Kebutuhan Oksigenasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Pada makalah ini, akan membahas tentang pengertian teknik, prinsip, dan prosedur pelaksanaan asuh atau praktik keperawatan, konsep dan prinsip kebutuhan oksigenasi, dan Teknik dan prsedur pelsksanaan asuh atau praktek keprtawatan untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi. Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling berdasarkan yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktifitas berbagai sel tubuh. Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan lebih memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang mengalami masalah atau gangguan oksigenasi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Seperti apa itu fisiologi sitem respirasi? 2. Apa pengertian oksigenasi? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pemenuhan oksigenasi? 4. Seperti apa alat bantu oksidasi itu? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu fisiologi sitem respirasi 2. Mengetahui apa itu pengertian oksigenasi 3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pemenuhan oksigenasi 4. Seperti apa saja alat bantu oksidasi itu?



BAB II PEMBAHASAN 1



2.1 Konsep Prinsip Kebutuhan Oksigenasi Sistem respirasi yaitu Sistem organ yang di gunakan untuk melakukan pertukaran gas Fungsi Fungsi utama sistem respirasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh dan membuang karbondioksida sebagai sisa metabolisme serta berperan dalam menjaga keseimbangan asam dan basa. Struktur sisitem pernapasan dapat dibedakan menjadi a. Sistem pernafasan atas Sistem pernafasan atas terdiri atas mulut, hidung ,faring, dan laring. 1) Hidung ,pada hidung udara yang masuk akan mengalami proses penyaringan ,humudifikasi,dan penghangatan 2) Faring ,faring merupakansaluran yang terbagi dua untuk udara dan untuk makanan. Faring terdiri atas nesofaring dan orofaring yang kaya akan jaringan limfoid yang berfungsi menangkap dan menghancurkan kuman patogen yang masuk bersama udara. 3) Laring ,laring merupakan struktur yang menyerupai tulang rawan yang biasa disebut jakun .Selain berperan dalam menghasilkan suara ,laring juga berfungsi mempertahankan kepatenan jalan nafas dan melindungi jalan napas bawah dari air dan makanan yang masuk . b. Sistem pernapasan bawah Sistem pernapasan bawah terdiri atasa trakea dan paru-paru yang dilengkapi dengan brokus,bronkiolus ,alveolus jaringan kapiler paru dan membran pleura. 1) Trakea ,trakea merupakan pipa membran yang disokong oleh cincin-cincin kartilago yang menghubungkan laring dengan brokus utama kanan dan kiri.Didalam paru-paru ,bronkus utama terbagi atas bronkus bronkus yang lebih kecil dan berakhir dibronkiolus terminal .Keseluruhan jalan napas tersebut membentuk pohon bronkus. 2) Paru-paru,paru-paru ada dua buah ,terletak di sebelah kanan dan kiri. Masing- masing paru-paru terdiri atas beberapa lobus (paru kanan tiga lobus dan paru kiri dua lobus )dan dipasok oleh satu bronkus .jaringan paru sendiri terdiri dari serangkaian jalan napas yang bercabang- cabang yaitu alveolus ,pembuluh darah paru dan jaringan ikat elastis .permukaan 2



luar paru dilapisi oleh kantung tertutup berdinding ganda yang disebut pleura .Pleura parietal membatasi toraks dan permukaan diagfragma ,sedangkan pleura viseral melapisi bagian luar paru diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas guna mencegah friksi selama gerakan bernapas. 2.1.1. Fisiologi System Respirasi Fisiologi pernapasan sendiri dapat dibagi menjadi a. Pernapasan eksternal Pernapasan eksternal (pernapasan pulmoner )mengacu pada keselluruhan proses pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh .Secara umum proses ini berlangsung dalam tiga tahap yakni ventilasi pulmoner, pertukaran gas alveolar ,serta tranpor oksigen dan karbondioksida 1) Ventilasi pulmoner Saat bernapas udara ,udara bergantian keluar masuk paru-paru melalui proses ventilasi sehinggs terjadi pertukaran gas antar lingkungan eksternal dan alveolus. Proses ventilasi ini di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jalan napas bersih, sistem saraf pusat dan sistem pernapasan yang utuh, rongga toraks yang mampu mengembang dan berkontraksi dengan baik, serta komplians paru yang adekuat. 2) Pertukaran gas alveolar Setelah oksigen memasuki alveolus ,proses pernapasan berikutnya adalah difusi oksigen dari alveolus ke pembuluh darah pulmoner. Difusi adalah pergerakan molekul dari area berkonsentrasi atau bertekanan tinggi ke area bertekanan atau konsentrasi rendah .Proses ini berlangsung di alveolus dan membran kapiler dan dipengaruhi oleh ketebalan membran serta perbedaan tekanan gas.



