Kajian Manfaat Pengadaan Bus Sekolah 2020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KAJIAN MANFAAT RENCANA PENGOPERASIAN BUS SEKOLAH DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2018 I.



DATA ADMINISTRASI a. Pendahuluan 1)



Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena transportasi memiliki kontribusi yang besar pada kehidupan manusia dalam kaitannya dengan segala aktifitas manusia sehari-hari. Di era modern ini, aktifitas yang dilakukan oleh manusia lebih banyak dan beragam jenisnya untuk itulah keberadaan transportasi menjadi sangat penting untuk menunjang kebutuhan perpindahan dari suatu temat ke tempat lainnya. Dewasa ini perkembangan akan teknologi transportasi juga berdampak bagi kemajuan alat trasnportasi yang digunakan oleh masyarakat. Mulai dari kendaraan roda 2 (dua), roda 4 (empat) hingga kendaraan alat berat lainnya baik itu milik pribadi maupun milik industri pelayananan jasa. Banyaknya jenis kendaraan umum yang saat ini dirasa cukup membantu untuk mempermudah masyarakat mencapai tempat tujuan mereka seharihari. Namun pesatnya perkembangan teknologi transportasi tidak diiringi dengan kemajuan di bidang pelayanannya. Mulai dari ketersediaan sarana angkutan umum yang kurang memadai, ketidakpastian waktu operasi angkutan umum, keselamatan, keamanan, serta kenyamanan yang sangat minim menjadi permasalahan yang dapat mengakibatkan menurunnya tingkat produktifitas para pelajar karena pelajar merupakan salah satu pengguna jasa transportasi umum. Dalam kasus lain, seringkali para operator angkutan umum enggan untuk mengangkut para pelajar pada jamjam sibuk pagi karena tarif yang ditentukan oleh pemerintah bagi para pelajar dianggap sangat murah dan merugikan operator angkutan umum. Dengan adanya perkembangan teknologi transportasi saat ini, jumlah sarana transportasi yang digunakan yang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan adalah pengguna kendaraan bermotor. Pengguna kendaraan bermotor tersebut beragam mulai pelajar hingga orang tua.



Meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor juga diiringi dengan meningkatnya angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas setiap tahunnya hingga muncul istilah jalan raya sebagai pembunuh nomor satu di Indonesia. Meskipun aturan untuk membatasi pengguna jalan telah banyak diterbitkan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, namun pada kenyataannya pelanggaran masih saja tetap terjadi tak terkecuali di Kabupaten Tasikmalaya dimana mobil dan truk besar sering melintas di daerah ini. Kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas cenderung didominasi oleh kendaraan roda dua dimana para pelaku ataupun yang menjadi korban salah satunya adalah anak di bawah umur. Salah satu alasan terbesar penggunaan kendaraan bermotor oleh pelajar di bawah umur adalah karena kesulitan untuk mendapatkan akses untuk menuju ke sekolah karena kurangnya sarana transportasi umum dan kecelakaan umumnya terjadi di luar jam masuk dan pulang sekolah. Selain itu berbagai macam permasalahan yang ada pada angkutan umum seperti yang telah dijelaskan di atas menjadi penyebab lain maraknya penggunaan kendaraan bermotor oleh pelajar di bawah umur. Jika alasan penggunaan kendaraan bermotor oleh pelajar di bawah umur ke sekolah adalah karena kesulitan mendapatkan akses menuju ke sekolah, hal ini bisa diatasi dengan menyediakan angkutan sekolah atau bus sekolah yang memadai terutama secara gratis tanpa memungut biaya kepada para pelajar seperti halnya dalam ketetapan Dirjen Perhubungan Darat dalam Pedoman Teknis Penyelengaraan Angkutan Sekolah Dirjen Perhubungan Darat tentang penyesuaian tarif yang diberikan sepenuhnya kepada kebijakan dari Pemerintah Daerah berlandaskan pada kepentingan operasionalnya dan membuat kebijakan menyeluruh yang melarang para pelajar di bawah umur untuk berkendara di jalan raya sehingga angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas bisa diminimalisir. Layanan transportasi sekolah merupakan kegiatan pemberian fasilitas untuk melayani antar jemput peserta didik dengan tujuan memudahkan transportasi dari dan menuju sekolah. Peserta didik akan dapat datang atau pulang sekolah dengan tepat waktu, sehingga disiplin waktu peserta didik



akan meningkat. Layanan transportasi ini dapat diwujudkan dengan mengadakan atau menyediakan bus sekolah. Bus sekolah merupakan kendaraan berdaya tampung banyak yang digunakan untuk mengangkut para pelajar ke sekolah. Bus sekolah tentunya menjadi salah satu bagian dari sistem transportasi publik di berbagai Negara termasuk di Indonesia yang dikelola dan disubsidi penuh oleh pemerintah. Di samping itu, dengan meningkatnya biaya pendidikan pada masa sekarang ini, layanan bus sekolah gratis dapat dijadikan sebagai salah satu bagian dari fasilitas pendidikan yang memberikan alternatif solusi untuk mengatasi peningkatan biaya pendidikan. Selain itu bus sekolah tentu saja memiliki banyak manfaat lainnya yaitu : 1.



Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi khususnya kendaraan roda dua oleh para pelajar yang memang belum cukup umur untuk mengunakan kendaraan roda pribadi.



2.



Mengurangi kemacetan



3.



Mengurangi polusi



4.



Hemat biaya



5.



Orang tua tidak perlu repot mengantar jemput anak sekolah.



6.



Anak dapat bersosialisasi dengan murid sekolah lain di dalam bus sekolah.



7.



Angka kecelakaan pada remaja/pelajar dapat diminimalisir.



8.



