Karangan Militer Ana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1 WING PENDIDIKAN UMUM SKADRON PENDIDIKAN 504



OPTIMALISASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH DASAR KECABANGAN KESEHATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KESEJAHTERAAN PERWIRA SISWA SKADIK 504 PADA LIMA TAHUN MENDATANG



PENDAHULUAN



1.



TNI Angkatan Udara adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang



mempunyai tugas menjaga kesatuan dan menegakkan kedaulatan negara Republik Indonesia, serta menegakkan hukum dan menjaga keamanan seluruh wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai garda terdepan pertahanan negara wilayah udara, TNI Angkatan Udara harus dapat mengikuti kemajuan teknologi dan menyesuaikan diri dengan dinamika lingkungan di sekitarnya. Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Udara adalah Kotama pembinaan TNI AU yang berkedudukan langsung dibawah Kepala Staf TNI AU, bertugas menyelenggarakan pendidikan pertama, pendidikan pembentukan, pengembangan, spesialisasi, peralihan dan pendidikan lainnya guna meningkatkan kualitas personel serta menyelenggarakan pengembangan sistem pendidikan, didaktik, metodik pendidikan, dan ilmu pengetahuan kedirgantaraan serta pembinaan potensi dirgantara. Wing Pendidikan Umum sebagai salah satu satuan pelaksana Komando Pendidikan Angkatan Udara mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan nonteknik bagi personel TNI Angkatan Udara bagi militer maupun pegawai negeri sipil. Skadron Pendidikan 504 adalah unsur pelaksana yang berada dibawah jajaran Wingdikum bertugas melaksanakan pendidikan kejuruan keterampilan khusus yang meliputi sekolah Sesarcabkes, Susbamenjurkes, Susbamenjurpsi, Sejurbakes, Sejurlawatkes, Sejurbapsi, Suskeslap Paskhas,



Susjurlatakes, Sejursartakes dan Sejurkes PNS Gol. II. Dalam



pelaksanaan tugasnya, Skadik 504 memberikan pembekalan kepada perwira, bintara dan tamtama TNI Angkatan Udara, agar memiliki kemampuan dan keterampilan dibidang kesehatan dengan dilandasi mental sebagai prajurit profesional yang mempunyai kesamaptaan jasmani yang prima sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI Angkatan Udara. 2.



Dalam rangka meningkatkan kualitas perwira siswa di Skadik 504, kualitas



penggunaan kegiatan belajar mengajar memiliki peranan penting terhadap hasil pendidikan. Para perwira siswa yang sebagian besar didominasi oleh dokter, dokter gigi,



2 dan tenaga ahli kesehatan lainnya telah memiliki pengetahuan dan kompetensi di bidangnya tetap memerlukan pengenalan dunia kerja di bidang kemiliteran sehingga dapat menjadi prajurit kesehatan yang profesional. Namun, penggunaan jam belajar mengajar di dalam Skadik 504 saat ini belum optimal dikarenakan kurang memadainya fasilitas dan sarana prasarana yang ada. Hal tersebut merupakan kendala dalam penyelenggaraan pendidikan di Skadik 504 yang tentu saja berpengaruh terhadap kesejahteraan perwira siswa dan pada akhirnya kualitas hasil didik menjadi kurang optimal. 3.



Dari latar belakang permasalahan di atas, dalam rangka mengoptimalkan kegiatan



belajar mengajar sekolah dasar kecabangan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kesejahteraan perwira siswa Skadik 504 pada lima tahun mendatang maka perlu upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain di bidang operasional dengan peningkatan fasilitas melalui pengadaan, pembaruan, serta pemeliharaan yang memadai. Di bidang operasional pendidikan dengan melaksanakan pemadatan materi dan jam belajar. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan kesejahteraan perwira siswa dapat meningkat sehingga terjadi peningkatan kualitas secara optimal. 4.



Maksud dan Tujuan.



Maksud dari penulisan



naskah



ini



adalah



untuk



memberikan gambaran tentang optimalisasi kegiatan belajar mengajar sekolah dasar kecabangan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kesejahteraan perwira siswa Skadik 504 pada lima tahun mendatang. Adapun tujuan penulisan adalah sebagai bahan masukan kepada pimpinan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan selanjutnya. 5.



Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup penulisan naskah ini dibatasi pada



optimalisasi kegiatan belajar mengajar sekolah dasar kecabangan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kesejahteraan perwira siswa Skadik 504 pada lima tahun mendatang dengan tata urut sebagai berikut : a.



Pendahuluan.



b.



Dasar Pemikiran.



c.



Kondisi Kegiatan Belajar Mengajar Sekolah Dasar Kecabangan Kesehatan Skadik 504 Saat ini.



d.



Faktor-faktor yang Mempengaruhi.



e.



Kondisi Kegiatan Belajar Mengajar Sekolah Dasar Kecabangan Kesehatan Skadik 504 yang Diharapkan.



f.



Upaya-upaya yang Dilakukan.



g.



Kesimpulan dan Saran.



h.



Penutup.



3 6.



Pengertian-pengertian.



Untuk mendapatkan pemahaman yang sama dalam



tulisan ini, maka perlu disampaikan bebrapa istilah yang digunakan dalam tulisan ini sebagai berikut: a.



Optimalisasi. Optimalisasi adalah suatu proses atau perbuatan untuk menjadikan sesuatu paling baik dan paling tinggi.



b.



Perwira Siswa.



Perwira Siswa adalah para perwira remaja TNI AU yang



sedang mengikuti pendidikan militer TNI Angkatan Udara. c.



Kualitas.



Tingkat baik buruknya sesuatu, kadar atau taraf kepandaian



atau kecakapan. d.



Kesejahteraan.



Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera atau



keadaan yang menimbulkan rasa tenteram. e.



Motivasi. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.



DASAR PEMIKIRAN



7.



Dasar pemikiran yang digunakan dalam penyusunan naskah Optimalisasi kegiatan



belajar mengajar sekolah dasar kecabangan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kesejahteraan perwira siswa Skadik 504 pada lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: a.



Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor



Kep/571/X/2012



Tanggal 24 Oktober 2012 Tentang Doktrin TNI Angkatan Udara Swa Bhuwana Paksa.



Doktrin TNI Angkatan Udara Swa Bhuana Paksa merupakan tuntunan



pokok bagi TNI Angkatan Udara yang didalamnya terdapat prinsip-prinsip kekuatan udara sebagai pedoman pada tataran strategis tentang cara-cara yang diyakini paling tepat dalam pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI Angkatan Udara, sehingga dapat mewujudkan kesatuan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam menjamin keberhasilan penyelenggaraan tugas TNI Angkatan Udara yang dibebankan oleh Negara. b.



Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/323/X/2004 tanggal 11 Oktober



2004 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Pembinaan Tenaga Pendidik dan Pelatih.



Hakekat pembinaan tenaga pendidik (Gadik) TNI AU adalah upaya yang



dilakukan secara terus menerus, berkesinambungan dan terpadu dalam rangka memelihara serta meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik serta menjadikannya sebagai lapangan penugasan yang menarik dan membanggakan di lingkungan TNI Angkatan Udara. Melalui proses pembinaan, tenaga pendidik



4 secara kualitas akan terus ditingkatkan bila kondisi yang ideal telah terpenuhi, maka hal ini secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hasil didik. Oleh karena itu, pembinaan terhadap tenaga pendidik di Skadik 504 harus didasarkan pada pembinaan tenaga pendidik pada umumnya.



Dengan dasar



tersebut diatas diharapkan pembinaan tenaga pendidik Skadik 504 dapat dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok satuan menjadi optimal. KONDISI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH DASAR KECABANGAN KESEHATAN SKADIK 504 SAAT INI. 8.



