Keberagaman Budaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“Organization Culture” Keberagaman Budaya Dosen : Ibu Neneng Sofiyanti SE., MM



Disusun Oleh : Muhammad Ilham Akbar



1441173402064



Dias Susanti



1441173402013



Ismawati



1441173402061



Nuni Nur Apriliani



1441173402022



Fitri Andryani



1441173402011



Tahun Ajaran 2014 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Syukur alhamdulilah kita haturkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya, kita selalu diberi kesehatan sampai pada saat ini. Shalawat dan salam kita haturkan selalu kepada junjungan Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW, beliaulah Guru dari segala Guru yang mengajarkan kita tentang Ilmu yang bermanfaat Dunia dan Akhirat. Dan dengan adanya izin dari Allah SWT kami selaku Pemakalah dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Keberagaman Budaya“ Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu tujuan untuk menambah wawasan kami tentang Organization Culture dan untuk memudahkan kami dalam Ujian Akhir Semester nanti, Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin. Dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya makalah ini, Kami sebagai pemakalah sangat banyak mendapat bantuan, doa, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak, dan kami ingin mengucapkan banyak Terima Kasih kepada : 1. Kedua orang tua kami 2. Ibu Neneng Sofiyanti SE., MM Selaku Dosen Organization Culture 3. Semua pihak yang telah membantu kami. Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penulis dapat menyadari masih



banyak terdapat



kekurangan-kekurangan,



oleh



karena



itu



kami



mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, dengan ini harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak.



Wassalamualaikum Wr.Wb



ii



DAFTAR ISI Hal. Halaman Judul Kata Pengantar ................................................................................ ii Daftar Isi .......................................................................................... iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah. ............................................................................ 2 1.3 Tujuan dan Manfaat. ......................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Keberagaman Budaya ..................................................... 3 2.2. Faktor Penyebab Keberagaman Budaya ........................................... 6 2.3. Keberagaman Budaya dalam Organisasi........................................... 6 2.4. Manfaat Keberagaman Budaya ......................................................... 7 2.5. Asas dan Dimensi Manajemen Keberagaman ................................... 9 2.6. Masalah Akibat Keberagaman Budaya ............................................. 12 2.7. Cara Mengatasi Akibat Keberagaman Budaya di Indonesia ............. 12



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan........................................................................................ 16 3.1. Saran .................................................................................................. 17 Daftar Pustaka .................................................................................................... 18



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Keberagaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia sebagai Negara yang memiliki banyak pulau. Keberagaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberagamanya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200juta orang dimana mereka tinggal tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis di Indonesia yang bervariasi. Mulai dari pergunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, dataran tingggi, perdesaan, hingga perkotaan. Hal ini yang berkaitan dengan tingkat beradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agamaagama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkatkeaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok



sukubangsa



namun



juga



keanekaragaman



budaya



dalam



konteksperadaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.Dengan keanekaragaman



kebudayaannya



Indonesia



dapat



dikatakan



mempunyai



keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yangdirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun



1



juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi



antar peradaban



yang



ada



di Indonesia.



Singgungan-singgungan



peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu. Sehinggatidak salah jika Indonesia dikatakan sebagai pusat peradaban dunia, sebagaimana banyak para peneliti barat yang telah mengungkap hal itu.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian keberagaman budaya? 2.



Apakah faktor penyebab keberagaman budaya?



3. Bagaimana keberagaman budaya dalam organisasi? 4. Apakah manfaat keberagaman budaya? 5. Apa saja asas dan dimensi manajemen keberagaman? 6. Apa saja masalah akibat keberagaman budaya? 7. Bagaimana cara mengatasi akibat keberagaman budaya di Indonesia?



