Jurnal Motivasi Intervening 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT. MITRA TRI SAKTI Luh Putu Diah Inten Sagita1, Anak Agung Dwi Widyani 2, Ni Putu Ayu Sintya Saraswati 3 123 Program Studi Manajemen Unmas Denpasar e-mail: [email protected]



ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening pada PT. Mitra Tri Sakti, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Mitra Tri Sakti. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai tetap yang berjumlah 50 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) untuk menjawab rumusan masalah dengan bantuan program Smart PLS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui motivasi kerja sebagai intervening. Kata kunci: budaya organisasi, motivasi kerja, kinerja karyawan



ABSTRACT This study aims to determine the effect of organizational culture on employee performance with work motivation as an intervening variable on PT. Mitra Tri Sakti population in research is all employee of PT. Mitra Tri Sakti. The sample in this research is permanent employee which amount to 50 people. Data analysis technique used is the analysis with alternative methods of Structural Equation Model Partial Least Square with the help of software Smart PLS. the results show that organizational culture has a positive and significant effect on employee performance, organizational culture has a positive and significant effect on work motivation, work motivation has a positive and significant effect employee performance and organizational culture has a positive and significant effect on employee performance through work motivation as an intervening. Keywords: organizational culture, work motivation, employee performance.



pegawai



PENDAHULUAN Sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi merupakan aset yang berperan penting dan menjadi faktor



kunci



dalam



pencapaian



dalam



melaksanakan



tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Demikian



pula



Sugianingrat,



penelitian



dkk.



(2017)



bahwa



kinerja



kinerja, sehingga memerlukan upaya-



menyatakan



upaya untuk selalu meningkatkan dan



merupakan



mengembangkan



daya



dicapai serta kemampuan kinerja



manusia tersebut (Widyani, 2015).



dalam menyelesaikan pekerjaanya.



Manajemen sumber daya manusia



Penilaian kinerja merupakan suatu



akan



proses



organisasi



dalam



menilai



kinerja



karyawan.



Sikula



(dalam



menentukan



organisasi masa



sumber



dan



kelangsungan



pengembangan



datang,



di



sesuatu



berkaitan



dengan



Mangkunegara,



pengambilan



keputusan



dalam



mengemukakan



perencanaan,



implementasi



yang



dapat



2008:69), penilaian



kinerja



dan



merupakan evaluasi yang sistematis



pengendalian sumber daya manusia



dari pekerjaan pegawai dan potensi



yang meliputi strategi, kiat dan



yang dapat dikembangkan, jadi pada



tindakan,



dari



dasarnya apabila perusahaan ingin



keputusan-keputusan tersebut yang



meraih kinerja yang optimal sesuai



langsung



atau



dengan target yang telah ditentukan



atau



maka



serta



penerapan



menyangkut



mempengaruhi



orang-orang



perusahaan



haruslah



sumber daya manusia yang bekerja



memberikan motivasi pada karyawan,



untuk dan di dalam organisasi (Aulia,



agar



2016).



mencurahkan tenaga dan pikiran yang



Mangkunegara



karyawan



mau



dan



rela



(2009:143)



dimiliki demi pekerjaan. Berdasarkan



mengemukakan bahwa kinerja adalah



penelitian sebelumnya yang sudah



hasil



dilakukan



kerja



secara



kualitas



dan



kuantitas yang dicapai oleh seorang



oleh



Indraswari



dan



Djastuti (2014), Zameer et al (2014),



Krisdiyanto (2010) serta Kesuma



disampaikan di atas, maka beberapa



(2007) yang menyatakan motivasi



masalah dapat dirumuskan sebagai



berpengaruh secara positif terhadap



berikut:



kinerja



dari



seorang



karyawan.



1)



Namun penelitian dari Rahmayati dan



penelitian Brahmasari



yang



Sementara dilakukan



(2008),



itu



Sakti? 2)



oleh



motivasi



3)



fenomena dan hasil penelitian yang bervariasi maka peneliti tertarik untuk melakukan



penelitian



terkait



pengaruh Budaya Organisasi terhadap kinerja karyawan yang di intervening oleh



motivasi



kerja



Mitra Tri Sakti, dimana penelitian ini berjudul”Pengaruh



Budaya



Organisasi



Kinerja



terhadap



Karyawan dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening pada PT. Mitra Tri Sakti. Berdasarkan latar masalah



yang



telah



motivasi



kerja



Sakti? 4)



