Karl Marx, Manifesto Komunis Dan Das Kapital [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Peter Kasenda



Karl Marx, Manifesto Komunis dan Das Kapital Misinya nyata dalam hidupnya, yakni untuk memberikan kontribusi dengan satu atau lain cara, bagi tumbangnya masyarakat kapitalis atau insitusi negara yang ada, juga untuk memberikan kontribusi bagi kebebasan kaum proletar. Marx -lah orang yang pertama kali menyadari posisi kaum proletar dan kebutuhan kebutuhannya, dan menyadari perlunya pembebasan kaum proletar . Berjuang adalah adalah bagian dari hidupnya. Dan ia berjuang dengan keinginan yang besar, keuletan dan keberhasilan yang hanya bisa ditandingi oleh orang…. Namanya akan terus hidup sepanjang zaman, begitu juga karyanya.



Kutipan di atas merupakan bagian pidato penguburan yang mengharukan dan meyakinkan disampaikan oleh sahabat karibnya, Frederich Engels, yang Berbicara tentang prestasi-prestasi dan karakter Karl Matx. (Frederich Engels, 2001:341343). Pada hari sabtu tanggal 17 Maret 1883, Marx dimakamkan di Highgate Cemetry (London), di situ istrinya, Jenny von Westphalen, juga telah dimakamkan lima belas bulan sebelumnya. Tidak banyak yang hadir dalam pemakamannya : anggota-anggota keluarganya, beberapa teman pribadinya dan wakil-wakil para pekerja. Kematian Marx berlalu tanpa banyak diperhatikan oleh masyarakat umum. The Times hanya mencetak sebuah pemberitahuan berita kematian yang singkat dan seadanya.( Isiah Berlin, 2000 : 341-342) Tidaklah berlebihan bahwa Karl Marx tidak akan pernah menjadi orang seperti yang banyak orang dikagumi jika tidak ada peran Jenny von Wesphalen. Kehidupan dua orang ini tidaklah satu, tetapi saling melengkapi. Kecantikan Jenny menyenangkan Marx yang memujinya sampai akhir hayat dan menimbulkan kekaguman bagi orang–orang seperti Heine, Herwegh dan Lassale; kecantikan dan kecerdasan yang sama brilian. Jenny von Westphalen adalah seorang perempuan dengan sejuta pesona. Ketika Jenny dan Marx masih kecil, mereka bermain bersama; mereka bertunangan ketika Marx berusia tujuh belas tahun dan Jenny dua puluh satu tahun, dan mereka menunggu tujuh tahun sebelum akhirnya melangsungkan oernikahan pada tahun 1843. Semenjak itu mereka berdua tidak pernah berpisah. Kemudian sepanjang kebersamannya, mereka ditemani Helene Demuth yang setia dan terpercaya mengarungi dunia yang sarat dengan badai dan tekanan, pengusiran, kemiskinan yang getir, fitnah, perjuangan yang keras dan dashyat; mereka tidak pernah mengelak maupun tenggelam walaupun didera tugas berat dan bahaya. ( Eleanor Marx –Aveling , 2991: 312-320)



Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



1



Peter Kasenda Meskipun Jenny lahir dan tumbuh di sebuah keluarga aristokratik Jerman. Tidak ada perbedaan atau kesenjangan sosial di antara mereka berdua . Dia menghibur para pekerja yang masih dengan pakaian kerjannya di rumahnya, dia menganggap dan bersikap sopan kepada mereka seolah-olah sebagai pangeran atau ratu. Banyak pekerja di semua negara menikmati kedermawanannya dan tidak ada seorangpun di antara mereka yang pernah bermimpi bahwa perempuan yang menerima mereka dengan kebaikan yang bersahaja dan tulus berasal dari garis keturunan Pangeran Angyil dan saudara laki-lakinya adalah seorang menteri di kerajaan Prussia. Semua ini tidaklah mengkwatirkan Nyonya Marx; dia telah menyerahkan segalanya untuk mengikuti suaminya dan bahkan dalam keadaan yang sulit, dia tidak pernah menyesali apa yang telah dilakukannya. Dia mempunyai pikiran yang jelas dan brilian. Surat-surat kepada teman-temannya, yang ditulis tanpa paksaan atau rekayasa, merupakan hasil dari pemikirannya yang teliti dan asli. Marx mengakui kecerdasan dan kekritisan istrinya sebagaimana ditunjukkan dalam semua naskahnya, dan mendapatkan ide-ide dari istrinya itu. Istri Marx menyalin naskah-naskah suaminya sebelum dikirim ke percetakan. Cinta Marx kepada istrinya begitu mendalam dan lekat, Penyakit yang menyebabkan kematian Jenny Marx juga menambah penderitaan suaminya. Istrinya menderita sakit yang lama. Marx, terkuras energinya karena kurang tidur, berolah-raga, dan udara segar, serta lelah secara moral, terkena radang paru-paru yang mengantarnya pada kematian. Sesudah kematian istrinya, kehidupan fisik dan mental Marx kacau, yang dilakoninya dengan sangat tabah. Kehancuran fisik dan mental Marx diperparah dengan kematian anak tertuanya, Jenny Longuet, setahun kemudian. Kehidupan Marx menjadi berantakan, dan tidak tertolong lagi.( Paul Lafargue, 2001: 312-320). Lima belas bulan kemudian Marx yang tidak pernah bisa berpisah dengannya juga bersatu dengan istrinya dalam kematian. Setelah diserang demam dan kegelisahan, dan pada tanggal 14 Maret 1883 Marx meninggal dalam tidurnya, dalam keadaan duduk di kursinya di ruang belajarnya. (Isaiah Berlin, 2000 : 431). Pada saat Marx meninggal, di kantong bajunya diketemukan foto Jenny istri yang amat ia cintai itu, bersama foto ayahnya, serta foto salah seorang anaknya. (Baskara T Wardaya, 2003 : 95) Marx adalah seorang ayah yang penyayang, ksatria dan ramah. Tidak ada ceritanya Marx yang berlagak seperti bos ketika berhubungan dengan anak-anaknya, yang luar biasa cintannya kepada ayah mereka. Dia tidak pernah memberi perintah, tetapi mereka melakukan sesuatu yang diinginkan Marx sebagai hal yang menyenangkan atau membuat anak-anak merasa bahwa mereka tidak boleh melakukan apa yang dilarang Marx. Anakanaknya menganggap Marx sebagai teman dan sahabatnya mereka tidak memanggilnya dengan sebutan “ayah”, tetapi “Moor”, sebuah panggilan yang menunjukkan pada rambut dan jambangnya yang hitam mempersona. ( Paul Lafargua, Op.cit : 310 – 311) Di rumah, Nyonya Marx selalu dipanggil dengan sebutan “Mohme”, Helene Demuth sahabat seumur hidup keluarga Marx – setelah berganti-ganti nama panggilan, akhirnya dipanggil “Nym”. Jenny dipanggil “Qui Qui “ kaisar Cina dan “Di“, Laura dipanggil “the Hottent” dan “Kadou”. Eleanor dipanggil “Tussy” dan “Quo Quo“. Penerus Kaisar Cina, Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



