8 0 136 KB
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SEKIP
Jl. Amphibi No.812 Rt. 09 Rw. 03 Kelurahan Dua-Puluh Ilir Dua Kecamatan Kemuning Palembang Telp. (0711) 320382 E-Mail: [email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELACAKAN BALITA GIZI BURUK PUSKESMAS SEKIP TAHUN 2022 I.
PENDAHULUAN Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. Masalah gizi dapat terjadi di setiap siklus kehidupan, dapat terjadi sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa atau usia lanjut. Kekurangan gizi pada balita, baik akut maupun kronis, dapat dipastikan dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak yang pada gilirannya memberikan kontribusi pada meningkatnya kematian dan kesakitan balita serta menurunnya prestasi akademik dan produktivitas sumber daya manusia di masa mendatang. Gizi
kurang
adalah
gangguan
kesehatan
akibat
kekurangan
atau
ketidakseimbanganzat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir, dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi bersifat ringan sampai berat banyak terja di pada anak balita Kondisi gizi kurang yang terus-menerus menyebabkan kurang energi protein (KEP) yang merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun protein dalam proporsi yang berbeda-beda, pada derajat yang ringan sampai berat. Menurut Manjoer Arif (2000) KEP adalah keadaan dimana kurang gizi yang di sebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari yang tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG). Batita gizi kurang adalah batita dengan status gizi kurang yang berdasarkan indikator BB/U dengan nilai z-score < - 2 SD sampai – 3 SD. II. LATAR BELAKANG Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangan tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Kak Pelacakan Balita Gizi Buruk
1 dari 5
z G T S w D j k o t M , s K U a m E A R . r : g u d n i l e P Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana, kekeringan, perang, kekaucauan sosial, krisis ekonomi). Masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan
pangan ditingkat rumah tangga, yaitu kemamapuan rumah tangga atau keluarga memperoleh makanan untuk semua anggotanya.
Kunjungan rumah bertujuan untuk menggali permasalahan yang dihadapi
keluarga termasuk kepatuhan mengonsumsi makanan untuk pemulihan gizi dan memberikan nasehat sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Dalam melakukan kunjungan, tenaga kesehatan atau kader membawa kartu status,
cheklist kunjungan rumah, formulir rujukan, makanan untuk pemulihan gizi dan bahan penyuluhan.
Hasil kunjungan dicatat pada cheklist kunjungan dan kartu statis. Bagi anak yang
harus dirujuk, tenaga kesehatan mengisi formulir rujukan.
III.
PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA A. Pengorganisasian :
B. Tata Hubungan Kerja dan Alur Pelaporan 1. Tata Hubungan Kerja:
Tenaga Pelaksana Gizi bertugas melakukan Pelacakan Kasus Gizi Buruk di Wilayah Puskesmas Sekip.
2. Pelaporan
Tenaga pelaksana gizi melaporkan kegiatan pada ketua Pokja UKM dan Pelindung atau Kepala Puskesmas Sekip.
IV.
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Ditemukannya kasus balita gizi buruk untuk dapat ditangani secara cepat, tepat dan konferhensif
Kak Pelacakan Balita Gizi Buruk
1 dari 5
2. Tujuan Khusus TujuanKhusus 1. Diperolehnya informasi tentang identitas umum balita 2. Diperolehnya informasi tentang riawayat anak 3. Diperolehnya informasi tentang keadaan sosial ekonomi keluarga 4. Diperolehnya informasi tentang keadaan gizi dan riwayat perjalanan penyakit balita 5. Diperolehnya informasi tentang keadaan lingkungan. 6. Diperolehnya informasi tentang pola konsumsi makanan balita 7. Diperolehnya informasi tentang diagnosis penyakit 8. Diperolehnya informasi tentang tinakan yang telah dlakukan 9. Sebagai bahan informasi bagi sektor terkait dalam penentuan intervensi 10. Ditetapkan rencana pencegahan dan penaggulangan balita gizi buruk V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN NO 1
KEGIATAN POKOK
RINCIAN KEGIATAN
Persiapan Kegiatan
1. Mempelajari laporan balita gizi buruk 2. Menyiapkan alat (alat antropometri) 3. Menyiapkan instrumen pelacakan (Form Pelacakan Gizi Buruk) 4. Berkoordinasi dengan Petugas Surveilens dan dokter puskesmas untuk melaksanakan pelacakan
2
Pelaksanaan Kegiatan
1. Klarifikasi laporan balita gizi buruk 2. Konfirmasi status gizi 3. Bersama dengan petugas surveilens dan dokter puskesmas melakukan penyelidikan kasus balita gizi buruk sesuai dengan form pelacakan kasus gizi buruk (menimbang BB, mengukur TB dan memeriksa balita gizi buruk)
3.
