Karya Ilmiah Andaliman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan sumber daya tanaman rempahrempah. Begitu eksotiknya rempah Nusantara, perusahaan persatuan dagang Belanda untuk Hindia Timur atau VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) sekitar 400 tahun lampau datang untuk menguasainya. Salah satu jenis rempah yang pemanfaatannya hingga sekarang masih sebatas komoditas primer adalah rempah tuba atau andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC). Industri pengolahan rempah tidak berkembang sebab petani dan pelaku usaha kurang memahami kebutuhan pasar ekspor yang menginginkan produk siap pakai yang telah diolah (Sihotang, B., 2008). Salah satu rempah yang hingga saat ini masih dikembangkan petani adalah rempah tuba. Tanaman rempah tuba (andaliman) merupakan ilmu pengetahuan dari Etnobotani yaitu dengan bidang ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan sumberdaya alam tumbuhan dan lingkungannya. Etnobotani merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial, salah satunya adalah pengetahuan sosial budaya. Etnobotani mengikuti perkembangan yang berlangsung antara kehidupan suatu etnik dalam bidang botani, yang dipengaruhi oleh perkembangan yang sifatnya global. (Munawaroh & Inggit 2000). Rempah tuba juga tidak hanya dikenal di Indonesia. Tetapi spesies dari rempah tuba (zanthoxylum) umumnya memilki rasa pedas dan getir yang menyengat bila buah telah matang sempurna. Dinegara-negara maju seperti Amerika dan juga China buah



jenis



zanthoxylum



telah dimanfaatkan tidak hanya sebagai bahan bumbu akan tetapi juga untuk industri. (Katzer,2004) Di Indonesia sendiri, tanaman rempah tuba penamaannya berbeda-beda menurut daerah masing-masing, tetapi andaliman merupakan nama yang popular hingga saat ini. Misalnya di daerah Batak Toba disebut dengan andaliman, di daerah Simalungun, Karo dan Dairi disebut tuba, serta di Tapanuli Selatan disebut dengan nama siyarnyar. Pemberian nama rempah tuba tergantung dari ukuran, buah dan bentuk duri yang melekat pada batang. (Trubus Online, 2011). Di Kabupaten Simalungun ada beberapa desa yang menjadi petani rempah tuba. Salah satunya yaitu Dusun Gotting, Kecamatan Raya,Kabupaten Simalungun. Di desa ini penduduknya bermata pencaharian sebagai petani rempah tuba. Di daerah tersebut dikenal 2 jenis rempah tuba , yaitu merah dan hijau.(Tarigan, A., 2006). Secara etnobotani, rempah tuba (andaliman) dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai rempah-rempah, karena aroma dan rasa getirnya yang khas. Pada umumnya sebagian besar masyarakat hanya mengenal buah dari tanaman rempah tuba dan sedikit yang mengetahui bentuk dari tanaman tersebut. Penanaman rempah tuba secara modern sampai saat ini belum



diketahui. Para petani rempah tuba di Dusun Gotting tersebut masih melakukan penanaman secara tradisional. Di dalam upacara adat (ritual) masyarakat etnik Batak Simalungun selalu menggunakan rempah tuba pada upacara pernikahan, kelahiran, memasuki rumah baru, kematian dan lainnya. Upacara adat tersebut tidak terlepas dari bumbu rempah tuba. Berbagai macam pengolahan makanan kuliner dengan menggunakan rempah tuba yang ada pada Etnik Batak Simalungun seperti ikan arsik, daging napinadar, dayok binatur, hinasumba, dan lainlainnya. Tanaman rempah tuba memiliki keistimewaan, yaitu masakan yang dibumbui dengan rempah tuba umumnya memiliki daya simpan yang lama. (Warta, 2009). Ada beberapa makanan dengan menggunakan rempah tuba untuk sajian upacara adat (ritual) terhadap kepercayaan leluhur masyarakat Etnik Batak Simalungun dan telah terbiasa dengan cita rasa dari bumbu rempah tuba. Rempah tuba bukan hanya sebagai bumbu pelengkap citarasa makanan saja, tetapi tanaman ini mempunyai potensi sebagai tanaman obat herbal karena diketahui mengandung berbagai senyawa aromatik dan minyak esensial yang sangat berguna bagi kesehatan. (Katzer, 2004). Terutama bagi petani etnik batak Simalungun pemetik buah rempah tuba, minyak esensial secara tradisional mengurangi rasa sakit ketika tertusuk duri dan menyembuhkan luka akibat duri rempah tuba tersebut. Peneliti ingin lebih luas meneliti mengenai pemanfatan tanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional pada masyarakat etnik Batak Simalungun dari aspek kajian etnobotani dimana menjadi salah satu bagian dari Antropologi. Dengan berbagai pernyataan di atas, mempengaruhi peneliti dalam hal pengembangan kalimat tersebut dengan judul yang lebih sederhana, singkat, dan padat. Judul yang dimaksud adalah Pemanfaatan Tanaman Rempah Tuba (Andaliman) Secara Tradisional Pada Masyarakat Etnik Batak Simalungun Di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas maka disusun identifikasi masalah sebagai berikut yaitu : 1. Jenis, bentuk dan ciri-ciri tanaman rempah tuba (andaliman) yang ada di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. 2. Manfaat rempah tuba (andaliman) sebagai obat herbal tradisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. 3. Pengetahuan tentang penanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