2



Peter Kasenda dan juga Lama dipanggil dengan sebutan : Getwergalberich”. Engels, setelah tahun 1870, menjadi “Jendral “ mereka. Marx biasa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain dengan anak-anaknya. Mereka bermain perang-perangan laut di sebuah baskom besar yang berisi air dan Marx membakar konvoi kapal kertasnya untuk menyenangkan mereka. (Eleanor Marx-Aveling, Op.cit : 311) Ada kisah tentang bagaimana anak-anak akan menumpuk kursi-kursi yang dipakainya duduk untuk dijadikan kereta-keretaan atau kuda-kudaan bahkan saat Marx sedang duduk di atas meja tulisnya pun anak-anak menyuruhnya untuk pindah. ( Eleanor Marx Aveling, 2000 : xxiii ) Pada hari Minggu, anak-anaknya tidak akan memperbolehkan Marx bekerja, dia menjadi milik mereka sepanjang hari. Jika cuaca cerah, seluruh anggota keluarga berjalan-jalan ke desa-desa. Dalam perjalanan itu mereka akan singgah di kedai yang sederhana untuk makan roti dan keju serta minum jahe. Ketika anak-anaknya masih kecil dia akan membuat perjalanan yang jauh menjadi terasa dekat dengan menceritakan kisah-kisah yang menarik, sehingga anak-anak lupa dengan keletihannya. ( Paul Lafargue, Op.cit: 311) Marx adalah seorang tukang cerita yang unik dan tak tertandingi. Ia juga membacakan buku kepada anak-anaknya tentang Homer, Nielbelangen Lied, Gudrun, Don Quixote, Arabian Night, dan sebagainya. Karya-karya Shakespeare menjadi Kitab Suci di keluarga Max, jarang terlepas dari tangan dan mulut anak-anak Karl Marx. (Eleanor MarxAveling, 2001,Op Cit : 333)



Marxisme Semasa hayatnya, tulisan Marxtidak banyak dibaca orang. Namun tidak lama kemudian gagasan dan seruan moralnya, perbendaharaan katanya, bahkan pendiriannya yang dianggap menyimpang, mulai mempengaruhi jalan sejarah dunia. Bagaimanapun juga, Marxisme merupakan buah karya intelektual, lantaran doktrinnya digunakan secara politik dan menghadirkan fenomena intelektual terpenting di jaman kita. Dalam Marxisme, gagasan berhadapan dengan politik; kaum intelektual, politisi, kepentingan konsepsi, analisis tajam, kritik moral yang sangat pedas. Semuanya ada di dalamnya. Semuanya bersatu, secara dramatis, untuk membentuk sejarah. Nilai intelektual Marxisme klasik, dan Marxisme pada umumnya, tidak hanya bersifat sejarah. Hingga kini pun paham ini masih memiliki relevansi intelektual. Karya Marx mengandung pernyataan-pernyataan kaya makna tentang unsur dan struktur masyarakat yang perlu menjadi perhatian. Sejarah pemikiran sosial semenjak pertengahan abad ke-19 tidak dapat dijelaskan tanpa terlebih dahulu memahami ide-ide Marx. Tidak diragukan bahwa gagasan Marx tergolong dalam tradisi klasik pemikiran sosial; nyatanya, sulit untuk menyebut pemikir selain Marx yang, dalam tradisi itu begitu berpengaruh dan penting. Dia menyumbangkan kategori-kategori yang bisa diterima oleh hampir semua pemikir sosial terkemuka di Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



