Karya Tulis Terapan Sip 2021 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Angga
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HANJAR PENDIDIKAN POLRI



HANJAR PENDIDIKAN POLRI



KARYA TULIS TERAPAN



KARYA TULIS TERAPAN TA 2021



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI 2021



SEKOLAH INSPEKTUR POLISI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI 2021 DILARANG MEMPERBANYAK DAN/ATAU MENGUTIP SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA TANPA IJIN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN



MILIK DINAS



HANJAR



KARYA TULIS TERAPAN



untuk



SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI 2021



KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SAMBUTAN Assalamu ‘alaikum wr. wb. Salam sejahtera, Om Swastiastu, Namo Budaya dan Salam Kebajikan. uji dan syukur tiada henti-hentinya kita panjatkan P ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian atas tersusunnya bahan ajar (Hanjar) dalam bentuk modul ini, sehingga dapat membantu para pendidik maupun peserta didik dalam mengikuti pendidikan sampai dengan selesainya pendidikan Sekolah Inspektur Polisi T.A. 2021. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri merupakan unsur pendukung pelaksana pendidikan dan pengembangan yang kedudukannya berada di bawah Kapolri dengan tugas merencanakan, mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan kepolisian dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang unggul untuk menciptakan insan Tribrata yang profesional dan modern berdasarkan jenis pendidikan profesi, manajerial (kepemimpinan), akademis dan vokasi serta mengelola komponen pendidikan di jajaran Lemdiklat Polri. Untuk menghasilkan perwira Polri sebagai pemimpin garis depan yang unggul dan berintegritas guna melaksanakan tugas Kamtibmas, diharapkan Polri dapat memenuhi tuntutan serta menjalankan tugas pokoknya secara baik. Salah satu wujudnya dengan mendahulukan pembenahan-pembenahan dalam pendidikan dan penyempurnaan pada semua komponen pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) antara lain kurikulum dan Hanjar yang disesuaikan dengan tantangan tugas sehingga diharapkan peserta didik SIP dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan pengalaman belajar. Sekolah Inspektur Polisi (SIP) merupakan pendidikan pengembangan Polri yang memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan pendidikan bagi calon perwira Polri sebagai pemimpin garis depan. Sehingga diharapkan profil lulusannya sebagai manajer tingkat pertama dalam mengelola sumber daya yang berada di bawah tanggung jawabnya, analis masalah-masalah Harkamtibmas dan penegakan hukum sesuai dengan lingkup tugasnya dan supervisor dalam pelaksanaan tugas pokok kepolisian. Tujuan……. ii



Tujuan pendidikan SIP T.A. 2021 yaitu menghasilkan perwira Polri yang bersumber dari Brigadir Polri sebagai pemimpin garis depan dan manajer tingkat pertama yang profesional, prediktif, responsibility, transparansi dan berkeadilan dalam melaksanakan tugas sebagai Harkamtibmas, pelindung, pengayom, pelayan dan penegakan hukum guna terciptanya Kamtibmas yang kondusif. Hanjar dalam bentuk modul ini disusun melalui proses kelompok kerja yang melibatkan Kasetukpa Lemdiklat Polri, para pendidik masing-masing mata pelajaran, narasumber dan personel Lemdiklat Polri. Diharapkan Hanjar ini dapat menjadi panduan yang masih relevan, valid dan aktual dalam beberapa tahun ke depan, yang disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi terkini/aktual. Materi Hanjar dalam bentuk modul ini merupakan panduan dalam proses belajar mengajar dan diharapkan para peserta didik dapat memahami serta menambah materi dari berbagai referensi sesuai dengan dinamika perkembangan situasi dan kondisi dalam menunjang proses pembelajaran pada pendidikan SIP. Saya ucapkan terima kasih kepada narasumber dan peserta kelompok kerja penyusunan Hanjar SIP yang telah mencurahkan waktu dan pikirannya, sehingga dapat tersusun Hanjar dalam bentuk modul. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sekian dan terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. Om shanti shanti shanti om, namo budaya dan salam kebajikan.



Jakarta, 24



Februari 2021



KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Drs. ARIF SULISTIYANTO, M.Si. KOMISARIS JENDERAL POLISI Paraf : 1. Kasubbag Sespimma 2. Kaurmin 3. Kabag Kurhanjardikbangum 4. Kaurtu Rokurlum 5. Karo Kurikulum 6. Kataud Lemdiklat 7. Wakalemdiklat Polri



: ........ : ........ : ........ : ........ : ........ : ........ : …....



iii



MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN



KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI Nomor : Kep/ 67 /II/2021 tentang HANJAR PENDIDIKAN POLRI SEKOLAH INSPEKTUR POLISI (SIP) T.A. 2021 KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI Menimbang



: bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) diperlukan adanya Hanjar yang sesuai dengan kurikulum dipandang perlu menetapkan keputusan.



Mengingat



: 1.



Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia;



2.



Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penyusunan Bahan Ajar Pendidikan Polri;



3.



Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/2463/XII/2020 tanggal 22 Desember 2020 tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Polri Tahun Anggaran 2021;



4.



Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor: Kep/253/VI/2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Rencana Kerja Satker Lemdiklat Polri Tahun Anggaran 2021;



5.



Pengumuman Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Peng/2/I/DIK.2.2./2021 tanggal 8 Januari 2021 tentang Seleksi Pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan ke-50 Tahun Anggaran 2021.



Memperhatikan: hasil kelompok kerja penyusunan Hanjar dalam bentuk modul pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) T.A. 2021. MEMUTUSKAN Menetapkan



: 1.



mengesahkan berlakunya Hanjar pendidikan Polri untuk Sekolah Inspektur Polisi (SIP) T.A. 2021, yang tersebut dalam lampiran keputusan ini; 2. Hanjar..... iv



2



KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI NOMOR : KEP/ 67 /II/2021 TANGGAL: 24 FEBRUARI 2021



2.



Hanjar dalam bentuk modul ini, berklasifikasi terbatas;



3.



keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.



Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 24



Februari



2021



KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Kepada Yth:



Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si. KOMISARIS JENDERAL POLISI



Kasetukpa Lemdiklat Polri. Paraf : 1. Kasubbag Sespimma 2. Kaurmin 3. Kabag Kurhanjardikbangum 4. Kaurtu Rokurlum 5. Karo Kurikulum 6. Kataud Lemdiklat 7. Wakalemdiklat Polri



: ........ : ........ : ........ : ........ : ........ : ........ : …....



v



MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN



LAMPIRAN KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI NOMOR : KEP/ 67 /II/2021 TANGGAL: 24 FEBRUARI 2021



DAFTAR HANJAR SEKOLAH INSPEKTUR POLISI (SIP) T.A. 2021



1.



IDEOLOGI PANCASILA;



2.



BELA NEGARA;



3.



REVOLUSI MENTAL;



4.



BUDAYA ANTI KORUPSI;



5.



KODE ETIK PROFESI POLRI DAN PP 1, 2, DAN 3 TAHUN 2003;



6.



ETIKA PERWIRA POLRI;



7.



PENGANTAR MANAJEMEN;



8.



KEPEMIMPINAN;



9.



SISTEM, MANAJEMEN DAN STANDAR KEBERHASILAN OPERASIONAL KEPOLISIAN;



10.



MANAJEMEN KONFLIK;



11.



MANAJEMEN MEDIA;



12.



MANAJEMEN PEMBINAAN POLRI;



13.



MANAJEMEN BANTUAN TEKNIS KEPOLISIAN;



14.



MANAJEMEN TINGKAT POLSEK;



15.



ADMINISTRASI UMUM DI LINGKUNGAN POLRI;



16.



PENGANTAR HUKUM KEPOLISIAN;



17.



HUKUM PIDANA;



18.



HUKUM ACARA PIDANA;



19.



KEADILAN RESTORATIF (RESTORATIF JUSTICE);



20.



KAPITA SELEKTA PERUNDANG-UNDANGAN;



21.



ANTROPOLOGI BUDAYA;



22.



PSIKOLOGI SOSIAL;



23.



HAK ASASI MANUSIA;



24.



KOMUNIKASI SOSIAL POLRI DENGAN MASYARAKAT;



25.



REFORMASI BIROKRASI POLRI;



26.



SMART POLICING;



27.



PEMOLISIAN DEMOKRASI (DEMOCRATIC POLICING); 27. REVOLUSI….. vi



LAMPIRAN KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI NOMOR : KEP/ 67 /II/2021 TANGGAL: 24 FEBRUARI 2021



2



28.



REVOLUSI INDUSTRI 4.0;



29.



NEGOSIASI;



30. PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS; 31. PERATURAN DASAR KEPOLISIAN (PERDASPOL); 32. MENEMBAK; 33. BELA DIRI POLRI; 34. SEARCH AND RESCUE (SAR); 35. KOMPUTER DASAR; 36. MANAGEMENT TRAINING LEVEL I; 37. TEKNIK DASAR KONSELING.



Ditetapkan di: Jakarta pada tanggal : 24



Februari



2021



KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si. KOMISARIS JENDERAL POLISI Paraf : 1. Kasubbag Sespimma : ........ 2. Kaurmin : ........ 3. Kabag Kurhanjardikbangum : ........ 4. Kaurtu Rokurlum : ........ 5. Karo Kurikulum : ........ 6. Kataud Lemdiklat : ........ 7. Wakalemdiklat Polri : …....



vii



LEMBAR IDENTITAS



KARYA TULIS TERAPAN



Penyusun: Tim Rapat Koordinasi Penyusunan Hanjar SIP T.A. 2021



Editor: 1.



Brigjen Pol. Drs. Adi Kuntoro



2.



Kombes Pol. Drs. Hudit Wahyudi., M.Hum., M.Si.



3.



AKBP Andi Sophian, S.I.K.



4.



AKBP Setio Utomo., AMG., S.Pd., M.M.



5.



AKBP M. Arfan Ardjen., A.MK., S.H.



6.



AKBP Yanto Yusmaryanto., S.H., M.M.



7.



Kompol Kursiwa B. Padil., S.Pd.



8.



Penata Rudianto, S.E.



Hanjar Pendidikan Polri Sekolah Inspektur Polisi



Diterbitkan oleh: Bagian Kurikulum dan Hanjar Pendidikan Pengembangan Umum Biro Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Tahun 2021



Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.



viii



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



DAFTAR ISI Cover ................................................................................................................. Sambutan Kalemdiklat Polri ............................................................................... Keputusan Kalemdiklat Polri .............................................................................. Lembar Identitas ................................................................................................ Daftar Isi ............................................................................................................ Pendahuluan ..................................................................................................... Standar Kompetensi .......................................................................................... MODUL 1 PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS TERAPAN Pengantar ...................................................................................... Kompetensi Dasar ......................................................................... Materi Pelajaran ........................................................................... Metode Pembelajaran .................................................................... Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ......................................... Kegiatan Pembelajaran ................................................................. Tagihan / Tugas ............................................................................ Lembar Kegiatan ........................................................................... Bahan Bacaan ............................................................................... 1. Pengertian-pengertian Yang Berkaitan Dengan Karya Tulis Terapan ................................................................................ 2. Syarat-syarat Penulisan Karya Tulis Terapan.. ....................... 3. Isi Karya Tulis Terapan ........................................................... 4. Tata cara Penulisan Karya Tulis Terapan ............................... 5. Cara Pengajuan dan Pembuatan Judul Karya Tulis Terapan .. 6. Alur Pikir dan Pola Pikir ........................................................... Rangkuman ................................................................................... Latihan .......................................................................................... MODUL 2 SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS TERAPAN Pengantar ...................................................................................... Kompetensi Dasar ......................................................................... Materi Pelajaran ........................................................................... Metode Pembelajaran .................................................................... Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ......................................... Kegiatan Pembelajaran ................................................................. Tagihan / Tugas ............................................................................ Lembar Kegiatan ........................................................................... Bahan Bacaan ............................................................................... 1. Bentuk Sistematika Penulisan Karya Tulis Terapan ............... 2. Penjelasan Sistematika Penulisan.. ........................................ Rangkuman ................................................................................... Latihan .......................................................................................... MODUL 3 PENYUSUNAN DAN PRESENTASI KARYA TULIS TERAPAN



i ii iv viii ix 1 2



3 3 4 4 4 5 6 6 7 8 8 9 9 14 24 28 29 30 30 30 31 31 32 33 33 34 34 36 47 49



ix -



LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI



Pengantar ...................................................................................... Kompetensi Dasar ......................................................................... Materi Pelajaran ........................................................................... Metode Pembelajaran .................................................................... Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ......................................... Kegiatan Pembelajaran ................................................................. Tagihan / Tugas ............................................................................ Lembar Kegiatan ........................................................................... Bahan Bacaan ............................................................................... 1. Penyusunan Karya Tulis Terapan................................................ 2. Presentasi Karya Tulis Terapan.......................................................... Rangkuman ................................................................................... Latihan .......................................................................................... Lampiran ........................................................................................



50 50 50 51 51 52 52 52 53 53 55 59 59 60



x -



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



MODUL



KARYA TULIS TERAPAN 30 JP (1350 Menit)



Pendahuluan Sekolah Pembentukan Perwira Polri merupakan pendidikan pengembangan yang memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan pendidikan bagi calon perwira Polri yang bersumberkan dari Bintara Polri yang telah memenuhi persyaratan. Penyelenggaraan pendidikan pengembangan tersebut pada dasarnya adalah membentuk Firs Line Supervisor, sehingga mutlak diperlukan adanya mekanisme pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik khususnya pada aspek akademis. Salah satu proses pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, adalah melalui penyusunan karya tulis terapan. Penyusunan karya tulis terapan tersebut dimaksudkan untuk melatih peserta didik agar mampu menuangkan ide ataupun konsepsi dalam rangka pemecahan masalah terkait masalah dan persoalan yang ditulis dan dalam rangka persiapan menempuh jenjang pendidikan pengembangan yang lebih tinggi. Agar karya tulis terapan yang disusun memiliki nilai akademis dan dapat membantu peserta didik dalam menuangkan ide ataupun pemikirannnya serta menjadi pedoman bagi pembimbing dan tim penguji dalam memahami tingkat pengetahuan peserta didik, maka perlu diatur Pedoman Penyusunan Karya Tulis Terapan yang berlaku di Setukpa Lemdikpol sebagaimana diatur dalam buku pedoman ini. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Terapan ini tidak dimaksudkan untuk membatasi kebebasan peserta didik dalam berkreasi ketika menuangkan ide ataupun pemikirannya, namun diharapkan mempermudah peserta didik dalam menuangkan penulisan karya tulis terapan yang baik dan benar. Untuk itu kepada para peserta didik Sekolah Inspektur Polisi perlu dibekali pengetahuan tentang karya tulis terapan, dengan materi yaitu pedoman penulisan karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri. Tujuan diberikannya mata pelajaran ini yaitu agar peserta didik Memahami penyusunan karya tulis terapan yang terkait dengan pelaksanaan tugas Polri. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



1



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Standar Kompetensi Memahami dan terampil menerapkan pembuatan karya tulis terapan.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



2



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



MODUL PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS TERAPAN



01



5 JP (225 Menit)



Pengantar Hanjar ini membahas tentang syarat – syarat penulisan karya tulis terapan, isi karya tulis terapan, tata cara pengetikan/tulisan karya tulis terapan dan cara pengajuan judul karya tulis terapan. Tujuan diberikannya materi ini adalah agar peserta didik memahami syarat – syarat penulisan, isi, tata cara pengetikan/tulisan dan cara pengajuan judul karya tulis terapan.