4. Pengolahan rempah tuba (andaliman) sebagai bumbu masakan upacara adat (ritual) dan makna makanan (kuliner) kepercayaan etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



C. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah jenis, bentuk, dan ciri-ciri tanaman rempah tuba (andaliman) yang ada di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun? 2. Apa sajakah manfaat rempah tuba (andaliman) sebagai obat herbal tradisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun? 3. Bagaimanakah pengetahuan tentang penanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun? 4. Bagaimanakah pengolahan rempah tuba (andaliman) sebagai bumbu masakan pada upacara adat (ritual) dan makna makanan adat (kuliner) kepercayaan etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan dan mengetahui jenis, bentuk dan ciri-ciri tanaman rempah tuba (andaliman) yang ada di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. 2. Mengetahui manfaat rempah tuba (andaliman) sebagai obat pada etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. 3. Mengetahui tentang penanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



4. Mempelajari pengolahan rempah tuba (andaliman) sebagai bumbu masakan upacara adat (ritual) dan makna makanan (kuliner) adat etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



E. Manfaat Penelitian 1. Memberi informasi tentang jenis, bentuk dan ciri-ciri tanaman rempah tuba (andaliman) yang ada di Desa Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun pada masyarakat luas. 2. Memberi informasi tentang manfaat rempah tuba (andaliman) sebagai obat herbal tadisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. 3. Untuk memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan tentang penanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional Etnik Batak Simalungun. Hal ini agar masyarakat tetap



menjaga dan ikut berperan serta dalam mempertahankan kekayaan alam Indonesia yang terdapat di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



4. Untuk memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan mengolah rempah tuba (andaliman) sebagai bumbu masakan upacara adat (ritual) dan menegetahui makna makanan adat (kuliner) kepercayaan etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



5. Sebagai data pendukung bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Antropologi selanjutnya dalam mempelajari etnobotani mengenai rempah tuba di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.



Sebagai data pendukung bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Antropologi selanjutnya yang berminat meneliti penanaman dan pemanfaatan rempah tuba di Dusun Gotting baik itu sebagai obat herbal, makanan adat serta ikut berperan memperkenalkan etnobotani pada masyarakat di Indonesia.



BAB II PEMBAHASAN



A. Mengenal Tanaman Andaliman Andaliman merupakan tanaman yang berasal dari marga Zanthoxylum. Di Indonesia tanaman ini banyak ditemukan di daerah Kabupaten Dairi, Siborong-borong, dan Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Andaliman ini biasa digunakan oleh masyarakat Sumatera Utara sebagai bumbu khas batak, karena kulit luar buahnya memiliki citra rasa yang lezat yang memiliki rasa seperti jeruk dan memberikan rasa getir. Tanaman andaliman ini memiliki tinggi 3 hingga 8 meter yang memiliki batang dan cabang berwarna merah. Pada batang, cabang, dan rating tanaman andaliman ini terdapat duri. Buah andaliman ini terdapat di antara duri-duri pada batang. Bentuk buah andaliman ini mirip dengan merica yaitu bulat kecil, berwarna hijau. Buah ini jika sudah kering makan berwarna kehitaman.



