Kak Pelacakan Kasus Diare [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN MAROS DINAS KESEHATAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS KECAMATAN LAU Jl. Mesjid Raya No. 19 Barandasi Maros Provinsi Sul-Sel Tlp. (0411) 373 607



KERANGKA ACUAN KERJA PELACAKAN KASUS DIARE UPT PUSKESMAS KECAMATAN LAU TAHUN 2019 I.



PENDAHULUAN Diare adalah peningkatan volume, keenceran, atau frekuensi buang air besar. Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak, bias mencapai lebih dari 500 gram/hari. Orang yang makan serat sayuran, dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih dari 500gram, tetapi konsistensinya normal dan tidak cair. Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa mencapai lebih dari 90%. Penyakit diare bisa ditularkan melalui pemakaian botol susu yang tidak bersih, menggunakan sumber air yang tercemar, buang air besar disembangan tempat, pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoak, dll) atau oleh tangan yang kotor. Ada cara yang mudah untuk mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan dengan sabun. Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika diterapkan secara luas akan menyelamatkan lebih dari 1 juta orang diseluruh dunia, khususnya balita tak kalah penting adalah pemberian ASI minimal 6 bulan. Sebab didalam ASI terdapat antirotavirus yaitu di immunoglobulin. Makanya anakanak yang minum ASI ekslusif jarang menderita diare. Selain ASI, imunisasi campak ternyata bisa mencegah diare. Penyebab utama diare pada orang dewasa adalah bakteri yang mengkontaminasi makan dan minum, sehingga mencegah diare pada orang dewasa adalah dengan memperhatikan makanan dan minuman. Jadi pilihlah makanan yang tepat dalam keadaan yang baik.



II.



LATAR BELAKANG Diare merupakan salah satu penyebab akngka kematian dan kesakitan yang tertinggi pada anak, terutama anak berumur kurang dari 5 tahun (balita). Di negara berkembang, sebesar 2 juta anak meninggal tiap tahun karena diare, dimana sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang (Parashar, 2003). Berdasarkan laporan WHO, kematian karena



diare di negara berkembang diperkirakan sudah menurun dari 4,6 juta kematian pada tahun 1982 menjadi 2 juta kematian pada tahun 2003 (WHO, 2003), di Indonesia angka kematian juga telah menurun tajam. III.



TUJUAN a. Tujuan Umum Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendeteksi dini kasus diare di lapangan. b. Tujuan Khusus 1. Masyarakat mengetahui tentang pelayanan diare yang dianjurkan. 2. Mencegah terjadinya penularan dan untuk mencegah terjadinya KLB.



IV.



KEGIATAN Kegiatan pelacakan kasus diare dilakukan diluar gedung melalui kegiatan door to door atau kunjungan rumah.



V.



CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN a. Petugas menyusun rencana dan jadwal pelaksaan kegiatan b. Petugas melakukan kunjungan/ pelacakan kasus ke desa-desa c. Melakukan pemeriksaan sesuai denganprosedur bila ditemukan kasus d. Melakukan rujukan ke Puskesmas bila menemukan kasus e. Melakukan konseling kepada pasien dan keluarga



VI.



SASARAN Masyarakat umum di wilayah kerja puskesmas.



VII.



JADWAL PELAKSAAN Jadwal dilaksanakan setiap 2 bulan sekali.



VIII.



EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN- KEGIATAN DAN PELAPORAN Masyarakat/ sasaran mengerti tentang kegiatan-kegiatan dalam program diare. Bidan desa melaporkan hasil kegiatan pelacakan kasus diare di desa ke puskesmas yang kemudian di rekap oleh petugas.



IX.



PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Hasil kegiatan di desa direkap kemudian dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten.