Jurnal Struktur Garis & Struktur Bidang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



Struktur Garis & Struktur Bidang Murniati1 , Lulu Rumahallo2, Ryan Saputra Djaya S.T3 1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur 2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur 3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur *Email: [email protected] SARI Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya. Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Tujuan daripada praktikum mata acara geologi struktur bidang dan struktur garis yaitu mengetahui unsur – unsur dalam struktur geologi, kegunaan kompas geologi dalam pengambilan data struktur, pengunaan notasi untuk menuliskan kedudukan dan unsur struktur geologi, memahami definisi struktur garis dan unsur- unsurnya, pitch, plunge, trend, bearing, memahami penggambaran struktur garis, memahami definisi jurus/arah, dip semu dan dip sebenarnya dari struktur bidang, dan memahami cara penggambaran struktur bidang. Dalam melakukan penulisan kita umumnya mengenal metode penulisan, yang mana terdiri atas 3 macam, metode deduksi, metode induksi maupun metode campuran. Struktur unsur-unsur struktur secara geometris pada dasarnya hanya terdiri dari dua unsur geometris yaitu geometris bidang/ struktur bidang, bidang perlapisan, kekar, sesar, sumbu lipatan, dan lainnya.Geometris garis/ struktur garis, gores-garis, perpotongan dua bidang, liniasi, dan lainnya. Kata kunci: Geologi struktur, struktur garis, struktur bidang, geometris, dan unsur geometris. PENDAHULUAN Geologi struktur merupakan salah satu aspek dalam ilmu geologi yang memiliki urgensi besar. Apabila pemahaman mengenai geologi struktur dan struktur geologi telah baik, maka deskripsi dan interpretasi pada geolo suatu daerah akan semakin lengkap dan dapat dipercaya. Adapun dalam melihat struktur geologi suatu daerah, perlu dilakukan analisis yang tidak hanya mengacu pada data lapangan, melainkan dari berbagai himpunan data, baik secara regional, lokal bahkan mikroskopis. Hal ini disebabkan sifat struktur geologi yang tidak hanya di kontrol oleh gaya endogen bumi, melainkan berbagai faktor seperti sebaran mineral, litologi, morfologi, kerentanan batuan, batas lempeng dan aspek lainnya. Sehingga, dalam studi suatu struktur geologi daerah tertentu, perlu dilakukan studi lebih lanjut dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang dijelaskan diatas. Dalam melakukan penulisan kita umumnya mengenal metode penulisan, yang mana terdiri atas 3 macam, metode deduksi, metode induksi maupun metode campuran. (Widodo, S. 2015) Metode deduksi merupakan metode penulisan yang mana penjelasan akan didahului oleh unsurunsur umum dari pokok bahasan menjadi unsur khusus pembahasan, sementara metode Induksi merupakan metode penulisan yang menjabarkan gambaran umum berdasarkan pokok bahasan khusus sehingga berkesan seperti format akibat-sebab, dan metode campuran merupakan metode pembahasan yang tidak stagnan atau pembahasannya dapat bergerak ke umum-khusus tanpa berurutan. Metode diatas dapat dipergunakan dalam melakukan analisis struktur geologi suatu daerah, dimana pembahasannya dapat dilihat secara umum atau kondisi regional, kemudian ruang lingkupnya semakin mengecil seperti pada singkapan dan mengerucut



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021 menjadi kenampakan megaskopis serta mikroskopis. Hal tersebut berguna untuk memahami lebih lanjut kondisi geologi dari suatu daerah, yang mana dapat di korelasikan kepada aspek-aspek lain seperti stratigrafi, sejarah geologi bahkan geologi teknik. Dengan dasar yang demikian, maka perlu dilakukan suatu studi mengenai mekanisme analisis struktur geologi yang melihat dari aspek urut-urutan, dimana dilihat dengan sudut pandang luas kemudian mengerucut menjadi khusus. Hal ini memudahkan pada analisis data serta cara penyajiannya, dan juga menjadi kontrol dalam melakukan deskripsi dan analisis struktur geologi dari suatu daerah. (Mia et al.,2014) TINJAUAN PUSTAKA Dalam pape ini, metode yang dilakukan lebih berdasarkan tatacara atau runutan dalam pembuatan analisis suatu struktur geologi, yang mana dimulai dengan analisis data geologi regional atau dalam hal ini berupa tectonic setting dari daerah telitian. Setelah itu dilakukan pembahasan mengenai kenampakan singkapan, baik berupa kenampakan secara luas maupun secara megaskopisnya. Hal ini dilakukan selain untuk menghimpun data, juga untuk akuisisi secara cepat di lapangan karena dasar yang telah diketahui dari analisis tektonik regional sebelumnya. Lalu melihat kenampakan secara mikroskopis yang mana dikontrol oleh sebaran mineral, kekar-kekar maupun foliasi apabila berada pada batuan malihan. Hal ini dilakukan untuk mendukung akurasi dan ketepatan data yang telah diambil sebelumnya baik dari data singkapan maupun regional. Metode ini dilakukan secara urut-urutan guna mempermudah dalam analisis data studio mengenai struktur geologi yang berlaku, berupa identifikasi berdasarkan klasifikasi yang telah disediakan. Pada paper ini tidak terbatas pada satu wilayah saja, melaikan pembahasannya mengacu dari berbagai publikasi yang mana mendukung metode penelitian ini dan disusun secara runut dan deduktif/luas hingga khusus. Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya force yang terjadi di dalambumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam Pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa penulis menganggap bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, misalnya perlipatan (fold), rekahan (fracture) sesar (fault) dan sebagainya. Sebagai bagian dari satuan tectonic unit, sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera dan sebagainya (AH Harsolumakso, 1997). Struktur



batuan adalah gambaran tentang



kenampakan atau keadaan batuan, termasuk didalamnya bentuk dan kedudukannya. Didasarkan pada proses pembentukannya, struktur batuan dapat dibedakan menjadi struktur primer, yaitu struktur yang terjadi pada saat proses pembentukan batuan tersebut misalnya, pada batuan sedimen bidang perlapisan bersilang cross bedding, gelembur gelombang ripple mark, perlapisan bersusun graded bedding, dan sebagainya. Pada batuan beku struktur aliran flow structure, kekar akibat pendinginan cooling joints dan sebagainya. Struktur sekunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian, setelah batuan terbentuk, yaitu akibat proses deformasi atau tektonik. Jenis struktur yang termasuk di dalam struktur sekunder diantaranya adalah lipatan, rekahan, kekar, patahan, sesar dan sebagainya. (Widagdo, A, Pramumijoyo, S., & Harijoko, A., 2019)



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021 Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya struktur garis berupa arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada suatu struktur bidang, misalnya sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar, lineasi mineral pada bidang foliasi dan perpotongan dua buah bidang. Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang angka penunjaman plunge dan arah penunjaman trend. Jika struktur garis tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka orientasi struktur garis tersebut dapat diwakili oleh sebuah angka yang disebut pitch. Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis tersebut dengan bidang horizontal, diukur



pada bidang vertikal



nilai dari penunjaman berkisar antara 0º dan 90º, penunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman 90º dimiliki oleh garis vertikal. Arah penunjaman sebuah struktur garis adalah arah dari proyeksi struktur garis tersebut ke bidang horizontal. Arah penunjaman dapat dideskripsikan dengan menggunakan konvensi kuadran ataupun konvensi azimuth. Arah penunjaman harus menunjuk pada arah ke mana struktur garis tersebut menunjam. Struktur garis yang menunjam ke timur tidak sama dengan struktur garis yang menunjam ke barat. Kedua struktur garis ini berlawanan arah. Pitch sebuah struktur garis adalah sudut antara struktur garis tersebut dengan horizontal, diukur pada bidang di mana struktur garis tersebut terbentuk kisaran nilai pitch adalah antara 0ºdan 90º. Jika arah penunjaman sejajar dengan garis jurus, maka pitch = 0º. Jika arah penunjaman tegak lurus garis jurus, maka pitch= 90º. Di lapangan pitch dapat diukur langsung dengan menggunakan busur derajat, dengan catatan bidang tersebut tersingkap baik. Kenyataannya kadang- kadang sulit untuk mendapatkan bidang yang baik di lapangan, sehingga perlu dilakukan perhitungan. Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang angka penunjaman plunge dan arah penunjaman trend. Jika struktur garis tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, arah kelurusan bearing dan rake atau pitch. Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal. Nilai dari penunjaman berkisar antara 0º dan 90º, penunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman 90º dimiliki oleh garis vertikal. Secara umum, penunjaman yang berkisar antara 0º dan 20º dianggap landai (shallow,penunjaman yang berkisar antara 20º dan 50º dianggap sedang moderate, dan penunjaman yang berkisar antara 50º dan 90º dianggap terjal steep). Geologi struktur yang dimaksudkan pada praktikum ini lebih ditekankan untuk mempelajari tentang struktur akibat dari deformasi. Walaupun demikian, pada beberapa kasus, struktur primer akan berguna di dalam analisis struktur, misalnya untuk menentukan arah sedimentasi dan sebagainya.. Jenis jenis struktur geologi dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan yaitu kekar, fractures dan rekahan, cracks, (Perlipatan folding, dan patahan/sesar faulting. Ketiga jenis struktur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur struktur, yaitu kekar fractures. Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran, secara umum dicirikan oleh pemotongan bidang perlapisan batuan biasanya terisi mineral lain mineralisasi seperti kalsit, kuarsa, kenampakan breksiasi, dan sebagainya. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Sesar adalah bidang rekahan atau zona rakehan



