Jurnal Pembuatan Program Enkripsi-Dekripsi Teks Dengan Menggunakan Metode Kriptografi Caesar Cipher [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBUATAN PROGRAM ENKRIPSI-DEKRIPSI TEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KRIPTOGRAFI CAESAR CIPHER MUHAMMAD RIFQI AULIA1, THOMAS ADYA DEWANGGA2,



TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA JL. T.B. SIMATUPANG NO. 38, JATI PADANG, PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA EMAIL: [email protected]; [email protected]



Abstraksi Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pembuatan program enkripsi dan dekripsi teks sebagai alat untuk menyandikan pesan yang sekiranya perlu untuk dirahasiakan dari pihak-pihak yang dapat menyalahgunakan pesan yang ditransmisikan dan diterima oleh pengirim dan penerima pesan. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini adalah untuk menyelesaikan tugas akhir semester pada mata kuliah Sistem Operasi. Dalam membuat program kriptografi ini digunakan metode kriptografi Caesar Cipher. Metode kriptografi Caesar Cipher memiliki tingkat kesulitan yang terbilang cukup mudah untuk dipelajari sehingga memudahkan penulis untuk membuat program kriptografi ini. Sebagai tugas akhir, pembuatan program ini dapat menjadi sarana pembelajaran yang baik dalam mempelajari bidang kriptografi.



Kata kunci: Kriptografi, Enkripsi, Dekripsi, Caesar Cipher,



1. PENDAHULUAN



Kriptografi



1.1 LATAR BELAKANG



Yunani,



Keamanan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam dewasa ini, baik itu keamanan secara fisik, maupun secara maya (cyber). Di zaman sekarang ini, di mana internet sudah merambah segala aspek kehidupan, perpindahan data dalam jumlah yang sangat besar sudah terjadi di setiap detiknya.



Hal



tersebut



cenderung



mengakibatkan rentannya keamanan data



yakni



berasal kryptos



rahasia/tersembunyi berarti



menulis.



dan Jadi,



dari



bahasa



yang



berarti



graphein dapat



yang



dikatakan



kriptografi adalah suatu teknik merahasiakan suatu teks di mana suatu teks asli (plaintext) diubah menjadi suatu teks acak yang sulit dibaca (ciphertext) dengan suatu kunci enkripsi. Orang yang tidak memiliki kunci dekripsi dari suatu ciphertext tidak akan bisa memperoleh data asli dari ciphertext tersebut. Peluang untuk mendapat data asli oleh



pada skala besar.



seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi Banyak



perusahaan



besar



yang



dalam waktu singkat terhitung sangat kecil.



menawarkan sejumlah sistem keamanan data dalam skala global. Walaupun demikian, penyerangan data melalui internet kerap terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya sistem keamanan data yang lebih baik lagi untuk mengatasi masalah keamanan



Teknik enkripsi yang digunakan dalam kriptografi klasik adalah enkripsi simetris di mana kunci dekripsi sama dengan kunci enkripsi, sedangkan dalam public key cryptography, diperlukan teknik enkripsi asimetris di mana kunci dekripsi tidak sama



data.



dengan kunci enkripsi. Enkripsi, dekripsi dan Untuk dapat melindungi data secara



pembuatan kunci untuk teknik enkripsi



lokal atau perseorangan sebenarnya tidak



asimetris memerlukan komputasi yang lebih



perlu menggunakan perusahaan atau produk



intensif dibandingkan enkripsi simetris,



layanan tertentu untuk melindungi data user.



karena enkripsi asimetris menggunakan



Ada beberapa metode sederhana untuk



bilangan-bilangan yang sangat besar.



mengamankan data. Salah satunya adalah menggunakan metode algoritma kriptografi.



Karena kriptografi merupakan suatu teknik merahasiakan suatu teks, maka terdapat beberapa aspek keamanan dalam



kriptografi. Aspek-aspek keamanan tersebut



metode untuk mengamankan sebuah pesan



adalah aspek kerahasiaan, aspek autentikasi,



hingga tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga.



aspek integritas, dan aspek nirpenyangkalan.



