Kadar Minyak Biji Bunga Matahari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

G. Pembahasan Lemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam dan tidak larut terhadap pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon eter, dan kloroform. Untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung lemak dan minyak dengan cara pengepresan mekanik dan ekstraksi dalam pelarut. Pelarut yang digunakan biasanya mudah menguap, sehingga dipilih petroleum eter karena petroleum eter dapat melarutkan minyak dan titik didih petroleum eter ≥100oC sehingga proses penguapan lebih cepat (Sediaoetomo, 1986). Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan terhadap dua cairan immicible yang berbeda. Pada proses ekstraksi digunakan alat yang disebut soxhlet apparatus. Proses ekstraksi dengan cara mendidihkan petroleum eter dan petroleum eter akan menguap, kemudian uapnya akan diembunkan oleh air dingin yang ada di pendingin bola. Lalu tetesan petroleum eter akan melarutkan sampel dan didapatkan ekstrak minyak yang tercampur dengan petroleum eter. Waktu ekstraksi, yaitu selama 1,5 jam karena selama waktu itu proses ekstraksi sudah mengalami refluk. Volume pelarut, dalam percobaan volume pelarut sebesar 250 mL. Hal ini dinilai lebih efisien karena pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali pada proses destilasi (Ketaren, 2008). Semakin banyak volume pelarut maka semakin lama untuk mendidihkanya dan semakin lama pula refluk yang terjadi. Ekstraksi dilakukan selama 1,5 jam dan selama ekstraksi terjadi reflux sebanyak 8 kali. Proses selanjutnya yaitu memisahkan pelarut dengan ekstrak minyak dengan cara destilasi dengan cara menguapkan campuran antara petroleum eter dengan minyak dalam labu leher satu, petroleum eter akan menguap dan akan melewati pendingin dan uap akan diembunkan lalu didapatkan tetes petroleum eter dan minyak sebagai residu. Hal ini dikarenakan titik didih petroleum eter yang lebih kecil daripada minyak. Destilasi adalah pemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih atau kemampuan untuk menguap (volalitas). Dimana dalam prosesnya dipilih petroleum eter sebagai pelarut dikarenakan titik didihnya rendah dan akan menguap terlebih dahulu sedangkan minyak tidak menguap karne lebih tinggi daripada petroleum eter. Kemudian ekstrak minyak kemudian dikeringkan di oven selama 24 jam dan ditimbang.



Dari hasil percobaan didapat kandungan minyak sebesar : Kadar minyak = berat minyak/ berat sample ×100% = 4,583 gram/ 25 gram ×100% = 18,332 % Dari hasil percobaan diperoleh kadar minyak dalam biji bunga matahari sebesar 18,332%, sedangkan secara teoritis kandungan minyak dalam biji bunga matahari harusnya sekitar 23 45 %. Hasil ini bisa didapatkan karena ada beberapa faktor, yaitu : 1. Waktu pengeringan bahan baku yang kurang lama sehingga menyebabkan masih terdapat kandungan air dalam bahan. Kandungan air ini menyebabkan kadar minyak yang terbentuk lebih sedikit. 2. Waktu ekstraksi yang kurang lama menyebabkan jumlah refluks yang tidak cukup untuk ekstraksi serta suhu destilasi kurang optimal sehingga minyak yang dihasilkan kurang maksimal. 3. Waktu pengeringan setelah dilakukan percobaan yang kurang lama. 4. Penumbukan biji bunga matahari kurang halus sehingga luas permukaan yang bereaksi dengan pelarut lebih kecil.