Skadik 504 Wingdikum adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah jajaran



Kodikau yang mempunyai tugas memberikan pembekalan kepada perwira, bintara dan tamtama TNI Angkatan Udara, agar memiliki kemampuan dan keterampilan dibidang kesehatan dengan dilandasi mental sebagai prajurit profesional yang mempunyai kesamaptaan jasmani yang prima sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas TNI Angkatan Udara. Dalam penyelenggaraan suatu pendidikan terdapat rentang waktu atau kegiatan belajar dimana para perwira siswa diwajibkan menjalani kegiatan belajar di dalam kelas. Namun saat ini kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dalam rentang waktu tersebut belum optimal hal ini dipengaruhi oleh personel, sarana prasarana dan perangkat lunak yang sudah tidak valid lagi, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a.



Personel.



Masalah personel dalam hal ini tenaga pendidik merupakan



salah satu faktor yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Skadik 504 agar dapat terlaksana dengan baik.



Adapun kondisi kemampuan



tenaga pendidik di Skadik 504 saat ini masih sangat kurang, hal ini dapat dijelaskan adalah sebagai berikut: 1)



Masih Ada Tenaga Pendidik yang Belum Memiliki Kualifikasi yang



Dipersyaratkan.



Kualifikasi yang dimaksud adalah suatu keahlian pada



bidang tertentu yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik menyangkut persyaratan kepangkatan, pendidikan dan pengalaman penugasan/ profesi. 2)



Motivasi Tenaga Pendidik yang Masih Rendah. Motivasi yang



dimaksud adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Dengan kurangnya motivasi tersebut menjadikan tenaga pendidik kurang menarik simpati pada saat memberikan materi pelajaran kepada siswa sehingga para peserta didik/siswa cenderung tidak mengacuhkan atas kehadirannya bahkan cenderung tidak mengharapkan kehadirannya di ruang



5 kelas. Seorang tenaga pendidik yang tidak memiliki motivasi yang tinggi maka tidak akan dapat menanamkan materi pengajarannya kepada siswa dengan baik dan siswa cenderung menjadi malas dan pelajaran yang diberikan terasa menjemukan dan dampaknya siswa menjadi mengantuk atau tidak ada konsentrasi sama sekali untuk mengikuti kegiatan belajar dengan baik.



Adapun saat ini, motivasi tenaga gadik di Skadik 504 masih



sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih ada tenaga pendidik yang memberikan materi pelajaran apa adanya kepada siswa tanpa melihat siswa paham dan mengerti materi tersebut, dengan kondisi tersebut menyebabkan kemampuan tenaga pendidik Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan tidak dapat terlaksana dengan optimal. 3)



Disiplin Tenaga Pendidik yang Masih Rendah.



Disiplin merupakan



bentuk ketaatan dan kepatuhan bagi personel TNI dan disiplin sudah menjadi pola hidup yang selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi maupun di dalam kedinasan. Adapun kondisi saat ini tenaga pendidik di Skadik 504 mempunyai kesadaran disiplin yang masih rendah hal itu dapat dilihat dari ada beberapa tenaga pendidik terlambat mengikuti apel pagi/siang maupun datang tidak tepat waktu saat jadwal mengajar, dengan kondisi tersebut menyebabkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan belum dapat terlaksana dengan optimal. 4)



Masih Ada Tenaga Pendidik yang Kurang Menguasai Materi dan Ilmu



Pengajaran. Ilmu pengajaran merupakan hal yang mutlak harus dimiliki atau dikuasai oleh seorang tenaga pendidik, karena keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan tidak terlepas dari metode serta teknik yang berhubungan dengan ilmu pengajaran. Adapun kondisi saat ini masih ada tenaga pendidik masih ada yang belum menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa sehingga proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik dan transfer ilmu tidak dapat berjalan dengan lancar dengan kondisi tersebut akan mengganggu kemampuan tenaga pendidik Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan belum dapat terlaksana dengan optimal. b.



Sarana dan prasarana.



Sarana dan Prasarana yang dimaksud adalah



sarana atau fasilitas yang perlu disediakan dan dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran di Skadik 504 antara lain:



6 1)



Alin/Alongins yang Belum Memadai. Alins/Alongins adalah peralatan



yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar. Alins/Alongins mempunyai manfaat sangat besar dalam proses transformasi materi pelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidik.



Adapun kondisi yang



ada di Skadik 504 saat ini yaitu alins/alongins yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas belum lengkap dan terbatas jumlahnya, seperti: hanya memiliki 4 buah LCD Proyektor yang salah satunya sudah rusak serta perangkat komputer yang terbatas jumlahnya dan ada sebagian yang sudah rusak. Perangkat komputer yang dimiliki Skadik 504 terbatas hanya 10 unit dan ada sebagian yang rusak. Padahal perangkat komputer tersebut sangat dibutuhkan sebagai alat pendukung praktek pelajaran komputer yang ada di dalam kurikulum pendidikan, dengan kondisi tersebut akan menghambat kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan belum dapat terlaksana dengan optimal. 2)



Ruang Kelas yang Kurang Memadai.



Ruang kelas yang memadai



merupakan salah satu pendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar di Skadik 504 baik dari segi kapasitasnya maupun kondisinya. Adapun kondisi saat ini ruangan kelas yang ada di Skadik 504 belum memadai hal ini terlihat dari luasnya ruangan kelas hanya mampu menampung peserta didik/siswa dengan kapasitas maksimal ± 25 siswa dan di Skadik 504 belum memiliki ruang kelas besar yang sangat dibutuhkan pada saat penyelenggaraan sekolah yang melibatkan siswa dengan jumlah yang lebih banyak dan ruangan kelas besar dapat digunakan sebagai ruang serba guna untuk mendukung kegiatan-kegiatan staf maupun kesiswaan seperti jam komandan.



Dengan kondisi tersebut akan mempengaruhi



kemampuan tenaga pendidik Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan tidak dapat terlaksana dengan optimal. 3)



Kendaraan Dinas Belum Memadai.



Kendaraan dinas sebagai salah



satu kendaraan operasional dalam mendukung kegiatan proses belajar mengajar di Skadik 504 agar dapat terlaksana dengan baik. Adapun kondisi saat ini kendaraan dinas yang dimiliki Skadik 504 hanya 1 buah kendaraan kecil yang hanya diperuntukkan untuk Komandan dan masih belum memiliki kendaraan dinas untuk angkutan anggota dan siswa seperti Bus/truk. Sampai saat ini penggunaan Bus/truk masih meminta dukungan kendaraan ke satuan atas dalam hal ini Wingdikum yang berada di Bogor sehingga dapat mengganggu kegiatan pendidikan karena dukungan mobilitas tidak



7 terpenuhi apalagi bila ada kegiatan luar yang waktu dan pelaksanaannya bersamaan dengan Skadik lain yang juga membutuhkan kendaraan dinas bus/truk. Dengan kondisi tersebut akan mempengaruhi kemampuan tenaga pendidik Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan tidak dapat terlaksana dengan optimal. c.



Perangkat lunak.



Perangkat lunak atau software yang digunakan Skadik



504 dalam menyelenggarakan pendidikan/sekolah relatif masih ada yang sudah tidak valid dan sudah tidak sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dibidang kesehatan sehingga perlu diperbarui.



Perangkat lunak yang dimaksud



adalah: 1)



Masih Ada Kurikulum Pendidikan yang Sudah Tidak Valid. Kurikulum



pendidikan



adalah



panduan



teknis/program



penyelenggaraan



suatu



pendidikan sehingga diperlukan kurikulum pendidikan yang valid agar materi yang diajarkan ke siswa sesuai dengan perkembangan saat ini.



