Kebutuhan Dasar Ibu Hamil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Devira Puspa Aryanti



Kelas : Non Reguler / 33 NIM : P27824112116 TUGAS ASUHAN KEHAMILAN Dosen Pembimbing : Susilorini, S. KM., M. Pd.



KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Kebutuhankebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini. 1. OKSIGEN Kebutuhan oksigen adalah yang utama bagi manusia terutama bagi ibu hamil. Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernafasan,CO2 menurun dan O2 meningkat, O2 meningkat, akan bermanfaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun. Pada trimester III terjadi peningkatan, janin membesar dan menekan diafragma, menekan venakafa inverior, yang menyebabkan nafas pendek-pendek. Hal ini disebabkan karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma.sehingga diafragma kurang leluasa bergerak untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal tesebut diatas dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu : a. b. c. d. e.



a.Latihan nafas melalui senam hamil b.Tidur dengan bantal yang lebih tinggi c.Makan tidak terlalu banyak d.Kurangi atau hentikan merokok e.Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti astma dan lain-lain.



f. Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi supine). 2. NUTRISI Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg. Pada triwulan pertama umumnya ibu hamil mengalami penurunan BB karena nafsu makan turun dan sering timbul muntah. Meskipun ibu hamil mengalami keadaan tersebut tetapi asupan makanan harus diberikan seperti biasa. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil tapi sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-buahan segar dan jus. Pada Trimester ke-2 nafsu makan mulai meningkat, kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya meliputi zat sumber tenaga, pembangun, pelindung dan pengatur. Hal ini untuk kebutuhan janin. Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan. Diet Makanan Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus di penuhi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain – lain. Sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan pemenuhan makan untuk 2 orang akan berakibat kegemukan, pre-eklamsi, janin terlalu besar, dan sebagainya. Hal penting yang harus dilakukan sebenarnya adalah cara mengatur menu dan pengolahan menu tersebut dengan berpedoman pada Pedoman Umum Gizi Seimbang. Kebutuhan Energi Widia karya dan gizi nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan asupan energi sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ – organ penting janin, dan jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin.



Protein. Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12% perhari atau 75-100 gram. Bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologi yang tinggi, seperti daging yang tak berlemak, ikan, telur, susu, dan hsil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologinya rendah jadi cukup sepertiga bagian saja. Zat besi. Anemian sebagian besar disebabkan olehdefisiensi zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan pada ibu hamil untuk mengkonsumsi zat besi selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat di berikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 20-60 gram setiap hari selama kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum. Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena hal ini akan sangat memengaruhi efektivitas penyerapan zat besi, vitamin C dan protein hewani merupakan elemen yang sangat membentu dalam penyerapan zat besi, sedangkan teh, kopi, garam kalsium, magnesium dan fitat (terkandung dalam kacangkacangan) akan menghambat dalam penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang yang menghambat penyerapan zat besi tidak bermanfaat bagi tubuh. Zat-zat ini tetap dikonsumsi namun jangan diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi. Asam folat. Asam folat merupakan salah satunya fitamin yang kebutuhannya meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam metabolisme normal makanan menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat, dan selalu mengantuk. Jka kondisi ini terus berlanjut dan tak segera di tangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin (spina bifida). Jenis makanan yang mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau (bayam, asparagus) dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk dan telur. Oleh karena asam folat tidak stabil dalam pemanasan, maka dianjurkan untuk memakan sayuran dalam keadaan mentah dengan dicuci sebelumnya agar sisa pestisida dan cacing hilang. Oleh karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi hanya dari asupanemenmakanan, maka Widya Karya Pangan Nasionalmenganjurkan untuk pemberian supleme dengan besaran 280, 660, dan 470 mikrogram untuk trisemester I, II, dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak di bentuk pada minggu pertama kehamilan.



Kalsium. Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh karena itu, asupan yang optimalperlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain. Selain beberapa zat gizi yang di anjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena kemungkinan akan dapat membahayakan ibu dan pertumbuhan janin. Makanan yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin diantaranya adalah sebagai berikut.    







Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik (menyebabkan cacat pada janin). Makanan mentah atau setengah matang karena resiko toksoplasma Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat mengganggu sistem saraf janin. Kafein yang terkandung dalan kopi, teh, cokelat, kola dibatasi 300 mg perhari. Efek yang dapat terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan frekuensi berkemih yang meningkat. Vitamin A dalam dosis >20.000-50.000 IU/ hari dapat menyebbabkan kelainan bawaan.



