Jurnal SWOT Strategi Pembiayaan REVISI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PENINGKATAN SUMBER DANA DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 3 SALATIGA Sukhitta Dewi [email protected] Asih Niyati [email protected] Eni Mariani [email protected] Program Studi Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK Keuangan dan pembiayaan merupakan satu sumber yang secara langsung menunjang efektif dan efisien pengelolaan pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi dan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Sekolah harus mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing, karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada sekarang ini. Kepala sekolah hendaknya mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak lain agar mereka percaya bahwa kepala sekolah mengajukan dana secara benar dan apa adanya (tidak direkayasa). Dengan melihat hal tersebut maka peneliti akan berfokus pada strategi program peningkatan sumber dana sekolah dengan menggunakan analisis SWOT di SMK Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumentasi, analisa data dilihat dari data yang telah di dapat dari sumber yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh dari analisa strategi SWOT, sebagai analisa strategi tahap keputusan untuk mendukung strategi agresif dengan peningkatan sumber dana sekolah yang diperoleh 2,86. Strategi ini merupakan strategi paling tepat untuk meningkatkan mutu sekolah dalam tahap pemanfaatan IT dan penambahan fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran. Kata Kunci: Strategi, Peningkatan sumber dana, SWOT.



PENDAHULUAN Proses manajemen yang dilakukan oleh sekolah harus dilakukan secara terus menerus. Manajemen itu meliputi manajemen kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, isi, standar, dan tentunya manajemen dalam hal pembiayaan sekolah. Untuk melaksanakan kegiatan sekolah tentunya memerlukan biaya operasional. Sebagai kepala sekolah hendaknya berusaha semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan kemampuannya agar sekolah yang dipimpinnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu kemampuan kepala sekolah adalah bisa mengatur pembiayaan yang ada di sekolah, bagaimana mengatur rencana kerja anggaran sekolah. Strategi adalah untuk mencapai tujuan. Dessel (2008) mengatakan strategi sebagai rencana jangka panjang organisasi berkenaan dengan bagaimana organisasi itu menyelaraskan kekuataan dan kelemahan internalnya dengan peluang dan ancaman eksternal untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, strategi yang dapat mengantarkan organisasi atau lembaga pendidikan pada keberhasilan mencapai tujuannya dan tetap memiliki keunggulan kompetitif. Sementara menurut James Brian Quinn (2002), strategi didefinisikan sebagai incremental approach, yaitu; pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama, kebijakan dan urutan-urutan tindakan organisasi menjadi satu dalam keseluruhan yang kohesif, pola pengambilan keputusan yang berbentuk melalui strategi, dapat mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya organisasi secara efektif ke perwujudan visi organisasi. Sedangkan menurut Tjokroamidjojo (2000) strategi merupakan suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maximum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif, dengan menentukan tujuan apa yang akan dicapai atau akan dilakukan, bagaimana, bilamana, dan oleh siapa. Lalu menurut James & Edward (dalam Umar 2002)



strategi adalah rencana yang dilakukan oleh para manajer puncak dan menengah untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas. Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam anggaran tergambar kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu lembaga. (Nanang Fattah, 2006:47). Dalam proses penganggaran tentunya meliputi serangkaian kegiatan diantaranya aspek perencanaan, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan dengan alokasi tertentu yang tertuang dalam RAPBS. Perencanaan finansial disebut juga budgeting merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber dana yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematika tanpa menyebabkan efek samping yang merugikan. Implementationinvolves accounting (pelaksanaan anggaran) ialah kegiatan berdasarkan rencanayang telah dibuat dan kemungkinn terjadi penyesuaian jika diperlukan evaluationinvolves merupakan proses evaluasi terhadap pencapaian sasaran. Keuangan dan pembiayaan merupakan satu sumber yang secara langsung menunjang efektif dan efisien pengelolaan pendidikan. Apalagi jika sekolah sudah mengimpliemntasikan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara t rasparan kepada masyarakat dan pemerintah. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi dan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan merupakan hal yang ikut menentukan dalam terlaksananya kegiatan pembelajaran. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka MBS, yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan



kebutuhan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada sekarang ini. Oleh karena itu, kepala sekolah hendaknya mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak lain agar mereka percaya bahwa kepala sekolah mengajukan dana secara benar dan apa adanya, tidak direkayasa. Dalam mengatur atau memanajemen keuangan dan pembiayaan, hendaknya harus ada terlebih dahulu rencana kegiatan dan anggaran yang dikeluarkan sekolah selama satu tahun. Dengan demikian akan mempermudah sekolah dalam menentukan anggaran yang diperlukan. Selain itu, dibutuhkan kejelian dalam menentukan besarnya anggaran yang didapat dari sekolah (baik dari pemerintah maupun pihak lain, seperti siswa, komite, usaha sekolah, dana hibah dan lain sebagainya). Dengan begitu perlu adanya analisis kegiatan dan keuangan sekolah yang ada. Adanya latar belakang yang demikian, maka dalam pembahasan ini peneliti akan berfokus pada Strategi program peningkatan sumber dana sekolah dengan menggunakan analisis SWOT yang berfokus di SMK Negeri 3 Salatiga. Tujuan Penulisan dalam penelitian ini adalah Menentukan strategi yang diperoleh berdasarkan atas analisa matrik SWOT, matriks SPACE, dan matrik Grand Strategic dan Memberikan rekomendasi strategi yang tepat berdasarkan atas tahap keputusan dengan matrik QSPM. HASIL DAN PEMBAHASAN Matrik IFAS, EFAS, dan SWOT Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, dan dari hasil analisa Internal dan Eksternal yang telah dilakukan sebelumnya maka diperoleh beberapa atribut kualitas pendidikan di SMK N 3 Salatiga berdasarkan matrik IFAS dan EFAS seperti pada tabel berikut: Tabel Matrik Evaluasi Faktor Internal (IFAS) Faktor-faktor Internal Utama Kekuatan 1. Minat siswa untuk bersekolah di SMK N 3 Salatiga



Bobot 0,25



Nilai 4



Skor 1



2. Jumlah siswa yang banyak sehingga memungkinkan mendapat BOS yang banyak 3. Adanya dukungan orang tua dalam hal pendanaan sekolah 4. Rencana Program Anggaran Sekolah jelas 5. Manajemen Keuangan yang baik 6. Tersusunnya program sesuai dengan standar pelayanan minimal 7. Kepemimpinan yang efektif



0,21



5



1,07



0,18



5



0,89



0,14 0,11 0,07 0,04



4 4 4 3



0,57 0,43 0,29 0,11



1 Kelemahan 1. Tergolong sekolah yang baru, sehingga masih banyak membutuhkan dana untuk melengkapi fasilitas penunjang 2. Jumlah GTT yang banyak (hampir 50%) sehingga alokasi gaji GTT juga besar 3. Posisi SMK N 3 Salatiga yang kurang strategis 4. Transportasi yang sulit karena bukan jalur yang dilewati angkutan umum



4,36



0,4



1



0,4



0,3



2



0,6



0,2



2



0,4



0,1 1



1



0,1 1,5



Bobot



Nilai



Skor



0,29 0,24 0,19



5 4 5



1,43 0,95 0,95



0,14



4



0,57



0,10 0,05



5 4



0,48 0,19



Tabel Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS) Faktor-faktor Eksternal Utama Peluang 1. Adanya jurusan yang tidak ada di sekolah lain 2. Memiliki jaringan/ kerjasama di dunia kerja 3. Animo masuk ke SMK yang tinggi sehingga peluang memiliki siswa banyak yang akhirnya memperoleh dana BOS yang besar 4. Promosi/ Sponsorship untuk membantu pendanaan sekolah 5. Membuka unit usaha produksi 6. Menyelenggarakan kursus luar sekolah misalnya menyelenggarakan kursus computer, kursus bahasa inggris, dan lain-lain. Pesertanya bukan hanya siswa sendiri juga masyarakat yang ditarik iuran.



1 Ancaman



4,57



1. Persaingan harga dengan pendidikan lain 2. Keterlambatan SPP yang dibayarkan orang tua 3. Sekolah lain yang membuka jurusan sama.