Adapun



kondisi saat ini masih ada kurikulum pendidikan yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi khususnya dibidang kesehatan diantaranya kurikulum Susbamenjur Psikologi yang masih menggunakan kurikulum tahun 2007.



Kondisi tersebut akan mempengaruhi kemampuan



tenaga pendidik Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan tidak dapat terlaksana dengan optimal. 2)



Masih Ada Paket Instruksi yang Sudah Tidak Valid dan Terbatas



Jumlahnya.



Paket instruksi adalah bahan/materi pelajaran pendukung



proses pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik/siswa seperti diktat pelajaran, Naskah Sekolah (NS), Naskah Sekolah Sementara (NSS) maupun Presi.



Kebanyakan paket instruksi yang digunakan masih



menggunakan cetakan di bawah tahun 2008, walaupun diantaranya ada yang sudah disesuaikan dengan kurikulum yang baru namun jumlahnya masih sangat sedikit.



Dengan melihat tahun pencetakan yang sudah lebih



dari 5 (lima) tahun tersebut, maka kondisi paket instruksi yang digunakan kurang layak, bahkan banyak diantaranya yang hilang atau mengalami kerusakan.



Untuk beberapa mata pelajaran lain terlebih mata pelajaran



yang bersifat umum maupun matra udara seperti bidang personel, sub mata pelajaran



sistem



pembinaan



personel,



struktur



organisasi,



bidang



administrasi kesekretariatan atau jukminu dan lain-lain masih belum ada diktatnya sehingga untuk terlaksananya proses belajar mengajar maka



8 penyiapan materi/bahan pelajaran yang akan diberikan diserahkan kepada pemegang materi masing-masing. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 9.



Belum optimalnya kegiatan dalam jam belajar mengajar sekolah dasar kecabangan



kesehatan Skadik 504 saat ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang turut mempengaruhi sehingga harus segera diberikan solusi pemecahannya secara bertahap dan berkesinambungan.



Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah



sebagai berikut: a.



Politik.



Politik Indonesia dewasa ini seperti sedang mendominasi wacana



di media, dimana kondisi politik yang terjadi justru saling memperebutkan kekuasaan. Para penjabat yang memiliki kekuasaan telah melupakan masyarakat. Janji- janji yang dulu di buat justru di lupakan seiring dengan kursi kekuasaan yang di peroleh. Kondisi tersebut sangatlah memprihatinkan karena berbicara kondisi politik di Indonesia maka tidak akan jauh dari sebuah kekuasaan. Dewasa ini politik justru seringkali di gunakan sebagai alat untuk mencapai kekuasaan dan tidak melihat rambu-rambu yang ada, hal yang terpenting kursi kekuasaan harus di dapat. Namun, kursi kekuasaan itu harus di bayar dengan pengorbanan yang besar juga baik itu fikiran dan materil. Akhirnya rakyat yang menjadi korban dari kondisi politik yang ada sekarang. Dengan adanya kondisi tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap anggaran TNI khususnya TNI AU karena kurangnya kepedulian elit politik sehingga mengakibatkan menurunnya kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan tidak dapat terlaksana dengan optimal. b.



Ekonomi.



Menghadapi



ancaman



global



dan



terbatasnya



dukungan



anggaran untuk pembangunan pertahanan menjadi salah satu kendala dalam upaya pencapaian sasaran yang telah ditentukan.



Untuk membangun postur



pertahanan pada tingkat Minimum Essential Force diperlukan anggaran sebesar 23 persen dari PDB Negara. Sampai dengan tahun 2008, anggaran pertahanan baru memenuhi 44 persen kebutuhan TNI.



Pada tahun 2015 pertumbuhan



ekonomi Indonesia lebih kecil dibandingkan tahun 2014 yang mencapai angka 5,2 persen . Dalam pidato presiden dihadapan anggota DPR RI mengatakan anggaran untuk kementerian pertahanan 83,4 triliun, paling tinggi dibanding kementerian lainnya tetapi belum terbukti karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar sehingga membuat pemerintah mengatur ulang anggaran untuk pertahanan. Dengan kondisi tersebut mengakibatkan adanya perekonomian Indonesia yang



9 tidak stabil sehingga mengakibatkan anggaran untuk pendidikan di TNI Angkatan Udara menjadi berkurang sehingga akan mempengaruhi kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam mendukung tugas pokok satuan belum dapat dilaksanakan dengan optimal. c.



Sosial Budaya. Dengan adanya pergeseran nilai-nilai budaya dalam



masyarakat menyebabkan perubahan dalam tata kehidupan, baik yang ber-dampak positif maupun negatif. Penyelenggaraan pendidikan juga tidak akan terlepas dari pengaruh perubahan pada aspek sosial budaya. Pendidikan dalam kegiatan membangun manusia Indonesia seutuhnya akan terus menerus me-ngalami perubahan, hal ini tentunya sejalan dengan berubahnya tatanan kehidupan manusia Indonesia itu sendiri. Cara pandang masyarakat sekarang yang cenderung lebih maju dan kritis juga merupakan dampak pergeseran nilai-nilai sosial budaya. Dengan terjadinya pergeseran nilai-nilai sosial budaya masyarakat secara luas maka personel di Skadik 504 juga mulai terpengaruh dampak sosial budaya tersebut, dan pergeseran sosial budaya yang terjadi juga berperan dalam merubah pola didik terhadap siswa di Skadik 504 Wingdikum. KONDISI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH DASAR KECABANGAN YANG DIHARAPKAN 10.



Dalam rangka mendukung kegiatan belajar mengajar sekolah dasar kecabangan



Skadik 504 dibutuhkan pembaruan metode belajar mengajar yang didukung kemampuan tenaga pendidik yang memadai, sarana dan prasarana yang memadai serta dilengkapi dengan perangkat lunak yang telah disempurnakan sehingga terlaksana kegiatan belajar mengajar yang baik dan optimal. Adapun kondisi kegiatan belajar mengajar yang diharapkan sebagai berikut: a.



Personel.



Personel adalah salah satu faktor penentu dalam keberhasilan



dalam mendukung tugas satuan Skadik 504 agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.



Adapun kondisi kemampuan personel di Skadik 504 yang diharapkan



adalah sebagai berikut: 1)



Semua Tenaga Pendidik Memiliki Kualifikasi yang Dipersyaratkan.



Setiap tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran di lingkungan TNI Angkatan Udara harus mempunyai Kualifikasi tertentu menyangkut



persyaratan



kepangkatan,



pendidikan



dan



pengalaman



penugasan/profesi. Adapun kondisi yang diharapkan di Skadik 504 yaitu 23 personel/tenaga pendidik yang ada di Skadik 504 mempunyai persyaratan mengajar yaitu memiliki ijasah/kualifikasi sebagai guru militer atau yang



10 setingkat sebagai persyaratan seperti telah memiliki sertifikasi Segumil, Akta Mengajar, Susgadik atau pendidikan lainnya yang setingkat sehingga mereka mampu mengajar, mendidik, membimbing dan mengasuh dengan baik sehingga dalam kegiatan proses belajar mengajar tidak lagi dihadapkan pada kendala teknis pengajaran. Dengan kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan dapat terlaksana dengan optimal. 2)



Tenaga Pendidik Memiliki Motivasi yang Tinggi.