3. PERSONAL HYGIENE Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri. Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak mengandung kuman-kuman. Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keingat. Keringat yang menempel dikulit meningkatkan kelembapan kulit dan memungkinkan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme. Jika tidak di bersihkan (dengan mandi) maka ibu hamil akan mudah untuk terskena penyakit kulit. Bagian tubuh lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena pada saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina yang berlebihan. Selain mandi mengganti celana secara rutin minimal 2 kali sehari sangat dianjurkan. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.



Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah. Kebersihan Gigi dan Mulut Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik. Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi. Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Kebersihan Payudara Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).



Kebersihan Vulva Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif. Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah: a. Celana dalam harus kering. b. Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina. c. Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus. Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda.



4. PAKAIAN Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit perhatian dari pada waktu lain. Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien. Tidak garter bulat konstriktif atau girdle harus digunakan karena gangguan pada sirkulasi darah itu dari kaki. Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomi pada perut, area genitalia/lipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab



dan mudah terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal douche. Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman Hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high heels) Hindarkan alas kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Desain BH : Desain harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nylon yang halus.



5. ELIMINASI Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eleminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Minum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak paristaltik usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air kecul merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trisemester I dan III. Hal kondisi adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trisemester IIIterjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.



6. SEKSUAL Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan. Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka. Sementara di saat yang sama, gairah yang timbul ternyata meningkat. Ini bukan kelainan seksual. Memang ada masanya ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah seksual. Trimester pertama: Minat menurun Pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya gairah seks menurun. Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah didera morning sickness, muntah, lemas, malas, segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi hormon, kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan hubungan seks. Trimester kedua: Minat meningkat (kembali) Memasuki trimester kedua, umumnya libido timbul kembali. Tubuh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat menikmati aktivitas dengan lebih leluasa daripada di trimester pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ seksual dan payudara. Trimester ketiga: Minat menurun lagi Libido dapat turun kembali ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegal di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika Anda termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang normal, apalagi jika Anda termasuk yang menikmati masa kehamilan. Anda juga termasuk beruntung karena tidak perlu tersiksa oleh kaki yang membengkak, sakit kepala, atau keharusan beristirahat total.



7. MOBILISASI & BODY MEKANIK Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan.



Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang. Alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang : a. Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada sebuah dinding. b. Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak. c. Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha. d. Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan. e. Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan cara membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan. f. Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya. g. Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi



8. EXERCISE / SENAM HAMIL Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut: -



-



Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-lain. Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 02 terpenuhi. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain. Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan. Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi. Mendukung ketenangan fisik



Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut :  







Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22 minggu) Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak prematur pada persalinan sebelumnya Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang



 



Berpakaian cukup longgar Menggunakan kasur/ matras



9. ISTIRAHAT /TIDUR Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut, terjadi perubahan sikap tubuh. Tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan. Oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting bagi ibu hamil. Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan beban dari ketegangan, yang dengan sengaja diupayakan dan dipraktekan. Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang harus dilakukan selama berada dalam posisi relaksasi, yaitu : a. b. c. d. e. f.



Tekuk semua persendian dan pejamkan mata Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah Lakukan pernafasan secara teratur dan berirama Pusatkan pikiran pada irama pernafasan atau pada hal-hal yang menyenangkan Apabila pada saat itu keadaan menyilaukan atau gaduh, tutup mata dengan sapu tangan, dan tutup telinga dengan bantal Pilih posisi relaksasi yang menurut anda paling menyenangkan



Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah tiap hari setiap makan siang, pada awal istirahat sore, serta malam waktu tidur. Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan istirahat atau semua proses persalinan. a. Posisi relaksasi dengan berbaring miring b. Posisi relaksasi dengan terlentang c. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang d. Posisi relaksasi dengan duduk e. Hal-hal yang dianjurkan apabila ibu hamil bepergian adalah sebagai berikut: f. Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai, sesak, dan panas, serta berdiri terlalu lama. g. Hindari duduk terlalu lam karena akan menimbulkan sesak nafas dan jatuh pingsan (sincope) h. Perempuan hamil boleh mengendarai mobil maksimal 6jam dalam sehari dan harus berhenti selama 2jam i. Duduk dalam jangka waktu lama dimobil atau pesawat terbang. j. Sabuk pengaman seharusnya selalu di pakai, sabuk disebut dilakukan dibawah perut ketika kehamilan sudah mulai membesar.



