12 0 125 KB
KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) MONITORING DAN EVALUASI PELAYANAN ANC 10 T
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2021 1
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
DINAS KESEHATAN Jalan Pandanaran Nomor 156, Boyolali 57311, Provinsi Jawa Tengah Telp. (0276) 321009, Faks. (0276) 325847, e-mail : [email protected]
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) MONITORING DAN EVALUASI PELAYANAN ANTE NATAL CARE (ANC) 10 T
I.
LATAR BELAKANG A. Dasar Hukum 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perseorangan; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneseia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2018 tentang Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan; 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
2
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 17 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2021; B. Gambaran Umum Kegiatan Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada kualitas pelayanan pemeriksaan pada ibu hamil, termasuk kinerja bidan sebagai penyedia pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Dengan kualitas ANC yang baik maka ibu dan keluarga siap menjadi orang tua dan juga dapat melalui proses persalinan dengan aman. Apabila proses kehamilan, persalinan dan nifas dilalui dengan aman, maka AKI akan menurun. Pelayanan ANC 10 T merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan terpadu,
mencakup
upaya
promotif,
preventif
sekaligus
kuratif
dan
rehabilitative yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular ( imunisasi, HIV/AIDS, malaria, PMS ), penanganan penyakit tidak menular serta beberapa program lokal dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program. Dalam ANC 10 T, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal. Berkenaan dengan hal tersebut maka pelayanan antenatal terpadu dianggap pelu untuk dilaksanakan kepada seluruh ibu hamil di setiap jajaran fasilitas kesehatan terutama C. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Berdasarkan data pada cakupan program bulan April tahun 2021 di Kabupaten Boyolali terdapat ibu hamil risiko tinggi sebesar 17,8 % dari jumlah ibu hamil. Dan 2 % di antaranya menjadi kegawatdaruratan pada masa kehamilan. Data ini melebihi estimasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di mana dalam setahun jumlah ibu hamil risiko tinggi adalah 20 % dari jumlah seluruh ibu hamil. Berdasarkan data di atas maka diperlukan suatu kegiatan terpadu untuk mendeteksi secara dini masalah dan penyakit yang di 3
alami oleh ibu hamil, melalui kegiatan “Pelayanan Antenatal ( ANC ) 10 T Terpadu”. II.TUJUAN UMUM DAN KHUSUS A. Tujuan Umum Memberikan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil di Kabupaten Boyolali. B. Tujuan Khusus Agar Bidan dan Dokter umum di seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Boyolali mampu : 1. Menyediakan pelayanan antenatal 10 T terpadu, komprehensif dan berkualitas , termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI. 2. Menghilangkan “ Missed Oppurtunity” pada ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan antenatal 10 T terpadu, komprehensif dan berkualitas. 3. Mendeteksi secara dini dan melakukan intervensi dini terhadap kelainan / penyakit / gangguan yang di derita ibu hamil. 4. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem rujukan yang ada III.SASARAN 1.
Kepala Puskesmas
2.
Bidan Koordinator Program Kesehatan Ibu dan Anak
3.
Bidan Koordinator Puskesmas Mampu Salin
4.
Bidan Desa
IV.ANALISA SITUASI Kinerja pelayanan antenatal care 10 T Kabupaten Boyolali dalam segi kualitas selama ini belum dimonitoring dan dievaluasi secara detail dan lengkap. Baru sebatas kuantitas dan frekuensi pelayanan. Adapun data ANC 10 T yang bisa terhimpun baik lewat laporan manual maupun aplikasi pada Januari sampai dengan April 2021 adalah sebagai berikut : No 1. 2. 3. 4.
Indikator Pelayanan Pelayanan Kunjungan 1 (K1) Ibu Hamil Pelayanan Kunjungan 4 (K4) Ibu Hamil Pelayanan Kunjungan 6 (K6) Ibu Hamil Ibu Hamil Risiko Tinggi Kehamilan 4
Cakupan 36,3 % 30,4 % 21,4 % 88,6 %
No 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Indikator Pelayanan Penanganan komplikasi/kegawatdaruratan maternal Ibu hamil mempunyai Buku KIA Ibu hamil mendapatkan FE 90 Ibu hamil diperiksa Lila Ibu Hamil diperiksa Haemoglobine Ibu Hamil diperiksa Protein Urin Ibu Hamil diperiksa Triple Elimination Ibu hamil dengan status T1, T2, T3, T4, T5 dan T2+
Cakupan 55,6 % 36,3 % 30,6 % 35,5 % 34,8% 31,2% 30 % 25 %, 20,8 %, 7,4%, 4,7 %, 4,9 % dan 37,8 %
Dari segi kuantitas cakupan dan kinerja pelayanan kesehatan ibu dan anak tersebut di atas sudah cukup baik,
tetapi dari segi kualitas sepertinya belum
memenuhi target yang diharapkan. Karena AKI, AKB dan AKba di Kabupaten Boyolali masih tinggi dan ada beberapa program yang belum mencapai target yang ditentukan. Agar kinerja dan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil bisa mencapai target yang diharapkan perlu adanya segala upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan KIA, terutama pelayanan ANC 10 T di tingkat Puskesmas. Dan diperlukan monitoring dan evaluasi secara periodik. Oleh karena itu perlu dibuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) Monitoring dan Evaluasi Pelayanan ANC 10 T agar kegiatan lebih terarah dan terkoordinir, baik dari segi kuantitas dan kualitas. V.PELAKSANAAN KEGIATAN A. Indikator dan keluaran No 1.
