30 0 2 MB
Just Culture: Mengembangkan Budaya Keselamatan
Dr. dr. Hervita Diatri, Sp.KJ(K) Komite Mutu, Keselamatan, dan Kinerja
Menjadi Organisasi yang Semakin Bermutu (ISQUA 2018…)
1
2
Fokus pada pengumpulan data – risiko, insiden, capaian mutu
Fokus pada upaya tindak lanjut, perbaikan, inovasi, dan pencegahan terjadi kembali Just culture
Fokus pada sesuatu yang kecil yang berjalan keliru
Fokus pada sebanyakbanyaknya hal berjalan baik
Just culture = organisasi yang terus mau belajar
Budaya Keselamatan
Kembangkan perilaku yang diharapkan di organisasi Ajak dan berikan penghargaan untuk just culture
Menciptakan visi keselamatan yang wajib diikuti
Membangun nilai saling percaya, menghargai, dan inklusi
Pilih, bangun, dan libatkan tim
Keselamatan menjadi prioritas kepemimpinan
Budaya Keselamatan… Informed culture • Diseminasi • Sosialisasi • Edukasi
Reporting culture
• Melaporkan • Telusur/pemantauan internal – safety patrol/ronde keselamatan • Proaktif mencari laporan kematian
Flexible culture
Learning culture
• PDSA & FMEA SPO baru • Inovasi
Trust Transparency
Just culture
Just Culture
134 juta KTD 2,6 juta kematian Penyebab kematian ke 3 di Canada setelah Kanker dan Penyakit Jantung
Tantangan terbesar keselamatan pasien: • 💊Medication errors • 🏥Infeksi yang didapat di RS • 😷Prosedur operasi/tindakan yang tidak aman • 💉Praktik injeksi yang tidak aman • 🧪 Kesalahan Diagnosis • 🆎 Praktik transfusi yang tidak aman • ☢ Radiation errors • 🧪 Sepsis • 🧪 Sumbatan vena pasien imobilisasi lama
Tantangan terkait budaya keselamatan “jangan banyak laporan…tanda RS kita tidak aman”
“beri sanksi bagi mereka yang terlibat sentinel”
“insiden terjadi karena kelalaian”
“keterlibatan dalam insiden menurunkan kinerja”
“prasyarat akreditasi saja”
Mengukur diri… Bukan pada banyak atau sedikitnya laporan
• • • • •
Cara Berpikir Pimpinan RS Cara Berpikir Surveior Jangan banyak-banyak RS kita • Seberapa baik budaya tidak aman keselamatan di RS ini Banyak tidak masalah area KPC dan KNC Banyak tidak masalah bila dilaporkan oleh hampir semua yang bekerja, belajar di RS Banyak tidak masalah sejalan dengan “usia” sarana prasarana Banyak tidak masalah membantu menentukan prioritas perbaikan
Mengukur diri… Bukan pada tebal atau tipisnya laporan
•
• •
•
Cara Berpikir Pimpinan RS Cara Berpikir Surveior • Bagaimana laporan ini dapat Makin tebal masalah makin memberikan informasi dan data banyak tidak punya waktu membaca Tebal tidak masalah bila mencantumkan akar masalah Tebal tidak masalah bila berisi rekomendasi yang menjawab akar masalah Tebal tidak masalah bila berisi laporan upaya tindak lanjut atau redesign yang dilakukan (PDSA, FMEA)
Tindakan tidak aman
Tipe Error - NPSA
Sengaja
Tidak sengaja
Pelanggaran
Kesalahan
Lapses
Slips
Rutin, logis, ceroboh, jahat
Peraturan dan pengetahuan
Kegagalan memori
Kegagalan konsentrasi
Bo’s Law • Cara tercepat untuk mengalami kecelakaan pesawat adalah karena ketidakpatuhan pada SOP • Cara kedua tercepat untuk mengalami kecelakaan pesawat adalah karena terlalu patuh pada SOP Karol Joseph Bobko
Mengapa Organisasi Kita Mengalami Insiden… Penyakit pasien yang kompleks
Keberadaan peserta didik/pegawai baru kompetensi
Panduan disusun belum menimbang risiko
Ketersediaan alat, bahan, sumber daya manusia
Pola komunikasi di institusi kita
Sistem komunikasi kita
Dr. Sidharta, (TMRC), 2019: regulasi, sumber daya, mungkin masih dalam pengembangan (sub-standar), namun apakah menjadikan kita….bekerja sub-standard?