10. IMUNISASI Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.



11. TRAVELING(PERJALANAN) Berikut ini Ada beberapa tips untuk ibu hamil yang akan melakukan perjalanan: a. Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakaukan perjalanan atau berpergian , terutama jarak jauh atau internasional . b. Jangan berpergian dengan perut kosong , apalagi jika mengalami morning sickness (mual-muntah ) c. Bawalah beberapa cemilan untuk mencegah mual. d. Bawalah yang anda butuhkan dalam tas kecil sehingga akan mudah mengambilnya e. Bawalah minuman atau jus f. Jika berencana berpergian dengan pesawat terbang,priksa dahulu bebrapa perusahaan penerbangan karna mereka mempunyai peraturan khusus untuk perempuan hamil ,terutama bila kehamilan sudah mencapai 7bulan g. Jika berpergian dengan pesawat terbang,lakukan check in lebih awal dan mintalah tempat yang memiliki ruangan lebih luas . h. Bila berpergian dengan menggunakan mobil sendiri ,anda akan mempunyai waktu nleluasa ,sehingga dapat beristirahat saat di perlukan i. Ibu hamil tetap bisa mengendarai mobil sendiri sampai ukuran perutnya usdah cukup besar dan menyentuh setir mobil ,biasaanya pada usia sekitar 7bulan. Selalu gunakan sabuk pengaman di bawah bagian perut selama berkendara. 12. PEKERJAAN Perempuan hamil tetap boleh berkerja namun aktifiotas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat .istirahat untuk perempuan hamil di anjurkan sesering mungkin seorang perempuan hamil disarankan untuk menghentikan aktifitasnya apabila mereka merasakan hgangguan kehamilan .menurut undang –undang perburuhan ,perempuan hamil berhak mendapatkan cuti 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudah melahirkan pada perempuan yang bekerja dianjurkan untuk segera kedokter apabila terjadi pendarahan dari kemaluan atau kram hebat di perut .pada minggu- minggu ahir kehamilan ,tandatanda permulaan persalinan harus diketahui ibu hamil,sehingga keluarga akan lebih waspada apabila muncul tanda-tanda tersebut.



13. KUNJUNGAN ULANG Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur .bila kehamilan berjalan normal,jumlah kunjungan cukup 4x yaitu 1x pada trimester I ,satu kali pada trimester II ,dan 2x pada trimester III .dari satu kunjungan kekunjungan bberikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan sebagai berikut: a. Keluhan yang di rasakan oleh ibu hamil b. Hasil pemeriksaan hasil kunjungan 1. Umum - Tekanan darah - Respirasi - Nadi - Tempratur tubuh 2.



3.



Abdomen - Tinggi fundus uteri - Letak janin - Presentasi janin - Djj Pemeriksaan tambahan - Proteinuria - Gloukosuria - Keton



14. PERSIAPAN LAKTASI Payudara perlu disiapkan sejak seblum bayi lahir sehingga dapat segera berfuingsi dengan baik pada saat di perlukan .pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus snius laktiverus ,sebauiknya dilakukan secara berhati-hati dan benar ,karna pengurutan keliru bisa dapat menim bulkan kontraksi pada Rahim ,sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika .basuhan lembut setiap hari pada aerola dan putting susu akan dapat memngurangi letak dan lecet pada area tersebut .untuk sekresi yang mongering pada putting susu,lakukan pembersihan menggunakan campuran gleserin dan alcohol.karena payudara menegang,sensitive ,dan menjadi lebih besar sebaiknya gunakan penompang payudara yang sesuai . 15. PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasikomplikasi. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa



ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu. Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan : Langkah I : Membuat rencana persalinan Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut : o Tempat persalinan o Memilih tenaga kesehatan terlatih o Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut o Bagaimana transportasi ke tempat persalinan o Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut o Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada. Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan : o Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ? o Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ? Langkah III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu, jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini : o Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit) o Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan o Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial Langkah IV : Membuat rencana/pola menabung Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan. Langkah V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan. Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk persiapan persalinan.



DAFTAR PUSTAKA



http://askep-askeb-kita.blogspot.com/ Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media publisher. Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Sulistyawati, Ari.2011.Asuhan Kehamilan pada Masa Kehamilan.Jakarta;Salemba Medika.