Apakah



budaya



berpegaruh



organisasi



terhadap



kinerja



karyawan yang dimediasi oleh motivasi pada PT. Mitra Tri Sakti ? TINJAUAN PUSTAKA Budaya Organisasi



dengan



mengambil objek penelitian pada PT.



belakang



Apakah



karyawan pada PT. Mitra Tri



berpengaruh positif dan signifikan



mempengaruhi kinerja. Berdasarkan



organisasi



berpengaruh terhadap kinerja



kerja



terhadap kepuasan kerja tetapi belum



budaya



kerja pada PT. Mitra Tri Sakti?



positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja, meskipun



Apakah



berpengaruh terhadap motivasi



mengatakan



bahwa motivasi kerja berpengaruh



organisasi



karyawan pada PT. Mitra Tri



motivasi tidak berpengaruh terhadap karyawan.



budaya



berpengaruh terhadap kinerja



Afandi (2014) menyatakan bahwa



kinerja



Apakah



Budaya organisasi adalah filosofi



dasar



organisasi



yang



memuat keyakinan, norma-norma, dan nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara



melakukan



organisasi. norma,



dan



sesuatu



dalam



Keyakinan,



norma-



nilai-nilai



tersebut



menjadi pegangan semua sumber



perusahaan akan memberi pengaruh



daya manusia dalam organisasi



pada penurunan kualitas manjemen



dalam



kinerja perusahaan.



melaksanakan



kinerjanya



(Wibowo, 2011:19). Budaya semua



Robbins (2009) menyatakan



organisasi



keyakinan,



adalah



persasaan,



bahwa budaya organisasi memiliki perbedaan



yang



merupakan



perilaku dan simbol-simbol yang



karakteristik utama yang menjadi



mencirikan suatu organisasi. Secara



pembeda budaya organisasi:



lebih spesifik budaya organisasi



1. Inisiatif



individu



(Inisiatif



dirumuskan sebagi saling berbagai



individual). Tingkat



pandangan,



jawab, kebebasan, dan inisiatif



cita-cita,



keyakinan,



perasaan, prinsip-prinsip, harapan, sikap, norma dan lain-lain dari semua



anggota



(Lunerburg



&



organisasi



Ornstein



dalam



Wuradji, 2009).



yang dimiliki individu 2. Toleransi



menyatakan bahwa suatu organisasi jika ingin mempertahankan budaya



terhadap



tindakan



beresiko. 3. Arah. Sejauh mana organisasi tersebut



Shein dalam Fahmi (2010:50)



tanggung



jelas



menciptakan sasaran



dengan



dan



harapan



mengenai prestasi. 4. Integrasi. Tingkat sejauh mana



kuat maka organisasi tersebut harus



unit-unit



konsisten dan berusaha semaksimal



didorong untuk bekerja dengan



mungkin



cara yang terkoordinasi.



menerapkanya



terus-menerus



secara



kepada



para



dalam



5. Dukungan



diri



karyawannya. Karena jika suatu



Tingkat



sejauh



organisasi



manajer



memberi



tidak



konsisten



menerapkan suatu budaya yang kuat



yang



kepada para karyawannya maka



dukungan



budaya itu lambat laun akan hilang



mereka.



dan



akhirnya



menjadi



perusahaan



lemah.



itu



Lemahnya



jelas,



organisasi



manajemen. mana



para



komunikasi



bantuan,



terhadap



serta



bawahan



6. Pengawasan (Control). Jumlah peraturan



dan



pengawasan



langsung yang digunakan untuk



Menurut Robbins



(2009:98)



mengawasi dan mengendalikan



Motivasi adalah kondisi (energi) yang



perilaku pegawai.



menggerakan dalam diri individu yang



7. Identitas. Tingkat sejauh mana para



terarah



untuk



mencapai



tujuan



anggota



organisasi. Motivasi muncul dari dua



mengidentifikasikan



dirinya



dorongan, yaitu dorongan dari dalam



secara



dengan



diri sendiri (internal motivation) dan



organisasinya ketimbang dengan



dorongan dari luar diri atau pihak lain



kelompok kerja tertentu dengan



(external



bidang keahlian professional.



motivasi tersebut rendah, sedang dan



8. Sistem imbalan. Tingkat sejauh



tinggi. Perbedaan tingkatan motivasi



keseluruhan



motivation).



mana alokasi imbalan (missal



individu



kenaikan



mempengaruhi hasil kerja dan bahkan



gaji,



promosi)



didasarkan atas kriteria prestasi pegawai sebagai kebalikan dari senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya



Tingkat pegawai



terhadap sejauh di



mengemukakan



konflik.