1.3 Tujuan dan Manfaat 1. Untuk mengetahui dan lebih memahami pengertian keberagaman budaya. 2. Untuk mengetahui dan lebih memahami faktor penyebab keberagaman budaya. 3. Untuk mengetahui dan lebih memahami keberagaman budaya dalam organisasi. 4. Untuk mengetahui dan lebih memahami manfaat keberagaman budaya. 5. Untuk mengetahui dan lebih memahami asas dan dimensi manajemen keberagaman. 6. Untuk mengetahui dan lebih memahami masalah akibat keberagaman budaya. 7. Untuk mengetahui dan lebih memahami cara mengatasi akibat keberagaman budaya di Indonesia.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Keberagaman Budaya Dalam suatu organisasi yang menjalankan keberagaman, maka orang dihargai, orang dibantu untuk dapat memberikan kontribusi dan merasa menjadi bagian dari organisasi, orang dapat mengembangkan diri dan belajar dalam konteks organisasi pada akhirnya diharapkan organisasi mendapatkan manfaat maksimum dari budaya terbuka. Namun terdapat sebagian orang bahwa keberagaman akan membawa masalah bagi kinerja organisasi. Kekhawatiran tersebut tidak perlu terjadi apabila mereka memahami bagaimana memanfatkan keberagaman menjadi kekuatan organisasi. Untuk itu diperlukan pemahaman, kemampuan melakukan terobosan dan kemampuan mengelola keberagaman budaya. Keberagaman atau diversity semula dipergunakan dalam pengertian secara umum sebagai pernyataan bervariasi (Chris Speechley dan Ruth Wheatley, 2001:4). Namun, keberagaman kemudian berkembang dan dipergunakan untuk menjelaskan terdapatnya variasi ditempat pekerjaan, karena dalam suatu organisasi terdapat orang dengan berbagai latar belakang dan budaya. Dengan demikian, kemampuan mengelola budaya yang berbeda menjadi keterampilan yang penting dalam suatu organisasi. Mengelola keberagaman berpusat pada pengembangan budaya dan perubahan yang dilakukan dengan berdasarkan pada: (1) kebersamaan, keterbukaan dan (2) memerhatikan perbedaan dan kesamaan di antara sumbet daya manusia, dan (3) melakukan pelatihan multidimensi. Keberagaman dapat timbul karena perbedaan gender. Suatu jenis pekerjaan yang secara tradisional biasa dilakukan oleh kelompok pekerja pria, pada saat membuka kesempatan untuk pertama kali bagi pekerja wanita, akan memerlukan pengaturan baru menuju manajemen antar budaya. Sama halnya dapat terjadi pada suatu organisasi yang secara tiba-tiba meningkatkan masukan personil baru, akan bersangkutan dengan keberagaman yang disebabkan oleh perbedaan generasi.



3



Frederick A. Miller dan Judith H. Katz (2002: 198) berpendapat keberagaman merupakan rentang identitas sosial kelompok yang meliputi suatu organisasi. Mereka menyatakan pula bahwa terminologi atau diversity sering salah dipergunakan, dengan saling mempertukarkan dengan pengertian affirmative action, equal employment oportunity, dan inclusion, karena masing-masing mempunyai makna sendiri yang unik. Affirmative action merupakan tindakan koreksi terhadap perlakuan yang kurang menguntungkan dan diskriminasi terhadap wanita dan golongan minoritas yang terjadi di masyarakat, pekerjaan, dan pendidikan. Equal employment opportunity dimaksudkan sebagai larangan diskriminasi berbasis gender, agama, ras, warna kulit negara, tingkat kemampuan fisik. Setiap orang harus mendapat kesempatan yang sama. Adapun yang dimaksud dengan inclusion adalah pengikutsertaan semua anggota organisasi secara penuh dan dengan rasa hormat, tanpa memandang gender, agama, ras, warna kulit, orientasi seksual, asal negara, umur atau kemampuan fisik, dalam aktivitas dan kehidupan organisasi (Frederick A. Miller dan Judith H Katz, 2002: 197-1999). James L. Gibson, John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly, Jr. (2000: 43) berpandangan bahwa keberagaman adalah perbedaan fisik dan budaya yang sangat luas yang menunjukkan aneka macam perbedaan manusia. Sama halnya dengan Miller dan Katz, Gibson, Ivancevich, dan Donnelly menilai bahwa banyak pendapat orang tentang keberagaman yang sangat membingungkan. Keberagaman bukanlah sinonim untuk equal employment opportunity atau bukan pula sebagai affirmative action. Pendapat-pendapat tersebut sejalan dengan analisis Roosevelt Thomas bahwa istilah keberagaman sering dipergunakan untuk kepentingan politik untuk menjelaskan tentang human right dan affirmative action. Keberagaman menunjukkan adanya perbedaan, kesamaan dan tegangan yang berhubungan, yang terjadi pada setiap bauran. Keberagaman adalah bauran dari perbedaan, kesamaan dan tegangan yang dapat timbul di antara elemen dari collective mixture (R. Roosevelt Thomas, Jr., 2006: 101). Mixture atau bauran dapat terdiri beberapa dimensi keberagaman, Dapat berupa ras. gender, etnis, asal