Menjadikan anak lebih mandiri dan sehat (ada unsur jalan kaki untuk menuju ke halte bus sekolah)



2)



Maksud dan tujuan a. Maksud



diselenggarakannya angkutan bus sekolah gratis bagi



pelajar adalah sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan



program Wajib Belajar 12 Tahun, dan menekan



kepadatan lalu lintas, mengurangi tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di kalangan para



pelajar



pelajar,



serta mengembalikan



minat



untuk memanfaatkan pelayanan angkutan bus



sekolah gratis b. Tujuan utama dengan adanya Bus sekolah yaitu :



1) Untuk memberikan layanan transportasi bagi seluruh siswa, karena alasan jarak antara sekolah dan rumah 2) Untuk melengkapi kemungkinan keamanan transportasi 3) Untuk menciptakan kondisi yang lebih positif, baik mental, moral, dan fisik dari siswa-siswa 4) Pengoperan transportasi agar dapat diperoleh efisiensi dan ekonomis 5) Menunjukan simpati masyarakat bahwa transportasi dimaksudkan untuk keamanan, efisiensi, dan merupakan terstandard. b. Gambaran Umum 1) Letak Geografis Kondisi fisik dasar Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak antara 7°02'29" -7°49'08" Lintang Selatan dan 107°54'10" -108°26'42" Bujur Timur. Secara administratif Kabupaten Tasikmalaya memiliki batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tasikmalaya,Majalengka dan Kab. Ciamis; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia; c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Garut; dan d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis. Kabupaten Tasikmalaya mempunyai luas wilayah sebesar 2.708,81 km2 atau 270.881 ha, secara administratif terdiri dari 39 kecamatan dan 351 desa. Tiga kecamatan merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah pesisir



dan



lautan



yaitu



Kecamatan



Cikalong,



Cipatujah



dan



Karangnunggal. Wilayah Kabupaten Tasikmalaya memiliki ketinggian berkisar antara 0 – 2.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Secara umum wilayah tersebut dapat dibedakan menurut ketinggiannya, yaitu : bagian Utara merupakan wilayah dataran tinggi dan bagian Selatan merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 0 – 100 meter dpl. Kondisi kemiringan lahan di Kabupaten Tasikmalaya berturut-turut yaitu: Sangat Curam (> 40 %) sebesar1,39 %dariluasKabupaten Tasikmalaya, Agak Curam(15 % - 40 %) sebesar 25,35 %, Curam (5 % - 15 %) sebesar



27,11 %, Landai (2 % - 5 %) sebesar 13,27 %, dan Datar ( 0 % - 2 %) sebesar 32,87 % dari luas Kabupaten Tasikmalaya.Dari data kemiringan lahan terlihat bahwa sebagian besar bentang alam Kabupaten Tasikmalaya didominasi oleh bentuk permukaan datar sampai dengan agak curam, dengan kondisi kemiringan lahan tersebut kurang menguntungkan untuk pengembangan prasarana dan sarana wilayah. 2) Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2009 berdasarkan Tasikmalaya Dalam Angka Tahun 2016 adalah sebesar 1.754.128 jiwa yang tersebar di 39 kecamatan.Jumlah penduduk terbanyak dari seluruh kecamatan berada di Kecamatan Karangnunggal sebanyak 84.728 jiwa sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Karangjaya sebesar 12.954 jiwa Sebaran penduduk Kabupaten Tasikmalaya belum merata. Hal ini disebabkan terkonsentrasinya penduduk pada kecamatan-kecamatan dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi. Sebagian besar penduduk masih terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya bagian Utara. Kepadatan penduduk Kabupaten Tasikmalaya secara keseluruhan pada tahun 2019 adalah sebesar 648 jiwa/KM2. Penduduk paling padat di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2019 terdapat di Kecamatan Singaparna sebanyak 2.766 jiwa/ KM2, sedangkan kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Pancatengah sebesar 231 jiwa/ KM2 .Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. TABEL 1 LUAS DAERAH, JUMLAH PENDUDUK DAN RATA – RATA KEPADATAN PENDUDUK TAHUN 2019 N o 1 2 3 4 5 6 7



KECAMATAN Cipatujah Karangnunggal Cikalong Pancatengah Cikatomas Cibalong Parungponteng



LUAS WILAYAH 246,67 136,33 139,66 201,85 132,68 58,58 47,27



JUMLAH PENDUDUK 65.797 84.728 64.049 46.706 49.962 31.911 35.040



KEPADATA N 267 621 459 231 377 545 741



Bantarkalong 59,83 Bojongasih 38,58 Culamega 68,32 Bojonggambir 169,29 Sodonghilir 93,11 Taraju 55,85 Salawu 50,5 Puspahiang 34,9 Tanjungjaya 36,69 Sukaraja 43,08 Salopa 121,76 Jatiwaras 73,37 Cineam 78,79 Karangjaya 47,9 Manonjaya 39,41 Gunungtanjung 36,31 Singaparna 24,82 Sukarame 19,92 Mangunreja 29,64 Cigalontang 119,75 Leuwisari 53,26 Sariwangi 49,66 Padakembang 37,71 Sukaratu 57,13 Cisayong 59,4 Sukahening 28,42 Rajapolah 21,45 Jamanis 21,28 Ciawi 45,32 Kadipaten 45,79 Pagerageung 66,74 Sukaresik 17,8 JUMLAH 2.708,82 Sumber : BPS Kabupaten Tasikmalaya, 2018



8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39



35.846 20.078 23.987 40.137 65.516 39.111 60.214 34.206 44.319 51.074 50.594 50.067 34.851 12.954 63.069 28.856 68.653 40.780 38.480 70.831 38.199 31.732 37.251 45.929 55.197 30.747 46.560 33.761 60.288 34.290 53.619 34.739 1.754.128



3) Pola Tata Guna Lahan Penggunaan lahan eksisting berdasarkan pola ruang di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel berikut ini : kawasan budidaya dan kawasan lindung. Untuk lebih jelasnya, pola ruang di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel berikut.