Motivasi yang tinggi



sangat dibutuhkan oleh setiap tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas pembelajaran kepada siswa agar dapat terlaksana dengan baik. Seorang tenaga pendidik harus memiliki motivasi yang tinggi sehingga dapat memberikan materi pengajarannya kepada siswa dengan baik dan Siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti pelajaran sehingga materi yang diberikan terasa menyenangkan dan dampaknya siswa tidak ada yang mengantuk dan selalu berkonsentrasi untuk mengikuti kegiatan belajar dengan baik.



Adapun kondisi yang diharapkan semua tenaga pendidik di



Skadik 504 mempunyai motivasi yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran kepada siswa dan tenaga pendidik tidak ada lagi yang terlambat waktu dalam memberi pelajaran dan semua tenaga pendidik dalam memberikan pelajaran dengan motivasi yang tinggi kepada siswa dengan kondisi tersebut menyebabkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan dapat terlaksana dengan optimal. 3)



Disiplin Tenaga Pendidik yang Tinggi. Disiplin merupakan salah satu



penentu keberhasilan seorang tenaga pendidik karena dengan disiplin yang tinggi semua kegiatan pembelajaran di Skadik 504 dapat terlaksana dengan baik.



Adapun kondisi yang diharapkan adalah semua tenaga pendidik di



Skadik 504 mempunyai disiplin yang tinggi dengan indikasi semua tenaga pendidik tidak ada lagi yang terlambat mengikuti apel pagi/siang dan tepat waktu memberikan pelajaran kepada siswa, dengan kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan bisa terlaksana dengan optimal. 4)



Tenaga Pendidik Menguasai Materi dan Ilmu Pengajaran yang Tinggi.



Untuk menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional mutlak harus memiliki pengetahuan dan ilmu pengajaran yang memadai, sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya seorang tenaga pendidik akan mampu menunjukkan fungsi dan perannya dengan baik apabila tenaga



11 pendidik tersebut menguasai materi yang akan diajarkan atau disampaikan kepada peserta didik dan tenaga pendidik juga harus pandai menentukan jenis/metode pengajaran agar materi yang disampaikan dapat diserap dengan baik oleh peserta didik/siswa dan tidak menimbulkan kebosanan akibat dari tidak adanya variasi dalam cara penyampaian materi pelajaran. dengan kondisi tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam mendukung tugas satuan dapat terlaksana dengan optimal. b.



Sarana dan prasarana.



Sarana dan prasarana yang diharapkan adalah



sarana dan prasarana yang lengkap yang dapat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar di Skadik 504.



Adapun kondisi yang diharapkan untuk



mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 Wingdikum dalam rangka mendukung tugas satuan adalah sebagai berikut: 1) Alin/Alongins yang Memadai. Alins/Alongins mempunyai manfaat sangat besar dalam proses transformasi materi pelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidik. Kondisi yang diharapkan di Skadik 504 yaitu terpenuhinya alins/alongins yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas, seperti: LCD Proyektor, komputer dan dukungan Software canggih yang dibutuhkan Skadik 504.



Alins/Alongins sebagai salah satu dari



sepuluh komponen pendidikan merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi guna mendukung keberhasilan pendidikan.



Sehubungan dengan



hal tersebut, Skadik 504 diharapkan memiliki alins/alongins yang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan dan teknologi saat ini serta penggunaan yang tepat sesuai fungsinya dan media pengajaran yang digunakan tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas maupun laboratorium memenuhi tuntutan perkembangan dunia pendidikan. 2) Ruang Kelas yang Memadai. Dengan melihat siswa yang jauh lebih banyak dibandingkan sebelum diadakan refungsionalisasi Skadik, Skadik 504 diharapkan memiliki ruang kelas besar atau sejenis ruang serba guna yang dapat menampung siswa dengan kapasitas diatas 50 siswa. Sebagai tempat interaksi antara tenaga pendidik dan siswa dalam proses belajar mengajar maka ruangan kelas diharapkan harus bersih, nyaman dan representatif. Oleh karena itu ruangan kelas diharapkan dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) yang sesuai dengan kapasitas atau besar ruang kelas tersebut agar suasana kelas menjadi nyaman dan sejuk sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan kondusif yang pada akhirnya mendukung keberhasilan proses belajar mengajar.



12 3)



Kendaraan Dinas yang Memadai. Kondisi yang diharapkan adalah



Skadik 504 memiliki kendaraan dinas khususnya kendaraan bus/truk untuk mendukung kegiatan pendidikan.



Kendaraan dinas sangat dibutuhkan



untuk operasional penyelenggaraan pendidikan antara lain untuk mendukung mobilisasi siswa dari Skadik 504 ke tempat latihan praktis (Lattis) di beberapa Instansi Kesehatan TNI AU seperti: RSAU dr. Esnawan Antariksa, Lembaga Kesehatan Penerbangan dr. Saryanto, Lembaga Farmasi TNI AU sehingga diharapkan pelaksanaan pendidikan dan latihan dapat berjalan dengan lancar.



Lembaga pendidikan seyogyanya dapat menjamin



kehadiran tenaga pendidik terutama tenaga pendidik/Instruktur Non Organik (INO) tepat pada waktunya ditempat tugasnya dengan menyediakan fasilitas transportasi/antar jemput apabila INO yang akan mengajar di Skadik 504 mengalami kendala/membutuhkan dukungan penjemputan dan pengantaran. 11.



Perangkat Lunak.



dalam



menyelenggarakan



Perangkat lunak atau software yang digunakan Skadik 504 pendidikan/sekolah



diharapkan



perkembangan dan teknologi terutama dibidang kesehatan.



sudah



sesuai



dengan



Adapun kondisi perangkat



lunak yang diharapkan adalah sebagai berikut: a.



Kurikulum Pendidikan yang Valid. Kurikulum pendidikan yang ada di Skadik



504 diharapkan telah sesuai dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang kesehatan. Kurikulum pendidikan yang merupakan panduan teknis/program penyelenggaraan suatu pendidikan.



Dengan kurikulum



pendidikan yang valid diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik dalam proses kegiatan belajar mengajar. b.



Paket Instruksi yang Valid dan Terpenuhi Jumlahnya Sesuai Kebutuhan.



Paket Instruksi yang merupakan bahan/materi pelajaran pendukung proses pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik/siswa seperti diktat pelajaran, Naskah Sekolah (NS), Naskah Sekolah Sementara (NSS) maupun Presi yang sudah tidak valid diharapkan diperbaharui dan diperbanyak sehingga tidak ada lagi materi-materi pelajaran yang ketinggalan jaman. Untuk beberapa mata pelajaran terlebih mata pelajaran yang bersifat umum maupun matra udara seperti bidang personel, sub mata pelajaran sistem pembinaan personel, struktur organisasi, bidang administrasi kesekretariatan atau jukminu dan lain-lain diharapkan dibuatkan diktat/dibukukan. UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN



13 12.



Dalam rangka mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 untuk



mendukung tugas satuan pada lima tahun mendatang perlu upaya-upaya yang dilakukan terus menerus dan berkesinambungan oleh Kodikau, Wingdikum dan Skadik 504 baik dalam bidang personel, sarana prasarana dan perangkat lunak, Adapun upaya-upaya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a.



Kodikau.



Kodikau



sebagai



penyelenggara



pendidikan



pertama,



pendidikan pembentukan, pengembangan, spesialisasi, peralihan dan pendidikan lainnya guna mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik Skadik 504 dapat melaksanakan upaya-upaya adalah sebagai berikut: 1)



Personel.



