Keadaan Fisik Dan Non Fisik Benua Afrika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KELOMPOK “ Keadaan Fisik dan Non Fisik Benua Afrika ” Mata Kuliah : Geografi Regional Negara Berkembang Dosen Pengampu : Drs. Walbiden Lumbantoruan, M. Si. D I S U S U N Oleh : Kelompok 5 Kelas C Reguler 2016 Jessica Hard Silaban



(3162131015)



Mega Y.S. Situmeang



(3161131023)



Ria Viviyanti



(3161131039)



Tamima Azri Adila



(3161131050)



JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



2018 KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul Keadaan Fisik dan Non Fisik Benua Afrika ini dengan baik dan tepat waktu. Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Geografi Regional Negara Berkembang yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap makalah yang telah disusun ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan pembaca dan penulis. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini, baik dalam segi isi, susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Hal ini dikarenakan



keterbatasaan



kemampuan



kami.



Oleh



karena



itu,



kami



mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.



Medan, Oktober 2018



Hormat kami, Kelompok 5



2



DAFTAR ISI



Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................. C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... A. ............................................................................................................................... B. ................................................................................................................................ C................................................................................................................................. D. ............................................................................................................................... BAB III PENUTUP ........................................................................................................... A. Kesimpulan ........................................................................................................... B. Saran...................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Afrika merupakan benua tua baik mengingat sejarah geologi maupun penduduknya. Dari teori pergeseran benua dan kondisi geologinya daratan Afrika merupakan salah satu bagian dari daratan purba dibagian selatan yang kemudian terpecah menjadi bagian-bagian daratan atau benua yang terpisah-pisah seperti Australia, Plato(daratan) Dekan, dan Amerika Selatan dengan ditandai adanya bagian”pelipatan”



pegunungan



dipantai



timur



(Australia)



dan



dipantai



barat(Amerika). Australia, Plato Dekan dan Afrika Selatan juga ditandai dengan adanya batuan kulit bumi yang merupakan sisa”perisai tua”(ancient shield) yang kaya akan sumber-sumber mineral. Daratan Afrika yang dulunya menyatu dengan bagian daratan/benua-benua lain juga kaya akan temuan-temuan paleo-antropologis yang menggambarkan adanya makhluk-makhluk purba yang mengarahkan pada teori evolusi tentang”penduduk” tertua benua tersebut dan juga peradaban sangat tua yang telah ada di afrika. Namun meski letaknya juga paling dekat dengan Eropa yang merupakan pelopor negara maju(dengan adanya revolusi industry) baru sesudah pertengahan abad 19 wilayah Afrika secara umum menjadi negeri jajahan Eropa dan mendapatkan kemerdekaannya lebih kemudian dari wilayah Asia dan Amerika. Kini hampir semua negara Afrika tergolong kedalam kelompok negara berkembnag. Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas mengenai keadaan fisik dan sosial dari benua Afrika.



B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :



C. Tujuan Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :



1



BAB II PEMBAHASAN



Benua Afrika sebenarnya belum begitu lama diketahui dengan sempurna. Dahulu kala hanya pesisir utara dan timur sampai ke kepulauan Zanzibar yang dikenal, padahal masih banyak wilayahnya dalam keadaan gelap, oleh karenanya disebut benua gelap. Benua ini menjadi terang bagi dunia luar setelah ditemukannya beberapa daerah baru, di antaranya : 1. Diego (Portugis) menemukan sungai Kongo (1484). 2. Bartholomeus Diaz dan Vasco da Gama (Ekspedisi Portugis) mengitari Tanjung Pangharapan (kaap de Goede Hoop) dan daerah pesisir barat serta pesisir timur pada tahun 1488. 3. Mungo Park (Scotlandia) menjelajahi Sungai Gambia (1795). 4. Dixon Denham dan Hugh Clapperton (Inggris) melintasi Sahara (1992) dan mereka bermukim sampai tahun 1823. 5. David Living Stone (Scotlandia) menemukan Sungai Zambesi (1851) dan Jeram Victoria pada tahun 1855. 6. Heinrinch Barth (Jerman) menjelajahi Sudan (1852) dan tinggal di daerah itu sampai tahun 1855. 7. Richard Burton dan John Speke (Inggris) menemukan Danau Tanganyika pada tahun 1858. 8. Sir Henry M Stanley (Inggris) menemukan Sungai Kongo di Zaire sekaligus melacak keadaan yang sebenarnya (1877). Benua ini memiliki karakteristik, sebagai berikut : 1.