KompetensiDasar Memahami pedoman penulisan karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri. Indikator hasil belajar: 1.



Menjelaskan pengertian karya tulis terapan.



2.



Menjelaskan syarat-syarat pembuatan karya tulis terapan.



3.



Menjelaskan isi karya tulis terapan.



4.



Menjelaskan tata cara penulisan karya tulis terapan.



5.



Menjelaskan cara pengajuan judul karya tulis terapan.



6.



Menjelaskan alur pikir dan pola pikir.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



3



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Materi Pelajaran Pokok bahasan: Pedoman penulisan karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri. Sub pokok bahasan: 1.



Pengertian Karya Tulis terapan.



2.



Syarat – syarat pembuatan karya tulis terapan.



3.



Isi karya tulis terapan.



4.



Tata cara penulisan karya tulis terapan.



5.



Cara pengajuan judul karya tulis terapan.



6.



Alur Pikir dan Pola Pikir.



Metode Pembelajaran 1. Metode Ceramah Metode ini digunakan pendidik untuk digunakan untuk menjelaskan materi tentang pedoman penulisan karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri. 2. MetodeBrainstorming (curah pendapat) Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat peserta didik tentang pedoman penulisan karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri. 3. Metode TanyaJawab Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. 4. Metode Penugasan Metode ini digunakan pendidik untuk memberi penugasan kepada peserta didik terkait dengan materi yang diberikan.



Alat /medial, Bahan dan Sumber Belajar 1.



Alat/media: a.



White Board;



b.



Papan Flipchart; KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



4



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



2.



3.



c.



Laptop;



d.



LCD Projector;



e.



Laser Pointer.



Bahan: a.



Alat tulis;



b.



KertasFlipchart/HVS.



Sumber belajar: a.



Modul bahan ajar penyusunan karya tulis terapan SIP Polri tahun 2013.



b.



Buku PPKTI (Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah) Sespimma Lemdiklat Polri tahun 2020.



Kegiatan Pembelajaran 1.



Tahap awal : 10 menit Pendidik melaksanakan apersepsi:



2.



a.



Pendidik memerintahkan peserta didik melakukan refleksi;



b.



Pendidik mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi yang akan disampaikan;



c.



Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.



Tahapinti : 205 menit a.



Pendidik menyampaikan materi pedoman penulisan karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri;



b.



Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal penting, bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami;



c.



Pendidik menggali pendapat tentang materi yang telah disampaikan;



d.



Peserta didik melaksanakan curah pendapat tentang materi yang disampaikan oleh pendidik;



e.



Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau menanggapi materi;



f.



peserta didik merespon secara aktif proses pembelajaran;



g.



pendidik menugaskan peserta didik untuk melaksanakan diskusi terkait dengan materi yang diberikan. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



5



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



3.



h.



Peserta didik melaksanakan diskusi dengan arahan pendidik.



i.



pendidik menyimpulkan materi yang disampaikan.



Tahap akhir : 10 menit a.



Penguatan materi. Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan kegiatan pembelajaran.



b.



Cek penguasaan materi. Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.



c.



Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas. Pendidik menggali manfaat yang pembelajaran yang disampaikan.



d.



bisa



diambil



dari



Pendidik menugaskan peserta didik untuk meresume materi yang disampaikan.



Tagihan/Tugas Peserta didik mengumpulkan tugas dalam bentuk tertulis kepada pendidik sbb: 1.



Membuat 3 (tiga) judul karya tulis terapan yang kemudian diperiksa/koreksi oleh pendidik, kemudian pendidik membahas contoh judul (benar/salah) yang dibuat oleh peserta didik.



2.



Membuat alur pikir dan pola pikir.



Lembar Kegiatan Pendidik menugaskan kepada peserta didik melaksanakan pemilihan 3 (tiga) judul karya tulis terapan, alur piker dan pola pikir.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



6



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Bahan Bacaan



PENYUSUNAN KARYA TULIS TERAPAN Proses pengukuran atas capaian pembelajaran yang ditetapkan dalam rumusan Standar Kompetensi Lulusan peserta didik Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Setukpa Lemdiklat Polri dilakukan melalui naskah penyusunan karya tulis terapan. Penyusunan karya tulis terapan ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik supaya mampu menuangkan ide ataupun konsepsi dalam pemecahan masalah melalui taktik dan operasional terkait masalah dan persoalan yang ditulis. Karya tulis terapan adalah merupakan produk karya tulis akhir bagi peserta didik di Setukpa Lemdiklat Polri sebagai wujud nyata karya perorangan di bidang akademis dengan ketentuan yang telah disesuaikan. Karya tulis terapan bersifat pemecahan masalah (problem solving) yang dibuat oleh masing-masing peserta didik. Melalui karya tulis terapan yang disusun oleh peserta didik, dapat diketahui langkahlangkah pemecahan masalah yang bersifat strategis dan konsepsional serta dapat diimplementasikan di lapangan pada saat bertugas dan karya tulis terapan ini wajib disusun dan disajikan untuk diuji pada tahap akhir pendidikan. Sebelum mengenal lebih jauh lagi bentuk karya tulis terapan yang menjadi produk tulisan di Setukpa Lemdiklat Polri, maka terlebih dahulu perlu dipahami ciri-ciri tulisan yang baik dan logis, antara lain. Signifikan, artinya tulisan tersebut dapat memberikan perbedaan kepada pembaca pengertian sebelum dan setelah membaca judul serta isi naskah yang disajikan, hal ini berkaitan dengan apa, bilamana, siapa, di mana, dengan apa, bagaimana, dan mengapa (menjawab 7 kah). Jelas, artinya dapat mengutarakan dengan jelas apa yang dimaksudkan penulis dengan menggunakan logika berpikir yang mudah diterima oleh masyarakat pada umumnya. Sistematis, artinya menggunakan cara penyusunan yang baik sesuai bahasan penulisan pada umumnya, memiliki kesatuan yang utuh, dan alur penulisannya runtut serta terlihat jelas komposisinya yaitu pendahuluan di depan kemudian diikuti dengan isi dan diakhiri oleh penutup. Efektif dan efisien, artinya komunikatif, efektif, dan efisien. Dengan penulisan yang sedikit namun dapat dan mudah dimengerti oleh pembaca, serta menghilangkan kesan jumlah halaman yang terlalu dipaksakan. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



7



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Memiliki nilai konsepsional, artinya tulisan tersebut tidak hanya menggambarkan teori belaka, namun dapat dilaksanakan sesuai logika ilmiah, dan dapat dibuktikan aplikasinya oleh akal sehat. Memiliki nilai kekuatan, artinya tulisan tersebut memiliki kekuatan yang dapat membawa pembaca ke alam pikiran penulis, sehingga apa yang ditulis merupakan jiwa alam pikiran penulis secara maksimal masuk ke alam pikiran pembaca, serta membangkitkan dialogis. 1.



2.



Pengertian-Pengertian Yang Berkaitan Dengan Karya Tulis Terapan a.



Karya tulis terapan adalah produk tertulis yang disusun dalam bentuk naskah oleh setiap peserta didik Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Setukpa Lemdiklat Polri secara perorangan sebagai bagian dari proses pembelajaran yang merupakan wujud pertanggungjawaban di bidang akademik. Dan karya tulis terapan yang dibuat dalam bentuk susunan penulisan sebagaimana diatur dalam bahan ajar dalam bentuk modul penyusunan karya tulis terapan ini;



b.



Topik adalah pokok pembahasan yang mengandung suatu kejadian atau fenomena yang penting dan menarik untuk ditulis atau dikaji serta bersifat umum, sehingga memungkinkan dikaji ke dalam hal-hal yang bersifat khusus. Topik berfungsi sebagai pedoman atau acuan umum tentang arah tujuan pokok pembahasan tertentu. Topik mengandung makna yang menjadi tujuan dalam pembahasan;



c.



Judul adalah suatu bahasan yang dapat didefinisikan sebagai suatu problema dalam pengertian umum, dinyatakan dalam bentuk frase, menggunakan kata-kata yang jelas, singkat dan deskriptif. Rumusan judul menggambarkan keseluruhan isi yang menjadi fokus pembahasan, baik ditinjau dari segi kualitatif maupun kuantitatif. Dalam kaitannya dengan penulisan karya tulis, judul juga diartikan sebagai kerangka kerja konsep (conceptual framework) yang berfungsi sebagai arah dalam penulisan;



d.



Berisi rumusan langkah-langkah pemecahan masalah yang dideskripsikan dengan menggunakan pendekatan analisis empiris yang didasari atas data-data serta fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada.



Syarat-syarat Penulisan Karya Tulis Terapan: a.



Menyajikan fakta, ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar;



b.



Ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya; KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



8



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



3.



c.



Kebenarannya obyektif – positif, bukan kebenaran normatif;



d.



Menyajikan hasil kegiatan penelitian atau pengamatan dengan pokok masalah secara sistematis berdasarkan data dan fakta di lapangan.



Isi Karya Tulis Terapan Karya Tulis terapan yang baik seharusnya dapat mengemukakan dengan jelas masalah yang dijadikan objek penulisan/pengkajian, latar belakang, maksud dan tujuan penulisan/pengkajian, pendekatan yang digunakan dalam pemecahan masalah, standar mutu hasil penulisan/pengkajian yang akan disampaikan dan sebagainya. Pada umumnya sebuah Karya Tulis Terapan terdiri dari beberapa bagian yang saling berkaitan. Oleh sebab itu, agar isi tulisan tersebut mudah dipahami, maka penyajiannya “dalam bentuk tulisan” harus diwadahi dalam suatu “sistematika penulisan” yang mencerminkan sebuah organisasi penulisan yang baik. Artinya, hubungan antara bagian-bagiannya harus teratur, jelas logis, berurutan dan sistematis, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isinya. Berbagai literatur menyebutkan bahwa tidak ada ketentuan yang baku atau pasti tentang bagaimana bentuk / isi penulisan sebuah karya Tulis Terapan, tetapi pada umumnya isi kerangka tulis itu pada dasarnya sama, yaitu terdiri dari tiga bagian pokok:



4.



a.



Bagian pendahuluan (preliminaries) / bagian depan yang terdiri dari judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (kalau ada), daftar gambar (kalau ada), dan daftar lampiran (kalau ada);



b.



Bagian isi atau batang tubuh /bagian pokok, yang terdiri dari bab pendahuluan, beberapa bab yang berkaitan dengan pengolahan dan analisis data atau masalah, dan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran;



c.



Bagian akhir atau referensi / bagian belakang yang terdiri dari daftar pustaka, lampiran (kalau ada) dan indeks (kalau diperlukan).



Tata Cara Penulisan Karya Tulis Terapan a.



Ketentuan Penulisan Karya Tulis Terapan) diketik dengan menggunakan komputer minimal 30 halaman, Font Arial, size 12, spasi 1,5, dengan margin standar yang berlaku, dan kertas HVS ukuran A4.



a.



Isi Naskah Isi kertas naskah dimulai Bab I, dan setiap bab dimulai dengan halaman baru. Penulisan BAB (BAB I, II, dst) ditulis KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



9



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



dengan huruf kapital dan angka romawi, yang ditempatkan pada bagian tengah halaman (3 cm dari pinggir atas). Judul bab yang lebih dari satu baris diketik dengan jarak antar baris 1,5 spasi, huruf Arial font 12. Jarak antara baris terakhir pada subbab pertama dengan judul subbab berikutnya adalah 2 x 1,5 spasi. Setiap awal paragraf dimulai pada ketukan keenam (tidak baku namun disesuaikan dengan halaman) dan jarak antar baris dalam subbab adalah 1,5 spasi. Naskah diketik pada kertas HVS 80 gram, ukuran kertas A4 (210,00 x 297,00 mm). Ukuran margin: margin atas 3 cm dari pinggir kertas; margin kiri 3,8 cm dari pinggir kertas; margin kanan 3 cm dari pinggir kertas; dan margin bawah sesuai dengan keperluan (minimal 2,5 cm). Pada prinsipnya setiap halaman naskah diberi nomor halaman. Ada dua jenis penomoran, yaitu penomoran dengan menggunakan angka romawi kecil yang dimulai dari halaman judul sampai dengan halaman terakhir sebelum Bab I (misalnya: i, ii, iii, iv dst). Jenis penomoran kedua adalah penomoran halaman dengan menggunakan angka arab yang dimulai dari halaman pertama Bab I sampai dengan halaman terakhir indeks (kalau ada) (misalnya: 1,2,3,dst). Setiap halaman awal bab, nomor halaman dicantumkan pada bagian tengah bawah sedangkan halaman selanjutnya nomor halaman diletakkan pada bagian tengah atas (top margin) 3 cm dari pinggir kertas. Penomoran sub bab, subsub bab pada masing-masing bab dapat dilaksanakan secara bebas sepanjang terdapat konsistensi dalam penulisannya, misalnya : Bab I : Pendahuluan 1.



Latar Belakang



2.



Pokok Permasalahan



3.



Pokok-pokok Persoalan



4.



Ruang Lingkup Pembahasan



5.



Maksud dan Tujuan



6.



7.



a.



Maksud



b.



Tujuan



Metode dan Pendekatan a.



Metode



b.



Pendekatan



Tata Urut KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



10



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



8.



Pengertian-pengertian



Bab II : Landasan Pemikiran 9. Umum 10. Landasan Operasional Bab III : Kondisi Saat Ini 11. Umum 12. Kondisi Saat Ini Bab IV : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 13. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi a. Kekuatan b. Kelemahan 14. Faktor eksternal a. Peluang b. Ancaman Bab V : Kondisi Yang Diharapkan 15. Umum 16. Kondisi Yang Diharapkan Bab VI : Upaya Pemecahan Masalah 17. Umum 18. Upaya Pemecahan Masalah Bab VII: Penutup 19. Kesimpulan 20. Saran Selain itu, jarak antara pinggir halaman dengan nomor subbab dapat dilakukan secara bebas, termasuk dalam hal ini jarak antara nomor dengan huruf pertama masing-masing judul subbab sepanjang dilakukan secara konsisten. Hal ini dapat dipahami mengingat Karya Tulis Terapan merupakan tulisan ilmiah dan dapat mengantisipasi adanya isi halaman yang ditulis hanya setengah halaman. b.