4



daerah, umur, afiliasi politik, kelas sosial-ekonomi, atau orientasi seksual atau mungkin kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Lebih lanjut, R. Roosevelt Thomas Jr. (2006:203) menyatakan bahwa keberagaman tenaga kerja dapat terjadi dalam berbagai cara tidak berupa ras dan gender, tetapi juga umur orientasi seksual, latar belakang pendidikan dan asal geografis. Selanjutnya ditekankan bahwa sebuah organisasi dapat mengalami kekurangan dalam keberagaman demografis tenaga kerja dan sekarang bahkan terdapat keberagaman lain, dalam bentuk keberagaman fungsional, produk, pelanggan, dan akuisisi atau merger. Dengan demikian, keberagaman juga dilihat dari aspek organisasional. R. Roosevelt Thomas, Jr. (2006: 93) sendiri mengakui bahwa pandangannya sendiri tentang definisi keberagaman mengalami evolusi pada 1970-an, dia memandang keberagaman sebagai perbedaan fungsional Pada 19841985 keberagaman diartikan sebagai semua perbedaan tenaga kerja, ditambah dengan isyarat tentang perbedaan di luar tenaga kera Sementara itu, antara 19962000, keberagaman menunjukkan setiap bauran semua hal yang ditandai oleh perbedaan dan kesamaan. Akhirnya pada 2001-2005 dia sampai pada suatu pandangan bahwa keberagaman menunjukkan bauran dari perbedaan, kesamaan, dan tegangan yang dapat terjadi di antara elemen bauran yang bersifat pluralistik. Dari uraian tersebut di atas, tampak bahwa cara para ahli mengungkapkan pengertian keberagaman sangat bervariasi, namun menunjukkan adanya persamaan. Keberagaman menyangkut aspek yang sangat luas dapat dilihat dari tingkatannya dan faktor yang keberagaman dapat terjadi pada tingkat individu, kelompok, organisasi, komunitas, dan masyarakat. Keberagaman juga sangat dipengaruhi oleh latar belakang demografis dan budaya sumber daya manusia, kondisi lingkungan internal tempat kerja dan kondisi eksternal masyarakat yang dihadapi. Dengan demikian, dapat dirumuskan pengertian keberagaman sebagai variasi dari berbagai macam kombinasi elemen demografis sumber daya manusia, daya budaya komunitas, masyarakat, dan budaya. Adapun keberagaman budaya adalah merupakan variasi kombinasi budaya sumber dalam organisasi, komunitas, atau masyarakat.



5



2.2 Faktor Penyebab Keberagaman Budaya Masyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas social, politik, dan budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan dan sebagainya. Dengan identitas yang berbeda beda ini, kita dapat mengatakan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan local yang sangat beragam. Ada beberapa faktor antara lain : 1.



Keberagaman suku bangsa



2.



Keberagaman bahasa dan dialek



3.



Keberagaman agama



4.



Keberagaman seni dan budaya



5.



Faktor Pembentukan budaya



6.



Faktor Perubahan budaya



2.3 Keberagaman Budaya Dalam Organisasi Keberagaman dalam budaya organisasi ditunjukkan oleh adanya ciri ciri tertentu. Dalam suatu organisasi yang dapat menerima keberagaman akan menunjukkan terdapatnya ciri-ciri sebagai berikut (Chris dan Ruth Wheatley, 2001) 1. Keterbukaan, sebagai suatu cara pengelolaan yang bersifat menolak sikap berahasia dalam menjalankan pekerjaan. 2. Pemahaman, merupakan kesediaan untuk bertanya sebelum memberikan pertimbangan atau evaluasi. 3. Kejujuran, merupakan kesediaan untuk menerima kebenaran walaupun mungkin tidak menyenangkan. 4. Ketidaktakutan, menunjukkan lingkungan aman di mana orang mempunyai kepercayaan diri untuk mengatakan apa yang benar-benar dirasakan. 5. Pembelajaran, merupakan suatu penerimaan akan perlunya bagi setiap orang untuk bergerak ke depan dan berkembang melalui pengalaman, eksplorasi, dan pembelajaran.