Akar Masalah Kejadian Sentinel Hingga Triwulan II – 7/7 Ketidaktersediaan/kurang lengkap: regulasi, kebijakan, dan prosedur
Tanpa Biaya
• Revisi prosedur persiapan, pelaksanaan dan pemantauan WSD termasuk replacement cairan. • Revisi protokol pembacaan hasil CT Angiografi pada pasien transplantasi ginjal. • Penambahan ruang rawat untuk ibu hamil dengan kelainan fisik. • Prosedur pemeriksaan wajib untuk kondisi kejang berulang dan sakit kepala. • Kebijakan MCU pegawai. • Kebijakan informasi hasil MCU pegawai. • Prosedur pemasangan HFO • Kriteria masuk dan keluar layanan populasi khusus
Akar Masalah Kejadian Sentinel Hingga Triwulan II – 4/7 - berulang Tanpa Biaya Kurangnya supervisi DPJP – IGD, Poliklinik, R. Tindakan, dan Rawat Inap
Pengambilan keputusan tanpa melihat kondisi pasien tergantung pada kapasitas peserta didik? Pelaksanaan tindakan pada pasien berisiko tanpa pendampingan Bukti verifikasi dalam rekam medis tidak ada
Kehadiran DPJP tidak ada di poliklinik
Akar Masalah Kejadian Sentinel Hingga Triwulan II – 4/7 Biaya Sedang Kompetensi petugas: dokter (DPJP, PPDS, EMO), perawat, teknisi • Populasi khusus keterampilan khusus dikelola oleh dokter secara umum • Pengenalan gejala awal • Early warning sign • Keterampilan khusus alat, instalasi
Akar Masalah Kejadian Sentinel Hingga Triwulan II – 4/7 - berulang Komunikasi: serah terima pasien, kebutuhan perawatan, sistem pelaporan Perpindahan pasien hal-hal yang perlu dilanjutkan Masalah pada pasien hari ini persiapan tindakan Alur pelaporan jaga: departemen vs divisi
Pengambilan keputusan di IGD, di rawat inap
Tanpa Biaya
Akar Masalah Kejadian Sentinel Hingga Triwulan II – 4/7 Tanpa Biaya Dokumentasi rekam medis • Care plan • Formulir transfer bukti handover • Keberlanjutan informasi perawatan pasien dari rawat jalan – IGD, dari rawat jalan – rawat inap, dst • Ketersediaan skala penilaian nyeri di Pengkajian Awal Anak Rawat Jalan • Pemantauan nyeri • Edukasi terintegrasi
Pilihan Sikap Kita Ke Depan Tidak melakukan apa-apa Memberikan peringatan untuk tidak mengulangi
Mendorong perilaku/pola baru Pemberian sanksi disiplin
Penelitian – Pilihan Kita
Penelitian – Pilihan Kita
Komite Mutu, Keselamatan, dan Kinerja Ketua KMKK Dr. dr. Hervita Diatri, SpKJ (K) Komposisi: • Dr – 5 orang • Drg – 2 orang • Perawat – 2 orang • SKM – 7 orang • Psikolog – 1 orang • Fisip – 1 orang • SE – 1 orang
Sistem Manajemen Mutu dr. Yoan Devina
Sekretaris Shally Ruwaida, SE
Sistem Keselamatan Pasien Sukendah, SKM
Sistem Manajemen Risiko & Eval Rekam Medik drg. Sylvia F Situngkir
Sistem Manajemen Kinerja Korporat & Unit
Sistem Manajemen Kinerja Individu Yustina Gultom, SKM
Data dan Informasi yang Kami Kelola Indikator korporat dan unit kerja SubKom SubKom Kes Kes Pengelolaan insiden keselamatan pasien (plus sentinel) SubKom rekam medis SubKom Data kelengkapan Manrisk Risk dan dan RM RM Ketua Data identifikasi risiko Ketua
SubKom SubKom Mutu Mutu
Temuan berulang proses telusur – berbagai standar akreditasi SubKom SubKom SubKom Kin Korp Kin Korp Penilaian kinerja stafInd medis SubKom dan Unit Kin dan Unit Kin Indv
Contoh Hasil Bridging Masalah Keselamatan Pasien
Hasil Bridging
Medication Error: Prescription Error
IKU Departemen: Ketepatan Peresepan Obat
Pelaporan insiden rendah
IKI Perawat: melaporkan insiden >1 bonus poin