Daftar Pustaka Daftar pustaka ditulis dengan huruf kapital dan ditempatkan pada bagian tengah halaman, tanpa tanda baca “titik atau koma”. Daftar pustaka disusun secara alfabetis, tanpa nomor dengan urutan sebagai berikut: nama pengarang (nama keluarga lebih dahulu, kemudian nama kecil, untuk nama (Indonesia), yang tidak jelas nama keluarganya ditulis sebagaimana adanya; tahun penerbitan; judul penerbitan, dan nama penerbit. Apabila nama pengarang tidak ada urutan penerbitannya sebagai berikut: instansi atau badan penerbit; tahun penerbitan; judul penerbitan, dan kota penerbitan. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



11



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Setiap penyebutan keterangan pustaka diakhiri dengan tanda baca “titik” kecuali penyebutan kota penerbitan, diakhiri dengan tanda titik dua. Judul buku diberi garis bawah tunggal atau dicetak miring. Contoh: Adi Sunaryo. 1983. Kamus Bahasa Indonesia Baku sebagai Sarana Pembakuan Bahasa serta Sumber Acuan Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Kertas Kerja Kongres Bahasa Indonesia IV. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. —————. 1984. Metode Penyusunan Kamus Diklat Penataran Leksikografi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. —————. 1988. Bahasa dan Peranannya dalam Pembangunan Bangsa, Suara Karya, 8-101988 : V, 3—5. Jakarta. Adiwarta, Sri Sukesi, et al. 1978. Tata Istilah Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Alisjahbana, S. Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat. Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pocketbook of Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Brooks, Nelson. 1964. Language and Language Learning. New York : Harcourt, Brace & World, Inc. —————. 1968. Noam Chomsky and Stuart Hampshire Discuss the Study of Language. Listener (May) : 687 – 691. Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono (Editor). 1971. Seminar Bahasa Indonesia 1968. Ende-Flores : Nusa Indah. Urutan penyebutan keterangan tentang artikel atau makalah yang termuat dalam majalah adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)



Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel yang diapit tanda petik dua. Judul majalah diberi garis bawah tunggal atau dicetak miring. Nomor majalah. Bulan penerbitan (kalau ada). Tahun penerbitan keberapa (kalau ada). Nomor halaman. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



12



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Tiap penyebutan nama pengarang, tahun penerbitan, dan judul artikel diakhiri dengan tanda titik. Judul majalah dan nomor majalah dipisahkan dengan koma diikuti nama bulan penerbitan dan tahun penerbitan keberapa ditempatkan di dalam kurung diakhiri dengan titik dua sebelum penyebutan nomor halaman. Contoh: I Gusti Ngurah Oka. 1976. :”Membaca Kreatif Sebuah Tinjauan Pendahuluan”: Pengajaran Bahasa dan Sastra, II (Juli 1997): 45-46 c.



Kutipan Kutipan digunakan untuk: 1)



Menunjang fakta, konsep gagasan.



2)



Memberikan informasi tentang data, gagasan, dan lainlain yang relevan.



3)



Mempertajam masalah yang dibahas.



Untuk menghindari kesan suatu karya tulis terapan hanya merupakan kutipan dari berbagai sumber dan pendapat orang lain, kutipan hendaknya digunakan seperlunya saja. Ada dua cara mengutip, yaitu dengan mengutip langsung (dengan mengambil intisarinya) dan mengutip tidak langsung dengan mengemukakan kembali dalam bahasa sendiri. Kutipan langsung biasanya digunakan untuk peraturan perundangan, ataupun penjelasan yang tidak mungkin untuk di penggal dalam penulisannya (ungkapan harus tepat sesuai dengan aslinya). Apa yang dikutip langsung harus ditulis kembali secara persis, baik ejaan, kapitalisasi, pungtuasi, maupun penulisan alinea. Panjang kutipan langsung tidak lebih dari tiga baris dan dinyatakan dalam tanda petik dua serta ditulis dalam teks. Kutipan tak langsung ditulis seperti teks biasa yang lain dengan diawali kata penghubung bahwa. Untuk menunjukkan penekanan pada kutipan langsung yang panjang ditulis secara terpisah, dimulai pada ketukan kelima, spasi tunggal, tanpa tanda petik buka dan petik tutup. Hindari pemakaian kutipan langsung yang terlalu banyak dan berpanjangpanjang dalam suatu naskah. Contoh: 1)



Kutipan Langsung a)



........selanjutnya, di dalam cerita itu (Pratikto, 1959) Rama mengatakan, ”Hidup ini adalah penderitaan. Namun, kita harus menjalaninya”...... KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



13



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



b)



2)



.......dalam penjelasannya, Li Fang Kuei (1973) menyatakan, In the vast territiry of Chinennese Republic are found not only many dialects but also many language of diverse structure, spoken by peoples of different culterus and customs. The constitutes a problem in which student of politics and education have to be interested, because language is the only instrument by means of which knowledge an ideas are introduced and the organization and education of the masses may be carried on.



Kutipan Tidak Langsung .......selanjutnya di dalam cerita itu dinyatakan bahwa hidup ini adalah penderitaan; kita harus menjalaninya (Pratikto, 1996).



5.



Cara Pengajuan dan Pembuatan Judul Karya Tulis Terapan a.



Memelihara keberlangsungan fungsi pemerintahan. Penulisan Karya tulis Terapan bagi peserta didik di Setukpa Lemdiklat Polri, dilaksanakan melalui mekanisme sebagai berikut: 1)



Penulisan diawali dengan penentuan judul yang akan dibahas dalam penulisan Karya Tulis Terapan peserta didik. Penetapan judul bagi setiap peserta ditetapkan berdasarkan Break down dari tema pendidikan setelah dikonsultasikan dengan pembimbing.



2)



Untuk mendukung kelancaran proses penulisan, setiap peserta didik akan didampingi oleh seorang pembimbing penulisan yang ditetapkan berdasarkan surat Surat Perintah Kasetukpa Lemdiklat Polri.



3)



Pembimbing penulisan berkewajiban dan bertugas:



4)



Mengarahkan dan memberi masukan terhadap materi penulisan yang disusun oleh peserta didik, yang dituangkan pada lembar konsultasi bimbingan yang telah disiapkan.



5)



Menentukan waktu dan jadwal pembimbingan dengan peserta didik.



6)



Memberikan motivasi kepada peserta didik (penulis) dalam rangka mempercepat penyelesaian penulisan .



7)



Memberikan pengesahan dan rekomendasi terhadap karya tulis terapan yang disusun oleh peserta didik untuk diujikan dihadapan penguji.



8)



Peserta didik berkewajiban:



konsultasi



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



14



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



9)



Menyusun dan mempersiapkan Karya Tulis Terapan berdasarkan judul yang telah disetujui oleh pembimbing dengan mengacu pada ketentuan pedoman penulisan karya tulis ini.



10) Mengikuti dan melaksanakan jadwal konsultasi yang telah disepakati dengan pembimbing penulisan. 11) Menyelesaikan penulisan Karya Tulis Terapan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga dengan memperhatikan arahan dan petunjuk penulisan yang diberikan oleh pembimbing penulisan. 12) Mengumpulkan dan menyerahkan Karya Tulis Terapan kepada Kabid Pengsos sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 13) Memaparkan Karya Tulis Terapan yang disusun di hadapan tim penguji dengan mempersiapkan bahan paparan terlebih dahulu. 14) Memperbaiki Karya Tulis terapan setelah pelaksanaan ujian berdasarkan masukan yang diberikan oleh tim penguji. 15) Karya Tulis Terapan yang telah diperbaiki selanjutnya diajukan kembali kepada tim penguji untuk mendapatkan pengesahan dari tim penguji, untuk selanjutnya Karya Tulis Terapan yang telah direvisi tersebut dikumpulkan pada Bid Pengsos sesuai jadwal yang telah ditetapkan. b.



Cara pembuatan judul Karya Tulis Terapan. 1)



Judul Pada hakikatnya judul merupakan cerminan suatu bahasan, oleh sebab itu keberadaan judul sangat diperlukan dalam membuat suatu tulisan. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di Setukpa Lemdiklat Polri, perumusan judul dilakukan baik oleh peserta didik. Agar ada kesamaan persepsi dalam penentuan judul serta menjamin kelancarannya, perlu dijelaskan tentang pengertian, fungsi, persyaratan dan proses penentuan judul



2)



Pengertian Judul Judul adalah suatu bahasan yang dapat didefinisikan sebagai suatu problema, dalam pengertian umum, dinyatakan dalam bentuk frase, menggunakan kata-kata yang jelas, singkat dan deskriptif. Rumusan judul menggambarkan keseluruhan isi yang menjadi fokus pembahasan, baik ditinjau dari segi kualitatif maupun KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



15



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



3)



4)



kuantitatif. Dalam kaitannya dengan penulisan karya tulis terapan, judul juga diartikan sebagai “conceptual framework” (kerangka kerja konsep) yang berfungsi sebagai arah dalam penulisan. Fungsi Judul Judul memandu menemukan identitas, mencerminkan jiwa keseluruhan bahasan sehingga jelas dan menarik. Judul memberikan arah, maksud dan tujuan, serta menentukan ruang lingkup pembahasan. Oleh karena itu, judul juga harus relevan dengan isi keseluruhan naskah. Dengan demikian, judul memiliki fungsi sebagai “petunjuk atau jalan utama” bagi para pembaca atau pendengar atas hakikat dari objek bahasan yang dirumuskan secara komunikatif dan logis serta menunjukkan mengenai hakikat, objek, ruang lingkup dan metodologi yang digunakan. Pada umumnya, judul yang ditetapkan dalam penulisan karya tulis yang di terapan pada Setukpa Lemdiklat Polri merupakan judul yang bersifat pemecahan masalah (problem solving). Hal ini tentunya terkait dengan permasalahan yang dipilih dalam penulisan tersebut serta bertujuan melatih peserta didik sebagai calon manajer tingkat pertama dalam merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah yang terkait dengan pelaksanaan tugas. Persyaratan pembuatan Judul Judul yang dirumuskan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Judul mengandung 2 dan atau 3 (tiga) variabel sebagai kata kunci yang saling berhubungan, yaitu: (1) Hubungan interaktif (saling bergantungan); (2) Hubungan integrative (bagian terkait). b) Rumusan judul harus jelas, singkat, tepat, mudah dimengerti serta tidak membuka peluang adanya penafsiran yang beraneka ragam, tidak terlalu panjang, logis dan utuh serta di dalamnya mengandung masalah yang akan ditulis. c) Penulisan Judul tidak menyebutkan nama Kesatuan yang dibahas. Penulisan tentang kesatuan yang dibahas harus dimasukkan dalam ruang lingkup saja. d)



Rumusan Judul pada Karya Tulis adalah rumusan judul yang terkait dengan “tema pendidikan”. Rumusan judul yang disusun terdiri dari 2 (dua) atau 3 (tiga) variabel / kata kunci yang saling KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



16



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



berhubungan (hubungan interaktif / saling bergantungan atau hubungan integratif / bagian terkait). Contoh judul pemecahan masalah:



5)



(1)



”Optimalisasi Kemampuan Preventif Petugas Patroli Sabhara Dalam Rangka Mengatasi kejahatan Jalanan”



(2)



”Optimalisasi Peran Bhabinkamtibmas Guna Mencegah Perkelahian Antar Pelajar”



(3)



“Optimalisasi Kemampuan Penyidik Polri guna Menanggulangi Tindak Pidana Penyalahgunaan Kartu Kredit dalam Rangka Mewujudkan Keamanan dalam Negeri”



(4)



“Strategi Peningkatan Kemampuan Polres Perbatasan guna Mengantisipasi Kejahatan Trans-Nasional dalam rangka Mewujudkan Kamdagri”



Kata Kunci/Variabel di dalam Judul Kata kunci atau biasa disebut variabel adalah frase dalam judul dan merupakan kata atau beberapa kata yang mengandung istilah ilmiah atau konsep di dalamnya. Setiap judul umumnya terdiri dari 2 atau 3 (tiga) kata kunci/variabel dan hubungan kata-kata kunci bersifat korelatif, yaitu hubungan yang menyatakan: a)



Hubungan integratif ( bagian yang terkait);



b)



Hubungan Interaktif;



Interaktif



c)



Integratif



Hubungan interaktif (saling ketergantungan). (1)



(2)



Kata kunci – 1 (KK-1): (a)



Optimalisasi Kemampuan Preventif Petugas Patroli Sabhara.



(b)



Optimalisasi Bhabinkamtipmas.



Peran



Kata Kunci – 2 (KK-2): KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



17



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



(a)



Mengatasi kejahatan Jalanan



(b)



Mencegah Kampung. KK1 A



6)



Perkelahian



Antar



KK2 A



Permasalahan Bersumber dari tema dan kompetensi pendidikan yang telah ditentukan, maka masalah pada Karya Tulis Terapan dapat disusun dan menjadi fokus penulisan, hal tersebut dapat dipandang penting bagi pendidikan yang sedang dilaksanakan. Identifikasi masalah dalam hubungannya dengan tema tersebut mengandung persoalan-persoalan yang secara operasional menjadi objek pengkajian yang sangat relevan dengan judul naskah karya tulis. Permasalahan yang dibahas merupakan implementasi bukan kajian teoretis (walaupun teori dapat sangat membantu), yang dirumuskan oleh peserta didik dalam perannya selaku seorang calon “manajer tingkat pertama”. Konsep dan pengertian tentang permasalahan dalam kaitannya dengan penulisan karya tulis terapan memiliki beberapa pemahaman yang berbeda-beda. Akan tetapi, dalam rangka memudahkan peserta didik untuk mengetahui dan memahami permasalahan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, antara lain: a) Ada perbedaan antara harapan (das sollen) dan kenyataan (das sein) dalam hal ini bisa dari sudut pandang polisi / sudut pandang pihak lain; b) Muncul pertanyaan-pertanyaan menarik terhadap sesuatu hal yang belum dapat terjawab; c) Orang lain dapat berpikir atau berpendapat sebagaimana yang kita lakukan; d) Ada hal-hal yang menimbulkan keraguan atau ketidakpastian; e) Perumusan kebijakan atau implementasi strategi yang menganulir kebijakan atau implementasi strategi sebelumnya berkaitan dengan perubahan lingkungan strategi. Mengingat permasalahan yang dipilih dapat menimbulkan pengertian dan pemahaman yang sangat luas, maka perlu dilakukan pembatasan terhadap masalah tersebut. Untuk itu, dalam rangka penentuan pokok masalah perlu memperhatikan identifikasi KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



18



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



masalah melalui langkah-langkah sebagai berikut: a)



Identifikasi berdasarkan latar belakang permasalahan. Dalam hal ini, peserta didik dapat menemukan ide/gagasan dasar pemikiran berupa pokok masalah melalui analisis terhadap fenomena kondisi akibat yang terjadi (variabel dependen terkait) dan mempersandingkannya dengan fenomena kondisi spesifik permasalahan (variabel dependen utama), sehingga ditemukan penyebab terjadinya permasalahan (variabel independen lepas).