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021 pada batuan yang sudah mengalami pergesesaran. Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya. Garis merupakan unsur dari bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang dan dapat juga berdiri sendiri sebagai struktur garis. Struktur garis dalam geologi struktur dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu struktur garis riil dan struktur garis semu. Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati secara langsung di lapangan, misalnya gores yang terdapat pada bidang sesar. Struktur garis semu adalah struktur garis yang arah serta kedudukannya ditafsirkan dari orientasi suatu unsur struktur yang membentuk pada satu kelurusan atau liniasi. Struktur Garis sekunder adalah struktur garis yang meliputi gores garis liniasi memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan dari sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-lain. Struktur Garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya . Garis merupakan unsur dari bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang. (Sudjatmiko, 1972)



Gambar 1. Kekar Gerus (Shear Joint) dan Kekar Tensional (Tensional Joint) Berdasarkan pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur garis primer dan struktur garis sekunder. Struktur garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral yang terdapat pada batuan beku tertentu dan arah liniasi dari struktur sedimen. Struktur Garis sekunder adalah struktur garis yang meliputi gores garis liniasi memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan dari sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-lain. Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Struktur bidang riil ini merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan. Termasuk struktur bidang antara lain perlapisan batuan, urat (vein), kekar, sesar, lipatan, ketidakselarasan, dan lain lain. Definisi istilah-istilah dalam struktur garis yaitu; a.



Jurus (strike) adalah arah dan garis horizontal yang merupakan perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal.



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021 b.



Kemiringan (dip) adalah sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus.



c.



Kemiringan semu (apperent dip) adalah arah tegak lurus jurus sesua dengan arah miring bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.



Garis merupakan unsur dari bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang dan dapat juga berdiri sendiri sebagai struktur garis. Struktur garis dalam geologi struktur dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu struktur garis riil dan struktur garis semu. Struktur garis riil adalah struktur garis



yang arah dan



kedudukannya dapat diamati secara langsung di lapangan, misalnya gores yang terdapat pada bidang sesar. Struktur garis semu adalah struktur garis yang arah serta kedudukannya



ditafsirkan dari orientasi suatu



unsur struktur yang membentuk pada satu kelurusan atau liniasi. Liniasi adalah keadaan dimana mineralmineral prismatik membentuk kenampakan penjajaran pada batuan seperti genggaman pensil. Contohnya pada suatu fragmen breksi besar, mineral-mineral pada batuan beku, arah liniasi pada struktur batuan, kelurusan sungai, topografi dan sebagainya (NA Magetsari,1997). Berdasarkan pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1.



Struktur Garis Primer Struktur garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral yang terdapat pada batuan beku tertentu dan arah liniasi dari struktur sedimen.



2.



Struktur Garis Sekunder Struktur garis sekunder meliputi gores garis liniasi memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan dari sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-lain.



Dalam mempelajari struktur garis, ada beberapa istilah-istilah yang digunakan dan



harus dipahami, agar



mempermudah dalam menggambarkannya. Istilah-istilah yang digunakan tersebut, yaitu : 1.



Garis, yaitu elemen geometri yang ditarik dari sebuah titik yang bergerak dan panjangnya hanya sepanjang jejak dan titik tersebut. Struktur garis tersebut bisa berupa garis lurus, garis lengkung maupun garis patah.



2.



Plunge, yaitu sudut vertikal antara sebuah garis dengan proyeksi garis tersebut pada bidang horisontal.



3.



Trend, yaitu jurus dari bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukkan arah penunjaman garis tersebut.



4.



Pitch yaitu, sudut antara garis dengan jurus dari bidang yang memuat garis tersebut.



Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya struktur garis berupa arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada suatu struktur bidang, misalnya sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar, lineasi mineral pada bidang foliasi, dan perpotongan dua buah bidang. Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang angka penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur garis tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka orientasi struktur garis tersebut dapat diwakili oleh sebuah angka yang disebut pitch. Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis



tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal. Nilai dari



penunjaman berkisar antara 0º dan 90º, penunjaman 0º dimiliki oleh garis



horizontal dan penunjaman 90º



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021 dimiliki oleh garis vertikal. Arah penunjaman sebuah struktur garis adalah arah dari proyeksi struktur garis tersebut ke bidang horizontal. Arah penunjaman dapat dideskripsikan dengan menggunakan konvensi kuadran ataupun konvensi azimuth. Arah penunjaman harus menunjuk pada arah ke mana struktur garis tersebut menunjam. Struktur garis yang menunjam ke timur tidak sama dengan struktur garis yang menunjam ke barat. Kedua



struktur garis ini berlawanan arah. Pitch sebuah struktur garis adalah sudut



antara struktur garis tersebut dengan horizontal, diukur pada bidang di mana struktur garis tersebut terbentuk. Kisaran nilai pitch adalah antara 0º dan 90º. Jika arah penunjaman sejajar dengan garis jurus, maka pitch = 0º. Jika arah penunjaman tegak lurus garis jurus, maka pitch= 90º. Di lapangan pitch dapat diukur langsung dengan menggunakan busur derajat, dengan catatan bidang tersebut tersingkap baik. Kenyataannya kadang- kadang sulit untuk mendapatkan bidang yang baik di lapangan, sehingga perlu dilakukan perhitungan. Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang



angka penunjaman



(plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur garis tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, arah kelurusan (Bearing) dan Rake atau Pitch. Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal. . Nilai dari penunjaman berkisar antara 0º dan 90º, penunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman 90º dimiliki oleh garis vertikal. Secara umum, penunjaman yang berkisar antara 0º dan 20º dianggap landai (shallow), penunjaman yang berkisar antara 20º dan 50º dianggap sedang (moderate), dan penunjaman yang berkisar antara 500 dan 900 dianggap terjal (steep). Pitch sebuah struktur garis adalah sudut antara struktur garis tersebut dengan horizontal, diukur pada bidang di mana struktur garis tersebut terbentuk. Kisaran nilai pitch adalah antara 0º dan 90º. Jika arah penunjaman sejajar dengan garis jurus, maka pitch = 00 . Jika penunjangam tegak lurus garis lurus, maka pitch= 900. Kedudukan struktur bidang secara lengkap dideskripsikan oleh penunjaman dan arah penunjaman. Penunjaman (dua digit angka) ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan arah penunjaman (tiga digit angka), keduanya dipisahkan oleh tanda koma. Sebagai contoh, struktur garis yang menunjam 48º pada arah N 300 E ditulis 48º, N 3000 atau 480, N600W. Struktur bidang adalah struktur batuan



yang membentuk geometri bidang. Struktur bidang dalam



geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Struktur bidang riil ini merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan. Bidang perlapisan, bidang ketidakselarasan, bidang sesar, foliasi, serta kedudukan bidang yang terlipat merupakan struktur bidang riil. Sedangkan struktur semu merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya hanya bisa diketahui dari hasil analisa struktur bidang riil yang lainnya. Contoh struktur bidang semu adalah bidang poros lipatan (IC Abdullah,1997). Berdasarkan pengertian geometri, struktur geologi membedakan struktur garis dan struktur bidang. Termasuk struktur bidang antara lain perlapisan batuan, urat (vein), kekar, sesar, lipatan, ketidakselarasan. Sedangkan yang termasuk struktur garis antara lain lineasi, gores-garis, hinge line, dan lainnya. Analisis data struktur geologi secara deskriptif geometri dilakukan dengan cara mengubah bentuk yang sesunggguhnya kedalam bentuk dua dimensi dengan proyeksi. Berdasarkan metodanya proyeksi dibedakan menjadi proyeksi ortogonal yaitu penggambaran obyek dengan garis proyeksi dibuat saling sejajar dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi dan proyeksi perspektif yaitu proyeksi suatu obyek terhadap suatu titik, misalnya



proyeksi kutub. Proyeksi stereografis adalah penggambaran didasarkan



kepada perpotongan garis atau bidang dengan permukaan bola. Proyeksi stereografis banyak dipakai dalam



