Karil Mba Yuli [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa. Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease (COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui



pembelajaran



daring.



Menurut



KBBI



Kemendikbud, daring



adalah akronim dari dalam jaringan. Artinya terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya.Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja harus terhubung dengan koneksi internet. Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring, guru dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari pembelajaran secara tatap muka di kelas menjadi pembelajaran daring (Mastuti, dkk, 2020). Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan hasil belajar pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran tatap muka (Nira Radita, dkk, 2018; Means, dkk, 2013), sedangkan penelitian yang lain menyebutkan bahwa hasil belajar yang



1



menggunakan pembelajaran tatap muka lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran daring (Al-Qahtani & Higgins, 2013). Secara teknis dalam pembelajaran daring perangkat pendukung seperti gawai dan koneksi internet yang keduanya harus tersedia untuk kedua belah pihak pengajar dan siswa (Simanihuruk, dkk, 2019). Dengan bantuan perangkat pendukung tersebut dapat memudahkan guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan menyusun langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan. Selain media yang dibutuhkan untuk pembelajaran daring, orangtua pun sangat berperan penting dalam kelancaran pembelajaran dan penunjang prestasi anak, dikarenakan tidak semua anak dapat mengoperasikan gawai atau gadget yang digunakan untuk media pembelajaran daring. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan analisis terhadap metode pembalajaran daring pada siswa/i kelass 1 SD Negeri 2 Jatimulyo T.A 2020/2021 dengan judul penelitian yaitu “Penggunaan Metode Pembelajaran Daring Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid – 19 (Studi Pada Siswa/I Kelas I Sd Negeri 2 Jatimulyo Tahun Pelajaran 2020/2021). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan yang akan dibahas yaitu “ Apakah Metode Pembelajaran Daring dimasa Pandemi dapat meningkatkan prestasi siswa/i kelas 1 SD Negeri 2 Jatimulyo Tahun Pelajaran 2020/2021”. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan Metode Daring Pada masa Pandemi ini dapat meningkatkan prestasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid – 19 (Studi Pada Siswa/I Kelas I Sd Negeri 2 Jatimulyo Tahun Pelajaran 2020/2021). 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan Rumusan masalah dan Tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 2



1. Manfaat bagi siswa a. Sebagai upaya untuk menjaga agar otak tetap berpikir dan berkembang. b. Sebagai upaya untuk membantu anak menjaga rutinitas tersebut tetap berjalan dengan semestinya. 2. Manfaat bagi orang tua a. Dapat memberikan waktu lebih kepada orangtua bersama anak b. Dapat mengenali tumbuh kenal sang anak 3. Manfaat bagi guru a. Meningkatkan kinerja guru b. Meningkatkan



kreatifitas



guru



dalam



profesionalitasnya c. Mengenali dan mengetahui potensi anak



3



rangka



meningkatkan



BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS



A. Kajian Pustaka Dalam proses pembelajaran ada 2 konsep yang tidak dapat dipisahkan yaitu belajar dan mengajar. Dua konsep tersebut terpadu menjadi satu dalam suatu kegiatan, dimana terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dengan siswa saat pembelajaran berlangsung. Namun kondisi yang terjadi saat ini tidak mendukung keefektivan interaksi dalam belajar mengajar, sehingga guru dan orang tua ditutnut lebih ekstra dalam penyampaian materi dengan pemilihan pembelajaran daring pada kasus ini. 1.



Metode Pembelajaran Daring



Pembelajaran Daring Perkembangan teknologi informasi memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam setiap bidang. Salah satunya ialah perubahan pada bidang pendidikan. Teknologi dapat dimanfaatkan dalam kegiatan proses belajar mengajar, yang dapat dikatakan merupakan pergantian dari cara konvensional menjadi ke modern. (Gheytasi, Azizifar & Gowhary (dalam Khusniyah dan Hakim, 2019:21) menyebutkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya teknologi memberikan banyak pengaruh positif terhadap pembelajaran. Internet telah dipadukan menjadi sebuah alat yang digunakan untuk melengkapi aktivitas pembelajaran(Martins,2015). Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas (Sofyana & Abdul, 2019:82). Ada beberapa aplikasi juga dapat membantu kegiatan 4



belajar mengajar, misalnya whatsapp, zoom, web blog, edmodo dan lain-lain. Pemerintah juga mengambil peran dalam menangani ketimpangan kegiatan belajar selama pandemi covid 19 ini. Melansir laman resmi Kemendikbud RI, ada 12 platform atau aplikasi yang bisa diakses pelajar untuk belajar di rumah yaitu (1) Rumah belajar; (2) Meja kita; (3) Icando; (4) Indonesiax; (5) Google for education; (6) Kelas pintar; (7) Microsoft office 365; (8) Quipper school (9) Ruang guru; (10) Sekolahmu; (11) Zenius; (12) Cisco webex. Tantangan dari adanya pembelajaran daring salah satunya adalah keahlian dalam penggunaan teknologi dari pihak pendidik maupun peserta didik. Dabbagh (dalam Hasanah, dkk., 2020:3). menyebutkan bahwa ciri-ciri peserta didik dalam aktivitas belajar daring atau secara online yaitu : A. Semangat belajar: semangat pelajar pada saat proses pembelajaran kuat atau tinggi guna pembelajaran mandiri. Ketika pembelajaran daring kriteria ketuntasan pemahaman materi dalam pembelaran ditentukan oleh pelajar itu sendiri. Pengetahuan akan ditemukan sendiri serta mahasiswa harus mandiri. Sehingga kemandirian belajar 5