Sistematika tanaman analiman, adalah : Kingdom



: Plantae



Divisio



: Spermatophyta



Subdivisio



: Angiospermae



Klass



: Dicotyledonae



Sub klass



: Rosidae



Ordo



: Rutales



Family



: Rutaceae



Genus



: Zanthoxylum



Spesies



: Zanthoxylum acanthopodium DC



Sejauh ini, andaliman banyak dimanfaatkan sebagai bumbu khususnya oleh masyarakat Sumatera Utara dan tidak sedikit pula orang yang mengirim andaliman



tersebut keluar daerah Sumatera Utara untuk diperdagangkan. Jika pemanfaatan andaliman tersebut tidak seimbang dengan upaya pelestarian tanaman andaliman, maka tanaman andaliman akan punah. Faktor kerusakan habitat seperti penebangan pohon andaliman di daerah Sumatera Utara untuk kawasan perumahan adalah faktor utama dalam ancaman kepunahan tanaman tersebut. Andaliman merupakan tanaman khas asal Sumatera Utara. Andaliman yang banyak dilestarikan oleh masyarakat Sumatera Utara adalah Zanthoxylum acanthopodium dan Zanthoxylum armatum. Banyak masyarakat luar Sumatera Utara yang akan mencoba melestarikannya, namun andaliman ini tidak mampu hidup lama di luar daerah Sumatera Utara karena tidak sesuainya kondisi tanahnya. Oleh karena itu, hingga saat ini andaliman ini hanya mampu hidup di Sumatera Utara saja, belum ada cara untuk melestarikan andaliman ini agar bisa hidup di seluruh daerah Indonesia. Upaya untuk terus mempertahankan tanaman andaliman tersebut terus dilakukan. Namun, tidak banyak masyarakat di Sumatera Utara yang melakukan kegiatan usahatani andaliman untuk meningkatkan pertumbuhan dan propduksi tanaman andaliman. Hal ini disebabkan karena kurangnya modal dari masyarakat untuk melakukan kegiatan tersebut. Beberapa masyarakat yang melakukan kegiatan tersebut dengan cara pembibitan tanaman andaliman, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, lalu panen.



B. Sejarah Andaliman Salah satu Rempah yang sampai saat ini masih di Budidayakan oleh Petani Suku Batak memiliki Sejarah yang sangat panjang,Bahkan sampai Penjajahan Belanda di Indonesia, Begitu Eksotisnya Rempah Nusantara ini membuat Perusahaan Persatuan Dagang Belanda untuk Hindia Timur atau VOC (Vereenigde Osst Indische Compagnie) sekitar 400 Tahun yang lalu datang untuk Mengambil dan Memanfaatkan bahkan Menguasai Rempah ini. Rempah Tuba juaga tidak hanya di kenal di Indonesia saja,bahkan Luar Negri seperti Amerika dan Cina,Rasa Pedas dan membuat Lidah Bergetar yang dihasilkan dari Rempah ini, Di Luar Negeri Rempah Tuba tidak hanya sebagai Penyedap Rasa Makanan,Bahkan untuk Industri. Rempah Tuba atau yang lebih dikenal dengan Nama Latin Zanthoxylum memiliki sebutan yang berbeda-beda di Tanah Batak,seperti yang Kita Ketahui Tanah Batak sangat Luas. Di Daerah Tanah Batak Toba Rempa ini memiliki sebutan Andaliman, di Daerah Simalungun,Tanah Karo dan Dairi Rempa ini memiliki sebutan Tuba, dan di Tanah Tapanuli Selatan Rempah ini memiliki sebutan Syiarnyar. Pemberian Nama atau Sebutan Rempah ini ditentukan oleh Ukuran, Buah dan Bentuk Duri dari yang Melekat pada Rempah tersebut. Hal dan Kaitannya Rempah Tuba atau Andaliman dengan Suku-suku Batak Secara Adat,Rempah Tuba banyak di Manfaatkan oleh Suku Batak sebagai Penyedap Makanan Sajian pada saat mengadakan Acara Ritual Suku Batak.



