Karet Busalateks [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGOLAHAN LATEKS MENJADI KASUR BUSA LATEKS



PENDAHULUAN • Luas lahan karet 3,4 juta Ha • Produksi 2,6 juta ton • Produktifitas 0,9 ton /Ha/Th • Penyebabnya karena kurangnya perawatan dan tidak ada peremajaan tanaman klon baru.



Produksi karet alam dunia Negara



2001



2003



2006



2007 (jan-feb)



Thailand



2,3



2,9



3,1



0,5



Indonesia



1,6



1,8



2,6



0,4



Malaysia



0,9



1,0



1,3



0,2



Vietnam



0,3



0,4



0,5



0,1



Lain-lain



2,1



2,1



2,0



0,3



7,2



8,2



9,5



1,5



Jumlah



Sumber : IRSG 2006



Skema penjualan karet • Harga karet ditingkat Petani rendah



KARET INDONESIA



• Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang bernama Havea brasiliensis yang berasal dari Negara Brazil. Tanaman ini merupakan sumber utama karet alam dunia.



POHON INDUSTRI TANAMAN KARET



Perbedaan karet sintetis dan karet alam Kelebihan karet alam :  Elastis  daya aus tinggi  low heat built up  groove cracking resistance Kekurangan karet alam: Harga dan pasokan bahan baku fluktatif



Kelebihan karet Sintetis :  tahan terhadap zat kimia  harganya relatif stabil



Kekurangan karet sintetis:  Plastis  Penyebab karsonogenik



Lateks • LATEKS adalah getah yang dikeluarkan oleh pohon karet Hevea bransiliensis. • LATEKS atau getah karet inilah yang akan dijadikan bahan baku pembuatan kasur busa lateks.



Sifat lateks • Partikel karet tersuspensi dengan ukuran 0,04 - 3 mikron dan mampu menebus saringan • Bentuk partikel lonjong dan bulat • Berat jenis lateks 0,945 gr/cm3 • Partikel karet dikelilingi protein • Bersifat amfoter



Sifat Lateks Partikel karet yang diselimuti protein



Pengaruh pH terhadap elektrokinetis potensial lateks



BAGIAN LATEKS •



Bila lateks disentrifugasi dengan alat ultra sentrifugasi dengan kecepatan 18.000 rpm. – fraksi putih (white fraction) 25 - 40 %



berupa cream yang terdiri dari bahan mentah karet (isoprene).



– fraksi serum (48%)



fraksi serum mengandung zat yang terlarut seperti asam amino bebas terdiri dari alanin, tirosin, cistin, fenilalanin, dan alpha globulin yang memegang peranan penting dalam stabilitas butir karet. Selain itu juga ada asam nukleat, inositol, nukleotida, karbohidrat terdiri dari glukosa, galaktosa dan fruktosa. – fraksi dasar (20 %)



fraksi dasar ini tediri dari air dan senyawa nitrogen, ion logam, dan partikel lutoid. Ion logam ini menurunkan elektrokinetis potential lateks dan mengaktifkan enzim akibnya enzim akan meyerang protein sehingga terjadi koagulasi lateks.



Komposisi dan sifat Lateks • Lateks berwarna putih sampai kuning tergantung dari klon tanaman karet • Lateks mengandung 25-40 % bahan karet mentah dan 60-75 % serum (air dan zat terlarut). • Bahan mentah karet terdiri dari:



Komposis karet mentah



(%)



Karet murni



90-95



Protein



2-3



Asam lemak



1-2



Gula



0,2



Garam (Na,K,Mg,P,C a,Cu, Mn,dan Fe



0,5



Kasur busa lateks • Berbahan baku lateks pekat • Pertama kali pada tahun 1839 oleh Charles Goodyear • Lateks + Belerang + bahan tambahan lainnya dipanaskan pada suhu 110 -1200C • Vulkanisasi



Struktur ruang 1,4 cis polyisoprena H3C



H



H3C



C= C H2C



H C =C



CH2



H2C



H2C n



Keunggulan Kasur Lateks • Tidak menyebabkan panas dalam penggunaan (nyaman) • Mempunyai rongga udara untuk sirkulasi • Bersifat fleksibel dan mempunyai daya pegas sempurna • Saat digunakan dapat menopang tubuh sehingga posisi tulang punggung lurus • Anti bakteri dan anti kutu



Tahapan Pendahuluan Penyadapan



• Pengukuran lilit batang dan penetuan bidang sadap



Prakoagulasi Merupakan pembekuan pendahuluan yang disebabkan oleh : . . . . . .