Fenomena kondisi



Fenomena kondisi



Spesifik



Akibat



(Variabel Dependen Utama)



(Variabel Dependen Terkait)



Penyebab



Faktor penyebab yang merupakan variabel independen lepas ini harus dicari untuk dijadikan pokok permasalahan dan dibahas dalam karya tulis terapan. Analisis terhadap pokok permasalahan ini disebut juga sebagai dasar pemikiran dalam membahas permasalahan untuk selanjutnya diuraikan menjadi pokok persoalan selanjutnya. b)



c)



Menentukan pokok dikaitkan dengan:



permasalahan,



biasanya



(1)



Sesuatu yang dipertanyakan dan perlu dicarikan pemecahannya;



(2)



Belum terpecahkan seluruhnya sehingga masih ada beberapa persoalan lainnya;



(3)



Masalah bersifat aktual;



(4)



Menyangkut kepentingan umum;



(5)



Menjawab dan sesuai penugasan.



Ketepatan memilih pokok permasalahan tentunya sangat tergantung kepada kemampuan dan latar belakang serta ketajaman olah pikir dari setiap peserta didik dalam menganalisis latar belakang permasalahan yang akan dibahas. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



19



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



d)



Pedoman yang dapat digunakan untuk menentukan pokok permasalahan adalah melalui analisis judul dengan cara mengidentifikasi variabel/kata kunci. Pokok permasalahan biasanya berada pada variable/KK-1 dan berkorelasi dengan variable-2 (2 variable) atau variabel/KK-1 dan berkorelasi dengan variabel/KK-2 dan KK-3 (3 variable), Kata kunci atau variabel tersebut dielaborasi dalam bentuk kalimat “pernyataan” atau kalimat “pertanyaan”. Contoh: (1)



2 variabel: (a)



Dalam bentuk (Hipotesis).



Pernyataan



“Kemampuan Prefentif Petugas Patroli Sabhara Dalam Mengatasi Kejahatan Jalanan Belum Optimal” (b)



Dalam Bentuk (Hipotesis).



Pertanyaan



“Mengapa Kemampuan Preventif Petugas Patroli Sabhara Belum Optimal Dalam Mengatasi kejahatan Jalanan” (2)



3 variabel: (a)



Dalam bentuk (Hipotesis).



Pernyataan



…Dalam penulisan ini, permasalahan yang diangkat adalah “Kemampuan Penyidik Polri Belum Optimal dalam Menanggulangi Tindak Pidana Penyalahgunaan Kartu Kredit Guna Mewujudkan Keamanan dalam Negeri“. (b)



Dalm bentuk (Hipotesis).



Pertanyaan



“Mengapa Kemampuan Polres Perbatasan Belum Optimal Dalam Mengantisipasi Kejahatan TransNasional Guna Mewujudkan Keamanan Dalam Negeri ?” 7)



Pokok-pokok Persoalan Apa yang ditemukan pada pokok masalah di atas, KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



20



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



selanjutnya diuraikan menjadi: a)



Beberapa pokok persoalan, minimal 2 (dua) pokok persoalan sehingga dapat menjawab permasalahan.



b)



Pedoman yang digunakan dalam menentukan pokok-pokok persoalan sama dengan proses yang digunakan dalam menemukan pokok masalah, akan tetapi dikaitkan dengan variabel yang ada dalam judul yakni variabel dependen utama, variabel dependen terkait dan variabel independen lepas.



c)



Selain mengkaitkan dengan variabel dan kata kunci di dalam judul, untuk merumuskan pokokpokok persoalan dapat dilakukan dengan mengurai hal-hal yang terkait masalah dengan menggunakan “teori fish bond” (teori tulang ikan). Pokok masalah tersebut diurai berdasarkan konsep / landasan pemikiran yang digunakan sebagai pisau analisis yang tepat dalam menjawab pokok permasalahan, dan dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan “question” atau kalimat pernyataan “statement”. konsep atau landasan pemikiran yang tepat untuk digunakan dalam menjawab permasalahan tersebut dapat menggunakan teori manajemen atau teori sumber daya organisasi (tergantung/sesuai pendapat pakar). Oleh sebab itu, pokok persoalan yang dirumuskan antara lain berkaitan dengan: (1)



Dukungan sumber daya manusia yang ada;



(2)



Dukungan sumber daya anggaran yang tersedia;



(3)



Dukungan sarana dan prasarana yang dimiliki;



(4)



HTCK/Sistem dikembangkan.



dan



metode



yang



d)



Pokok persoalan yang dirumuskan tersebut dapat berbentuk pertanyaan ”question” atau pernyataan ”statement”, yang dikaitkan dengan adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan.



e)



Pemecahan Pokok-pokok Persoalan. Setiap pokok persoalan dicari solusinya sebagai KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



21



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



upaya menjawab persoalan dengan cara menguraikan setiap variabel/indikator/hal yang terkait dengan persoalan secara singkat, padat, menggunakan kalimat yang lugas dan sebaiknya menggunakan prinsip-prinsip “ilmu komunikasi” sehingga mudah dimengerti oleh pembaca. Pokok-pokok persoalan dapat dipecahkan melalui: (1) (2) (3) (4) (5) f)



Pokok-pokok pemikiran; Kebijakan, strategi dan merupakan konsepsi; Penjabaran; Analisis; Pembuktian.



upaya



apabila



Langkah-langkah Pemecahan Masalah Pengertian “masalah” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti yang sama dengan “persoalan”, namun agar dapat membedakan pengertian antara proses “pemecahan masalah” dengan “pemecahan persoalan”, maka di Setukpa Lemdiklat Polri disepakati bahwa setiap masalah terdiri dari beberapa persoalan, atau dengan kata lain masalah lebih luas dari pada persoalan. Pada dasarnya setiap masalah dapat dipecahkan dan diselesaikan, namun demikian perlu dipahami bahwa setiap pemecahan masalah sangat tergantung pada kondisi latar belakang pendidikan/pengetahuan, metode yang digunakan serta pengalaman pribadi peserta didik. Pemecahan masalah dapat menggunakan pendekatan berbagai teori dan ilmu pengetahuan. Beberapa pendekatan tersebut antara lain: (1)



Identifikasi Masalah Salah satu tolok ukur utama yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan seorang pimpinan dalam pelaksanaan tugas adalah kemampuannya dalam menemukan dan merumuskan masalah, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan memecahkan masalah tersebut. Identifikasi masalah merupakan awal dari proses pemecahan masalah yang meliputi penentuan pokok masalah berdasarkan judul yang telah ditetapkan dan penentuan KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



22



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



pokok-pokok persoalan. Dengan kata lain, setelah mendapatkan pokok masalah dari judul, selanjutnya dianalisis dan dipecahkan secara berurutan menjadi pokok-pokok persoalan. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah sebaiknya menggunakan pemikiranpemikiran yang bersifat logis serta dapat diterima oleh kebanyakan orang. Artinya, digunakan teori yang bersifat ilmiah dengan berbagai ragam paradigma, model, metode dan teknik-teknik tertentu. Semua itu digabungkan secara kreatif, inovatif menggunakan intuisi dan pemikiran yang bersifat objektif sehingga terhindar dari penilaian (kesimpulan) tendensius serta dapat membuka pikiran dan wawasan yang lebih luas dalam mengidentifikasi permasalahan. (2)



Macam-macam metode Pemikiran dalam Pemecahan Masalah sbb: (a)



Induksi adalah memberikan kesimpulan secara umum berdasarkan pengalamanpengalaman yang didapat secara khusus.



(b)



Deduksi adalah memberikan kesimpulan secara khusus berdasarkan pengetahuan yang bersifat umum.



(c)



Generalisasi adalah mengumpulkan hasil dari suatu contoh atau sampel yang mewakili seluruh golongan yang diobservasi. Oleh karena itu, metode pemikiran generalisasi disebut juga sebagai induksi tidak sempurna/tidak lengkap, semakin besar nilai persentase contoh semakin akurat generalisasinya.



(d)



Analogi induksi adalah metode pemikiran melalui persamaan atau pemikiran melalui analogi, biasanya disebut juga sebagai analogi logis. Pemikiran ini berangkat dari suatu kejadian khusus kepada kejadian KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



23



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



khusus lainnya yang semacam, kemudian menyimpulkannya bahwa apa yang dianggap benar pada kasus yang satu akan benar pada kasus lainnya. (e)



6.



Penyisihan adalah cara pemikiran suatu bentuk khusus dalam perdebatan, sering disebut juga ”methods of residues”. Caranya adalah dengan mendaftarkan sejumlah alternatif yang relevan dalam suatu situasi kemudian menunjukkan hasil akhirnya sebagai suatu kesimpulan, yang tidak perlu dihapuskan dan masih banyak lagi metode-metode yang lain yang dapat di pergunakan.



Alur Pikir Dan Pola Pikir a.



Alur Pikir Alur pikir merupakan urut-urutan berpikir yang disusun secara sistematis dan komprehensif menurut kerangka berpikir penulis. Tidak ada ketentuan yang baku untuk membuat alur pikir, tiap individu mempunyai kreasi pemikiran yang berbeda. Alur pikir dibuat sebagai lampiran pada seluruh bentuk produk karya tulis yang disusun oleh peserta didik pada penulisan Karya Tulis Terapan. Contoh Alur Pikir:



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



24



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



b.



Pola Pikir. Pola pikir adalah pola/konsep berpikir seorang penulis dalam memecahkan suatu masalah (guna membantu dalam berpikir secara sistem). Pola pikir dibuat sebagai lampiran dalam karya tulis terapan yang disusun peserta didik. Pola Pikir merupakan alat bantu bagi penulis untuk menyampaikan kerangka pikirnya kepada orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan yang divisualisasikan dalam bentuk skema atau diagram. Pola pikir sangat cocok untuk menyusun/membuat kerangka pikir atas visualisasi pemecahan masalah yang ditinjau secara komprehensif integral, karena pendekatan yang digunakan adalah sistem (Ref : Input → Proses → Output). Secara substansial pola pikir terdiri dari: 1) Input. a) Raw input merupakan masukan, dapat berupa suatu kondisi faktual yang ada pada saat ini, baik berupa benda, ataupun jasa yang akan diproses/diolah menjadi keluaran yang lebih baik. Contoh: (1)



KEMAMPUAN PREVENTIF PETUGAS PATROLI SABHARA SAAT INI.



(2)



PERAN BHABINKAMTIBMAS SAAT INI.



b)



instrumental Input Menurut teori sistem, suatu proses harus ada suatu ”control mechanism” yang mengendalikan proses transformasi yang terjadi. Sebagai visualisasi control mechanism maka pada pola pikir dilengkapi dengan ”instrumental input” yang merupakan instrumen atau alat bantu pengarah agar proses yang terjadi sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu, instrumental input di antaranya meliputi: paradigma nasional, peraturan-peraturan sebagai dasar hukum salah atas pokok bahasan bahkan teori-teori kalau diperlukan khususnya untuk tulisan yang lebih atau mengarah kepada ”policy paper”. Mengingat bahwa pemecahan masalah Polri lebih mengarah kepada policy paper, maka di dalam aplikasi penulisan karya tulis, instrumental input akan dibahas sebagai landasan pemikiran atau dasardasar pemikiran.



c)



Environmental input merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses transformasi. Agar pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi ini lebih komprehensif. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



25



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



2)



Proses Proses merupakan kegiatan transformasi untuk mengubah input menjadi output melalui suatu tahapan proses. Dalam proses transformasi ini digambarkan siapa, apa yang di rubah/diproses dan caranya bagaimana, masing-masing dikelompokkan dalam subyek, obyek dan metode. Pada dasarnya subyek merupakan ”inisiator” yang melakukan kegiatan proses (bisa nama instansi/organisasi, jabatan, sistem atau strata masyarakat dan sebagainya), sedangkan objek adalah identitas yang diproses oleh subyek, bisa apa saja apakah sumber daya (manusia, benda, dll), piranti, data dan sebagainya. “Penentuan obyek dapat mengacu kepada pokok-pokok persoalan yang sudah ada”. Cara yang ditempuh untuk memproses objek disebut metode. Mengingat secara fisik kolom yang tersedia untuk penulisan metoda relatif terbatas, maka diupayakan proses tersebut digambarkan dengan menggunakan terminologi yang singkat dan lazim digunakan secara umum (biasanya bahasa Inggris yang sudah disesuaikan dengan bahasa Indonesia, contoh : koordinasi, regulasi dan sebagainya). Dalam konteks contoh judul di atas, S O M (Subjek, Obyek, Metode) menggambarkan proses kegiatan mengoptimalkan/mengembangkan untuk mengubah kemampuan preventif petugas patroli sabhara/peran Bhabinkamtibmas saat ini yang belum optimal (input) menjadi kondisi yang sudah dioptimalkan/diharapkan (output).



3)



Output Output merupakan hasil keluaran dari input yang sudah mengalami proses transformasi, dapat berupa kondisi, benda, jasa dan sebagainya tergantung input-nya. Secara rasional, output merupakan keluaran/produk yang sudah mengalami proses nilai tambah (dari judul di atas tentunya kondisi kemampuan prefentif petugas patroli sabhara / peran Bhabinkamtibmas setelah mengalami optimalisasi/pengembangan sesuai yang diharapkan). Itulah sebabnya, diberikan aliran ”feedback”/umpan balik dari output ke input lagi yang menggambarkan kalau terjadi output yang tidak sesuai harapan akan disempurnakan kembali. Pengertian output yang digunakan di Setukpa Lemdikpol seringkali menggunakan istilah ”kondisi yang diharapkan”. Contoh: KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



26



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



KONDISI KEMAMPUAN PREVENTIF PETUGAS PATROLI SABHARA / PERAN BHABINKAMTIBMAS YANG DIHARAPKAN. Pembuatan Pola pikir lebih difokuskan dalam pembuatan karya tulis terapan di Setukpa Lemdikpol. 4)



Out line Out line adalah merupakan kerangka awal / gambaran garis besar di dalam proses penyusunan karya tulis terapan , oleh karenanya dalam penyusunan karya tulis terapan di Setukpa Lemdikpol peserta didik diwajibkan untuk membuat out line (kerangka dasar) agar penulisan menjadi lebih mudah. Adapun kegunaan out line adalah: a)



Ragangan (out line) : proses penggolongan dan penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya menjadi kesatuan yang berpautan (moeliono, 1988,1);



b)



Memuat garis besar isi materi / pokok-pokok gagasan, sebagai pecahan dari topik yang sudah di batasi (ragangan buram);



c)



Memuat perluasan atau penjabaran dari ragangan buram (ragangan kerja);



d)



Menentukan judul bab dan subbab: pemecahan masalah dari judu karya tulis terapan;



e)



Menjadi acuan atau patokan bekerja sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penganalisisannya;



f)



Tulisan yang wajib dibuat dalam presentasi judul”.



