Kak Kebutuhan Vaksin Fix [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Izna
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PUSKESMAS BALONGPANGGANG Jl. Raya Kedung Pring no.08 Telp.(031) 7921007 GRESIK KERANGKA ACUAN KEBUTUHAN VAKSIN I. PENDAHULUAN



Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar yang memegang peranan dalam menurunkan Angka Kematian Anak yang merupakan salah satu tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs). Program Imunisasi telah terbukti efektif dalam mengendalikan PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi). Program imunisasi dapat efektif bila didukung oleh pelayanan yang bermutu dengan sumber daya yang berkualitas dan ketersediaan standar, pedoman, system pencatatan dan pelaporan serta logistik yang memadai dan bermutu.Target imunisasi tahun 2018 adalah 100% untuk semua desa ( 6 desa) harus sudah mencapai UCI(Universal Child Imunization). II. LATAR BELAKANG Upaya Pelayanan Imunisasi dilakukan melalui kegiatan imunisasi rutin dan imunisasi tambahan. Sejalan dengan perkembangan teknologi pemberian imunisasi, vaksin, logistik imunisasi, pemenuhan safe injection, dan manajemen pelayanan kesehatan dasar, maka diperlukan pedoman penyelenggaraan program imunisasi bagi petugas imunisasi. III. TUJUAN Meningkatkan kualitas program imunisasi melalui pelayanan imunisasi yang bermutu dan penerapan pengelolaan vaksin dan rantai vaksin yang memenuhi standar yang ditetapkan IV. RUANG LINGKUP Ruang lingkup pedoman ini meliputi 1. Perencanaan Imunisasi Termasuk dalam perencanaan imunisasi : a. Menentukan Jumlah Sasaran Imunisasi b. Menentukan Target Cakupan c. Menghitung Indeks Pemakaian Vaksin (IP) d. Menghitung Kebutuhan Vaksin e. Perencanaan Kebutuhan Alat Suntik dan Safety Box f. Menghitung Volume Vaksin 2. Pengelolaan vaksin dan rantai vaksin



a. Pengiriman dan permintaan vaksin b. Penerimaan Vaksin c. Penyimpanan Vaksin d. Pendistribusian Vaksin 3. Pencatatan dan Pelaporan Monitoring dan Evaluasi V. LANDASAN HUKUM 1.



Undang-undang no 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular



2.



Undang-undang Kesehatan no 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan



3.



Kepmenkes No 1626/Menkes/SK/XII/2005 Tentang Pedoman Pemantauan dan Penanggulangan Kejadian Pasca Imunisasi



4.



Kepmenkes RI no 428/MENKES/SK/IV/2010 tentang Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional UCI 2010-2014



5.



Permenkes no 42 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Imunisasi.



VI. STANDAR KETENAGAAN 1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Pengelola program imunisasi yaitu petugas yang telah mendapat pelatihan program imunisasi. Petugas pelaksana adalah petugas pelaksana yang telah memenuhi standar kualifikasi sebagai tenaga pelaksana dan telah mendapat pelatihan sesuai dengan tugasnya. No 1 2 3



Nama Jabatan



Kualifikasi Formal Penanggung jawab Program Bidan UKM Pengelola Program Imunisasi Perawat Petugas Pelaksana Bidan Perawat



Keterangan



Melaksanakan pelayanan imunisasi baik di dalam gedung atau di luar gedung



2. Distribusi Ketenagaan Pengaturan dan penjadwalan kegiatan imunisasi dikoordinir penanggung jawab program UKM dan Pengelola Program imunisasi di sesuaikan dengan tugas dan penanggung jawab desa. VII. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan program imunisasi meliputi perencanaan, pengelolaan vaksin, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi hasil pelayanan.



1. Perencanaan Imunisasi Perencanaan merupakan salah satu unsur manajemen yang penting dalan pengelolaan imunisasi. Pada dasarnya perhitungan kebutuhan untuk pelayanan imunisasi harus berasal dari unit puskesmas (battom up) dengan dasar besaran jumlah sasaran tiap jenis pelayanan imunisasi untuk menghindari terjadi kelebihan, kekurangan atau tidak sesuai dengan situasi di puskesmas. Termasuk dalam perencanaan imunisasi : a. Menentukan Jumlah Sasaran Imunisasi Dalam menghitung sasaran untuk setiap jenis kegiatan pelayanan imunisasi berdasarkan pada angka jumlah penduduk, pertambahan penduduk serta angka kelahiran dari hasil sensus penduduk maupun Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS).  Menghitung Jumlah Sasaran Bayi K



