9 0 419 KB
BIODIVERSITY AND COVERED CORAL REEF IN MENJANGAN ISLAND AT BALI BARAT NATIONAL PARK Hanum Isfaeni*, Anissa Nursayyida, Helga Zulia Dini, Maya Sulistyaningsih, Noor Andryan Ilsan, Tri Wahyuni Departement of Biology, Faculty of Mathematic and Natural Science State University of Jakarta, Jl. Pemuda 10, Rawamangun, Jakarta 13220. Phone/Fax : (021) 4894909 *e-mail : [email protected]
Abstract This research was held on 1-2 Mei in Menjangan Island, Bali Barat National Park. The purpose from this research to knows diversity and broad cover area of coral reef in Menjangan Island, Bali Barat National Park. This research using descriptive method with line transect data intake technique, making 10 plot which is 100 metre along each plot. Measuring of transect intake alongside the quay I Menjangan Island. Based on research, from 10 plot, the broad cover area in Menjangan Island is 28,74% with diversity index is 1,36. This rate is belong to low category. Its because of parameter physical condition like pH, temperature, DO (Dissolve Oxygen), and another parameter like sedimentation which influence by mangrove in alongside of beach. Key word : reef coral, diversity, broad cover. Menjangan Island, line intrasect
1
Keanekaragaman dan Luas Tutupan Terumbu Karang di PulauMenjangan, Taman Nasional Bali Barat Hanum Isfaeni*, Anissa Nursayyida, Helga Zulia Dini, Maya Sulistyaningsih, Noor Andryan Ilsan, Tri Wahyuni Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda 10, Rawamangun, Jakarta 13220. Telp/Fax : (021) 4894909 *email : [email protected] Abstrak Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-2 Mei 2011 di Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan luas tutupan terumbu karang di Pulau Menjangan Taman Nasional Bali Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data menggunakan metode line transect. Data diambil dengan membuat transek sebanyak 10 transect dengan panjang 100 meter tiap transect. Pengukuran transect diambil disekitar dermaga I Pulau Menjangan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data luas tutupan karang di Pulau Menjangan sebesar 28,74% dengan indeks keanekaragaman sebesar 1,36 yang termasuk katagori rendah. Hal ini dipengaruhi oleh parameter kondisi fisik yang diukur diantaranya pH, suhu, DO (Dissolved Oxygen), dan parameter tambahan yaitu besarnya sedimentasi yang dipengaruhi oleh keberadaaan mangrove di tepian pantai. Kata kunci : Terumbu karang, keanekaragaman, luas tutupan, Pulau Menjangan, Line transect
2
A.
PENDAHULUAN
terutama
di
pulau
Menjangan.
Pulau
Terumbu karang memiliki peranan
Menjangan memiliki keindahan bawah laut
sebagai sumber makanan, habitat biota- biota
yang menarik perhatian wisatawan bahari. Hal
laut yang bernilai ekonomis tinggi. Nilai
ini sangat berdampak pada kondisi terumbu
estetika yang dapat dimanfaatkan sebagai
karang terutama dari segi keanekaragaman
kawasan pariwisata dan memiliki cadangan
dan kelimpahan yang mengalami penurunan.
sumber plasma yang tinggi. Selain itu juga
Keanekaragaman
didefinisikan
dapat berperan dalam menyediakan pasir
sebagai variabilitas makluk hidup dari semua
untuk
penghalang
sumber termasuk di antaranya ekosistem
terjangan ombak dan erosi pantai. Menurut
daratan ,lautan dan ekosistem perairan lain,
Sawyer (1992) dalam Dahuri (2003) bahwa
serta
terumbu
merupakan bagian dari keanekaragamannya.
pantai,
dan
karang
sebagai
diidentifikasi
sebagai
kompleks-kompleks
Keanekaragaman
yang tinggi karena memiliki keanekaragaman
bervariasi berdasarkan lokasi. Bringgs dalam
biologis
Norse (1993)
tinggi,
keindahan,
dan
menyediakan cadangan plasma nutfah.
laut
sangat
menyatakan bahwa variasi
keanekaragaman
Saat ini, beberapa permasalahan
di
yang
sumberdaya yang memiliki nilai konservasi yang
spesies
ekologis
spesies
ditentukan
oleh
gradien geografi. Gradien geografi di tentukan
telah timbul di ekositem terumbu karang
oleh posisi geografis dan posisi perairan.