599 520 351 237 704 700 1.192 980 1.208 1.186 416 682 442 270 1.600 795 2766 2047 1298 591 717 639 988 804 929 1082 2171 1587 1330 749 803 1952 644



TABEL POLA TATA GUNA LAHAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8



Kawasan Budidaya Enclave HutanProduksiTetap HutanProduksiTerbatas Kaw. PermukimanPerkotaan Kaw. PermukimanPedesaan LahanBasah LahanKering Perkebunan Luas Total Kawasan Budidaya



No.



Kawasan Lindung



1 2 3 4 5 6



Luas (Ha)



Prosentase



788.28 2,735.20 25,502.80 2,051.70 8,559.72 49,556.00 1,195.56 6,170.56 96,559.82



0.29 1.01 9.41 0.76 3.16 18.29 0.44 2.28 35.65



Luas (Ha) 483.11 16,882,61 6,974.94 1,831.52 42,651.68



Prosentase 0.18 6.23 2.57 0.68 15.75



Hutan Konservasi HutanLindung Kaw. Gn Berapi Daerah Bahaya Kaw. Gn Berapi Daerah Terlarang Kaw. Rawan Gerakan Tanah Rendah Kaw. Rawan Gerakan Tanah 63,744.80 Menengah 7 Kaw. Rawan Gerakan Tanah Tinggi 12,241,23 8 Kaw. Resapan Air 13,417,02 9 Kaw. Rawan Tsunami 5,525,88 10 SempadanPantai 450.28 11 Sempadan Sungai 10,118,83 Luas Total Kawasan Lindung 174,321.90 Luas Wilayah KabupatenTasikmalaya 270,881.72



23.53 4.52 4.95 2.04 0.17 3.74 64.35 100.00



Sumber : RTRW Kabupaten Tasikmalaya 2011-2031 4) Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya memiliki sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) Singaparna dan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Suryalaya. Selain itu, Tasikmalaya dikenal memiliki sejumlah pondok pesantren di antaranya Pondok Pesantren Cipasung, Miftahul Huda Manonjaya, KH. Zainal Musthafa Sukamanah dan Sukahideng dan Pondok Pesantren lainnya yang hampir merata ada disetiap desa. Adapun daftar sekolah yang ada di Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai berikut :



Tabel Jumlah ruang kelas sekolah Negeri dan Swasta jenjang pendidikan dari 39 Kecamatan Tahun 2018 TINGKATAN SEKOLAH No



MI/SD



KECAMATAN SEKOLA H



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38



SMP/MTS



MURID



GURU



SEKOLA H



MURID



JUMLAH TOTAL



SMA/SMK/MA GURU



SEKOLAH



MURID



GURU



Cipatujah



56



7450



415



18



3488



213



5



1520



103



Karangnunggal



63



8399



477



17



3810



268



9



3077



163



Cikalong



55



7434



410



21



2939



236



6



1469



Pancatengah



44



5455



323



18



2058



195



4



1027



69



Cikatomas



40



5236



299



19



3003



258



5



1787



101



Cibalong



33



2984



254



9



1695



115



5



732



58



Parungponteng



32



3391



263



13



1563



173



3



634



46



Bantarkalong



30



3876



239



12



2077



175



6



2649



165



Bojongasih



22



2113



137



10



827



92



5



380



36



Culamega



20



2532



156



8



728



63



1



69



9



Bojonggambir



44



4232



244



17



2166



159



5



900



51



Sodonghilir



61



6922



453



14



3322



224



7



1460



117



Taraju



29



4919



216



10



1838



123



2



955



46



Salawu



43



6140



318



15



3055



214



7



1443



104



Puspahiang



26



3180



171



8



1566



103



2



629



39



Tanjungjaya



31



4769



227



12



2483



167



6



2862



137



Sukaraja



34



5560



247



9



2429



149



3



348



37



Salopa



38



5634



297



18



4609



241



6



1908



86



Jatiwaras



45



5378



295



15



2050



144



4



1203



65



Cineam



24



2786



222



9



1393



140



3



705



56



Karangjaya



10



997



77



4



362



45



1



686



22



Manonjaya



45



6682



397



13



3132



262



8



3983



231



Gunungtanjung



21



3166



194



6



923



83



3



811



50



Singaparna



42



8090



438



16



3426



296



15



7034



402



Mangunreja



27



4073



168



9



1453



122



4



375



38



Sukarame



26



4499



247



11



2495



227



6



1790



115



Cigalontang



62



7540



381



24



2512



309



12



2033



150



Leuwisari



25



4643



202



13



1512



145



7



2685



128



Sariwangi



23



3418



174



16



2012



230



6



2984



163



Padakembang



23



3760



220



10



1481



128



7



2253



162



Sukaratu



29



5366



276



16



2262



189



9



1065



111



Cisayong



47



5760



316



10



1896



144



7



1827



95



Sukahening



20



3005



170



9



1452



143



4



826



54



Rajapolah



34



5337



264



8



3360



186



5



2941



152



Jamanis



23



3769



218



8



1175



120



3



233



32



Ciawi



38



6713



319



8



2865



188



5



3733



200



Kadipaten



22



4835



210



10



1445



114



3



1045



63



Pagerageung



39



5698



363



11



1885



179



6



2527



157



103



SEKOLAH



MURID



GURU



79



12.458



731



89



15.286



908



82



11.842



749



66



8.540



587



64



10.026



658



47



5.411



427



48



5.588



482



48



8.602



579



37



3.320



265



29



3.329



228



66



7.298



454



82



11.704



794



41



7.712



385



65



10.638



636



36



5.375



313



49



10.114



531



46



8.337



433



62



12.151



624



64



8.631



504



36



4.884



418



15



2.045



144



66



13.797



890



30



4.900



327



73



18.550



1.136



40



5.901



328



43



8.784



589



98



12.085



840



45



8.840



475



45



8.414



567



40



7.494



510



54



8.693



576



64



9.483



555



33



5.283



367



47



11.638



602



34



5.177



370



51



13.311



707



35



7.325



387



56



10.110



699



39



Sukaresik



23



JUMLAH



1349



3896



222



189637



10519



7



855



481



83.602



99



6.661



2



207



428



65.016



35



32



3.951



2.037



5) Kondisi Transportasi Saat Ini a) Kondisi Lalu Lintas Kondisi lalu-lintas di Kabupaten Tasikmalaya saat ini lambat laun mulai mengkhawatirkan, kemacetan bukan hal yang aneh. Hampir setiap hari jalan di ibukota Kabupaten Tasikmalaya mengalami kemacetan. Kondisi tersebut dikarenakan pertumbuhan