3) Transpor oksigen dan karbon dioksida



3



Tahap ketiga dalam proses pernapasan adalah transpos gas-gas pernapasan. Pada proses ini, oksigen diangkut paru-paru menuju jaringan dan karbon dioksida di angkut dari jaringan kembali menuju paru-paru. a. Transpor



O2 proses ini berlangsung pada sistem jantung dan paru-paru



normalnya, hemoglobin



sebagian dan



oksihemoglobin



besar



di



oksigen(97%)berikatan



angkut



keseluruh



jaringan



lemah



dengan



dalam



bentuk



( HbO2 ) dan sisanya terlarut dalam plasma .Proses ini



di pengaruhi oleh ventilasi (jumlah



O2 yang masuk ke paru-paru )dan



perfusi (aliran darah ke paru dan jaringan ).Kapasitas darah yang membawa oksigen di pengaruhi oleh jumlah



O2 dalam plasma ,jumlah



hemoglobin(Hb)dan ikatan O2 dengan Hb. b. Transpor



CO2 karbon dioksida sebagai hasil metabolisme sel terus-



menerus di produksi dan di angkut menuju paru dalam tiga cara : 1)sebagian besar karbon dioksida (70%)di angkut dalam sel darah merah −¿ dalam bentuk bikarbonat ( HCO¿ ),2)sebanyak 23% karbon dioksida 3 berikatan



dengan



hemoglobin



membentuk



karmimohemoglobin



HbCO 2 , dan 3)sebanyak 7%diangkut dalam bentuk larutan didalam



plasma dan dalam bentuk asam karbonat. b. Pernapasan internal Pernapasan



internal



(pernapasan



jaringan)



mengacu



pada



proses



metabolisme intrasel yang berlangsung dimitokondria ,yang menggunakan O2 dan menghasilkan



CO2 selama proses penyerapan energi molekul



nutrien.Pada proses ini ,darah yang banyak mengandug oksigen akan dibawaa keseluruh tubuh hingga mencapai kapiler sistemik .Selanjutnya terjadipertukaran



O2 dan



CO2 antara kapiler sistemik dan sel



jaringan .Seperti di kapiler paru ,pertukaran ini juga melalui proses difusi pasif mengikuti penurunan gradien tekanan parsial.



4



2.1.2 Oksigenasi Oksigen merupakan kebutuhan fisik hidup dasar manusia salain air dan makanan. Oksigen ditemukan oleh PRIESTLY tahun 1777. Menurut bentuknya O2 ada 2 bentuk yaitu gas dan liquid (cairan yang menguap) Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi.Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematology. Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal. 2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Oksigenasi Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah 1. Tahap Perkembangan Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas. 2. Lingkungan Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat 5



dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat. Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen. 3. Gaya Hidup Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru. 4. Status Kesehatan Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakitpenyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel. 5. Narkotika Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan. 6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu : a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru 6



c.



Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel



jaringan. Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas. Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam darah. Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat. 7. Perubahan pola nafas Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma. 8. Obstruksi jalan napas Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas. Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan 7



napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).



2.2 Teknik Dan Prosedur Pelaksanaan Asuhan Atau Praktik Keperawatan Untuk Memenuhi Kebutuhan Oksigenasi Pemberian oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapadan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui 3 cara yaitu kanula, nasal, dan masker. Pemberian oksigen tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia. Salah satu Teknik yang dapat kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen adalah dengan melakukan tindakan seifower seperti dibawah 2.2.1



Prosedur tindakan pemeriksaan respirasi dan seifowler 1. Posisi Fowler Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien. Tujuan a.



Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.



b.



Meningkatkan rasa nyaman



c.



Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya



ekspansi dada dan ventilasi paru. d.



Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang



menetap. Indikasi a.



Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan 8



b.



Pada pasien yang mengalami imobilisasi



Alat dan bahan : a.



Tempat tidur khusus



b.



Selimut



Cara kerja : a.



Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.



b.



Dudukkan pasien



c.



Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau aturr



tempat tidur. d.



Untuk posisi semifowler (30-45˚) dan untuk fowler (90˚).



e.



Anjurkan pasien untuk tetam berbaring setengah duduk.



2. Posisi semi fowler Pengertian Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat Tujuan Mobilisasi a. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas b. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan Cara / prosedur a. Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat ( 45-90 derajat) b. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas klien lumpuh



9



c. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien, menaikan lutut dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya teknan di bawah jarak poplital ( di bawah lutut )



3. Posisi Sim Definisi : Posisi Sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria). Tujuan : a. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang b. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi c. Memasukkan obat supositoria d. Mencegah dekubitus Indikasi : a. Untuk pasien yang akan di huknah b. Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus Alat dan bahan : a. Tempat tidur khusus b. Selimut Cara kerja : a. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi badan setengah telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke dada. a. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas tempat tidur.



10



b. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada. c. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas tempat tidur.



4. Posisi Trendelenburg Definisi : Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak. Alat dan bahan : a. Tempat tidur khusus b. Selimut Indikasi : a. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut b. Pasien shock c. Pasien hipotensi. Cara kerja : a. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke dada. b. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas tempat tidur. c. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada. d. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas tempat tidur



11



2.2.2



Macam-macam alat bantu pernapasan bagi Anda yang memiliki gangguan pernapasan. Ada beberpa alat bantu pernapasan bagi 1. Tabung dan regulator oksigen



Tabung oksigen punya kemampuan untuk mengubah air menjadi oksigen. Oksigen lantas dialirkan melalui selang ke saluran pernapasan pasien, bisa melalui hidung atau mulut pasien. Tabung oksigen juga biasanya memiliki regulator oksigen. Regulator oksigen adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan oksigen yang diberikan kepada pasien. Pasalnya, oksigen yang berasal dari tabung memiliki tekanan yang tinggi, sehingga perlu diatur agar aman bagi pasien. 2. Tabung oksigen portable



Berbeda dengan tabung oksigen yang ukurannya besar, oksigen portable dikemas dalam tabung kecil. Oksigennya tersedia dalam bentuk gas. Oksigen



12



portable dijual bebas sehingga Anda bisa membelinya di apotek atau toko obat terdekat. Tabung oksigen ini mudah dibawa ke mana pun. Selain untuk orang-orang dengan gangguan pernapasan tertentu, oksigen portable biasa menjadi salah satu komponen penting dalam kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).



3.



Oxygen concentrator



Oxygen concentrator adalah alat yang bekerja menghasilkan oksigen murni dari udara bebas. Alat bantu pernapasan ini biasa digunakan untuk orang dengan gangguan pernapasan. Alat ini digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Bagaimana cara alat ini bekerja? Alat ini mengambil udara bebas dari lingkungan sekitar dan memisahkan nitrogen ataupun zat lain dari udara menggunakan penyaring atau filter yang ada. Kemudian, oksigen murni dapat disalurkan melalui selang ke saluran pernapasan pasien. Alat ini terbagi dua, yang dapat bawa ke mana pun (portable) maupun yang memang didesain untuk tidak dipindah (static). Alat ini sudah banyak dijual bebas di luar. Anda bisa memilih jenisnya sesuai dengan kebutuhan. 4. Oximeter



13



Oximeter adalah alat bantu pernapasan yang berfungsi untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Bentuknya seperti jam tangan. Alat ini dihubungkan dengan sensor yang berfungsi untuk mengukur kadar oksigen pada jari Anda. Kadar oksigen atau tingkat kejenuhan oksigen dalam darah akan langsung muncul di layar alat ini, persis seperti ketika Anda melihat angka pada jam tangan.