tiap mahasiswa menjadikan pebedaan keberhasilan belajar yang berbeda-beda. B. Literacy terhadap teknologi : selain kemandirian terhadap kegiatan belajar, tingkat pemahaman pelajar terhadap pemakaian teknologi. Ketika pembelajaran online/daring merupakan salah satu keberhasilan dari dilakukannya pembelajaran daring. Sebelum pembelajaran daring/online siswa harus melakukan penguasaan terhadap teknolologi yang akan digunakan. Alat yang biasa digunakan sebagai sarana pembelajaran online/ daring ialah komputer, smartphone, maupun laptop. Perkembangan teknologi di era 4.0 ini menciptakan bayak aplikasi atau fitur–fitur yang digunakan sebagai sarana pembelajaran daring/online. C. Kemampuan berkomunikasi interpersonal : Dalam ciri-ciri ini pelajar harus menguasai kemampuan berkomunikasi dan kemampuan interpersonal sebagai salah satu syarat untuk keberhasilan dalam pembelajaran daring. Kemampuan interpersonal dibutuhkan guna menjalin hubungan serta interaksi antar pelajar lainnya. Sebagai makhluk sosial tetap membutuhkan interaksi dengan orang lain meskipun pembelajaran online dilaksanakan secara mandiri. Maka dari itu kemampuan interpersonal dan kemampuan dalam komunikasi harus tetap dilatih dalam kehidupan bermasyarakat. D. Berkolaborasi : memahami dan memakai pembelajaran interaksi dan kolaborasi. Pelajar harus mampu berinteraksi antar pelajar lainnya ataupun dengan dosen pada sebuah forum yang telah disediakan, karena dalam pembelajaran daring yang melaksanakan adalah pelajar itu sendiri. Interaksi tersebut diperlukan terutama ketika pelajar mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain hal tersebut, interaksi juga perlu dijaga guna untuk melatih jiwa sosial mereka. Supaya jiwa individualisme dan anti sosial tidak terbentuk didalam diri pelajar. Dengan adanya pembelajaran daring juga pelajar mampu memahami pembelajaran dengan kolaborasi. Pelajar juga akan dilatih



6



supaya mampu berkolaborasi baik dengan lingkungan sekitar atau dengan bermacam sistem yang mendukung pembelajaran daring. E. Keterampilan untuk belajar mandiri: salah satu karakteristik pembelajaran daring adalah kemampuan dalam belajar mandiri. Belajar yang dilakukan secara mandiri sangat diperlukan dalam pembelajaran daring. Karena ketika proses pembelajaran, Pelajar akan mencari, menemukan sampai dengan menyimpulkan sendiri yang telah ia pelajari. “Pembelajaran mandiri merupakan proses dimana siswa dilibatkan secara langsung dalam mengidentifikasi apa yang perlu untuk dipelajari menjadi pemegang kendali dalam proses pembelajaran” (Kirkman dalam Hasanah,2020). Ketika belajar secara mandiri, dibutuhkan motivasi sebagai penunjang keberhasilan proses pembelajaran daring. 2. Pandemi covid 19 Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit yang menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Sementara dalam kasus COVID-19, badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit ini sebagai pandemi karena seluruh warga dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19.  Dengan ditetapkannya status global pandemic tersebut, WHO sekaligus mengonfirmasi bahwa COVID-19 merupakan darurat internasional. Artinya, setiap rumah sakit dan klinik di seluruh dunia disarankan untuk dapat mempersiapkan diri menangani pasien penyakit tersebut meskipun belum ada pasien yang terdeteksi. 3.



Prestasi Belajar



Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya) (1991: 787). Sedangkan



7



menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21) dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. A. Kerangka Pemikiran Prestasi belajar siswa menunjukan seberapa tinggi tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kemampuan dalam menggunakan metode mengajar yang merupakan salah satu stratergi guru dalam mengupayakan prestasi belajar siswa. Metode Pembelajaran secara daring dapat mempertahankan pengetahuan anak terhadap materi yang diberikan oleh guru. Berikut ini disajikan kerangka pemikiran yang menggambarkan adanya pengaruh yang diakibatkan oleh metode pem,belajaran daring.



