Kel 1 PLS-KONSEP DASAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP DASAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH



Busyriatul Hasanah1,Wahyu Hidayatillah2 Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tadris Umum Universitas Islam Zainul Hasan E-mail : [email protected], [email protected]



Abstrak:



Pendidikan



luar



sekolah



merupakan



pendidikan



yang



diselenggarakan diluar pendidikan sekolah yang berfungsi sebagai pengganti, pelengkap dan penambah dari pendidikan sekolah itu sendiri. Pendidikan luar sekolah berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Hal ini akan berdampak secara langsung pada pembangunan suatu bangsa. Dengan artian bahwa memajukan pendidikan berarti sama dengan memajukan martabat bangsa. Pendidikan luar sekolah menyediakan program-program pelayanan dalam bidang pendidikan kepada masyarakat. Program tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dari berbagai permasalahan yang dialami masyarakat. Salah satu contoh program pendidikan luar sekolah ialah kesetaraan (Paket A,B, dan C)



Kata Kunci: Pendidikan Luar Sekolah, Urgensi, Fungsi



A. Pendahuluan Pendidikan memiliki peran penting pada kemajuan suatu bangsa. Maju tidaknya suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Upaya penataan pendidikan yang baik diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan. UndangUndang Nomor 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi menggembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang



bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan nasional dapat dicapai salah satunya dengan pendidikan luar sekolah. Sebab pendidikan luar sekolah menyediakan berbagai program yang dapat meningkatkan Pembangunan manusia. Pembangunan manusia ini berjalan lurus dengan pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan luar sekolah sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal memiliki tiga fungsi yaitu sebagai pengganti (substitusi), penambah (supplemen), dan pelengkap (komplemen) pendidikan formal bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan dalam rangka pengembangan diri dan potensinya. Dalam pembahasan ini selain dibahas mengenai pengertian dan hakikat pendidikan luar sekolah juga akan dibahas mengenai urgensi pendidikan luar sekolah serta fungsi pendidikan luar sekolah secara merinci.



B. Pembahasan Adapun beberapa hal yang akan dibahas ialah sebagai berikut a) Pengertian dan Hakikat Pendidikan Luar Sekolah Seiring bertambahnya waktu, konsepsi pendidikan telah tumbuh dan berkembang pesat, baik berupa isi maupun penyelenggaraan program pendidikan. Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan tersebut dapat dilihat dari: 1) Adanya penemuan-penemuan baru dalam dunia pendidikan, 2) Pengaruh berbagai faktor yang menunjang proses pendidikan, dan 3) Institusi-institusi penyelenggaraan pendidikan yang demikian efektif dan efisien.1



1



Prof.Drs.Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), hal 1.



Dampak dari pertumbuhan dan perkembagan pendidikan tersebut, ialah dengan munculnya suasana baru dalam dunia pendidikan seperti adanya asas, sistem, bentuk, dan program pendidikan. Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Asas pendidikan dikenal dengan istilah Life Long-Education atau dengan kata lain Pendidikan Sepanjang Hayat. Dengan adanya asas ini menunjukkan bahwa proses pendidikan dan kebutuhan pendidikan berlangsung sepanjang hayat manusia, tidak terbatas waktu, usia dan lain-lain. Pendidikan luar sekolah adalah salah satu sistem pendidikan yang menganut asas Life Long-Education. Pendidikan luar sekolah menurut Saleh Marzuki adalah proses belajar terjadi secara terorganisasikan diluar sistem persekolahan atau pedidikan formal, baik dilaksanakan terpisah maupun merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih besar yang dimaksudkan untuk melayanisasaran didik tertentu dan belajarnya tertentu pula.2 Dari pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa pendidikan luar sekolah diselenggarakan diluar sekolah sebagai pengganti, penambah dan pelengkap dari pendidikan yang tidak didapatkan dijalur pendidikan sekolah. Frederick H, Harbison (Breembeck, 1983) mendefinisikan pendidikan luar sekolah sebagai pembentuk skills dan pengetahuan di luar sistem formal. 3 Dari pendapat Frederick H, Harbison menambah pernyataan bahwa selain menjadi pelengkap, pendidikan luar sekolah juga sebagai pembentuk keterampilan (skill). Pendidikan luar sekolah menyelenggarakan berbagai program yang berupa pelatihan keterampilan dengan maksud untuk meningkatkan ataupun mendapat kemampuan dalam keterampilan yang ada pada diri seseorang. Pendapat lain menurut Phillips H. Combs mengungkapkan bahwa Pendidikan luar sekolah adalah kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan bagian