3



Peter Kasenda masa lalu. Sebagaimana sering dinyatakan dan dilupakan , perkembangan telaah sosial dan filsafat politik dalam satu abad terakhir ini, dalam banyak hal kurang-lebihnya merupakan dialog yang berlanjutan dengan Marx. Marx tidak terkendala oleh batas-batas disiplin ilmu atau spesialisasi akademik. Apa yang sekarang disebut ilmu politik, psikologi sosial, ekonomi, sosiologi, dan antropologi tercakup dalam karyanya. Semua bidang itu digunakan untuk membangun pandangan utama mengenai (1) struktur masyarakat dengan segala bidangnya; (2) mekanisme sejarah dari masyarakat tersebut; dan (3) peran para individu dengan segenap kondisi psikologis mereka. Bukan hanya itu, dalam Marxisme unsur-unsur masyarakat kapitalis terbentuk menjadi sebuah model masyarakat pekerja unsur-unsur itu tidak sekadar dipadukan dengan cara yang longgar dan abstrak. Entah benar atau salah, semua itu tersusun, di dalam mpdel tersebut, dalam bentuk yang keterkaitan yang erat dan khusus satu sama lain, dan masingmasing memiliki bobot yang tidak tetap. Keterkaitan dan bobot itu tentunya merupakan kekhasan teori Marx. Teori-teori ini secara keseluruhan merupakan teori sosial yang paling umum, yakni teori tentang perubahan sejarah dan kedudukan revolusi di dalamnya. ( C Wright Mills, 2003: 23-29) Marx lebih banyak dikenang karena jasa-jasanya yang besar pada ilmu pengetahuan dan kemanusian. Tidak ada yang bisa membantah karena Marx menyumbang banyak pada kemajuan berpikir dan akal budi manusia. Titik utamanya adalah karena Marx pertamatama seorang pemikir. Dan sebagai pemikir yang sejati, tujuan utamanya adalah mencari kebenaran. Karya-karya Marx begitu luas dan ekstensif. Marxisme mencoba menjelaskan hampir semua aspek kehidupan sosial dan individu, antara lain hakekat manusia, ekonomi, agama, politik, filsafat, sosiologi dan masih banyak lagi. Marx juga bisa disebut generalis esktrim, karena karya-karyanya tidak dimasukkan ke dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi mencakup ekonomi, sosiologi, politik, sejarah, dan filsafat secara silmultan. ( Bonnie Setiawan ,2000: 46 – 47 ) Pikiran-pikirannya hanya mengacu pada satu hal. Kebebasan manusia, Karl Marx mencita-citakan tentang masyarakat komunis. Seperti apakah masyarakat komunis itu? Konsep Marx jelas masih samar tentang ini dan memang sengaja disamarkan. Komunis adalah sebuah masyarakat yang tidak ada pemisahan antara kaya dan miskin. Masyarakat komunis adalah sebuah masyarakat tanpa negara, karena Marx melihat negara sebagai instrumen penindasan kelas, negara, dalam ungkapan Engels, akan menjadi “layu” karena alasan ini pula, tidak ada ideologi, tidak ada lagi persepsi yang terdistorsi, dan orang akan melihat dunia sebagaimana adanya. Masyarakat komunis adalah juga masyarakat yang berlimpah-limpah Kapitalisme telah mengajarkan pada umat manusia. Rahasia-rahasia produksi setelah produksi hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan tidak lagi untuk mencari keuntungan, maka akan terjadi produksi yang lebih dari cukup. Akibatnya, masyarakat Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



4



Peter Kasenda dapat diorganisasikan berdasarkan prinsip masing-masing sesuai dengan kemampuannya, sesuai dengan kebutuhannya. Dengan kata lain, setiap orang akan memberi kontribusi pada masyarakat sesuai dengan bakat dan kemampuannya dan akan mengambil kebutuhannya dari stok milik bersama. Dalam masyarakat ini, setiap individu akan dapat mengembangkan semua bakatnya secara penuh – fisik, intelektual dan kreativitas. Dalam The German Ideology ( 1846) . Karl Marx menulis kata-kata : Dalam masyarakat komunis…Saya akan dapat melakukan satu hal di masa sekarang dan hal lain pada esok hari, berburu pada pagi hari, memancing pada sore hari, merawat ternak petang hari, melakukan kritik setelah makan malam, semua ini saya lakukan hanya melalui pikiran tanpa saya perlu menjadi pemburu, pemancing, penggembala dan kritikus. (ian Adams, 2003 : 255)