mana



dorong konflik



para untuk dan



kritik secara terbuka.



mana



komunikasi



organisasi dibatasi oleh hirarki kewenangan formal.



sangat



Motivasi merupakan konsep yang digunakan



untuk



menggambarkan



dorongan-dorongan



yang



muncul dari seorang individu yang akhirnya



menggerakan



atau



mengarahkan perilaku individu yang bersangkutan (Tohardi, 2002:334). Sedangkan



10. Pola-pola komunikasi. Tingkat sejauh



organisasi



kinerjanya didalam organisasi.



adanya



9. Toleransi



dalam



Tingkatan



menurut



Mangkunegara, (2005:61) menyatakan bahwa motivasi terbentuk dari sikap (attitude)



karyawan



menghadapi



situasi



perusahaan



(situation).



dalam kerja



di



Motivasi



merupakan kondisi atau energy yang Motivasi Kerja



menggerakan diri



karyawan



yang



terarah atau tertuju untuk mencapai



perlindungan



tujuan organisasi perusahaan. Teori



bahaya,



motivasi Maslow ini dinamakan “A



lingkungan hidup, tidak dalam



theory of human motivation”. Teori



arti



ini



mental,



berarti



seorang



berperilaku/bekerja, dorongan



karena



untuk



adanya



memenuhi



bermacam-macam



dari



ancaman,



pertentangan



dan



fisik semata, melainkan psikologikal



dan



intelektual. 3.



kebutuhannya.



Kebutuhan



Sosial



(Social



Needs) berarti kebutuhan untuk



Maslow berpendapat kebutuhan yang



merasa



diinginkan



kebutuhan untuk diterima dalam



seseorang



berjenjang,



memiliki



artinya bila kebutuhan yang pertama



kelompok,



telah



berinteraksi



terpenuhi,



maka



kebutuhan



tingkat kedua akan menjadi yang utama dan seterusnya sampai tingkat



berafiliasi, dan



kebutuhan



untuk mencintai serta dicintai. 4.



kebutuhan kelima. Teori



yaitu



Kebutuhan Pengakuan (Esteem Needs) yaitu kebutuhan untuk



motivasi



dihormati



yang



dihargai oleh



orang lain.



dikembangkan Maslow menyatakan bahwa setiap diri manusia itu terdiri



dan



5.



Kebutuhan



Aktualisasi



Diri



dari atas lima tingkatan atau hierarki



(Self-Actualization Needs) yaitu



kebutuhan, yaitu:



kebutuhan untuk menggunakan



1.



Kebutuhan



Fisiologis



skill,



potensi,



(Physiological Needs) seperti:



kebutuhan untuk berpendapat,



kebutuhan perlindungan



makan



minum,



dengan mengemukakan ide-ide



fisik,



bernafas,



dan memberi kritik terhadap



seksual.



Ini



merupakan



kebutuhan



yang paling dasar



atau kebutuhan tingkat rendah. 2.



kemampuan,



sesuatu. Kinerja Karyawan Menurut Edison (2016) kinerja



Kebutuhan Rasa Aman (Safety



adalah hasil dari suatu proses yang



Needs) yaitu kebutuhan akan



mengacu periode



dan



diukur



waktu



selama tertentu



berdasarkan



ketentuan



atau



Ukuran



dibutuhkan



untuk



kesepakatan yang telah ditetapkan



mengetahui apakah seorang



sebelumnya.



personel



Mangkunegara



(2009) dalam jurnal Setyowati & Haryani (2016) mengemukakan



atau



mencapai



kinerja yang diharapkan. 3.



Penilaian



bahwa istilah kinerja dari kata job performance



telah



Penilaian



kinerja



reguler



actual



yang dikaitkan dengan proses



performance (prestasi kerja atau



pencapaian tujuan kinerja setiap



prestasi sesungguhnya) yaitu hasil



personel.



kerja secara kualitas dan kuantitas yang



dicapai



pegawai



oleh



dalam



Menurut



Swietenia



(2010)



seseorang



manfaat kinerja pegawai antara



melaksanakan



lain adalah untuk menganalisa dan



tugasnya sesuai dengan tanggung



mendorong



jawab yang diberikan padanya.



untuk menentukan target atau



Menurut



Simamora



efisiensi



produksi,



(2004)



sasaran yang nyata, lalu untuk



kinerja karyawan adalah tingkat



pertukaran informasi antara tenaga



hasil



kerja



kerja



karyawan



dalam



dan



manajemen



yang



pencapaian persyaratan pekerjaan



berhubungan terhadap masalah-



yang diberikan. Deskripsi dari



masalah yang berkaitan.



kinerja



menyangkut



tiga



komponen penting yaitu: 1.