Insiden yang masih rentan untuk terjadi kembali
Identifikasi risiko
Insiden penularan infeksi
FMEA Tahun 2019: Sistem manajemen bencana infeksi
Insiden: seringnya pasien tidak mendapatkan FMEA Tahun 2019: Perubahan Unit Transfusi produk darah terutama trombosit Darah menjadi Bank Darah
Sub Komite Sistem Keselamatan
Sukendah, SKM 081219224332
1. Menetapkan standar keselamatan pasien rumah sakit 2. Membuat sistem pelaporan dan analisis insiden 3. Melakukan coaching investigasi sederhana dan RCA untuk unit kerja 4. Melakukan RCA untuk sentinel event 5. Melakukan identifikasi second victim sentinel event 6. Memfasilitasi pertemuan berkala PJ Mutu 7. Melaporkan rekapitulasi dan hasil analisis laporan insiden serta komplain kepada Direksi setiap tiga bulan
Penilaian RSCM Award Tahun 2019
No 1 2
3 4 5 6 7
Kriteria Pelaporan insiden keselamatan pasien tepat waktu setiap bulannya dilengkapi dengan catatan tindak lanjut Ketepatan waktu pelaporan data KPI sesuai periode pelaporan
Ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan indikator individu (clinical care) Membuat minimal 1 (satu) buah PDSA sampai selesai maksimal di Bulan September Kehadiran PJ Mutu dalam Pertemuan Berkala PJ Mutu Membuat performance board sesuai standar Membuat Risk Register dan FMEA hingga selesai dengan bukti implementasi
Sumber Data KMKK KMKK
KMKK KMKK KMKK KMKK KMKK
Kriteria
No
8 Kelengkapan rekam medis pada penilaian kinerja DPJP
9 Pelaporan efek samping obat (MESO) setiap bulan
Sumber Data KMKK
Instalasi Farmasi
10 Penyusunan dan implementasi FMEA korporat
KMKK
11 Hasil penilaian ISO Like
KMKK
12
Kehadiran kepala unit dalam pelatihan mutu dan keselamatan pasien yang diadakan oleh KMKK
13 Keaktifan penggunaan e-office 14 % pegawai yang mengikuti simulasi bencana 15 Kepatuhan unit dalam pengelolaan B3
KMKK Bagian Administrasi K3RS USL
Contoh Kurikulum Kepala/Koordinator Unit Kerja
Staf Pelaksana
BHD APAR Pembuatan kamus, formulir dan petunjuk pengumpulan data PDSA Pemahaman standar Tracer Methodology Manajemen Mutu Sistem Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien RCA dan Investgasi Sederhana Standar Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)/ International Patient Safety Goals (IPSG) FMEA (Failure Mode & Effect Analysis) Manajemen Risiko Kepemimpinan Service Excellent Orientasi Organisasi dan Program mutu BHD APAR PDSA Pemahaman standar Service Excellent Orientasi Organisasi dan Program mutu – pelaporan insiden
1. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien • Tepat waktu = tanggal 10 tiap bulan • Dilengkapi dengan catatan tindak lanjut = sesuai dengan grading • 0 = tidak ada laporan insiden sama sekali • 5 = tepat waktu, laporan lengkap, tapi tidak ada catatan tindak lanjut, atau melaporkan tidak ada insiden • 10 = tepat waktu, laporan lengkap, termasuk investigasi sederhana
9. Pelaporan efek samping obat (MESO) setiap bulan • Data dari Instalasi Farmasi • Dilihat dari laporan ada atau tidaknya efek samping obat yang terjadi setiap bulannya ke Tim Farmasi dan Terapi (TFT)
Pembangunan Budaya Melapor di RSCM • Menjadikan ahli edukasi • Menyediakan bantuan • Menunjukkan bahwa laporan membawa manfaat
Menetapkan sikap kita pada insiden
TAHU MAU BISA BIASA
Menetapkan tujuan mengapa insiden perlu dilaporkan hingga ditindak lanjuti
BUDAYA