Marx percaya bahwa pembagian hidup yang kita terima begitu saja tidak akan memiliki arti lagi di dalam masyarakat yang akan datang. Marx percaya bahwa semua yang menindas dan mendistorsi sifat manusia akan menghilang. Tegas Marx, ketika manusia menjadi penguasa atas nasibnya sendiri, sejarah manusia yang sebenarnya akan dimulai. Karl Marx menyatakan bahwa sejarah masyarakat adalah sejarah manusia yang berusaha untuk menguasai dan memerintah dirinya sendiri dan dunia di luarnya dengan cara melakukan kerja-kerja kreatif. Aktifitas ini termanifestasikan dalam pertentangan antar kelas, yang salah satu pasti akan keluar sebagai pemenangnya dan kemajuan terbentuk dari silih bergantinya, kemenangan kelas yang satu atas kelas yang lain, dan bahwa manusia sendiri adalah makhluk rasional yang yang mengindentifikasikan dirinya dengan kelas yang progresif di dalam masyarakatnya. Demikian pula Marx, setelah mengindentifikasikan kelas yang bangkit dalam pertentangan-pertentangan dengan kaum proletar yang terjadi pada zamannya sendiri, membaktikan sisa hidupnya untuk merencanakan kemenangan bagi orang yang dipimpinnya. Kemenangan walau bagaimanapun akan dijamin oleh proses sejarah tetapi keberanian manusia , tekad dan akal budi dapat membuatnya lebih dekat dan membuat masa transisi terasa tidak terlalu menyakitkan, hanya disertai sedikit friksi dan hanya sedikit mengorbankan nyawa manusia. Dengan demikian, posisi Marx adalah panglima yang terlibat dalam mewujudkan proses sejarah yang telah ditetapkan. Menurut hukumhukum perkembangan sejarah menag kelas proletar ditakdirkan untuk tampil sebagai kelas penakluk. Dengan kepekaan pemikiran yang luar biasa Marx telah membangun sebuah teori lengkap tentang masyarakat dan evolusinya, yang menunjukkan dengan tepat di mana dan bagaimana jawaban-jawaban atas semua masalah semacam itu harus dicarikan dan diketemukan. Orsinalitasnya sudah seringkali dipertanyakan. Teori Marx dapat dikatakan orsinil, apabila teori-teori itu memberikan solusi baru masalah-masalah sekarang belum terpecahkan. Yang mungkin dilakukan dengan cara mengindentifikasi dan mengkombinasikan pandangan yang sudah ada untuk membentuk suatu hipotesa baru. Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



5



Peter Kasenda Marx tidak pernah mencoba mengingkari utang budinya kepada para pemikir lain. Tetapi dia memang mengklaim bahwa dialah yang pada mulanya memberikan jawaban yang benar-benar tepat. Karakteristik yang dicarikan Marx bukanlah hal-hal yang baru, tetapi kebenaran, dan ketika dia menemukannya di karya-karya pemikir yang lain. Marx berusaha keras, dengan berbagai cara selama bertahun-tahun di mana pemikirannya mencapai bentuknya yang final untuk memadukannya dalam sintesis barunya. Yang orsinal dari hasil kerja itu adalah hipotesis sentral yang menghubungkan satu elemen dengan elemen lainnya, sedemikian rupa sehingga bagian-bagian itu dibuat untuk tampil saling mengikuti dan saling mendukung di dalam sebuah keseluruhan yang tunggal yang sistimatis. Mungkin tidak ada satu pun di antara pandangan-pandangannya yang embrionya tidak bisa diketemukan dalam karya-karya penulis sebelumnya atau yang sezaman dengannya. Jadi, doktrin kepemilikan komunal yang ditegakkan di atas penindasan terhadap hak milik pribadi sudah memiliki banyak pengikut dan hampir semua zaman selama dua ribu tahun terakhir ini. Akan halnya doktrin-doktrin yang lebih spesifik, materialisme sejarah semacam itu dalam bentuknya yang sudah berkembang secara penuh bisa diketemukan dalam karya Holbach yang dicetak hampir seabad sebelumnya, yang berhutang pada Spinoza, bentuk yang sudah mengalami perubahan dari tulisan ini disebut-sebut oleh Feurbach pada zaman Marx sendiri. Pandangan tentang sejarah manusia sebagai sejarah pertentangan antar kelas-kelas sosial dapat diketemukan dalam karya Linquet dan Saint Simon, dan sebagian besar diadopsi oleh sejarawan kontemporer Perancis. Teori ilmiah tentang berulangnya krisis–krisis ekonomi secara tetap dan tak terhindarkan mungkin dirumuskan untuk pertama kalinya oleh Sismondi, kediktaktoran proletariat diramalkan oleh Babeuf pada dasawrasa terakhir abad kedelapan belas, dan secara terang-terangan dikembangkan pada awal berikutnya dengan cara-cara yang berbeda oleh Writling dan Blanqui; posisi dan arti pentingnya kelas pekerja dalam sebuah nehgara industri pada masa sekarang dan di masa yang akan datang dikembangkan sepenuhnya oleh Louis Blanc dan sosialis Perancis lebih dari yang mungkin dinyatakan oleh Marx. Teori nilai kerja di ambil dari Adam Smith, David Ricardo dan ekonom-ekonom klasik lainnya, teori eksploitasi dan nilai-nilai lebih diketemukan dalam karya Fourier, dan teori tentang cara mengatasinya, dengan menggunakan secara sengaja kontrol negara dapat diketemukan dalam tulisan sosialis-sosialis Inggris awal, teori keterasingan, proletarisasi diproklamasikan oleh Marx Striner setidaknya setahun sebelum Marx. Pengaruh Hegel dan filsafat Jermanlah yang paling dalam dan paling luas di antara semua teori tersebut, daftar ini masih bisa diperpanjang dengan mudah. (Isaiah Berlin , Op.Cit : 11 – 23) Karl Marxadalah salah seorang yang langka di dunia ini yang dapat menjadi pemimpin dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan publik sekaligus dua aspek ini begtu menyatu dalam dirinya sehingga orang hanya dapat memahaminya jika memandang Marx sebagai seorang sarjana dan pejuang sosialis.



Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



6



Peter Kasenda Marx berpandangan bahwa ilmu harus diburu untuk ilmu itu sendiri, terlepas dari bagaimana hasil akhir sebuah penelitian, tetapi pada saat yang bersamaan juga berpendapat bahwa seseorang ilmuwan bisa menjadi turun nilainya jika tidak terlibat secara aktif dalam kehidupan politik atau hanya menutup diri di dalam laboratoriumnya sebagaimana seekor belatung melarikan diri dan menjauh dari kehidupan dan hiruk-pikuk politik zamannya. Ilmu tidak boleh menjadi kesenangan untuk diri sendiri. Orang-orang yang memiliki nasib baik untuk terjun dalam pencarian ilmu pertama-tama harius menempatkan pengetahuannya demi kepentingan kemanusian. Salah satu ucapan terkenalnya adalah “ Bekerja demi kemanusian .” Meskipun Marx sangat menaruh simpati kepada penderitaan kelas pekerja, simpatinya itu tidak berdasarkan pada pertimbangan yang sentimental, tetapi berdasarkan studi sejarah dan ekonomi politik yang membimbingnya sehingga dia sampai pandangan-pandangan komunis. Dia mengatakan, bahwa seseorang manusia yang lurus, terbebas dari pengaruh kepentingan pribadi dan tidak dibutakan oleh prasangka kelas pasti akan sampai pada kesimpulan yang sama. Ketika mempelajari perkembangan ekonomi dan politik masyarakat tanpa menghiraukan pandangan yang telah terbentuk sebelumnya. Marx menulis hanya dengan niat sematamata untuk menyebarkan hasil penelitiannya dan menyediakan landasan ilmiah bagi gerakan sosialis, yang telah begitu jauh hilang dibawa awan utopianisme. Dia menyebarluaskan gagasan-gagasannya demi mempromosikan kemenangan kelas pekerja, dan misi sejarahnya adalah untuk membangun komunisme segera setelah kelas pekerja menjadi pemimpin politik dan ekonomi dalam masyarakat. Marx tidak membatasi aktivitasnya di negara kelahirannya saja. Dan pada kenyataannya, berbagai peristiwa dan penganiayaan di Perancis, Belgia dan Inggris mendorongnya mengambil peran penting dalam gerakan revolusioner yang berkembang di negaranegara tersebut. Walaupun perpustakaan Marx berisi lebih dari seribu buku yang dileksinya secara seksama selama melakukan penelitian dalam hidupnya, perpustakaan tersebut tetap tidak mencukupi baginya., dan selama bertahun-tahun secara rutin dia mengunjungi British Musium, yang katalognya amat sangat diapresiasi oleh Marx. Buku adalah alat bagi pikirannya, bukan untuk memperoleh kemewahan materi. Dia tidak saja memperhatikan sudut-sudut halaman , membuat tanda-tanda di bagian tepi dengan pensil dan kemudian menggarisbawahi seluruh baris kalimat. Dia tidak pernah menulis di buku-buku tersebut , namun kadang-kadang dia tidak dapat menahan diri untuk membutuhkan tanda seru atau hanya di buku yang dibacanya. Ketika sang pengarang terlalu mengelantur. Garis bawah yang dibuatnya memudah Marx untuk menemukan kalimat-kalimat yang diperlukannya. Dia bisa melihat-lihat buku-buku catatannya dan membaca kalimat-kalimat yang digarisbawahinya bertahun-tahun kemudian untuk menjaga ingatannya. Dia tidak mempunyai daya daya ingat yang luar biasa kuat yang telah dilatihnya sejak muda mengikuti nasehat



Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



7



Peter Kasenda Hegel, yakni dengan menghafal di luar kepala kata-kata dalam bahasa asing yang tidak diketahuinya. Marx adalah seorang pekerja keras yang tak kenal lelah, tetapi dia memiliki sarana yang mendukung beberapa studinya. Dia akan beristirahat dengan melangkah bolak-balik di ruangannya itu. Secarik lintasan di lantai tampak membujur antara pintu dan jendela, sebagaimana segurat lintasan di padang rumput karena setiap saat dilalui orang. Dari hari ke hari dia berbaring di sofa dan membawa atau tiga novel secara bergantian. Sebagaimana Darwin, dia adalah pembaca berat novel, dia menyukai novel-novel abad ke-18, khususnya Tom Jones karya Fielding. Novelis-novelis yang lebih modern yang sangat menarik perhatiannya adalah Paul de kock, Charles Lewer, Alexander Dumas Sr dan Walter Scott, yang Old Mertality-nya dianggap sebagai master piece oleh Marx. Dia sangat menyukai cerita-cerita petualangan dan humor. Marx dapat memabaca semua bahasa Eropa dan menulis tiga bahasa : Jerman, Perancis dan Inggris, sehingga mengundang decak kagum ahli-ahli bahasa. Dia suka mengulangulang ungkapan,” Bahasa asing adalah sebuah senjata untuk berjuang dalam hidup ini.” Dia memiliki talenta bahasa yang besar yang diturunkan kepada anak-anaknya. Dia belajar Rusia ketika berusia 50 tahun dalam enam bulan dia menguasainya dengan cukup baik, sehingga kemudian secara mudah membaca karya penyair dan prosaic Rusia dia menyukai Pustikin, Gogol dan Shcehledrin. Dia mempelajari bahasa Rusia agar dapat membaca dokumen-dokumen penelitian negara yang ditutup rapat-rapat oleh pemerintah Rusia karena memuat tahasia-rahasia politik. Teman-teman setianya memberikan dokumen-dokumen itu untuk Marx. Selain membaca karya penyair dan novelis, Marx memiliki cara lain untuk mengendorkan keseriusannya, yakni membaca buku-buku matematika, yang secara khusus disukainya. Aljabar bahkan menjadi hiburan mora tersendiri baginya dan dia menemukan obat dalam matematika di saat-saat yang paling mennyedihkan dalam hidupnya yang luar biasa. Selama istrinya sakit sebelum ajal menjemputnya dia tidak bisa berkonsentrasi untuk menulis karya ilmiahnya, dan untuk melepaskan tekanan yang disebabkan oleh sakit istrinya itu dia menenggelamkan diri ke dalam matematika. Selama masa penderitaan moral ini, dia menulis sebuah karya tentang kalkulus differensial dan integral yang menurut sejumlah ahli, mengandung nilai ilmiah yang tinggi. Dia berpendapat bahwa sebuah sains belumlah benar-benar maju sebelum menggunakan matematika. Meski baru beranjak tidur menjelang dini hari, Marx selalu bangun antara jam delapan dan sembilan pagi, kemudian munum kopi kental, memnaca koran-koran dan dilanjutkan dengan studinya sampai jam dua atau tiga pagi. Dia menyelai kesibukan ini hanya untuk makan, dan, jika cuaca memungkinkan berjalan-jalan ke Hampstead Heath (London) di sore hari kadang-kadang pada siang hari dia tidur selama satu atau dua jam di sofa, Pada masa mudanya, dia kerapkali bekerja sepanjang malam.



Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



8



Peter Kasenda Dia adalah orang yang sedikit sekali makannya dan bahkan tidak berselera untuk makan. Dia berusaha menghindari makanan yang berselera tinggi untuk hamburger, ikan pinggang, caviar dan makanan yang asam-asam. Perutnya menderta karena aktivitas otaknya yang sangat padat. Dia mengorbankan seluruh tubuh demi otaknya, berpikir adalah kesenangan terbesarnya. Kondisi fisiknya tetap baik meski me menyangga pandangan hidupnya yang tidak biasa dan pekerjaan mental yang melelahkan. Pada kenyataannya, dia adalah sosok yang kuat, tingginya melebih rata-rata, pundaknya kokoh, dadanya kuat; anggota badannya seimbang meskipun tulang belakangnya sedikit lebih panjang dibandingkan dengan kedua kakinya. Seandainya ketika muda dia suka berolah-raga, tentu dia akan menjadi manusia yang sangat kuat. Olahraga yang dilakukannya secara teratur adalah berjalan atau mendaki bukit selama berjam-jam, mengobrol dan merokok tanpa merasa lelah sama sekali. Kita bahkan bisa menyebut berjalan-jalannnya di dalam ruangan sebagai pekerjaannya, kemudian duduk sebentar untuk menulis apa yang muncul dalam pikirannnya selama berjam-jam .



Sebuah Perjalanan Karl Heinrich Marx, putra tertua dari pasagan Heinrich dan Heinrietta Marx, dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1818 di Trier, Rheinland Jerman di mana ayahnya membuka praktek sebagai seorang pengacara. Kedua orangtuanya berasal dari keluarga rabi Yahudi. Pernah menjadi tempat kedudukan seorang Prince Archbishop, kota ini, sekitar lima belas tahun sebelumnya, pernah diduduki Perancis dan oleh Napoleon dimasukkan ke dalam Cendeferation of the Rhine (Konfederasi Sungai Rhiene). Setelah kekalahannya sepuluh tahun kemudian, kota ini diserahkan oleh Kongres Wina kepada kerajaan Prusia yang kala itu berkembang pesat. Peralihan tersebut telah membawa para penguasanya bertekad untuk membayar tahuntahun kekalahan dan penghinaan itu berusaha untuk menghidupkan kembali rezim lama dalam segala hal, tergopoh-gopoh untuk segera memadamkan untuk selama-lamanya semangat revolusi demokratik yang kenangannya dengan hati-hati dilestarikan oleh orang-orang yang paling tercerahkan di antara rakyatnya. Raja Prusia, Frederick William III, sangat bersemangat dalam hal ini. Dibantu oleh golongan bangsawan feudal dari aristokrasi pemilik tanah yang ada di Prusia , dia berhasil menghentikan perkembangan normal mayoritas warga negaranya selama bertahun-tahun dan menghudupkan sebuah situasi stagnasi yang panjang dan mematikan harapan. Hal itu ini paling tajam dirasakan oleh unsur-unsur yang lebih progresif dalam masyarakat Jerman- bukan semata-mata oleh kaum intelektual , melainkan juga oleh sebagian besar borjuis dan arisokrat liberal di kota-kota kecil, khususnya di Barat, yang sudah lama selalu memelihara kontak dengan kebudayaan umum Eropa. Meningkatnya kekuasaan polisi, dilakukannya pengawasan ketat terhadap semua bidang kehidupan umum dan pribadi, melahirkan kesusastraan protes yang dengan kejam dilindas oleh sensor-sensor pemerintah. Penulis-penulis dan penyair-penyair Jerman Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