1. Pengaruh Budaya Organisasi



Tujuan



terhadap Kinerja Karyawan



Tujuan ini akan memberikan arah



dan



mempengaruhi



bagaimana perilaku diharapkan



seharusnya kerja



yang organisasi



terhadap setiap personel. 2.



Ukuran



HIPOTESIS PENELITIAN



Gordon(Rizal: 2012) mengemukakan keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung kepada keberhasilannya dalam



menciptakan



budaya



organisasi yang khas sebagai bagian dari rencana strategik. Penelitian terdahulu



yang



dilakukan



Edi



Marsono (2015) Hasil penelitian



yang berimbas pada kontrol akan



menunjukan



semangat kerja dan komitmen yang



bahwa



budaya



organisasi



mempunyai



pengaruh



signifikan



terhadap



kinerja



karyawan, penelitian dari Sinha et al (2010), dan Krisdiyanto (2010) yang menyatakan organisasi



pengaruh



budaya



berpengaruh



positif



terhadap kinerja karyawan. Sejalan dengan



penelitian



yang



dimana



dalam penelitianya Masrukhin dan Waridin (Rizal:2012) berdasarkan penelitianya memiliki pengaruh yang positif



dan



signifikan



terhadap



kinerja karyawan



2.



Catania and Raymond (2013) dalam penelitianya mendapatkan hasil bahwa budaya organisasi berpengaruh positif



dan



motivasi



signifikan



kerja,



terhadap



dimana



semakin



kondusif antara atasan dan bawahan , karyawan dan sesama karyawan serta dukungan



lingkungan



manajemen



perusahaan maka semakin meningkat rasa nyaman dalam lingkungan kerja sehingga dapat mendorong motivasi kerja karyawan. Shina et al. (2010)



H1 : Budaya organisasi berpengaruh positif



dimilki karyawan (Robbins, 2002)



tehadap



kinerja



dalam penelitianya mendapatan hasil, bahwa budaya organisasi berpengaruh



karyawan pada perusahaan PT.



positif



dan



signifikan



terhadap



Mitra Tri Sakti



motivasi kerja pernyataan tersebut



Pengaruh Budaya Organisasi



diperkuat oleh hasil temuan dari Guo



terhadap Motivasi Kerja



et al. (2014) bahwa budaya organisasi



Budaya memberikan



organisasi



mampu



pengaruh



secara



langsung pada terciptanya dorongan



mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi kerja. H2



:



Budaya organisasi berpengaruh



pada diri karyawan, karyawan yang



positif



merasa nyaman dengan kebijakan



pada perusahaan PT. Mitra Tri



organisasi yang diterapkan mampu



Sakti



menumbuhkan penilaian yang positif dari karyawan terhadap organisasi,



terhadap motivasi kerja



H3



3. Pengaruh Motivasi Kerja



positif



terhadap Kinerja Karyawan Motivasi



membicarakan



tentang bagaimana cara mendorong semangat kerja seseorang, agar mau bekerja dengan memberikan secara optimal kemampuan dan keahliannya guna mencapai tujuan organisasi. Motivasi



menjadi



penting karena



dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai kinerja yang



Umar



(2011)



penelitianya adanya signifikan terhadap



yang yang



dilakukan mana



menghasilkan



pengaruh antara kinerja



dari bahwa



positif



dan



motivasi



kerja



karyawan.



Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2012) menghasilkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap



dari



motivasi



kinerja



kerja



karyawan.



Sedangkan motivasi terhadap kinerja



terhadap



kinerja



karyawan pada perusahaan PT. Mitra Tri Sakti 4. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi Kerja sebagai Intervening Penerapan budaya organisasi berkontribusi



pada



peningkatan



motivasi kerja juga berdampak pada kinerja karyawan sendiri, karyawan yang



tinggi (Sunyoto, 2012:11) Penelitian



Motivasi kerja berpengaruh



:



sudah



organisasi



memiliki



yang



budaya



tinggi



termotivasi



dalam



imbasnya



mereka



akan



bekerja



,



mampu



menunjukan performa dan hasil kerja yang sesuai dengan standar yang



ditentukan



dampak



yang



perusahaan,



ditunjukan



juga



positif artinya peningkatan dari masing-masing



variabel



dapat



mengantarkan



peningkatan



pada



variabel lainnya (Sagita dkk, 2018) Penelitian yang dilakukan



karyawan menurut Amollo (2015),



Masitoh



(2013)



yang



bahwa motivasi kerja berpengaruh



“Pengaruh Budaya Organisasi Dan



positif dan signifikan terhadap kinerja



Kompensasi



karyawan



Kerja Serta Implikasinya Terhadap



Terhadap



berjudul



Motivasi



Kinerja Karyawan Di Bank BTN



lebih (sugiyono, 2013).



