8 0 376 KB
PEMBUATAN PROGRAM ENKRIPSI-DEKRIPSI TEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KRIPTOGRAFI CAESAR CIPHER MUHAMMAD RIFQI AULIA1, THOMAS ADYA DEWANGGA2,
TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA JL. T.B. SIMATUPANG NO. 38, JATI PADANG, PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA EMAIL: [email protected]; [email protected]
Abstraksi Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pembuatan program enkripsi dan dekripsi teks sebagai alat untuk menyandikan pesan yang sekiranya perlu untuk dirahasiakan dari pihak-pihak yang dapat menyalahgunakan pesan yang ditransmisikan dan diterima oleh pengirim dan penerima pesan. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini adalah untuk menyelesaikan tugas akhir semester pada mata kuliah Sistem Operasi. Dalam membuat program kriptografi ini digunakan metode kriptografi Caesar Cipher. Metode kriptografi Caesar Cipher memiliki tingkat kesulitan yang terbilang cukup mudah untuk dipelajari sehingga memudahkan penulis untuk membuat program kriptografi ini. Sebagai tugas akhir, pembuatan program ini dapat menjadi sarana pembelajaran yang baik dalam mempelajari bidang kriptografi.
Kata kunci: Kriptografi, Enkripsi, Dekripsi, Caesar Cipher,
1. PENDAHULUAN
Kriptografi
1.1 LATAR BELAKANG
Yunani,
Keamanan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam dewasa ini, baik itu keamanan secara fisik, maupun secara maya (cyber). Di zaman sekarang ini, di mana internet sudah merambah segala aspek kehidupan, perpindahan data dalam jumlah yang sangat besar sudah terjadi di setiap detiknya.
Hal
tersebut
cenderung
mengakibatkan rentannya keamanan data
yakni
berasal kryptos
rahasia/tersembunyi berarti
menulis.
dan Jadi,
dari
bahasa
yang
berarti
graphein dapat
yang
dikatakan
kriptografi adalah suatu teknik merahasiakan suatu teks di mana suatu teks asli (plaintext) diubah menjadi suatu teks acak yang sulit dibaca (ciphertext) dengan suatu kunci enkripsi. Orang yang tidak memiliki kunci dekripsi dari suatu ciphertext tidak akan bisa memperoleh data asli dari ciphertext tersebut. Peluang untuk mendapat data asli oleh
pada skala besar.
seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi Banyak
perusahaan
besar
yang
dalam waktu singkat terhitung sangat kecil.
menawarkan sejumlah sistem keamanan data dalam skala global. Walaupun demikian, penyerangan data melalui internet kerap terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya sistem keamanan data yang lebih baik lagi untuk mengatasi masalah keamanan
Teknik enkripsi yang digunakan dalam kriptografi klasik adalah enkripsi simetris di mana kunci dekripsi sama dengan kunci enkripsi, sedangkan dalam public key cryptography, diperlukan teknik enkripsi asimetris di mana kunci dekripsi tidak sama
data.
dengan kunci enkripsi. Enkripsi, dekripsi dan Untuk dapat melindungi data secara
pembuatan kunci untuk teknik enkripsi
lokal atau perseorangan sebenarnya tidak
asimetris memerlukan komputasi yang lebih
perlu menggunakan perusahaan atau produk
intensif dibandingkan enkripsi simetris,
layanan tertentu untuk melindungi data user.
karena enkripsi asimetris menggunakan
Ada beberapa metode sederhana untuk
bilangan-bilangan yang sangat besar.
mengamankan data. Salah satunya adalah menggunakan metode algoritma kriptografi.
Karena kriptografi merupakan suatu teknik merahasiakan suatu teks, maka terdapat beberapa aspek keamanan dalam
kriptografi. Aspek-aspek keamanan tersebut
metode untuk mengamankan sebuah pesan
adalah aspek kerahasiaan, aspek autentikasi,
hingga tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga.
aspek integritas, dan aspek nirpenyangkalan.