Penduduknya sebagian besar keturunan kulit hitam.



2.



Mayoritas penduduknya tinggal di daerah pedesaan.



3.



Bentuknya Massief artinya tidak banyak teluk, tanjung, pulau dan pelabuhan, sehingga menyulitkan orang masuk ke arah daratan.



4.



Memiliki sungai yang terpanjang di dunia yakni Sungai Nil (6.695 km).



5.



Terdapat gurun pasir yang terluas di dunia yaitu Gurun Sahara (8.400.000 km2) di Afrika Utara.



6.



Memiliki Terusan Suez yang menghubungkan laut tengah dengan laut merah.



2



7.



Memiliki suhu terpanas di dunia yakni di Al Aziziah Libia mencapai 58 derajat celcius.



8.



Terdapat peninggalan bersejarah yakni piramida (kuburan para raja), sphinx (patung berkepala manusia berbadan singa), obolisk (tugu segi empat), dan higrolf (tulisan atau lukisan kuno).



9.



Sungai-sungai yang besar memiliki jeram yang sangat banyak dan dekat dengan pantai, sehingga kapal-kapal tak dapat jauh berlayar ke arah daratan



10. Hutannya lebat dan padang pasir yang luas. 11. Banyak dijumpai binatang buas dan langau tse-tse. Jika Langau tse-tse menggigit orang dapat meninggal dunia atau mendapat penyakit tidur.



A. Keadaan Fisik 1. Letak Menurut astronomi, benua Afrika terletak antara 37oLU-35oLS dan 17oBB58oBT. Oleh karena itu benua Afrika dilalui garis khatulistiwa dan kedua garis balik yaitu garis balik utara dan selatan. Semikian juga belahannya yakni terletak di belahan bumi barat dan bumi timur. Luasnya 30.355.000 km2 dengan batasbatas: di sebelah barat adalah samudra Atlantik, di utara dengan selat Gibraltar dan laut tengah, di Timur dengan Benua Asia, Laut Merah dan Samudra Hindia, sedangkan di sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Atlantik. Dalam hal garis pantai ternyata memiliki panjang kira-kira 30.400 km. Dengan demikian garis pantainya lebih pendek daripada garis pantai Benua Eropa (±36.800 km) walaupun daratannya jauh lebih luas. Hal itu yang menyebabkan benua Afrika merupakan banua yang kompak atau tidak banyak memiliki teluk yang jauh menjorok ke arah daratan (massief). 2. Bentang Alam Bentang alamnya beraneka ragam, dibagian barat laut terdapat Pegunungan Atlas yang termasuk sistem Pegunungan Lipatan Alpine (pegunungan muda). Pegunungan ini terdiri dari puncak-puncak dan lembah dengan perbedaan yang amat besar, demikian puncak-puncaknya belum seberapa terkikis. Di bagian barat daya terutama di Utara Teluk Guinea terdapat dataran tinggi yang luas dengan hutan yang lebat disebut daratan tinggi Guinea. Bagian Afrika terdapat Palung