Dalam rangka mengoptimalkan kemampuan tenaga



pendidik di Skadik 504, upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Kodikau adalah sebagai berikut: a)



Pendidikan. Agar dapat mendukung optimalisasi kemampuan



tenaga pendidik di Skadik 504, Kodikau menindaklanjuti usulan dari jajaran bawah dan memberikan kesempatan bagi tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan baik pendidikan kualifikasi maupun pendidikan pengembangan profesi. Berikut ini beberapa pendidikan atau sekolah kualifikasi yang dapat diikuti oleh seorang tenaga pendidik di lingkungan TNI Angkatan Udara, yaitu: (1)



Kursus Tenaga Pendidik



(Susgadik) TNI.



Kursus



tenaga pendidik TNI merupakan suatu pendidikan keguruan yang diselenggarakan oleh Mabes TNI dengan tujuan memberi bekal



bagi



prajurit



TNI



agar



memiliki



pengetahuan,



keterampilan dan sikap yang baik untuk disiapkan sebagai tenaga pendidik yang profesional. Pendidikan Susgadik TNI ini dilaksanakan didua tempat yaitu di Pusat Pendidikan Guru Militer dan Pelatih Kodiklat Angkatan Darat di Cimahi Bandung, serta di Pusat Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut/Kodikal di Surabaya dengan lama waktu pendidikan 4 (empat) bulan. Peserta pendidikan terdiri dari perwira dan PNS masing– masing angkatan baik Angkatan Darat, Laut dan Udara yang disiapkan sebagai tenaga pendidik maupun kependidikan. (2)



Kursus Perwira Guru Militer (Suspagumil).



perwira



guru



militer



merupakan



pendidikan



Kursus yang



14 diselenggarakan oleh Kodikau untuk membentuk Perwira TNI AU agar memiliki kompetensi sebagai tenaga pendidik baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan serta sikap yang baik sebagai calon dan atau tenaga pendidik maupun kependidikan. Suspagumil ini dilaksanakan di Skadron Pendidikan 201 Lanud Sulaiman Bandung, dengan lama waktu pendidikan 4 (empat) bulan.



Para lulusan yang dihasilkan dari kursus ini nantinya



diharapkan siap menjadi tenaga pendidik profesional yang berkompetensi



dan



mampu



mengaplikasikan



ilmu



pengetahuan/pengajaran yang diterimanya dalam memberikan pengajaran sesuai dengan bidangnya masing-masing di berbagai lembaga pendidikan di lingkungan TNI Angkatan Udara. (3)



Kursus Perwira Instruktur Kemiliteran (Suspainskemil).



Kursus perwira instruktur kemiliteran merupakan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kodikau untuk membentuk Perwira TNI AU agar memiliki kompetensi sebagai tenaga pendidik baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan serta sikap yang baik sebagai calon dan atau tenaga pendidik di kelas maupun sebagai instruktur kemiliteran di lapangan.



Pendidikan



Suspainskemil ini dilaksanakan di Skadron Pendidikan 405 Lanud Adi Soemarmo Solo, dengan lama waktu pendidikan 5 (lima) bulan.



Perwira siswa yang mengikuti pendidikan



Suspainskemil ini mayoritas berlatar belakang pendidikan kesehatan jasmil/olah raga serta korps pasukan dan para lulusannya disiapkan untuk dapat mengajar dan melatih di lembaga pendidikan terutama untuk pendidikan pertama dan pendidikan pembentukan Prajurit TNI Angkatan Udara yang lebih menekankan pada pengajaran praktek di lapangan. (4)



Instructur Training Course (ITC).



Instructur Training



Course merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk



membekali



pengetahuan



dan



disiapkan menjadi instruktur di lembaga



keterampilan



yang



pendidikan



yang



menggunakan sistem ISD (instrumental system development). Pendidikan ITC ini dilaksanakan di Skadron Pendidikan 201



15 Lanud Sulaiman Bandung, dengan lama waktu pendidikan 3 (tiga) bulan yang sebelumnya terlebih dahulu harus mengikuti pendidikan SBITL sebagai paket pendidikan. Adapun program pendidikan pengembangan profesi yang dapat diikuti oleh tenaga pendidik baik di lingkungan militer maupun instansi non militer antara lain sebagai berikut : (1)



Pendidikan Kesarjanaan. Tenaga pendidik yang akan



menempuh jenjang pendidikan pengembangan profesi dapat melalui cara dengan menempuh pendidikan atas biaya sendiri dan seijin dari dinas, dapat juga menempuh pendidikan tersebut atas biaya dinas.



Tenaga pendidik yang menempuh



pendidikan atas biaya dinas harus melalui beberapa prosedur seleksi administrasi mulai dari tingkat Mabesau, Mabes TNI maupun dari Departemen Pertahanan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi TNI Angkatan Udara. (2)



Pendidikan Kualifikasi Khusus (Dikualsus). Diharapkan



setelah mengikuti pendidikan tersebut tenaga pendidik dapat menambah



wawasan



dan



pengetahuan



serta



memiliki



kemampuan khusus yang dapat ditanamkan kepada siswa dalam menyampaikan materi pengajaran. Adapun pendidikan Kualifikasi Khusus bidang kesehatan yang ada di lingkungan TNI diantaranya adalah: (a)



Pendidikan



Perawat



Bedah



Kesehatan



TNI



(Dikwat Bedah Kes TNI). Pendidikan ini dilaksanakan oleh Mabes TNI dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan pada perawat kesehatan TNI di bidang ilmu bedah.



Pendidikan ini dilaksanakan



di RS. Dr. Ramelan Surabaya dan RS. Gatot Subroto Jakarta.



Pendidikan dilaksanakan selama enam bulan,



peserta didik mendapatkan materi pengetahuan yang meliputi, peralatan pembedahan, persiapan peralatan pembedahan



dan



penanganannya



prosedur



persiapan



pasien



prosedur



penatalaksanaan



pasca



sebelum pasien



operasi,



pembedahan,



selama



operasi,



prosedur perawatan pasien di ruang pulih sadar, serta prosedur penatalaksanaan pasien pasca operasi.



16 (b)



Sekolah Perawat Udara (Sewatud) atau Flight



Nurse. Pendidikan ini dilaksanakan di Lakespra Saryanto dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan di bidang kesehatan penerbangan pada prajurit TNI baik perwira maupun bintara kesehatan khususnya profesi perawat dengan lama Pendidikan 3 (tiga) bulan, namun kursus atau pendidikan ini juga dapat diikuti oleh peserta didik non paramedis dari korps kesehatan TNI Angkatan Udara. b)



Pelatihan. Kodikau memberi kesempatan kepada tenaga



pendidik untuk mengikuti pelatihan baik pelatihan yang dilaksanakan di lingkungan TNI maupun di Instansi non TNI agar dapat memelihara pengetahuan dan keterampilannya serta meningkatkan kemampuan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.



Salah



satu bentuk pelatihan yang pernah diikuti oleh tenaga pendidik di Skadik 504 adalah latihan crass tim bersama tim dari Mabesau maupun pelatihan penanganan kegawatdaruratan bekerjasama 13.



dengan Rumah Sakit Pemerintah. Penyegaran. Kodikau menyelenggarakan kegiatan penyegaran keguruan tenaga



pendidik.



Kegiatan penyegaran bagi para tenaga pendidik ini dikendalikan oleh Kepala



Badan Uji tenaga pendidik Kodikau dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kembali tentang suatu kemampuan atau pengetahuan yang pernah diterima atau dikuasai oleh para tenaga pendidik sekaligus mengevaluasi kinerja tenaga pendidik dalam menyampaikan metode pengajaran serta memberikan masukan kepada para tenaga pendidik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan bidang pengajaran serta kemajuan teknologi saat ini agar proses pengajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien sehingga sasaran pencapaian tujuan pendidikan seperti yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan dapat tercapai secara optimal. 14. Reward dan Punishment. Kodikau memberikan reward dengan memberikan penghargaan Gadik Teladan terhadap tenaga pendidik yang berprestasi, serta mempunyai motivasi, disiplin dan pengabdian yang tinggi dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik.