Enkripsi dapat dibagi menjadi dua proses



Kriptografi telah digunakan sejak dahulu, salah satu kriptografi yang paling terkenal



adalah



Caesar



Cipher



yang



digunakan pada zaman Romawi Kuno oleh Kaisar Julius Caesar. Sandi Caesar ini juga dikenal sebagai sandi geser karena cara penyandiannya yang β€œmenggeser” hurufhuruf dalam kata sebanyak angka yang menjadi kunci enkripsinya sesuai urutan alfabet.



dan Stream Cipher (Ferguson dkk, 2010) B. Kriptografi Kriptografi



(cryptography)



berasal



dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata kryptos yang artinya tersembunyi



dan



graphia yang artinya sesuatu yang tertulis sehingga kriptografi dapat



juga



disebut



sebagai sesuatu yang tertulis secara rahasia atau tersembunyi.



Dengan komputer



menggunakan



modern,



maka



teknologi



dapat



dibuat



program penyandian kata dengan metode Caesar Cipher dengan bahasa pemrograman yang telah dipelajari oleh penulis. Program ini bertujuan untuk menyandikan kata-kata asli (plaintext) dan juga dapat digunakan sebagai



enkripsi yang berbeda yaitu Block Cipher



sarana



pembelajaran



dalam



mempelajari kriptografi Caesar Cipher. 1.2 LANDASAN TEORI



Menurut adalah



terminologinya,



ilmu



dan



kriptografi



seni untuk menjaga



keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat



yang



lain.



Kriptografi menurut Rinaldi, Munir (2006) juga



didefinisikan



sebagai



ilmu



yang



mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan



dengan



aspek-aspek



pada



keamanan informasi misalnya kerahasiaan, integritas data, otentikasi pengirim/penerima data, dan otentikasi data.



A. Enkripsi-Dekripsi



Dalam



perkembangannya, kriptografi



Enkripsi merupakan sebuah metode



menurut Dony, Ariyus (2008) juga digunakan



penyandian sebuah pesan atau informasi



untuk mengidentifikasi pengiriman pesan



menjadi sebuah teks yang tidak dapat dibaca



dan tanda tangan digital dan keaslian pesan



(Ferguson dkk, 2010). Enkripsi berkaitan erat



dengan sidik jari digital. Dalam kriptografi,



dengan kriptografi, yang merupakan sebuah



pesan atau informasi yang dapat di baca



disebut sebagai plaintext atau cleartext.



penyisipan,



Proses yang dilakukan untuk mengubah teks



pengubahan data.



asli



(plaintext) ke



3. Autentikasi



(chipertext) disebut enkripsi. Pesan yang



Autentikasi



tidak



rahasia



identifikasi, baik secara kesatuan



(chipertext). Proses kebalikan dari enkripsi



sistem maupun informasi itu sendiri.



disebut



akan



Dua pihak yang saling berkomunikasi



teks rahasia (chipertext)



harus saling memperkenalkan diri.



menjadi teks asli (plaintext). Kedua proses



Informasi yang dikirimkan melalui



enkripsi



membutuhkan



kanal harus diautentiaksi keaslian, isi



informasi rahasia,



datanya, waktu pengiriman, dan lain-



disebut



dekripsi.



mengembalikan



dan



penggunaan



teks



dan



rahasia



terbaca



dalam



penghapusan,



teks



Dekripsi



dekripsi sejumlah



yang sering disebut kunci (key).



ini



dengan



lain.



Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi



berhubungan



yang merupakan aspek



4. Non-repudiasi atau nir-penyangkalan Non-repudiasi atau nir-penyangkalan adalah



keamanan informasi yaitu:



usaha



terjadinya 1. Kerahasiaan (confidentiality)



untuk



mencegah



penyangkalan



terhadap



pengiriman atau pembuatan suatu



Kerahasiaan adalah layanan yang



informasi



digunakan untuk menjaga isi dari



pembuat.



oleh



pengirim



atau



informasi dari siapa pun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia



C. Algoritma Caesar Chiper



untuk membuka/mengupas informasi Dalam kriptografi, sandi Caesar atau



yang telah disandi.



sandi geser, kode Caesar atau geseran caesar



2. Integritas data Integritas



adalah



berhubungan



dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integrasi data, sistem harus memiliki kemampuan



untuk



mendeteksi



manipulasi data oleh pihak-pihak yang



tidak



berhak,



antara



lain



adalah salah satu teknik enkripsi paling terkenal. Sandi ini termasuk sandi subtitusi di mana setiap huruf apda teks awal (plaintext) digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih posisi tertentu dalam alfabet. Ini adalah algoritma kriptografi yang mula-mula digunakan oleh kaisar Romawi,