3



Kongo yang dilalui oleh Sungai Kongo. Di sebelah timur laut dan timur palung Kongo terdapat: a. Dataran Tinggi Abessinia (habsy), ini dibatasi oleh lembah dan ngarai yang dalam sehingga menunjukkan adana variasi daerah. Oleh karenanya sukar ditempuh orang. b. Dataran Tinggi Afrika Timur, dijumpai beberapa gunung berapi yang tingginya 5.000-6.000 meter lebih. Hal ini menyebabkan di daerah khatulistiwa terdapat salju abadi dan gletsyer (bandingkan dengan pegunungan salju di Irian Barat). Gunung yang terkenal di daerah itu adalah Kalimanjaro (6.010 m) di Tanzania dan Kenya (5.199 m) di Kenya, Gunung Cameroun (4.070 m) di Kamerun dan Gunung Ruwen Zori (5.118 m) di Zaire. Bagian Afrika Selatan juga merupakan dataran tinggi yang menurun dengan curam. Berbeda dengan Pegunungan Atlas, maka Gunung Naga (Gunung Drakensberg) terjadi dari pegunungan tua atau pegunungan sisa dari zaman Archeozoikum dan permulaan zaman Paleozoikum. Bentuk pegunungan yang demikian lebih bulat dan puncaknya sudah tumpul. Adanya perubahan daratan tidak terlepas dari gerakan-gerakan kerak bumi dari kontinen Afrika meliputi gerakan naik turun (gerakan epirogenetik). Pada pengangkatannya yang terakhir, terbentuk plato yang naik secara curam dari dataran pantai sehingga sungai-sungai di Afrika tidak memiliki waktu lagi untuk menyesuaikan alirannya. Akibatnya terbentuklah air terjun dan lembah patahan. Lembah patahan ini terdapat di Afrika Timur yang merupakan bagian dari lembah patahan besar, dimulai dari Syiria/Israel melalui Sungai Yordan, Laut Mati, Teluk Aqaba, Laut Merah, dan berakhir di Danau Nyasa sepanjang 5.500 km. lembah patahan ini bercabang dua, yaitu : a. Cabang Barat, dimulai dari arah selatan Danau Nyasa kemudian membentang kea rah barat laut melalui Danau Tanganyika, Kivu, Edward, dan Danau Albert. Pada tepi timur lembah, yakni antara Danau Albert dan Danau Edward dijumpai Gunung Ruwenzori, sedangkan di bagian selatan Danau Edward terdapat Gunung Kirunga.



4



b. Cabang Timur, dimulai dari ujung utara Danau Nyasa melalui Danau Rudolf ke Ethopia kemudian membentang ke Laut Merah. Pada tepi timur cabang ini, dijumpai Gunung Kenya dan 320 km ke arah selatannya terdapat Gunung Kalimanjaro. Dengan demikian, cabang timur itu sifatnya kurang kontiniu. c. Selain lembah tersebut, terdapat juga lembah lembah besar seperti lembah Danau Victoria yang merupakan bagian kerak bumi yang turun dan tidak berhubungan dengan sistem lembah patahan seperti yang telah dikemukakan.



3. Sungai Sungai-sungai yang mengalir dari daerah pedalaman sampai ke laut (eksoreik) adalah sebagai berikut : a. Sungai Nil (6.695 km) mengalir ke Laut Tengah. Sumber airnya berasal dari dataran tinggi Ethiopia (Sungai Nil Biru) dan dari Danau Victoria (Sungai Nil Putih) yang mendapat air dari cairan salju puncak Gunung Kalimanjaro. b. Sungai Zambesi (2.795 km) bermuara di Teluk Mozambique Samudera Hindia. Sumber airnya berasal dari Danau Kariba. c. Sungai Limpopo (1.801 km) mengalir ke Samudera Hindia. d. Sungai Orange (2.092 km) bermuara di Samudera Atlantik e. Sungai Zaire atau Kongo (4.667 km) bermuara di Samudera Atlantik. Luas daerah alirannya kira-kira 3.900.000 km2, kadang-kadang volume airnya lebih besar dari Sungai Nil terutama pada waktu musim hujan. Sumbernya dari dataran tinggi Futa Jallon. f. Sungai Niger (6.160 km) mengalir ke Samudera Atlantik (Teluk Guinea). Sumber airnya berasal dari dataran tinggi Futa Jallon. g. Sungai Gambia bermuara di Samudera Atlantik dengan panjang 1.126 km. Sumber airnya dari dataran tinggi Futa Jallon. Diantara sungai-sungai itu ada yang menimbulkan air terjun, seperti Air Terjun Tugela di Afrika Selatan dengan ketinggian 984 m, Lofoi di Zaire (182 m), Chirombo di Zambia (340 m), Living Stone di Zaire (267 m),