Cabang Bandung”



penelitian ini pada PT. Mitra Tri



bahwa



kuat



organisasi



menunjukkan



lemahnya



Sakti yang terletak di JL. Buana



pengaruh



Raya Gang Mega Buana No. 11 A,



terhadap



Denpasar. Objek dari penelitian ini



tingkat kinerja karyawan. Hasil



adalah budaya organisasi, motivasi



penelitian



kerja,



positif



memiliki



budaya



Lokasi



dan



signifikan



ini



didukung



oleh



dan



kinerja



karyawan.



penelitian Moerdani (2010) yang



Variabel eksogen dalam penelitian



menyatakan bahwa motivasi kerja



ini adalah budaya organisasi (X),



bukan



variabel



variabel intervening motivasi kerja



intervening bagi budaya organisasi



(Y), Variabel endogen (X) kinerja



terhadap kinerja. Hasil penelitian



karyawan.



ini tidak sesuai dengan pendapat



penelitian adalah seluruh karyawan



Kotter dan Heskett (1992:9) yang



PT.



menyatakan



budaya



populasi dalam penelitian ini adalah



akan



50 orang maka dengan sendirinya



berpengaruh positif terhadap kinerja



semua anggota populasi digunakan



bisnis karena dapat memberikan



sebagai responden dengan kata lain



motivasi luar biasa pada karyawan



penelitian ini



H4 : Budaya organisasi berpengaruh



sensus. Berdasarkan pada ketentuan



secara



kinerja



yang dikemukakan oleh Sugiyono



karyawan melalui motivasi kerja



(2012:61) yang menyatakan bahwa



sebagai



sampling



merupakan



organisasi



bahwa yang



positif



kuat



terhadap



intervening



pada



perusahaan PT. Mitra Tri



penentuan



METODE PENELITIAN Penelitian



ini



Mitra



merupakan



penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau



Populasi



Tri



Sakti.



adalah



jenuh sampel



dalam



jumlah



penelitian



adalah



teknik



bila



semua



anggota populasi digunakan sebagai sampel istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus. Kuisioner disebar kepada responden yang telah memenuhi kriteria. Dengan menggunakan program Smart PLS.



HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis



inferensial



0,50.



Dimana



variabel



budaya



dalam



organisasi dengan nilai AVE 0,718



penelitian ini, pengolahan datanya



lebih besar dari 0,50 , motivasi kerja



dilakukan dengan metode partial



dengan nilai AVE 0,734 lebih besar



least



0,50



square



(PLS),



mempergunakan



dengan program



SmartPLS 3.0.



variabel



kinerja



karyawan dengan nilai AVE 0,698 lebih besar dari 0,50. Hal ini berarti setiap indikator pada masing-masing



1. Discriminant Validity Indikator-



selanjutnya



indikator



yang



menjelaskan suatu variabel dapat dikatakan valid berdasarkan kriteria discriminant validity jika nilai √AVE lebih besar dari koefisien korelasi antar variabel laten dalam model. Nilai AVE yang direkomendasi adalah lebih besar dari 0,500. Hasil uji discriminant validity pada penelitian ini ditunjukkan oleh tabel sebagai



variabel penelitian sudah valid. 2. Reliability Instrumen penelitian yang baik harus



memiliki



reliabilitas



atau



keandalan yang tinggi agar tidak terjadi



perbedaan



signifikan



jika



hasil



yang



digunakan



dalam



penelitian pada waktu yang berbeda (sugiyono,



2017:198).



reliabilitas



pada



Pengujian



penelitian



ini



menggunakan composite reliability



berikut. Average Variance Extracted



Variabel Budaya Organisasi



Average Variance Extracted (AVE) 0,718



dan cronbach’s alpha. Istrumen dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika mempunyai nilai composite reliability dan cronbach’s alpha lebih besar dari 0,700 (ghozali, 2016:51).



Motivasi Kerja



0,734



Hasil uji reliabilitas pada penelitian



Kinerja Karyawan



0,698



sebagai berikut.



