graph ketetanggaan tak berarah yang dipaparkan melalui matriks di bawah ini!
A B C D E
2.
A
B
C
D
E
0 1 0 0 1
1 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
Gambarlah graph tak berarah yang dipaparkan oleh matriks dibawah ini! e1
e2
e3
e4
e5
e6
A
1
1
0
0
0
0
B
1
0
1
0
0
0
C
0
0
1
1
1
1
D
0
1
0
1
0
0
E
0
0
0
0
1
1
3. Nyatakan graf dibawah ini ke dalam matriks hubung! π£π£32 π£π£12 π4 π3
π1
π5 π5
π1
π3 π£1
π2 π2
π£4 π£3 18
4. Nyatakan graf dibawah ini ke dalam matriks hubung! π£6 π1
π3
π£3π£2
π£4 π6
π£4
ππ23
π£π£11
π87
π5 3
ππ45
π7
π£3 π2
π9 π8 π1
π£5 π£5 4
π12 π£2
π£6 π£1
π6 π£3 π£7 π£7 π£2
5. Tentukan matriks biner dari graph pada gambar dibawah ini!
6. Gambarkan graph yang matriks adjacency tak berarah dibawah iniβ¦
A=
0 1 1 1 0
1 0 0 1 0
1 0 0 1 1
1 1 1 0 1
0 0 1 1 0
19
7. Gambarkanlah graph ketetanggan berarah dari mariks di bawah ini!
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
8. Gambarkanlah graph hubung berarah dari matriks di bawah ini!
v1 v2 v3 v4
v1 0 0 0 0
v2 1 0 0 0
v3 1 1 0 0
v4 1 1 1 0
9. Sebutkan simpul yang terkandung dalam graph hubung pada gambar! V2
V1
π4
V3
π3
π5 V4 π2
10. Buatlah matriks biner dari graph dibawah ini! 1
2
3
4
20