Jml bayi desa tahun lalu Desa :-------------------------------------- x Jml bayi kec.tahun ini Jml bayi kecamatan tahun lalu



 Menghitung Jumlah Sasaran Batita Menghitung jumlah sasaran anak batita (12-36 ) bulan menggunakan data hasil pendataan.  Menghitung Jumlah Sasaran Ibu Hamil Sasaran imunisasi ibu hamil = 1,1 x jumlah bayi



 Menghitung Jumlah Sasaran Anak Sekolah Tingkat Dasar Kelas 1,2 dan 3 Menghitung jumlah sasaran anak sekolah tingkat dasar kelas 1,2 dan 3 berdasarkan pendataan dari masing-masing sekolah dasar dalam wilayah UPT. Puskesmas Cileles. Jenis Imunisasi Campak DT Td



Sasaran Kelas 1 Kelas 1 Kelas 2 dan 3



 Menghitung Jumlah Sasaran Wanita Usia Subur (WUS) Jumlah sasaran WUS = 21,9 % x Jumlah Penduduk



b. Menentukan Target Cakupan Target Cakupan puskesmas ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. No



Sasaran



Imunisasi



Target



1



Bayi



Hepatitis B uniject BCG Measles Rubella DPT/HB/Hib 1 DPT/HB/Hib 2 DPT/HB/Hib 3 Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4 IPV Anak Batita DPT/HB/Hib Campak (Booster) Anak Sekolah Campak DT Dasar Kelas 1 Anak Sekolah Td Dasar Kelas 2&3 Wanita Usia TT2+ Subur



2 3



4



95 % 98 % 90 % 98 % 95 % 93 % 98 % 95 % 93 % 90 % 80 % 45 % 45 % 90 % 90 % 90 %



90 %



c. Menghitung Indeks Pemakaian Vaksin (IP) Menghitung Indeks pemakaian vaksin berdasarkan jumlah cakupan imunisasi yang dicapai secara absolute dan berapa banyak vaksin yang digunakan. Rumus: Jml suntikan(cakupan) yang dicapai tahun lalu IP Tahun lalu = ---------------------------------------------------------Jml vaksin yang terpakai tahun lalu No



Jenis Vaksin



Jumlah



IP



1 2 3 4 5 6 7 8 9



Hepatitis B Polio Measles Rubella BCG DPT/HB/Hib IPV DT Td TT



dosis/vial 1 10 10 10 5 5 10 10 10



1 6 4 4 3 3 8 8 6



Catatan:



IP vaksin dalam



pelaksanaan kegiatan masal lebih besar daripada pelayanan imunisasi rutin.



d. Menghitung Kebutuhan Vaksin Untuk menghitung kebutuhan vaksin menggunakan data jumlah sasaran vaksin, target cakupan dan indeks pemakaian vaksin. Rumus perhitungan kebutuhan vaksin:







Vaksin Hep B = Jumlah Infant x target Hep B IP Vaksin Hep B







Vaksin BCG = Jumlah Infant x target BCG IP Vaksin BCG







V.Polio = (Jumlah Infant x Target Pol 1)+(Surv Infant(pol 2+3+4) IP Vaksin Polio 



Vaksi DPT/HB/Hib = Jumlah Surv Infant x target (DPT/HB/Hib 1+2+3) IP Vaksin DPT/HB/Hib







Vaksin Measles Rubella = Jumlah Surv Infant x target Measles Rubella IP Vaksin Measles Rubella







Vaksin Campak = Jumlah Surv Infant x target Campak IP Vaksin Campak







Vaksin Campak SD = Jumlah anak kelas 1SD x target Campak SD IP Vaksin Campak SD







Vaksin DT = Jumlah anak kelas 1 SD x target DT SD IP Vaksin DT SD







Vaksin Td = Jumlah anak kelas 2-3 SD x target Td SD IP Vaksin Td SD







Vaksin TT = Jumlah WUS x target TT



IP Vaksin TT Ket : Infant adalah keseluruhan bayi yang lahir Surviving Infant adalah jumlah keseluruhan bayi yang lahir dikurangi dengan kematian neonatal. Rumus :Surv Infant = Infant-(Infant x Infant Mortaliti Rate)



e. Perencanaan Kebutuhan Alat Suntik dan Safety Box Perencanaan kebutuhan alat suntik dan safety box tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan kebutuhan vaksin.  Alat Suntik / ADS (Auto Disposible Siringe)