6



6. Tanggung jawab, merupakan suatu keinginan pada setiap orang untuk menerima tanggung jawab atas cara yang dilakukan organisasi, daripada menyalahkan orang lain atas masalah rantai budaya. 7. Komunikasi sangat berkembang, menunjukkan kesiapan bekerja dengan membagi informasi secara berkelanjutan dan interaksi berkualitas tinggi 8. Kekurangan sentakan kesalahan, merupakan kemauan untuk menggali alasan atas kesalahan atau kegagalan dan belajar dari kesalahan.



Budaya seperti diuraikan di atas dapat menjadi landasan untuk keberagaman, dengan pendekatan tentang pentingnya core value dan way of life, daripada hanya dilihat sebagai tujuan. Namun demikian, dalam suatu organisasi terdapat kelompok-kelompok yang dapat terpengaruh oleh diskriminasi dan sikap stereotipe dari kelompok tertentu. Kelompok dalam organisasi dapat berupa minoritas etnik, wanita, tuna daksa, dan kelompok umur. dapat mencermati Dengan memfokuskan pada kelompok tertentu dapat mencermati interaksi antara budaya dengan faktor seperti pengupahan, prospek, promosi, status kerja, dan pengangguran.



2.4 Manfaat Keberagaman Budaya Tidak semua Negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki Indonesia. Dengan demikian keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia. Dalam bidang pariwisata, keberagaman budaya dapat di jadikan objek dan tujuan pariwisata di indonesia yang bisa mendatangkan devisa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia masing-masing daerah dapat pula di jadikan acuan bagi pembangunan nasional. 



Promotes nilai-nilai kemanusiaan. Ketika suatu organisasi memiliki sekelompok karyawan milik beragam budaya, hal ini menunjukkan bahwa organisasi mengakui dan



7



merayakan dan memperingati keragaman yang ada pada orang dari latar belakang yang berbeda. Ini membuat orang-orang organisasi berpikir



bahwa



nilai



mereka



dan



kontribusi



layak



sedang



direalisasikan oleh organisasi dan manajemen. 



Improves produktivitas dan profitabilitas. Terlepas dari nilai-nilai kemanusiaan, keragaman budaya juga membawa beberapa manfaat nyata kepada bisnis di seluruh dunia. Persuasi aktif keragaman di tempat kerja langsung dampak produktivitas dan profitabilitas organisasi serta karyawan. Ada peningkatan produktivitas pekerjadan profitabilitas bagi organisasi.







Helps untuk membuat kolam bakat. Ketika organisasi berinvestasi dalam keragaman, hasil dalam penciptaan kolam bakat yang lebih besar. Ini adalah situasi win-win baik bagi karyawan dan organisasi. Pertukaran karyawan dan belajar setiap otherâ ¼ menyediakan



positif dan kompetensi. Seperti kolam bakat



organisasidengan



keunggulan



kompetitif,



yang



membantu untuk kemajuan dalam lingkungan yang besar dan kompetitif. 



Exchange ide-ide inovatif. Ketika sebuah organisasi terdiri dari orang dengan berbagai latar belakang, budaya dan pengalaman, ide-ide kreatif dan inovatif baru menopang dalam pikiran orang yang berbeda. Ituwajar bahwa orangorang dengan berbagai pengalaman dan perspektif dalam hidup akan mampumenghasilkan ide-ide unik dan solusi untuk masalah. Ini adalah nilai besar untuk keduaorganisasi dan karyawan. Pertukaran dinamis seperti yang terjadi antara orang yang memiliki persepsi yang berbeda menghasilkan hasil yang kreatif. Situasi seperti ini pernah dibuat dalamkelompok orang yang berpikir sama dan milik budaya serupa.







Other manfaat keanekaragaman. Banyak



studi



yang



berkaitan



dengan



perilaku



organisasi



menyimpulkan bahwa mempromosikankeragaman budaya mengurangi



8



tingkat



ketidakhadiran,



perputaran



karyawan



yang



lebih



rendah,mengurangi biaya yang berkaitan dengan perekrutan karyawan baru dan mengurangi tanggung jawab hukum dalam gugatan diskriminasi.Dalam dunia persaingan, di mana keragaman budaya memiliki begitu banyak manfaat.