2



Prof. H. M. Saleh Marzuki, M.Ed., Pendidikan Nonformal Dimensi dalam Keaksaraan, Fungsional, Pelatihan dan Androgogy, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010), hal. 137 3 Ibid., Hal. 103



dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar 4 Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah sebagai pelengkap dari pendidikan yang tidak didapatkan dijalur pendidikan sekolah dan sebagai pembentuk keterampilan (skill) untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar. Pendidikan luar sekolah menyediakan program-program pelayanan dalam bidang pendidikan kepada masyarakat. Berbagai program dari pendidikan luar sekolah tersebut diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dialami masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. b) Urgensi Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan luar sekolah memiliki peran penting dalam pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Inti dari pengembangan manusia adalah pengembangan martabat serta kualitas manusia, dan martabat serta kualitas manusia tidak lain dari memberikan pilihan-pilihan.5 Maka tidak dapat dipungkiri, peranan pendidikan dalam memberikan kemampuan kepada manusia untuk dapat memilih dan memperkaya horizon pilihannya itu. Konsekuensi dari adanya pendidikan ialah pembangunan manusia. Tanpa adanya pendidikan, mustahil bagi manusia untuk bisa membangun dirinya sendiri. Secara garis besar, tingkat keterdidikan seseorang akan berbanding lurus dengan tingkat kemampuannya dalam membangun dirinya sendiri dengan menjadikan kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif dan produktif sebagai input dari pengolahan hasil pendidikannya. Pembangunan manusia akan berdampak secara langsung pada pembangunan suatu bangsa. Memajukan pendidikan berarti sama dengan memajukan martabat bangsa agar sejajar dengan Negara-negara maju lainnya. 6 Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, pendidikan di Indonesia dibagi ke dalam tiga jalur, yaitu: jalur pendidikan formal, jalur pendidikan nonformal, dan jalur pendidikan informal. Ketiga jalur 4



Prof.Drs.Soelaiman Joesoef, Op.Cit., hal. 50. H.A.R Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1998), hal. 107 6 Ace Suryadi, Mewujudkan Masyarakat Pembelajar, (Bandung: Widya Aksara Press, 2009), hal.11 5



pendidikan tersebut memiliki peranan yang sama penting. Dalam hal ini jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah itu saling komplementer dalam sistem pendidikan nasional, sehingga perhatian yang sama dan adil harus diberikan kepada jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.7 Pendidikan luar sekolah lebih berorientasi pada kebutuhan pasar tanpa mengesampingkan aspek akademis. Sebab itu program pendidikan luar sekolah mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia. Pendidikan luar sekolah menjadi tanggungjawab masyarakat dan pemerintah. Sejalan dengan pendidikan berbasis masyarakat, penyelenggaraan pendidikan luar sekolah lebih memberatkan masyarakat sebagai perencana dan pelaksana serta pengendali. Contoh programprogram dari pendidikan luar sekolah yaitu seperti Kesetaraan (Paket A, B, dan C), dan dari segi pembinaan kelembagaan yaitu Kursus, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), dan TBM (Taman Baca Masyarakat). c) Fungsi Pendidikan Luar Sekolah Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal memiliki tiga fungsi yaitu sebagai pengganti (substitusi), penambah (supplemen), dan pelengkap (komplemen) pendidikan formal bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan dalam rangka pengembangan diri dan potensinya. 1) Fungsi pendidikan luar sekolah sebagai substitusi pendidikan sekolah Substitusi atau pengganti mengandung arti bahwa pendidikan luar sekolah sepenuhnya menggantikan pendidikan sekolah bagi peserta didik yang karena berbagai alasan tidak bisa menempuh pendidikan sekolah. Materi pelajaran yang diberikan adalah sama dengan yang diberikan di pendidikan persekolahan. Contoh: Pendidikan Kesetaraan yaitu Paket A setara SD untuk anak usia 7-17 tahun, Pket B setara bagi anak usia 13-15 tahun, dan Paket C setara SLTP bagi remaja usia SLTA. Setelah peserta didik menamatkan studinya dan lulus ujian akhir, mereka memperoleh ijazah yang setara SD,SLTP dan SLTA. 2) Fungsi pendidikan luar sekolah sebagai komplemen pendidikan sekolah Pendidikan luar sekolah sebagai komplemen adalah pendidikan yang materinya melengkapai apa yang diperoleh di bangku sekolah. Ada beberapa alasan sehingga materi pendidikan persekolahan harus dilengkapi pada pendidikan 7