Proses Belajar Mengajar Menggunakan Metode Pembelajaran Daring



Prestasi Belajar Siswa



B. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah di uraikan sebelumnya, maka Hipotesis pada penelitian ini yaitu “Terdapat pengaruh dalam penggunaan metode pembelajran daring terhadap prestasi siswa”.



8



BAB III RANCANGAN PENELITIAN



3.1 Rencana Penelitian Peneliti ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jatimulyo kelas 1 . Dalam pemberian tugas daring guru memberikan materi pelajaran pada siswa berupa catatan latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara individu, dengan pemberian tugas untuk memberikan latihan dan membiasakan siswa agar bertanggungjawab atas tugasnya agar disiplin dan dapat memahami materi pelajaran yang diberikan.



3.2 Setting Penelitian Pelaksanaan penelitian di SD Negeri 2 Jatimulyo kelas 1 jumlah siswa 28 siswa terdiri dari laki-laki 13 anak dan 15 anak perempuan. Proses pelaksanaan penelitian berlangsung selama pandemi covid, dari bulan juli sampai november 2020 .



3.3 Prosedur Penelitian Dengan perpatokan pada refleksi awal maka dilaksanakan bahwa penelitian tindakan kelas dengan prosedur: a. Perencanaan 



Menyiapkan perangkat pembelajaran







Membuat skenario pembelajarn dengan metode pemberian tugas







Membuat lembar soal untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi yang disajikan



9







Mendisain alat evaluasi untuk melihat apakah dengan metode pemberian tugas meningkatkan prestasi belajar siswa



b. Tindakan Guru melaksanakan tindakan kelas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode mengajar disertai dengan pemberian tugas. 1. Menjelaskan pada siswa dengan menggunakan metode daring dapat membiasakan siswa agar lebih bertanggungjawab dan disiplin dalam mengerjakan tugas 2. Masing – masing siswa secara individu mengerjakan tugas daring tersebut 3. Guru menyimpulkan materi 4. Guru memberikan tugas kepada siswa Pelaksanaan pemberian tugas dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal pelajaran. c.Refleksi Hasil yang didapatkan dari hasil pengerjaan tugas dikumpulkan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dalam jadwal sekolah, dari hasil ini guru dapat merefleksi diri apakah kegiatan daring ini yang dilakukan telah dapat meningkatkan pemahaman/penguasaan materi pembelajaran oleh siswa.Hasil analisa data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagaiacuan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar selanjutnya. 3.4 Indikator Keberhasilan Yang menjadi indikator kebersihan tindakan ini adalah apabila hasil tes dari jumlah siswa memperoleh nilai diatas 6 sebanyak 85% dari jumlah siswa yang ada, berarti sudah memenuhi indikator kebrhasilan. Hal ini berarti



dikelas



1



tersebut



sudah



terjadi



peningakatan



pemahaman/penguasaaan materi dalam proses pembelajaran dengan metode pemberian tugas. 10



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa.



4.2 Saran Saran yang bisa penulis berikan yaitu perlu adanya metode penilitian lebih lanjut akan upaya peningkatan diskusi terhadap pembelajaran secara daring pada saat pandemic covid 19 sebagai salah satu cara memaksimalakan prestasi siswa/i.



11



DAFTAR PUSTAKA



Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19



Mastuti, dkk. 2020. Teaching From Home: Dari Belajar Merdeka menuju Merdeka Belajar. Medan: Yayasan Kita Menulis. Radita, Nira, dkk. 2018. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Diskrit Moda Daring



pada



Program



Studi



Teknik



Informatika.



Tersedia



pada



https://www.researchgate.net/publication/329705188_Eksperimentasi_pe mbelajaran_Matematika_Diskrit_Moda_Daring_pada_Program_Studi_T eknik_Informatika (Diakses tanggal 10 November 2020). Al-Qahtani, A. A., & Higgins, S. E. 2013. Effects of traditional, blended and elearning on students' achievement in higher education. Journal of Computer Assisted



Learning,



29(3),



220-234.



Tersedia



pada



Tersedia



pada



https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1365-729.2012.00490.x (diakses tanggal 10 November 2020). Simanihuruk, Lidia, dkk. 2019. E-Learning: Implementasi, Strategi, dan Inovasinya. Jakarta:Yayasan Kita Menulis. Khusniyah, N., L., & Hakim, L. (2019). Efektivitas pembelajaran berbasis daring: Sebuah bukti pada pembelajaran bahasa inggris. Jurnal Pemikiran dan Penelitian



Pendidikan.



17(1),



19-33.



http://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tatqif. 2020).



12



Tersedia



(Diakses



10



pada: November



Martin. 2015. “Working Capital Management: Everything You Need to Know.” Cleverism. June 17. https://www.cleverism.com/working-capitalmanagementeverything-need-know/. Hasanah, dkk. 2020. Analisis Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa Pada Pandemi COVID-19. Jurnal Pendidikan. Volume 1 No.1. Djamarah, Syaiful bahri. 1994. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional.



13