Julius Caesar (sehingga dinamakan juga caesar chiper), untuk menyandikan pesan



Meskipun



termasuk



general-purpose



yang ia kirim kepada para gubernurnya.



programming



language,



yakni



Caranya adalah dengan mengganti (menyulih



pemrograman yang bisa membuat berbagai



atau mensubstitusi) setiap karakter dengan



aplikasi, bahasa pemrograman C paling



karakter lain dalam susunan abjad (alfabet).



cocok merancang aplikasi yang berhubungan



Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan



langsung



huruf ketiga berikutnya dari susunan abjad.



hardware. Ini tidak terlepas dari tujuan awal



Dalam hal ini kuncinya adalah jumlah



bahasa C dikembangkan.



dengan



Sistem



bahasa



Operasi



dan



pergeseran huruf (yaitu π‘˜ = 3). Dengan mengkodekan setiap huruf abjad dengan integer sebagai berikut:𝐴 = 0, 𝐡 = 1, …, 𝑍 = 25, maka secara matematis caesar chiper menyandikan plainteks pi menjadi ci dengan aturan: 𝑐𝑖 = (𝑝𝑖 + π‘˜) π‘šπ‘œπ‘‘ 26



Bahasa pemrograman C dibuat pertama kali oleh Dennis M. Ritchie pada tahun 1972. Saat itu Ritchie bekerja di Bell Labs, sebuah pusat penelitian yang berlokasi di Murray Hill, New Jersey, Amerika Serikat.



Ritchie membuat bahasa pemrograman C untuk



D. Bahasa Pemrograman C



mengembangkan



sistem



operasi



UNIX. Sebelumnya, sistem operasi UNIX dibuat



menggunakan



bahasa



assembly



Bahasa Pemrograman C adalah sebuah



(assembly language). Akan tetapi bahasa



bahasa pemrograman komputer yang bisa



assembly sendiri sangat rumit dan susah



digunakan untuk membuat berbagai aplikasi



untuk dikembangkan.



(general-purpose programming language), mulai dari sistem operasi (seperti Windows



Dengan



tujuan



mengganti



bahasa



atau Linux), antivirus, software pengolah



assembly, peneliti di Bell Labs membuat



gambar (image processing), hingga compiler



bahasa pemrograman B. Namun bahasa



untuk bahasa pemrograman, dimana C



pemrograman B juga memiliki beberapa



banyak digunakan untuk membuat bahasa



kekurangan, yang akhirnya di lengkapi oleh



pemrograman lain yang salah satunya adalah



bahasa pemrograman C.



PHP.



Dengan bahasa C inilah sistem operasi



Kriptografi



modern



tidak



lagi



UNIX ditulis ulang. Pada gilirannya, UNIX



mendasarkan kekuatan pada algoritmanya.



menjadi dasar dari banyak sistem operasi



Jadi algoritma tidak dirahasiakan. Kekuatan



modern saat ini, termasuk Linux, Mac OS



kriptografinya terletak pada kunci, yang



(iOS), hingga sistem operasi Android.



berupa deretan karakter atau bilangan bulat yang dijaga kerahasiaannya.



1.3 METODE PENELITIAN



Pada program yang menggunakan



Pada pembuatan program enkripsi Caesarian



ini



menggunakan



metode



kriptografi sandi Caesar, atau dikenal dengan sandi geser. Pada dasarnya sandi Caesar ini melakukan subtitusi di mana setiap huruf pada huruf awal (akan disebut dengan plaintext) digantikan dengan huruf atau simbol lain yang memiliki selisih posisi tertentu



dalam



alfabet.



Misalnya,



jika



menggunakan geseran 3, V akan menjadi Y,



teknik Caesar Cipher, di mana susunan alfabet



pada



plaintext



akan



digeser



sejauh k huruf. Jika kunci (k) bernilai 3, maka huruf-huruf pada plaintext digeser sejauh



3



huruf.



Dengan



kata



lain,



misalkan p adalah plaintext, pi adalah huruf ke-i pada



plaintext,



dan k adalah



kunci



rahasianya, maka pergeseran tiap huruf plaintext menjadi ciphertext(c), yaitu ci, adalah sebagai berikut:



I menjadi L, dan D menjadi G sehingga plaintext β€œwiki” akan menjadi β€œZLNL” pada



𝑐𝑖 = (𝑝𝑖 + π‘˜) π‘šπ‘œπ‘‘ 26



kata hasil enkripsi (akan disebut dengan Karena komputer hanya mengerti



ciphertext).



angka, maka angka-angka tersebut harus Algoritma yang digunakan pada



direpresentasikan menjadi susunan karakter



program ini adalah algoritma kriptografi.



tertentu agar dapat dipahami oleh manusia.