Conto Pola Pikir:



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



27



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Rangkuman 1.



2.



3.



4.



Ciri-ciri tulisan yang baik dan logis, antara lain: a.



Signifikan



b.



Jelas.



c.



Sistematis, Efektif dan efisien.



a.



Memiliki nilai konsepsional.



d.



Memiliki nilai kekuatan.



Syarat-syarat penulisan karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri adalah: a.



Menyajikan fakta, ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar;



b.



Ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya;



c.



Kebenarannya obyektif – positif, bukan kebenaran normatif;



d.



Menyajikan hasil kegiatan penelitian atau pengamatan dengan pokok masalah secara sistematis berdasarkan data dan fakta di lapangan.



Isi karya tulis terapan adalah: a.



Bagian pendahuluan (preliminaries) / bagian depan yang terdiri dari judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (kalau ada), daftar gambar (kalau ada), dan daftar lampiran (kalau ada);



b.



Bagian isi atau batang tubuh /bagian pokok, yang terdiri dari bab pendahuluan, beberapa bab yang berkaitan dengan pengolahan dan analisis data atau masalah, dan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran;



c.



Bagian akhir atau referensi / bagian belakang yang terdiri dari daftar pustaka, lampiran (kalau ada) dan indeks (kalau diperlukan).



Tata Cara Penulisan Karya Tulis Terapan di Setukpa Lemdiklat Polri: a.



Ketentuan Penulisan;



b.



Isi Naskah;



c.



Daftar Pustaka;



d.



Catatan Kaki;



e.



Kutipan.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



28



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



5.



Cara pengajuan judul Karya Tulis Terapan: a.



Judul;



b.



Permasalahan;



c.



Pokok-pokok Persoalan;



d.



Pemecahan Pokok-pokok Persoalan;



e.



Langkah-langkah Pemecahan Masalah.



Latihan 1.



Jelaskan syarat – syarat penulisan karya tulis terapan!



2.



Jelaskan isi karya tulis terapan!



3.



Jelaskan tata cara penulisan karya tulis terapan!



4.



Jelaskan cara pengajuan judul karya tulis terapan!



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



29



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



MODUL



SISTEMATIKA KARYA TULIS TERAPAN



02



5 JP (225 Menit)



Pengantar Hanjar ini membahas materi tentang isi pendahuluan, pembahasan, penutup dan lampiran, pembuatan alur pikir dan pola pikir serta pembuatan out line atau kerangka penulisan. Dengan tujuan agar peserta didik memahami susunan/sistimatika karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri.



Kompetensi Dasar Memahami susunan/sistematika karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri. Indikator Hasil Belajar: 1. Menjelaskan isi pendahuluan; 2. Menjelaskan isi pembahasan; 3. Menjelaskan isi penutup dan lampiran; 4. Mempraktekkan pembuatan kerangka penulisan. (sistematika dalam bentuk out line).



Materi Pelajaran Pokok bahasan: Susunan / sistematika karya tulis terapan di Setukpa Lemdiklat Polri. Subpokok Bahasan: 1.



Isi pendahuluan;



2.



Isi pembahasan;



3.



Isi penutup dan lampiran;



4.



Pembuatan kerangka penulisan. (sistematika dalam bentuk out line). KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



30



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



MetodePembelajaran 1. Metode ceramah Digunakan untuk menjelaskan tentang isi pendahuluan, pembahasan, penutup dan lampiran, pembuatan alur pikir dan pola pikir serta pembuatan out line atau kerangka penulisan. 2. Metode Brainstorming (curah pendapat) Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat peserta didik mengenai isi pendahuluan, pembahasan, penutup dan lampiran, pembuatan alur pikir dan pola pikir serta pembuatan out line atau kerangka penulisan. 3. Metode tanya jawab Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. 4. Metode penugasan Metode ini dugunakan pendidik untuk memberi penugasan kepada peserta didik terkait dengan materi yang diberikan.



Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar 1.



Alat/media: a. b. c. d.



2.



Bahan: a. b.



3.



White Board; Laptop; LCD Projector; OHP. Alat tulis; Kertas Flipchart/HVS.



Sumber belajar: a.



Modul bahan ajar penyusunan karya tulis terapan SIP Polri tahun 2013.



b.



Buku PPKTI (Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah) Sespimma Lemdiklat Polri tahun 2020.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



31



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Kegiatan Pembelajaran 1. Tahap awal : 10 menit Pendidik melaksanakan apersepsi: a. Pendidik memerintahkan peserta didik melakukan; b. refleksi pendidik mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi yang akan disampaikan; c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Tahap inti : 205 menit a. Pendidik menyampaikan materi tentang isi pendahuluan, pembahasan, penutup dan lampiran, pembuatan alur pikir dan pola pikir serta pembuatan out line atau kerangka penulisan. b. Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal penting, bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami; c. Pendidik menggali pendapat tentang materi yang telah disampaikan; d. Peserta didik melaksanakan curah pendapat tentang materi yang disampaikan oleh pendidik; e. Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau menanggapi materi; f. Pendidik menugaskan peserta didik untuk melaksanakan diskusi terkait materi yang telah diberikan; g. Peserta didik melaksanakan diskusi sesuai dengan materi yang diberikan; h. Peserta didik merespon secara aktif kegiatan pembelajaran; i. Pendidik menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 3. Tahap akhir : 10 menit a. Penguatan materi. Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara umum; b. Cek penguasaan materi. Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik. c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas. d. Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari pembelajaran yang disampaikan. e. Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk membuat kerangka penulisan (sistematika dalam bentuk out line).



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



32



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Tagihan/Tugas Peserta didik mengumpulkan hasil penugasan kepada pendidik dalam bentuk kerangka penulisan (sistematika dalam bentuk out line).



Lembar Kegiatan Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk membuat kerangka penulisan tentang materi yang telah diberikan.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



33



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Bahan Bacaan



SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS TERAPAN 1. Bentuk Sistematika Penulisan Karya Tulis Terapan Untuk memudahkan peserta didik dalam menulis, maka sistematika penulisan Karya Tulis Terapan diatur sebagai berikut: a.



Bagian Pendahuluan terdiri dari: 1)



Halaman Judul;



2)



Lembar Pengesahan Penguji;



3)



Lembar Pengesahan Pembimbing Penulisan;



4)



Surat Peryataan Penulis (bukan Plagiat);



5)



Lembar Motto (jika ada);



6)



Prakata (Kata Pengantar);



7)



Daftar Isi;



8)



Daftar Tabel (jika ada);



9)



Daftar Gambar (jika ada);



10) Daftar Lampiran (jika ada). b.



Bagian Isi/Batang Tubuh. 1)



BAB I



: PENDAHULUAN



a)



Latar Belakang.



b)



Pokok Permasalahan.



c)



Pokok-Pokok Persoalan.



d)



Ruang Lingkup Pembahasan.



e)



Maksud dan Tujuan:



f)



(1)



Maksud.



(2)



Tujuan.



Metode dan Pendekatan: (1)



Metode.



(2)



Pendekatan. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



34



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



2)



g)



Tata Urut (Sistematika).



h)



Pengertian-pengertian.



BAB II : LANDASAN PEMIKIRAN Berisi tentang konsep yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dan persoalan (pisau analisis) dapat menggunakan lebih dari 1 (satu) teori atau konsep:



3)



i)



Umum.



j)



Landasan operasional.



BAB III : KONDISI SAAT INI Mengemukakan hal-hal atau fakta-fakta atau kondisi realistikyang dapat menunjukkan penyebab timbulnya masalah berdasarkan persoalan yang dipilih:



4)



k)



Umum.



l)



Kondisi saat ini.



BAB IV : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Berisi permasalahan yang dibahas ditinjau dari kondisi lingkungan (environmental scanning) baik internal (kekuatan dan kelemahan) maupun eksternal (peluang dan kendala).



m)



n)



5)



Faktor internal (1)



Kekuatan.



(2)



Kelemahan.



Faktor eksternal (1)



Peluang.



(2)



Ancaman.



BAB V : KONDISI YANG DIHARAPKAN Berisi kondisi ideal terhadap kata kunci utama yang menjadi fokus penulisan:



6)



o)



Umum.



p)



Kondisi yang diharapkan.



BAB VI : UPAYA PEMECAHAN MASALAH Berisi konsepsi pemecahan masalah yang dirumuskan KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



35



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



melalui langkah-langkah pemecahan:



7)



q)



Umum.



r)



Upaya pemecahan masalah.



BAB VII : PENUTUP Berisi tentang Kesimpulan dan Saran / Rekomendasi:



c.



s)



Kesimpulan.



t)



Saran.



Bagian Akhir. 1)



Daftar Pustaka;



2)



Lampiran Alur Pikir;



3)



Lampiran Pola Pikir;



4)



Lampiran Lainnya (jika ada);



5)



Daftar Riwayat Hidup.



Catatan: Peserta didik dapat menuliskan judul masing-masing bab secara bebas sepanjang rumusan judul tersebut dapat menggambarkan isi tulisan pada bab tersebut.



2. Penjelasan Sistematika Penulisan a.



Bagian Pendahuluan 1)



2)



Perumusan Judul a)



Judul adalah rumusan pokok suatu tulisan, oleh sebab itu judul harus dinyatakan dengan singkat, jelas, dan mudah dipahami. Apabila diperlukan subjudul, hendaknya subjudul juga merupakan rumusan singkat dan jelas. Subjudul yang terlalu panjang dapat mengaburkan makna judul;



b)



Formulasi/susunan judul Karya Tulis Terapan terdiri dari dua atau tiga frase bersambung, yang tiap frase merupakan kata kunci (variabel);



c)



Untuk lebih jelas pedomani langkah-langkah perumusan judul pada bagian terdahulu buku pedoman ini.



Judul pada Sampul KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



36



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



a)



Pada sudut kiri atas dengan spasi 1 (satu) dicantumkan kop Setukpa Lemdiklat Polri;



b)



Pada bagian tengah di bawah kop Setukpa Lemdiklat Polri, diisi dengan lambang Setukpa Lemdiklat Polri;



c)



Di bawah lambang dengan jarak dua spasi dicantumkan Karya Tulis Terapan dan setelah itu dengan jarak dua spasi ke bawah ditulis judul yang dipilih peserta didik;



d)



Di bawah judul, jarak dua spasi dicantumkan tulisan ”Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sekolah Pembentukan Perwira Tahun xxxx;



e)



3)



4)



Setelah itu, jarak 3 (tiga) spasi di bawahnya ditulis OLEH: dan di bawahnya dicantumkan identitas peserta didik, yaitu NAMA dan NOSIS. (lihat lampiran). Lembar Pengesahan Pembimbing Materi Penulisan. a) Lembar pengesahan merupakan halaman/bagian yang berisi persetujuan/pengesahan dari pembimbing materi penulisan terhadap Karya Tulis Terapan yang disusun oleh peserta didik; b) Lembarpengesahanpembimbingmateri penulisan merupakan bukti bahwa Karya Tulis Terapan tersebut telah disetujui dan layak untuk diujikan di hadapan tim penguji; c) Selain ditandatangani oleh pembimbing materi penulisan, lembar pengesahan ini juga ditandatangani oleh penulis; d) Lembar ini ditulis dalam satu halaman dan wajib dilampirkan sebelum suatu diujikan. Lembar Pengesahan Penguji. a)



Lembar pengesahan penguji merupakan bukti bahwa Karya Tulis Terapan tersebut telah diuji di hadapan tim penguji yang ditunjuk berdasarkan Surat Perintah Ka Setukpa Lemdiklat Polri;



b)



Penandatanganan lembar pengesahan penguji dilaksanakan setelah Karya tulis terapan tersebut selesai direvisi oleh peserta didik berdasarkan masukan dari tim penguji;



c)



Lembar pengesahan penguji ditulis dalam satu halaman. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



37



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



5)



Surat Pernyataan Penulis Berisikan tentang pernyatan penulis yang menyatakan bahwa hasil penulisan pada karya tulis terapannya benar–benar dibuat sendiri tidak plagiat dan harus bermaterai.



6)



7)



Lembar Motto (Bila ada) a)



Lembar motto merupakan lembar yang berisi Motto atau pedoman hidup penulis/peserta didik. Halaman ini ditulis dalam satu halaman;



b)



Selain berisi motto, pada lembar ini juga dapat ditulis kata-kata persembahan yang ditujukan kepada keluarga penulis.



Prakata/Kata Pengantar Kata pengantar ditulis di halaman paling depan sesudah halaman judul. Bagian ini biasanya berisi tentang hal-hal sebagai berikut:



8)



a)



Ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;



b)



Gambaran umum mengenai adanya tugas beserta ketentuan-ketentuan yang dijadikan landasan penulisan karya tulis terapan;



c)



Gambaran umum tentang pelaksanaan tugas serta hasil-hasil yang telah dicapai;



d)



Ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu, sehingga memungkinkan terlaksananya penulisan naskah tersebut.



Daftar Isi Daftar isi memuat gambaran secara garis besar tentang pokok-pokok permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam pembahasan. Daftar isi terdiri dari beberapa bab, dan setiap bab dapat diperinci lagi menjadi beberapa subbab atau pasal (biasanya dituangkan dalam bentuk nomor yang berurutan), dan subbab atau pasal-pasal ini mungkin terbagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci.



9)



Daftar Tabel (Bila ada). Daftar tabel memuat semua tabel yang digunakan dalam penyusunan naskah. Penulisan judul tabel harus sama dengan judul yang terdapat dalam batang tubuh Karya Tulis Terapan. Daftar tabel dapat ditiadakan bila jumlah tabel kurang dari lima buah. Apabila keberadaan KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



38



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



tabel-tabel dalam Karya Tulis Terapan mengganggu, maka tabel-tabel tersebut dapat dituangkan dalam lampiran. 10) Daftar Gambar (Bila ada). Daftar gambar harus memuat dan mencantumkan judul semua gambar yang digunakan dalam penyusunan. Penulisan judul gambar harus sama dengan yang terdapat di dalam batang tubuh. Yang termasuk dalam daftar gambar, antara lain: peta atau denah, potret, grafik, dan sejenisnya. Daftar gambar ditiadakan apabila jumlah gambar kurang dari lima buah. Apabila kehadiran gambar-gambar dalam naskah dapat mengganggu, maka gambar-gambar tersebut sebaiknya disajikan dalam bentuk lampiran. b.