9



Peter Kasenda dengan sengaja mengasingkan diri, dan dari Paris atau negeri Swiss melancarkan propaganda gencar menentang rezim tersebut. Situasi umum itu sangat jelas tercermin dalam kondisi sebagian masyarakat yang selama abad kesembilan belas cenderung bertindak sebagai barometer yang paling sensitive yang menunjukkan arah perubahan sosial – yaitu masyarakat Yahudi yang kecil jumlahnya tetapi tersebar luas. Orang-orang Yahudi punya segudang alasan untuk merasa berterima kasih kepada Napoleon. Di mana pun dia tampil dia siap menghancurkan struktur tradisional yang dibangun dengan perbedaan derajat sosial dan previlese. Hambatan-hambatan rasial, politik dan agama, dengan cara meletakkan aturan hukumnya yang baru diumumkan sebagaimana mestinya, yang mengklaim prinsip-prinsip nalar dan kesetaraan manusia sebagai sumber otoritasnya. Tindakan ini, yaitu membuka pintu-pintu perdagangan dan profesi yang sebelumnya masih tetap tertutup bagi mereka, memiliki pengaruh membebaskan begitu banyak energi dan ambisi yang terkungkung dengan antusias – dalam beberapa kasus bahkan terlalu antusias oleh sebuah komunitas yang sebelumnya terasing, yang sejak saat itu menjadi sebuah faktor yang baru penting dalam evolusi masyarakat Eropa. Sebagian dari pembebasan ini belakangan ini dicabut oleh Napoleon sendiri, dan yang tersisa darinya besar dihapuskan oleh pangeran-pangeran Jerman yang kembali berkuasa dan berakibat bahwa banyak orang Yahudi yang sudah dengan bersemangatnya memisahkan diri dari gaya hidup tradisional yang dijalani oleh nenek moyang mereka dan beralih ke harapan-harapan eksistensi yang lebih luas, sekarang menemukan bahwa jalan yang sudah dengan begitu tiba-tiba pula kembali ditutup dan akibatnya mereka dihadapkan pada pilihan yang sulit. Mereka terpaksa harus menjajaki kembali langkahlangkah mereka dan dengan penuh penderitaan kembali memasuki ghetto(perkampungan Yahudi) tempat-tempat keluarga-keluarga mereka sebagian terbesar masih meneruskan hidupnya, atau kalau tidak, mengganti nama dan agama mereka, untuk hidup baru sebagai patriot-patriot Jerman dan anggota Gereja Kristen. Kasus Herschel Levi adalah contoh yang menarik dari seluruh generasi. Kakeknya dari bapaknya, Marx Levi, adalah rabi-rabi di Rhineland, yang seperti sebagian besar kawankawannya sesama Yahudi, telah menghabiskan seluruh eksistensinya di dalam batasbatas komunitas yang taat, asli , dan sangat egosentris, yang berhadapan dengan kebencian tetangga tetangga mereka yang beragama Kristen, mengungsi di balik sebuah tembok pertahanan yang dibangun dari kesombongan dan rasa curiga, yang sudah berabad-abad lamanya hampir-hampir sepenuhnya melindungi mereka dari kontak dengan kehidupan luar yang selalu berubah. Meskipun demikian, pencerahan menghampiri Herschel, menjadi murid kaum rasional Perancis dan para pengikutnya, Aufklaner Jerman, dan sejak usia muda sudah memeluk nalar dan kemanusian sebagai agamannya. Dia menerimannya dengan segala keterbukaan dan kenaifan, dan tahuntahun panjang kegelapan dan reaksi tidak berhasil menggoyangkan kepercayaannnya kepada Tuhan dan humanitarianisme-nya yang sederhana dan optimistic. Dia melepaskan diri sepenuhnya dari keluargannya, mengganti nama keluarganya menjadi Marx, dan mendapatkan kawan-kawan dan minat-minat baru. Praktek hukumnnya tidak terlalu sukses , dan dia pun mulai mencari masa depan yang mapan sebagai kepala sebuah Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