Enkripsi dapat dibagi menjadi dua proses
Kriptografi telah digunakan sejak dahulu, salah satu kriptografi yang paling terkenal
adalah
Caesar
Cipher
yang
digunakan pada zaman Romawi Kuno oleh Kaisar Julius Caesar. Sandi Caesar ini juga dikenal sebagai sandi geser karena cara penyandiannya yang βmenggeserβ hurufhuruf dalam kata sebanyak angka yang menjadi kunci enkripsinya sesuai urutan alfabet.
dan Stream Cipher (Ferguson dkk, 2010) B. Kriptografi Kriptografi
(cryptography)
berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata kryptos yang artinya tersembunyi
dan
graphia yang artinya sesuatu yang tertulis sehingga kriptografi dapat
juga
disebut
sebagai sesuatu yang tertulis secara rahasia atau tersembunyi.
Dengan komputer
menggunakan
modern,
maka
teknologi
dapat
dibuat
program penyandian kata dengan metode Caesar Cipher dengan bahasa pemrograman yang telah dipelajari oleh penulis. Program ini bertujuan untuk menyandikan kata-kata asli (plaintext) dan juga dapat digunakan sebagai
enkripsi yang berbeda yaitu Block Cipher
sarana
pembelajaran
dalam
mempelajari kriptografi Caesar Cipher. 1.2 LANDASAN TEORI
Menurut adalah
terminologinya,
ilmu
dan
kriptografi
seni untuk menjaga
keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat
yang
lain.
Kriptografi menurut Rinaldi, Munir (2006) juga
didefinisikan
sebagai
ilmu
yang
mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan
dengan
aspek-aspek
pada
keamanan informasi misalnya kerahasiaan, integritas data, otentikasi pengirim/penerima data, dan otentikasi data.
A. Enkripsi-Dekripsi
Dalam
perkembangannya, kriptografi
Enkripsi merupakan sebuah metode
menurut Dony, Ariyus (2008) juga digunakan
penyandian sebuah pesan atau informasi
untuk mengidentifikasi pengiriman pesan
menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca
dan tanda tangan digital dan keaslian pesan
(Ferguson dkk, 2010). Enkripsi berkaitan erat
dengan sidik jari digital. Dalam kriptografi,
dengan kriptografi, yang merupakan sebuah
pesan atau informasi yang dapat di baca
disebut sebagai plaintext atau cleartext.
penyisipan,
Proses yang dilakukan untuk mengubah teks
pengubahan data.
asli
(plaintext) ke
3. Autentikasi
(chipertext) disebut enkripsi. Pesan yang
Autentikasi
tidak
rahasia
identifikasi, baik secara kesatuan
(chipertext). Proses kebalikan dari enkripsi
sistem maupun informasi itu sendiri.
disebut
akan
Dua pihak yang saling berkomunikasi
teks rahasia (chipertext)
harus saling memperkenalkan diri.
menjadi teks asli (plaintext). Kedua proses
Informasi yang dikirimkan melalui
enkripsi
membutuhkan
kanal harus diautentiaksi keaslian, isi
informasi rahasia,
datanya, waktu pengiriman, dan lain-
disebut
dekripsi.
mengembalikan
dan
penggunaan
teks
dan
rahasia
terbaca
dalam
penghapusan,
teks
Dekripsi
dekripsi sejumlah
yang sering disebut kunci (key).
ini
dengan
lain.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi
berhubungan
yang merupakan aspek
4. Non-repudiasi atau nir-penyangkalan Non-repudiasi atau nir-penyangkalan adalah
keamanan informasi yaitu:
usaha
terjadinya 1. Kerahasiaan (confidentiality)
untuk
mencegah
penyangkalan
terhadap
pengiriman atau pembuatan suatu
Kerahasiaan adalah layanan yang
informasi
digunakan untuk menjaga isi dari
pembuat.
oleh
pengirim
atau
informasi dari siapa pun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia
C. Algoritma Caesar Chiper
untuk membuka/mengupas informasi Dalam kriptografi, sandi Caesar atau
yang telah disandi.
sandi geser, kode Caesar atau geseran caesar
2. Integritas data Integritas
adalah
berhubungan
dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integrasi data, sistem harus memiliki kemampuan
untuk
mendeteksi
manipulasi data oleh pihak-pihak yang
tidak
berhak,
antara
lain
adalah salah satu teknik enkripsi paling terkenal. Sandi ini termasuk sandi subtitusi di mana setiap huruf apda teks awal (plaintext) digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih posisi tertentu dalam alfabet. Ini adalah algoritma kriptografi yang mula-mula digunakan oleh kaisar Romawi,
Julius Caesar (sehingga dinamakan juga caesar chiper), untuk menyandikan pesan
Meskipun
termasuk
general-purpose
yang ia kirim kepada para gubernurnya.