Bagian Isi/Batang Tubuh. 1)



BAB I PENDAHULUAN Bab ini apabila diperinci lebih lanjut terdiri dari beberapa sub bab/pasal, dan berisi penjelasan tentang latar belakang permasalahan, maksud dan tujuan, ruang lingkup, metoda dan pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah, sistematika/tata urut dan pengertian atau definisi operasional. a)



Latar Belakang. Subbab ini mengemukakan latar belakang permasalahan yaitu alasan mengapa penulis memilih judul tersebut sebagai pokok bahasan atau telaahan. Dalam menguraikan penjelasannya, penulis diharapkan menggunakan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka untuk lebih mempertajam masalah yang menjadi pokok bahasannya. Contoh judul Karya Tulis Terapan adalah “Optimalisasi Kemampuan Preventif Petugas Patroli Sabhara Guna Mengatasi Kejahatan Jalanan”.Untuk mengemukakan latar belakang permasalahan, maka penulis sebaiknya menggunakan data primer ataupun data sekunder tentang apa yang dimaksud dengan “Optimalisasi Kemampuan Preventif Petugas Patroli Sabhara” (kata kunci/variabel yang menjadi fokus/titik berat bahasan. Demikian juga terhadap kata kunci lainnya yang menjadi out come, yaitu “Mengatasi Kejahatan Jalanan”. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



39



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Dengan adanya latar belakang permasalahan ini, diharapkan akan menjadi jelas “pokok masalah” atau fokus penulisan yang akan dibahas dan dipecahkan dalam naskah. Pada gilirannya penulis akan lebih mudah untuk mengidentifikasi permasalahannya secara tuntas dan tidak ada yang terlewatkan. b)



Permasalahan. Permasalahan merupakan hasil analisis terhadap judul dan latar belakang pentingnya judul itu dibahas. Judul yang ditetapkan pada dasarnya mengandung dua atau tiga variabel yang saling terkait (hubungan kausal) dan mengandung permasalahan di dalamnya. Variabel utama/independen/kata kunci-1 merupakan permasalahan utama yang mempengaruhi dan menjadi fokus bahasan, dielaborasi menjadi kalimat pertanyaan atau pernyataan. Permasalahan yang dibahas bukan kajian teoretis (walaupun teori dapat sangat membantu), melainkan lebih pada implementasi strategi yang dirumuskan oleh peserta didik dalam perannya selaku seorang calon “manajer”. Untuk lebih jelasnya, pedomani langkah- langkah perumusan permasalahan pada bagian terdahulu.



c)



Pokok-pokok Persoalan. Merupakan hasil identifikasi masalah dalam hubungannya dengan judul yang pada dasarnya mengandung persoalan-persoalan dan secara operasional menjadi objek pengkajian yang relevan dalam penulisan Naskah. Rumusan persoalan bertujuan untuk menjawab permasalahan dan dapat menggunakan kajian/teori (misalnya: manajemen. sumber daya organisasi, kepemimpinan, dll). Persoalan dirumuskan dengan menggunakan kalimat pertanyaan atau pernyataan, minimal dua persoalan. Lebih jelasnya, pedomani langkahlangkah perumusan pokok-pokok persoalan pada bagian terdahulu.



d)



Ruang Lingkup. Ruang lingkup digunakan untuk membatasi agar bidang masalah yang dibahas tidak meluas. Dengan demikian, analisis dan pembahasannya KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



40



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



akan lebih tajam dan mendalam atau terarah pada satu fokus bahasan dalam lingkup tertentu. Pembatasan dapat diberlakukan juga untuk waktu dan wilayah penelitian serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan masalah yang terdapat pada judul, khususnya “kata kunci”. Fokus/titik berat bahasan biasanya merupakan kata kunci-1 dalam judul. e)



Maksud dan Tujuan. Kata maksud dalam subbab/pasal ini mengungkapkan apa yang akan dilakukan penulis berkenaan dengan masalah yang dipilihnya. Secara redaksional, biasanya maksud ini dinyatakan dengan kata kerja, seperti menjelaskan, membandingkan, membuktikan, mengkaji, menelaah, atau memberikan gambaran dan sebagainya. Sementara itu, kata tujuan berisi uraian tentang apa manfaat dari penulisan/pengkajian yang diharapkan. Hal tersebut bergantung pada permasalahannya. Suatu hasil penulisan/kajian diharapkan dapat bermanfaat atau digunakan untuk salah satu dari tiga kemungkinan ini yaitu: (1)



pembangunan atau pengembangan konsep;



(2)



perencanaan;



(3)



perumusan kebijakan.



Selain itu, dapat juga sebagai “sumbangan pikiran bersifat konseptual strategis” atau sebagai langkah kebijakan alternatif dan lain sebagainya, bergantung dari apa keinginan judul. f)



Metode dan Pendekatan. Bagian ini mengemukakan metode dan pendekatan yang digunakan penulis untuk membahas dan memecahkan masalah. Biasanya digunakan metode deskriptif analisis secara komprehensif integral. Metoda harus dipilih sesuai dengan bidang masalah yang dibahas dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam mengemukakan metoda yang digunakan, penulis hendaknya tidak hanya menyebutkan istilah-istilah saja, seperti deskriptifobjektif, deskriptif-analisis, historis dan sebagainya. Penulis hendaknya secara lebih terperinci dan nyata menjelaskan metode apa KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



41



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



sebenarnya yang dilakukan penulis dalam rangka pembahasan dan pemecahan masalah itu. Dengan demikian, walaupun tanpa disebutkan istilahnya pembaca akan tahu metode apa yang digunakan oleh penulis. Pendekatan dapat dilihat dari sisi mana titik berat tinjauan penulis dalam membuat tulisannya. Misalnya, untuk masalah optimalisasi kemampuan preventif petugas sabhara, pendekatan yang cocok adalah manajemen sumber daya manusia. Contoh lain: untuk masalah kenakalan remaja (masalah sosial), pendekatan yang cocok adalah sosiopsikologi, bukan pendekatan hukum. Apabila kita ingin mengetahui perkembangan ketahanan nasional dari masa ke masa, tentunya pendekatan historis akan lebih tepat daripada pendekatan hukum g)



Sistematika. Bagian ini menguraikan tata urut penulisan yang dituangkan dengan lengkap dan teratur dalam bentuk esei, jadi bukan dalam bentuk daftar isi. Secara ringkas dikemukakan isi setiap bab serta kaitan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya, sehingga akan terlihat dengan jelas suatu kesatuan yang bulat dan utuh yang tetap berpedoman pada kata kunci yang menjadi fokus/titik berat bahasan.



h)



Pengertian-pengertian. Bagian ini merupakan subbab terakhir dari bab pendahuluan. Apabila pengertian yang ingin dijelaskan cukup banyak dapat dituangkan dalam bentuk lampiran. Dalam bagian ini kata/istilah dan konsep-konsep yang dianggap penting yang ada dalam naskah dijelaskan atau diberi definisi operasional untuk menghindari timbulnya salah pengertian. Definisi atau penjelasan disini tidak bersifat “kaku” (rigid), tetapi merupakan konsensus antara penulis dan pembaca. Misalnya, yang dimaksud dengan “generasi muda” adalah anak dewasa yang berumur 17 tahun sampai dengan 24 tahun.



2)



BAB II LANDASAN PEMIKIRAN berisi tentang: a)



Konsepsi atau landasan pemikiran yang digunakan dan terkait dengan aturan atau landasan KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



42



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



oprasional yang menjadi pokok bahasan dalam penulisan naskah. b)



3)



4)



Pada hakikatnya landasan pemikiran yang digunakan harus terkait atau ada korelasinya dalam judul.



BAB III KONDISI SAAT INI berisi tentang: a)



Bagian pengantar untuk memasuki permasalahan yang akan dibahas, dengan mengemukakan halhal atau fakta-fakta yang dapat menunjukkan penyebab timbulnya masalah. Tentunya, hal itu dikaitkan dengan persoalan yang telah dirumuskan berdasarkan pendekatan/teori yang digunakan;



b)



Judul bab ini tidak diatur secara baku, akan tetapi dapat ditulis dengan rumusan judul bab yang disesuaikan dengan isi dari tulisan di dalam bab ini;



c)



Beberapa subbab yang berisi tinjauan dari sudut pandang: (1)



Kondisi realistik yang dihadapi saat ini. Dalam membahas kondisi saat ini, tinjauan masalah sebaiknya dibahas dari berbagai aspek khususnya menyangkut kondisi internal dan terkait dengan judul (kata kunci utama/titik berat bahasan pada judul, didukung oleh data kuantitatif dan data kualitatif);



(2)



Pengaruh/dampak/implikasi kondisi kata kunci utama terhadap kata kunci out come serta terhadap out come berikutnya;



(3)



Permasalahan kata kunci utama/fokus berupa persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat dari kata kunci utama saat ini yang disampaikan berupa data kuantitatif dan data kualiatatif.



BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI berisi tentang: a) memasuki permasalahan yang akan dibahas, ditinjau dari pengaruh kondisi lingkungan (environmental) baik lingkungan internal maupun eksternal; b) Pengaruh lingkungan ini terutama yang erat kaitannya dengan kata kunci utama/fokus (diurai dari umum ke khusus); KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



43



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



c)



5)



Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi biasanya menggunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan kendala). Dalam penulisan analisis ini peserta didik dapat menggunakan teori analisis lainnya yang dapat mendukung pembahasan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi.



BAB V KONDISI YANG DIHARAPKAN berisi tentang: a)



Pengantar untuk memasuki permasalahan yang akan dibahas, ditinjau dari kondisi yang dikehendaki/diharapkan atau kondisi ideal terhadap kata kunci utama yang menjadi fokus;



b)



Pembahasan ditinjau dari sudut pandang: (1)



Kondisi ideal Kondisi ini sebaiknya ditinjau dari unsur-unsur/aspek yang terdapat pada pembahasan kata kunci utama. Pembahasan diupayakan mencakup semua aspek/persoalan yang telah dirumuskan, dan hanya yang terkait dengan kata kunci utama dalam judul (titik berat bahasan pada judul) ;



(2)



Menguraikan pengaruh/dampak/implikasi dari tercapainya kondisi ideal (dari kondisi ideal pada kata kunci utama terhadap kata kunci-2 (out come) dan kata kunci-3 (out come berikutnya); Indikator keberhasilan atas kondisi yang diharapkan agar dapat terwujud/tercapai. UPAYA PEMECAHAN MASALAH berisi



(3) 6)



BAB VI tentang: a) Konsepsi atau upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi analis yang menggambarkan pengaruh, korelasi, saling ketergantungan dari aspek-aspek yang dibahas pada bab/bagian sebelumnya. Dengan demikian sampailah pada sebuah kesimpulan perlunya dirumuskan visi dan misi, tujuan, strategi, sasaran, kebijakan, dan upaya (implementasi strategi) untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi; b)



Produk karya tulis terapan yang disusun oleh peserta didik di Setukpa Lemdiklat Polri merupakan produk karya tulis yang bersifat pemecahan masalah (problem solving); KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



44



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



c)



c.



Upaya/action plan merupakan suatu langkah riil atau tindakan nyata dan bersifat teknis sebagai jabaran pernyataan strategi yang diterapkan, di dalamnya minimal memuat unsur siapa (subjek) melakukan apa (objek) dengan cara bagaimana (metode).\ 7) BAB VII PENUTUP merupakan bab terakhir/bagian penutup naskah yang terdiri dari: a) Kesimpulan dalam artian bukanlah ringkasan, tetapi jawaban terhadap masalah-masalah yang dikemukakan dan dibahas dalam bab-bab sebelumnya. Oleh sebab itu, kesimpulan dirumuskan dengan tepat dari pembahasan naskah secara keseluruhan, bukan bab demi bab; b) Saran yang memuat harapan dan reaksi tindak lanjut dari pihak berwenang yang merupakan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan hasil proses analisis sebelumnya. Lazimnya berisi harapan untuk pihak lain seperti organisasi pada satuan yang lebih tinggi, pemerintah, institusi, atau pihak tertentu yang terkait. Saran-saran dikemukakan secara singkat dan jelas, serta harus berkaitan dengan maksud dan tujuan pada Bab Pendahuluan dan dengan Kesimpulan serta Bab Penutup. Saran harus tegas kepada siapa ditujukan, serta memuat isi yang pantas dilakukan oleh pejabat/instansi dimaksud karena kewenangan dan tanggung jawabnya; c) Kalimat Penutup berfungsi Untuk mengakhiri penulisan naskah secara keseluruhan, maka pada bagian akhir ini ditutup dengan kalimat penutup. Bagian Pelengkap Akhir 1) Daftar Pustaka Bagian ini berisi semua pustaka yang dijadikan acuan, pegangan, atau landasan pembahasan dalam penyusunan naskah. Data/permasalahan yang tidak relevan dengan pembahasan masalah pada tulisan naskah tidak dibenarkan dicantumkan dalam daftar pustaka. Yang dimaksud dengan daftar pustaka disini adalah sumber-sumber tertulis, diterbitkan atau tidak, seperti buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan penerbitan pemerintah atau peraturan perundangundangan yang berlaku.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



45



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



2)



Lampiran Alur Pikir Alur piker merupakan urut-urutan berpikir yang disusun secara sistematis dan komprehensif menurut kerangka berpikir penulis. (Pedomani penyusunan alur pikir).



3)



Lampiran Pola Pikir Lampiran pola piker berisi pola/konsep berpikir seorang penulis dalam memecahkan sesuatu masalah guna membantu dalam berpikir secara kesisteman (Pedomani perumusan pola pikir).



4)



Lampiran Lain (bila ada) Lampiran adalah rujukan atau referensi yang utuh, sebagian dapat berupa tabel (yang tidak dimasukkan ke dalam batang tubuh naskah), gambar, bagan, peta, dan lain-lain yang dianggap perlu).



5)



Daftar Riwayat Hidup Daftar Riwayat hidup berisi riwayat hidup penulis baik dari aspek kepangkatan, pendidikan maupun penugasan.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



46



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Rangkuman Bentuk Sistematika Karya Tulis Terapan 1. Bagian Pendahuluan, terdiri dari; a.



Halaman Judul.



b.



Lembar Pengesahan Penguji.



c.



Lembar Pengesahan Pembimbing Penulisan.



d.



Lembar Motto (jika ada).



e.



Surat Pernyataan Penulis (ttg tdk Plagiat).



f.



Prakata (Kata Pengantar).



g.