Selain itu Kodikau juga memberikan reward dengan mengusulkan



penganugerahan tanda jasa Dwidya Sistha kepada tenaga pendidik yang sudah dua tahun melaksanakan pengabdian dan dedikasinya di bidang pendidikan.



Disamping



reward yang diberikan, Kodikau akan memberikan punishment sesuai dengan aturan yang berlaku terhadap personel yang tidak disiplin dalam melaksanakan apel pagi/siang maupun terhadap tenaga pendidik yang tidak disiplin waktu dalam melaksanakan tugas



17 dan tanggung jawab mengajar. Reward dan Punishment diberikan untuk memotivasi tenaga pendidik agar selalu mentaati aturan-aturan kedinasan serta menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengajar, mendidik, membimbing dan mengasuh peserta didik dalam rangka mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik serta mendukung tugas pokok Skadik 504. a. Sarana dan Prasarana. Sarana dan Prasarana merupakan hal yang penting dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan dan meningkatkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504. Sehubungan hal tersebut, upaya-upaya yang dapat dilakukan Kodikau adalah sebagai berikut: 1) Pengadaan. Kodikau menindaklanjuti permintaan pengadaan yang diajukan oleh Skadik 504 melalui Wingdikum dengan mengajukan anggaran pengadaan ke satuan atas berupa penambahan Alins/Alongins yang masih diperlukan antara lain: LCD Proyektor dan perangkat komputer beserta server yang memadai bagi kebutuhan laboratorium komputer yang sekaligus dapat sebagai sistem informasi yang digunakan tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar maupun untuk input data/informasi perkembangan proses belajar mengajar. Kodikau juga menindaklanjuti permintaan pengadaan ruangan kelas besar atau sejenis ruang serba guna sekaligus pengadaan pendingin ruangan (AC), kondisi ruang kelas yang representatif dan nyaman sangat mendukung tenaga pendidik dalam melaksanakan tugasnya secara optimal sehingga dapat menghasilkan hasil didik yang tanggap, tanggon dan trengginas.



Adapun untuk mendukung



kegiatan pendidikan dan operasional di Skadik 504, Kodikau juga menindaklanjuti permintaan pengadaan kendaraan dinas berupa bus/truk sehingga pelaksanaan pendidikan dapat berjalan dengan lancar. 2) Pemeliharaan. Kodikau membuat program pemeliharaan terhadap seluruh sarana dan prasarana yang ada di Skadik 504.



Program



pemeliharaan ini termasuk pemeliharaan dan perbaikan alins/alongins yang mendukung kelancaran proses belajar mengajar.



Alins/alongins yang



terpelihara dengan baik akan memperpanjang masa pemakaian dan selalu dalam kondisi siap pakai sehingga dapat mendukung tugas pokok Skadik 504 dalam menyelenggarakan pendidikan. 3) Perangkat Lunak. Perangkat lunak atau software yang digunakan Skadik 504 merupakan pendukung utama dalam menyelenggarakan pendidikan diharapkan sudah sesuai dengan perkembangan dan teknologi terutama dibidang kesehatan. Untuk itu Kodikau dapat melakukan upayaupaya sebagai berikut:



18 4)



Evaluasi. Kodikau berkoordinasi dengan Disdikau dan Diskesau untuk



melaksanakan evaluasi terhadap semua kurikulum pendidikan yang dilaksanakan di skadik 504 apakah masih sesuai dan masih mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan. Kurikulum yang merupakan pedoman dalam menyelenggarakan suatu pendidikan harus selalu update agar dapat menghasilkan siswa didik yang profesional di bidangnya. 5)



Revisi.



Kodikau mengajukan revisi kurikulum pendidikan dan paket



instruksi yang sudah tidak valid ke kesatuan atas sehingga dapat sesuai dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang kesehatan.



Kurikulum pendidikan dan paket instruksi yang valid



dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan dapat mendukung tugas pokok Skadik 504 dalam menyelenggarakan pendidikan serta dapat mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik dalam proses kegiatan belajar mengajar. 6)



Penyusunan. Kodikau berkordinasi dengan Disdikau terkait masalah



penyusunan paket instruksi untuk beberapa mata pelajaran yang belum ada diktatnya terutama untuk mata pelajaran yang bersifat umum maupun matra udara seperti bidang personel, sub mata pelajaran sistem pembinaan personel, struktur organisasi, bidang administrasi kesekretariatan atau Jukminu dan lain-lain. b.



Wingdikum.



Upaya-upaya



yang



dilakukan



oleh



Wingdikum



untuk



mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 adalah sebagai berikut: 1)



Personel. Di bidang personel dalam hal ini tenaga pendidik, upaya-



upaya yang dapat dilakukan oleh Wingdikum adalah sebagai berikut: a)



Pendidikan.



Wingdikum menindaklanjuti usulan dari Skadik



504 ke Kodikau berkaitan dengan tenaga pendidik yang belum memiliki ijasah/kualifikasi tenaga pendidik untuk diikutkan dalam kursus atau sekolah Tenaga Pendidik, baik yang diselenggarakan oleh Kodikau maupun oleh Mabes TNI. Karena kualifikasi sebagai Tenaga Pendidik dengan ilmu pengetahuan tentang pengajaran yang memadai mutlak diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas sebagai



tenaga



pendidik



sehingga



tujuan



pendidikan dapat tercapai dengan optimal.



penyelenggaraan



Selain itu, Wingdikum



juga menindaklanjuti usulan dari Skadik 504 ke Kodikau dan



19 memberikan peluang kepada para tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan pengembangan bidang profesi khususnya yang berlatar belakang pendidikan kesehatan di Skadik 504 untuk melanjutkan jenjang pendidikannya yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengajaran yang lebih tinggi dan memelihara pengetahuan dan keterampilannya serta untuk meningkatkan kemampuan agar sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. b)



Pelatihan.



Wingdikum memberi kesempatan kepada tenaga



pendidik untuk mengikuti pelatihan baik pelatihan yang dilaksanakan di lingkungan TNI maupun di Instansi non TNI agar memiliki penguasaan materi dan ilmu pengajaran yang tinggi sehingga kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dapat tercapai dengan optimal. c)



Penyegaran.



Wingdikum mendukung penyelenggaraan



kegiatan penyegaran keguruan tenaga pendidik yang dilaksanakan oleh Kodikau.



Kegiatan penyegaran bertujuan untuk memberikan



pemahaman kembali tentang suatu kemampuan atau pengetahuan yang pernah diterima atau dikuasai oleh para tenaga pendidik sekaligus mengevaluasi kinerja tenaga pendidik dalam menyampaikan metoda pengajaran serta memberikan masukan kepada para tenaga pendidik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan bidang pengajaran serta kemajuan teknologi saat ini. d)



Reward dan Punishment.



Wingdikum memberikan reward



terhadap Tenaga Pendidik yang memiliki motivasi, kesadaran disiplin, loyalitas



dan



pengabdian



yang



tinggi



berupa



peningkatan



kesejahteraan moril dengan mengusulkan golongan jabatan satu tingkat lebih tinggi dari kepangkatannya untuk jabatan-jabatan yang masih belum terisi dan mengusulkan ke Kodikau untuk mendapatkan penghargaan sebagai tenaga pendidik teladan atas prestasi, dedikasi dan pengabdian yang tinggi dalam tugas sebagai tenaga pendidik maupun untuk mendapatkan penganugerahan tanda jasa kehormatan Satya Lencana Dwidya Sistha kepada tenaga pendidik yang telah mengabdi di pendidikan minimal selama dua tahun.