H.A.R Tilaar, Op,Cit. hal. 16



luar sekolah. Pertama, karena tidak semua hal yang dibutuhkan peserta didik dalam menempuh perkembangan fisik dan psikisnya dapat dituangkan dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, jalur pendidikan luar sekolah merupakan wahana paling tepat untuk mengisi kebutuhan mereka. Kedua, memang ada kegiatan-kegiatan atau pengalaman belajar tertentu yang tidak biasa diajarkan di sekolah. Misalnya olah raga prestasi, belajar bahasa asing di SD, dan sebagainya. Untuk pemenuhan kebutuhan belajar macam itu pendidikan luar sekolah merupakan saluran yang tepat. Bentuk-bentuk pendidikan luar sekolah yang berfungsi sebagai komplemen pendidikan sekolah dapat berupa kegiatan yang dilakukan di sekolah, seperti kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, latihan drama, seni suara, PMR) atau kegiatan yang dilakukan di luar sekolah. Kegiatan terakhir ini dilakukan oleh lembagalembaga pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat dalam bentuk kursus, kelompok belajar dan sebagainya. 3) Fungsi pendidikan luar sekolah sebagai suplemen pendidikan sekolah Pendidikan luar sekolah sebagai suplemen berarti kegiatan pendidikan yang materinya memberikan tambahan terhadap materi yang dipelajari di sekolah. Sasaran populasi pendidikan luar sekolah sebagai suplemen adalah anak-anak, remaja, pemuda atau orang dewasa, yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah tertentu (SD sampai PT). Mengapa mereka membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap tertentu sebagai tambahan pendidikan yang tidak diperoleh di sekolah? Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat,sehingga kurikulum sekolah sering ketinggalan. Oleh karena itu, lulusan pendidikan sekolah perlu menyesuaikan pengetahuan dan keterampilannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Hal itu dapat ditempuh dengan melakukannya melalui pendidikan luar sekolah. Kedua, pada umumnya lulusan pendidikan sekolah belum sepenuhnya siap terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, lulusan tersebut perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diminta oleh dunia kerja melalui pendidikan luar sekolah. Ketiga, proses belajar itu sendiri berlangsung seumur hidup. Walaupun telah menamatkan pendidikan sekolah sampai jenjang tertinggi, seseorang masih perlu belajar untuk tetap menyelaraskan hidupnya dengan perkembangan dan tuntutan lingkungannya.



Daftar Rujukan Joesoef, Soelaiman. (2008). Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara. Marzuki, Saleh. 2010. Pendidikan Nonformal Dimensi dalam Keaksaraan, Fungsional, Pelatihan dan Androgogy. Bandung: Remaja Rosdakarya Tilaar, H.A.R. 1998. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suryadi, Ace. 2009. Mewujudkan Masyarakat Pembelajar. Bandung: Widya Aksara Press.