Kandungan Obat Kumur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fungsi obat kumur: - Sebagai preventif: untuk mengontrol karies gigi - Sebagai terapetik: mencegah dan mengurangi plak yang berhubungan dengan bakteri (Dr. Patil Suvarna, Dr. Hombai Laxmi, Dr. Sanikop Sheetal, Dr. Hebbal Mamta. Is Mouthwash an Eyewash A Review. Journal of the Indain Association of Public Health Dentistry 2011:18 Suppl III;928-933)



Chlorhexidine Memiliki aksi bakterisid segera (immediate bacterisid action) dan bakteriostatik yang berlangsung lama (prolonged bacteriostatic action) akibat dari adsorpsi ke permukaan email yang berlapis pelikel. Aksi: Chx merupakan antiseptik dan disinfektan yang efektif melawan organisme gram positif dan negatif yang berspektrum luas, beberapa virus dan jamur. Chx tidak efektif melawan spora bakteri pada suhu ruangan dan acid-fast bacteria dihambat tp tidak dibunuh. Chx paling aktif kondisi netral atau Ph yang sedikit asam dan aktifitasnya akan menurun oleh adanya darah atau bahan organik lainnya. Chx memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas & saat ini merupakan obat kumur yang paling efektif terhadap pengurangan plak dan gingivitis (Dr. Mitali Raja1, Dr. Sabyasachi Saha2, Dr. Vamsi Krishna Reddy3 , Dr. SHafaat Mohd4, Dr.Minti Kumari, MOUTHWASHES - AN OVERVIEW OF CURRENT KNOWLEDGE, International Journal of Oral Health Research & ReviewVol. 1 Issue 2, Jul-Dec 2013) Streptococcus mutans merupakan kuman yang bersifat kariogenik dan asidurik, karena kuman tersebut berpotensi besar menyebabkan karies dengan memproduksi glukan yang berasal dari sukrosa oleh enzim "Glicocyl Transferase"(MichalekZM, McGhee JR., 1982, Oral streptococci with emphasis on Streptococcus mutans .Philadelphia: -Harper B Row, 192 : 883) Hasilnya adalah polisakarida extra seluler yang didapat dari karbohidrat makanan. Polisakarida yang terdiri dari polimer glukosa ini berkonsistensi seperti gelatin sehingga membantu bakteri-baktcri melekat pada gigi dan melekat satu sama lain hingga terbentuk koloni yang lebih besar. Akibatnya plak makin tebal, hal ini merupakan langkah awal terjadinya karies gigi. Disebut asidurik karena bakteri ini tumbuh dengan baik pada suasana asam. Streptococcus mutans pada plak gigi mensintesis glukan dari sukrosa, dikatalisis dengan glukotransferase melalui glikolisis anaerob. Hasilnya adalah asam laktat ,asam Propionat, dan asam asetat. Asam-asam ini akan melepas ion-ion Hidrogen dan bereaksi dengan kristal apatite,sehingga kristal apatite menjadi tidak stabil. Keadaan ini mengakibatkan demineralisasi email, asam menjadi berpenetrasi lebih dalam menuju dentin, mengakibatkan demineralisasi dentin, sehingga terjadi karies (Freeman BA. Burrows Text book of Microbiology. Ed ke 2 Philadelphia; Saunders, 1985 : 711-715) Khlorheksidin adalah suatu senyawa derivat disquanid, biasanya digunakan dalam bentuk glukonat. Khlorheksidin merupakan antiseptik dengan jenis katin, disebut juga antiseptik kationik. Memberi efek. Anti bakteri berspekrum luas terutama pada bakteri Gram positif, sel ragi dan jamur. Sedangkan pada bakteri Gram negatif agak lebih rendah (Prijantojo.1992. Perbandingan Pengaruh Chlorhexidine dan Hexatidine Terhadap Radang Gingiva secara Klinis.Jakarta: FKG VI, 1992) Selain itu Khlorheksidin telah terbukti efektif terhadap kuman rongga mulut karena darat mengurangi jumlah mikroorganisme saliva sebanyak 8595%(J.Lindhe 1985.Text Book of Clinical Periodontology.North and South America: W.n. Saunders Company,1985) Aplikasi obat kumur Khlorheksidin adalah dalam pencegahan timbuinya plak dan karies, juga pencegahan penyakit yang menyerang gusi. Karena Khlorheksidin memiliki kemampuan bakterisid dan bakteriostatik terhadapbakteri rongga mulut mulut, termasuk Streptococcus mutans. Mekanisme kerja Khlorheksidin terhadap Streptococcus mutans ialah mampu mengendapkan protein asam sitoplasmik kuman Streptococcus mutans sehingga



mengakibatkan perubahan permeabilitas selaput sel kuman yang akhirnya menyebabkan kebocoran membran sel dari berbagai arah. Selain keuntungan Khlorheksidin memiliki kektirangan pula, yaitu efek samping berupa noda dan rasa. Noda ini berupa warna kuning atau colklat pada gigi, tepi tumpatan, dan lidah. Hal ini disebabkan interaksi antara bahan Khlorheksidin dengan bahan-bahan tertentu dalam diet. Rasa yang timbul adalah rasa pahit dan seakan tumpul (tidak sensitive membedakan rasa) selama beberapa menit sampai beberapa jam setelah berkumur sesuai dengan tingkat sensitifitas mukosa mulut masing-masing individu. Akan tetapi efek samping ini hanya bersifat temporer, dan tidak membahayakan. Jika pemakaian dihentikan efeknya akan berangsur-angsur menghilang. Efek ini baru akan timbul bila dilakukan pemakaian rutin dan dalam jangka panjang lebih dari 2 tahun atau bila pemakaian tidak mengikuti aturan yang benar (Soeherwin Mangundjaja, Rini Khairun Nisa, Selwy Lasaryna, Eva Fauziah dan Mutya, Bagian Biologi Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Disajikan pada PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN 2000)