Faktor ekosistem terumbu karang dapat
Tutupan karang adalah penempatan
disebabkan 2 faktor , yaitu karena faktor alam
permukaan terumbu yang ditutupi oleh karang
dan ulah manusia (antrophogenik). Faktor
batu yang hidup yang terbentuk dari spongia,
alam berupa perubahan faktor fisika dan kimia
alga atau organisme lain. batu karang yang
lingkungan dari faktor biologi. Kerusakan
membentuk
terumbu karang karena ulah manusia dapat
contributor utama pembentuk terumbu karang
terjadi melalui aktifitas, seperti kegiatan
yang dapat di gunakan sebagai habitat untuk
pengambilan
banyak organisme (Alustco, Syarviddint,
dengan
karang,
menggunakan
penangkapan bom,
ikan
karang
merupakan
2009)
kegiatan
pariwisata yang pasti akan menimbulkan
terumbu
B.
METODOLOGI PENELITIAN
limbah baik limbah padat maupun limbah
Penelitian ini dilakukan di Perairan
cair, serta berbagai kegiatan pembangunan
Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali
yang dilakukan di sekitar pantai (Dahuri,
Barat.
2001).
menggunakan metode deskriptif.
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
Hasil penelitian Soemodinoto (2003) menunjukkan informasi kunjungan wisatawan
1.
Alat dan bahan penelitian
dari tahun 1989-2004 di Kawasan Taman Nasional
Bali Barat. Informasi
tersebut
menunjukkan peningkatan wisatawan bahari,
3
Peralatan
yang
dibutuhkan
dalm
penelitian ini adalah rol meter, snorkel, google, fin, buku identifikasi karang, DO meter, pH meter, patok besi. 2.
Cara kerja Cara kerja yang dilakukan adalah
pertama menentukan titik awal transek, kemudian menarik garis lurus dari area yang ditemui karang
hidup sepanjang 100 m
dengan rol meter, Mengidentifikasi jenis
Gambar 2: Luas tutupan berdasarkan tipe pertumbuhan karang
karang hidup yang berada di bawah rol meter,
Berdasarkan penelitian yang telah
Melakukan transek yang lain sebanyak 10
dilakukan, didapatkan persen tutupan terumbu
transek dengan jarak antar tansek 10 m.
karang hidup yang berbeda-beda pada setiap plot, didapatkan tujuh bentuk pertumbuhan
C.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN NO
karang yaitu Coral Branching (CB), Soft
Tipe pertumbuhan
Persentase
Coral (SC), Coral Massive (CM), Coral
karang
luas tutupan
Foliose (CF), Coral encrusting (CE), Coral
karang
Submassive (CS) dan Coral Mushroom (CMR).