Dalam menghitung kebutuhan alat suntik berdasarkan jumlah cakupan yang akan dicapai tahun ini dan jumlah dosis pemberian



imunisasi. Ukuran alat suntik yang



digunakan dalam program imunisasi ada 3 yaitu 0,05 ml, 0.5 ml dan 5 ml. a) ADS 0,05 ml digunakan untuk pemberian imunisasi BCG. b) ADS 0,5 ml digunakan untuk pemberian imunisasi DPT/HB/Hib,Measles Rubella, Campak, DT, Td dan TT untuk semua sasaran. c) ADS 5 ml digunakan untuk melakukan pencampuran pelarut dengan vaksin BCG,Measles Rubella dan Campak. Rumus perhitungan ADS sama dengan perhitungan vaksin, karena ADS hanya bisa dipakai sekali maka IP ADS adalah 1. Sasaran x target vaksin A (%) ADS A = -----------------------------------------------= ……buah IP 1



 Safety Box Safety box digunakan untuk menampung alat suntik bekas pelayanan imunisasi sebelum dimusnahkan. Safety box ukuran 2,5 liter mampu menampung 50 ADS bekas, Safety box 5 liter menampung 100 ADS bekas. Sistem Bundling Bundling merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara vaksin+ alat suntik(ADS) + safety box dalam perencanaan logistic imunisasi.



2. Pengelolaan vaksin dan rantai vaksin a. Pengiriman dan permintaan vaksin  Permintaan vaksin harus memperhitungkan kapasitas penyimpanan dan dilakukan sesuai dengan kebutuhan penggunaan pada saat stok vaksin belum melewati stock minimum  Periode permintaan vaksin tingkat puskesmas dilakukan setiap 1 bulan sekali  Banyaknya vaksin yang diminta ke Kabupaten/Kota adalah untuk kebutuhan 1 bulan pemakaian + 1 minggu cadangan- sisa vaksin yang masih ada.  Stok vaksin disemua tingkatan harus dilaporkan setiap bulan.



 Grafik stock vaksin( stock minimum dan maximum) merupakan gambaran logistic vaksin dibuat menurut waktu dan dapat dibandingkan dengan hasil cakupan imunisasi, data stock vaksin dapat dilihat dari buku stock vaksin.  Stock Minimum adalah jumlah vaksin yang tersedia untuk kebutuhan minimum puskesmas yaitu 1 minggu.  Stock Maximum adalah jumlah vaksin yang tersedia untuk kebutuhan maximum di puskesmas yaitu 1 bulan + 1 minggu cadangan.  Pengiriman vaksin dilakukan dengan cara petugas puskesmas mengambil vaksin ke Kabupaten/Kota.  Pengangkutan vaksin menggunakan sarana kendaraan dinas atau kendaraan umum. b. Penerimaan Vaksin  Periksa jenis dan jumlah vaksin yang diterima sama dengan yang tertulis di SBBK  Periksa tanggal kedaluarsa dan kondisi VVM vaksin c. Penyimpanan Vaksin Vaksin harus disimpan dalam suhu +2 s/d +8 °C.



d. Pendistribusian Vaksin



 Memilih vaksin yang akan dikeluarkan sesuai system EEFO (Early Expire First Out) dan FIFO ( First In First Out) serta mendahulukan vaksin dengan VVM tipe B. 3. Pencatatan dan Pelaporan Monitoring dan Evaluasi VIII. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN 1. Persiapan Sasaran dan Logistik Pendataan sasaran sudah dilakukan sebelum memberikan pelayanan imunisasi dan di hitung kebutuhan logistic berdasarkan jumlah sasaran. 2. Pelaksanaan a. Penyuluhan Penyuluhan dimaksudkan agar seluruh sasaran dan keluarga, memahami manfaat imunisasi, mengetahui waktu dan tempat imunisasi dan datang ke pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi.



Penyuluhan dapat dilakukan secara langsung dengan pendekatan perorangan yaitu pada saat pendataan, maupun penyuluhan kelompok ( pertemuan) atau melalui media komunikasi massa yang tersedia. Penyuluhan dapat dilaksanakan oleh petugas kesehatan, kader atau pemuka masyarakat. Pesan-pesan penyuluhan antara lain, tentang manfaat imunisasi,Akibat apabila tidak di imunisasi, siapa sasaran imunisasi, kapan dan dimana pelaksanaan imunisasi serta penangganan bila terjadi KIPI. b. Penggerakan masyarakat Kegiatan penggerakkan sasaran imunisasi mulai dilaksanakan sebelum pelaksanaan imunisasi. Petugas menyampaikan informasi ke masyarakat melalui poster dan leaflet, pengeras suara/miking, pemberitahuan langsung ke Petinggi setempat. c. Pelaksanaan imunisasi Melaksanakan kegiatan imunisasi sesuai dengan jadwal yang disusun di wilayah kerja UPT.Puskesmas Cileles. Sebelum pelayanan dimulai, dilakukan penyuluhan singkat tentang manfaat dan kemungkinan yang terjadi setelah pemberian Imunisasi. Pada pelaksanaan imunisasi, petugas bertanggung jawab untuk: 