Jenis dan keadaan karet Enzimatis Mikroorganisme Cuaca dan musim Kotoran Pengangkutan



Zat anti koagulan : 1. Natrium karbonat 2. Amonia 3. Formaldehid 4. Natrium sulfit



Pengolahan Lateks Lateks pekat diperoleh dengan metode : sentrifugasi, pendadihan, penguapan, dan elektrodekantasi



Diagram Alir dan Neraca Massa Pengolahan Kasur Busa Lateks Lateks kebun 400,00kg NH3 15 % (36 kg)



Pengawetan 436,00kg



Na-CMC 2 % dosis 0,25 %(54,5 kg)



Pendadihan 490,50kg 4,905 kg 166,045kg



319,55 kg



Lateks dadih



Lateks Skim



Penggumpalan



Limbah 303,572 kg



Pembuatan kompon



Larutan dispersivulkanisasi (8,49 kg)



174,535 kg



15,978 Kg



Karet skim



susutan



Ammonium oleat 7,5 % 11,093 kg



Pengadukan I 70 rpm



A



NH4 Cl 20% 3,120 kg



A Pengadukan II (90 rpm), III (110rpm) 188,748 kg



Dispersi DPG 25 %kg 2,496 kg



Pengadukan IV, 70



Dispersi ZnO 50 %



rpm



4,994 kg 196,238 kg



Hasil sipatan 2 % 3,925 kg



Pengacuan 192,313 kg



Vulkanisasi 186,544 kg



Pencucian dan Air 2000 kg



pemerasan



Transferan udara dan uap air vulkanisasi 5,769 kg Limbah cucian 1966,422 kg



220,122 kg



Pengeringan



Uap air 114,463 kg 105,659 kg



Karet busa



DISPERSI VULKANISASI • Bahan tersebut terdiri dari : • larutan belerang 50% sebanyak 4,162 kg • larutan ZDC 50% sebanyak 3,330 kg • larutan BHT / ionol 50 % sebanyak 0,998 kg



Tahapan vulkanisasi



Proses vulkanisasi Proses dimana rantai molekul karet yang semula lepas dan bebas bergerak kemudian menjadi terikat membentuk jaringan tiga dimensi oleh adanya bahan pemvulkanisasi. Bahan/kompon karet yang semula lembek dan plastis menjadi kuat dan elastis.







Neraca massa Input



Proses



output



400 Kg Lateks + NH3 17% 36 Kg



Pengawetan



Lateks beramonia 436 kg



Lateks beramonia 436 kg +Na-CMC 54,5 kg



Pendadihan



Lateks dadih 166,045 kg +lateks skim 319,55 kg+ Susutan 1% 4,905 kg



A.Lateks skim 319,55



Penggumpal



Karet skim 15,978 kg + limbah karet skim 303,572 kg



B. Lateks dadih * 166,045 kg + disversi vulkanisasi 8,490 kg * kompon lateks 174,535kg+ ammonium oleat 11,093 + NH4 Cl 20 % 3,120 kg * Pengadukan II dan III 188,748 kg * Busa Kompon 188,748 kg + Dispersi DPG 2,496 kg + Dispersi ZnO 4,994 kg * Busa kompon 196,238 kg



A



Pembuatan kompon lateks



Kompon lateks 174,535 kg Busa kompon 188,748 kg



Pengadukan I Busa kompon 188,748 kg Pengadukan II dan III Busa kompon 196,238 kg Pengadukkan IV Pengacuan



B



Busa siap vulkanisasi 192, 313 kg + loss 3,925 kg



C



Neraca massa A



B



C



*Busa siap vulkanisasi 192,313 kg



Vulkanisasi



*Busa hasil Vulkanisasi 186,544 kg + 2000 kg *Busa tercuci 220,122 kg



Pencucian dan pemerasan



Hasil vulkanisasi 186,544 kg + transferan udara dan air 5,769 Busa tercuci 220, 122 kg + air limbah 1966,422 kg



*Karet busa 105,659 kg



Penyempurnaan



Pengeringan



Karet Busa 105, 659 kg + uap 114,463 kg Karet busa 105, 659 kg



Parameter mutu karet busa No



Uraian



Satuan



Mutu I



Mutu II



Kg/m3



100-140



100-140



1.



Kerapatan massa



2.



Kekerasan , diameter 30 mm,



Kg



25-35



25-35



3.



Kepegasan pantul (ball rebondresilience)



%



> 50



> 40



4.



Tegangan putus



> 7,8



> 4,9



5.



Perpanjangan Putus



%



>150



>75



6.



Ketahanan sobek



N/ cm



> 5,9



> 3,9



7.



Pemampatan tetap (Constant deflection compression set)



%