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021 geologi struktur. Proyeksi ini dan penggunaannya akan dibahas dalam acara proyeksi stereografis. Kedudukan sebuah struktur bidang dapat diwakili oleh sepasang angka. Terdapat dua cara penulisan yang dapat digunakan untuk menuliskan sepasang angka tersebut, yaitu cara penulisan jurus (strike) dan kemiringan (dip) dan penulisan kemiringan (dip) dan arah kemiringan (dip direction). Jurus (Strike) Struktur bidang sebuah garis jurus (stike line) dapat didefinisikan



sebagai sebuah garis horizontal yang terletak



pada suatu struktur bidang. Sebuah garis jurus pada suatu struktur bidang dapat dibayangkan sebagai perpotongan



antara



bidang



borizontal



imajiner



dengan struktur bidang tersebut (ingat bahwa



perpotongan antara dua buah bidang adalah sebuah garis). Jurus suatu struktur bidang pada lokasi tertentu adalah sudut antara garis jurus dengan utara sebenarnya. Dengan kata lain, jurus adalah sudut antara garis horizontal pada suatu struktur bidang dengan utara sebenarnya. Jurus diukur dalam satuan derajat (0) dengan



menggunakan



menggunakan kompas disebut arah (baearing dideskripsikan dengan dua cara. Cara pertama



merupakan besaran sudut yang



kompas. Setiap sudut yang diukur dengan



/azimuth).



Jurus



suatu



struktur



bidang dapat



dikenal sebagai konvensi kuadran. Dalam konvensi ini,



seluruh kemungkinan. Dalam diktat ini, arah mata angin dalam bentuk singkatan dalam bahasa inggris tidak diterjemahkan kebahasa indonesia. Kemiringan sebenarnya (true dip) dari suatu struktur bidang adalah sudut antara struktur bidang tersebut dan sebuah bidang horizontal yang diukur



pada bidang vertikal tertentu.



Bidang vertikal yang tertentu ini memiliki orientasi yang tepat tegak lurus dengan garis jurus. Pada sebuah struktur bidang, kemiringan sebenarnya selalu merupakan kemiringan lereng yang paling besar, dan arah kemiringan sebenarnya



merupakan arah yang tepat tegak lurus jurus. Arah kemiringan



sebenarnya selalu ditentukan pada arah turun lereng (downslope). Istilah-istilah struktur bidang adalah jurus (strike) yaitu



arah garis horisontal yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang



bersangkutan dengan bidang bantu horisontal, dimana besarnya diukur dari arah



utara.



Kemiringan (dip) adalah besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang



horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus/strike.



Kemiringan semu (apparent dip) adalah sudut kemiringan suatu bidang yang dengan bidang horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak



bersangkutan



lurus jurus/strike. Pengukuran



strike dilakukan dengan menempelkan sisi “E” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah strike yang diukur (jangan lupa menandai garis strike yang akan dipakai untuk pengukuran dip). (Bronto drr.,2004b)



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



Gambar 2. Kenampakan struktur bidang dilapangan Arah kemiringan semu (apperent dip direction) arah yang sesuai dengan



kemiringan



semu dan diukur dari arah utara. Pengukuran struktur bidang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran



jurus dan kemiringan strike/dip. Pengukuran “kemiringan dan arah kemiringan”(dip,dip



direction). Pengukuran jurus dan kemiringan strike/dip. Pengukuran strike



dilakukan



dengan



menempelkan sisi “E” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah strike yang diukur (jangan lupa menandai garis strike yang akan dipakai untuk pengukuran dip). Misal hasil dari pembacaan N 1850 E. Struktur garis semu adalah struktur garis yang arah serta kedudukannya ditafsirkan dari orientasi suatu unsur struktur yang membentuk pada satu kelurusan atau liniasi. Berdasarkan pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur garis primer, struktur garis primer meliputi liniasi.



Gambar 3. Strike & dip, srike & apperent dip



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



Gambar 5. Lipatan



Jurus (Strike) Struktur Bidang Sebuah garis jurus (stike line) dapat didefinisikan sebagai sebuah garis horizontal yang terletak pada suatu struktur bidang. Sebuah garis jurus pada suatu struktur bidang dapat dibayangkan sebagai perpotongan



antara



bidang



horizontal imajiner dengan



struktur bidang tersebut (ingat bahwa perpotongan antara dua buah bidang adalah sebuah garis). Jurus suatu struktur bidang pada lokasi tertentu adalah sudut antara garis jurus dengan utara sebenarnya. Dengan kata lain, jurus adalah



sudut antara garis horizontal pada suatu struktur



bidang dengan utara sebenarnya. Jurus merupakan besaran sudut yang diukur dalam satuan derajat (0) dengan menggunakan kompas. Setiap sudut yang diukur dengan menggunakan kompas disebut arah (baearing/ azimuth). Jurus suatu struktur bidang dapat dideskripsikan dengan dua cara. G aris riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati secara langsung di lapangan. (Agustito, D. 2020). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada praktikum ini membahas soal tentang mencari kedudukan struktur garis dan struktur bidang pada suatu wilayah dan mengerjakannya didalam kertas grafis, berikut soal soal yang dikaji;



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



1.