Seperti Kita ketahui Makanan Khas Saya sebutkan di atas selalu Kita Lihat di Acaraacara Adat Suku-suku Batak,Hal lain yang membuat Rempah Tuba menjadi Andalan dalam Penyajian Makanan adalah Ketahanan Makanan bisa lebih lama untuk di simpan (awet)



C. Manfaat Andaliman Tanpa andaliman, masakan seperti sangsang atau arsik, rasanya hambar. Ada citarasa spesifik ketika ditumbuk dengan cabai, membuat bumbu masakan menimbulkan aroma dan taste (citarasa) yang mengundang selera makan. Rasa pedas dan aroma andaliman beda dengan pedasnya cabai, sungguh pas di lidah orang Batak yang suka masakan pedas menggigit. Andaliman diduga mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antimikroba dan antioksidan. Di bidang pangan antioksidan digunakan untuk melindungi lemak/minyak terhadap kerusakan oksidatif. Dalam kaitan dengan aplikasinya, aktivitas antioksidan dipengaruhi oleh sistem pangan yang merupakan medium bagi antioksidan tersebut. Proses panas yang diterapkan pada pengolahan pangan serta pH makanan turut pula mempengaruhi kestabilan aktivitas antioksidan.



Tujuan penelitian ini adalah untuk



mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak buah andaliman pada berbagai sistem pangan dan untuk mengetahui kestabilan aktivitasnya terhadap beberapa kondisi suhu dan pH. Aktivitas antioksidan ekstrak buah andaliman dalam sistem minyak juga lebih rendah dibandingkan BHT, yang ditunjukkan dengan waktu induksi rata-rata 7.29 jam untuk ekstrak etanol, 7.02 jam untuk ekstrak heksana-etanol, 8.18 jam untuk BHT clan 6.19 jam untuk kontrol. Komponen yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan pada ekstrak buah andaliman bersifat relatif tahan panas. Pada pengujian dalam sistem aqueous, perlakuan dengan suhu 175°C selama 120 menit menurunkan faktor protektif sekitar 17 persen untuk ekstrak etanol clan 13.6 persen untuk ekstrak heksana-etanol. Buah andaliman juga kaya akan vitamin C dan E yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh



D. Manfaat Lain Andaliman Rempah Tuba Tidak hanya Bermanfaat sebagai Penyedap Makanan saja,Tapi juga bisa dipergunakan sebagai Obat Herbal karena di dalam Rempah Tuba mengandung Senyawa Aromatik dan Minyak Eksensial yang sangat Bermanfaat untuk Kesehatan. Dan Minyak Eksensial sendiri Bermanfaat untuk mengurangi Rasa Sakit ketika Tertusuk Duri Rempah Tuba dan juga Dapat Menyembuhkan Luka Akibat Duri Rempah dan Duri-duri Tanaman lain.



KESIMPULAN



1. Andaliman merupakan tanaman rempah yang berasal dari Tapanuli Utara Sumatera Utara, memiliki rasa pedas dan getir, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 2.



Andaliman memiliki banyak manfaat yaitu berpotensi menjadi bahan pengawet alami berkaitan dengan aktivitas antimikroba dan antioksidannya, sehingga dapat menggantikan penggunaan pengawet makanan sintetik yang telah terbukti membahayakan bagi kesehatan konsumen serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan vitamin C dan E.



3.



Andaliman yang dibudidayakan menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan andaliman yang tumbuh liar, karena itu Budidaya tanaman memang diperlukan untuk meningkatkan produksi andaliman.



Sabri, E. 2007. Efek Perlakuan Ekstrak Andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium) Pada Tahap Praimplantasi Terhadap Fertilitas Dan Perkembangan Embrio Mencit (Mus Musculus). Jurnal Biologi Sumatera 2 (2) : 28 – 32. Siregar, S. 2003. Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium D.C). Jurnal Hayati 10 (1) : 5 -13. Tjitrosoepomo, G. 1991. Taxonomi Tumbuhan. UGM Press, Yogyakarta. http://www.trubus-online.co.id/members/ma/mod/publisher/media/973.jpg