2.
Indikator Kegiatan
Indikator Keluaran Kualitatif
Pelayanan a. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin (< Kunjungan 8 minggu). pertama b. Semua ibu hamil mendapatkan Buku KIA. (K1) ibu c. Semua ibu hamil terentri dalam register kohort dan hamil Aplikasi Simgizkia. d. Ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC berkualitas (10 T) minimal 2 kali e. Semua ibu hamil dilakukan skrining faktor resiko kehamilan atau penyakit penyerta oleh Dokter termasuk di dalamnya Ultrasonografi (USG) Pelayanan a. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC Kunjungan berkualitas (10 T) minimal 4 kali. 5
Kuantitatif
100 %
100 %
3.
4.
5.
ke-4 (K4) b. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan Program ibu hamil Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk rujukan terencana bagi ibu hamil yang terdeteksi resiko tinggi c. Semua ibu hamil kontak dengan dokter umum atau dokter SPOG untuk menentukan perencanaan persalinan Pelayanan a. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC Kunjungan berkualitas (10 T) minimal 6 kali dengan distribusi ke-6 (K6) waktu : 2 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester ibu hamil 2 dan 3 kali pada trimester 3. b. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan oleh dokter, pada trimester 1 untuk skrining faktor risiko kehamilan dan penyakit penyerta dan pada trimester 3 untuk perencanaan persalinan, skrining faktor risiko persalinan termasuk Ultrasonografi (USG) dan rujukan terencana bila diperlukan c. Jika kehamilan sudah mencapai 40 minggu, maka harus dirujuk untuk diputuskan terminasi kehamilannya. Deteksi dini a. Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan Dokter di risiko trimester 1 untuk mendapatkan rekomendasi ANC kehamilan berikutnya ke mana, dapat di FKTP atau rujuk ke FKTRL. b. Faktor risko kehamilan harus bisa terdeteksi lebih dini c. Semua ibu hamil risiko tinggi terlaporkan, terpantau dan tertangani dengan cepat dan tepat. Kehamilan a. Semua ibu hamil komplikasi mendapatkan dengan pelayanan rujukan terencana. Rujukan obstetri komplikasi ditujukan pada fasilitas yang memiliki pelayanan dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Rujukan dengan komplikasi medik ditujukan pada fasilitas yang selain memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi juga memiliki pelayanan dokter spesialis lainnya sesuai dengan komplikasi medik. b. Rujukan dengan sistem yang berkualitas, distabilisasi dan didampingi oleh tenaga kesehatan
B. Penerima manfaat Semua ibu hamil di wilayah Kabupaten Boyolali
C. Cara Pelaksanaan Kegiatan
6
100 %
100 %
100 %
1. Kunjungan ke 25 Puskesmas di Wilayah Kabupaten Boyolali untuk mengamati dan menilai secara langsung saat Bidan melaksanakan pelayanan ANC 10 T dengan berpedoman daftar tilik penilaian ANC 10 T (terlampir) 2. Melaporkan hasil pengamatan dan penilaian dilanjutkan dengan pembinaan standar ANC 10 T 3. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali D. Jadwal Kegiatan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Hari Tanggal Selasa 4 Mei 2021 Kamis 6 Mei 2021 Selasa 23 Mei 2021 Kamis 27 Mei 2021 Kamis 3 Juni 2021 Selasa 8 Juni 2021 Kamis 10 Juni 2021 Selasa 15 Juni 2021 Kamis 17 Juni 2021 Selasa 22 Juni 2021 Kamis 24 Juni 2021 Selasa 29 Juni 2021 Kamis 1 Juli 2021
TIM I Ampel
PUSKESMAS TIM II Gladagsari
Boyolali 1
Boyolali 2
Cepogo
Musuk
Banyudono 1
Teras
Simo
Karanggede
Sawit
Sambi
Ngemplak
Mojosongo
Tamansari
Selo
Wonosamudro
Juwangi
Klego 1
Klego 2
Andong
Wonosegoro
Nogosari
Kemusu
Keterangan TIM TIM I 1. Joko Arif I, SKM 2. Tofik Widayat, SKM 3. Arina Iswandani, SST 4. Asih Harini, S.Tr.Keb 5. Ari Arfianto, AMG
TIM II 1. dr. Ariyanto, MMR 2. Noris Hadi SM, SST 3. Sawitri N H, S.Gz 4. Furi Nayu O, A.Md 5. Sr Rahayu M, S.ST
Banyudono 2
F. PEMBIAYAAN Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan ibu dan anak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2021 kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil. G. LOKASI 7
Kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan ANC 10 T berlokasi di 25 Puskesmas di wilayah Kabupaten Boyolali.