Disamping itu



Wingdikum memberikan punishment sesuai dengan aturan yang berlaku



terhadap



tenaga



pendidik



yang



tidak



disiplin



dalam



melaksanakan apel pagi/siang maupun terhadap tenaga pendidik



20 yang tidak disiplin waktu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mengajar. 2)



Sarana dan Prasarana.



Beberapa upaya yang dapat dilakukan



Wingdikum dalam bidang sarana dan prasarana adalah sebagai berikut: a)



Pengadaan.



Dalam



rangka



mendukung



optimalisasi



kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 di bidang sarana dan prasarana, Wingdikum melaksanakan upaya dengan menindaklanjuti permintaan pengadaan alins/alongins yang diajukan oleh Skadik 504 ke Kodikau yaitu LCD Proyektor dan perangkat komputer beserta server untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pendidikan, pengajuan penambahan ruangan kelas besar beserta pengajuan pengadaan pendingin ruangan (AC) untuk mendukung pelaksanaan pendidikan di Skadik 504 serta pengajuan pengadaan kendaraan dinas berupa bus/truk ke Kodikau untuk mendukung kelancaran operasional Skadik 504 dalam menyelenggarakan pendidikan. b)



Pemeliharaan.



Wingdikum mendukung program Kodikau



dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada di Skadik 504 diantaranya melaksanakan pemeliharaan Alins/Alongins agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai untuk mendukung proses belajar



mengajar



dan



melaksanakan



pemeliharaan



terhadap



kendaraan dinas yang dimiliki agar selalu dalam kondisi baik serta siap pakai untuk mendukung kegiatan pendidikan dan operasional Skadik-Skadik di bawah jajarannya termasuk Skadik 504. 3)



Perangkat Lunak. Upaya-upaya yang dilakukan Wingdikum untuk



mendukung optimalisasi kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504 dalam rangka mendukung tugas satuan adalah sebagai berikut: a)



Evaluasi. Wingdikum melaksanakan evaluasi terhadap semua



kurikulum pendidikan yang diselenggarakan oleh Skadik 504 apakah masih update dan masih sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan yang kemudian dilaporkan ke komando atas dalam hal ini Kodikau untuk ditindaklanjuti. b)



Revisi. Wingdikum melaksanakan Pokja revisi kurikulum



pendidikan yang dianggap sudah tidak valid bersama Skadik 504, kemudian melaporkan hasil revisi ke Kodikau untuk ditindaklanjuti. Disamping itu Wingdikum juga melaksanakan Pokja revisi paket-paket



21 instruksi yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan



masa



kini



bersama



Skadik



504



yang



kemudian



mengajukan revisi tersebut ke Kodikau untuk ditindaklanjuti. c)



Penyusunan.



Wingdikum



menindaklanjuti



pengajuan



ke



Kodikau terkait dengan pengadaan paket instruksi untuk beberapa mata pelajaran yang belum ada diktatnya terutama untuk mata pelajaran yang bersifat umum maupun matra udara seperti bidang personel, sub mata pelajaran sistem pembinaan personel, struktur organisasi, bidang administrasi kesekretariatan atau Jukminu dan lainlain. c.



Skadron Pendidikan 504. Skadik 504 bertugas melaksanakan pendidikan



kejuruan keterampilan khusus di bidang kesehatan.



Dalam rangka optimalisasi



kemampuan tenaga pendidik di Skadik 504, upaya-upaya yang dilakukan oleh Skadik 504 adalah sebagai berikut: 1)



Personel. Keberhasilan program pendidikan yang diselenggarakan di



Skadik 504 sangat dipengaruhi oleh kemampuan tenaga pendidik yang dimiliki. Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Skadik 504 untuk mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidiknya adalah sebagai berikut: a)



Pendidikan.



mengusulkan



Skadik



bagi



tenaga



504



memberi



pendidik



yang



kesempatan belum



dan



memiliki



ijasah/kualifikasi tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan



atau



sekolah kualifikasi tenaga pendidik ke Wingdikum baik yang diselenggarakan oleh Kodikau maupun oleh Mabes TNI.



Adapun



untuk meningkatkan keilmuan sesuai dengan profesi yang dimiliki, Skadik 504 memberi kesempatan kepada para tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan pengembangan bidang profesi khususnya yang berlatar belakang pendidikan kesehatan untuk melanjutkan jenjang pendidikannya sehingga tenaga pendidik dapat menguasai materi dan ilmu pengajaran secara optimal. b)



Pelatihan.



Skadik 504 memberi kesempatan kepada tenaga



pendidik untuk mengikuti pelatihan, seminar maupun simposium dibidang kesehatan maupun yang berkaitan dengan pendidikan baik yang dilaksanakan di lingkungan TNI maupun di instansi non TNI agar tenaga pendidik dapat menguasai materi dan ilmu pengajaran sehingga kemampuan tenaga pendidik dapat tercapai secara optimal.



22 c)



Penyegaran.



Skadik 504 memerintahkan tenaga pendidik



yang sudah memiliki kualifikasi sebagai tenaga pendidik untuk mengikuti kegiatan penyegaran tenaga pendidik yang dilaksanakan oleh Kodikau. menyegarkan



Kegiatan ini bersifat pemantapan serta untuk kembali



dan



menambah



cakrawala



terhadap



perkembangan metode yang baru agar para tenaga pendidik tersebut selalu dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang pendidikan. d.



Reward dan Punishment.



Skadik 504 memberikan reward kepada Tenaga



pendidik yang memiliki motivasi, kesadaran disiplin, loyalitas dan pengabdian yang tinggi dengan mengusulkan penghargaan sebagai tenaga pendidik teladan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di bidang pendidikan. Skadik 504 juga memberikan reward berupa kesejahteraan yang diberikan dengan tidak pernah terlambat dalam pemberian honor mengajar, pemberian uang insentif/tunjangan fungsional yang layak bagi para tenaga pendidik dan pemberian dukungan sarana akomodasi dan transportasi yang diberikan sesuai dengan jabatan serta memberikan reward dengan mengusulkan penganugerahan tanda jasa kehormatan Satya Lancana Dwidya Sistha kepada tenaga pendidik yang telah mengabdi sebagai tenaga pendidik minimal selama dua tahun.



Bentuk penghargaan dan



kesejahteraan moril lain yang diberikan kepada tenaga pendidik oleh Skadik 504 adalah dengan mengusulkan jabatan fungsional yang setara dengan jabatan struktural di Skadik 504. Tingkat kesejahteraan yang memadai akan menimbulkan semangat atau motivasi yang tinggi bagi tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.



Selain memberikan reward, Skadik 504 juga



memberikan punishment sesuai dengan aturan yang berlaku kepada tenaga pendidik yang tidak disiplin dalam melaksanakan apel pagi/siang maupun terhadap tenaga pendidik yang tidak disiplin waktu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mengajar. Untuk memperoleh kesadaran akan disiplin personel dalam hal ini tenaga pendidik, Komandan Skadik 504 melakukan pengawasan melekat dengan menyelenggarakan



sistem



pencatatan



dan



pelaporan



terkait



kehadiran



personel/absensi yang dilaporkan ke komando atas secara berkala. 1)



Sarana dan Prasarana.



Semakin lengkap sarana dan prasarana



yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan maka proses belajar mengajar akan semakin baik.



Guna meningkatkan sarana dan prasarana tersebut,



Skadik 504 dapat melakukan upaya-upaya sebagai berikut:



23 a)



Pengadaan.