programming
language,
yakni
Caranya adalah dengan mengganti (menyulih
pemrograman yang bisa membuat berbagai
atau mensubstitusi) setiap karakter dengan
aplikasi, bahasa pemrograman C paling
karakter lain dalam susunan abjad (alfabet).
cocok merancang aplikasi yang berhubungan
Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan
langsung
huruf ketiga berikutnya dari susunan abjad.
hardware. Ini tidak terlepas dari tujuan awal
Dalam hal ini kuncinya adalah jumlah
bahasa C dikembangkan.
dengan
Sistem
bahasa
Operasi
dan
pergeseran huruf (yaitu π = 3). Dengan mengkodekan setiap huruf abjad dengan integer sebagai berikut:π΄ = 0, π΅ = 1, β¦, π = 25, maka secara matematis caesar chiper menyandikan plainteks pi menjadi ci dengan aturan: ππ = (ππ + π) πππ 26
Bahasa pemrograman C dibuat pertama kali oleh Dennis M. Ritchie pada tahun 1972. Saat itu Ritchie bekerja di Bell Labs, sebuah pusat penelitian yang berlokasi di Murray Hill, New Jersey, Amerika Serikat.
Ritchie membuat bahasa pemrograman C untuk
D. Bahasa Pemrograman C
mengembangkan
sistem
operasi
UNIX. Sebelumnya, sistem operasi UNIX dibuat
menggunakan
bahasa
assembly
Bahasa Pemrograman C adalah sebuah
(assembly language). Akan tetapi bahasa
bahasa pemrograman komputer yang bisa
assembly sendiri sangat rumit dan susah
digunakan untuk membuat berbagai aplikasi
untuk dikembangkan.
(general-purpose programming language), mulai dari sistem operasi (seperti Windows
Dengan
tujuan
mengganti
bahasa
atau Linux), antivirus, software pengolah
assembly, peneliti di Bell Labs membuat
gambar (image processing), hingga compiler
bahasa pemrograman B. Namun bahasa
untuk bahasa pemrograman, dimana C
pemrograman B juga memiliki beberapa
banyak digunakan untuk membuat bahasa
kekurangan, yang akhirnya di lengkapi oleh
pemrograman lain yang salah satunya adalah
bahasa pemrograman C.
PHP.
Dengan bahasa C inilah sistem operasi
Kriptografi
modern
tidak
lagi
UNIX ditulis ulang. Pada gilirannya, UNIX
mendasarkan kekuatan pada algoritmanya.
menjadi dasar dari banyak sistem operasi
Jadi algoritma tidak dirahasiakan. Kekuatan
modern saat ini, termasuk Linux, Mac OS
kriptografinya terletak pada kunci, yang
(iOS), hingga sistem operasi Android.
berupa deretan karakter atau bilangan bulat yang dijaga kerahasiaannya.
1.3 METODE PENELITIAN
Pada program yang menggunakan
Pada pembuatan program enkripsi Caesarian
ini
menggunakan
metode
kriptografi sandi Caesar, atau dikenal dengan sandi geser. Pada dasarnya sandi Caesar ini melakukan subtitusi di mana setiap huruf pada huruf awal (akan disebut dengan plaintext) digantikan dengan huruf atau simbol lain yang memiliki selisih posisi tertentu
dalam
alfabet.
Misalnya,
jika
menggunakan geseran 3, V akan menjadi Y,
teknik Caesar Cipher, di mana susunan alfabet
pada
plaintext
akan
digeser
sejauh k huruf. Jika kunci (k) bernilai 3, maka huruf-huruf pada plaintext digeser sejauh
3
huruf.
Dengan
kata
lain,
misalkan p adalah plaintext, pi adalah huruf ke-i pada
plaintext,
dan k adalah
kunci
rahasianya, maka pergeseran tiap huruf plaintext menjadi ciphertext(c), yaitu ci, adalah sebagai berikut:
I menjadi L, dan D menjadi G sehingga plaintext βwikiβ akan menjadi βZLNLβ pada
ππ = (ππ + π) πππ 26
kata hasil enkripsi (akan disebut dengan Karena komputer hanya mengerti
ciphertext).
angka, maka angka-angka tersebut harus Algoritma yang digunakan pada
direpresentasikan menjadi susunan karakter
program ini adalah algoritma kriptografi.
tertentu agar dapat dipahami oleh manusia.