Memastikan kondisi rantai vaksin terjaga dengan baik







Memastikan vaksin dan pelarut dari produsen yang sama







Memastikan vaksin masih dalam kondisi baik dengan memeriksa tanggal kedaluarsa dan VVM







Melarutkan vaksin dan mencatat jam dilakukan pelarutan pada label vial vaksin campak / Measles Rubella dan BCG







Melakukan vaksinasi sesuai dengan cara pemberian masing-masing vaksin







Melakukan penanganan limbah imunisasi secara aman







Memantau dan menangani kasus diduga KIPI







Mencatat hasil layanan imunisasi dan logistic imunisasi



3. Pencatatan dan Pelaporan Setiap unit yang melakukan kegiatan imunisasi mulai dari posyandu, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit, mencatat hasil kegiatan imunisasi / cakupan imunisasi dan dilaporkan kepada puskesmas Cakupan imunisasi rutin dilaporkan setiap bulan dari puskesmas ke kabupaten/kota paling lambat tanggal 5



Pemakaian vaksin dan logistic dilaporkan setiap bulan bersama-sama dengan laporan cakupan imunisasi 4. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi meliputi: a. Ketersediaan vaksin dan logistic imunisasi b. Pemantauan dan penangganan kasus KIPI c. Pemantauan Cakupan imunisasi Kegiatan survailans epidemologi PD3I IX.



LOGISTIK Logistik yang diperlukan dalam pelayanan imunisasi antara lain: 1. Vaksin dan Pelarut No 1 2 3 4 5



Vaksin HB Uniject BCG DPT/HB/Hib Polio Measles Rubella



6 7 8 9



Campak DT Td TT



Pelarut Pelarut BCG Pelarut Measles Rubella Pelarut Campak -



2. Alat suntik / ADS ( Auto Disposible Siringe ) Ukuran alat suntik yang digunakan dalam program imunisasi ada 3 yaitu 0,05 ml, 0.5 ml dan 5 ml. a. ADS 0,05 ml digunakan untuk pemberian imunisasi BCG. b. ADS 0,5 ml digunakan untuk pemberian imunisasi DPT/HB/Hib, Measles Rubella, Campak, DT, Td dan TT untuk semua sasaran. c. ADS 5 ml digunakan untuk melakukan pencampuran pelarut dengan vaksin BCG dan Campak / Measleas Rubella. 3. Safety box Safety box digunakan untuk menampung alat suntik bekas pelayanan imunisasi sebelum dimusnahkan. Ukuran safety box 2,5 liter dan 5 liter. 4. KIPI KIT Merupakan obat dan peralatan medis yang digunakan untuk penanganan KIPI darurat antara lain : a. RL Widarta 1botol



b. Infus Set Anak GEA 1 pcs c. Sput 100 Terumo / One Med 2 pcs d. Plester Chili Kecil 1 pcs e. Perban 10 cm 1 pak f. Alkohol SWAB 2box g. Epinneprin Inj 2 ampul h. Wing Nedle One Med 1 pcs 5. Format pencatatan dan pelaporan cakupan dan logistik. 6. Format Laporan KIPI 7. Kapas 8. X.



Parasetamol tablet untuk mencegah panas. PENUTUP Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sector terkait dalam pelaksanaan kegiatan upaya imunisasi di UPT. Puskesmas Cileles. Keberhasilan kegiatan upaya imunisasi merupakan keberhasilan upaya menekan angka kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi.



XI.



SASARAN Sasaran dari pedoman ini adalah semua petugas kesehatan ( dokter, bidan, perawat) yang terkait dengan pelayanan imunisasi di UPT. Puskesmas Cileles.



XII.



EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan imunisasi rutin dilakukan setiap selesai pelaksanaan kegiatan imunisasi. Untuk laporan kasus KIPI, laporan harus dibuat secepatnya sehingga keputusan dapat segera diambil untuk melakukan tindakan atau pelacakan



XIII.



PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan hasil kegiatan dilakukan setiap kali pelayanan di Buku kuning dan merah imunisasi atau register posyandu. Hasil kegiatan / cakupan imunisasi rutin direkap menggunakan format laporan hasil pelayanan dan dilaporkan kepada Kepala UPT. Puskesmas dan diteruskan ke Dinas kesehatan Kabupaten Lebak. Pelaporan dan Evaluasi di lakukan setiap bulan sekali.