kendaraan



pribadi dan sepeda motor yang sangat tinggi. Sedangkan fasilitas angkutan umum sangat terbatas dan juga kurang dapat diandalkan. Bus sekolah merupakan sarana transportasi alternatif bagi para pelajar



yang



disediakan



oleh Pemerintah Daerah Kabupaten



Tasikmalaya sebagai wujud nyata kepedulian



dari



pemerintah



Daerah Kabupaten Tasikmalaya terhadap perjalanan anak sekolah. Bus



sekolah merupakan



Bantuan



Langsung



Pelayanan



(BLP)



untuk meringankan biaya pendidikan. Pemerintah Pusat melalui Kementrian Perhubungan memberikan bantuan Bis Sekolah dengan tujuan



sebagai



sarana



edukasi



yang



memberikan kemudahan,



kelancaran dan kenyamanan bagi pelajar pengguna angkutan sekolah. Dengan adanya bus sekolah, para pelajar diharapkan dapat lebih aman selain itu dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor yang pada akhirnya dapat mengurangi kemacetan lalu-lintas di Ibukota Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini pelajar/mahasiswa sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju sekolahnya dengan alasan harus berganti kendaraan dari rumah menuju sekolah ataupun waktu tunggu angkutan umum yang terlalu lama padahal mayoritas dari para pelajar belum memenuhi syarat untuk mengendarai kendaraan pribadi. Dengan banyaknya pelajar yang menggunakan kendaraan pribadi, akan berdampak kepada kepadatan lalu lintas, dan para pelajar belum sepenuhnya memahami tata cara berlalu lintas mengakibatkan banyaknya tingkat kecelakaan lalu lintas seperti pada tabel dibawah ini Jumlah



Jumlah Korban



Faktor



5.179



356



338.25 5



21.13 1



No.



Tahun



Jumlah Lokasi



Kejadian Kecelakaan



MD



LB



LR



Jumlah



1.



2018



83



83



46



26



84



156



2.



2017



109



109



77



12



92



181



3.



2016



109



109



89



-



93



182



Penyebab Kecelakaan Batas Kecepatan Batas Kecepatan Batas Kecepatan



Sumber : Satlantas Polres Tasikmalaya



Dari data di atas bahwa sekitar 50 % merupakan usia produktif antara usia 16 Tahun s.d. 35 Tahun hal ini menjadi tantangan bagi Pemerintah untuk



mengurangi



tingkat



kecelakaan



berupaya



yaitu



dengan



dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, dan Milenial Road Safety Festival



sebagai



upaya



pemerintah



untuk



mengurangi



tingkat



kecelakaan.



b). Kondisi Jaringan Jalan Kabupaten Tasikmalaya a. Jaringan Jalan Kabupaten Tasikmalaya (panjang jalan, kelas jalan) Jumlah kesuluruhan panjang jalan di Kabupaten



Tasikmalaya adalah



1303,33 km yang kondisinya baik mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Status kewenangan pengelolaan dan pemeliharaan jalan dijelaskan pada Tabel



dibawah ini, Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status



Kewenangan Mengelolanya di Kabupaten Tasikmalaya (km) Tahun 2018 dibawah ini. Beberapa ruas jalan akan dibangun dan ditingkatkan kualitasnya diantaranya pembukaan jalur jalan yang menghubungkan Ciawi ke Singaparna yang sampai saat ini masih dalam proses penyelesaian. Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Kewenangan Mengelolanya di Kabupaten Tasikmalaya (km) Status Jalan Jalan Provinsi



Jalan Kabupaten



2018



2017



2018



2017



2018



80,65



123,65



123,65



1.110,41



1.012,46



b. Kerikil



125,38



125,38



c. Tanah



67,54



67,54



0



97,92



Keadaan Jalan



Jalan Negara 2017



Jenis Permukaan a.



Diaspal



d. Lainnya



80,65



JUMLAH



80,65



80,65



123,65



123,65



1303,33



1303,33



Sumber BPS Kabupaten Tasikmalaya



b. Data Inventarisasi Kondisi Jaringan Jalan Dan Kelas Jalan Di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Panjang jalan Tingkat kewenangan Kabupaten di Kabupaten Tasikmalaya sepanjang 1.303,33 km yang kondisinya baik mengalami peningkatan 3,8 % pada tahun 2019 seperti ditunjukkan pada Tabel 5 Panjang Jalan (Km) Menurut Daerah Kewenangan dan Kondisi Tahun 2019. Kondisi tersebut berpengaruh pada daya saing dalam pengembangan perekonomian daerah karena menghambat arus barang dan jasa serta mengurangi minat investor untuk berinvestasi di Kabupaten Tasikmalaya. Pemerintah Daerah berusaha untuk terus memperbaiki jalur jalan yang rusak dan membuka jalur jalan ke daerah-daerah



yang



dianggap



cukup



bisa



mengembangkan



potensi



perekonomian. Tabel 5 Panjang Jalan (Km) Menurut Daerah Kewenangan dan Kondisi Tahun 2019 Status Jalan Jalan Negara



Jalan Provinsi



Jalan Kabupaten



2018



2019



2018



2019



2018



2019



80,65



80,6



123,65



123,6



553,96



575,62



306,6



306,99



c. Rusak Ringan



215,832



198,32



d. Rusak Berat



226,005



222,39



1303,33



1303,33



Keadaan Jalan Kondisi Jalan a.