H. PENUTUP Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai dasar pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Tingkat Puskesmas se-wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2021. Apabila terdapat hal-hal yang bertentangan
dengan
ketentuan,
peraturan,
pedoman
dan
kebijaksanaan
pemerintah yang berlaku, maka segala sesuatu yang termaktub didalam Kerangka Acuan ini akan diteliti dan disimpan kembali. Hal-hal yang belum diatur dalam Kerangka Acuan ini akan ditetapkan lebih la njut.
KEPALA DINAS KESEHATAN
KEPALA SEKSI
KABUPATEN BOYOLALI
KESGA DAN GIZI MASYARAKAT
dr. RATRI S SURVIVALINA, MPA
dr. ARIYANTO, MMR
Pembina Tingkat I
Pembina NIP. 19750821 200604 1 011
NIP. 19711009 200212 2 006
8
LAMPIRAN DAFTAR TILIK KUALITAS PELAYANAN ANC 10 T Nama Puskesmas : Tanggal Supervisi : Nama Pengamat : A. Monitoring dan Evaluasi I. Logistik & Peralatan
YA < 50 % ≥ 50 %
Apakah peralatan yang tersedia lengkap ? a. Timbangan Berat Badan b. Alat ukur tinggi badan c. Pita pengukur LILA atau metlyn d. Tensimeter dan stetoskop e. Termometer f. Alat pengukur TFU atau metlyn g. Alat hitung DJJ atau doppler g. Hammer / alat cek patella reflek h. Buku KIA i. Kartu IBU j. Stiker Risti Ibu Hamil k. Stiker P4K l. Formulir P4K j. Laboratorium Lengkap ( HB, Protein Urin, GDS, VCT, HbSAG, Sifilis, Gol. Darah) k. Stopwatch atau penghitung waktu saat mengukur Nadi dan Pernafasan l. Vaksin TT atau TD m. Skor Poedji Rochyati n. Skor FIGO II. Kelengkapan pelayanan 10 T 1. Pengukuran tinggi badan 2. a. Pengukuran berat badan b. Pengkuran IMT 3. a. Pengukururan LILA b. Menentukan status gizi dan konsultasi dengan Nutrisonis 4. a. Pengukuran Tekanan Darah b. Pengukuran Nadi c. Pengukuran Pernafasan d. Pengukuran Suhu Tubuh e. Penghitungan MAP II. Kelengkapan pelayanan 10 T 4. Pengukuran Tinggi Rahim 5. Penentuan Letak Janin dan penghitungan DJJ 6. Imunisasi TT
TIDAK
1.
9
YA
TIDAK
TB
YA
TIDAK
TB
a. Skrining Imunisasi TT b. Pemberian Imunisasi TT c. Menjelaskan manfaat Imunisasi TT 7. Pemberian Tablet Tambah Darah a. Memberikan Tablet Tambah Darah b. Menjelaskan manfaat Tablet Tambah Darah c. Menjelaskan cara konsumsi TTD d. Mengevaluasi konsumsi TTD yang telah diberikan pemeriksaan sebelumnya 8. Tes Laboratorium a. Golongan Darah b. Haemoglobin (HB) c. HbSAG d. HIV e. Sifilis f. Protein Urin g. GDS h. Laboratorium lainnya sesuai indikasi 9. Konseling atau Penjelasan a. Tanda bahaya pada kehamilan b. Petunjuk agar ibu dan bayi sehat c. Tanda akan melahirkan d. Persiapan sebelum melahirkan e. Tanda bahaya waktu melahirkan f. Senam hamil g. Kelas Ibu Hamil h. Keluarga Berencana i. P4K j. Hasil pemeriksaan (kondisi ibu dan bayi) k. Penjelasan lainnya terkait kehamilannya 10. Tata laksana atau pengobatan a. Memberikan terapi sesuai keluhan b. Lanjut ANC terpadu c. Melakukan rujukan pada ibu hamil terdeteksi risiko tinggi e. Menjadwalkan kunjungan berikutnya
III. Upaya lain untuk meningkatkan pelayanan ANC 1. Menganjurkan Ibu untuk ANC ke SPOG pada TM 1 2. Memberikan Buku KIA seawal mungkin Biasanya diberikan pada usia kehamilan……… minggu 3. Menganjurkan ibu untuk ANC ke SPOG pada TM 2 4. Pemeriksaan laboratorium ulang di TM 1 5. Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil risiko tinggi 6. Pendokumentasian (Kartu Ibu, Buku KIA, 10
YA
TIDAK
TB
Register/Kohort, SIMPUS GIZKIA) B. Hasil Monitoring dan Evaluasi 1. ……………………………………… 2. ……………………………………… 3. ……………………………………… 4. ……………………………………… 5. ……………………………………… C. Saran dan Tindak Lanjut 1. ……………………………………… 2. ……………………………………… 3. ……………………………………… 4. ……………………………………… 5. ………………………………………
Pelaksana Monitoring Dan Evaluasi
Kepala Puskesmas……………… Kabupaten Boyolali
1. …………………………… ……………………………………. NIP. ………………………………
2. …………………………… 3. .……………………………
11