0,5 0,33 0,17 1



2 2 1



1,00 0,67 0,17 1,83



Berdasarkan matrik IFAS dan EFAS, maka dapat dilakukan analisa SWOT. Dari total nilai skor bobot keempat faktor dilakukan perhitungan matrik sebagai berikut: Total Skor Bobot Kekuatan – Total Skor Bobot Kelemahan = 4,36 – 1,5 = 2,86 Total Skor Bobot Peluang – Total Skor Bobot Ancaman = 4,57 – 1,83 = 2,74 3. Mendukung Strategi Turn-Around



BERBAGAI PELUANG



1. Mendukung Strategi Agresif



2,86



KELEMAHAN EKSTERNAL



KEKUATAN INTERNAL



2,74



4. Mendukung Strategi Defensive



BERBAGAI ANCAMAN



2. Mendukung Strategi Diverifikasi



Gambar Diagram Analisa strategi SWOT



Berdasarkan diagram SWOT diatas, maka diketahui strategi yang cocok dengan kondisi internal maupun eksternal adalah mendukung strategi agresif yaitu menjalankan strategi SO (strategi menggunakan kekuatan (S) untuk mencapai peluang (O) Tabel Strategi Matrik SWOT



Kekuatan (S)



Peluang (O)



1. Minat siswa untuk bersekolah di SMK N 3 Salatiga 2. Sumber dana yang diperoleh dari Pemerintah (BOS) 3. Adanya dukungan orang tua dalam hal pendanaan sekolah 4. Rencana Program Anggaran Sekolah jelas 5. Manajemen Keuangan yang baik



Kelemahan (W) 1. Tergolong sekolah yang baru, sehingga masih banyak membutuhkan dana untuk melengkapi fasilitas penunjang 2. Jumlah GTT yang banyak (hampir 50%) sehingga alokasi gaji GTT juga besar 3. Posisi SMK N 3 Salatiga yang kurang strategis 4. Transportasi yang sulit karena bukan jalur yang dilewati angkutan umum



Strategi SO



Strategi WO



1. Adanya jurusan yang 1. Membuka tambahan 1. Memaksimalkan jam tidak ada di sekolah kelas untuk jurusan guru PNS dan guru dari lain tertentu luar yang menambah 2. Kemampuan 2. Memperluas jam pelajaran sehingga mengelola keuangan pemasar unit mengurangi honor untuk dengan baik produksi misalnya : GTT 3. Memiliki jaringan/ jasa servise motor 2. Bekerjasama dengan kerjasama di dunia dan mobil, jasa cuci pemilik angkutan umum kerja motor dan agar membuka jalur ke 4. Animo masuk ke SMK mobil,penjualan SMKN 3 pada jam jam yang tinggi sehingga hasil pertanian, jasa tertentu peluang memiliki pembuatan tralis siswa banyak yang dan pagar. akhirnya memperoleh 3. Perluasan jaringan dana BOS yang besar kerjasama dengan 5. Promosi/ Sponsorship DUDI sebagai untuk membantu sponsorship pendanaan sekolah 6. Membuka unit usaha produksi 7. Menyelenggarakan kursus luar sekolah misalnya



menyelenggarakan kursus computer, kursus bahasa inggris, dan lain-lain. Pesertanya bukan hanya siswa sendiri juga masyarakat yang ditarik iuran. Ancaman (T) 1. Persaingan harga dengan pendidikan lain 2. Keterlambatan SPP yang dibayarkan orang tua 3. Sekolah lain yang membuka jurusan sama.