Baik



5



5



b. Sedang



JUMLAH



80,65



80,6 5



123,65



123,6 5



Sumber BPS Kabupaten Tasikmalaya



Secara umum jaringan jalan di Kabupaten Tasikmalaya merupakan jaringan jalan kabupaten yang membentuk pola sistem jaringan jalan full motorization, dimana seperti yang telah diungkapkan pada gambaran umum, diketahui jaringan jalan yang terdapat di Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan kewenangannya terdapat jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa.



c. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya berdasar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya 2017-2023 Penataan jaringan jalan dan jembatan menyangkut dua hal, yaitu melengkapi pola jaringan yang sudah ada dan meningkatkan kualitas jaringan jalan atau jembatan yang kurang memenuhi syarat. Dasar-dasar yang digunakan dalam penataan pola perhubungan ini adalah sebagai berikut:



1. Masing-masing kawasan perkotaaan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan kawasan perkotaaan Pusat Pelayanan Kawasan harus dapat berhubungan satu dengan yang lainnya tanpa melalui pusat pelayanan lainnya. Hal ini adalah untuk meningkatkan dan mendayagunakan interaksi antar pusat permukiman perkotaan tanpa harus membebani pusat kota dari segi lalu lintasnya.



2. Pada masing-masing PKL, PPK sedapat mungkin dapat berhubungan tanpa melalui pusat kegiatan/pelayanan lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi fungsional antar kawasan pada tingkat yang lebih rendah.



3. Undang –undang No 38 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah N0 34 tahun 2006 tentang Jalan, dimana pada undang-undang dan peraturan perundanan tersebut membahas tentang fungsi dan kelas jalan serta status jalan. Berdasarkan hal di atas, maka harus dibuka beberapa jaringan jalan baru serta peningkatan jalan yang ada. Adapun rencana jaringan jalan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya meliputi: a. Jaringan Jalan Nasional Rencana



pengembangan



jaringan



jalan



nasional



di



Kabupaten



Tasikmalaya meliputi :



1. Pembangunan Jaringan jalan bebas hambatan Pembangunan jalan bebas hambatan (jalan tol) berupa jalan tol Cileunyi-Nagrek-Ciamis-Banjar melalui ruas jalan Raya Garut – Tasikmalaya berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.



2. Pengembangan rencana jalan arteri primer



Meliputi ruas jalan ruas jalan Kadipaten – Rajapolah, ruas jalan Rajapolah – Cisayong, dan ruas jalan Ciawi – Kadipaten.



3. Pengembangan rencana jalan kolektor primer 1 (satu) Meliputi ruas jalan ruas jalan Rajapolah – Indihiang, ruas jalan Cibeureum – Manonjaya, ruas jalan Manonjaya – Cimaragas, ruas jalan Urug – Karangnunggal, ruas jalan Karangnunggal – Cipatujah, ruas jalan Salawu – Singaparna, ruas jalan Singaparna – Mangkubumi, ruas jalan Cikaengan – Cipatujah dan ruas jalan Cipatujah – Kalapagenep. b. Jaringan Jalan Provinsi Rencana



pengembangan



jaringan



jalan



provinsi



di



Kabupaten



Tasikmalaya meliputi pengembangan rencana jalan kolektor primer 2 (dua) meliputi ruas jalan ruas jalan Ciawi – Singaparna, ruas jalan Manonjaya – Salopa, ruas jalan Sukaraja - Karangnunggal- Cipatujah, ruas jalan Papayan -Cikalong dan ruas jalan Mangunreja - Sukaraja. c. Jaringan Jalan Kabupaten Rencana



pengembangan jaringan jalan kabupaten di



Kabupaten



Tasikmalaya meliputi;



1. Pengembangan jalan kolektor primer 3 (tiga) Meliputi ruas jalan ruas jalan Ciawi – Singaparna, ruas jalan Ciawi – Panumbangan, ruas jalan Ciawi – Pasirhuni, ruas jalan Cibalong – Derah, ruas jalan Cikatomas – Cimedang, ruas jalan Cilangkap – Cineam, ruas jalan Cineam -



Sirnajaya – Citalahab, ruas jalan



Cirenude – Cihanura, ruas jalan Cisaruni – Padakembang, ruas jalan Ciseda – Sayuran, ruas jalan Ciwatin – Kalapagenep, ruas jalan dalam kota Ciawi, ruas jalan dalam kota Rajapolah, ruas jalan dalam kota Singaparna, ruas jalan dalam kota Mangunreja, ruas jalan dalam kota Manonjaya, ruas jalan dalam kota Sukaraja, ruas jalan dalam kota Cikatomas, ruas jalan dalam Kota Taraju, ruas jalan Darawati – Culamega – Bojonggambir, ruas jalan Derah – Simpang Urmi, ruas jalan Eureunpalay – Bojongasih, ruas jalan Gunungsari – Cipanas, ruas jalan Terminal Ciawi, ruas jalan Kudang –Cibeuti, ruas jalan



Mangunraja – Sukaraja, ruas jalan Manonjaya – Salopa, ruas jalan Pagendingan – Cisayong, ruas jalan Pamoyanan – Suryalaya, ruas jalan Papayan – Cikalong, ruas jalan Pasirgintung – Lengkongbarang, ruas jalan Rajapolah – Kiarajangkung, ruas jalan Simpang – Arjasari – Cisaruni, ruas jalan Singaparna – Sariwangi, ruas jalan Singaparna – Cigalontang, ruas jalan Sindangreret – Cidadap, ruas jalan Taraju – Bojonggambir, ruas jalan Taraju – Sodonghilir – Derah, ruas jalan Warungpeuteuy- Taraju, ruas jalan Sukagalih – Ciponyo, dan ruas jalan Sariwangi – Parentas;