Algoritma Kriptografi (cipher) adalah fungsi
Program ini menggunakan daftar representasi
matematika yang digunakan untuk enkripsi
angka berdasarkan tabel ASCII.
dan dekripsi. Kekuatan suatu algoritma kriptografi diukur dari banyaknya kerja yang dibutuhkan
untuk
memecahkan
ciphertext menjadi plaintext.
data
Berikut adalah rumus enkripsi dan dekripsi chiper caesar untuk penggunaan tabel ASCII: a. Enkripsi πΆπ = (ππ + πΎ ) πππ 256 b. Dekripsi ππ = (πΆπ β πΎ ) πππ 256 Tabel 1. Tabel ASCII
Keterangan:
Perhatikan tabel ASCII di atas. Pada
Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i
angka 65 sampai 90 dan 97 sampai 122 pada
Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i
kolom dec (desimal), huruf-huruf pada abjad
K = nilai desimal karakter kunci ke-i
direpresentasikan dengan angka-angka pada
mod 256 = karena berdasarkan ASCII
range
tersebut.
Baris
65
sampai
90
merepresentasikan huruf kapital, sedangkan
Langkah
dan
algoritma
yang
97 sampai 122 merepresentasikan huruf
dilakukan pada program ini cukup sederhana.
kecil. Baris lainnya akan merepresentasikan
Pertama ketika user memasukkan plaintext,
angka dan simbol lainnya.
lalu user juga akan memasukkan sandi geser
Karena Caesarian
ini
program menggunakan
kriptografi
sesuai yang diinginkan. Sandi geser dalam
dua
program ini berupa angka dan berfungsi
jenis
karakter utama, yaitu alfabet dan ASCII,
untuk
menentukan
maka rumus enkripsi dan dekripsi cipher
pergeseran langkah yang terjadi pada huruf
caesar untuk penggunaan alfabet standar
tersebut.
adalah sebagai berikut:
chipertext. Inilah proses Enkripsi.
Kemudian
seberapa
akan
keluar
banyak
hasil
a. Enkripsi πΆπ = (ππ + πΎ ) πππ 26 b. Dekripsi ππ = (πΆπ β πΎ ) πππ 26
Gambar 1. Proses Enkripsi Kemudian pada proses dekripsi, user akan memasukkan sebuah chipertext, dimana
chipertext tersebut adalah sebuah barisan
halaman utama dalam program berfungsi
karakter yang diketahui oleh user itu sendiri.
sebagai
Kemudian user akan memasukkan sandi
digunakan oleh user untuk memilih apakah
geser yang berlaku untuk chipertext tersebut.
user akan melakukan enkripsi atau dekripsi
Setelah itu program akan memunculkan
seperti yang terdapat dalam gambar berikut.
plaintext
awal
sebelum
terjadi
halaman
interaktif
yang
bisa
proses
enkripsi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
di
bawah
ini.
Gambar 2. Proses Dekripsi Gambar 3. Halaman Utama Program 2
Halaman
PEMBAHASAN Program kriptografi yang dibuat oleh
penulis dibuat dengan menggunakan bahasa
utama
tersebut
dirancang
menyesuaikan diagram alur yang telah dibuat sebelumnya.
C. Pemilihan bahasa dalam pembuatan program didasarkan pada penguasaan penulis dalam bahasa pemrograman karena penulis sudah
cukup
memahami
bahasa
pemrograman C. Bahasa C juga dipilih karena bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan dalam dunia informatika sampai dengan saat ini dan dapat dijalankan oleh berbagai sistem operasi komputer yang ada. Dalam membuat program kriptografi
Gambar 4. Diagram Alur Program Halaman
awal
yang
interaktif
dengan metode Caesar Cipher maka penulis
tersebut memiliki pilihan 1, 2, dan 3 yang
membuat bagian-bagian dalam program
akan dipilih oleh user tergantung apa yang
sesuai dengan fungsi-fungsinya. Bagian
ingin dilakukan oleh user. Pilihan 1 adalah
untuk melakukan enkripsi kata, pilihan 2
Pilihan berikutnya dalam halaman
untuk melakukan dekripsi kata, sedangkan
awal adalah pilihan dekripsi. Jika user
pilihan
memasukkan angka 2 dalam halaman awal,
3 untuk
keluar
dari
program
kriptografi tersebut.
