KAK Pelacakan Kasus Ispa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI



PUSKESMAS CIKAKAK Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi



Jln. Raya Cisolok Km.7 Telp.(0266 431875)



Puskemas Cikakak



KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELACAKAN DAN PENEMUAN ISPA



A. Pendahuluan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus,laring hingga alveoli disebut juga Under Resfiratory infection (RUI). Pneumoni adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat dikenali berdasarkan pedoman tanda – tanda klinis lainnya dan pemeriksaan penunjang (rontgen,laboratorium). Pneumonia



dapat



disebabkan



oleh



beberapa



penyebab,



termasuk



infeksi



oleh



bakteri,virus,jamur,parasit,juga dapat disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya seperti kanker paru-paru,atau terlalu banyak minum alcohol. Kesehatan adalah hak dasar manusia yang merupakan karunia Tuhan yang sangat tinggi nilainya. Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu senantiasa perlu dipelihara dan ditingkatkan. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat. Untuk mengubah perilaku yang tidak sehat yang dapat menimbulkan masalah perlu dilaksanakan penyuluhan kesehatan.



B. Latar Belakang Petugas kesehatan dan juga masyarakat, tokoh masyarakat, dan kader kesehatan perlu mengenal anak –anak yang sakit serius khususnya usia balita 0-59 bulan dengan gejala batuk dan sukar bernapas yang membutuhkan pengobatan dengan antobiotik, yaitu Pneumonia (Infeksi Paru) yang ditandai dengan napas cepat dan mungkin juga ada tarikan dinding dada bagian bawah kedalam. Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala Pneumonia, maka angka kematian balita bisa diturunkan dan membantu mempermudah pelacakan kasus balita dengan Pneumonia.



C. Tujuan 1. Tujuan Umum Sebagai pedoman mendapatkan informasi tentang penemuan kasus ISPA/Pneumonia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cikakak. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui dan memahami penyebab timbulnya penyakit ISPA/Pneumonia pada pasien yang terjadi dimasyarakat. b. Mengetahui dan memag=hami terafi dan pencegahan yang dilakukan pada saat pasien yang menderita ISPA/Pneumonia yang terjadi di masyarakat.



D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan 1. Mengumpulkan data tentang pasien yang menderita ISPA/Pneumonia pada tiap desa baik dari kader, masyarakat atau bidan desa. 2. Survey hasil pendataan ke desa untuk pelacakan pasien dengan ISPA/Pneumonia yang ada di wilayahnya. 3. Pengkajian pada pasien dankeluarga. 4. Memberikan asuhan kesehatan (penyuluhan pada keluarga tentang perawatan pada pasien yang menderita ISPA/Pneumonia. 5. Membantu perkembangan pasienyang terserang penyakit ISPA/Pneumonia tiap bulan.



E. Cara Melakukan kegiatan 1. Data diperoleh dari Bidan Desa 2. Petugas program ISPA/Pneumonia melakukan kunjungan rumah untuk melihat kondisi pasien dan pola kehidupan keluarga setiap harinya. 3. Petugas program ISPA/Pneumonia melakukan Tanya jawab kepada keluarga tentang kondisi pasien. 4. Petugas program ISPA/Pneumonia memberikan asuhan kesehatan pada keluarga tentang pencegahan Penyakit ISPA/Pneumonia dan menjaga pola hidup bersih dan sehat. 5. Memotivasi keluarga untuk menjaga kondisi kesehatan anaknya/keluarga yang mudah terserang penyakit ISPA/Pneumonia. 6. Membantu proses pengobatan dan perawatan pasien dengan ISPA/Pneumonia di fasilitas kesehatan yang memadai. 7. Evaluasi dan rencana tindak lanjut. 8. Pencatatan dan pelaporan.



F. Sasaran 1. Pasien Penderita gangguan ISPA/Pneumonia 2. Tokoh Masyarakat 3. Kader Kesehatan



4. Keluarga Pasien 5. Petugas Kesehatan Pemegang program ISPA/Pneumonia G. Pelaksanaan Kegiatan No.



Kegiatan



2017 Jan



1



Feb



Mar



Apr



Mei



Jun



Jul



Ags



Sep



Okt



Nop



Persiapan pengumpuulan data



2



Kunjungan rumah



3



Pengkajian



4



Asuhan Kesehatan dan Pencegahan



5



Observasi Perkembangan



6



Pengobatan dan Perawatan



7



Pemantauan



H. Biaya 1. APBN 2017 2 org x 1 kl x 1 bln x Rp.50.000=Rp.100.000,I. Pencatatan, Pelaporan, dan Dokumentasi 1. Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan. 2. Dokumentasi Penunjang dan Foto Kegiatan.