Algoritma Kriptografi (cipher) adalah fungsi



Program ini menggunakan daftar representasi



matematika yang digunakan untuk enkripsi



angka berdasarkan tabel ASCII.



dan dekripsi. Kekuatan suatu algoritma kriptografi diukur dari banyaknya kerja yang dibutuhkan



untuk



memecahkan



ciphertext menjadi plaintext.



data



Berikut adalah rumus enkripsi dan dekripsi chiper caesar untuk penggunaan tabel ASCII: a. Enkripsi 𝐢𝑖 = (𝑃𝑖 + 𝐾 ) π‘šπ‘œπ‘‘ 256 b. Dekripsi 𝑃𝑖 = (𝐢𝑖 βˆ’ 𝐾 ) π‘šπ‘œπ‘‘ 256 Tabel 1. Tabel ASCII



Keterangan:



Perhatikan tabel ASCII di atas. Pada



Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i



angka 65 sampai 90 dan 97 sampai 122 pada



Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i



kolom dec (desimal), huruf-huruf pada abjad



K = nilai desimal karakter kunci ke-i



direpresentasikan dengan angka-angka pada



mod 256 = karena berdasarkan ASCII



range



tersebut.



Baris



65



sampai



90



merepresentasikan huruf kapital, sedangkan



Langkah



dan



algoritma



yang



97 sampai 122 merepresentasikan huruf



dilakukan pada program ini cukup sederhana.



kecil. Baris lainnya akan merepresentasikan



Pertama ketika user memasukkan plaintext,



angka dan simbol lainnya.



lalu user juga akan memasukkan sandi geser



Karena Caesarian



ini



program menggunakan



kriptografi



sesuai yang diinginkan. Sandi geser dalam



dua



program ini berupa angka dan berfungsi



jenis



karakter utama, yaitu alfabet dan ASCII,



untuk



menentukan



maka rumus enkripsi dan dekripsi cipher



pergeseran langkah yang terjadi pada huruf



caesar untuk penggunaan alfabet standar



tersebut.



adalah sebagai berikut:



chipertext. Inilah proses Enkripsi.



Kemudian



seberapa



akan



keluar



banyak



hasil



a. Enkripsi 𝐢𝑖 = (𝑃𝑖 + 𝐾 ) π‘šπ‘œπ‘‘ 26 b. Dekripsi 𝑃𝑖 = (𝐢𝑖 βˆ’ 𝐾 ) π‘šπ‘œπ‘‘ 26



Gambar 1. Proses Enkripsi Kemudian pada proses dekripsi, user akan memasukkan sebuah chipertext, dimana



chipertext tersebut adalah sebuah barisan



halaman utama dalam program berfungsi



karakter yang diketahui oleh user itu sendiri.



sebagai



Kemudian user akan memasukkan sandi



digunakan oleh user untuk memilih apakah



geser yang berlaku untuk chipertext tersebut.



user akan melakukan enkripsi atau dekripsi



Setelah itu program akan memunculkan



seperti yang terdapat dalam gambar berikut.



plaintext



awal



sebelum



terjadi



halaman



interaktif



yang



bisa



proses



enkripsi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar



di



bawah



ini.



Gambar 2. Proses Dekripsi Gambar 3. Halaman Utama Program 2



Halaman



PEMBAHASAN Program kriptografi yang dibuat oleh



penulis dibuat dengan menggunakan bahasa



utama



tersebut



dirancang



menyesuaikan diagram alur yang telah dibuat sebelumnya.



C. Pemilihan bahasa dalam pembuatan program didasarkan pada penguasaan penulis dalam bahasa pemrograman karena penulis sudah



cukup



memahami



bahasa



pemrograman C. Bahasa C juga dipilih karena bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan dalam dunia informatika sampai dengan saat ini dan dapat dijalankan oleh berbagai sistem operasi komputer yang ada. Dalam membuat program kriptografi



Gambar 4. Diagram Alur Program Halaman



awal



yang



interaktif



dengan metode Caesar Cipher maka penulis



tersebut memiliki pilihan 1, 2, dan 3 yang



membuat bagian-bagian dalam program



akan dipilih oleh user tergantung apa yang



sesuai dengan fungsi-fungsinya. Bagian



ingin dilakukan oleh user. Pilihan 1 adalah



untuk melakukan enkripsi kata, pilihan 2



Pilihan berikutnya dalam halaman



untuk melakukan dekripsi kata, sedangkan



awal adalah pilihan dekripsi. Jika user



pilihan



memasukkan angka 2 dalam halaman awal,



3 untuk



keluar



dari



program



kriptografi tersebut.



maka program akan masuk ke halaman



Jika pilihan 1 yang dipilih maka program akan menuju ke halaman enkripsi di



dekripsi di mana program akan meminta ciphertext dari user serta kode dekripsinya.



mana program akan meminta kata yang akan dienkripsi oleh program serta angka yang menjadi jumlah pergeseran karakter sesuai dengan tabel ASCII. Gambar 6. Dekripsi Kata Pada gambar 6, ciphertext yang dimasukkan user adalah ”itchk” dan angka kode gesernya (kunci dekripsinya) adalah 2, maka hurufhuruf dalam ciphertext akan digeser mundur



Gambar 5. Enkripsi Kata



sebanyak 2. Huruf i adalah 2 huruf setelah Dapat dilihat pada gambar 5, huruf-huruf dalam kata β€œkripto” digeser maju sebanyak 3.



huruf g, maka hasil dekripsi dari huruf i adalah huruf g. Begitu pula dengan huruf-



Karena huruf n merupakan karakter ketiga



huruf lainnya. Ciphertext β€œitchk” didekripsi



setelah huruf k maka huruf k dalam kata



dan didapatlah kata aslinya yaitu β€œgrafi”.



β€œkripto” diubah menjadi huruf n, begitu pula huruf-huruf lainnya, digeser sebanyak 3



Sama



dengan



halaman



enkripsi,



setelah melakukan dekripsi maka program



huruf dalam urutan alfabet.



akan bertanya kepada user apakah ingin Setelah melakukan enkripsi maka program akan menanyakan user apakah user ingin kembali ke halaman utama (gambar 3) atau tidak. Jika tidak, maka program akan berhenti sendirinya.



berjalan



dan



keluar



dengan



kembali ke menu awal atau tidak.



Gambar 8. Dekripsi dengan simbol Simbol yang muncul pada hasil enkripsi dapat diperhitungkan jika melihat sandi geser yang diinput. Sandi geser sebesar 10 langkah dapat diprediksi akan menggeser sebuah huruf alfabet menjadi simbol-simbol Gambar 7. Enkripsi dengan hasil simbol Ada beberapa kasus khusus yang



tertentu. Jika sandi geser melebihi batas tertentu, maka hasil enkripsi menjadi sebuah



program



simbol yang tidak dapat dibaca. Dengan



Caesarian. Pada dasarnya program ini



demikian enkripsi tersebut tidak dapat diubah



menggunakan sandi geser atau caesar chiper



kembali dengan proses dekripsi.



terjadi



pada



proses



enkripsi



untuk melakukan enkripsi. Tetapi besaran pada



ukuran



sandi



geser



ini



belum



sepenuhnya dibatasi, sehingga ada kalanya angka yang dimasukkan beragam dan tanpa batas. Hal tersebut berdampak pada hasil enkripsi yang keluar, seperti gambar 7 di atas. Pada gambar 7, dapat dilihat hasil yang keluar berupa kombinasi huruf alfabet



Gambar 9. Enkripsi dengan simbol yang



dan simbol. Sebagian besar simbol tersebut



tidak dapat di deskripsi



masih



dapat



di



dekripsi



kembali



menggunakan keyboard pada umumnya dengan



cara



menginput



kembali



enkripsi, seperti pada gambar 8.



hasil



3



PENUTUP



3.1 KESIMPULAN Berdasarkan



hasil



output



program



Caesarian yang ditulis dengan bahasa C ini menunjukkan bahwa implementasi algoritma kriptografi caesar chiper berhasil digunakan sebagai



metode



proses



enkripsi



(lihat



Gambar 5.) dan dekripsi (lihat Gambar 6.).



Penggunaan tabel ASCII (lihat Tabel 1.)