maka program akan masuk ke halaman
Jika pilihan 1 yang dipilih maka program akan menuju ke halaman enkripsi di
dekripsi di mana program akan meminta ciphertext dari user serta kode dekripsinya.
mana program akan meminta kata yang akan dienkripsi oleh program serta angka yang menjadi jumlah pergeseran karakter sesuai dengan tabel ASCII. Gambar 6. Dekripsi Kata Pada gambar 6, ciphertext yang dimasukkan user adalah βitchkβ dan angka kode gesernya (kunci dekripsinya) adalah 2, maka hurufhuruf dalam ciphertext akan digeser mundur
Gambar 5. Enkripsi Kata
sebanyak 2. Huruf i adalah 2 huruf setelah Dapat dilihat pada gambar 5, huruf-huruf dalam kata βkriptoβ digeser maju sebanyak 3.
huruf g, maka hasil dekripsi dari huruf i adalah huruf g. Begitu pula dengan huruf-
Karena huruf n merupakan karakter ketiga
huruf lainnya. Ciphertext βitchkβ didekripsi
setelah huruf k maka huruf k dalam kata
dan didapatlah kata aslinya yaitu βgrafiβ.
βkriptoβ diubah menjadi huruf n, begitu pula huruf-huruf lainnya, digeser sebanyak 3
Sama
dengan
halaman
enkripsi,
setelah melakukan dekripsi maka program
huruf dalam urutan alfabet.
akan bertanya kepada user apakah ingin Setelah melakukan enkripsi maka program akan menanyakan user apakah user ingin kembali ke halaman utama (gambar 3) atau tidak. Jika tidak, maka program akan berhenti sendirinya.
berjalan
dan
keluar
dengan
kembali ke menu awal atau tidak.
Gambar 8. Dekripsi dengan simbol Simbol yang muncul pada hasil enkripsi dapat diperhitungkan jika melihat sandi geser yang diinput. Sandi geser sebesar 10 langkah dapat diprediksi akan menggeser sebuah huruf alfabet menjadi simbol-simbol Gambar 7. Enkripsi dengan hasil simbol Ada beberapa kasus khusus yang
tertentu. Jika sandi geser melebihi batas tertentu, maka hasil enkripsi menjadi sebuah
program
simbol yang tidak dapat dibaca. Dengan
Caesarian. Pada dasarnya program ini
demikian enkripsi tersebut tidak dapat diubah
menggunakan sandi geser atau caesar chiper
kembali dengan proses dekripsi.
terjadi
pada
proses
enkripsi
untuk melakukan enkripsi. Tetapi besaran pada
ukuran
sandi
geser
ini
belum
sepenuhnya dibatasi, sehingga ada kalanya angka yang dimasukkan beragam dan tanpa batas. Hal tersebut berdampak pada hasil enkripsi yang keluar, seperti gambar 7 di atas. Pada gambar 7, dapat dilihat hasil yang keluar berupa kombinasi huruf alfabet
Gambar 9. Enkripsi dengan simbol yang
dan simbol. Sebagian besar simbol tersebut
tidak dapat di deskripsi
masih
dapat
di
dekripsi
kembali
menggunakan keyboard pada umumnya dengan
cara
menginput
kembali
enkripsi, seperti pada gambar 8.
hasil
3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
output
program
Caesarian yang ditulis dengan bahasa C ini menunjukkan bahwa implementasi algoritma kriptografi caesar chiper berhasil digunakan sebagai
metode
proses
enkripsi
(lihat
Gambar 5.) dan dekripsi (lihat Gambar 6.).
Penggunaan tabel ASCII (lihat Tabel 1.)
Ada beberapa kekurangan yang diakui
terbukti mampu memberikan cakupan jumlah
oleh penulis dalam program ini. Diharapkan
karakter yang lebih banyak jika dibandingkan
pembaca serta programmer lainnya dapat
dengan susunan baris alfabet secara umum.
mengembangkan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program Caesarian telah berhasil
1. Penggunaan algoritma lain yang lebih sederhana.
kriptografi caesar chiper.