Strategi ST



Strategi WT



1. Mengadakan try out bagi siswa siswi SMP 2. Ada sistem denda bagi orang tua yang telat membayar SPP 3. Aktif berpartisipasi dalam lomba-lomba yang melibatkan siswa



1. Mengadakan open house dan bazar untuk memperkenalkan jurusan jurusan yang ada di SMK N 3 2. Melakukan promosi yang maksimal untuk jurusan yang baru



Matrik Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (SPACE) Analisis matriks SPACE menggunakan beberapa atribut utama yang diambil dari matrik IFAS dan EFAS serta matrik profil kompetitif. Posisi Strategis Internal Financial Strength (FS) 1. Dana rutin dari pemerintah pusat 2. Peran serta orang tua siswa 3. RPAS yang jelas



Rating 5



5



Posisi Strategis Eksternal Environmental Stability (ES) 1. Tingkat persaingan semakin tinggi 2. Posisi strategis sekolah



Rating -3



-2



4 14



-5



Competitive Advantage (CA) 1. Pelaksanakan perbaikan dan penambahan fasilitas 2. Pemanfaatan TI



Industry Strength (IS) 1. Standar pembiayaan 2. Guru/ Tenaga Pendidik



-3



5 4



-2 -5



9



FS: 14/3 = 4,67 ES: -5/2=-2,5 CA: -5/2=-2,5 IS: 9/2= 4,5 Dari total nilai rating yang ada, maka dilakukan perhitungan untuk mendapatkan posisi kuadran seperti pada gambar 3, sehingga diperoleh strategi berdasarkan analisa matrik SPACE (Garis Vertikal = FS + ES = 4,67 + (-2,5)= +2,17) (Garis Horisontal CA + IS = (-2,5)+4,5= +2) FS



Contervative



Aggressive



2,17 CA



IS 2



Defensive



Competitive ES Gambar Diagram Analisis SPACE



Berdasarkan Gambar Diagram SPACE Analisis terlihat jelas garis vektor bersifat positif, sehingga dapat disimpulkan secara keuangan sekolah relatih kuat sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan kompetitif dengan cara melaksanakan tindakan internal yang lebih agresif, semisal pemanfaatan IT dan penambahan fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran. KESIMPULAN



Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan mutu Pendidikan pada sekolah, tidaklah cukup hanya dari subsidi pemerintah saja. Berbagai langkah untuk menggali sumber daya pendanaan Pendidikan baik secara internal maupun eksternal dari masyarakat maupun dunia usaha perlu diusahakan. Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengadakan perubahan secara struktural maupun material dalam sistem pembiayaan pendidikan di Indonesia, yaitu harus didukung dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen berbasis sekolah merupakan langkah awal yang mempermudah upaya penggalian dana pendidikan.



Namun



dengan



demikian



kemampuan



manajerial



dan



kepemimpinannya perlu ditingkatkan agar mampu mengambil inisiatif untuk melakukan pemasaran dan menjual keunggulan yang dimiliki oleh sekolah. REKOMENDASI Sesuai dengan kesimpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut: Pertama, Identifikasi kebutuhan anggaran merupakan landasan untuk menuju pada tujuan, karena itu dalam merencanakan program/ kegiatan dan anggaran perlu memperhatikan analisis SWOT (lingkungan internal dan eksternal), kebutuhan penggunaan anggaran, standar mutu dan target mutu. Kedua, Fungsi manajemen pembiayaan berdasarkan prosedur mutu, agar input, proses, output, dan outcomes dari pelaksanaan manajemen pembiayaan dapat bermutu dan akhirnya dapat meningkatkan kepuasan para stakeholder. Ketiga, Evaluasi dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan memperbaiki dan meninjau prosedur mutu, sehingga sekolah bisa terjangkau dan bermutu. DAFTAR PUSTAKA Dessel, Adrienne, and Mary E. Rogge. "Evaluation of intergroup dialogue: A review of the empirical literature." Conflict Resolution Quarterly 26.2 (2008): 199-238.



Dib, Nabil, et al. "Endoventricular transplantation of allogenic skeletal myoblasts in a porcine model of myocardial infarction." Journal of Endovascular Therapy 9.3 (2002): 313-319. Hariastuti, Ni Luh Putu. 2015. Strategic Management Planning Improving The Quality of Education High School. ITATS Surabaya. Mulyasa, E. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah; Konsep, Strategi, Dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nanang, Fattah. 2006. Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cetakan Empat. Quinn, James Brian. "Strategy, science and management." MIT Sloan management review 43.4 (2002): 96-96. Tjokroamidjojo, Bintoro. "Reformasi Birokrasi ke Arah Good Governance." Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi Nomor 1 (2000).