KB 1 Analisa Ajar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA ANALISA BAHAN AJAR



Nama Mahasiswa



:



Hilyatul Muniroh



Kelas



:



PAI 4



Judul Modul



:



Al Quran Hadis



Kegiatan Belajar



:



KB 1 1. Jelaskan perbedaan antara tafsir, ta'wil dan terjamah 2. Bahan Ajar yang dianalisa : Jurnal 1 Al Qur’an, Tafsir, Dan Ta’wil Dalam Perspektif Sayyid Abu Al-A’la Al-Maududi



Perbedaan antara Tafsir, Ta'wil dan Terjemah Perbedaan



Tafsir



Ta’wil



Terjemah



Arti



Menjelaskan, menerangkan, menyingkapkan.



Kembali



Mengalihkan tuturan dari satu bahasa ke bahasa lain



Definisi



Menjelaskan makna ayat yang kadang-kadang dengan panjang lebar, lengkap dengan penjelasan hukumhukum dan hikmah yang dapat diambil dari ayat itu dan seringkali disertai dengan kesimpulan kandungan ayatayat tersebut.



Mengalihkan lafadzlafadz ayat al-Qur’an dari arti yang lahir dan rajih kepada arti lain yang samar dan marjuh.



Mengubah kata-kata dari bahasa arab kedalam bahasa lain tanpa memberikan penjelasan arti kiandungan secara panjang lebar dan tidak menyimpulkan dari isi kandungannya.



Fungsi



a. Alat atau sarana untuk



memahami al-quran b. Pemberdayaan



masyarakat agar daerahnya menjadi qoryah thayyi-bah dan baladan aminnan c. Berguna bagi kaum



muslimin untuk melahirkan berbagai penafsiran yang benar dan baik d. Menghindarkan diri mereka dari kemungkinan terjebak dalam penafsiranpenafsiran yang salah, buruk, dan bahkan susah-menyesatkan.



a. Untuk



a. Mengalihkan



atau



menerangkan



memindahkan



makna ayat-ayat



pembicaraan dari suatu



al-



bahasa ke bahasa lainya



Qur’an b. Menentukan salah satu arti dari beberapa arti yang dimiliki lafaz ayat, dari yang kuat



b. Menafsirkan



suatu



suatu



kalimat



dengan



menerangkat



maksud



yang terkandung dalam bahasa yang dipahami.



kepada arti yang kurang kuat, karena adanya alasan yang mendorongnya



ANALISA BAHAN AJAR No 1.



Aspek Analisa 5



Deskripsi



konsep



dan 1. Makna al-Qur’an Secara etimologis, berarti bacaan. Menurut istilah,



deskripsinya



kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dengan menggunakan bahasa arab sebagai hujjah (bukti) atas kerasulan Nabi Muhammad SAW dan sebagai pedoman hidup bagi manusia serta sebagai media dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan membacanya. Isi/muatan materi al-Qur’an diantaranya : a) Prinsip-prinsip aqidah, syariah dan akhlak b) Janjijanji dan ancaman Allah c) Kisah-kisah para nabi dan umat-umat terdahulu d) Hal-hal yang akan terjadi dimasa dating e) Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan f) Sunatullah atau hukum Allah yang mengikat pada keseluruhan ciptaan-Nya Penjelasan Tentang al-Qur’an. 2. Al-Maududi memandang bahwa al-Qur’an adalah kitab yang sangat



istimewa yang tidak dapat disamapersiskan dengan kitab atau buku lainnya



dalam



menginterpretasikan



kandungan



pesannya.



Kompleksitas yang berlaku pada al-Qur’an menjadikannya senantiasa mengalami varian interpretatif yang dinamis. 3. Makiyyah : Ayat-ayat al-Qur’an yang turun di kota makkah dan sebelum Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah Madaniyyah : Ayat-ayat al-Qur’an yang turun di kota madinah dan setelah Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah Mutasyabihat : Ayat-ayat al-Qur’an yang maknanya belum/tidak jelas karena tidak ditemukan dalil yang kuat dan untuk memahaminya memerlukan kajian yang lebih mendalam melalui berbagai metode Muhkamat : Ayat-ayat al-Qur’an yang mudah diketahui maksudnya, mengandung makna tunggal dan dapat dipahami secara langsung tanpa memerlukan keterangan lain. 4. Tafsir Menurut bahasa kata tafsir diambil dari kata fassara-tafsir yang berarti menjelaskan. Pengertian tafsir menurut bahasa juga bermakna al-idhah



(menjelaskan),



al-bayan



(menerangkan)



dan



al-kasyf



(menyingkapkan). Tafsir pada hakikatnya adalah menjelaskan lafaz yang sukar dipahami oleh pembaca dengan mengemukakan lafaz sinonimnya atau makna yang mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan salah satu makna semantic (dilalah) lafaz tersebut. 5. Ta’wil yang kemudian diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi takwil. menurut bahasa berasal dari kata awwalayuawwilu-ta’wil yang memiliki makna al-ruju’ atau al-’aud yang berarti kembali. Takwil berarti mengungkap makna yang tidak tampak pada zahir lafaz AlQur’an. 2.



Evaluasi dan refleksi Evaluasi: bahan ajar



Materi tentang Al Qur’an, Tafsir, Dan Ta’wil Dalam Perspektif Sayyid Abu



Al-A’la



Al-Maududi



sangat



mencerahkan



karena



mampu



menguraikan konsep-konsep yang selama ini belum benar-benar dipahami oleh banyak guru. Khususnya pembahasan tentang Al Qur’an



dipaparkan begitu detail sehingga dapat membantu semua pihak untuk menyikapinya atau mengimplementasikannya dengan lebih baik dan bijak dalam mengetahui tentang metode beserta contohnya yang dipergunakan oleh al-Maududi dalam kajian-kajian tafsir al-Qur’an. Dan dari kedua sub-bahasan kedudukan dan fungsi al-Qur’an dan metodologi kajian alQur’an. Refleksi: Setelah memahami materi ini, saya mendapatkan penegasan bahwa upaya saya selama ini dalam memahami Al Qur’an, Tafsir, Dan Ta’wil adalah cukup maksimal hal ini disebabkan masih Kurang nya pengetahuan dalam mencari referensi tentang jurnal, buku mengenai Konsep tersebut. 3.



Kelebihan kekurangan



dan Kelebihan bahan ajar: bahan 1. Materi dalam bahan ajar sudah mewakili pembahasan mengenai Al-



ajar



Qur’an dan metode memahaminya.. 2. Penjelasan dalam setiap poinnya sangat jelas 3. Bahasa dalam pemaparan materi mudah dipahami Kekurangan bahan ajar: 1. Dalam pemaparan materi tersebut belum memberikan gambaran contoh dengan jelas 2. Akan tetapi tidak lengkap atau kurang detail sehingga materi belum bisa dipahami secara utuh



4.



Keterkaitan ajar



dengan



bahan Materi sejalan dengan nilai moderasi beragama, karena salah satu prinsip nilai dasar dalam moderasi beragama adalah selalu menjaga keseimbangan



moderasi beragama



antara dua hal, misalnya keseimbangan antara akal dan wahyu, antara jasmani dan rohani, antara kepentingan individual dan kemaslahatan komunal, antara teks agama dan ijtihad tokoh agama, antara gagasan ideal dan kenyataan, serta keseimbangan antara masa lalu dan masa depan.