Mengetahui, PPTK



Ade Setiawan Nip.19670630 198902 1001



Cikakak, Petugas



Yeni Pudiarti,S.Kep Nip.



2017



Des



PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI



PUSKESMAS CIKAKAK Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi



Jln. Raya Cisolok Km.7 Telp.(0266 431875)



Puskemas Cikakak



KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENEMUAN DAN PENGOBATAN DIARE



A. Pendahuluan Penyakit Diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah 5 tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita meninggal karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun, sedangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2013) diare merupakan salah satu penyebab kematian ke 2 terbesar pada balita. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2014 dari Kementerian Kesehatan, tingkat kematian bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan akibat diare mencapai 31,4 persen. Adapun pada bayi usia 1-4 tahun sebanyak 25,2 persen. Bayi meninggal karena kekurangan cairan tubuh. Diare masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Walaupun angka mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka morbiditas masih cukup tinggi. Kematian akibat penyakit diare di Indonesia juga terukur lebih tinggi dari pneumonia (radang paru akut) yang selama ini didengungkan sebagai penyebab tipikal kematian bayi.



B. Latar Belakang Petugas kesehatan dan juga masyarakat, tokoh masyarakat, dan kader kesehatan perlu mengenal anak –anak yang sakit serius khususnya usia balita 0-59 bulan dengan frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih perhari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita yang membutuhkan pengobatan ,yaitu dalah gejala buang air besar dengan konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua



kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras. Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang Pencegahan Diare, maka angka kematian balita bisa diturunkan dan membantu mempermudah Penemuan dan pengobatan kasus balita dengan Diare.



C. Tujuan 1. Tujuan Umum Sebagai pedoman mendapatkan informasi tentang Penemuan dan pengobatan kasus balita dengan Diare yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cikakak. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui dan memahami penyebab timbulnya penyakit Diare pada pasien yang terjadi dimasyarakat. b. Mengetahui dan memahami terafi dan pencegahan yang dilakukan pada saat pasien yang menderita diare yang terjadi di masyarakat.



D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan 1. Mengumpulkan data tentang pasien yang menderita diare pada tiap desa baik dari kader, masyarakat atau bidan desa. 2. Survey hasil pendataan ke desa untuk pelacakan pasien dengan diare yang ada di wilayahnya. 3. Pengkajian pada pasien dan keluarga. 4. Memberikan asuhan kesehatan (penyuluhan pada keluarga tentang perawatan pada pasien yang menderita diare. 5. Membantu perkembangan pasien yang terserang penyakit diare tiap bulan. E. Cara Melakukan kegiatan 1. Data diperoleh dari Bidan Desa 2. Petugas program diare melakukan kunjungan rumah untuk melihat kondisi pasien dan pola kehidupan keluarga setiap harinya. 3. Petugas program diare melakukan Tanya jawab kepada keluarga tentang kondisi pasien. 4. Petugas program diare memberikan asuhan kesehatan pada keluarga tentang pencegahan Penyakit diare dan menjaga pola hidup bersih dan sehat. 5. Memotivasi keluarga untuk menjaga kondisi kesehatan anaknya/keluarga yang mudah terserang penyakit diare. 6. Membantu proses pengobatan dan perawatan pasien dengan diare di fasilitas kesehatan yang memadai. 7. Evaluasi dan rencana tindak lanjut. 8. Pencatatan dan pelaporan. F. Sasaran



1. Pasien Penderita gangguan diare 2. Tokoh Masyarakat 3. Kader Kesehatan 4. Keluarga Pasien 5. Petugas Kesehatan Pemegang program diare



G. Pelaksanaan Kegiatan No.



Kegiatan



2017 Jan



1



Feb



Mar



Apr



Mei



Persiapan pengumpuulan data



2



Kunjungan rumah



3



Pengkajian



4



Asuhan Kesehatan dan Pencegahan



5



Observasi Perkembangan



6



Pengobatan dan Perawatan



7



Pemantauan



H. Biaya 



APBN 2017 2 org x 1 kl x 1bln x Rp.50.000=Rp.100.000,-



I. Pencatatan, Pelaporan, dan Dokumentasi 1.



Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan.



2.



Dokumentasi Penunjang dan Foto Kegiatan.



Jun



Jul



Ags



Sep



Okt



Nop



Des



Mengetahui, PPTK



Ade Setiawan Nip.19670630 198902 1001



Cikakak,



2017 Petugas



Yeni Pudiarti,S.Kep Nip.