2. Pemeliharaan Jalan Lokal Rencana pemeliharaan jaringan jalan lokal kabupaten yang ada di Kabupaten Tasikmalaya sejumlah 176 ruas jalan



3. Pengembangan Jalan Lokal Adapun rencana pengembangan jaringan jalan lokal kabupaten yang ada di Kabupaten Tasikamalaya sejumlah 2178 jalan desa dari 341 Desa. b) Kondisi Angkutan Jalan Luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya secara keseluruhan adalah 2.708,82 Km 2 , terdiri dari 39 Kecamatan yang terdiri dari 351 desa. Tiga kecamatan mempunyai wilayah pesisir dan lautan dengan luas total 200,72 Km 2 atau 7,41 persen dari luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan data BPS Kabupaten Tasikmalaya 2018, tercatat pada Tahun 2017 jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Cigalontang



sebanyak



70.558



orang



(4.04%)



dan



Kecamatan



Singaparna sebanyak 68.385 orang (3,91%). Adapun kepadatan penduduk tertinggi berada di wilayah Singaparna 2.775 orang per Km2 dan di Rajapolah dengan kepadatan 2,162 orang perk Km2 . (Kabupaten Tasikmalaya Dalam Angka, 2018) Dengan semakin bertambahnya jumlah dan kepadatan penduduk di wilayah Singaparna, semakin bertambah juga pergerakan yang terjadi di ruas jalan Singaparna sebagai ibukota kabupaten ditambah dengan pergerakan antar wilayah yang melalui ruas jalan di Singaparna, yang pada akhirnya menimbulkan kemacetan. Transportasi jalan masih menjadi



andalan utama, untuk melakukan perjalanan antar wilayah guna mendukung pembangunan daerah, dan transportasi yang efektif dan efisien menjadi harapan bagi masyarakat. Sistem transportasi Kabupaten Tasikmalaya yang berpusat di Terminal Singaparna menggambarkan bahwa pola rute yang umum digunakan adalah radial. Pola rute radial yang digunakan untuk sistem transportasi di Kabupaten Tasikmalaya, tentunya memiliki keuntungan dan kerugian. Adapun keuntungan dan kerugian dari pola rute radial adalah; 1. Keuntungan: a.



Perjalanan ke pusat suatu wilayah (Singaparna) dapat dilakukan dengan satu lintasan;



b.



Transfer di pusat suatu wilayah mudah.



2. Kerugian: a.



Perlu terminal yang besar di pusat suatu wilayah;



b.



Perjalanan antar sub urban perlu transfer;



c.



Beban lalu lintas di pusat suatu wilayah besar.



Angkutan umum yang memberikan pelayanan dalam trayek yang memiliki ijin, tetap, dan teratur di Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari jenis mobil penumpang umum, bus kecil (ELF), bus kecil, bus sedang, dan bus besar. Sementara untuk angkutan umum dengan trayek tanpa ijin dilayani oleh ojek, becak, dan delman. Berbeda dengan keadaan kota besar ataupun sedang yang keseluruhan jaringan jalannya merupakan jaringan trayek, di Kabupaten Tasikmalaya hampir 41 % jaringan jalannya



bukan merupakan trayek angkutan



umum, hal tersebut dapat diakibat oleh berbagai macam hal, yang diantaranya adalah : 1. Kondisi jaringan jalan yang tidak memungkinkan untuk dijadikan jaringan trayek; 2. Kurangnya angkutan umum; 3. Kurangnya minat/kebutuhan masyarakat akan adanya trayek angkutan umum pada lokasi – lokasi tertentu;



4. Tata guna lahan di Kabupaten Tasikmalaya yang tidak menjadikan angkutan umum sebagai transportasi utama masyarakat dalam melakukan pergerakan. 5. Kondisi sekolah yang ada di Kabupaten Tasikmalaya sebagian besar tidak dilalui angkutan umum, dan ada pula yang dilalui angkutan umum tetapi siswa harus menggunakan angkutan umum 2 kali. II.



DATA TEKNIS a. Permasalahan Angkutan dan Pemecahan Masalah 1) Permasalahan Dari hasil kajian yang dilakukan oleh Badan Penelitan dan Pengembangan Kementrian Perhubungan Republik Indonesia Permasalahan yang dihadapi pada saar ini yaitu : a)



Kondisi Angkutan umum yang ada pada saat ini belum melintasi sekolah – sekolah yang berada pada ruas jalan baru.



b)



Waktu tempuh untuk sampai kesekolah terlalu lama



c)



Waktu tunggu yang lama dikarenakan angkutan umum yang ada masih sedikit



d)



Pelajar harus berganti kendaraan untuk menuju sekolah



e)



Penggunaan kendaraan pribadi sebagai alternative menuju sekolah



2) Upaya Pemecahan Masalah a) Upaya yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah Upaya upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Perhubungan adalah : (1) melakukan sosialisasi kepada Siswa untuk menggunakan angkutan umum (2) pengalihan rute angkutan umum pada waktu waktu tertentu (Buy the service) (3) pengadaan angkutan bis sekolah. b) Sejauh mana bantuan sarana dapat memecahkan masalah (1)



Dari hasil sosialisasi dengan pengusaha angkutan umum untuk saat ini menolak dialihkan rute angkutan umum pada waktu waktu tertentu dikarenakan pengusaha angkutan umum



sekaligus



pengemudi



angkutan



umum



sudah



memiliki



langganan penumpang yang harus diangkut dari asal ke tujuan maupun sebaliknya (2)



Akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi bagi para pelajar apabila ada pelayanan bis sekolah gratis.