Daftar Isi.



h.



Daftar Tabel (jika ada).



i.



Daftar Gambar (jika ada).



j.



Daftar Lampiran (jika ada).



2. Bagian Isi/Batang Tubuh. a.



b.



BAB I : PENDAHULUAN 1) Latar Belakang. 2) Pokok Permasalahan. 3) Pokok-Pokok Persoalan. 4) Ruang Lingkup Pembahasan. 5) Maksud dan Tujuan: a) Maksud. b) Tujuan. 6) Metode dan Pendekatan: a) Metode. b) Pendekatan. 7)



Tata Urut (Sistematika).



8)



Pengertian-pengertian.



BAB II : LANDASAN PEMIKIRAN Berisi tentang konsep yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dan persoalan (pisau analisis) dapat menggunakan lebih dari 1 (satu) teori atau konsep: 9)



Umum.



10) Landasan operasional.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



47



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



c.



d.



e.



f.



g.



BAB III : KONDISI SAAT INI Mengemukakan hal-hal atau fakta-fakta atau kondisi realistikyang dapat menunjukkan penyebab timbulnya masalah berdasarkan persoalan yang dipilih: 11) Umum. 12) Kondisi saat ini. BAB IV : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Berisi permasalahan yang dibahas ditinjau dari kondisi lingkungan (environmental scanning) baik internal (kekuatan dan kelemahan) maupun eksternal (peluang dan kendala). 13) Faktor internal a) Kekuatan. b) Kelemahan. 14) Faktor eksternal a) Peluang. b) Ancaman. BAB V : KONDISI YANG DIHARAPKAN Berisi kondisi ideal terhadap kata kunci utama yang menjadi fokus penulisan: 15) Umum. 16) Kondisi yang diharapkan. BAB VI : UPAYA PEMECAHAN MASALAH Berisi konsepsi pemecahan masalah yang dirumuskan melaluilangkah-langkah pemecahan: 17) Umum. 18) Upaya pemecahan masalah. BAB VII : PENUTUP Berisi tentang Kesimpulan dan Saran / Rekomendasi: 19) Kesimpulan. 20) Saran.



3. Bagian Akhir. a. Daftar Pustaka. b. Lampiran Alur Pikir. c. Lampiran Pola Pikir. d. Lampiran lainnya (jika ada). e. Riwayat hidup.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



48



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Latihan Jelaskan bagaimana tata cara membuat kerangka sistematika yang dituangkan kedalam out line dengan judul bebas atau judul yang telah disiapkan dalam penulisan karya tulis terapan!



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



49



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



MODUL



PENYUSUNAN DAN PRESENTASI KARYA TULIS TERAPAN



03 20 JP (900 Menit)



Pengantar Hanjar ini membahas tentang materi yang akan dibahas tata cara mempraktekan penyusunan dan mempresentasikan karya tulis terapan. Dengan tujuan agar peserta didik mampu untuk menyusun karya tulis terapan.



Kompetensi Dasar Memahami pedoman pembuatan karya tulis terapan. Indikator hasil belajar: 1. Menjelaskan dan mempraktekkan penyusunan karya tulis terapan; 2. Mempresentasikan karya tulis terapan.



Materi Pelajaran Pokok bahasan: Menyusun karya tulis terapan. Sub pokok bahasan: 1. Praktek penyusunan karya tulis terapan; 2. Presentasi karya tulis terapan.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



50



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



MetodePembelajaran 1. Metode ceramah Digunakan untuk menjelaskan tentang penyusunan dan presentasi karya tulis terapan. 2. Metode Brainstorming (curah pendapat) Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat peserta didik tentang penyusunan dan presentasi karya tulis terapan. 3. Metode tanya jawab Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan. 4. Metode penugasan Metode ini dugunakan pendidik untuk memberi penugasan kepada peserta didik terkait dengan materi yang diberikan.



Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar 1.



Alat/media: a. b. c. d.



2.



Bahan: a. b.



3.



White Board; Laptop; LCD Projector; OHP. Alat tulis; Kertas Flipchart/HVS.



Sumber belajar: a.



Modul bahan ajar penyusunan karya tulis terapan SIP Polri tahun 2013.



b.



Buku PPKTI (Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah) Sespimma Lemdiklat Polri tahun 2020.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



51



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Kegiatan Pembelajaran 1. Tahap awal : 10 menit Pendidik melaksanakan apersepsi: a.



Pendidik memerintahkan peserta didik membuat karya tulis terapan;



b.



refleksi pendidik mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi yang akan disampaikan untuk mempraktekkan dan cara mempresentasikan karya tulis terapan;



c.



Pendidik mengeksplor dan mengarahkan proses penyusunan/praktek serta cara mempresentasikan karya tulis terapan.



d.



Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.



2. Tahap inti : 200 menit Pendidik melakukan monitoring dan bimbingan kepada peserta didik dalam proses penyusunan karya tulis terapan secara tatap muka (7 X Pertemuan), maupun E-Learning. 3. Tahap akhir : 60 menit Pendidik mengoreksi dan mengesahkan hasil karya tulis terapan. 4. Presentasi karya tulis terapan: 630 menit a.



Peserta didik Mempresentasikan Karya tulis terapan;



b.



Pendidik/penguji, menguji dan menilai Karya Tulis Terapan dalam presentasi yang dilakukan oleh peserta didik.



Tagihan/Tugas Peserta didik mengumpulkan dan mempresentasikan hasil penyusunan karya tulis terapan kepada pendidik dalam bentuk tertulis.



Lembar Kegiatan Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk melaksanakan penyusunan dan presentasi karya tulis terapan dari materi yang telah diberikan. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



52



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Bahan Bacaan



PENYUSUNAN DAN PRESENTASI KARYA TULIS TERAPAN 1.



Penyusunan Karya Tulis Terapan a.



b.



Tahap Penyusunan Karya Tulis Terapan 1)



Persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karya tulis ilmiah;



2)



Pengumpulan data biasanya dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara, angket, dokumentasi atau eksperimen;



3)



Pengorganisasian dan pengonsepan;



4)



Pemeriksaan atau penyuntingan;



5)



Penyajian dan pengetikan;



Tahap Persiapan 1)



Pemilihan masalah atau topik: a) Gejala yang mengindikasikan masalah; b) Masalah; (1) Suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan; (2) Suatu keadaan yang tidak sesuai dengan aturan / standar yang berlaku; antara keinginan dengan (3) Perbedaan keadaan yang sebenarnya. Kriteria masalah yang baik adalah: (1) Mempunyai nilai: (a) Hal-hal yang up to date dan baru (b) Menyatakan suatu hubungan. (c) Mempunyai kaitan dengan bidang ilmu/ aplikasi yang diterapkan. (d) Dapat diuji dengan perlakuan, data, fasilitas yang ada. (e) Dinyatakan secara jelas dalam bentuk pertanyaan KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



53



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



(2)



2)



3) 4)



Layak: (a) Metode pemecahan masalah harus tersedia; (b) Pastikan masalah yang dipilih ada teorinya. (c) Waktu yang diperlukan wajar. (d) Tidak bertentangan dengan hukum dan adat (3) Sesuai kemampuan penulis (a) Menarik bagi penulis; (b) Cocok dengan kualifikasi ilmiah penulis. (4) Fokus adalah pemilihan masalah tertuju pada objek/ permasalahan yang dibahas. c) Pemilihan masalah guna menjawab pertanyaanpertanyaan sebagai berikut: (1) Mengapa masalah ini penting bagi institusi Polri? (2) Apa indikasi persoalan yang muncul saat ini akibat adanya masalah di Polri? (3) Jikalau masalah ini tidak ditangani dengan baik (tidak ada solusi) apa akibat atau konsekuensi negatif bagi Polri? d) Identifikasi masalah berisi tentang masalah yang timbul di intitusi kepolisian meliputi: (1) Tantangan perbaikan sesuatu” karena ada kesanksian terhadap sesuatu/ gejala/ fenomena; (2) Adanya halangan / rintangan terhadap suatu tugas; (3) Adanya celah antara harapan dan kenyataan. Penentuan Judul: a) Dilakukan dengan mem-breakdown dari tema pendidikan dan melakukan pembatasan topik (memfokuskan masalah); b) Bagian pembatasan atau fokus masalah. Pembuatan kerangka karangan / out line. Tahap Pengumpulan Data: a) Mencari informasi dari kepustakaan (buku, koran, majalah, jurnal, dll); b) Terjun kelapangan melakukan observasi dan wawancara (pengumpulan keterangan dari pihak– KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



54



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



5)



6)



2.



pihak yang mengetahui masalah yang akan digarap); Melakukan pengujian dan percobaan c) (eksperimen) dilapangan atau di laboraturium. Tahap Pengorganisasian dan Pengonsepan: a) Menyeleksi dan mengorganisasikan data; b) Pengelompokan bahan bagian – bagian mana yang akan di dahulukan; c) Menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk; d) Mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik – teknik yang di tentukan; e) Misal bersifat kuantitatif --> data di olah dan dianalisis dengan teknik statistik. Tahap Pemeriksaan: a) Pemeriksaan isi karya ilmiah dan cara penyajian karya ilmiah, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan; b) Pembacaan dan pengecekan kembali naskah; c) Pemeriksaan : bagian yang tumpang tindih atau penjelasan yang berulang – ulang; d) Membuang penjelasan yang tidak perlu, dan menambah penjelasan yang dirasakan sangat memerlukan pembahasan; e) Pemakaian bahasa : penulisan, pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, penerapan kaidah ejaan.



Presentasi Karya Tulis Terapan Presentasi adalah salah satu cara menyampaikan informasi kepada orang lain secara menarik dan informatif. Presentasi sangat penting, Mengapa demikian? Karena setiap peserta didik harus bisa memaparkan setiap gagasannya di depan penguji atau pun di depan orang banyak. Agar semua materi dapat tersalurkan dengan baik, maka kita perlu melakukan berbagai persiapan agar hasil yang kita harapkan tercapai. Berikut ini merupakan beberapa tahap yang perlu dipersiapkan sebelum presentasi. a.



Tahap Persiapan 1)



Kuasai materi dengan baik Apa yang akan disampaikan dalam presentasi karya tulis terapan adalah hasil tulisan yang sudah disusun. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



55



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



mulai dari mengajukan judul, membuat permasalahan dan persoalan dan mencari solusi pemecahan masalah serta saran yang perlu dilakukan, Semua itu adalah modal utama Anda dalam presentasi karya tulis terapan. dengan melakukan semua hal tersebut peserta didik akan menguasai materi dengan baik. Dan Anda akan jauh lebih siap, bahkan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian karya tulis terapan. 2)



Siapkan mental. Saat ujian karya tulis terapan sudah mulai dekat, rasa cemas biasanya tetap muncul. Ini adalah hal yang wajar. Untuk mengatasinya katakan pada diri Anda sendiri bahwa Anda sudah siap. Hilangkan pikiranpikiran negatif dalam diri Anda.Yakinkan diri Anda, bahwa Anda sudah siap dan menguasai materi yang akan disampaikan.



3)



Kenali siapa penguji anda Sebelum presentasi dihadapan penguji, salah satu hal penting yang tidak bisa Anda lewatkan yaitu dengan mengenali masing-masing penguji, bagaimana karakternya, bagaimana cara mereka bertanya dan sebagainya akan membuat Anda jauh lebih tenang saat presentasi berlangsung.



4)



Susunlah slide presentasi dengan baik Menyusun slide presentasi bisa dibilang tidak mudah. Dibutuhkan sebuah pemikiran dan kerja keras untuk memilih konten yang harus ditampilkan dalam tiap slide, grafik, gambar, serta struktur presentasi yang akan Anda sampaikan. Dalam membuat slide presentasi untuk sidang kita harus mengedepankan aspek kesederhanaan dan kejelasan. Sederhana maksudnya setiap kalimat yang Anda tampilkan dalam slide harus singkat dan mudah dipahami. Sedangkan kejelasan maksudnya penggunaan latar belakang, warna, jenis font dan ukuran font harus mudah dibaca. Ingat presentasi itu tidak lama, maksimal 20 menit, bahkan tidak jarang waktu yang diberikan kurang dari itu, bisa 10 menit atau 15 menit. Untuk itu buatlah slide presentasi sesuai dengan kebutuhan dan yang terpenting slide tersebut harus memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis (jika menggunakan hipotesis), metode KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



56



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



penelitian, hasil penelitian (kalau ada data-data angka tampilkan dengan tabel dan grafik), kesimpulan dan Saran/rekomendasi. 5)



Lakukan latihan presentasi dengan baik Berlatih adalah cara terbaik untuk membuat presentasi berjalan dengan baik. Dengan latihan Anda akan lebih percaya diri, mampu menyesuaikan apa yang Anda sampaikan dengan waktu yang ada, serta menemukan cara terbaik untuk menyampaikan presentasi. Berlatihlah sendiri di depan cermin, di depan temanteman dan visualisasikan kesuksesan Anda. Jika sampai tahap ini Anda bisa melakukannya dengan baik maka peluang Anda untuk sukses dalam presentasi semakin terbuka lebar.



b.



Tahap Pelaksanaan Dalam tahap ini kita akan belajar tentang bagaimana membuka presentasi, memaparkan isi dan menutup presentasi. 1)



Membuka presentasi Membuka presentasi dalam sidang adalah salah satu tahap yang menurut saya tidak mudah dilakukan. Dibutuhkan sebuah pemikiran yang matang sebelum Anda melakukannya. Anda harus benar-benar memikirkan kalimat apa yang paling tepat Anda sampaikan saat berdiri pertama kali di depan dewan penguji. Jangan sampai Anda menunjukkan diri bahwa Anda tidak siap, dengan pembukaan yang buruk. Seperti meminta maaf atau kalimat lain yang menunjukkan bahwa Anda sebenarnya tidak siap.



2)



Menjelaskan isi presentasi Dalam tahap ini Anda harus mampu menjelaskan isi presentasi Anda dengan terstruktur dan jelas. Jika Anda mengawali presentasi dengan menjelaskan poinpoin yang akan dibahas maka dalam pembahasan jangan sampai Anda melewatkan apapun yang sudah Anda mulai sebelumnya. Namun jika Anda membuka presentasi dengan sebuah narasi, maka pembahasan Anda harus terstruktur dengan baik. Supaya dewan penguji atau audiens yang mendengarkan Anda memahami bagian-bagian dari apa yang Anda sampaikan dengan baik. Selain itu gunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Anda harus ingat presentasi itu bersifat KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



57



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



formal, jadi penggunaan bahasa yang baik akan memberikan kesan yang baik untuk penampilan Anda. Satu lagi jangan lupa gunakan bahasa tubuh Anda dengan baik untuk memperkuat setiap gagasan yang Anda tampilkan. c.



