KASUS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENERAPAN APLIKASI KASUS MENURUT TEORI VIRGINIA HENDERSON Disusun untukmemenuhitugasfalsafahdanteorikeperawatan Dosen Pengampu: Ns. Priyanto, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.MB



DISUSUN OLEH : 1. ALFINA LUTFI DAMAYANTI



(010118A011)



2. ASLAH ASFI MAGFIROH



(010118A020)



3. DIVA YHUNA APRILLA (010118A043) 4. FERDYAN GILANG W 5. ISTI AGUSTIN



(010118A056) (010118A68)



PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2019/2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah "Teori Virginia Henderson" ini Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir selaku Dosen Pembimbing kita.



Ungaran, 19 september 2019



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori adalah “ Seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang memproyeksikan pandangan sistematis tentang fenomena dengan merancang hubungan timbal balik yang spesifik, di antara konsep-konsep tujuan untuk tujuan menggambarkan, menjelaskan, dan memperkirakan”.Dalam teori keperawatan yang dikembangkan oleh “Virginia Henderson” di kenal dengan “The Activities Of Living”.Teori tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandirian. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter.Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencana keperawatannya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana aplikasi dan penerapan kasus menggunakan teori keperawatan Virginia Henderson ? 2. Contoh kasus teori Virginia Henderson C. Tujuan 1. Dapat mengaplikasikan dan menerapkan kasus menggunakan teori Virginia Henderson 2. Dapat mengetahui contoh kasus teori Virginia Henderson



BAB II PEMBAHASAN A. Aplikasi dan penerapan kasus menggunakan teori keperawatan Virginia Henderson.



Aplikasi konsep keperawatan menurut teori virginia henderson dalam proses keperawatan yaitu: 1. Pengkajian Pada pengkajian ditekankan dalam hal “Apakah klien mampu atau tidak mampu melaksanakan setiap aspek hidup sehari-hari pasien?”.Saat pengkajian perawat dan pasien mendiskusikan dan mengidentifikasikan setiap aktivitas hidup sehari – hari, pasien yang mampu dilaksanakan sendiri. Apabila ditemukan adanya ketidak mampuan pasien di dalam melaksanakan aktivitas hidup sehari-hari, berarti pasien, memerlukan bantuan dari perawat, Aspek-aspek yang perlu di kaji pada aktivitas hidup sehari-hari adalah 14 konsep dasar manusia. 14 konsep dasar manusia diantaranya sebagai berikut : a. Mempertahankan lingkungan yang adekuat Mengkaji kemampuan pasien dalam melakukan keamanan dan pencegahan pada saat melaksanakan aktivitas hidup sehari-hari, termasuk faktor lingkungan, faktr sensori, serta faktor psikososial. b. Komunikasi Melalui komuikasi antar perawat, pasien, dan keluarga dapat dikaji mengenai pola komunikasi dan interaksi sosial pasien dengan cara mengidentifikasi dalam kemampuan berkomunikasi, apakah ada kesulitan dalam berbicara , mendengar, dan mengerti pembicaraan orang lain. c. Bernafas Yang perlu dikaji antara lain kemampuan pasien dalam melakukan ekspirasi dan inspirasi. d. Makan dan Minum Mengkaji kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum, tentang perilaku, dan kemampuan menentukan makanan serta minuman. e. Eliminasi Mengkaji kemampuan BAB/BAK serta fungsi dan organ-organ tersebut. f.



Kebersihan diri dan berpakaian



Mengkaji apakah ada kesulitan dalam memelihara kebersihan dirinya, mengidentifikasi kulit, rambut, kuku, telinga, dan hidung. g. Memelihara temperatur tubuh Mengkaji pasien dalam hal mempertahankan suhu tubuh tetap normal. h. Pergerakan/Mobilisasi Mengkaji kemampuan aktivitas dan mobilitas kehidupan klien sehari-hari. i.



Bekerja dan bermain Mengkaji pekerjaan pasien saat ini atau pekerjaan saat lalu, mengkaji kemampuan aktivitas rekreasi dan relaksasi.



j.