Phenol dan Essensial Oil Keuntungan dari obat kumur yang mengandung four phenol-related essential oils (thymol, eucalyptol, menthol and methyl salicylate in up to 26% alcohol) yaitu mereka dapat berpenetrasi ke dalam biofilm plak dan kemudian membunuh mikroorganisme yang meyebabkan gingivitis. Obat kumur ini mempunyai aktifitas antibakteri yang berspektrum luas, mencegah agregasi bakteri, memperlambat multiplikasi bakteri, memperlambat maturasi plak, dan menurunkan massa plak serta patogenitasnya (Farah S Camile, McIntosh Lidija, Michael J McCullough. Mouthwashes. Australian Prescriber .2009; 3(6): 162-164) Mekanisme aksinya yaitu melalui perusakan sel bakteri, pencegahan enzim bakteri dan ekstraksi endotoksin dari bakteri gram negatif. Mereka juga bersifat antiinflamasi dan mempunyai aksi menghambat sintesa prostaglandin dan beraksi sebagai antioksidan melalui scavenging radikal oksigen bebas. Studi klinis menyimpulkan bahwa essensial oil efektif dalam menurunkan plak, gingivitis dan halitosis due to their bactericidal and plaquepermeating abilities (Dr. Mitali Raja1, Dr. Sabyasachi Saha2, Dr. Vamsi Krishna Reddy3 , Dr. SHafaat Mohd4, Dr.Minti Kumari, MOUTHWASHES - AN OVERVIEW OF CURRENT KNOWLEDGE, International Journal of Oral Health Research & ReviewVol. 1 Issue 2, Jul-Dec 2013) Fluoride Fluoride membantu mencegah karies gigi dengan memacu remineralisasi dengan fluoroapatit dan fluorohydroxyapatit sehingga meningkatkan daya tahan email terhadap serangan asam. Obat kumur yang mengandung fluor tidak diindikasikan untuk anak-anak dibawah umur 6 tahun karena resiko tertelan yang lebih besar (Farah S Camile, McIntosh Lidija, Michael J McCullough. Mouthwashes. Australian Prescriber .2009; 3(6): 162-164) Obat kumur yang mengandung fluor mempunyai potensi toksisitas sistemik dan terjadinya fluorosis (Martin Addy. Oral hygiene products: Potential for harm to oral and systemic health? Periodontology 2000; 48:54-65)



Cetylpyridinium chloride (CPC) Cetylpyridinium chloride adalah a quaternary ammonium compound yang mempunyai sifat antiseptik dan antimikroba. Bersifat kation sehingga dapat berikatan dengan permukaan bakteri dan menyebabkan kerusakan membran sel, kebocoran dari komponen intraseluler serta mengganggu metabolismenya. Obat kumur yang mengandung cetylpyridinium chloride dapat mencegah dan mengurangi pembentukan plak (Dr. Mitali Raja1, Dr.



Sabyasachi Saha2, Dr. Vamsi Krishna Reddy3 , Dr. SHafaat Mohd4, Dr.Minti Kumari, MOUTHWASHES - AN OVERVIEW OF CURRENT KNOWLEDGE, International Journal of Oral Health Research & ReviewVol. 1 Issue 2, JulDec 2013) surface-active properties dari CPC menyebabkan ia dapat bertahan lama di kavitas mulut karena ia terikat dengan glikoprotein yang menutupi gigi dan mukosa mulut (Council on Dental Therapeutics. (1986) Guidelines for acceptance of chemotherapeutic products for the control of supragingival dental plaque and gingivitis. Journal of the American Dental Association 112, 529–532) Povidone-iodine: Povidone-iodine displays an affinity for the cell membrane sehingga dapat menghantarkan iodine bebas langsung ke permukaan sel bakteri. Povidone iodine mempunyai aktivitas berspektrum luas melawan bakteri, jamur, protozoa dan virus. Obat kumur ini efektif menurunkan plak dan gingivitis (Farah S Camile, McIntosh Lidija, Michael J McCullough. Mouthwashes. Australian Prescriber .2009; 3(6): 162-164) Benzydamine hydrochloride (BNZ) BNZ memperlihatkan efek antiinflamasi melalui pencegahan produksi dan aktifitas mediator yang terlibat dalam proses inflamasi, serta dengan menstabilkan membran biologi dari platelet dan sel proinflamatori lainnya.. Topical benzydamine juga memperlihatkan aktifitas anestesi lokal (Turnbull, R. S. (1995) Benzydamine hydrochloride (tantum) in the management of oral inflammatory conditions. Journal of Canadian Dental Association 61, 127–134.), aktifitas antimikroba dan anti fungi secara in vitro (Fanaki, N. H. & El Nakeeb, M. A. (1992) Antimicrobial activity of benzydamine, a non-steroid anti-inflammatory agent. Journal of Chemotherapy 4, 347–352), serta mempunyai efek plaque-inhibitory



Xylitol Xylitol merupakan pengganti gula yang nonkariogenik dan terjadi secara alami yang tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri mulut (Scheinin a, Makinen KK, Turku Sugar Studies I-XI, Acta Odontol Scand, 1975; 33 (suppl 70):1351) Xylitol menurunkan ikatan jumlah adherent extracellular polisaccharides, lipoteichoic acids sehingga mencegah perlekatan biofilm di permukaan gigi (Makinen KK, Saag M, Isotupa KP, Olak J, Nommela R, Soderling E, et al, Similarity of the effect of erithritol & xylitol on some risk factors of dental caries, Caries Res, 2005; 39: 207-15)