Hasil



pengolahan



menunjukkan



bahwa seluruh variabel penelitian memiliki nilai AVE lebih besar dari



Variabel



Budaya Organisasi Motivasi Kerja Kinerja Karyawan



Reliability Nilai Composite Reliability



Nilai Cronbach’s Alpha



0,927



0,904



0,933



0,910



Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh instrumen-instrumen variabel pada penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi atau dapat dinyatakan reliabel. 1.



0,932



0,913



menunjukkan



penelitian dalam model ini sebagai berikut.



yang



Path Coefficient (Direct Effect)



menjelaskan variabel pada penelitian ini yaitu budaya organisasi, motivasi



Jalur Hubungan



kerja dan kinerja karyawan memiliki



Budaya Organisasi => Kinerja Karyawan Budaya Organisasi => Motivasi Kerja Motivasi Kerja => Kinerja Karyawan



nilai



composite



reliability



dan



cronbach’s alpha lebih dari 0,70. mengenai hasil perhitungan composite reliability dan cronbach’s alpha, menunjukkan bahwa nilai composite reliability



dari



variabel



Pengaruh



Pengaruh langsung antara variabel



bahwa



instrumen-instrumen



Hipotesis



Langsung



Hasil uji reliability pada Tabel diatas



Pengujian



budaya



organisasi 0,927 dan cronbach alpha



Coefficient



TValue



pvalue



0,278



2,122



0,034



0,462



4,092



0,000



0,685



5,106



0,000



yaitu 0,904 lebih dari 0,70 selanjutnya Berdasarkan



dari variabel motivasi kerja dengan maka



nilai composite reliability yaitu 0,933



hubungan



dan nilai cronbach’s alpha 0,910



karyawan



dengan



nilai



composite reliability 0,932 dan nilai cronbach’s alpha 0,913 lebih dari 0,70.



diuraikan



antara



variabel



tersebut pengujian sebagai



berikut:



lebih dari 0,70 dan untuk variabel kinerja



dapat



tabel



a.



Hipotesis Organisasi Karyawan.



1:



pengaruh terhadap



Hasil



budaya Kinerja



pengujian



ini



membuktikan bahwa hipotesis 1 (H1) yang



menyatakan



bahwa



budaya



organisasi berpengaruh secara positif



nilai



dan



langsung adalah sebesar 0,316 dengan



signifikan



terhadap



kinerja



coefficient



pengaruh



tidak



karyawan dapat diterima.



t-value lebih besar dari nilai kritis



Hipotesis 2 : Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi Kerja



(2,913 > 1,96) dan p-value 0,004 lebih



nilai koefisien sebesar 0,462 dengan



kerja secara positif dan signifikan



nilai t-statistik 4,092 yang berada di



memediasi



atas nilai kritis 1,96 dan p-value 0,000



organisasi terhadap kinerja karyawan.



lebih kecil dari α= 0,05. Hasil



KESIMPULAN



kecil dari α= 0,05, sehingga motivasi



pengujian ini menunjukan bahwa



pengaruh



berdasarkan



budaya



permasalahan



hipotesis 2 (H2) yang menyatakan



penelitian serta hipotesis yang ada,



bahwa budaya organisasi berpengaruh



maka diperoleh hasil penelitian yang



positif



dapat membuktikan dan menjawab



dan



signifikan



terhadap



motivasi kerja dapat dibuktikan.



masalah



Hipotesis 3 : Pengaruh Motivasi Kerja



kesimpulan yang dapat ditarik yaitu



terhadap Kinerja Karyawan



sebagai berikut:



oleh nilai koefisien sebesar



0,685



1.



dengan nilai t-statistik 5,106 yang berada di atas nilai kritis 1,96 dan p-



berpengaruh



secara



positif



dan



Adapun



Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja.



2.



value 0,000 lebih kecil dari α= 0,05. menunjukan bahwa motivasi kerja



penelitian.



Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.



3.



Motivasi kerja bereperan sebagai variabel



intervening



pengaruh



signifikan terhadap kinerja karyawan.



budaya



organisasi



terhadap



Hasil



kinerja karyawan.



pengujian



bahwa



hipotesis



ini 3



membuktikan (H3)



yang



SARAN



menyatakan bahwa motivasi kerja



Dari kesimpulan hasil penelitian



berpengaruh positif dan signifikan



di atas, ada beberapa saran dan



terhadap kinerja karyawan.



masukan yang dapat penulis ajukan



Pengujian (Mediasi)



Hipotesis



Intervening



baik untuk kepentingan praktis PT.



Mitra Tri Sakti untuk kepentingan



Daya Manusia. Bandung: PT.



lebih lanjut yaitu:



Remaja Rosdakarya



1. Bagi Manajemen Perusahaan



Akinyi Omollo, Pamela. 2015.



diharapkan meningkatakan kinerja



Effect



karyawan terutama pada indikator



Employee



kebutuhan fisiologis dan ketepatan



Commercial Banks in Kenya:



waktu, yaitu dengan mengadakan



A



pendalaman keterampilan profesi



Commercial Bank in Migori



dari



ataupun



County. International Journal



dapat



of Human Resource Studies,



karywan



senior



professional



yang



menguasai bidang tersebut.



of



case



Motivation



on



Performance



of



study



of



Kenya



5(2): 87- 103.



2. Diharapkan



penelitian



selanjutnya



dapat



Abdullah, M. 2014. Manajemen dan



Evaluasi



Kinerja



mengikutsertakan variabel lain



Karyawan.Yogyakarta:



misalnya:



komitmen



Penerbit Aswaja Pressindo.



organisasi,turnover



intention,



kepemimpinan,



dan



Ahmad



Tohardi,



(2002),



lain



Pemahaman



sebagainya yang mungkin dapat



Manajemen



berpengaruh



Manusia, Universitas Tanjung



terhadap



kinerja



karyawan.



Praktis Sumber



Daya



Pura, Mandar Maju, Bandung Brahmasari, I.A. Dan Siregar P.



DAFTAR PUSTAKA Aulia, Yasha. 2016. Pengaruh Gaya



Kepemimpinan



Transformasional



Terhadap



2008.



Pengaruh



Organisasi,



Budaya



Kepemimpinan



Situasional



dan



Pola



Kinerja Karyawan PT. Wahana



Komunikasi terhadap Disiplin



Mega Putra. Skripsi Fakultas



Kerja dan Kinerja Karyawan



Ekonomi



pada PT. Central Proteinaprima



dan



Bisnis



Universitas Haluoleo.



Tbk.



A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. 2009.



Manajemen



Sumber



Jurnal



Aplikasi



Manajemen, 7 (1): 238-249.



Chasanah.



N.



2008.



Analisis



Moderating.



Jurnal



Riset



Pengaruh Empowerment, Self



Akuntansi dan Bisnis, Vol 14



Efficacy Dan Budaya Organiasi



No. 1 Maret 2014.



Terhadap



Kepuasan



Kerja



Dina Rahmawati dan Idham Afandi.



Dalam Meningkatkan Kinerja



2014.



Karyawan. Tesis. Universitas



Kepemimpinan,



Diponegoro Semarang



Lingkungan



Cemal, Zehir., Busra Muceldili.,



Analisis



Pengaruh Motivasi,



kerja



dan



Kedisiplinan terhadap Kinerja



dan Songul Sehir. 2012. The



Karyawan



Moderating Effect of Ethical



Operator welding 1 A, PT.



Climate on the Relationship



XYZ Motor). Jurnal Optimasi



between Job Satisfaction and



Sistem Industri Vol. 13 No. 1.



Organizational



2014.



Evidence



Commitment:



from



Large



Edison,



(studi



Emron.2016.



Manajemen



Companies in Turkey. Journal



Sumber



Social



Bandung : Alfabeta.



and



Behavioral



Sciences, 5(8): 734-743.



Ermayanti,



Chaudhary, Nupur dan Sharma, Bharti. Employee



Daya



2001,



Manusia.



Latihan



dan



pengembangan Sumber Daya



2012.Impact



of



Manusia. Bandung,



Motivation



on



Maju.



Performance (Productivity) In



kasus:



Mandar



Funso, Afuye, Sammy Letema., and



Private



Gerryshom



Munala.



Organization.International



Impact



Motivation



Journal of Business Trends and



Productivity of Craftsmen in



Technology, 2(4): 1-12.



Construction Firms in Lagos,



Dewi Lina 2014, Analisis Pengaruh



Nigeria. Journal of Economics



Kepemimpinan



dan



Budaya



Organisasi



terhadap



Kinerja



Pegawai



dengan



Sistem



Reward



Sebagai



Variabel



of



2016. on



and Finance, 8(4): 271-276. Fahmi,



Irham.



2010.



Manajemen



Kinerja. Bandung: Alfabet.



Gomes,



Faustino



Cardoso.



2010.



Manajemen



Sumber



Daya



Manusia, Andi Yogyakarta. Hasibuan,



Maslow, A. 1943. A Theory of Human



Motivation.