Seksual Mengkaji kemampuan pasien dalam aktivitas seksual.



k. Tidur Mengkaji kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan tidur (pola,jumlah,kualitas tidur) l.



Terminal/Kematian (menghadapi sakaratul maut) Mengkaji kesiapan klien dalam menghadapi kematian (harapan,perasaan).



2. Perencanaan Dalam perencanaan lebih difokuskan kepada rencana tindakan keperawatan yang bertujuan agar pasien mandiri dalam melaksanakan aktivitas hidup seharihari. 3. Pelaksanaan Melaksanakan apa yang telah di rencanakan dan mengidentifikasi kembali apakah masih ada aspek-aspek tindakan keperawatan yang belum dapat mencapai tujuan yang diharapakan sesuai dengan perencanaan. 4. Evaluasi Untuk mengukur hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan mengacu kepada tujuan yang ditelah di tentukan.



B. Contoh kasus Tn.X datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sakit kepala di bagian depan. Klien mengatakan sering mengalami mual dan muntah, klien demam. Nafsu makan klien juga menurun. Klien mersa nyeri di bagian perut. Selain itu, klien mengalami diare. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan : Kesadaran klien penuh, Lidah terlihat kotor di bagian tengah, perut kembung, RR klien 27x/mnt, HR 50x/mnt, nadi 98x/mnt, TD 90/55 mmhg, suhu tubuh klien 40. Klien selama 1 tahun ini merasakan nyeri pada perut, tapi tidak bersifat menetap. Klien pernah menderita sakit maag. Didalam keluarga idak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit ginjal, jantung, paru-paru, hipertensi, gula, typhus, dll.



Proses keperawatan menurut teori Virginia Henderson dalam kasus ini adalah dengan cara sebagai berikut : 1. Pengkajian a) Biodata Nama



: Tn.X



Umur



: 25 tahun



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Status



: menikah



Keluhan utama



: Nyeri di bagian perut dan sakit kepala.



b)



Riwayat Kesehatan



Riwayat Kesehatan Sekarang Klien nyeri pada bagian perut. Klien juga merasakan sakit kepala. Klien sering merasa mual dan muntah. Nafsu makan klien menurun dan demam. Klien juga mengalami diare. Riwayat Kesehatan Dahulu Klien selama 1 tahun ini merasakan nyeri pada perut, tapi tidak bersifat menetap. Klien pernah menderita sakit maag. Riwayat Kesehatan Keluarga



Tidak ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit ginjal, jantung, paru-paru, hipertensi, gula, typhus, dll. c) Pemeriksaan Fisik KU



: Sadar penuh



RR



: 27x/mnt



HR



: 50x/mnt



Nadi



: 98x/mnt



TD



: 90/55 mmhg



Suhu tubuh



: 40



Abdomen



: terdapat nyeri tekan, tegang, dan kembung. d) Kebutuhan Dasar Manusia



a. Bernafas Sebelum saki : Klien bernafas normal. etika sakit : Klien bernafas lebih cepat karena suhu tubuh tinggi. b. Makan dan Minum Sebelum sakit : Klien makan sehari tiga kali. Ketika sakit : Nafsu makan klien menurun karena pada saat makan, klien merasa mual dan ingin muntah. Namun masih ada keinginan untuk minum. c. Eliminasi Sebelum sakit : Klien BAB dan BAK normal dan wajar, tidak pernah muntah, dan berkeringat ketika melakukan aktivitas. Ketika sakit : Klien lebih sering BAB namun jarang BAK. Keluar keringat dingin dari seluruh tubuh klien. Klien juga sering muntah. d. Mobilisasi Sebelum sakit : Klien dapat berdiri dan berjalan sendiri tanpa menggunakan alat bantu apapun. Ketika sakit : Klien merasa lemas dan lemah sehingga tidak kuat menopang tubuhnya sendiri. e. Istirahat dan Tidur ebelum sakit : Klien tidur dan istirahat dengan tenang dan nyenyak. Ketika sakit : Klien susah tidur karena merasakan sakit kepala dan perutnya kembung. f. Berpakaian Sebelum sakit : Klien memilih dan memakai pakaian yang disukainya sendiri. Ketika sakit : Klien tidak bisa memakai pakaian sendiri karena tubuhnya terlalu lemas. g. Suhu Tubuh Sebelum sakit : Suhu tubuh klien normal 37 Ketika sakit : Suhu tubuh klien tinggi mencapai 40 h. Kebersihan Tubuh