Ada beberapa kekurangan yang diakui



terbukti mampu memberikan cakupan jumlah



oleh penulis dalam program ini. Diharapkan



karakter yang lebih banyak jika dibandingkan



pembaca serta programmer lainnya dapat



dengan susunan baris alfabet secara umum.



mengembangkan



Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program Caesarian telah berhasil



1. Penggunaan algoritma lain yang lebih sederhana.



kriptografi caesar chiper.



2. Penyederhanaan penulisan algoritma Kriptografi caesar chiper dalam



Maka dari itu hal tersebut membuktikan



bentuk syntax yang lain.



bahwa pembuatan program keamanan data



3. Penggunaan



dengan metode enkripsi dekripsi mampu



dan



bahasa



4. Implementasi algoritma Kriptografi



terjangkau. Walaupun ada beberapa kendala



caesar



yang terjadi dalam hal jumlah besaran sandi



chiper



ke



dalam



aplikasi/program/database yang lebih



geser yang tidak memiliki parameter batasan, dapat



GUI



pemrograman yang lebih baik.



dilakukan secara sederhana, mudah, dan



Caesarian



dan



perlu dikembangkan adalah:



menggunakan tabel ASCII dan algoritma



program



program



algoritma ini dengan lebih baik. Hal yang



melakukan proses enkripsi dan dekripsi



tetapi



desain



aplikatif



tetap



dan mendukung semua



Operating System (desktop/mobile).



menjalankan fungsinya sebagai program



5. Parameter batasan jumlah besaran



enkripsi dengan baik.



input pada sandi geser yang belum Penggunaan algoritma kriptografi caesar



ditentukan, sehingga hasil enkripsi



chiper juga dapat diimplementasikan dengan



menjadi urutan simbol yang tidak



cara sederhana dan diharapkan mampu



terbaca.



membantu



programmer



lain



untuk



mengembangkan algoritma tersebut lebih mendalam sehingga layanan keamanan data



4



DAFTAR PUSTAKA



akan lebih mudah diakses oleh masyarakat umum. 3.2 SARAN



[1] Sebesta, Robert W. 2013. Concept of Programming



Languages



10th



Edition. Harlow: Pearson Education Limited.



[2] Deitel, Paul and Harvey Deitel. 2010. C How to Program 6th Edition. New



[3] Ginting, Albert, R. Rizal Isnanto, Ike Windasari.



April,



Fakultas



Ilmu



Komputer,



Universitas Dian Nuswantoro. [6] Turyadi. Agustus, 2015. β€œENKRIPSI



Jersey: Pearson Education, Inc.



Pertiwi



S1,



2015.



DAN



DEKRIPSI



MENGGUNAKAN



METODE



β€œImplementasi Algoritma Kriptografi



CAESAR CHIPER DAN OPERASI



RSA untuk Enkripsi dan Dekripsi



XOR”. Jakarta: Universitas Bung



Email” dalam Jurnal Teknologi dan



Karno.



Sistem Komputer, Vol.3, No.2 (hlm.



[7] Widayan, Sidiq N. . 2015. Algoritma



253-258). Semarang: Program Studi



Kriptografi Klasik: Caesar Chiper.



Sistem Komputer Fakultas Teknik



Catatan



Universitas Diponegoro.



Pengalaman



[4] Rohmi,



Galih



Insannudin.



F. Mei,



β€œIMPLEMENTASI CHIPER



Dan



ResearchGate.



Bandung:



dan



2016.



https://www.catataninstrumatika.com



UNTUK



TABEL ASCII MENGGUNAKAN JAWA”



Instrumentasi



Informatika.



ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA BAHASA



Catatan



Entik



ALGORITMA



CAESAR



Instrumatika:



dalam Teknik




. (Diakses tanggal 26 Januari 2020). [8] Andika, Dwiky. 2017. Pengertian dan Sejarah



Kriptografi.



IT-



JURNAL.COM. < https://www.it-



Informatika UIN Sunan Gunung Djati



jurnal.com/pengertian-dan-sejarah-



Bandung.



kriptografi/>. (Diakses tanggal 26



[5] Santosa, Egar D. β€œIMPLEMENTASI ALGORITMA CAESAR CHIPER DAN



HILL



CHIPER



PADA



DATABASE SISTEM INVENTORI TB



MITA



JEPARA”



dalam



Implementasi



Algoritma



Caesar



cipher dan Hill cipher pada TB MITA Jepara (Egar Dika S). Semarang: Program Studi Teknik Informatika –



Januari 2020).