5



Kalombo di Tanzania-Zambia (221 m), Maletsunyane di Lesotho (192 m), Finesh di Ethipia (155 m), dan Augrabies di Sungai Orange Afrika Selatan (146 m). 4. Danau Danau di Benua Afrika pada umumnya merupakan danau tektonik. Danau ini tersebar di beberapa negara, antara lain Danau Tanganyika di perbatasan Negara Tanzania dengan Zaire dan Zambia (32.746 km2), Danau Victoria di perbatasan Tanzania dengan Uganda dan Kenya (29.927 km2), Danau Bangweulu di Zambia (11.655 km2), Danau Albert di perbatasan Uganda dengan Zaire (5.374 km2), Danau Kariba di Rhodesia (5.310 km2), Danau Mweru di perbatasan Zambia dengan Zaire (4.662 km2), Danau Kyogo di Uganda (4.403 km2), dan Danau Nasser-Nubia di perbatasan Mesir dengan Sudan (4.015 km2). 5. Iklim Berdasarkan letak lintangnya, Benua Afrika beriklim tropika dan sub tropika. Benua ini dilalui garis khatulistiwa yang menyebabkan sebagian besar Afrika tergolong daerah panas. Hanya bagian selatan dan utara yang tidak begitu panas udaranya (sub tropika). Daerah khatulistiwa rata-rata temperaturnya tinggi sebab itu terdapat daerah renggang, udara yang naik menjadi hujan. Jika sampai di lapisan atas, akan lebih dingin (hujan membubung atau zenith). Keadaannya di selatan khatulistiwa masuk daerah angin pasat. Sepanjang tahun berhembus angin passat tenggara yang membawa hujan di sebelah timur, sedangkan di barat daya kurang hujan karena angin datangnya dari daratan. Bagian utara khatulistiwa merupakan daerah angin passat timur laut yang datangnya dari daerah kering Asia muka. Sebab itu pesisir timur di sebelah utara adalah kering, akan tetapi tidaklah di seluruh Afrika Utara berhembus angin passat timur laut misalnya di Pesisir Guinea-Hulu berhembus angin musim. Daerah-daerah yang banyak turun hujan mencakup daerah Talam Kongo (angin mendaki), Pesisir Guinea Hulu (angin barat daya), dan Pesisir Timur Pulau Madagaskar. Menurut banyaknya, hujan di Afrika dibedakan menjadi : a. Daerah kahtulistiwa, pada umumnya hujan sepanjang tahun banyak rimba raya sehingga cahaya matahari tertahan oleh pohon-pohon yang tingginya 80-90 m.