Skadik 504 mengajukan dukungan atau



pengadaan alins/alongins ke Wingdikum berupa penambahan Alins/Alongins, LCD Proyektor dan perangkat komputer beserta server yang sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan optimal, Skadik 504 juga mengajukan pengadaan atau penambahan ruang kelas besar yang representatif ke Wingdikum untuk ditindaklanjuti ke jajaran di atas.



Penambahan ruangan kelas



besar atau sejenis ruang serba guna yang diajukan oleh Skadik 504 sekaligus pengajuan pengadaan pendingin ruangan (AC).



Adapun



untuk mendukung kelancaran operasional, Skadik 504 mengajukan pengadaan kendaraan dinas berupa bus/truk ke Wingdikum agar ditindaklanjuti oleh kesatuan atas yang terkait dan berwenang dalam hal dukungan kendaraan dinas sehingga diharapkan pelaksanaan pendidikan dan latihan dapat berjalan dengan lancar. b)



Pemeliharaan.



Skadik



504



melaksanakan



program



pemeliharaan terhadap seluruh sarana dan prasarana yang ada di Skadik 504 termasuk pemeliharaan dan perbaikan alins/alongins yang mendukung kelancaran penyelenggaraan pendidikan sehingga diharapkan selalu dalam kondisi baik dan siap pakai saat dibutuhkan. Perangkat Lunak. Perangkat lunak atau software yang digunakan



2) Skadik



504



merupakan



pendukung



utama



dalam



menyelenggarakan



pendidikan. Sehubungan hal tersebut, Skadik 504 dapat melakukan upayaupaya sebagai berikut: a)



Evaluasi.



Skadik 504 melaksanakan



evaluasi



kurikulum



pendidikan yang sudah tidak valid dan sudah tidak sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan kemudian melaporkan hasil evaluasi tersebut ke Wingdikum untuk ditindaklanjuti. b)



Revisi. Skadik 504 bersama-sama dengan Wingdikum dan



Diskesau mengadakan Pokja secara terpadu dan berkelanjutan untuk membahas dan merevisi kurikulum yang sudah tidak sesuai dengan program pendidikan kemudian hasil revisi tersebut diajukan ke kesatuan atas untuk ditindaklanjuti.



Kurikulum pendidikan yang



valid dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi



24 khususnya di bidang kesehatan dapat mengoptimalkan kemampuan tenaga



pendidik



dalam



proses



kegiatan



belajar



mengajar.



Disamping itu, Skadik 504 mengajukan revisi paket-paket instruksi yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan masa kini ke satuan atas untuk ditindaklanjuti sehingga tidak ada lagi materi-materi pelajaran yang ketinggalan jaman mengingat paket instruksi berisi tentang substansi yang akan disampaikan dalam proses interaksi edukatif, maka keberadaannya sangatlah penting. Tanpa paket instruksi, proses interaksi edukatif tidak akan berjalan. Untuk mendapatkan hasil revisi yang baik, perlu dilibatkan instruktur mata pelajaran terkait yang memahami benar substansi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari bidang studinya, disamping itu perlu juga meminta saran pendapat dari Dinas lain dalam hal ini Diskesau yang mempunyai kualifikasi dan pengalaman yang lebih baik. c)



Penyusunan. Skadik 504 mengajukan penyusunan paket



instruksi untuk beberapa mata pelajaran yang belum ada diktatnya terutama untuk mata pelajaran yang bersifat umum maupun matra udara



seperti



pembinaan



bidang



personel,



personel, struktur



sub



mata



organisasi,



kesekretariatan atau jukminu dan lain-lain.



pelajaran



bidang



sistem



administrasi



Sementara menunggu



pelaksanaan proses penyusunan, untuk paket instruksi yang belum ada, dapat diupayakan dengan meminta bahan pelajaran yang diberikan pemegang materi untuk disusun secara sistematis dan dibuatkan diktat sementara atau pun disimpan dalam compact disk (CD). KESIMPULAN DAN SARAN 15.



Kesimpulan.Berdasarkan pembahasan tentang optimalisasi kegiatan belajar



mengajar sekolah dasar kecabangan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kesejahteraan perwira siswa Skadik 504 Wingdikum lima tahun mendatang, dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: a.



Kondisi kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sekolah dasar kecabangan



kesehatan Skadik 504 Wingdikum belum dapat terlaksana dengan optimal. Hal ini disebabkan oleh kemampuan tenaga pendidik yang kurang, sarana dan prasarana



25 di Skadik 504 saat ini yang belum memadai, serta perangkat lunak di Skadik 504 yang belum update. b.



Dalam upaya mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas



sekolah dasar kecabangan kesehatan Skadik 504 Wingdikum lima tahun mendatang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi faktor idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan. c.



Adapun kondisi yang diharapkan dalam rangka mengoptimalkan kegiatan



belajar mengajar di dalam kelas sekolah dasar kecabangan kesehatan Skadik 504 Wingdikum lima tahun mendatang agar dapat terlaksana dengan optimal yaitu kondisi kemampuan tenaga pendidik yang memadai, sarana prasarana yang memadai serta perangkat lunak yang sudah update. d.



Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kegiatan



belajar mengajar di dalam kelas sekolah dasar kecabangan kesehatan Skadik 504 Wingdikum lima tahun mendatang antara lain dalam bidang personel, dengan memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik untuk mengikuti pendidikan, pelatihan dan penyegaran agar dapat memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan sebagai tenaga pendidik yang profesional, serta memberikan reward dan punishment kepada tenaga pendidik atas kedisiplinan dan motivasi kerja yang dimiliki.



Dibidang sarana dan prasarana, dilakukan upaya-upaya pengadaan,



pemeliharaan pada Alins/Alongins beserta fasilitas pendukung penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan dalam bidang perangkat lunak dengan melakukan upaya berupa evaluasi, revisi dan penyusunan kurikulum pendidikan dan paket instruksi yang ada di Skadik 504 Wingdikum 16.



Saran.



Untuk mencapai optimalisasi kegiatan belajar mengajar di dalam



kelas sekolah dasar kecabangan kesehatan Skadik 504 Wingdikum lima tahun mendatang, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut: a.



Kodikau mengajukan pemadatan jam belajar mengajar sehingga materi yang



disampaikan pun menjadi padat dan dapat digali secara mandiri oleh para perwira siswa. b.



Kodikau melakukan perubahan kurikulum dimana jam belajar mengajar



dijadikan lebih padat sehingga para perwira siswa mempunyai lebih banyak waktu untuk menggali materi secara mandiri. c.



Kodikau mempertimbangkan perihal Skadik-Skadik di bawah jajaran



Wingdikum yang keberadaannya terpisah dari induknya dalam hal ini Wingdikum yang terletak di Bogor sedangkan Skadik 502, Skadik 504 dan Skadik 505 yang berada di bawah jajaran Wingdikum terletak di Jakarta. Sehubungan hal tersebut



26 akan lebih tepat dan ideal apabila Wingdikum beserta Skadik-Skadik di bawah jajarannya dapat berada dalam satu wilayah. Hal ini akan mempermudah dalam proses penyelenggaraan pendidikan terutama dalam hal administrasi dan kegiatan operasional Wingdikum. PENUTUP 17.



Demikian naskah tentang optimalisasi kegiatan belajar mengajar di dalam kelas



sekolah dasar kecabangan kesehatan Skadik 504 Wingdikum lima tahun mendatang. Diharapkan naskah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan pada masa yang akan datang.



Jakarta,



Maret 2018



Perwira Siswa,



dr Ana Fauziah Fitri Letda Kes NRP 21729104547167