The



Psychological Review.



Melayu.



Mulyadi, 2016. Sistem Akuntansi,



Sumber



ed. Keempat, Salemba Empat,



2012.”Manajemen



Daya Manusia”. Jakarta: PT Bumi Aksara.



Jakarta Notoatmodjo.



Soekidjo.



2009.



Hani Handoko. 2010.Manajemen



Pengembangan Sumber Daya



Personalia & Sumber Daya



Manusia. Cetakan Keempat.



Manusia, Edisi kedua, BPFE



Edisi Revisi. Jakarta:Rineka



UGM Yogyakarta



Cipta.



Indraswari, Meyta, Dr. Hj. Indi



Nurwati, Umar Nimran, Margono



Djastuti , MS. 2014. Pengaruh



Setiwan dan Surachman. 2012.



Budaya



Pengaruh



Organisasi



Dan



Kepemimpinan



Motivasi Terhadap Kepuasan



terhadap Budaya Organisasi,



Kerja Dalam Mempengaruhi



Komitmen



Kinerja Karyawan Kantor Unit



kerja dan Kinerja Pegawai



PT



(Studi pada Satuan Prangkat



Telkom



Regional



IV



Semarang.



Daerah



Muhammad Shahzad, et. al. 2013. Impact



of



Employee’s



Job



Satisfaction on Organizational Performance. Journal



of



European Business



and



Kerja,



Perilaku



Propinsi



Tenggara);



Sulawesi



Jurnal



Aplikasi



Manajemen volume 10 Nomor 1 Maret 2012. Robbins, Stephen, 2006. “Perilaku Organisasi’,



Prentice



Management, Vol. 5, No. 5,



edisi



166-171.



2006, “Peningkatan Kinerja



Manuallang. 2010. Manajemen Sumber



Daya



manusia.



Salemba Empat, Jakarta



kesepuluh



Hall,



Melalui Berdasarkan Emosional”, Vol.7, No.1.



Sabardini,



Perilaku



Kerja



Kecerdasan Telaah



Bisnis,



Robbins,



Stephen



P



&



Judges,



Sondang P. Siagian. 2011. Manajemen



Timothy A. 2010. Perilaku



Sumber



Organisasi Buku 2.



Jakarta: Bumi Aksara. Jakarta.



Jakarta: Salemba Empat. Robbins, P. Stephen dan Timothy A. Judge.



2012.



Perilaku



Organisasi. Salemba Empat. Jakarta. Saraswati, Ni Putu Ayu Sintya., dan Ribek,



Pande



Ketut.



Kerja



dan



Organizational



Citienzip



Behavior



Turnover



terhadap



Intention Karyawan pada Negari Coffee



Luwak.



Jurnal



Ilmu



Manajemen (JUIMA), Vol. 8 No.



Sagita, Alinvia Ayu, et. al. 2018. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Motivasi



Sebagai



Variabel



(Studi



Pada



Internasional, (Auto2000) Malang.



Sugianingrat I.A.P.W , Sarmawa I.W.G., dan Widyani, A. A. D. 2017. Pengaruh Work Family Conflict dan Stres terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Tabanan. Prosiding Seminar Nasional Hasil PenelitianDenpasar, 30 September 2017 Stephen



P.



Robbins.



2009.



PerilakuOrganisasi.



Jakarta:



Salemba Empat Wibowo. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo



1. Hal. 83-89.



Dengan



Manusia.



2018.



Pengaruh Keadilan Organisasi Kepuasan



Daya



Kerja Mediator



PT



Astra



Tbk-Toyota Cabang



Jurnal.



Barawijaya Malang.



Sutoyo



Universitas



Persada. Wibowo,2016.



Manajemen



Kinerja,Bandung



:



PT



RajaGrafindo Persada Widyani, A. A. D. 2015. Knowledge Management dalam Perspektif Tri Kaya Parisuda serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Pengurus Koperasi. Jurnal Ilmu Manajemen (JUIMA),5(2). Zameer, H.,et. al. 2014. “ The Impact of The Motivation on the Employee’s



Performance



in



Beverage Industry of Pakistan



“.



International



Academic Accounting,



Journal



of



Research



in



Finance



and



Management Sciences, Vol. 4, No. 1, Hal. 293-298. Zehir, Cemal etr. Al. 2012. The effects of Leadership style and Organizational Culture over Firm Performance: : MultiNational Companies In Istanbul. Procedia – Social and Behavioral Sciences (2012): 1460-1474. www.sciencedirect.com (diakses 25 May 2017)