Kak Hiv Aids [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO UPT PUSKESMAS SIMAN Jln. Raya Siman no 48 Telp. (0352) 485198 email : [email protected] PONOROGO Kode Pos 63471



KERANGKA ACUAN KEGIATAN PRGRAM HIV – AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL



I.



PENDAHULUAN Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya



kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penaggulangan HIV / AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh. AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain.  Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal.



II.        LATAR BELAKANG Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif. Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan tertular karena



perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda berisiko; dan (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV. Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP, Populasi Kunci, 2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci : Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%; pelanggan WPS 0,8%; lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%; pengguna napza suntik 52,4%. Di provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun (STHP, Penduduk Papua, 2007). Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan. Puskesmas Ciledug sebagai salah satu Puskesmas LKB yang ada di kota Tangerang ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa klinik VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan ini harus mengacu pada Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas Siman: Visi: Mewujudkan masyarakat diwilayah kerja UPT Puskesmas Siman sehat secara individu, keluarga dan masyarakat. Misi : 1.



Meningkatkan peran Puskesmas dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif.



2.



Meningkatkan



kemandirian



masyarakat



dalam



upaya



pengendalian



dan



penanggulangan masalah kesehatan. 3.



Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia UPT Puskesmas Siman. Tata nilai :



1. S:Senyum,Salam,Sapa,Sapa,Sopan,Sabar.  Senyum Salam Sapa Sopan Sabar di semua kondisi di manapun dan kapanpun 2. I:Indah Menjaga keindahan sebelum selama dan setelah pelayanan 3. M:Mutu Kewajiban untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan 4. A:Aman Bersikap adil kepada semua pengguna layanan 5. N:Nyaman Menciptakan suasana nyaman dalam pelayanan



III.       TUJUAN 1.



Tujuan umum program HIV AIDS dan IMS di UPT Puskesmas Siman adalah pencegahan dan penanggulangan HIV- AIDS di masyarakat



2.



Tujuan khusus program HIV- AIDS dan IMS di UPT Puskesmas Siman adalah; -



menemukan kasus baru penderita HIV



-



pencegahan penularan HIV dari ibu keanak



-



meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular HIV tentang HIV – AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).



IV.     KEGIATAN 1. -



Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP: Melakukan Test HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan (PITC) pasien yang berkunjung kelayanan klinis UPT Puskesmas Siman



-



Melakukan Konseling dan Test HIV sukarela (VCT) maupun konseling IMS baik rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung UPT Puskesmas Siman.



-



Melakukan rujukan pasien dengan HIV positive kelayanan CST dan pendamping (atas izin pasien)



2. -



Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM: Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.



IV.



-



Kegiatan mobile VCT



-



Pemeriksaan HIV pada ibu hamil dan penderita TBC.



PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT a. Peran Lintas Program



No. Prog ram P2



Program Terkait Promkes Kesling Kia/kb gizi



Peran Lintas Program Membantu memberi penyuluhan kesehatan tentang penyakit baik menular maupun tidak menular Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit berbasis lingkungan Penemuan dan penaganan Pneumonia pada balita, diare pada balita Pemeriksaan HIV AIDS pada Bumil Penyuluhan gizi kaitan dengan penyakit



b. Peran Lintas Sektor NO. 1.



JENIS KEGIATAN Penyuluhan/Sosialisasi HIV-AIDS



LINTAS SEKTOR Kecamatan Desa PKK Dinas pendidikan



PERAN Mengkoordinasikan pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi masalah HIV/AIDS Memfasilitasi dan membantu petugas kesehatan dalam pelaksanaan penyuluhan/Sosialisasi HIV AIDS Memfasilitasi dan membantu petugas kesehatan dalam pelaksanaan Penyuluhan/Sosialisasi di posyandu,



kelompok yasinan dll.



2.



3.