6



b. Daerah sebelah utara dan selatan khatulistiwa, hujan turun ketika jalan matahari tegak luruh, curah hujannya tidak sebanyak di daerah kahtulistiwa. Hal ini menyebabkan banyak sabana yaitu padang rumput yang diselingi pohon-pohonan seperti di Sudan Selatan, Kongo Selatan, bagian utara Kalahari, dan di daerah Danau Afrika Timur. Makin ke utara dan ke selatan dari daerah tersebut makin kurang hujannya. Kemudian sabana ini beralih menjadi stepa. Bertambah jauh dari kahtulistiwa, stepa itu berganti dengan gurun, yakni padang tandus dan padang pasir seperti Gurun Sahara (8.400.000 km2), Gurun Kalahari (310.800 km2), dan Gurun Namib (103.600 km2). c. Di bagian yang agak panas udaranya (sub tropika) berhembus angin passat dan angin barat. Keadaan yang demikian menimbulkan panas dan kering ketika musim panas, tetapi waktu musim dingin basah dan tidak terlalu dingin. Berdasarkan temperatur dan curah hujan, Afrika dapat dibagi menjadi lima daerah iklim, yaitu : a. Iklim Equator, temperaturnya rata-rata tinggi dengan amplitude suhu tahunan yang kecil, hujan banyak dan kelembapan tinggi. Daerahnya berada di sepanjang pantai barat Ledok Zaire, dataran tinggi Kenya, Uganda, dan bagian sempit dari pantai timur. Hujan turun paling banyak selama musim panas di utara bumi. b. Iklim Sabana Tropika, hujan turun pada musim panas (summer), curah hujan semakin kurang dan musim kering semakin panjang menuju ke arah utara dan selatan daerah kahtulistiwa. c. Iklim Gurun, curah hujan sangat sedikit dn jatuh pada waktu hujan petir selama periode terpanas dalam satu tahun. Daerahnya meliputi Afrika Utara (Gurun Sahara, Gurun Libia, Gurun Nusia), dan Afrika Barat Daya (Gurun Kalahari, Gurun Namib). d. Iklim Sedang, curah hujannya banyak turun selama musim panas (summer) dari angin passat. Daerahanya mencakup daerah pantai tenggara Afrika Selatan dan di selatan dari garis balik selatan.



7



e. Iklim Mediteran, curah hujan turun pada musim dingin (winter) yang dipengaruhi oleh angin barat. Daerahnya meliputi daerah Pantai Laut Tengah dan sudut barat daya Afrika.



6. Vegetasi Banyak faktor yang mempengaruhi vegetasi diantaranya faktor iklim, topografi dan kesuburan tanah. Keadaan ini tentu menimbulkan perbedaan vegetasi. Secara umum vegetasi benua afrika yaitu: a. Daerah Hujan Tropika, terdapat mulai dari Sierra Leone kemuara Sungai Zaire dan meluas kea rah timur, kemudian dilereng timur Madagaskar. Jenis vegetasi dominan yaitu hutan rimba raya dengan pohon mahaoni, ebony, dan atinwood. Keadaan demikian kerak disertai dengan semak belukar yang lebat serta tumbuhan menjalar. Untuk jenis hewannya seperti kuda nil, simpanse, gajah, badak, burung langau tse-tse dan sebagainya. b. Daerah Sabana, terdapat didaerah yang mengitari daerah hutan tropika. Jenis vegetasi yang dominan : rumput berumur pendek dengan pohon yang tumbuh secara seporadis seperti akasia dan baobab yang tahan terhadap kekeringan(Baobab sejenis pohon di Afrika dengan batang yang dapat tumbuh menjadi amat besar dengan bentuk seperti pohon terbalik), jenis fauna terdiri dari jerapah, antelope, zebra, singa, harimau, serigala, dan sebagainya. c. Daerah Steppe, terdapat didaerah perbatasan antara savanna dan daerah semi gurun. Jenis yang dominan yakni padang rumput yang berumur pendek. d. Daerah semi gurun/, terdapat didaerah utara dan selatan daerah tropika. Curah hujan semakin sedikit dan musim kering semakin panjang sehingga savanna beralih secara berangsur angsur ke daerah semi gurun atau gurun. Jenis vegetasinya bervariasi, didaerah yanglebih lembab terdapat semak-semak, sedangkan didaerah yang kering hanya ditumbuhi jenis kaktus. Jenis hewan terutama unta yang dapat beradaptasi dengan alamnya.



8



e. Daerah padang rumput didaerah sedang, terdapat ditanah tinggi Afrika Selatan(Transvall Selatan dan Orange). f. Daerah hujan sub tropis, terdapat didaerah tinggi sepanjang pantai natal, jenis vegetasi adalah pohon palma didaerah pantai. Sedangkan pada daerah yang lebih tinggi terdapat pohon anggur dan cemara. g. Daerah vegetasi mediteran, terdapat didaerah ujung Barat daya Afrika dan bagian Barat Laut(daerah atlas). Jenis vegetasi yang dominan :semak maqius dan jenis pohon seperti oak, junifer, pinus, Aleppo, aras dan gabus h. Daerah vegetasi pegunungan, terdapat didataran tinggi Afrika Timur dan Ethiopia. Jenis vegetasi yang dominan padang rumput dataran tinggi dan hutan sedang dalam kondisi yang sejuk.