2.5 Asas dan Dimensi Manajemen Keberagaman Terdapat pandangan bahw Manajemen keberagaman mempunyai asas yang perlu dijadikan pedoman dalam menjalankanannya. Disisi lain keberagan mempunyai dimensi tertentu yang dapat dijadikan indikator untuk mengetahui ciri-ciri atau sifat keberagaman.  Asas Manajemen Keberagaman Terdapat lima asas untuk memahami dan mempromosikan efektivitas entuk menguasai keberagaman yang secara bersama-sama mendasari kerangka kerja pengambilan keputusan. Kelima asas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (R. Roosevelt Thomas, Jr. 2006: 119). 1. Harus dibangun pemahaman bersama tentang konsep inti. Sebelum memulai membuat keputusan, harus terdapat pemahaman bersama tentang konsep inti keberagaman. Di banyak organisasi, eksekutif dan pemimpin keberagaman internal, secara sendiri-sendiri atau bersamasama merasakan kebingungan konseptual, kecuali bahwa kebingungannya yang bersangkutan dengan keberagaman. Beberapa melangkah dengan versinya sendiri tentang dan keberagaman dengan tanpa kecenderungan menguji efektivitasnya. Adapun lainnya tidak dapat menyebut definisi dan dasar-dasar yang menjelaskan usaha mereka sehingga kembali pada rasionalitas bahwa



"keberagaman berarti hal yang berbeda bagi yang



berbeda”. Karenanya, untuk keberlanjutan dan efektivitas usaha keberagaman harus didasarkan pada konsep yang dipahami dan diucapkan dengan baik. 2.



Konteks adalah kunci



9



Semua keputusan harus sesuai dengan lingkungan internal dan eksternal di mana keputusan dibuat. Usaha keberagaman tidak dan dilakukan dalam keadaan hampa, tetapi dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan misi, visi, dan strategi organisasi. 3.



Usaha keberagaman harus “requirements driven” Sejak quality decision harus sering dibuat dianatara tegangan keberagaman



dan sejak kita semua adalah diversity challenged, memiliki kelemahan dalam keberagaman, paling tidak pada tingkat tertentu, menjadi kritis untuk memfokus pada hal-hal yang esensial. Hal tersebut memungkinkan kita kembali pada apa yang penting dan membuat quality decision daripada tegangan dan tantangan. Quality deision (R. Roosevelt Thomas, Jr, 2006: 103) adalah suaru keputusan yang membantu orang dan organisasi menyelesaikan tiga tujuan penting, yaitu misi (apa yang kita cari untuk lakukan), visi (seperti apa wujud keberhasilan secara ideal, dan strategi (bagaimana kita akan memperoleh kedudukan yang kompetitif maksimum). Oleh karena itu, usaha keberagaman harus requirements driven atau didorong oleh kebutuhan. Karenanya harus memfokuskan pada apa yang benar-benar perlu untuk menyelesaikan misi, visi dan strategi individu atau organisasi. Requirement berbeda dari tradisi (cara sesuatu selalu dilakukan), preferensi personal (cara saya menyukai sesuatu seperti apa), dan konvensi (cara yang paling mudah bagi saya). Namun, requirement adalah "the way things solutely must be" atau cara sesuatu sesungguhnya harus dilakukan. 4. Aspirasi keberagaman individu dan perusahaan harus dipertimbangkan Ketika kita berbicara tentang keberagaman, kita berbicara keberagaman dari perspektif perusahaan atau manajer sebagai perwakilannya. Jarang kita berpikir aspirasi personal dari individu pemimpin atau kontributor. Aspirasi dari individual ini mungkin berbeda dari aspirasi perusahaan. Sama jelasnya bahwa aspirasi individual dapat memengaruhi efektivitas usaha keberagaman perusahaan. 5.



Perusahaan dan individu harus menerapkan "strategic diversity management" secara universal