5. Nebulizer



Nebulizer adalah alat yang berfungsi untuk mengubah obat asma yang berbentuk cair menjadi gas. Gas ini akan dialirkan melalui selang ke saluran pernapasan. Dengan kata lain, alat ini memiliki kemampuan untuk menembakkan langsung obat asma menuju organ target, yaitu paru-paru. Tentu saja, ini menyebabkan efeknya akan lebih cepat terasa. 6. CPAP



14



CPAP adalah singkatan dari Continous Positive Airway Pressure. Alat ini digunakan bagi pasien sleep apnea. Orang dengan sleep apnea memiliki kesulitan bernapas saat tidur yang disebabkan karena adanya penyumbatan saluran pernapasan ataupun tidak stabilnya pusat kendali pernapasan. Ketika penyumbatan terjadi, orang dengan sleep apnea akan terbangun mendadak dan sesak napas. Sehingga, orang dengan penyakit ini akan susah sekali tidur dan menyebabkan gangguan pada aktivitasnya sehari-hari karena kurangnya istirahat. Bagaimana alat bantu pernapasan ini bekerja? CPAP bekerja dengan mengontrol tekanan udara yang konstan sehingga bisa membuat saluran pernapasan tetap terbuka. Tekanan udara disalurkan melalui topeng yang dikenakan orang dengan sleep apnea saat ia tidur. Dengan menggunakan alat ini, dengkuran saat tidur akan berkurang. Dengkuran biasanya terjadi karena getaran jaringan di dalam tenggorokan.



7. Air cleaner



15



Air cleaner atau air purifiers digunakan untuk meningkatkan kualitas udara. Alat ini bisa diletakkan di rumah ataupun di kantor Anda. Biasanya, alat ini digunakan jika Anda atau anggota keluarga memiliki gangguan pernapasan seperti asma, emfisema, atau alergi. Alat ini juga baik digunakan untuk orang yang tinggal di area dengan kualitas udara buruk, polusi udara yang tinggi, atau penuh debu, kutu, dan tungau. Air cleaner atau air purifier biasanya memiliki saringan yang berfungsi untuk menyaring partikel debu ataupun mikroorganisme seperti kutu. Sehingga udara yang dihasilkan pun segar. Selain sistem penyaring, alat ini juga terkadang memiliki pembersih ion yang akan berfungsi dalam proses ionisasi udara sehingga menghasilkan udara yang bersih dari partikel-partikel polutan.



8. Aspirator atau suction machine



Aspirator atau biasa disebut suction machine adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyedot lendir ataupun cairan lain dari saluran pernapasan pasien agar dapat bernapas dengan baik. Pasien menggunakan topeng yang tekanan udaranya diatur sedemikian rupa, sehingga pasien akan terstimulasi untuk mengeluarkan lendir dari paru-parunya



BAB III PENUTUP



16



3.1 Kesimpulan Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Sistem pernapasan berperan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernapasan bagian atas yaitu, hidung, faring, laring, epiglottis. Dan saluran pernapasan bagian bawah yaitu, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru yang merupakan organ utama dalam sistem pernapasan. Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan yaitu, ventilasi, difusi dan transpor. Dimana tahapan-tahapan itu mempunyai prosedur-prosedur tersendiri dalam mempraktekkanya. Selain itu, ada juga cara untuk dapat mengatasi masalah kebutuhan oksigenasi yaitu dengan latihan napas, latihan batuk efektif, pemberian oksigen, dan fisioterapi dada. 3.2 Saran Semoga, apa yang kita pelajari dalam makalah ini dapat kita pelajari dengan sungguhsungguh, dan dapat kita terapkan dengan baik. Demikianlah makalah tentang kebutuhan dasar oksigenasi ini kami buat, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik kami yang membuat maupun anda yang membaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca ,kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini



DAFTAR ISI



http://www.kapukonline.com/2014/09/jenis-macam-posisi-tubuh-pasien.html 17



Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1 DrimeTana Fhyter DrifacHy , 22-09-2018,



https://www.slideshare.net/fhyterdrifachydrimetana/type-the-document-titlerepaired



18