Pencatatan dan Tindak Lanjut
1. Pencatatan dan pelaporan kasus balita gizi buruk 2. Intervensi
dengan
pemberian
pemulihan selama 3 bulan VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1.
Menyiapkan dan meletakkan timbangan digital pada tempat yang datar.
Kak Pelacakan Balita Gizi Buruk
1 dari 5
PMT
2.
Menyiapkan alat pengukur panjang badan dan microtoise
3.
Menanyakan tanggal kelahiran / umur balita
4.
Menimbang balita
5.
Mengukur panjang / tinggi badan balita
6.
Mengukur lingkar lengan atas balita
7.
Mencatat hasil penimbangan, pengkukuran tinggi badan dan lingkar lengan atas
8.
Menilai status gizi balita dengan indeks BB/TB (WHO-NCHS)
9.
Membuat laporan pelacakan gizi buruk.
VII. SASARAN 1. Balita gizi buruk yang dilaporkan 2. 100% balita gizi buruk mendapat perawatan 3. Pelacakan gizi buruk sesuai standar VIII. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL TERKAIT a. Peran Lintas Program Terkait No.
Lintas Program
Peran/Uraian Tugas
1.
Anak
Bekerjasama
dengan
petugas
gizi
dalam
pelaksanaan pemantauan tumbuh kembang anak di Puskesmas dan Posyandu b. Peran Lintas Sektor Terkait No.
Lintas Sektor
Peran/Uraian Tugas
1.
Lurah
Memfasilitasi dalam penyiapan data kunjungan rumah balita gizi kurang/gizi buruk yang terpilih
2.
Kader Posyandu
1. Menyiapkan
data
kurang/gizi
buruk
nama di
balita wilayah
gizi kerja
Puskesmas 2. Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat dalam hal jadwal pelaksanaan kegiatan (waktu dan tempat) IX.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN No 1
Kegiatan Persiapan Kegiatan
2
Pelaksanaan
Kak Pelacakan Balita Gizi Buruk
2022 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
1 dari 5
Kegiatan 3
Pelaporan dan Rencana
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tindak Lanjut
X.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan pelacakan kasus gizi buruk dilakukan, yaitu setiap bulan sekali. Evaluasi akan dilakukan oleh petugas gizi puskesmas, dan dibahas bersama-sama dengan lintas program dan lintas sektor terkait. Hasil dari evalusi dan analisa pelaksanaan program akan dibuat rencana tindak lanjut dan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait (lintas program dan lintas sektor).
XI.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI Setiap hasil kegiatan akan dicatat ke dalam formulir sesuai standar dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Palembang. Evaluasi program akan dilaksanakan setelah kegiatan dilaksanakan, melibatkan lintas program dan lintas sektoral, pada forum minilokakarya bulanan dan tribulanan.
Mengetahui, Kepala Puskesmas Sekip
Sekip, Januari 2022 Penanggung Jawab Program Gizi Puskesmas Sekip
dr. R.A. Emiria Umi Kalsum, M.Kes NIP 198012272009032002
Yeni Indah Purnama, AMG NIP. 19810616 201001 2 016
Kak Pelacakan Balita Gizi Buruk
1 dari 5