10



Untuk mengelola keberagaman secara efektif, perusahaan dan individual harus menerapkan the craft atau keahlian manajemen keberagaman strategis pada bauran yang kritis. The craft mengandung dua elemen, yaitu art and skill atau seni dan keterampilan (R. Roosevelt Thomas, Jr., 2006: 15). Untuk bakat alamiah, the craft kebanyakan diartikan sebagai seni. Sering mereka tidak dapat dengan mudah mengungkapkan mengapa dan bagaimana mereka begitu efektif dengan manajemen keberagaman. Di sisi lain mayoritas the craft adalah keterampilan yang dipelajari. Hal ini memang lebih mudah diucapkan daripada melakukannya. Kepedulian, penerimaan, dan pemahaman manajemen keberagaman strategis tidak perlu menerjemahkan ke dalam implementasi. Mungkin saja memahami dan menerima definisi dan prinsip-prinsip, tetapi masih belum dapat menggunakannya.  Dimensi Keberagaman James L. Gibson, jhon M. Ivancevich, dan james h. Donnelly, Jr. (2000: 43) membagi dimeni keberagaman menjadi dimensi inti dan dimensi sekunder. Sebagai “dimensi inti” keberagaman adalah : umur, etnis, gendre, atribut fisik, ras, dan orientasi seksual. Dimensi inti keberagaman ini mempunyai dampak jangka panjang pada perilaku dan sikap. Adapun “dimensi sekunder” keberagaman sifatnya dapat diubah, dengan cara memperoleh, membuang atau memodifikasi sepanjang hidupnya. Termasuk dimensi sekunder adalah : latar belakang pendidikan, status perkawinan, keyakinan agama, ketidamampuan kesehatan, dan pengalaman kerja. Menilai keberagaman dari persfektif organisasi dan kepemimpinan berarti memahami dan menilai perbedaan dimensi keberagaman inti dan sekunder antara seseorang dan lainnya. Tujuan penting yang semakin meningkat dalam masyarakat yang berubah adalah memahmai bahwa semua individu adalah berbeda dan mempunyai apresiasi dalam perbedaan ini.



11



2.6 Masalah Akibat Keberagaman Budaya Selain membawa manfaat, keberagaman budaya pun memiliki dampak negative. Mengatur dan mengurus sejumlah orang yang sama ciri-ciri, kehendak dan adat istiadatnya tentunya lebih mudah daripada mengurus sejumlah orang yang semuanya bebeda-beda mengenai hal-hal tersebut. Potensi terpendam untuk terjadinya konflik karena ketegangan antar suku bangsa dan golongan tidak bisa di abaikan begitu saja.



2.7 Cara Mengatasi akibat Keragaman Budaya di Indonesia. Keberagaman



budaya



merupakan



tantangan



sekaligus



peluang



bagi



masyarakat Indonesia. Namun apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Sebagai peluang, keragaman budaya jika dibina dan diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan masalah-masalah yang muncul sebagai akibat dari keberagaman budaya di indonesia dari dulu hingga sekarang. 



Pertentangan Sosial Akibat Keberagaman Budaya Kita harus menyadari bahwa kehidupan masyarkat Indonesia sangat



majemuk dalam suku bangsa dan budaya. Keberagaman suku bangsa dan budaya itu akan berdampak negatif, berupa timbulnya pertentangan antar budaya, jika tidak benar-benar ditangani secara tepat. Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, kadang-kadang diwarnai oleh konflik antar budaya. Hal itu terbukti dari timbulnya berbagai kerusakan sosial dalam lingkungan masyarakat. Perubahan nilai-nilai budaya akibat pengaruh globalisasi ternyata telah memicu timbulnya konflik sosial budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota Negara seringkali diwarnai oleh peristiwa kerusuhan sosial, seperti peristiwa Tanjung Priuk dan prasasti. Konflik sosial tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan harta yang cukup banyak. Warga masyarakat yang



12



tidak berdosa banyak yang menjadi korban amuk massa. Konflik sosial akibat keberagaman budaya mempunyai dampak negatif yang amat luas dan kompleks. Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat keberagaman social budaya, antara lain sebagai berikut : a. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan yangsulit diatasi menyebabkan naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok serta rendahnya daya beli masyarakat. b. Menimbulkan konflik antar elite dan golongan politik. c. Menimbulkan konflik antar suku bangsa, antar golongan, atau antar kelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, sekularisme, primordialisme, separalisme, dan sebagainya. d. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial.  Alternatif Pemecahan Masalah Kita tahu bahwa keberagaman budaya dapat menimbulkan konflik dan kerusuhan sosial. Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah kita dalam mengatasi masalah sosial akibat keberagaman budaya. Ahli-ahli ilmu sosial juga telah memberikan teori-teori pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya. Namun pengaruh pemecahan masalah tersebut, tidak langsung dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Adapun metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya yang biasa dilakukan, antara lain sebagai berikut : a. Metodekompetisi (competition) Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan. Metode ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah kepada pihak-pihak yang bertentangan. b. Metode menghindari (avoidance)