2. Penyederhanaan penulisan algoritma Kriptografi caesar chiper dalam
Maka dari itu hal tersebut membuktikan
bentuk syntax yang lain.
bahwa pembuatan program keamanan data
3. Penggunaan
dengan metode enkripsi dekripsi mampu
dan
bahasa
4. Implementasi algoritma Kriptografi
terjangkau. Walaupun ada beberapa kendala
caesar
yang terjadi dalam hal jumlah besaran sandi
chiper
ke
dalam
aplikasi/program/database yang lebih
geser yang tidak memiliki parameter batasan, dapat
GUI
pemrograman yang lebih baik.
dilakukan secara sederhana, mudah, dan
Caesarian
dan
perlu dikembangkan adalah:
menggunakan tabel ASCII dan algoritma
program
program
algoritma ini dengan lebih baik. Hal yang
melakukan proses enkripsi dan dekripsi
tetapi
desain
aplikatif
tetap
dan mendukung semua
Operating System (desktop/mobile).
menjalankan fungsinya sebagai program
5. Parameter batasan jumlah besaran
enkripsi dengan baik.
input pada sandi geser yang belum Penggunaan algoritma kriptografi caesar
ditentukan, sehingga hasil enkripsi
chiper juga dapat diimplementasikan dengan
menjadi urutan simbol yang tidak
cara sederhana dan diharapkan mampu
terbaca.
membantu
programmer
lain
untuk
mengembangkan algoritma tersebut lebih mendalam sehingga layanan keamanan data
4
DAFTAR PUSTAKA
akan lebih mudah diakses oleh masyarakat umum. 3.2 SARAN
[1] Sebesta, Robert W. 2013. Concept of Programming
Languages
10th
Edition. Harlow: Pearson Education Limited.
[2] Deitel, Paul and Harvey Deitel. 2010. C How to Program 6th Edition. New
[3] Ginting, Albert, R. Rizal Isnanto, Ike Windasari.
April,
Fakultas
Ilmu
Komputer,
Universitas Dian Nuswantoro. [6] Turyadi. Agustus, 2015. βENKRIPSI
Jersey: Pearson Education, Inc.
Pertiwi
S1,
2015.
DAN
DEKRIPSI
MENGGUNAKAN
METODE
βImplementasi Algoritma Kriptografi
CAESAR CHIPER DAN OPERASI
RSA untuk Enkripsi dan Dekripsi
XORβ. Jakarta: Universitas Bung
Emailβ dalam Jurnal Teknologi dan
Karno.
Sistem Komputer, Vol.3, No.2 (hlm.
[7] Widayan, Sidiq N. . 2015. Algoritma
253-258). Semarang: Program Studi
Kriptografi Klasik: Caesar Chiper.
Sistem Komputer Fakultas Teknik
Catatan
Universitas Diponegoro.
Pengalaman
[4] Rohmi,
Galih
Insannudin.
F. Mei,
βIMPLEMENTASI CHIPER
Dan
ResearchGate.
Bandung:
dan
2016.
https://www.catataninstrumatika.com
UNTUK
TABEL ASCII MENGGUNAKAN JAWAβ
Instrumentasi
Informatika.
ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA BAHASA
Catatan
Entik
ALGORITMA
CAESAR
Instrumatika:
dalam Teknik
. (Diakses tanggal 26 Januari 2020). [8] Andika, Dwiky. 2017. Pengertian dan Sejarah
Kriptografi.
IT-
JURNAL.COM. < https://www.it-
Informatika UIN Sunan Gunung Djati
jurnal.com/pengertian-dan-sejarah-
Bandung.
kriptografi/>. (Diakses tanggal 26
[5] Santosa, Egar D. βIMPLEMENTASI ALGORITMA CAESAR CHIPER DAN
HILL
CHIPER
PADA
DATABASE SISTEM INVENTORI TB
MITA
JEPARAβ
dalam
Implementasi
Algoritma
Caesar
cipher dan Hill cipher pada TB MITA Jepara (Egar Dika S). Semarang: Program Studi Teknik Informatika β
Januari 2020).