Penutup Dalam presentasi sidang ada dua cara penutupan presentasi yang baik. Pertama menyimpulkan isi dari presentasi yang biasanya juga kesimpulan dari isi. Kedua, menyampaikan saran/rekomendasi. Saran/rekomendasi ini Anda sampaikan kepada pihak-pihak terkait yang akan menggunakan hasil penelitian Anda atau yang akan meneruskan penelitian Anda di masa mendatang.



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



58



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Rangkuman Tahap penyunan karya tulis terapan 1. Tahap Penyusunan a. Persiapan b. Pengumpulan data c. Pengorganisasian dan pengonsepan d. Pemeriksaan atau penyuntingan konsep e. Penyajian atau pengetikan 2. Tahap Persiapan a. Pemilihan masalah atau topik b. Penentuan judul c. Pembuatan kerangka karangan / out line d. Tahap Pengumpulan Data e. Tahap Pengorganisasian Dan Pengonsepan f. Tahap Pemeriksaan Presentasi adalah salah satu cara menyampaikan informasi kepada orang lain secara menarik dan informatif Tahap presentasi 1. Tahap persiapan a. Kuasai materi dengan baik b. Siapkan mental c. Kenali siapa penguji anda d. Susunlah slide presentasi dengan baik e. Lakukan latihan presentasi dengan baik 2. Tahap pelaksanaan a. Membuka presentasi b. Menjelaskan isi presentasi c. Menutup Presentasi



Latihan 1. Jelaskan isi tahapan penyusunan karya tulis terapan! 2. Jelaskan isi tahapan presentasi!



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



59



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



LAMPIRAN-LAMPIRAN



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



60



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA



KARYA TULIS TERAPAN



UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KA SPK DALAM RANGKA MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA KEPADA MASYARAKAT DI WILAYAH HUKUM POLSEK JAGAKARSA POLRES JAKARTA SELATAN



DISUSUN OLEH : NOSIS : TON : SEKOLAH INSPEKTUR POLISI ANGKATAN ….TA ….. KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



61



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA



LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJIAN “Upaya Meningkatkan Kinerja KA SPK Dalam Rangka Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Di Wilayah Hukum Polsek Jagakarsa Polres Jakarta Selatan”



Disusun oleh :



NOSIS : TON : Karya Tulis Terapan ini untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir Program Operasional Proses Pembelajaran Peserta Didik SIP Angkatan ke …..T.A…. dan telah disetujui oleh pembimbing serta telah dilakukan pengujian karya tulis terapan pada tanggal, Bulan, Tahun



Sukabumi, tanggal, Bulan, Tahun PENGUJI 1. 2.



............….. .............…..



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



62



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA



LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING NAMA



:



NOSIS



:



PELETON / KELAS



:



JUDUL KARYA TULIS



:



UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KA SPK



DALAM RANGKA



MEMBERIKAN



PELAYANAN



PRIMA



KEPADA MASYARAKAT DI WILAYAH HUKUM POLSEK



JAGAKARSA



POLRES



JAKARTA



SELATAN



PEMBIMBING TELAH MENYETUJUI KARYA TULIS TERAPAN INI.



Sukabumi,Tanggal, Bulan, Tahun PEMBIMBING



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



63



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA



SURAT PERNYATAAN



Yang bertanda tangan dibawah ini serdik : Nama



:



Nosis



:



Peleton/kelas :



Menyatakan bahwa Karya Tulis Terapan ini yang telah dibuat merupakan hasil penulisan sendiri bukan merupakan plagiat dari orang lain.



Apabila terbukti Karya Tulis Terapan tersebut merupakan Plagiat orang lain, maka penulis sanggup dan bersedia untuk diproses sesuai ketentuan Lembaga dan tidak dapat nilai.



Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.



Sukabumi, Tanggal, Bulan, Tahun Yang Membuat ; Penulis MATERAI RP. 10000,-



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



64



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA



MOTTO



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



65



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA



KATA PENGANTAR



Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia kepada Penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Terapan ini dengan judul “ Upaya Meningkatkan Kinerja KA SPK Dalam Rangka Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Di Wilayah Hukum Polsek Jagakarsa Polres Jakarta Selatan ” Penulis menyadari, penyusunan dan isi Karya Tulis Terapan ini masih jauh dari sempurna, serta bahan bacaan yang kurang lengkap. Namun Penulis berharap, Karya Tulis Terapan ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi para siswa Setukpa Polri angkatan ke ….Tahun …. dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diembannya. Dalam kesempatan yang baik ini, perkenankanlah Penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Pembimbing yang telah membimbing Penulis, baik dalam pendidikan maupun dalam penyusunan Karya Tulis Terapan. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, Penulis meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sekalian guna peningkatan pembuatan Karya Tulis Terapan dimasa yang akan datang terima kasih.



Sukabumi, Tanggal, Bulan, Tahun Penulis



NOSIS



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



66



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



ANGKATAN … TA TAHUN



KARYA TULIS TERAPAN SEKOLAH INSPEKTUR POLISI



67



MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN



SURAT PERINTAH Nomor : Sprin/ 127 /II/DIK.1.3./2021 Pertimbangan : bahwa dalam rangka rapat koordinasi penyusunan (Rakorsun) Hanjar Dikbangum Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 T.A. 2021 di lingkungan Pendidikan dan Pelatihan Polri dipandang, perlu mengeluarkan surat perintah. Dasar



1. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesiai; 2. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Nomor: Kep/253/VI/2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Rencana Kerja Satker Lemdiklat Polri T.A. 2021; 3. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/2463/XII/2020 tanggal 22 Desember 2020 tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Polri T.A. 2021. DIPERINTAHKAN



Kepada



: NAMA, PANGKAT DAN JABATAN YANG TERCANTUM DALAM LAMPIRAN SURAT PERINTAH INI.



Untuk



: 1.



di samping melaksanakan tugas dan jabatan sehari-hari ditunjuk sebagai peserta rapat koordinasi penyusunan (Rakorsun) Hanjar Dikbangum Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 T.A. 2021 dengan rumusan pertelaan tugas sebagai berikut: a.



Pelindung memberikan pertimbangan dan arahan sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan rapat koordinasi penyusunan hanjar Dikbangum Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 T.A. 2021.



b.



Penasihat memberikan masukan, nasihat dan pertimbangan-pertimbangan dalam rapat koordinasi penyusunan hanjar Dikbangum Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 T.A. 2021.



c.



Penanggung jawab bertanggung jawab terhadap proses penyelenggaraan dan hasil yang dicapai dalam kegiatan rapat koordinasi penyusunan hanjar Dikbangum Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 T.A. 2021.



d.



Ketua Pelaksana mempersiapkan dan menyelenggarakan pelaksanaan serta melaporkan hasil rapat koordinasi penyusunan hanjar Dikbangum Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 T.A. 2021.



e. Wakil Ketua .....



2



SURAT PERINTAH KALEMDIKLAT POLRI NOMOR : SPRIN/ 127 /II/DIK. 1.3./2021 TANGGAL: 1 FEBRUARI 2021



e.



Wakil Ketua menjelaskan petunjuk teknis pelaksanaan, mengontrol berlangsungnya kegiatan, dan moderator dalam kegiatan rapat koordinasi penyusunan hanjar Dikbangum Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 T.A. 2021.



f.



Sekretaris menyiapkan kelengkapan administrasi (jadwal kegiatan, daftar hadir, pembagian kelompok diskusi dan penyiapan tempat pelaksanaan kegiatan).



g.



Notulen bertugas mencatat poin-poin penting yang dibahas dan disepakati bersama.



h.



Ketua Diskusi Kelompok Memimpin diskusi kelompok, menyiapkan pokok masalah yang akan didiskusikan, mengendalikan dan mengatur jalannya diskusi agar tetap berjalan baik, hidup, efisien dan efektif serta memaparkan hasil diskusi.



i.



Operator Kelompok mempersiapkan perlengkapan diskusi, memfasilitasi kebutuhan peserta diskusi, mengkompulir materi awal sebagai bahan diskusi, dan menuangkan hasil diskusi disesuaikan dengan format kurikulum.



2.



kegiatan dilaksanakan selama 4 (empat) hari kerja dari tanggal 4 s.d 7 Februari 2021 bertempat di Hotel Swiss-Belinn Pondok Indah, Jln. Metro Pondok Indah No. 6 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan;



3.



seluruh biaya yang digunakan untuk mendukung kegiatan ini dibebankan pada anggaran Lemdiklat Polri T.A. 2021;



4.



melaksanakan perintah ini dengan saksama dan penuh rasa tanggung jawab.



Selesai. Paraf : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Dikeluarkan di: Jakarta



Konseptor/Kasubbag Sespimma : ....... pada tanggal : 1 Februari 2021 Kaurmin Bagkurhanjar Dikbangum : ....... Kabag Kurhanjar Dikbangum : ....... KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI Kaurtu Ro Kurlum : ....... Karo Kurikulum : ....... Kataud Lemdiklat Polri : ....... Wakalemdiklat Polri : .......



Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si. KOMISARIS JENDERAL POLISI



MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN



LAMPIRAN SURAT PERINTAH KALEMDIKLAT POLRI NOMOR : SPRIN/ 127 /II/DIK.1.3./2021 TANGGAL : 1 FEBRUARI 2021



DAFTAR NAMA PESERTA RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN HANJAR DIKBANGUM SEKOLAH INSPEKTUR POLISI (SIP) ANGKATAN 50 T.A. 2021



NO 1



NAMA 2



PANGKAT 3



1.



Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si.



KOMJEN POL



2.



Drs. LUKI HERMAWAN, M.Si.



3.



JABATAN STRUKTURAL 4



KEPANITIAAN 5



KALEMDIKLAT POLRI



PELINDUNG



IRJEN POL



WAKA LEMDIKLAT POLRI



PENASIHAT



MARDIAZ KUSIN DWIHANANTO., S.I.K., M.HUM.



BRIGJEN POL



KA SETUKPA LEMDIKLAT POLRI



PENGARAH



4.



Drs. ADI KUNTORO



BRIGJEN POL



KARO KURIKULUM LEMDIKLAT POLRI



5.



Drs. HUDIT WAHYUDI., M.Hum., M.Si.



KOMBES POL



KABAG KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



WAKIL KETUA



AKBP



KASUBBAG SESPIMMA BAG KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



SEKRETARIS



PENATA



PAUR SUBBAG SESPIMTI BAG KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



NOTULEN



6.



7.



ANDI SOPHIAN, S.I.K.



RUDIANTO, S.E.



KETUA



KELOMPOK I MATA PELAJARAN KAPITA SELEKTA PERUNDANG-UNDANGAN DAN TEHNIK DASAR KONSELING



8.



YUSRAN CAHYO, S.I.K.



9.



TEDDY RAHARJA, S.H., M.M.



KABAG BIMSIS SETUKPA KOMBES POL LEMDIKLAT POLRI



AKBP



KASUBBID OPS BIDANG HUKUM SETUKPA LEMDIKLAT POLRI



KETUA DISKUSI KELOMPOK I ANGGOTA



10. RUTIYEM.....



LAMPIRAN SURAT PERINTAH KALEMDIKLAT POLRI NOMOR : SPRIN/ 127 /II/DIK.1.3./2021 TANGGAL : 1 FEBRUARI 2021



2



2



1



10. RUTIYEM



11.



RINDANG GALIH. S., S.E.



3



4



5



PENDA I



PS. PAUR SUBBAG SESPIMMEN BAG KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



ANGGOTA



PENATA



PAUR PD SUBBAG STIK BAG KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



OPERATOR KELOMPOK I



KELOMPOK II MATA PELAJARAN SMART POLICING



12. Drs. PRIYO MUJIHAD



Dr. HESRI 13. MINTOWATI, S.Pd., M.M.,P.hd.



14. WILIANAH, S.H.,M.H.



15. HARTINI, S.Pd., M.Pd



KOMBES POL



AKBP



KABAG BIN GADIK SETUKPA LEMDIKLAT POLRI KASUBID MIN BIDANG PROFTEK SETUKPA LEMDIKLAT POLRI



KETUA DISKUSI KELOMPOK II



ANGGOTA



AKBP



KASUBBAG SESPIMMEN BAGKURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



ANGGOTA



PENATA



PAUR PD SUBBAG BAG SESPIMTI KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



OPERATOR KELOMPOK II



KELOMPOK III MATA PELAJARAN PSIKOLOGI SOSIAL



16.



Dr. SISKAMTO, S.Psi.,M.Si.



Drs J. EBNU 17. SUPRIHARTONO M., M.Pd.



AKBP



KABAG SETUKPA POLRI



RENMIN LEMDIKLAT



AKBP



KASUBBAG RENMINDIK BAG DIKLAT SETUKPA LEMDIKLAT POLRI



KETUA DISKUSI KELOMPOK III ANGGOTA



18. TJATUR.....



3



1



2



TJATUR 18. SURATININGRUM, S.H.



19.



20.



HANNY SALOMI NENO



NERI ROCHNIAWATI, S.Kom.



LAMPIRAN SURAT PERINTAH KALEMDIKLAT POLRI NOMOR : SPRIN/ 127/II/DIK.1.3./2021 TANGGAL : 1 FEBRUARI 2021



3



4



5



KOMPOL



KAURMIN BAGKURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



ANGGOTA



AIPTU



PENATA



BAMIN BAGKURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM ANGGOTA LEMDIKLAT POLRI PS. PAUR PD SUBBAG BAG SESPIMMA KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



OPERATOR KELOMPOK III



KELOMPOK IV MATA PELAJARAN ADR (RESTORATIF JUSTICE SYSTEM)



SITI ROMADIYAH, 21. S.H.



AKBP



KASUBIDMIN BIDANG HUKUM SETUKPA LEMDIKLAT POLRI



22. SUCI HASTUTI



PENDA I



PS. PAUR SUBBAG SESPIMMEM BAG KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



23. ACHMAD GUFRON



BRIPKA



BAMIN BAGKURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



ANGGOTA



PEMBINA



PAUR SUBBAG SESPIMMEN BAG KURHANJAR DIKBANGUM ROKURLUM LEMDIKLAT POLRI



OPERATOR KELOMPOK IV



24. Drs. HERU MARTONO



Dikeluarkan di : Jakarta pada tanggal : Paraf : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



KETUA DISKUSI KELOMPOK IV



Konseptor/Kasubbag Sespimma Kaurmin Bagkurhanjar Dikbangum Kabag Kurhanjar Dikbangum Kaurtu Ro Kurlum Karo Kurikulum Kataud Lemdiklat Polri Wakalemdiklat Polri



1



Februari



ANGGOTA



2021



KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI : ....... : ....... : ....... : ....... : ....... : ....... : .......



Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si. KOMISARIS JENDERAL POLISI