Dik : Strike N2810 E DIP : Semu 150 N 450 E Ditanyakan : True dip ?



Gambar 1. Problem set Dari hasil penggambaran kemirigan sebenarnya dari suatu lapisan batuan apabila diketahui jurus N 281º E dan kemiringan semu pada arah 15º, N 45º E. Jadi Dip sebenarnya yang di dapatkan adalah N 17º E 2.



Dik : A. 180 N 3180 E dan



B. 130 N 2300 E



Ditanyakan : Keduduan singkapan ?



Gambar 2. Problem set 2 Dari hasil penggambaran dari dua lokasi singkapan kemiringan semu yaitu, lokasi a. 18 º, N 318 º E dan lokasi b. 13º, N 237º E. Didapatkan kemudian kedudukan dari singkapan yaitu N 196º E, 22º 3.



Dik : Kedudukan batu gamping N 1330 E/ 300 SW Korek andesit S 230 W/350 NW Ditanyakan : Kedudukan struktur garis?



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



Gambar 3. Problem set 3 Dari hasil penggambaran suatu struktur garis yang terbentuk dari perpotongan dua struktur bidang suatu mineralisasi di anggap sebagai satu zona atau garis lurus, yang merupakan perpotongan antara lapisan batu gamping dengan kedudukan N133ºE/30ºSW, dengan suatu korok andesit dengan kedudukan S23ºW/35ºNW. 4.



Dik : Kedudukan N 680 E/350 SE Struktur garis N 1380 E Ditanyakan : a. Kedudukan dan pitch b. 3 Dimensi



Gambar 4 Problem set 4 Dari hasil penggambaran suatu struktur garis dengan kedudukan N 680E//350 SE dan Struktur garis N 138 0 E. Didapatkan keduduka struktur garis dan pitch adalah 36 0, 1380 E dan 740. 5.



Dik : Kedudukan 200 N 380 W Ditanyakan : Kedudukan proyeksi lubang bor?



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



Gambar 5. Problem set 5 Dari hasil penggambaran lubang bor memiliki kedudukan 20º,N38°W. Menentukan kedudukan proyeksi lubang bor ini pada penampang vertical berarah E-W. Kemudian di dapatkan kedudukan proyeksi dari lubang bor yaitu 22º. KESIMPULAN Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Di dalam Pengetian umum, geologi struktur adalah ilmu yang



mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Struktur Garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya. Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Istilah-istilah struktur bidang. Jurus (strike)



arah garis



horisontal yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu horisontal, dimana besarnya diukur dari arah utara, kemiringan (dip) besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus/strike, kemiringan



semu (apparent dip) sudut kemiringan suatu bidang yang bersangkutan dengan bidang



horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak lurus jurus/strike, arah kemiringan (dip direction) arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara. Arah kemiringan semu (apperent dip direction) arah yang sesuai dengan kemiringan semu dan diukur dari arah utara. Struktur Garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya. Garis merupakan unsur dari bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang dan dapat juga berdiri sendiri sebagai struktur garis. Struktur garis dalam geologi struktur dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu struktur garis riil dan



struktur garis semu.



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021 REFERENSI Agustito, D. (2020). Struktur dan Garis Square: Journal of Mathemathics and Matemathics Education, 2(1), 17-25. Widagdo, A, Pramumijoyo, S., & Harijoko, A., (2019). Pengaruh Tektonik Kompresional BaratlautTenggara Terhadap Struktur Bidang Perlapisan, Kekar, Sesar dan lipatan di Pengunungan Kulon ProgoYogyakarta. Jurnal GEOSAPTA Vol, 5(2), 81 Widodo, S. (2015). PEMPROGRAMAN GARIS PENGARUH RANGKA BATANG BIDANG (Doctoral Dissertation, UAJY).



LAMPIRAN Hasil scan problem set



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021



LABORATORIUM GEOLOGI STRUKTUR Jurnal Praktikum, Struktur Garis & Struktur Bidang, 12 Oktober 2021