(3)



Mengurangi tingkat kecelakaan untuk usia produktif



b. Analisis Permasalahan 1) Perhitungan besarnya jumlah permintaan penumpang Dari hasil analisa yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementian Perhubungan adalah sebagai berikut : Cross tab antara jarak rumah ke sekolah dan moda yang digunakan ≤ 1 km



2 - 5 km



6 - 9 km



≥ 10 km



Total



1



15



10



2



2



29



2



12



9



5



4



30



3



9



8



8



6



31



4



11



7



6



4



28



5



8



9



7



2



26



6



6



5



6



3



20



7



8



8



6



6



28



8



7



6



5



7



25



9



9



9



6



6



30



10



12



8



7



4



31



11



11



5



3



3



22



Total



108



84



61



47



300



Sumber : Hasil pengolahan data, 2017 1.



Jarak < 1 km Pada jarak < 1 km, moda yang paling banyak digunakan adalah jalan kaki (66,67%), sepeda motor (6,667%+20,00%=26,67%), dan angkutan umum (6,67%).



2.



Jarak 2 – 5 km



Pada jarak 2 – 5 km, moda yang paling banyak digunakan adalah sepeda motor (10,14%+31,88%=42,29%), jalan kaki (27,54%), dan angkutan umum (24,64%). 3.



Jarak 6 – 9 km Pada jarak 6 – 9 km, moda yang paling banyak digunakan adalah sepeda motor (20,00%+30,00%=50,00%) dan angkutan umum (40,00%).



4.



Jarak > 10 km Pada jarak > 10 km, moda yang paling banyak digunakan adalah sepeda motor (57,14%+28,57%=85,71%) dan angkutan umum (14,29%).



Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada jarak dekat, jalan kaki merupakan moda yang paling banyak digunakan. Namun, pada jarak sedang dan jauh, moda yang paling banyak digunakan adalah sepeda motor. Pada uraian di atas, terdapat proporsi yang relatif besar untuk pengguna angkutan umum pada jarak sedang, meskipun proporsi pengguna angkutan umum tersebut masih di bawah proporsi pengguna sepeda motor. 2) Rencana kinerja pelayanan bus meliputi : a) Trayek yang direncanakan (1) Rencana Jaringan Trayek untuk Bis sekolah adalah Jalan Raya Cisinga (Ciponyo) – Muhtamar – Jalan Raya Timur – Kudang – Jalan Raya KHZ Mustofa – Jalan Raya Pemda (Mesjid Agung)Terminal Singaparna (2) Terminal Cipatujah - Ruas Jalan Nasional – Sindangkerta Ciawungading b) Jarak tempuh (1) Jarak Tempuh Jalan Raya Cisinga (Ciponyo) – Jalan Raya Pemda (Mesjid Agung) – Terminal Singaparna 11 KM (2) Jarak



Tempuh



Terminal



Ciawungading 18,4 KM c) Jam operasi



Cipatujah







Sindangkerta



-



Jam Operasional untuk angkutan bis Sekolah adalah dari jam 06.00 s.d. 08.00 dan jam 14.00 s.d. 16.00 d) Perhtiungan kebutuhan armada bus Jumlah pengguna angkutan umum saat ini adalah 192 apabila daya angkut



bis sekolah ssebanyak 45 termasuk berdiri maka kebutuhan



bis sekolah adalah sebanyak : 4 Armada



e) Biaya Operasi Kendaraan (BOK) 1



BIAYA LANGSUNG



 



 



 



a. Biaya Penyusutan



Rp



-



Seat - Km



 



b. Biaya Bunga modal



Rp



-



Seat - Km



 



c. Biaya Awak Bus



Rp



22,91



Seat - Km



 



d. Biaya B B M



Rp



107,95



Seat - Km



 



e. Biaya Ban



Rp



24,00



Seat - Km



 



f. Biaya Pemeliharaan kendaraan



 



 



1). Biaya Service Kecil



Rp



15,28



Seat - Km



 



2). Biaya Service Besar



Rp



8,56



Seat - Km



 



3). Biaya Pemeriksaan Umum



Rp



-



Seat - Km



 



4). Biaya Penambahan Olie Mesin



Rp



18,29



Seat - Km



 



5). Biaya Cuci Bus



Rp



6,46



Seat - Km



 



6). Biaya Penggantian Suku Cadang



Rp



-



Seat - Km



 



7). Biaya Overhaul Body



Rp



-



Seat - Km



8), Pemeliharaan dan Repair per bus-Km



 



Rp



-



Seat - Km



 



g. Retribusi terminal



Rp



-



Seat - Km



 



h. STNK



Rp



0,57



Seat - Km



 



i. Biaya kir kendaraan



Rp



0,18



Seat - Km



 



j. Biaya asuransi



Rp



-



 



 



JUMLAH



Rp



204,22



 



 



  2



 



BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya Tidak Langsung



  Rp



1,94



Seat - Km



 



 



BIAYA POKOK PER SEAT - KM



 



1.



Biaya langsung



Rp



204,22



Seat - Km



2



Biaya tidak langsung



Rp



1,94



Seat - Km



Rp



206,15



Seat - Km



A. BIAYA POKOK PER HARI



Rp



958.000



 



B. BIAYA POKOK PER BULAN



Rp 23.947.000



 



C. BIAYA POKOK PER TAHUN



Rp 287.360.000



 



TOTAL BIAYA POKOK PER SEAT - KM  



 



f) Rencana Subsidi dan Penyediaan Anggaran Operasional



Subsidi untuk angkutan bis sekolah sepenuhnya dibebankan kepada pemerintah daerah III.