Pemeriksaan HIV pada penderita TB yang masih dalam pengobatan



Pemeriksaan HIV pada Ibu Hamil



Kecamatan Desa PKK



Kecamatan Desa PKK



4



Memutus rantai penularan HIV AIDS



Kecamatan Polsek Desa



Merencanakan kegiatan penyuluhan HIV/AIDS terhadap seluruh anggota PKK Mendukung pelaksanaan diadakannya pemeriksaan HIV pada setiap penderita TB Menganjurkann warganya yang menderita TB untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Menganjurkan penderita TB melalui kader posyandu untuk periksa HIV Mendukung pelaksanaan diadakannya pemeriksaan HIV pada setiap penderita Ibu Hamil Menganjurkann ibu hamil di desa untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Menganjurkan Ibu hamil melalui kader posyandu untuk periksa HIV Melakukan pemantauan terhadap tempattempat yang bisa menjadi sumber penularan HIV Mengawasi dan menekan tempat-tempat prostitusi Mendukung kegiatan tenaga kesehatan dalam program penanganan HIV/AIDS dengan cara membentuk kader HIV didesa



V.



PELAKSANAAN KEGIATAN 1.



Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP: 1.



Syarat a.



b.



Membawa dokumen administrasi yang diperlukan : i.



Pengguna layanan BPJS harus membawa kartu BPJS



ii.



Pengguna layanan umum harus membawa KTP



Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar diloket



c.



Setiap pelanggan menunggu diruang tunggu untuk dipanggil sesuai dengan urutan rekam medik



2.



Biaya Gratis



3.



Waktu – Lama Pelayanan Waktu : Senin – Kamis



: 07.00 – 13.00



Jumat



: 07.30 – 11.00



Sabtu



: 07.30 – 12.00



Lama Pelayanan



: 10 – 30 menit



4.



5.



6.



7.



8.



Prosedur pelayanan a.



Datang sendiri atau diantar oleh kader



b.



Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain



c.



Membawa persyaratan dokumen administrasi



d.



Melalui alur pendaftran



Produk / hasil pelayanan yang akan diterima pelanggan : a.



Pelayanan medis



b.



Resep obat



c.



Surat pengantar pemeriksaan laboratorium



d.



Mengetahui hasil pemeriksan laboratorium



e.



Surat rujukan



f.



Konseling pratest dan posttest



Kompetensi petugas Dokter umum



:1



Perawat



:4



Sarana dan Prasarana a.



ruang tunggu



b.



ruang konseling



c.



alat diagnostik



d.



media informasi



Pelayanan informasi Pelanggan mendapat informasi mengenai : a.



Penyakit yang diderita



b.



Tindakan medis yang akan dilakukan



c.



Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya



2.



Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM: a.



Penyuluhan



HIV



AIDS



dan



IMS



sesuai



dengan



kegiatan



pada



perencanaan BOK. Penyuluhan dapat dilakukan diluar gedung maupun didalam



gedung dengan mengundang kader kesehatan maupun



kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-AIDS dan penyakit IMS b.



Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah berkoordinasi dengan pejangkau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo.



VI.



SASARAN KEGIATAN 1.



Konseling dan test terutama pada a.



Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-Aids dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks (WPS), Lelaki Beresiko Tinggi (LBT), pengguna nafza suntik, waria, LSL dan pasangan beresiko tinggi



b.



Pelanggan yang berkunjung ke UPT Puskesmas Siman yang menunjukan adanya gejala IMS



c.



Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke UPT Puskesmas Siman maupun rujukan dari fasilitas kesehatan lain



d. 2.



Pasien tbc paru



Merujuk pasien dengan HIV positive kelayanan CST untuk mendapatakan terapi ARV sebesar 100%



VII. No 1.



3.



Penyuluhan HIV-Aids dan IMS dilakukan minimal 3 kali dalam 1 tahun



4.



Mobile VCT dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun



5.



Laporan program HIV-Aids dan IMS paling lambat tanggal 3 setiap bulan



JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN KEGIATAN Konseling dan test



3.



Penyuluhan



4.



Mobile VCT



5.



VIII.



Laporan bulanan



JAN



FEB



MAR



APR



MEI



JUN



JUL



AGS



SEP



OKT



NOP



DES































































































√ √



































EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi 3 bulan sekali untuk melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.



IX.



PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN 1. PENCATATAN A. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format pencatatn harian kemudian akan direkap pada akhir bulan B. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan pada notulen kegiatan 2. PELAPORAN Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan kemudian akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo. 3. EVALUASI KEGIATAN 1. Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas 3 bulan sekali 2. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali Ponorogo, 07 Maret 2017 Mengetahui Kepala UPT Puskesmas Siman



Pelaksana Program HIV AIDS



dr. Pita Nurhayani NIP. 19860512 201101 2 019



Agus Priyanto , Amd. Kep.