B. Keadaan Non Fisik 1. Suku Bangsa Penduduk Afrika terdiri dari berbagai suku bangsa, sebagai berikut: a. Bangsa Habsji, meliputi 2/3 dari seluruh penduduk Afrika, Mereka menyebar dari Afrika selatan sampai ke batas Selatan Gurun Sahara, menurut bahasanya, Bangsa Habsji dibagi atas dua bangsa, yaitu Bangsa Sudan dan bangsa Habsji bantu. Hansji sudah tinggal didaerah sudan dan habsji bantu mendiami Afrika Selatan, Kongo, dan Afrika Timur. Kedua bangsa ini sama hitam warna kulitnya, rambut keriting, bibirnya tebal, dan badannya tegap. Golongan Habsji bantu mencakup Bangsa Kaffer, Zulu, dan Bangsa Beetsjuan yang berdiam di Afrika Selatan. b. Bangsa Hamiet, tinggal di Afrika Utara terutama sepanjang Laut Tengah. Menurut bahasanyatermasuk bangsa kulit putih. Mereka banyak bercampur dengan Bangsa Semiet(arab dan jahudi) dan bangsa Habsji. Golongan bangsa ini meliputi bangsa mesir sampai maroko. Didaerah perbatasan permukiman orang-orang Habsji dengan orang Hamiet terdapat bangsa campuran kedua bangsa itu, yaitu orang Tuareg dan orang Tibbu di Gurun Sahara dan orang Nubea di sebelah selatan mesir.



9



c. Bangsa Hattentot da Bosyesman, tinggal di Afrika Selatan dan kongo terutama dijumpai didaerah hutan zaire, sedangkan Bosyesman dijumpai didaerah gurun Kalahari. d. Bangsa kulit putih, terdiri dari bangsa inggris, Boer (di afrika selatan), perancis, italia, spanyol dan portugis. e. Bangsa melayu di pulau Madagaskar.



2. Bahasa Benua ini mempunyai lebih dari ribuan bahasa dan hanya empat kelompok bahasa besar, yaitu : a. Kelompok bahasa Afro-Asiatik adalah sebuah kelompok bahasa penutur yang tersebar luas disepanjang Afrika Utara dan Afrika Timur b. Kelompok bahasa Nil-Sahara kebnyakan diucapkkan di Chad, Ethiopia, Unganda, Kenya, dan sebelah utara Tanzania. c. Kelompok bahasa Niger-Kongo mencakup kebanyakan dari Sfrika bagian sub-sahara. d. Kelompok bahasa Khoisan, suku Khoi dan San dianggap sebagai penduduk asli.



3. Permasalahan Penduduk Afrika penuh permasalahn penduduk baik dari segi politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Namun dibaliknya, afrika menyimpan beragam kekayaan alam yang melimpah. Dari kekayaan alam yang dimilikinya inilah yang tak segansegan menjadi taruhan banyak negara yang menyulut konflik, baik yang berskala internal, antar negara, dalam skala regional/kawasan, maupun menyeet negaranegara yang jauh dari Afrika. Menurut Ernie Regehr, sampai menjelang abad ke 20 ternyata 40% dari seluruh konflik didunia terjadi di Afrika, sedangkan di 43% negara afrika pernah dilanda peperangan. Beberapa konfik yang menyeret antar negara-negara afrika maupun negara luar Afrika adalah karena kepentingan dan perebutan sumber daya alam, utamanya barang tambang. Selain itu konflik etnik, budaya dan suku didalam satu negara juga turut berperan menimbulkan masalah tersebut.



10