Kasus Tap B.indo Bu Ratih [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KASUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 3 TUGAS AKHIR PROGRAM ( TAP )



TUTOR RIDHA SYAFUTRI, M.Pd KODE MATA KULIAH : IDIK 4500



Oleh Kelompok 3 Anggota :



1. 2. 3. 4. 5. 6.



HELFIRA GUSFIA ETIKA WIDYA REZTA AMDA ELVA HANIZA MASDEWI ASIAH



( 856207557 ) ( 856207589 ) ( 856207138 ) ( 856207485 ) ( 866207532 ) ( 856207492 )



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD )-BI UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ 14 PADANG POKJAR BAWAN KAB. AGAM 2020.2



KASUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 3 SD



Bu Ratih adalah guru kelas 3 SDN. 09 Pasaman. Pada hari ini beliau akan mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tepat pukul 07.30 bel berbunyi. Semua siswa bergegas masuk ke ruang kelas masing-masing. Bu Ratih pun segera masuk kelas, suasana yang semula gaduh menjadi tenang dan mereka pun mengucapkan salam. “Selamat pagi, Buk?”. “Selamat pagi,” jawab Bu Ratih sambil tersenyum. Bu Ratih kemudian melakukan absensi, memanggil siswanya satu per satu. Setelah selesai mengabsen, Bu Ratih memulai pelajaran. Bu Ratih menyuruh siswa untuk menyalin materi pelajaran Bahasa Indonesia tentang Wawancara yang ditulisnya di papan tulis.



Bu Ratih mengingatkan siswa



supaya mereka mulai menyalin. Bu Ratih membutuhkan waktu 20 menit untuk menulis. Kemudian beliau mengingatkan lagi muridnya agar menyalin yang rapi sampai selesai. Setelah selesai menulis, beliau duduk di tempat duduknya dan mengawasi siswa yang tidak mencatat atau bahkan bercanda dengan teman sebelahnya. Selang waktu setengah jam anak-anak pun selesai. Bu Ratih pun menjelaskan apa yang tadi ditulisnya di papan tulis dan siswa pun mendengarkan. Saat ditanya apakah ada pertanyaan yang hendak ditanyakan suasana kelas hanya diam. Tiba akhirnya di penghujung pertemuan, beliau pun memberikan tes formatif yang harus di kerjakan siswanya untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka. Selama 25 menit mereka mengerjakan soal tersebut. Soal yang diberikan sebanyak 10 soal. Setelah diperiksa ternyata dari 27 siswa hanya 7 siswa saja memenuhi KKM ( 75 ), sementara 20 orang siswa lagi mendapat nilai dibawah dari KKM. Bu Ratih pun merasa kecewa dengan hasil yang diperoleh oleh siswanya.



INDENTIFIKASI MASALAH 1. Bu Ratih bertanya kepada siswa apakah masih ada pertanyaan yang hendak ditanyakan, dan susana kelas hanya diam. 2. Hanya 7 orang siswa saja dari 27 siswa kelas 3 yang memperoleh nilai tuntas yaitu melebihi KKM ( 75), sedangkan 20 siswa lagi masih belum tuntas karena masih mendapatkan nilai dibawah KKM. PENYEBAB MASALAH/ ANALISIS KASUS 1. Karena siswa tidak ada yang bertanya Bu Ratih menganggap semua siwa sudah paham dengan materi yang diajarkan, dan Bu Ratih tidak melakukan kegiatan tanya jawab lagi dengan siswa untuk menguji pemahaman siswa tentang materi Wawancara tersebut dan langsung memberikan tes formatif. 2. Metode pembelajaran yang digunakan Bu Ratih selama pembelajaran berlangsung hanyalah metode ceramah saja sehingga materi yang diajarkan tentang wawancara tersebut tidak dikuasai oleh siswa dengan baik karena siswa merasa pembelajaran yang diberikan oleh Bu Ratih tidak menarik, sebab siswa tidak dilibatkan langsung dalam pembelajaran tersebut. PEMECAHAN MASALAH 1. Seharusnya walaupun siswa tidak ada yang bertanya , Bu Ratih tetap melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa terlebih dahulu sebelum memberikan tugas berupa tes formatif untuk menguji sejauh mana pemahaman siswa tentang materi wawancara yang telah di ajarkan. Dan setelah siswa benar-benar paham tentang materi tersebut barulah Bu Ratih memerikan soal berupa latihan formatif. 2. Seharusnya untuk materi tentang Wawancara Bu Ratih tidak menggunakan metode ceramah karena metode tersebut tidak dapat menggali minat dan kemampuan berfikir dan berkreasi siswa. Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, efektif dan memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan sebaiknya Bu Ratih menggunakan metode kerja kelompok.



Anak dibagi kedalam 5 kelompok yang masing masing kelompok beranggotakan 5 dan 6 orang. Anak diminta untuk mempraktekkan langsung kegiatan wawancara tersebut dengan anggota kelompoknya masing-masing. Dalam satu kelompok tersebut Bu Ratih harus membagi tugas dari masingmasing anak, seperti : -



Membuat daftar pertanyaan



-



Sebagai Pewawancara (orang yang memberikan pertanyaan)



-



Sebagai Nara sumber (orang yang diwawancara)



-



Sebagai Dokumenter( orang yang mendokumentasikan jalanya wawancara)



-



Penulis hasil wawancara Dengan dibaginya siswa kedalam beberapa kelompok kerja seperti itu, siswa



akan merasa punya tanggung jawab untuk melaksanakan tugas nya dengan baik dan penuh tanggung jawab karena mereka merasa terlibat langsung dalam kegiatan wawancara tersebut. sehingga tujuan dari pembelajaran akan bisa terwujud dengan baik .