PENUTUP a. Kesimpulan Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya bus sekolah gratis akan memberikan banyak manfaat untuk para pelajar. Mulai dari menghemat transport hingga mencegah datang telat menjadi keuntungan yang dirasakan pelajar  yaitu : 1. Menghemat biaya transportasi Sudah pasti ongkos transport ke sekolah akan jauh lebih hemat. Para siswa atau pelajar SD, SMP, SMA, dan SMK sederajat yang berseragam yang awalnya harus bayar menjadi gratis. Bahkan, bagi mereka yang tadinya harus isi bensin untuk motornya kini bisa menyimpan uang bensinya untuk ditabung dan digunakan untuk kebutuhan sekolah lainnya. 2. Lebih on time Datang ke sekolah dan pulang ke rumah terlambat biasanya menjadi hal yang sering dialami oleh pelajar. Kondisi jalan yang macet menjadi faktor utama mengapa hal itu kerap terjadi. Dengan bus sekolah gratis ini, para pelajar bisa mengukur waktu mereka untuk bisa sampai ke sekolah atau sampai ke rumah. Adapun Jam Operasi bus sekolah gratis ini umumnya tiba pada pagi hari pukul : 05.30 - 07.00, Siang pukul : 11.00 - 16.00, dan sore pukul : 17.00 18.30. 3. Bisa belajar sebelum ulangan Nah, kalau kamu naik bus gratis pelajar ini, kamu pastinya bisa belajar sebelum ulangan dari dalam bus. Begitu sampai di sekolah, materi ulangan yang diujikan sudah pasti bisa kamu kerjakan dengan mudah. 4. Aman dan nyaman Dengan bus sekolah gratis ini, pelajar akan lebih aman dan nyaman. Hal ini dikarenakan pelajar akan terhindar dari yang namanya berdesak-desakan, bebas copet, bebas dari tangan - tangan jahil lainnya, dan yang pasti para siswa akan mendapat kursi duduk. Hal ini dikarenakan semua yang naik adalah khusus pelajar 5. Santai bareng teman



Dengan bus gratis pelajar ini, para siswa bisa bersantai bersama teman sebayanya di dalam kendaraan. Bisa saling bercerita bahkan bercanda pun mereka lakukan bersama. Jadi, jangan heran jika mereka lebih suka bersama teman dibandingkan diajak pergi bersama ayah-bundanya. b. Saran Dengan luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang luas dan angkutan umum yang belum merata bagi pengguna jasa angkutan umum, maka pemerintah Kabupaten Tasikmalaya perlu adanya pengadaan bus sekolah dan pelayanannya bukan hanya berada di wilayah Ibukota Kabupaten Tasikmalaya akan tetapi kewilayah-wilayah yang belum dilayani oleh angkutan umum dan melakukan penambahan armada bus sekolah, memperluas rute dari bus sekolah, melaksanakan sosialisasi yang inovatif dan kreatif agar pelajar tertarik menggunakan bus sekolah, serta hendaknya dibuat Peraturan khusus tentang program bus sekolah di Kabupaten Tasikmalaya seperti Peraturan Bupati, sehingga program bus sekolah bisa berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.   IV.



LAMPIRAN -



Peta Jaringan Trayek yang diusulkan 



Jalan Raya Cisinga (Ciponyo) – Muhtamar – Jalan Raya Timur – Kudang – Jalan Raya KHZ Mustofa – Jalan Raya Pemda (Mesjid Agung)Terminal Singaparna







Terminal Cipatujah – Sindangkerta - Ciawungading



-



Photo – photo kegiatan siswa



-



Pendidikan merupakan aspek yang berperan dalam meningkatkan hidup masyarakat. Kegiatan peningkatan kualitas pendidikan oleh pemerintah salah satunya memberikan bantuan untuk kegiatan siswa di sekolah. Selain bantuan tersebut, pemerintah juga harus meningkatkan layanan pendidikan lainnya, seperti layanan angkutan sekolah. Transportasi tidak bisa dipisahkan dengan pelajar karena merupakan alat penunjang untuk beraktivitas kesekolah. Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta, dengan jumlah pelajar sebanyak 534.936 pelajar, penting adanya angkutan sekolah khusus pelajar. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perhubungan memiliki inovasi kebijakan transportasi publik bagi pelajar, program tersebut bernama program bus sekolah. Program bus sekolah sudah ada sejak 2003 namun berhenti sementara karena mendapat penolakan dari supir angkutan umum saat itu. Program yang diberikan untuk pelajar tingkat SD  sampai SMA bisa menggunakan bus sekolah ini.. Tujuan program bus sekolah yaitu mengurangi kemacetan, mengurangi angka kecelakaan pelajar. Manfaat dari program bus sekolah, seperti menghemat biaya transport dan memberikan rasa aman bagi pelajar yang menggunakan bus sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi pelaksanaan program bus sekolah di Kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan



adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini yaitu menggunakan 6 kriteria evaluasi menurut William N. Dunn yaitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, ketepatan. Narasumber penelitian ini terdiri dari Staf Bidang Angkutan, Staf Bagian Umum dan Kepegawaian dan pelajar pengguna bus sekolah sebanyak 4 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi serta dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa program bus sekolah di Kota Surabayamasih belum efektif dalam pelaksanaannya selama ini. Pada segi efisiensi sudah baik program bus sekolah Dalam hal kecukupan masih belum tercukupi karena terbatasnya armada karena hanya empat unit bus yang dimiliki, dalam hal perataan masih belum merata, karena masih terbatasnya rute yang dilewati. masih adanya penolakan dari para supir angkutan umum di Kota Surabaya. Pada responsivitas program bus sekolah mendapat respon yang positif dari pengguna bus sekolah. Dasar hukum Bus Sekolah menggunakan Peraturan Dirjen Perhubungan Darat No: SK.967/AJ.202/DRJD/2007 tentang pedoman teknis penyelenggaraan angkutan sekolah sehingga dalam ketepatan sudah tepat serta sasaran yaitu pelajar di Kota Surabaya. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah melakukan penambahan armada bus sekolah, memperluas rute dari bus sekolah, melaksanakan sosialisasi yang inovatif dan kreatif agar pelajar tertarik menggunakan bus sekolah, serta hendaknya dibuat Peraturan khusus tentang program bus sekolah di Kota Surabaya seperti Peraturan Walikota, sehingga program bus sekolah bisa berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.