Kaidah Kebahasaan Teks LHO Komodo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Kaidah kebahasaan teks LHO Komodo : 



Kata dan frasa



 Nomina (kata benda) : semak-semak, hutan, pulau, kulit, ekor, gigi, gusi



 Verba (kata kerja) : menggunakan, mendeteksi, memburu, bertindak, makan, menggigit, membuntuti,



 Frasa : binatang melata, kulit bersisik, mendeteksi keberadaan bangkai, bangkai binatang, binatang kanibal, kegiatan perburuan, dibawa pergi 



Afiksasi :



 Komodo adalah binatang melata terberat di dunia yang ...  Komodo terbesar yang pernah diukur mempunyai panjang ...  ... kulit bersisik yang berwarna abu-abu, ...  ..., dan ekor yang berotot.  Komodo menggunakan indra penciuman ...  ... untuk mendeteksi keberadaan ...  ... yang terletak beberapa kilometer ...  Komodo memburu binatang melata lainnya ...  ..., bahkan kadang-kadang bertindak sebagai ...  ..., gusinya berdarah dan menjadi ... 



Kalimat definisi :



 Komodo adalah binatang melata terberat di dunia yang mempunyai berat 100 kg atau lebih. 



Kalimat deskripsi :



 Komodo mempunyai kulit bersisik yang berwarna abu-abu, moncong yang lancip, tungkai lengan yang kuat, dan ekor yang berotot



 Komodo menggunakan indra penciuman yang tajam untuk mendeteksi keberadaan bangkai binatang yang terletak beberapa kilometer di kejauhan. 



Kalimat simpleks :



 



Binatang itu adalah komodo



Kalimat kompleks :



 Komodo mempunyai kulit bersisik yang berwarna abu-abu, moncong yang lancip, tungkai lengan yang kuat, dan ekor yang berotot



 Komodo rata-rata mempunyai berat 91 kg dan panjang 2,5 m 



Konjungsi kordinatif :



 Mempunyai berat 100 kg atau lebih  Hidup di semak-semak belukar dan hutan  Panjang lebih dari 3 meter dan berat 166 kg  Lengan yang kuat dan ekor yang berotot  Gusinya berdarah dan menjadi ideal  Menjadi mangsanya dan habitatnya yang rusak 



Konjungsi subordinatif :



 Lengan yang kuat  Bakteri yang berbahaya  Perburuan yang tidak bertanggung jawab  Indra penciuman yang tajam  Darah korban yang digigit keracunan  Adalah 2.5 dengan berat 91 kg 2. Kaidah kebahasaan teks LHO Taman Nasional Baluran : 



Kata dan frasa



 Nomina (kata benda) : hutan, taman, tumbuhan, flora, fauna, ekosistem



 Verba (kata kerja) : layu, mengering, mengatur, memerhatikan  Frasa : ekosistem hutan spesifik kering, hutan mangrove, vegetasi savana, produk jasa lingkungan, udara bersih, pemandangan alam, pengalokasian sumber daya, daya dukung lingkungan, aspek sosial ekonomi masyarakat 



Afiksasi :



 Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem ...  Hutan di taman ini terdiri atas tipe ...  Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam ...  Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis.  Di antara jenis tumbuhan di sini terdapat tumbuhan asli yang ...  ... yang mampu beradaptasi dalam kondisi ...  ... , walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.  Satwa banteng merupakan maskot/ciri ...  Taman nasional memiliki beragam manfaat ...  ... udara bersih dan pemandangan alam.  Diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian sumber daya dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memerhatikan daya dukung ... 



Kalimat definisi :



 Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa. 



Kalimat deskripsi :



 Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih



kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering. 



Kalimat simpleks :



 Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis  Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas Taman Nasional Baluran. 



Kalimat kompleks :



 Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.



 Taman nasional memiliki beragam manfaat berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan pemandangan alam.