13



Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Dalam metode ini biasanya pihak-pihak yang bertentangan mengambiil keputusan untuk berpisah atau menghindar secara fisik. c. Metode akomodasi (accommodation) Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk sementara. Metode ini diterapkan apabila salah satu pihak bersedia memenuhi tuntutan pihak lawan. d. Metode kompromi (compromise) Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan damai. Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang menang atau yang kalah, tetapi untuk mencari akar permasalahan, sehingga dicapai suatu kesepakatan damai. Dengan demikian, keberagaman kebudayaan nasional sebagai usaha sadar untuk



memelihara,



menghidupkan,



memperkaya,



menyebarluaskan,



dan



memanfaatkan segenap perwujudan serta keseluruhan hasil pikiran. Peran masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kelestarian keberagaman budaya yaitu sebagai berikut. 1. Memelihara kebudayaan nasional dengan cara : -



Mengelola, menggali, dan memperbaiki budaya tradisional yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia



-



Meneliti, mendokumentasikan, dan melestarikan perbendaharaan nasiona



-



Meningkatkan perlindungan cagar alam.



2. Menghidupkan budaya nasional dengan cara :



14



- Membangun sarana, lembaga, dan pusat - pusat penelitian, pengkajian, penyajian, dan pendidikan kebudayaan. - Membangkitkan dan mengembangkan pembendaharaan kebudayaan nasional - Menghasilakan tenaga terdidik melalui jalur pendidikan formal maupun non – formal yang akan



mempunyai profesi di bidang kebudayaan antara lain



sebagai seniman pelaku, pencipta, dan pamong pengembang kebudayaan nasional; - Mendorong pendidikan seni budaya melalui jalur non – formal yang diselenggaraka - dalam bentuk kegiatan – kegiatan pendidikan kebudayaan di lingkungan keluarga dan masyarakat. 3. Memperkaya budaya nasional dengan cara: -



Mengolah bentuk, corak, langgam, dan/atau budaya local dan tradisional untuk diselaraskan dengan tingkat perkembangan kehidupan bangsa Indonesia dan perkembangan manusiawi di masa depan



-



Membina bahasa dan sastra Indonesia serta bahasa dan sastra daerah;



4. Terus menerus sikap mental yang berpartisipasi terhadap pembangunan. - Mengembangkan Budaya daerah yang luhur dalam rangka membentuk budaya. - Memeratakan pendidikan dan pengajaran keseluruhan wilayah Indonesia. - Meningkatkan Sumber Daya Manusia menjadi Manusia yang Cerdas, Bertanggungjawab.



15



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Keberagaman Budaya adalah Keberagaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia sebagai Negara yang memiliki banyak pulau. Keberagaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberagamanya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200juta orang dimana mereka tinggal tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis di Indonesia yang bervariasi. Mulai dari pergunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, dataran tingggi, perdesaan, hingga perkotaan. Hal ini yang berkaitan dengan tingkat beradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia. Keberagaman dalam organisasi meliputi : 1. Keterbukaan 2. Pemahaman 3. Kejujuran 4.



Ketidaktakutan



5. Pembelajaran 6. Tanggung Jawab 7. Komunikasi sangat berkembang 8. Kekurangan Sentakan Kesalahan



16



3.2 Saran Untuk menjaga keharmonisan integrasi bangsa Indonesia, perlu lebih di tingkatkan toleransi antar masyarakat yang mempunyai tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi. Selain itu perlu adanya control nasional untuk menjaga keseimbangan nasional. 1. Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda beda. 2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah. 3. Peran Organisasi memberikan toleransi dan sebagai tempat untuk menyatukan keanekaragaman Budaya tersebut.



17



DAFTAR PUSAKA



Alam S, dan henry hidayat. 2006. Ilmu pengetahuan social, Penerbit erlangga http://www.anneahira.com/7-unsur-kebudayaan.htm



http://ltoeti.wordpress.com/2009/01/31/faktor-faktor-penyebab-keberagamanbudaya/



http://www.anneahira.com/macam-macam-budaya.htmEmail ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook



http://rahmiajengefrianingsih.blogspot.com/2011/10/makalah-keberagamanbudaya-di-indonesia.html



Buku



Budaya



Organisasi



Prof.Dr.



M.Phil/Rajagrafindopersada:Depok



18



Wibowo



S.E