1
Cora branching (CB)
18.46%
2
Soft Coral (SC)
7.37%
3
Coral Massive (CM)
5.27%
karang hidup tertinggi yaitu 21,41%. Hasil
4
Coral Enchrusting
1.93%
pengukuran parameter kondisi tiap plot
5
Coral Folliose (CF)
0.16%
6
Coral Submassive
3.2%
(CS) Coral Mushrooms
plot 9 memiliki persen tutupan terumbu
menjadi factor penting penguat data tutupan
(CE)
7
Berdasarkan hasil yang didapat, pada
karang tersebut dengan Dissolved Oxygen (DO) sebesar 8,71 mg/l, suhu 29,1 C ̊ dan pH sebesar 8. Dibandingkan dengan plot yang lain, plot 9 dan 10 memiliki kondisi parameter
0.32%
(CMR)
yang lebih baik untuk pertumbuhan karang. Parameter tambahan dari penelitian ini adalah
Gambar 1: Tabel persentase luas tutupan
keberadaan mangrove di tepi pantai. Pada plot
karang berdasarkan tipe pertumbuhannya
4 sampai plot 10 terdapat mangrove di tepi pantai, sedangkan plot 1 sampai 3 tidak terdapat mangrove, hal ini yang menyebabkan plot 4 sampai plot 10 memiliki luas tutupan yang lebih besar dibandingkan plot 1 sampai plot
4
Hasil keseluruhan luas tutupan tiap
Gambar 4: Montipora sp. (Coral foliose)
plot sebesar 28,74%. Berdasarkan persentase penutupan
karang
hidup
yang
didapat,
menurut Gomez and Yap (1988); termasuk dalam kategori sedang. Grafik luas tutupan berdasarkan luas petumbuhan karangdapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 5: Sarcophyton sp. (Soft Coral)
Gambar 3: Acropora sp. (Coral branching)
Gambar 6:Symphyllia sp.(Massive Coral)
Gambar 7: Sp. 2(Coral Encrusting) Untuk indeks keanekaragaman, hasil yang didapat sebesar 1,36. Berdasarkan kriteria
indeks
keanekaragaman
menurut
5
Shannon-Weaner termasuk kedalam kategori keanekaragaman
rendah.
Ucapan terima kasih kami sampaikan
Keanekaragaman
kepada Allah SWT yang telah memberikan
yang rendah ini diduga dipengaruhi oleh
segala kekuatan dan kemampuan sampai
tingginya aktivitas pariwisata lokasi tersebut.
akhirnya kami dapat menyelesaikan penelitian
Semakin
yang
ini. Terutama untuk pihak Taman Nasional
ditemukan maka nilai keanekaragaman akan
Bali Barat yang telah menyediakan dukungan
semakin besar.
sarana dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa
banyak
jumlah
spesies
juga
untuk Bapak Hanum Isfaeni selaku
dosen
pembimbing
yang
telah
banyak
membantu baik saat pembuatan proposal, penelitian, dan jurnal hasil penelitian ini, Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan banyak masukan, serta teman-teman Biologi angkatan 2008 yang telah bekerja keras bersama dalam Kuliah Kerja Lapangan di Gambar 8: indeks keanekaragaman D.
Taman Nasional Bali Barat.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Bengen, D.G. 2000. Sinopsis Tekhnik Pengambilan
Luas
tutupan
karang
di
Pulau
Menjangan dari keseluruhan tiap transek sebesar
28,74%.
penutupan
karang
Berdasarkan hidup
Contoh
dan
Analisis
Biofisik
Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Bogor.
persentase
Dahuri, R.J, S.W Ginting, dan M.J Sitepu. 1996.
didapat,
Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir
yang
menurut Gomez and Yap (1988); termasuk
dan
dalam
Pratama: Jakarta.
kategori
Data
sedang.
keanekaragaman terumbu karang
Indeks
Lautan
Secara
Terpadu.
Pradnya
yang
Gomez, E.D. dan H.T Yap. 1998. Monitoring Reef
didapat sebesar 1,36. Berdasarkan kriteria
Condition in Kechnington, R.A and B.E.T.
indeks keanekaragaman menurut Shannon-
Hudson: Coral Reef Management Hand Book.
Weaner
UNESCO Regional Office for Science and
termasuk
ke
dalam
kategori
keanekaragaman rendah.
Technology for South East Asia: Jakarta Nybakken,
SARAN
1992.
Biologi
Laut
Suatu
Pendekatan Ekologi. Terjemahan dari Marine
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi Taman Nasional Bali Barat, khususnya
J.W.
Pulau
Menjangan
pengelolaan yang lebih baik.
untuk
Ecology: an Ecological Aproach. Alih Bahasa oleh H.M Eidiman. PT Gramedia : Jakarta. Susetono, et al. 2010. Penyusun Panduan Evaluasi Evektifitas
Pengelolaan
Konservasi Laut
Untuk
Kawasan
di Indonesia. Jakarta :
Core Map II LIPI. E.
UCAPAN TERIMA KASIH
6
7