10



Peter Kasenda keluarga borjuis Jerman terhormat, ketika undang-undang anti-Yahudi tahun 1816 tibatiba memotong habis mata pencariannya. Heschel mungkin tidak terlalu menghormati gereja yang mapan, tetapi dia bahkan lebih tidak tertarik pada sinagog, dan, dengan hanya berpegang pada pandangan-pandangan ketuhanan yang tidak jelas, dia tidak melihat adanya hambatan untuk sepenuhnya taat pada Lutherisme yang agak tercerahkan seperti yang dianut tetangga-tetangganya orangorang Prusia itu. Itu pun tidak lama . Dia diterima secara resmi oleh gereja pada awal tahun 1817, setahun sebelum lahirnya putra tertuanya, Karl Marx. Setelah dibaptis, Herchel mengambil nama Kristen Heinrich, dan mendidik keluarganya sebagai orang Protestan liberal, yang setia kepada tatanan yang ada dan kepada Raja Prusia yang bertahta. Tidak sedikit literatur yang membahas latar belakang keyahudiannya ini yang mewarnai kehidupan Marx selanjutnya dan kebencian masa lalunya yang menyebabkan dia banyak mengakat tema-tema anti-Semitism. Dugaan ini dalam beberapa hal ada benarnya, tapi anti Semitisme. Marx tidak pernah berkembang lebih jauh dalam bentuk praktis yang membahayakan. Sangat sedikit yang orang ketahui tentang masa kecil dan tahun-tahun pertama Marx di Trier. Ibunya memainkan peranan sagat kecil dalam kehidupannya. Henrietta Phlips. Ia adalah seorang perempuan yang tak berpendidikan yang larut sepenuhnya dalam tugastugas memelihara rimah tangganya yang besar itu, yang sama sekali tdak pernah mengerti tentang kecenderungan-kecenderungan atau bakat-bakat yang dimiliki oleh putranya ini, sangat terkejut oleh radikalisme putranya, dan pada tahun-tahun selanjutnya tampaknya sudah sama sekali tidak tertarik lagi pada keberadaannya. Dari delapan orang anak dari pasangan Heinrich dan Heinrietta, Karl Marx adalah anak kedua, kecuali kasih saying lembutnya sebagai seorang anak kecil kepada kakak perempuannya Sophia, dia hanya sedikit tertarik pada saudara-saudara laki-laki maupun perempuannya. Dia dikirim ke sebuah sekolah menengah setempat di mana dia mendapatkan pujian yang sama atas keinginan dan kesopanan serta nada terhormat dalam esai-esainya tentang topik-topik moral dan agama. Dia cukup menguasai matematika dan teologi, tetapi minat utamanya adalah sastra dan seni; sebuah kecenderungan yang terutama disebabkan oleh pengaruh dua orang yang dari mereka dia belajar paling banyak dan selalu dibicarakannya dengan kasih saying dan rasa hormat sepanjang hidupnya, yang pertama adalah ayahnya sendiri, yang kedua adalah tetangga mereka, Freiherr Ludwig von Westphalen , yang sangat dekat dengan keluarganya. Wesphalen adalah seorang pejabat pemerintah Prusia terkemuka, dan menjadi bagian dari golongan liberal dan terpelajar atas Jerman yang wakil-wakilnya dapat ditemui di garis depan setiap gerakan yang tercerahkan dan progresif di negara mereka pada paro pertama abad kesembilan belas. Ludwig tertarik pada kemampuan yang luar biasa dan keterbukaan putra Ludwig tertarik pada kemampuan yang luar biasa dan keterbukaan putra Heinrich Marx yang bersemangat itu, untuk mendorongnya untuk membaca, meminjaminya buku-buku, mengajaknya berjalan-jalan di hutan-hutan di sekitar tempat Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



11



Peter Kasenda tinggal mereka dan bercerita padanya tentang Eschylus,Cervantes, Shakespeare, dengan mengutipkan paragraph-paragraph panjang untuk pendengarnya yang antusiatik itu. Karl Marx, yang mencapai kematangannya pada usia yang masih sangat muda, menjadi seorang pembaca sastra romantik yang bersemangat ; seleranya yang terbentuk selama tahun-tahun yang berkesan itu tetap tidak berubah hingga akhir hayatnya. Dalam kehidupannya kemudian Marx suka sekali mengenang senja-senjanya bersama Westphalen, selama apa yang baginya tampak sebagai masa paling bahagia dalam hidupnya. Dia menamatkan sekolahnya di Trier pada usia tujuh belas tahun, atas saran ayahnya yang pengacara terkenal itu, pada musim gugur tahun 1935 menjadi mahasiswa fakultas hukum di Universitas Boon. Di sini tampaknya dia benar-benar bahagia. Dia mengumumkan bahwa dia mengusulkan untuk mengambil sedikitnya tuju mata kuliah di antaranya adalah kuliah-kuliah tentang mitologi, tentang puisi Latin, dan seni modern sebagai mahasiswa Jerman biasa., dia hidup boros dan senang berhura-hura, sambil memainkan peran aktif dalam masyarakat-masyarakat intelek universitas, menulis puisipuisi Byronk, terjerumus utang dan setidaknya pernah sekali di tahan oleh pihak berwenang karena prilakunya yang suka memberontak. Pada akhir smester musim panas tahun 1836 dia meninggalkan Boon dan pada musim gugur tahun yang sama pindah ke Universitas Berlin. Peristiwa ini menandai terjadinya sebuah krisis tajam dalam hidupnya. Sebelumnya lingkungan hidup relatif terpencil diobandingkan saat itu. Trier adalah sebuah kota kecil yang indah yang berhasil bertahan hidup dari tatanan dunia, tak tersentuh oleh revolusi besar sosial dan ekonomi yang tengah mengubah bentuk dunia beradab. Berkembangnya pembangunan industrial di Cologne dan Dussledord tampaknya terlalu jauh dari jangkauan; tidak ada masalah-masalah mendesak, baik itu masalah sosial, intelektual maupun material yang mengusik ketenangan lingkungan kepakaran dan aristokratik teman-teman ayahnya, sebuah daerah suaka abad kedelapan belas yang tenang yang secara artificial memasuki abad kesembilan belas. Dibandingkan dengan Trier ataupun Bonn. Berlin adalah sebuah kota yang luar biasa besar dan padat , modern, keras dan buruk, pretisius, dan amat sangat serius, yang sekaligis juga menjadi pusat birokrasi Prussia dan tempat bertemunya intelektual-intelektual radikal yang tidak puas yang membentuk inti berkembangnya oposisi terhadap birokrasi tersebut. Marx menikmati seluruh hidupnya dan merasakannya sebagai kesenangan yang berlebihan . ( Isasiah Berlin, Op.cit: 47-52 )



Web: www.peterkasenda.wordpress.com Email: [email protected]



12