Sebelum sakit : Klien membersihkan dirinya sendiri (mandi), dan membersihkan lingkungan di sekitarnya. Ketika sakit : Selama klien sakit, klien tidak bisa mandi sendiri. Klien tidak mandi, hanya dilap saja badannya. i. Menghindari Bahaya Sebelum sakit : Klien dapat menjaga dirinya sendiri dari bahaya yang mungkin menghampirinya. Ketika sakit : Selama klien sakit, klien tidak berdaya karena terlalu lemas. Oleh karena itu, klien dirawat dan dijaga oleh keluarganya. j. Berkomunikasi Sebelum sakit : Klien dapat berkomunikasi dengan baik. Ketika sakit : Kemampuan berkomunikasi klien masih baik. Namun ketika suhu tubuh klien tinggi, klien sering mengigau dan berbicara tidak jelas. k. Bekerja Sebelum sakit : Klien berangkat bekerja setiap hari senin sampai sabtu di kantor. Berangkatjam 7 pagi dan pulang jam 5 sore. Ketika sakit : Pekerjaan klien terhanti karena kondisi klien yang tidak memungkinkan. Pekerjaan klien hanya tiduran dan duduk saja. l. Bermain Sebelum sakit : Biasanya klien bermain dan berlibur bersama dengan keluarganya dihari libur kerjanya. Ketika sakit : Kemampuan bermain klien berkurang. Klien paling hanya bermain HP saja di atas tempat tidur. m. Spiritual Sebelum sakit : Klien beribadah secara rutin setiap hari. Ketika sakit : Klien beribadah dan berdo’a di atas tempat tidur sambil tiduran atau sambil duduk. n. Belajar Sebelum sakit : Klien sering belajar sesuatu yang baru dengan membaca buku. Ketika sakit : Klien belajar sesuatu yang baru dengan bertanya kepada perawat yang merawatnya ataupun deengan keluarga yang menjaganya. 2. Diagnosa Diagnosa yang di ambil dari kasus di atas : “defisit cairan” 3. Perencanaan Dalam perencanaan lebih difokuskan kepada rencana tindakan keperawatan yang bertujuan agar pasien mandiri dalam melaksanakan aktivitas hidup sehari-hari. NOC 



Keseimbangan cairan



s setelah dilakukan tindakan keperawatan selama......defisit volume cairan teratasi dengan kriteria hasil







mempertahankan urin output sesuai dengan usia dan BB, Bj urine normal







tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal







tidak ada tanda dehidrasi, elastis turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan







orientasi terhadap waktu dan tempat baik







elektrolit, Hb, HMT, dalam batas normal







pH urine dalam batas normal



4. Pelaksanaan Melaksanakan apa yang telah di rencanakan dan mengidentifikasi kembali apakah masih ada aspek-aspek tindakan keperawatan yang belum dapat mencapai tujuan yang diharapakan sesuai dengan perencanaan.



NIC 



monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan







monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, HMT, osmolalitas urin, albumin, total protein)







kolaborasi pemberian cairan IV







monitor status nutrisi







berikan cairan oral







dorong keluarga untuk membantu pasien makan







kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk



5. Evaluasi Perawat bersama klien mengevaluasi apa yang telah dilakukan selama pengobatan dan apa saja yang sudah tercapai.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menurut kelompok kami, kesimpulan yang didapatkan adalah teori tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandirian dan tidak tergantung sepenuhnya kepada orang lain. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter.Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencana keperawatannya.



Daftar Pustaka



Marriner, Ann. (1986). Nursing Theory ang Their Work, Terre Haute: Indiana State University. Nursing their and their work.Fourth edition st.louis:Martha Riale Alligood B. George, Julia. (1989). The Best For Profesional Nursing Practice. California: California State University